== All images credit to the owner ==
[Sinopsis Remember Episode 19 Part 2]
Sinopsis Remember Episode 20 Part 1
Ternyata Jin Woo bisa menemukan Gyu Man tepat sebelum Gyu Man naik ke helikopter karena In Ah yang memberitahukannya. In Ah mendapatkan informasi bahwa helikopter milik Il Ho Group meminta izin terbang.
Gyu Man sempat pede kalau ia masih bisa lari, tapi ternyata helicopter terbang begitu saja tanpanya.
Gyu Man berteriak-teriak memanggil helikopter supaya kembali. Sementara itu In Ah dan beberapa mobil polisi tiba. Gyu Man sadar usahanya tidak akan berhasil dan hanya tersenyum pada Jin Woo.
--
Gyu Man dibawa ke ruang interogasi. In Ah memberitahukan tentang bukti alat pembuka wine yang terdapat sidik jari Gyu Man di sana, In Ah bahkan memperlihatkan laporan NFS pda Gyu Man. Tapi Gyu Man masih saja tidak mengaku. Ia menolak bicara sebelum Pengacara Hong mendampinginya.
Setelah bersaksi untuk Gyu Man, Sek. Ahn berencana untuk meneyrahkan diri. Menurut Dong Ho, jika Sek. Ahn mau menyerahkan diri dengan sukarela, maka Sek. Ahn bisa mengajukan keringanan hukuman.
Sek. Ahn berencana, ia akan menyerahkan diri setelah menjenguk Gyu Man. Dong Ho mengerti dan menepuk pundak Sek. Ahn.
--
Tuan Nam dan Pengacara Hong mengunjungi Gyu Man. dan ternyata alasan kenapa helikopter tiba-tiba terbang tanpa Gyu Man adalah karena Tuan Nam lah yang menyuruh helikopter itu pergi. Alasannya karena banyak jaksa yang sudah mengejar Gyu Man.
Pengacara Hong juga menambahkan akan sulit bagi Gyu Man pergi ke luar negeri, karena polisi akan meminta bantuan interpol untuk menemukan Gyu Man.
Gyu Man menatap Pengacara Hong tajam, tapi tidak mengatakan apa pun. Pengacara Hong menundukkan pandangannya.
Gyu Man bertanya pada ayahnya, apa yang akan terjadi padanya nanti.
Tuan Nam mengatakan, Gyu Man masih harus menghadapi sidang trial yang terakhir. Tuan Nam mengatakan ia akan meminta bantuan dari orang-orang yang pernah ia berikan uang. Pengacara Hong lagi-lagi menambahkan, bahwa mereka akan melakukan apa pun supaya bisa mengeluarkan Gyu Man dari penjara.
--
Jaksa Tak, Dong Ho, Jin Woo dan In Ah mendiskusikan tentang kemungkinan Gyu Man akan melarikan diri lagi. Mereka yakin Tuan Nam akan melakukan segala cara supaya Gyu Man bisa bebas.
Lalu mereka berbagi tugas. In Ah dan Jin Woo akan mencari kasus-kasus lain yang dilakukan Gyu Man. Sementara Dong Ho dan Jaksa Tak akan fokus untuk mencari kejahatan yang dilakukan oleh Tuan Nam.
Seperti yang dipikirkan oleh In Ah, Tuan Nam memang benar menghubungi Tuan Jang. Ia ingin agar Tuan Jang datang ke rumahnya.
--
Kemudian Yeo Kyung datang dengan koper yang sudah ia siapkan. Yeo Kyung memberitahukan ayahnya bahwa ia lah yang memberitahukan jaksa tentang rencana Gyu Man.
Tuan Nam tentu saja marah. Tapi Yeo Kyung menganggap, jika Gyu Man memang membunuh orang, maka Gyu Man harus dihukum.
Tapi menurut Tuan Nam, masalah itu bukan Yeo Kyung yang memutuskannya. Yeo Kyung tetap pada pendiriannya, paling tidak ia pernah menjadi jaksa sekali. Ia juga ingin ayahnya mendengarkan kata-katanya sebelum ia pergi. "Oppa menjadi seperti itu karena kesalahan ayah. Dan satu hal lagi. Aku pergi karena ayah dan oppa terlihat baik-baik saja walaupun telah membunuh orang".
Yeo Kyung mengucapkan selamat tinggal pada ayahnya dan kemudian pergi. Tidak mempedulikan lagi panggilan Tuan Nam.
