== All images credit to the owner ==
[Sinopsis Maids Episode 10 Part 2]
Sinopsis Maids Episode 11 Part 1
[Drama ini adalah drama fiksi/rekaan berdasarkan tokoh dan peristiwa sejarah yang sebenarnya]
Raja membuka dan membaca pesan itu.
In Yub berkata bahwa kelompok Man Wol mencoba mengambil pesan itu darinya. Ia diculik dan disiksa karena pesan itu.
Raja menanyakan apa arti dari pesan itu karena baginya itu hanyalah kata-kata tanpa arti.
In Yub menjelaskan bahwa itu adalah kode rahasia yang ditinggalkan ayahnya untuknya. 'Ayah dari tunanganmu mengetahui bahwa aku tidak bersalah', In Yub membacakan pesan itu pada raja. In Yub mengatakan bahwa pada saat itu ia bertunangan dengan putra Menteri Keuangan dan In Yub percaya bahwa Menteri Keuangan mengetahui bahwa ayahnya tidak bersalah.
Eung Cham sangat terkejut mendengar penjelasan In Yub. Raja berkata jika demikian menurut In Yu berarti Menteri Keuangan telah menjebak ayahnya.
Eung Cham menegur In Yub karena berani bicara sembarangan pada raja. Ia bertanya apa In Yub mengetahui konsekuensi dari perkataannya itu. Karena ini tidak hanya menempatkan In Yub dalam bahaya juga semua orang yang disebutkan oleh In Yub.
In Yub terdiam, tidak bisa menjawab.
Raja mengatakan bahwa ia mengerti In Yub merasa tidak mendapatkan keadilan dalam masalah ini. "Ini saja tidak bisa menjadi bukti yang cukup", ucap raja sambil mengangkat pesan ayah In Yub.
In Yub berjanji ia akan mencari bukti yang lebih banyak jika raja memberinya waktu lagi. Ia juga mengatakan pada Eung Cham bahwa salah satu pengkhianat ada di kediaman Eung Cham. Eung Cham sangat terkejut, bibirnya sampai gemetar. Raja melihat Eung Cham dengan penuh selidik.
Sementara itu di luar, Moo Myeong sudah tiba di halaman rumah gisaeng...
"Tidak cukup bagimu menuduh Menteri Keuangan, dan sekarang kau menuduhku?", arah Eung Cham. In Yub diam saja.
Kemudian raja meminta In Yub menyebutkan nama orang yang dimaksud oleh In Yub.
In Yub cukup lama terdiam . Ia ragu mengatakan yang sebenarnya. "Dia menanyaimu!", bentak Eung Cham.
In Yub masih terdiam. Kemudian ia mengatakan bahwa ia belum yakin, ia hanya mencuri dengar pembicaraan di antara para pemberontak ketika ia diculik.
Raja memandang In Yub dengan penuh selidik. "Bagaimana kami bisa mempercayai ucapanmu?", tanya Eung Cham.
In Yub sedikit panik. Ia berbicara dengan lebih keras, dan mengatakan bahwa ayahnya bukan pengkhianat, ia mendapatkan tugas rahasia dari Raja Taejo di Ham Heung.
"Beraninya kau menyebut nama ayahku!", bentak Raja Taejong. In Yub tertunduk. Raja mengatakan bahwa tuduhan yang tidak dapat dibuktikan tidak akan diampuni.
"Saya berjanji... saya akan membuktikannya", ucap In Yub.
"Bagaimana jika tidak?", bentak raja.
In Yub berlutut, "Saya... akan menyerahkan hidup saya", jawab In Yub pasrah. Eung Cham menelan ludahnya dan memandang ke arah raja. In Yub memohon pada raja untuk memberikan kesempatan padanya untuk membuktikan bahwa ayahnya tidak bersalah. In Yub membungkuk dalam pada raja.
