Sinopsis Remember Episode 16 Part 1

 


== All images credit to the owner ==

[Sinopsis Remember Episode 15 Part 2]

Sinopsis Remember Episode 16 Part 1

Dong Ho menemui Tuan Nam untuk memberikan rekaman yang tadinya akan ia pakai untuk menyeret Tuan Nam ke penjara. Tapi karena Tuan Nam mengambil saksinya, maka lebih baik ia berikan juga rekaman itu pada Tuan Nam.

Pada saat yang sama, Jaksa Hong datang untuk menemui Tuan Nam. Dengan ceria, Dong Ho menyapa Jaksa Hong. Dong Ho tidak mengubris, pertanyaan Jaksa Hong yang sok ingin tau alasan ia datang menemui Tuan Nam.

Dong Ho hanya berpesan pada Tuan Nam bahwa kerikil kecil yang ada di dalam sepatu akan mengganggu Tuan Nam berlari. "Kau akan menuai dari apa yang kau tanam melalui anakmu...", ucap Dong Ho lagi sebelum pergi.

Awalnya Tuan Nam tidak begitu mengerti maksud Dong Ho, ia baru mengerti saat Jaksa Hong memberitahukan bahwa baru saja Gyu Man ditangkap oleh jaksa.

--

Dalam perjalanan, Jaksa Hong memberitahukan langkah yang sudah ia lakukan untuk mengantisipasi supaya tidak ada yang tahu tentang penangkapan Gyu Man. Ia telah mengancam media akan menarik seluruh iklan Il Ho Group jika media berani mengeluarkan berita tentang Gyu Man. Namun ia yakin ini tidak akan bertahan lama karena akan tergantung dari hasil persidangan nanti.

Tuan Nam menanyakan rencana Jaksa Hong sekarang. Menurut Jaksa Hong, langkah pertama yang harus mereka lakukan adalah membebaskan Gyu Man terlebih dahulu.

Jin Woo dan timnya membahas langkah-langkah yang pasti akan dilakukan oleh Il Ho Group terhadap penangkapan Gyu Man. Menurut Jin Woo, hal pertama yang Il Ho Group lakukan adalah mengajukan petisi untuk membebaskan Gyu Man, jadi Gyu Man tidak akan dipenjara selama proses persidangan.

Jae Ik merasa kesal, seorang anak orang kaya ditangkap karena pemerkosaan dan narkoba tapi tidak satu pun media yang meliputnya. Jin Woo mengatakan kasus sekarang sama kejadiannya seperti kasus Oh Jung Ah dulu.

Menurut In Ah, Il Ho Group mengeluarkan sangat banyak uang untuk menahan pemberitaan media dan ia sering melihat kejadian itu saat masih menjadi jaksa. Jin Woo berpikir, mereka harus memancing jaksa dengan membuat kasus ini menjadi besar.
 

Gyu Man sepertinya sudah diberitahukan bahwa akan ada yang mengunjunginya dan ia sudah menunggu di sebuah ruang tunggu yang lumayan bagus, ada meja dan kursi tamu. Sambil menunggu, dengan santai Gyu Man bahkan minum, yang isinya mungkin kopi, sambil meletakkan kakinya di atas meja.

Gyu Man menyapa Jaksa Hong santai saat Jaksa Hong masuk, mengomentari ruangan yang jelek. Tapi sikapnya langsung berubah hormat begitu Tuan Nam masuk. Gyu Man membungkuk hormat dan meminta maaf pada ayahnya.

Tuan Nam memarahi Gyu Man karena Gyu Man lengah lagi, posisi Il Ho Group sekarang jadi di ujung tanduk. Sekarang apa yang akan kau lakukan?, tanya Tuan Nam. "Aku juga tidak tau kenapa masalah ini bisa jadi seperti ini, ayah. Ini kasus lama dan aku tidak menyangka sama sekali", sahut Gyu Man.

Tuan Nam mengingatkan Gyu Man bahwa nasib Gyu Man akan tergantung dari hasil persidangan nanti, jadi Gyu Man tidak bisa seenaknya hanya karena Gyu Man adalah anaknya.

Gyu Man membungkuk patuh pada ayahnya. Tuan Nam menghela nafasnya dan kemudian pergi.

Setelah bertemu dengan Gyu Man, Tuan Nam berpesan pada Jaksa Hong untuk segera membebaskan Gyu Man karena penjara bukan tempat untuk anaknya. Tuan Nam juga menanyakan jaksa yang akan bersidang untuk Gyu Man.

Tuan Nam sangat kaget saat Jaksa Hong memberitahukan bahwa jaksanya adalah jaksa Chae Jin Kyung, bukankah jaksa Chae adalah jaksa yang memihak mereka saat di sidang retrial yang lalu?

Jaksa Hong membenarkan, Jaksa Chae bahkan penerima beasiswa dari Il Ho Group.