--
Jin Woo datang menemui In Ah untuk memberikan surat pernyataan kesedian Sek. Ahn untuk menjadi saksi. Jin Woo juga memberikan catatan aktifitas keuangan yang dilakukan Gyu Man berikut dengan rekening-rekening yang dipinjam oleh Gyu Man.
Namun In Ah merasa jika mereka ingin mendapatkan hukuman yang tepat bagi Gyu Man, mereka memerlukan saksi tambahan.
Dan Jin Woo pun menemui Chul Joo. Jin Woo mengatakan ia sudah memenuhi janjinya pada Chul Joo. Chul Joo merasa senang karena akhirnya Gyu Man mendapatkan yang pantas ia dapatkan. Chul Joo berterima kasih, berkat video Gyu Man yang dirilis oleh Jin Woo, kasusnya benar-benar terlupakan.
Namun Jin Woo mengatakan ia butuh Chul Joo melakukan satu hal lagi. Ia ingin Chul Joo menjadi saksi di persidangan Gyu Man. Jin Woo yakin Gyu Man pasti akan mencari Chul Joo begitu Chul Joo bisa keluar dari penjara nanti. Jadi sebelum hal itu terjadi, Chul Joo harus memastikan Gyu Man dihukum selamanya di dalam penjara.
--
Tuan Jang datang memenuhi permintaan Tuan Nam. Tuan Nam ingin agar Tuan Jang membantu sidang kasus Gyu Man. Tuan Jang agak keberatan, karena saat ini seluruh negeri sedang fokus pada kasus Gyu Man.
Tuan Nam sama sekali tidak senang dengan jawaban Tuan Jang. Ia mengungkit masalah uang yang sudah ia berikan untuk Tuan Jang. Ia bahkan menyuruh Pengacara Hong untuk menghitung berapa banyak uang yang telah ia berikan untuk Tuan Jang.
Tuan Jang tidak berkutik dan terpaksa menuruti keinginan Tuan Nam.
--
Sek. Ahn mengunjungi Gyu Man. Gyu Man mengatakan ia senang Sek. Ahn mengunjunginya, ia ingin Sek. Ahn menyatakan pada sidang nanti kalau apa yang dikatakan Sek. Ahn di sidang Tuan Seo dulu adalah bohong. Ia berjanji akan memberikan satu juta dolar untuk Sek. Ahn.
Sek. Ahn tidak mau. Ia memberitahukan Gyu Man kalau ia akan menyerahkan diri. Gyu Man tidak terima Sek. Ahn mengkhianatinya dan bahkan menyerahkan dirinya ke polisi. Tapi Sek. Ahn mengatakan ada pepatah, seekor burung yang hidup akan memakan semut tapi semut akan memakan burung yang mati. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi tapi ia ingin Gyu Man baik-baik di dalam penjara.
Sek. Ahn mengatakan itu peringatan terakhir yang dapat ia berikan pada Gyu Man sebagai seorang teman. Gyu Man menggertakkan giginya, tidak terima Sek. Ahn memperingatkannya.
Sek. Ahn mengingatkan Gyu Man lagi, kalau musuh tidak akan membuat mereka kesepian, tapi temanlah yang membuat mereka kesepian. Sek. Ahn mengatakan Gyu Man yang menyebabkan ia merasa sangat kesepian. Sebelum pergi, Sek. Ahn berpesan pada Gyu Man agar ia menjaga dirinya.
Gyu Man menatap tajam pada Sek. Ahn yang keluar dari ruangan kunjungan. Matanya sedari tadi sudah berkaca-kaca dan memerah. Dengan pelan ia berkata, "Dasar gila. Kau pikir hanya dirimu saja yang kesepian?".
--
Pengacara Hong mendapatkan kabar bahwa juri untuk sidang trial sudah diganti dan ia memberitahukan Tuan Nam. Tuan Nam memastikan sekali lagi bahwa kali ini mereka tidak akan dikhianati lagi.
Pengacara Hong membenarkan. Ia yakin Tuan Jang sudah memberikan banyak tekanan. Tuan Nam merasa mereka semua itu tidak berguna. Ia berencana untuk mengganti mereka semua setelah sidang Gyu Man bisa diatasi. Pengacara Hong meng-iyakan.
--
Saat Gyu Man dibawa ke pengadilan, banyak oengunjuk rasa yang berdemo, menuntut Il Ho Group dihilangkan dan Gyu Man dieksekusi. Awalnya, Gyu Man hanya senyum-senyum saja melihat aksi para pendemo, menurutnya mereka semua tidak ada kerjaan.