Hee Ah menemui Moo Myeong di halaman. Ia menanyakan apa yang sedang terjadi, saat ini raja datang ke tempatnya. "In Yub sedang berbicara dengannya di dalam".
"Apa?", Moo Myeong terkejut.
"Apa kau bagian dari Man Wol?", tanya Hee Ah. Moo Myeong tidak menjawab.
Tiba-tiba ia melihat raja dan Eung Cham keluar dari arah dalam rumah gisaeng. Raja berhenti sejenak memandang Moo Myeong. Moo Myeong juga memandang raja, ia tidak menundukkan kepalanya seperti yang lain. Sepertinya Moo Myeong berusaha mengenali raja.
Eung Cham menegur Moo Myeong. "Beri hormatmu. Turunkan pandangan matamu!", perintah Eung Cham.
Moo Myeong menundukkan kepalanya pada raja.
Hee Ah berbasa-basi. Ia menanyakan mengapa raja pergi begitu cepat, ia belum menyediakan minuman untuk raja.
Tanpa mengalihkan pandangannya dari Moo Myeong, raja berkata pada Hee Ah bahwa malam ini ia datang bukan untuk mencari kesenangan. Tetapi ia berjanji pada Hee Ah untuk datang kesana lain waktu.
Hee Ah tersenyum dan memberi hormat pada raja.
Kemudian raja pergi meninggalkan rumah gisaeng. Eung Cham memerintahkan pada Moo Myeong, Hee Ah, dan In Yub untuk menunggunya di sana. Lalu ia pergi menyusul raja.
Sepeninggal Eung Cham, Moo Myeong memandang In Yub dengan tajam. In Yub mengalihkan wajahnya. Hee Ah memperhatikan arah pandangan Moo Myeong. Seperti menduga-duga apa yang sebenarnya terjadi.
Sesampainya di luar gerbang kediaman gisaeng, raja memberikan bagian hiasan pin yang ada pada dirinya pada Eung Cham. Ia memerintahkan Eung Chan untuk segera mencari kebenarannya. Ia juga meminta Eung Cham untuk segera menemukan pengkhianat yang ada di rumahnya, dan juga mencari informasi bagaimana semuanya berhubungan dengan Menteri Keuangan.
Eung Cham mengatakan semua itu kemungkinan hanya ucapan dari seorang pelayan yang sedang putus asa, namun ia berjanji mencari kebenarannya.
Raja meminta Eung Cham untuk menyelidikinya dengan teliti. Jika Eung Cham ingin terhindar dari hukuman karena mempekerjakan pengkhianat di kediamannya, maka Eung Cham harus memastikan bahwa tidak terjadi kesalahan yang lebih besar.
Eung Cham terkejut dan menjawab sambil membungkuk, "Ya, Yang Mulia".
Hee Ah mengatakan pada In Yub bahwa ia tidak tahu apa yang terjadi, tapi Moo Myeong pernah menyelamatkan hidup In Yub, bagaimana In Yub bisa...
Moo Myeong memotong ucapan Hee Ah. Ia meminta Hee Ah untuk tidak ikut campur. Hee Ah terkejut dan mengalihkan pandangannya pada Moo Myeong.
Tiba-tiba Eung Cham datang. Ia berjalan dengan cepat ke arah In Yub dan menamparnya dengan keras sampai terjatuh.
"Apa kau mencoba membunuh seluruh keluargaku juga? Seorang pengkhianat ada di rumahku? Baraninya kau bicara sembarangan!", bentak Eung Cham. Moo Myeong terkejut. "Baiklah. Katakan padaku siapa orangnya. Siapa pengkhianat yang kau katakan tadi?", ucap Eung Cham.
Moo Myeong melihat ke arah In Yub. In Yub berdiri dan berkata bahwa saat ini ia hanya bisa menebak saja. Ketika mengatakan itu, In Yub melihat ke arah Moo Myeong. In Yub melanjutkan, seperti yang sudah ia katakan sebelumnya, pengkhianat itu bukan cuma satu orang, masih banyak yang bersembunyi. In Yub berjanji akan menemukan mereka semua dan membawakan mereka ke hadapan Eung Cham.