Tuan Nam menggerutu, kesal karena tidak seorang pun yang bisa dipercaya di dunia ini. Ia berpesan agar Jaksa Hong segera mengurus masalah Jaksa Chae.

--

Jin Woo mendatangi kantor Dong Ho. Berdasarkan penyelidikannya, Gyu Man memberi uang untuk perusahaan agensi Kim Chan. Dong Ho merasa, mereka akan mendapatkan banyak bukti jika menggali informasi lebih dalam dari Kim Chan.

Jin Woo mengingatkan Dong Ho untuk tidak terlalu senang karena merasa yakin sudah mendapatkan kembali kepercayaan darinya, bisa saja ia akan mengkhianati Dong Ho di saat -saat terakhir sama seperti yang pernah Dong Ho lakukan padanya.

Dong Ho tersenyum, "Terserah saja. Dengan begitu kita akan impas dan tidak ada dendam lagi di antara kita". Dong Ho mengatakan jika Jin Woo memaafkannya, ia akan mengabdikan seluruh hidupnya untuk Jin Woo.

Dong Ho juga mengeluarkan uang 50.000 won, uang kontrak mereka dulu yang masih ia simpan. Tapi Jin Woo tidak ingat tentang kontrak itu dan kemudian langsung pergi. Dong Ho heran dan memikirkan sikap Jin Woo itu.

--
 

Sek. Ahn menemui Kim Chan, untuk menyampaikan pesan Gyu Man. Gyu Man ingin Kim Chan bersikap hati-hati karena Seo Jin Woo mungkin saja akan menghubungi Kim Chan. Kim Chan mengerti dan berjanji akan menutup mulutnya rapat-rapat.

Sek. Ahn menatap Kim Chan tidak percaya dan memastikan sekali lagi kalau Kim Chan akan melakukan seperti yang Gyu Man minta. Kim Chan berjanji, bukankah Tuan Nam Gyu Man sudah banyak membantu perusahaannya dan sudah memberikan banyak uang belanja untuknya?


--


Seperti yang diperintahkan Tuan Nam, Jaksa Hong datang menemui Jaksa Chae di ruang kerja Jaksa Chae. Begitu melihat kedatangan Jaksa Hong, Jaksa Chae secara tidak langsung menolak berbicara dengan Jaksa Hong dengan alasan ia sedang sibuk.

Jaksa Hong meminta maaf karena sudah datang tanpa memberitahu terlebih dahulu. Jaksa Chae berkomentar kalau Il Ho Group mampu mengubah sifat Jaksa Hong, Jaksa Hong bahkan mau mengunjungi orang lain sekarang.

Jaksa Hong hanya tersenyum lalu menyinggung tentang kasus Song Ha Young yang ia tutup karena kurangnya bukti. Jaksa Chae tahu itu dan ia tahu juga kalau kasus Song Ha Young bukanlah kasus pertama yang Jaksa Hong tutup.

Jaksa Hong beralasan kenapa ia memutuskan menutup kasus itu. Itu karena setelah melakukan penyelidikan yang menyeluruh, ia tidak menemukan bukti yang cukup. Jaksa Hong juga mengatakan tujuan kedatangannya ini adalah untuk mengingatkan Jaksa Chae untuk mempertimbangkan baik-baik langkahnya itu. Jaksa Hong mengatakan ia percaya bahwa Jaksa Chae adalah orang yang tahu tempatnya.

Jaksa Chae tidak mau memperpanjang lagi pembicaraannya dengan Jaksa Hong. Dengan tegas, ia mengatakan kalau sekarang ia tidak memihak siapa pun lagi dan akan bertindak sesuai dengan keyakinannya.

Dengan halus, Jaksa Chae mengusir Jaksa Hong dengan mengatakan, 'Sampai bertemu lagi'. Jaksa Chae kembali melanjutkan membaca dokumennya.

--

Gyu Man masuk tanpa permisi ke dalam klinik penjara dan langsung tiduran di atas tempat tidur, minta disuntik gizi pada dokter jaga.

Dokter yang tidak mengenal siapa Gyu Man, menggeleng-geleng kepalanya, heran melihat kelakuan unik Gyu Man. Dokter mendekati Gyu Man, menyuruhnya turun dari tempat tidur dan pergi dari klinik. Dokter bahkan memanggil Gyu Man hanya dengan nomornya saja, Tahanan 1013.

Gyu Man tidak bisa berkata apa-apa dan hanya bisa memandang marah pada dokter.

--

Dong Ho datang ke kantor Jin Woo untuk mencari In Ah. Ia ingin mengkonfirmasikan kecurigaannya kalau-kalau Jin Woo memiliki penyakit yang sama dengan Tuan Seo. In Ah memutuskan untuk menutupinya dari Dong Ho dan beralasan itu terjadi hanya karena Jin Woo sedang lelah saja. In Ah menegaskan tidak ada masalah sedikit pun dengan ingatan Jin Woo.