Emosi Gyu Man tersulut saat para pendemo mulai melemparinya dengan telur mentah. Gyu Man berteriak-teriak dan ingin menyerang pada pendemo. Dua orang petuga yang menggiring Gyu Man, berusaha keras menahan Gyu Man dan membawa Gyu Man pergi.
Sebelum masuk ke ruang sidang, In Ah dan Jin Woo bertemu di koridor. Jin Woo berterima kasih atas perjuangan In Ah selama ini untuknya. Ia merasa ia sudah memberikan beban yang sangat berat untuk In Ah.
In Ah tersenyum, meminta Jin Woo untuk tidak berpikir seperti itu. Ia hanya melakukan tugasnya sebagai seorang jaksa. Dan ia juga merasa ini adalah hal yang harus ia lakukan untuk Jin Woo. Ia berjanji akan melakukan yang terbaik hari ini.
Jin Woo tersenyum dan menganggukkan kepalanya, berterima kasih pada In Ah.
Sidang dimulai dan betapa kagetnya pihak In Ah, melihat deretan hakim yang masuk. Tapi tidak begitu dengan Pengacara Hong, ia tersenyum penuh kemenangan. Hakim menjelaskan alasan penggantian hakim karena hakim sebelumnya mengalami masalah kesehatan, jadi mulai sekarang ia yang akan menggantikannya.
Gyu Man bertukar senyum dengan Pengacara Hong.
In Ah mengajukan pemanggilan saksi yang menyerahkan alat bukti pembuka tutup botol wine tapi Pengacara Hong menolak. Alasannya saksi itu bertengkar dengan Gyu Man dan sudah keluar dari perusahaan. Ia khawatir, saksi akan berbohong dengan sengaja untuk menyakiti Gyu Man.
In Ah mengatakan saksi itu sudah diterima di persidangan sebelumnya. Dan hakim memutuskan menolak permintaan In Ah.
In Ah ingin protes, tapi belum sempat ia menyelesaikan kata-katanya, hakim langsung memperingatkan In Ah yang jika tidak menghormati sidang, maka ia akan mengeluarkan In Ah dari ruang sidang.
Semua orang jadi kaget. Salah seorang penonton memprotes cara hakim menjalankan sidang. Dan tanpa ampun hakim pun memerintahkan penjaga untuk membawa penonton itu keluar dari ruang sidang.
In Ah memandang marah pada hakim. Hakim memutuskan untuk merehat sidang sejenak.
Hakim bertemu dengan Pengacara Hong dan In Ah. In Ah memohon agar hakim mengizinkan Sek. Ahn untuk bersaksi. Pengacara Hong mengingatkan In Ah bahwa hakin sudah menolak permintaan In Ah, In Ah memandang tajam pada Pengacara Hong.
Hakim meminta In Ah berhenti berbicara omong kosong padanya karena ia tidak akan mengubah keputusannya. In Ah kesal dan langsung keluar dari ruang rapat.
Setelah In Ah keluar, hakim meminta hakim untuk mengurus masalah saksi-saksi yang lain.
Saat akan kembali ke ruang sidang, hakim dihadang oleh Jin Woo. Jin Woo mengajak hakim itu berbicara.
Sidang dimulai lagi dan In Ah ingin memanggil saksi yang kedua. Hakim menatap ke arah Jin Woo dan memberikan izinnya. Pengacara Hong dan Gyu Man sangat kaget dan melihat ke arah hakim. Hakim tidak peduli, dan mempersilahkan saksi masuk.
=== Flashback ===
Jin Woo mengajak hakim untuk berbicara di suatu tempat. Ia memberitahukan hakim kalau ia tahu malam kemarin hakim bertemu dengan Pengacara Hong dan Tuan Jang diam-diam. Jin Woo juga memberitahukan kalau Tuan Jang sudah ditangkap untuk diselidiki karena menerima suap.
Hakim menatap Jin Woo, tidak percaya. Jin Woo menunjukkan bukti berita tentang penangkapan Tuan Jang. Jin Woo mengingatkan hakim, jika hakim tidak ingin masuk berita besok, maka ia menyarankan agar hakim menjalankan sidang dengan adil.
=== Flashback End ===
Detektif Gwak duduk sebagai saksi. In Ah menanyakan kebenaran Gyu Man pernah memerintahkannya untuk membunuh seseorang. Detektif Gwak membenarkan. In Ah meminta Detektif Gwak menceritakan kejadiannya.