Eung Cham mengatakan bahwa masalah ini bukan hanya masalah In Yub lagi. "Jika bertemu dengan raja nanti dan kau belum bisa membawa bukti, maka aku akan memotong kepalamu dengan tanganku sendiri", ancam Eung Cham. Moo Myeong memandang ke arah In Yub. "Bagaimana kau bisa berakhir disini, aku akan mendiskusikannya lain waktu. Bawa dia!", perintah Eung Cham pada Moo Myeong.
--
Eun Ki menunggu ayahnya di rumahnya.
Setelah ayahnya tiba, Eun Ki bertanya siapa sebenarnya ayahnya, ia melihat ayahnya ada di tempat tersembunyi di pegunungan. "Apa yang ayah lakukan di tempat seperti itu?".
Chi Kwon memandang Eun Ki lama. Ia menghela nafasnya dan kemudian balik bertanya, apakah Eun Ki sanggup menanggung akibat jawabannya.
"Apakah itu sesuatu yang dapat membuatku tetap bisa melanjutkan hidupku tanpa mengetahuinya?", tanya Eun Ki.
Chi Kwon mengatakan jika Eun Ki belum memiliki kekuatan untuk menanggung akibat dari sebuah kebenaran, maka jangan pernah menanyakan sesuatu dengan sembarangan.
Eun Ki terdiam dan menundukkan wajahnya. Sesaat kemudian ia mengangkat wajahnya, menandakan bahwa ia berani menanggung semua akibat dari kebenaran yang akan disampaikan oleh ayahnya.
Kemudian Chi Kwon membawa Eun Ki ke suatu tempat. Di dalam sebuah ruangan, terdapat beberapa guci abu milik leluhur keluarga Chi Kwon. Chi Kwon memberi hormat pada mereka. Sepertinya selama hidupnya, baru kali ini Eun Ki pergi ke tempat tersebut.
Chi Kwon mengatakan bahwa hanya bersembunyilah yang bisa dilakukan oleh keturunan keluarga kerajaan Koryo yang masih hidup. "Hanya itu satu-satunya jalan supaya selamat".
Eun Ki bertanya mengapa ayahnya tidak mengatakan apa pun padanya ketika memulai semua ini.
Chi Kwon memberi alasan bahwa ia tidak tahu usahanya akan berhasil atau gagal. Jika ia sukses, maka Eun Ki akan menjadi royalty, tetapi jika ia gagal, maka seluruh keluarga mereka akan menjadi pengkhianat. Apapun yang terjadi, ia sendiri yang akan menanggung kegagalan itu. Namun, jika berhasil, maka ia dapat mewariskan keberhasilan itu pada Eun Ki.
"Apa ayah pikir ini akan berhasil? Menyerahlah. Apa yang menyebabkan ayah begitu serakah?", bujuk Eun Ki.
Chi Kwon mengatakan bahwa seluruh keluarganya, orang tuanya, dan saudaranya diserang oleh musuh dan dibunuh di atas kapal yang sedang terbakar. Semua itu terjadi di depan matanya. "Yi Bang Won, orang itu, membunuh 500 orang diatas laut. Kau tidak mengerti. Keluarga kerajaan menangis putus asa memohon pengampunan atas nyawa mereka. Aku tidak bisa melupakan semua itu seumur hidupku", ucap Chi Kwon sambil menahan kuat-kuat emosinya yang hampir meledak.
Eun Ki bertanya apa yang harus dilakukannya sekarang, dari kecil ia sudah dibesarkan sebagai orang Joseon. "Kemana aku harus pergi? Apa aku harus mengkhianati ayah atau membuang negaraku?".
