== All images credit to the owner ==
[Sinopsis Remember Episode 16 Part 1]
Sinopsis Remember Episode 16 Part 2
Jin Woo buru-buru masuk ke kantornya dan melihat kantornya sudah berantakan, kertas-kertas berserakan di lantai dan kursi-kursi sudah terbalik. Jin Woo langsung berlari ke ruang rahasianya dan mencari In Ah di sana.
Jin Woo sangat mengkhawatirkan In Ah tapi In Ah mengatakan ia baik-baik saja, ia sangat bersyukur mereka tidak menemukan ruang rahasia ini. In Ah memberitahukan Jin Woo bahwa mereka mengincar Kim Chan.
Dengan segera, Jin Woo pun menghubungi Kim Chan.
Awalnya Kim Chan sama sekali tidak percaya, bahkan menertawai Jin Woo saat Jin Woo memberitahukan kalau Gyu Man mengirim orang untuk membunuhnya. Tapi Jin Woo tidak peduli, Kim Chan sudah tidak punya waktu lagi, terserah Kim Chan mau percaya atau tidak.
Jin Woo langsung memutuskan telponnya. Mau tidak mau, Kim Chan terlihat memikirkan ucapan Jin Woo tadi.
Kim Chan memutuskan untuk keluar dari gedung dan dari dalam mobil, ia mengawasi pintu masuk ke gedungnya dari sudut jalan yang lain. Ia melihat beberapa mobil berhenti dan cukup banyak pria bersetelan jas hitam masuk ke dalam gedungnya.
Kim Chan mulai mempercayai ucapan Jin Woo dan segera menelpon Jin Woo kembali.
--
Jaksa Tak menemui Gyu Man di kantornya untuk memperkenalkan dirinya secara resmi. Gyu Man mengatakan ia sudah mendengar tentang Jaksa Tak dari ayahnya. Gyu Man ingin Jaksa Tak mengganti jaksa Chae dalam sidangnya tapi Jaksa Tak mengatakan ia belum memiliki cukup kekuasaan untuk melakukan hal itu. Ia mengatakan Jaksa Hong adalah orang yang mampu memenangkan persidangan nanti. Ia meminta Gyu Man untuk bersabar karena jadwal sidang juga sudah ditetapkan.
Gyu Man mengatakan ia memang orang yang tidak sabar. Gyu Man memastikan Jaksa Tak tidak akan berkhianat seperti Dong Ho karena jika Jaksa Tak melakukan itu, ia akan mencari orang yang lain.
Jaksa Tak tersenyum dan mengatakan ia sudah mempertaruhkan hidupnya untuk keputusannnya ini. Gyu Man akhirnya bisa lega dan mempersilahkan Jaksa Tak pergi.
Setelah Jaksa Tak pergi, Gyu Man memberi isyarat supaya Sek. Ahn mendekat. "Apa itu? Dia terlihat seperti orang yang tidak berpengaruh...", bisik Gyu Man. Tapi Sek. Ahn meyakinkan Gyu Man kalau Jaksa Tak adalah orang yang bisa diandalkan.
Gyu Man tidak mempermasalahkan lagi. Ia tidak peduli tentang hukum, yang ingin ia lakukan sekarang hanyalah membunuh semua orang. Sek. Ahn mengernyit tidak senang.
--
Kim Chan memberikan sebuah flash disk pada Jin Woo. Jin Woo mengatakan ini bukan berarti Kim Chan tidak harus membayar kesalahannya. Kim Chan mengangguk, mengerti dengan ucapan Jin Woo.
Sebelum pergi, Jin Woo juga berpesan agar Kim Chan tidak mengganggu Ha Young lagi, itu kalau Kim Chan masih memiliki hati.
Jin Woo menelpon Gyu Man untuk memberitahukan bukti baru yang ia dapat... (Hadeuh... kenapa pake bilang-bilang sih...). Jin Woo mengatakan ia memiliki bukti kalau Gyu Man mendirikan perusahaan hanya untuk melampiaskan nafsu busuknya itu dan ia juga memiliki video Gyu Man. Jin Woo menyuruh Gyu Man untuk bersabar karena dengan segera Gyu Man akan melihat kumpulan videonya itu.