Detektif Gwak menceritakan bahwa Nam Kyu Man ingin menjebak Seo Jin Woo sebagai pembunuh di Junsang-dong (kasus pembunuhan wanita yang pernah memberikan kesaksian palsu untuk Tuan Seo). Saat mereka menangkap Jin Woo, Gyu Man memerintahkannya untuk membunuh Jin Woo.
Lalu In Ah menanyakan apakah ada hal lain yang ingin disampaikan. Detektif Gwak mengatakan ia sangat menyesal sudah terlibat dengan kejahatan yang dilakukan oleh Gyu Man dan sekarang ia sudah bertobat.
Sebelum dibawa pergi, Detektif Gwak menatap Gyu Man. Gyu Man menggeleng-gelengkan kepalanya, tidak begitu kentara.
In Ah memberitahukan hakim bahwa ia juga akan memasukkan bukti lain kejahatan-kejahatan lain yang dilakukan Nam Gyu Man. In Ah menunjukkan bukti surat yang ditulis tangan oleh Chul Joo.
Chul Joo menuliskannya di depan Jin Woo.
Pengacara Hong mengajukan keberatannya. Tapi hakim meminta In Ah terus melanjutkan.
In Ah memperlihatkan bukti tulisan tangan pengakuan dokter Tuan Seo yang telah memberikan kesaksian palsu di persidangan lima tahun yang lalu. In Ah juga mengatakan akan memanggil pengacara Tuan Seo dulu, yaitu Seo Jin Woo.
Pengacara Hong lagi-lagi mengajukan keberatan. Alasannya saat ini saksi menderita alzeheimer dan kredibilitas kesaksiaannya diragukan. Namun In Ah membantah, mengatakan bahwa kondisi Jin Woo saat ini layak untuk bersaksi.
Hakim mengizinkan Jin Woo menjadi saksi.
In Ah menanyakan apakah benar dalam lima tahun terakhir ini Jin Woo melakukan penyelidikan terhadap Nam Gyu Man untuk mendapatkan kebenaran. Jin Woo membenarkan, Nam Gyu Man adalah pembunuh Song Jung Ah yang sebenarnya dan menjebak Tuan Seo untuk menutupi kejahatannya. Setelah melakukan itu, Nam Gyu Man tidak pernah menyesali atas apa yang dilakukannya dan membuat kejahatan yang lebih banyak lagi untuk menutupi kejahatannya yang lalu.
Pengacara Hong hanya bisa menghela nafas, pasrah.
In Ah bertanya pada Jin Woo, kejahatan apa yang dilakukan oleh Nam Gyu Man.
"Penyerangan, memfitnah orang lain melakukan pembunuhan, pemerkosaan dan pembunuhan, melakukan aliran dana ilegal, menyuap jaksa, pengacara dan saksi, melakukan pengrusakan dan penghilangan barang bukti, dan melanggar undang-undang pemakaian obat-obatan terlarang", sebut Jin Woo.
Gyu Man menatap Jin Woo tajam.
Jin Woo tidak peduli. Ia mengatakan alasan Gyu Man melakukan semua kejahatan itu karena ia menganggap dirinya adalah hukum. "Dia bahkan berpikir ia bisa menginjak-injak orang lemah...".
Gyu Man tiba-tiba berdiri dari kursinya dan siap menyerang Jin Woo. Pengacara Hong berhasil menenangkannya.
In Ah memberitahukan hakim bahwa ia akan memberikan bukti untuk mendukung pernyataan Jin Woo tadi. Pengacara Hong hanya bisa pasrah saat melihat In Ah memberikan setumpuk dokumen pada hakim.
--
Asisten Tuan Hong melaporkan bahwa hakim sudah menerima semua bukti dan kesaksian yang diberikan oleh jaksa. Tuan Nam sangat terkejut.
Tiba saatnya hakim akan mengumumkan keputusannya. Hakim memutuskan memberikan hukuman mati karena Nam Gyu Man terbukti telah memperkosa Song Ha Young dan terbukti membunuh Oh Jung Ah, ditambah lagi Nam Gyu Man tidak pernah menunjukkan rasa penyesalan atas semua yang dilakukan dan terus melakukan kejahatan.
Para penonton bertepuk tangan. Ha Young terlihat sangat lega.
Gyu Man terlihat seperti akan menangis tapi kemudian ia tiba-tiba tertawa, berteriak pada hakim yang berani memberikan hukuman mati padanya, dari awal ia sudah tidak menyukai hakim tersebut.