Chi Kwon memegang pundak Eun Ki. Ia menenangkan Eun Ki dan berkata bahwa yang perlu dilakukan Eun Ki hanyalah tetap hidup. Chi Kwon berjanji bahwa ia akan membuat Eun Ki tetap hidup.
Eun Ki terdiam mendengar tekad ayahnya itu.
--
Eung Cham sudah pulang ke rumahnya. Nyonya Yoon menahan Eung Cham yang akan masuk ke kamar. "Kau membawa kembali In Yub?", protes Nyonya Yoon. Dengan kesal, Eung Cham memindahkan tangan Nyonya Yoon yang menahan gagang pintu kamarnya. Eung Cham menjawab bahwa In Yub diculik dan disiksa oleh para pemberontak.
"Apa kau pikir aku akan percaya hal itu?", tanya Nyonya Yoon.
Eung Cham mengatakan bahwa ia mendapatkan perintah secara langsung dari raja untuk tetap membiarkan In Yub berada di rumahnya. "Kau harus melupakan usahamu untuk mengusir dia".
"Perintah raja?", Nyonya Yoon masih belum percaya.
"Kau mengacuhkan perintahku dan sekarang kau berencana mengacuhkan perintah raja juga?", ancam Eung Cham.
"Suamiku!", panggil Nyonya Yoon. Eung Cham tidak peduli, ia membuka pintu kamarnya dan masuk ke dalam kamar.
--
Moo Myeong dan In Yub juga sudah sampai di kediaman Eung Cham. Langkah Moo Myeong terhenti karena In Yub menanyakan mengapa Moo Myeong tidak mengatakan dari awal. "Mengatakan sesuatu yang ingin aku ketahui".
Moo Myeong berbalik dan bertanya apa yang sebenarnya In Yub ingin tahu.
In Yub mengatakan bahwa ia ingin tahu hubungan Moo Myeong dengan Menteri Keuangan, apakah itu ada hubungan dengan fakta bahwa Moo Myeong adalah anggota kelompok Man Wol. "Ketika pernikahanku dan kematian ayahku, kau ada di sana dan menyaksikan semuanya. Kau sangat tahu semua titik terendah hidupku. Katakan padaku".
Moo Myeong mengatakan bahwa membalaskan dendam adalah segalanya bagi In Yub, tapi itu tidak terjadi padanya. Ia tidak sama dengan In Yub. Ia tidak peduli dengan semua itu. "Berterima kasihlah aku telah menyelamatkanmu. Karenamu, aku...". Kalimat Moo Myeong terputus sejenak. Moo Myeong mengalihkan pandangannya dari In Yub. Kemudian ia berkata jika In Yub ingin membunuhnya, silahkan saja. Jika In Yub ingin melaporkannya pada petugas berwenang atau pada raja, silahakn saja. Moo Myeong berbalik dan akan melanjutkan langkahnya lagi.
In Yub buru-buru berkata bahwa ia ingin membuat penawaran dengan Moo Myeong. Moo Myeong memandang In Yub dengan tajam. "Itulah alasannya aku tidak mengatakan apa pun di depan raja".
Moo Myeong tidak menjawab.
In Yub tiba di dapur. Para pelayan wanita sedang sibuk mengelap piring sampai benar-benar kering. Ibu Dan Ji mengawasi mereka sambil sesekali memberi memberi saran. Langkahnya terhenti melihat In Yub, begitu juga dengan pelayan yang lain. Sa Wol sangat senang melihat In Yub kembali. Ia memeluk In Yub dan menanyakan keadaannya. Sementara Dan Ji dan ibunya ketakutan, takut Dan Ji benar-benar harus pergi menggantikan In Yub.
Dan Ji berkata pada In Yub bahwa ia tidak mau dikirim menjadi ibu pengganti. Jika ia harus pergi, ia kan melarikan diri juga.
In Yub menenangkan Dan Ji. Ia mengatakan bahwa hal itu tidak akan terjadi. "Tuan Heo sudah berjanji, itu tidak akan terjadi. Jadi jangan kahwatir".