--
Gyu Man tersenyum kesal dan ingin mengatakan sesuatu pada Jin Woo tapi Jin Woo keburu menutup telponnya. Gyu Man sangat sangat marah dan mengangkat gelas minumannya.
Sek. Ahn refleks melindungi dirinya sendiri, takut Gyu Man akan melempar gelas itu padanya. Gyu Man tertawa senang melihat ketakutan Sek. Ahn dan melempar gelasnya ke arah yang lain.
--
Jae Ik tiba di kantor dan melihat In Ah sibuk menelpon seseorang. Jae Ik ingin tau kenapa wajah In Ah terlihat sangat khawatir. In Ah mengatakan Ha Young tidak mengangkat telponnya. Jae Ik tersenyum, memuji Jin Woo yang penuh persiapan.
=== Flashback ===
Ternyata Jin Woo sudah memperkirakan bahwa keselamatan Ha Young akan terancam. Jadi ia meminta Jae Ik untuk terus mengawasi Ha Young.
=== Flashback End ===
Dan Jae Ik pun mengantarkan In Ah ke tempat Ha Young. Saat di perjalanan, In Ah menelpon Jin Woo, memberitahukan bahwa ia dalam perjalanan menjemput Ha Young jadi ia meminta jin Wo untuk menunggu.
--
In Ah berbicara dengan Ha Young di sebuah kafe, sepertinya Ha Young mungkin pulang ke kampung halamannya. In Ah mencoba mengajak Ha Young ke persidangan tapi Ha Young langsung menolak. Ia mengatakan ia akan menyerah dalam persidangan ini, ia merasa sudah membuat keputusan yang salah dan seharusnya tidak memulainya.
Tidak, sahut In Ah. Berkat keberanianmu sekarang Gyu Man diseret ke pengadilan...
Ha Young mulai menangis. Ia sangat takut untuk bersaksi di dalam sidang karena Kim Chan mengancam akan menyebarkan videonya di internet jika ia berani menjadi saksi. "Kesaksian itu hanya sementara, tapi jika video itu tersebar, maka hidupku akan hancur. Lalu bagaimana dengan impianku menjadi aktris?", ucap Ha Young lagi.
In Ah menatap Ha Young simpati dan menggenggam tangan Ha Young. Ia meminta maaf karena sudah egois dan tidak memikirkan perasaan Ha Young, ia hanya memikirkan kemenangan di dalam persidangan. Ia meminta Ha Young untuk mempercayainya lagi. Karena ia telah memiliki video Ha Young dan menjamin video itu tidak akan tersebar dan juga memastikan Gyu Man dan Kim Chan mendapat hukumannya.
--
Persidangan dimulai. Gyu Man dan Jaksa Hong (Hmm... mungkin bukan jaksa lagi ya, tapi pengacara Hong) terlihat penuh percaya diri. Jaksa Chae memulai sidang dengan mengatakan tuntutannya terhadap Gyu Man yaitu pemerkosaan dan melukai Song Ha Young.
Hakim bertanya pada pembela apakah mereka menerima tuntutan itu. Pengacara Hong mengatakan mereka tidak menerimanya.
In Ah masuk ke dalam ruang sidang dengan membawa Ha Young bersamanya. Ha Young dan Gyu Man sempat saling tatap sejenak. In Ah membawa Ha Young duduk barisan belakang Jin Woo.
Lalu Jaksa Chae memanggil Ha Young sebagai saksi. Saat Ha Young maju ke meja saksi, Gyu Man memperhatikan Ha Young dengan pandangan yang sudah dimengerti, senangkah atau ... Ga bisa dijelaskan pokoknya... (yang pasti guanteng... haha... #abaikan). Ha Young sendiri terlihat sedikit takut saat melihat Gyu Man...
Ha Young menceritakan bahwa ia dikenalkan pada Gyu Man oleh managernya, Kim Chan. Saat itu Gyu Man diperkenalkan sebagai pihak dari perusahaan periklanan. Mereka setuju untuk makan di sebuah restoran jepang. Ia hanya minum 2 gelas saja tapi kesadarannya mulai menghilang. Dan saat terbangun, ia sudah berada di tempat yang lain/
Jaksa Chae bertanya apakah Ha Young ingat dimana tempat itu.