Pengacara Hong mencoba menenangkan Gyu Man tapi Gyu Man sudah sangat emosi dan meninju wajah Pengacara Hong.
Hakim memerintahkan Gyu Man tenang tapi Gyu Man tidak peduli, melompati meja dan berlari ke arah Jin Woo. Beruntung penjaga sigap dan berhasil menahannya. Gyu Man berteriak-teriak, mengancam akan membunuh Jin Woo dan mengatakan ia adalah hukum dan ia adalah Nam Gyu Man, dan mereka semua idiot.
Penjaga berhasil membawa Gyu Man pergi. Sementara Pengacara Hong mengusap pipinya yang habis ditonjok Gyu Man. Haha... Lucu bgt ekspresi Pengacara Hong, kacamatanya sampai miring mau jatuh..
--
Seok Kyu datang menjenguk Sek. Ahn yang sudah berada di penjara. Seok Kyu menceritakan tentang hukuman mati Gyu Man yang tidak mungkin ditunda. Sek. Ahn merasa ini pasti sulit untuk Gyu Man, Gyu Man sangat benci dipenjara walaupun hanya untuk sesaat saja. Awalnya ia berpikir akan senang melihat Gyu Man mendapatkan hukuman setelah semua yang dilakukan Gyu Man padanya tapi ternyata ia merasa kasihan pada Gyu Man.
Seok Kyu merasa itu wajar karena mereka berteman, ia juga merasa sedih melihat kedua temannya dipenjara. Namun Sek. Ahn mengatakan dulu adalah saat paling bahagia di dalam hidupnya, karena ia hidup tanpa harus memikirkan apa pun, dengan atau tanpa uang. Dan sekarang saat berada di penjara, ia merindukan hari-hari sebelum ia masuk penjara.
--
Ha Young mengunjungi kantor Jin Woo dan bertemu dengan Jin Woo dan In Ah. Ia berterima kasih dan memberikan boneka monyet yang berpelukan untuk Jin Woo dan In Ah. Ia berharap hari-hari bahagia Jin Woo dan In Ah.
Ha Young mulai bekerja di sebuah perusahaan teater. Ia juga mengundang Jin Woo dan In Ah untuk datang ke pertunjukannya. Ia hanya mendapatkan peran kecil tapi ia ingin mereka menontonnya.
--
Gyu Man datang ke klinik untuk meminta obat penghilang nyeri. Ia menggosok-gosok kakinya yang sedikit pincang. Tapi dokter tidak mau memberikannya sehingga membuat Gyu Man mara-marah dan memanggilnya idiot. Dokter semakin kesal dan memanggil penjaga untuk menyeret Gyu Man pergi dari klinik. Gyu Man berteriak-teriak meminta obat dari dokter.
Saat melewati koridor, tidak sengaja Gyu Man berpapasan dengan Detektif Bae yang membawa injil di tangannya. Detektif Bae terus menggumamkan ayat-ayat yang ada di dalam injil.
Saat berada di depan Gyu Man, Detektif Gwak membungkukkan badannya dan membacakan sepotong ayat untuk Gyu Man. Gyu Man malah mengancan Detektif Bae yang berpikir akan bisa lolos setelah mengkhianatinya.
Detektif Bae mengatakan bahwa Yesus berkata mereka harus memaafkan dan mencintai musuh mereka. Gyu Man bertanya apa maksud ucapan Detektif Gwak.
"Brother Kyu Man, aku mendoakanmu...", ucap Detektif Gwak.
Gyu Man langsung emosi, ingin menyerang Detektif Gwak. Penjaga berusaha menahannya dan membawa Gyu Man pergi. Saat dibawa pergi, Gyu Man terus memaki-maki Detektif Gwak. Detektif Gwak hanya menjawab, "Amin"....
--
Jin Woo mengunjungi Gyu Man. Ia mengatakan kalau ini adalah terkahir kalinya ia melihat Gyu Man. Gyu Man mengejek Jin Woo, ia yakin sebentar lagi Jin Woo juga tidak akan mengingatnya lagi. "Kau akan kehilangan seluruh ingatanmu dan mati menyedihkan seperti ayahmu...", ejekucap Gyu Man.
Jin Woo mengatakan gara-gara Gyu Man, ia dan ayahnya kehilangan kehidupan mereka yang damai. Gyu Man tidak merasa itu karena kesalahannya, itu hanya takdir Jin Woo yang menyedihkan.