Semua pelayan wanita senang. Mereka mengajak In Yub masuk. Ibu Dan Ji juga sangat senang mendengar Dan Ji tidak akan pergi. Moo Myeong yang dari tadi memandang ke arah In Yub, tersenyum tipis.
Di dalam asrama mereka, In Yub bertemu Ok Yi yang sedang beristirahat. Gae Ddong mengatakan bahwa itu Ok Yi.
In Yub bingung, "Ok Yi yang... Moo Myeong..."
Gae Ddong mengatakan bahwa Moo Myeong tidak pernah membunuh Ok Yi. Ia bahkan selama ini menyembunyikan Ok Yi di suatu tempat.
In Yub tertegun. Kemudian Ok Yi bertanya pada In Yub, bagaimana keadaan Moo Myeong. Apa ia baik-baik saja? In Yub tidak mengerti pertanyaan Ok Yi. Ok Yi mengatakan bahwa Moo Myeong mendapatkan hukuman karenanya.
In Yub menanyakan pada Ok Yi pada yang sebenarnya terjadi.
Ok Yi menjelaskan bahwa Moo Myeong ketahuan membiarkannya hidup. "Dia dipukuli dengan sangat keras".
In Yub tertegun. Lalu ia bertanya menurut Ok Yi sebenarnya orang seperti apakah Moo Myeong itu.
Ok Yi tersenyum dan terlihat berpikir, "Dari luar ia mungkin terlihat dingin dan menjaga jarak, tapi ia memiliki hati yang baik. Jika bukan karena Moo Myeong, mungkin saat ini aku sudah mati".
--
Moo Myeong menemui Hae Sang. Ia melaporkan bahwa sebelum ia bertemu dengan raja, mereka sedang mencari bukti ketidakbesalahan Penasehat Kerajaan. Moo Myeong menyarankan pada Hae Sang agar mereka menjalankan rencana mereka ketika raja bertemu dengannya -nya di sini tulis sebagai 'her', mungkin maksudnya In Yub. Setelah semua dipersiapkan, mereka dapat memberi umpan agar raja meninggalkan istana.
Hae Sang tidak setuju dengan pendapat Moo Myeong. Ia merasa rencana Moo Myeong akan berbahaya. Ia bertanya apakah Moo Myeong mau melakukan rencana itu hanya untuk menyelamatkan In Yub. Moo Myeong terkejut karena Hae Sang mengetahui maksud rencananya yang sebenarnya. "Daripada menyelamatkan In Yub... Aku lebih ingin menyelamatkanmu", ucap Hae Sang.
Tapi kemudian Moo Myeong hanya menjawab bahwa menurutnya melaksanakan tugas adalah hal yang paling penting.
--
Eun Ki masih menunggu ayahnya yang sedang berdoa di depan keluarganya.
--
Pagi hari, Lady Kang terlihat berjalan di koridor rumah.
Sementara itu Yoon Seo sibuk menggambar gambar dewasa. Ia memuji dirinya yang berbakat menjadi pelukis. Ia merasa seandainya ia terlahir dari keluarga kelas menengah, ia akan bisa masuk sekolah seni dan menjadi pelukis terkenal. Tapi sayangnya ia terlahir dari keluarga bangsawan, dan harus belajar omong kosong yang tidak ia sukai, gerutu Yoon Seo.
Tiba-tiba terdenga suara Lady Kang dari luar, "Suamiku! Apa anda ada di dalam?".
Yoon Seo terkejut. Ia langsung membereskan kertasnya dan bersembunyi dibalik partisi.
Karena tidak ada yang menjawab, Lady Kang langsung masuk dan memeriksa laci-laci yang ada di kamar Yoon Seo. Lady Kang menemukan kotak perhiasan milik Yoon Seo dan menguras seluruh isi kotak itu.
Yoon Seo yang mengintip di balik partisi sangat terkejut melihat ulah istrinya itu.