Ha Young mengatakan tempat itu adalah ruang rahasia yang menjadi bagian dari kantor Kim Chan. Gyu Man melirik Ha Young, menatap Ha Young tajam.
Jaksa Chae memberitahukan kesimpulannya dari pernyataan Ha Young tadi, yaitu Ha Young dipaksa masuk ke dalam ruangan itu oleh Gyu Man dan Kim Chan. Jaksa Chae juga memberikan bukti untuk mendukung kesimpulannya itu.
Jin Woo yang mendengar ucapan Jaksa Chae, teringat bukti yang disebutkan oleh Jaksa Chae itu.
=== Flashback ===
Bukti itu adalah hasil investigasinya bersama Jae Ik. Ia dan Jae Ik mengumpulkan semua rekaman CCTV dari semua gedung yang ada di sekitar gedung Kim Chan.
Jin Woo dan Jae Ik membawa semua rekaman itu ke kantor dan memeriksanya di sana. Jae Ik menemukan rekaman yang merekam saat mobil Gyu Man masuk dan berhenti di area pintu masuk gedung Kim Chan.
Jin Woo dan Jae Ik tersenyum senang.
=== Flashback End ====
Jaksa Chae memberikan bukti pertama itu untuk diputarkan di dalam ruang sidang.
Di dalam rekaman cctv, terlihat mobil Gyu Man berhenti. Lalu Kim Chan keluar pintu bagian sopir dan berjalan ke belakang untuk membuka pintu bagian penumpang. Kim Chan terlihat membopong Ha Young yang tidak sadarkan diri dan membawa Ha Young masuk.
Dari pintu bagian penumpang yang lain, keluarlah Gyu Man.
Lalu Jaksa Chae menyerahkan bukti ke dua, yaitu hasil pemeriksaan dokter.
Pengacara Hong memberikan bantahannya. Menurutnya, kejadian itu terjadi karena kedua belah pihak menginginkannya dan Ha Young juga pernah bertemu dengan Gyu Man sebelumnya. Kalau tentang digendong, itu karena Ha Young mabuk.
Jaksa Chae bertanya, apakah wanita yang mabuk dibawa ke kantor. Pengacara Hong beralasan mereka hanya ingin membawa Ha Young ke tempat yang lebih aman.
Jaksa Chae tidak percaya dengan alasan Pengacara Hong dan membeberkan bukti siapa sebenarnya Kim Chan itu.
=== Flashback ===
In Ah dan Jin Woo memberikan bukti catatan keuangan IG Entertainment, perusahaannya Kim Chan. Catatan itu menunjukkan bahwa Il Ho Group adalah sponsosr utama perusahaan Kim Chan setelah kasus Gyu Man dan Ha Young terjadi. Dengan pemasukan hanya 1 juta dolar, sementara kerugian mencapai 9 juta dolar, maka Kim Chan membutuhkan sumber dana lain untuk menutupi kerugiannya itu, ungkap Jin Woo lagi.
Jin Woo memohon agar Jaksa Chae menghadirkan bukti itu dalam persidangan.
=== Flashback End ===
Pengacara Hong keberatan atas disangkutpautnya Kim Chan dalam kasus ini. Menurut Pengacara Hong, Jaksa Chae hanya berspekulasi semata.
Jaksa Chae mengatakan ia akan memberikan bukti pendukung, yaitu catatan keuangan perusahaan Kim Chan. Jaksa Chae mengatakan IG Entertainment sebenarnya bukan perusahaan entertainment tapi hanya perusahaan untuk pencucian uang dan prostitusi saja.
Pengacara Hong langsung membantah pernyataan Jaksa Chae itu. Hakim pun meminta Jaksa Chae memberikan bukti dari pernyataannya itu. Dan Jaksa Chae pun tersenyum senang.
=== Flashback ===
Jin Woo memberikan saran agar Jaksa Chae melakukan perintah penyitaan sehingga alat bukti tidak dilenyapkan oleh pihak IG Entertainment. Dan Jaksa Chae pun setuju untuk melakukannya.