Jin Woo mengangguk-anggukkan kepalanya, setuju dengan ucapan Gyu Man. Menurutnya, sekarang giliran Gyu Man yang harus menghadapi takdirnya juga. "Kau akan disini selamanya", ucap Jin Woo.
"Kau pikir aku akan mati di sini? Seperti ayahmu?", tanya Gyu Man. Jin Woo hanya tersenyum. "Ya... Aku Nam Gyu Man...".
Tapi Jin Woo mengatakan semuanya sudah sangat terlambat, Gyu Man tidak akan mampu mengatasinya.
Melihat Jin Woo akan pergi, Gyu Man memanggilnya. Dengan wajah marah dan mengancam, "Ya... Aku akan keluar dari sini tidak peduli apa pun yang terjadi. Jadi jangan pernah melupakanku. Kau boleh melupakan hal lain tapi kau tidak boleh melupakanku. Aku akan mendapatkanmu".
Jin Woo menghela nafasnya, mengatakan kalau Gyu Man benar-benar kasihan sekali. Kemudian Jin Woo pun pergi. Gyu Man sangat marah dan berteriak, baginya, Jin Woo lah yang menyedihkan.
Lalu Jin Woo datang mengunjungi Dong Ho. Dong Ho menanyakan bagaimana perasaan Jin Woo. "Aku pikir aku akan merasa hebat, tapi ternyata tidak. Aku merasa tenang", jawab Jin Woo.
Dong Ho juga merasakan hal yang sama dengan Jin Woo. Jin Woo merasa, ia dan Dong Ho memiliki kehidupan yang kurang lebih mirip, mungkin karena itu ia merasa mereka berteman.
Dong Ho tertawa, menurutnya yang terpenting dilakukan saat ini adalah Jin Woo harus menjaga kesehatannya. Dong Ho berjanji ia akan menemukan dokter yang terbaik untuk Jin Woo...
Namun Jin Woo tidak menginginkan itu. Ia berharap Dong Ho akan bersikap tidak mengenalinya jika nanti ia tidak mengingat Dong Ho lagi. Dong Ho kaget dan tidak mengerti kenapa Jin Woo ingin ia melakukan itu.
Jin Woo tersenyum dan mengatakan, "Itu karena aku memiliki lebih kenangan yang ingin aku lupakan tentangmu daripada yang tidak...". Wajah Dong Ho terlihat sedih. Jin Woo juga meminta agar Dong Ho tetap memenuhi kontrak 50.000 won mereka.
Gyu Man mendapatkan kunjungan dari ayahnya.
Melihat ayahnya datang, matanya Gyu Man berkaca-kaca menahan tangis. Ia memohon agar ayahnya mau mengeluarkannya dari penjara. Ia merasa sangat sulit di sana.
Tapi apa yang dikatakan oleh Tuan Nam? Alih-alih menanyakan ataupun peduli dengan perasaan Gyu Man, Tuan Nam malah membicarakan tentang Il Ho Group yang kolaps gara-gara Gyu Man.
Gyu Man berjanji akan membangun kembali Il Ho Group asalkan ayahnya mau mengeluarkannya dari sana. Ia percaya ia pasti bisa melakukannya.
Tapi Tuan Nam tidak percaya. Ia menghabiskan waktu seratus tahun untuk membangun perusahaannya dan hanya dalam waktu satu malam Gyu Man menghancurkannya. Tuan Nam merasa kesalahannya lah mengangkat Gyu Man menjadi penerusnya.
Gyu Man tidak percaya ayahnya mengatakan seperti itu, padahal ia adalah putra ayahnya. Apakah uang lebih penting daripada dirinya?
Tuan Nam mengatakan ia mengorbankan seluruh hidupnya untuk Il Ho Group tapi apa yang dilakukan oleh Gyu Man. Mulai saat ini Gyu Man bukan lagi putranya. Gyu Man menangis, semakin tidak percaya dengan ucapan ayahnya.
Tuan Nam tidak peduli. Sebelum pergi ia mengatakan pada Gyu Man, ada satu prinsip yang selalu ia pegang teguh dalam hidupnya. Ketika ia sudah tidak membutuhkan seseorang lagi, maka ia akan membuangnya.
Gyu Man memanggil ayahnya tapi Tuan Nam sama sekali tidak peduli. Gyu Man hanya bisa menangis, sangat sedih.
Bersambung...
[Sinopsis Remember Episode 20 Part 2 End]
Post a Comment