Setelah Lady Kang keluar dari kamarnya, Yoon Seo keluar dari balik partisi. Yoon Seo menangisi seluruh perhiasan yang disimpannya selama 25 tahun habis dicuri oleh Lady Kang.
Di koridor rumah, Lady Kang berjalan tergesa-gesa. Yong Joon memanggil Lady Kang dengan pelan. Lady Kang berbalik dan menemui Yong Joon. Ia bertanya apa yang dibawa olehnya itu sudah cukup. Yong Joon memeriksa dua kantung yang dibawa oleh Lady Kang dan berkata bahwa itu sudah cukup.
Lady Kang melihat kantung tersebut dan berjanji ia akan menang dalam satu permainan. Ia bertanya kapan pada Yong Joon. "Hari ini", jawab Yong Joon.
Yoon Ok datang ke dapur. Ia agak kaget melihat In Yub ada di dapur.
Ia tersenyum sinis dan mendekati In Yub. In Yub memberi hormat pada Yoon Ok.
"Apa yang harus kulakukan supaya aku tidak melihatmu lagi?", tanya Yoon Ok kesal. "Kau melarikan diri dan berakhir... kembali ke sini?".
In Yub hanya menjawab bahwa terjadi beberapa kejadian.
Yoon Ok mencengkeram pundak In Yub dan menguncang-guncangkannya. In Yub terkejut. "Di seluruh Joseon ini, hanya tempat ini yang dapat kau temukan?", bentak Yoon Ok.
Pelayan wanita lain yang juga berada di dapur merasa kasihan pada In Yub.
Eun Ki juga datang ke dapur. Ia berjalan cepat ke arah In Yub. Yoon Ok berbalik dan bertanya pada Eun Ki, apa dia yang membawa In Yub pulang.
Eun Ki tidak menjawab. Ia malah menarik paksa tangan In Yub, "Ikut aku!".
"Kemana kalian akan pergi? Suamiku!", teriak Yoon Ok kesal.
Eun Ki tidak peduli. Ia terus menarik In Yub keluar dari dapur. Yoon Ok merengut, memandang kesal pada suaminya dan In Yub.
Eun Ki menarik In Yun sampai keluar dari dapur. Ia melepaskan tangan In Yub dan dengan kesal ia bertanya apa yang terjadi. Bukankah ia sudah menyuruh In Yub tingah di rumah gisaeng.
In Yub tertunduk diam dan kemudian menjawab, "Ada sesuatu yang harus aku lakukan".
"Bukankah kau punya alasan mencurigai Moo Myeong? Kenapa kau kembali bersamanya? Apa kau sadar ia berbahaya?", tuntut Eun Ki.
"Aku tahu", jawab In Yub masih menunduk.
"Jadi kenapa?", bentak Eun Ki. In Yub mengangkat wajahnya. "Kau datang dan pergi sesukamu. Dan Moo Myeong selalu bersamamu. Sebenarnya siapa aku ini untukmu?", tanya Eun Ki putus asa.
In Yub bertanya pada Eun Ki apakah Eun Ki bisa menjamin ayah Eun Ki tidak terlibat dalam kematian ayahnya. Eun Ki tidak mampu menjawab. "Oleh sebab itu berpura-ura saja tidak mengenalku. Kau tidak dapat menolongku. Jika pun kau menolongku, aku akan merasa tidak nyaman".
"Apa kau berpikir aku lebih memilih keluargaku dibandingkan denganmu?", tanya Eun Ki.
In Yub menjawab jika Eun Ki memang benar orang seperti itu, ia yakin saat ini Eun Ki mungkin akan merasa lebih tenang. Karena Eun Ki tidak bisa seperti itu, makanya semua ini terasa lebih berat bagi Eun Ki. In Yub mengatakan bahwa ia tidak bisa bersikap kejam meminta Eun Ki memilih dia atau ayah Eun Ki.