Dong Ho terus memikirkan tentang Jin Woo yang tidak mengingat kontrak penting antara mereka berdua. Ia meminta Sek. Byun untuk mencari tahu apakah akhir-akhir ini Jin Woo menemui dokter atau tidak. Sek. Byun ingin tahu apakah Jin Woo sedang sakit. Dong Ho mengatakan ia belum tahu, ia berharap Jin Woo baik-baik saja.

Saat Jin Woo pulang, In Ah memberitahukan Jin Woo bahwa tadi Dong Ho datang dan menanyakan tentang kondisi ingatan Jin Woo. Jin Woo agak kaget. Ia berpesan agar In Ah tidak boleh sama sekali memberitahukan Dong Ho hingga semua pertarungan ini selesai. In Ah menganggukkan kepalanya.
 

Jin Woo datang mengunjungi Chul Joo di penjara. Chul Joo mengeluhkan kasus Gyu Man yang ternyata sama sekali tidak bisa menutupi kasusnya, nama Gyu Man sama sekali tidak disebut-sebut di media.

Jin Woo meminta Chul Joo bersabar, kasus Gyu Man akan bertambah besar hingga Gyu Man nantinya tidak akan mampu menanggungnya lagi. Oleh sebab itu, ia berharap Chul Joo mau bekerja sama dengannya.

Tidak seperti sebelumnya, kali ini Chul Joo dengan mudah mau membuka mulut. Ia memberitahukan bahwa Gyu Man membius Ha Young saat memperkosa Ha Young. Jin Woo ingin tau siapa yang memasok obat-obatan. "Pemasoknya sama dengan pemasok untuk pestaku dan untuk Kim Chan. Tanpa obat-obatan, perusahaan Kim Chan akan hancur. Obat-obatan adalah penjualan utamanya", beritahu Chul Joo lagi.

--

Jin Woo dan si pemasok mengintai gedung perusahaan Kim Chan. Si pemasok bercerita bahwa gedung itu adalah tempat eksklusif bagi para pewaris konglomerat untuk menyalurkan kecanduan dan pencucian uang.

Jin Woo menduga para wanita yang bekerja di sana bekerja atas kemauan mereka sendiri. Si pemasok membantahnya, menurutnya para wanita diberi kontrak dengan harga yang tinggi dan mengikat mereka dengan kontrak tersebut. Jika mereka ingin membatalkannya, mereka harus memberi ganti rugi yang tinggi.

Seorang wanita turun dari mobil yang berhenti di depan gedung perusahaan Kim Chan. Jin Woo memotretnya. Lalu sebuah mobil lain datang lagi, kali ini seorang pria muda yang turun dari mobil itu.

Si pemasok itu bercerita lagi, ada hal menarik lain dari perusahaan agensi Kim Chan yaitu dari 20 orang trainee semuanya adalah wanita. Para wanita itu masuk ke agensi dengan impian menjadi artis dan malah tertipu. Semua aksi mereka bahkan direkam.

Jin Woo seperti memikirkan sebuah rencana...

--

Seok Kyu mendatangi NFS untuk mengambil hasil pemeriksaan alat pembuka tutup wine yang diberikan oleh Sek. Ahn. Dari laporan, Seok Kyu memperoleh bukti yang valid bahwa DNA Gyu Man cocok dengan DNA yang ditemukan pada alat tersebut. Dan darah yang ada di alat tersebut juga terbukti sama dengan darah Oh Jung Ah.

Penemuan Seok Kyu itu membawa Seok Kyu memutuskan untuk menemui Gyu Man. Seok Kyu memberitahukan Gyu Man kalau ia sudah mengetahui semuanya tentang kasus pembunuhan mahasiswi Seochon. Ia menyarankan Gyu Man untuk menyerahkan diri karena itu adalah yang terbaik.

Gyu Man langsung emosi, menuduh Seok Kyu menambah fitnah lagi padanya, padahal saat ini ia sudah difitnah melakukan pemerkosaan. Lagipula kasus itu sudah ditutup, jadi apa lagi yang Seok Kyu harap ia lakukan. Walaupun aku mengaku apakah si jalang itu akan hidup kembali?, marah Gyu Man.

Seok Kyu sangat kecewa setelah menyadari orang seperti apa Gyu Man itu. Seok Kyu mengakui, ia datang sebagai sahabat Gyu Man, sebagai sahabat yang memiliki tugas menyadarkan temannya sendiri tapi ternyata ia terlalu naif.

Gyu Man sangat geram melihat Seok Kyu. Gyu Man menggosok alisnya, menekankan bahwa kasus itu sudah selesai dan salah Seok Kyu sendiri kenapa menyelidikinya kembali.