In Ah juga memberikan bukti video rekaman Ha Young pada Jaksa Chae. Hanya saja, In Ah memohon agar Jaksa Chae berhati-hati karena ia sudah berjanji pada Ha Young.
=== Flashback End ===
Jaksa Chae membeberkan hasil penyelidikan dan penyitaannya atas kantor Kim Chan. Ruangan yang dimaksud oleh Ha Young memang ada dan menjadi bagian dari ruang Kim Chan. Jaksa Chae memperlihatkan foto ruangan Kim Chan di dalam ruang sidang. Lalu Jaksa Chae juga mengatakan akan memberikan bukti yang lain, hanya saja ia ingin bukti itu dibuat non-publik.
Hakim memanggil Pengacara Hong untuk ikut maju ke depan bersama dengan Jaksa Chae. Pada hakim, jaksa Chae memberikan flash disk yang diberikan Kim Chan pada Jin Woo. Jaksa Chae mengatakan rekaman kejahatan ada di dalam flash disk itu.
Pengacara Hong mencoba menghalangi hakim untuk menerima bukti itu, menurutnya bukti itu belum dikonfirmasi dan tidak bisa dijadikan sebagai alat bukti.
=== Flashback ===
In Ah mengatakan Pengacara Hong pasti akan menolak bukti yang mereka berikan. Oleh sebab itu, mereka harus memilih waktu yang tepat. Jin Woo meminta Jaksa Chae untuk mengatakan pada hakim bahwa ia baru saja mendapatkan bukti rekaman itu tadi pagi. Dengan begitu, hakim tidak akan menolaknya.
=== Flashback End ===
Dan seperti yang diperkirakan oleh Jin Woo dan In Ah, hakim menerima rekaman tersebut sebagai bukti. Jaksa chae tersenyum senang.
Pengacara Hong hanya bisa menghela nafas, pasrah sedangkan Gyu Man terlihat menahan marah.
Hakim menyatakan penutupan sidang dan memberitahukan bahwa ia akan memeriksa bukti itu di ruangannya. Setelah menentukan keaslian rekaman, maka sidang akan dilanjutkan kembali.
Setelah sidang selesai, Ha Young keluar dari ruang sidang dengan perasaan sedikit lebih lega. In Ah yang terus bersamanya, menggenggam tangan Ha Young, berusaha menguatkan Ha Young.
-
Malamnya, Jin Woo keluar dari ruang rahasianya dan melihat In Ah tertidur di sofa. Jin Woo membenarkan selimut In Ah dan tersenyum menatap In Ah, lama.
Lalu di dalam ruang rahasianya, Jin Woo membuat rekamannya sendiri yang ditujukan untuk In Ah. Belum diperlihatkan apa pesan yang disampaikan Jin Woo melalui videonya itu.
--
Scene beralih pada Joo Il yang berada di dalam mobilnya sambil memegang sebuah pisau. Joo Il seperti menimbang-nimbang sesuatu, ia teringat perintah Tuan Nam yang menyuruhnya menyingkirkan semua orang yang terlibat dalam kasus tuntutan terhadap Gyu Man, termasuk Dong Ho. Sepertinya, Tuan Nam memberikan perintah setelah ia memberikan anggur yang mahal dan sebuah amplop untuk Joo Il.
Tak lama Dong Ho datang dan Joo Il pun menyimpan kembali pisaunya di balik jasnya. Saat Dong Ho masuk ke dalam mobil, hal pertama yang dibicarakan Joo Il adalah ia ingin Dong Ho berhenti melawan Nam Il Ho. Nam Il Ho jauh lebih kejam dari yang dibayangkan oleh Dong Ho.
Tapi Dong Ho tidak mau mendengar, ia ingin Joo Il berhenti membicarakan masalah itu. Joo Il mengatakan ia sudah terlalu jauh terlibat dalam masalah Nam Il Ho jadi ia tidak ingin ada pertumpahan darah lagi.
"Kau baru sadar?", tanya Dong Ho dengan nada mengejek.