In Yub akan pergi, tetapi Eun Ki menahannya. In Yub meminta jika Eun Ki tidak bisa menganggapnya pelayan, anggap saja Eun Ki tidak pernah mengenalnya.
Eun Ki malah salah paham dengan ucapan In Yub. Ia berpikir In Yub memintanya melakukan itu agar In Yub bisa bebas melakukan apa pun bersama Moo Myeong.
In Yub tidak menanggapi ucapan Eun Ki. Ia berkata bahwa ia hanya ingin menemukan pemimpin kelompok Man Wol. "Orang itu pasti orang yang melakukan semua ini pada keluargaku".
"Apa kau mempercayainya sebesar itu?", tanya Eun Ki.
In Yub terdiam. Lalu ia menjawab bahwa Moo Myeong pernah menyelamatkan hidupnya. Hanya itu yang bisa ia percayai. Kemudian In Yub pergi meninggalkan Eun Ki. Mata Eun Ki terlihat berkaca-kaca.
Eung Cham menemui Hae Sang. Ia menceritakan pada Hae Sang bahwa In Yub mengatakan padanya bahwa ketika ia diculik, ia tidak sengaja mendengar bahwa ada pengkhianat di antara para pelayan. "Itu bisa saja hanya imajinasinya. Tapi kalau memang ada, aku harus menjadi orang yang menangkapnya".
Hae Sang tersenyum dan berkata bahwa ia akan memulai penyelidikan.
Eung Cham kembali bertanya mengenai Moo Myeong. Ia mengatakan bahwa Moo Myeong terlihat sedikit unik. Ia tidak terlihat seperti budak.
Hae Sang mengatakan bahwa ia sudah mengenal Moo Myeong sejak Moo Myeong lahir. "Anda dapat mempercayainya".
Eung Cham emerintahkan Hae Sang menyelidiki siapa pun yang ada di asraman pelayan. Ia juga meminta daftar pelayan-pelayan yang tidak lahir di rumahnya, secara rahasia dan tepat.
"Baik, Tuan", jawab Hae Sang dan kemudian keluar dari kamar Eung Cham.
Setelah Hae Sang keluar, Eung Cham menggeser partisi yang ada di belakangnya. Wanita tua itu keluar, dan mengatakan bahwa benar Hae Sang orangnya. Orang yang menculik putrinya dan cucunya.
Hae Sang ternyata belum benar-benar pergi jauh dari kamar Eung Cham. Ia masih berdiri di pintu kamar Eung Cham. Ia mendengar ucapan wanita tua itu pada Eung Cham. Wajah Hae Sang terlihat kesal.
Di kamarnya, Hae Sang mengambil sebuah kotak kecil dan membukanya. Di dalam kotak itu terdapat ujung dari tusuk rambut milik raja yang diberikan pada pelayan wanita yang dicintainya dulu, yaitu ibunya Moo Myeong.
Moo Myeong berjalan di halaman menemui Eun Ki yang sudah menunggunya dengan membawa pedang di tangannya. Eun Ki berkata apakah ia harus berterima kasih pada Moo Myeong karena sudah menjadi anjing yang setia pada ayahnya. Moo Myeong terkejut dengan ucapan Eun Ki, ia merasa sepertinya Eun Ki sudah mengetahui siapa dirinya dan apa yang dilakukan olrh ayahnya.
"Jangan tertipu dan berpikir bahwa kita berada di pihak yang sama", ucap Eun Ki.
Moo Myeong bertanya apa Eun Ki sebgitu takutnya? Ia merasa Eun Ki sangat takut jika In Yub mengetahui kebenarannya.
Eun Ki kesal mendengar ucapan Moo Myeong. Ia berkata bahwa seharusnya Moo Myeong lah yang merasa malu, selama ini selalu berada di samping In Yub. "Aku tidak sama denganmu yang hidup seperti anjing ayahku".