Joo Il meminta Dong Ho untuk menjalankan hidup sesuai dengan keinginannya karena ia juga akan berhenti menjadi anjingnya Tuan Nam.
Dong Ho mendesah, "Kau pikir aku akan mempercayaimu?".
Joo Il terlihat sedikit sedih melihat tanggapan Dong Ho itu, Lalu Joo Il menyuruh Dong Ho untuk segera menikah dan memiliki anak karena umur Dong Ho sudah lebih dari cukup. "Mimpiku adalah menjadi pendampingmu saat kau menikah nanti...", ucap Joo Il lagi.
Dong Ho masih saja sinis, menyuruh Joo Il berhenti berakting menjadi ayahnya lagi. Joo Il meminta Dong Ho memanggilnya dengan panggilan mereka biasanya, 'hyungnim'. Tapi Dong Ho menolak. Joo Il mendesak Dong Ho, tapi Dong Ho hanya diam saja.
Joo Il tertawa dan mengatakan Dong Ho sudah besar. Joo Il menyuruh Dong Ho pulang karena malam semakin dingin.
Sebelum benar-benar pergi, Dong Ho sempat melirik ke arah Joo Il. Mereka berdua saling tersenyum. Secara tidak langsung, mereka berdua sudah berbaikan.
Saat Dong Ho pergi, terlihat seseorang yang memakai pakaian hitam dan penutup wajah berwarna hitam, mengawasi dari balik sebuah bangunan.
Setelah Dong Ho pergi, Joo Il mengeluarkan kembali pisau dari balik jasnya dan meletakkannya di samping kursinya, di dekat tuas gigi mobil (apa ya namanya...).
Pria berpakaian serba hitam itu mendekati mobil Joo Il dan masuk ke dalam mobil Joo Il. Dengan secepat kilat, pria itu mengambil pisau dan menusukkannya ke perut Joo Il. Setelah itu, ia pun pergi dengan membawa pisau itu.
Dong Ho dan Sek. Byun berlari di koridor rumah sakit. Di dalam kamar rawat, mereka melihat Joo Il sudah diberi perawatan dan masih dalam keadaan tidak sadar. Banyak alat medis yang dipasang, termasuk alat bantu pernafasan.
Dong Ho teringat dulu Joo Il lah yang menyuruhnya belajar hukum. Dong Ho merasa sangat bersalah dan meminta maaf pada Joo Il. Pada Sek. Byun, Dong ho mengatakan ia tidak bisa mundur lagi dan sepertinya akan terjadi pertumpahan darah. Semua ini sudah sangat keterlaluan.
Saat Dong Ho datang ke kantornya, Jin Woo sudah ada disana, menunggu Dong Ho. Jin Woo sepertinya sudah mendengar kabar tentang Joo Il dan menanyakan apakah Tuan Nam yang menyerang Joo Il.
Dong Ho tidak mengatakan apa pun, ia hanya menyuruh Jin Woo fokus pada sidangnya karena ia yang akan menghadapi Tuan Nam.
Tak lama, Detektif Bae datang dengan membawa beberapa orang lainnya dan juga surat penangkapan terhadap Dong Ho. Dong Ho ditangkap karena dituduh melakukan percobaan pembunuhan terhadap Seok Joo Il. Dong Ho terlihat sangat marah saat Detektif Bae memansangkan borgol ditangannya...
Bersambung...
Komentar :
Detektif Bae sepertinya sudah kembali bekerja di kepolisian ya? Atau mungkin sebenarnya sebelumnya Detektif bae hanya dipindah tugaskan saja, bukan dipecat? Tapi kalo ga salah Detektif Bae pernah bilang kalau dia dipecat...
Kalau memang Detektif Bae bisa bekerja kembali di kepolisian setelah sekian tahun, 15 tahun kayaknya, itu artinya Tuan Nam memiliki pengaruh sangat besar dan mengakar hingga ke kejaksaan dan kepolisian...
Bagaimana lagi perjuangan Jin Woo dan Dong Ho untuk menyeret Tuan Nam dan Gyu Man ke penjara ya?
Ikuti terus. Next episode di blog mb Dyah di Korean Drama Addicted... Gomawo...
Post a Comment