Moo Myeong tidak terpancing dengan ucapan Eun Ki. Dengan tenang ia berkata, "Tapi kau adalah putra dari orang yang menyebabkan hidup In Yub menjadi seperti ini. Moo Myeong berkata bahwa ucapan Eun Ki benar, ia memang anggota dari kelompok pemberontak. Tetapi ia menyadari tempatnya. Sedangkan Eun Ki, tidak tahu di pihak mana ia berada dan siapa diri Eun Ki sebenarnya.
Eun Ki menjadi marah. Ia mencabut pedangnya dan menghunuskan ke leher Moo Myeong. "Tutup mulutmu! Kenapa kau membantu In Yub melarikan diri? Apa kau mengkhianati ayahku atau kau memanipulasi In Yub?".
Tidak keduanya, jawab Moo Myeong masih tenang.
"Jadi kenapa? Apa alasanmu?", bentak Eun Ki. Lalu Eun Ki menyerang Moo Myeong. Moo Myeong dengan meudah menghindari serangan Eun Ki dan berhasil merebut pedang Eun Ki. Sekarang Moo Myeong yang menghunus pedang ke leher Eun Ki.
Moo Myeong berkata jika Eun Ki sudah tahu siapa ayahnya, maka sekarang Eun Ki bukan majikannya lagi.
Kemudian Eun Ki berdiri lebih tegak dan menantang Moo Myeong untuk membunuhnya sekarang juga.
Moo Myeong membalikkan pedang dan menurunkannya ke tanah. Ia berkata jika Eun Ki tidak ingin In Yub tahu semua ini, maka ia minta Eun Ki bersikap biasa saja dan melupakan siapa dirinya yang sebenarnya.
Lalu Moo Myeong meninggalkan Eun Ki yang terdiam dan terlihat marah.
--
Moo Myeong menemui Eung Cham. Eung Cham berkata bahwa 'Moo' berarti tanpa, sedangkan 'Myeong' berarti nama, dan jika digabung nama Moo Myeong itu artinya adalah tanpa nama. "Bukankah itu terkesan misterius dan aneh"? tanya Eung Cham.
Moo Myeong tidak merasa aneh dengan namanya. Sangat biasa hal ini terjadi pada orang yang tidak memiliki kedua orang tua seperti dirinya.
Eung Cham mengatakan bahwa walaupun Moo Myeong pelayan di rumahnya, tetapi ia mempercayai Moo Myeong seperti anaknya sendiri. "Tetapi apakah kau mempercayaiku juga?" tanya Eung Cham sambil memandang penuh selidik pada Moo Myeong. "Kau tidak meyembunyikan apa pun dariku, bukan?".
"Tentu saja tidak".
"Hmmm", Eung Cham masih memandang Moo Myeong dengan tatapan yang aneh. Lalu ia mengeluarkan hiasan tusuk rambut yang dititipkan oleh raja padanya. Ia bertanya apakah Moo Myeong pernah melihat benda seperti itu sebelumnya.
Moo Myeong terdiam dan kemudian berkata bahwa ini baru pertama kali ia melihat benda seperti itu.
"Begitu?", Eung Cham masih memandang Moo Myeong dengan selidik, lalu ia menyimpan kembali hiasan itu. Eung Cham megalihkan pembicaraan. Ia mengatakan bahwa menurut In Yub, ada taritor bersembunyi di rumahnya, dan ia ingin Moo Myeong yang menangkap orang itu lebih dulu. "Siapa pun yang terlihat mencurigakan, atau terlihat sibuk di malam hari, atau memiliki urusan dengan orang-orang dari luar rumah ini".
"Baik, Tuan", jawab Moo Myeong.
"Dan juga, cari orang yang tidak memiliki alasan menjadi pelayan", tambah Eung Cham.
Moo Myeong menundukkan kepalanya pada Eung Cham.
Bersambung...
[Sinopsis Maids Episode 11 Part 2]
Post a Comment