Seok Kyu tidak peduli, sekarang ia sudah mengetahui kebenarannya dan ia tidak bisa tinggal diam saja.

Setelah Seok Kyu pergi, Gyu Man mengelus alisnya dan terlihat sangat marah.

--

Jaksa Hong melaporkan pada Tuan Nam bahwa ia sudah menemui Jaksa Wilayah. Menurut jaksa wilayah agak sulit membebaskan Gyu Man karena Gyu Man terlibat dalam dua kasus sekaligus, kasus narkoba dan kasus Song Ha Young.

Mendengar hal itu, Tuan Nam langsung menyuruh sopirnya untuk menyiapkan mobil.

Kali ini Tuan Nam bahkan mengundang Jaksa Agung ke sebuah restoran yang mewah. Jaksa Agung itu adalah jaksa yang sudah pensiun dan sepertinya sudah menerima banyak bantuan dari Tuan Nam. Jaksa Hong menceritakan kasus yang menimpa Gyu Man adalah kasus lama yang sudah ditutup karena kurangnya bukti dan tiba-tiba dibuka kembali sehingga membuat mereka kerepotan.

Tuan Nam menambahkan, pihak penuntut sepertinya ingin mencemarkan nama baik putranya dan meminta banyak uang darinya. Jaksa Hong mengatakan mereka tidak bisa menghentikan persidangan tapi mereka memohon bantuan mantan hakim agung agar Gyu Man tidak perlu dipenjara selama masa persidangan.

Jaksa Tak ikut menimpali, memohon pada mantan hakim agung untuk mau membantu mereka. Jaksa Hong melirik tidak senang pada Jaksa Tak.

Tuan Nam juga ikut memohon agar mereka mau membantu membebaskan anaknya. Ia berjanji kehidupan mereka akan damai jika mau membantunya. Para hakim, mengangguk-anggukan kepala mereka tanda setuju.

Tuan Nam mempersilahkan tamu-tamunya untuk makan. Jaksa Tak menuangkan minuman untuk Tuan Nam, mereka saling bertukar senyum. Membuat Jaksa Hong semakin terlihat tidak senang. Sepertinya Jaksa Hong curiga dengan gerak geriki T dan tujuan Jaksa Tak mendekati Tuan Nam.
 

Jaksa Hong menemui jaksa kepala yang bernama Jaksa Choi, ia menanyakan apa yang sedang dilakukan Jaksa Tak saat ini. Jaksa Choi mengatakan saat ini Jaksa Tak menjabat sebagai Kepala Jaksa di Departemen Investigasi Kriminal. Jaksa Choi ingin tau kenapa Jaksa Hong bertanya tentang Jaksa Tak. Jaksa Hong mengatakan tidak ada apa-apa, ia hanya perlu menunggu dan melihat tindakan Jaksa Tak selanjutnya saja karena dengan begitu maka pertanyaannya akan terjawab dengan sendirinya.

--

In Ah bertemu dengan Ha Young di sebuah kafe. Ha Young mengatakan ia baru bisa merasakan santai seperti duduk dengan seorang teman, sejak bekerja ia tidak pernah bisa santai bahkan tidak bisa berlatih menjadi aktris.

In Ah ingin tau aktris seperti apa yang diimpikan oleh Ha Young. Ha Young mengatakan ia ingin menjadi aktris yang bisa menyentuh hati penontonnya, impian itu adalah impian neneknya juga.

In Ah ingin tau dimana nenek Ha Young sekarang. Ha Young mengatakan neneknya ada di kampung dan menunggu wajahnya tampil di TV, neneknya sangat ingin bisa merekam wajahnya sebagai harta keluarganya.

In Ah tersenyum, berharap agar Ha Young dapat mewujudkan impian neneknya itu dan ia akan membantu Ha Young untuk meraih kembali impian Ha Young itu.

--

Sepertinya, pertemuan khusus antara Jaksa Hong dengan beberapa hakim dilakukan untuk membahas hukuman yang tidak adil terhadap kasus pemerkosaan yang dituduhkan dilakukan oleh Gyu Man. Jaksa Hong memberikan pembelaan bahwa kasus tersebut tidak memiliki bukti yang cukup kuat dan Gyu Man sudah dinyatakan tidak bersalah dalam kasus tersebut. Memenjarakan kembali Gyu Man atas kasus yang sama, itu adalah langkah hukum yang salah.

Seok Kyu memberi pendapat, menurutnya ada bukti baru yang ditambahkan dalam dakwaaan dan ada kemungkinan besar bahwa Gyu Man akan menghancurkan bukti tersebut. Jaksa Hong mengernyitkan wajahnya, tidak senang.

Tapi hakim kepala, mungkin ya, memutuskan bahwa Gyu Man pernah dinyatakan tidak bersalah dan membebaskan Gyu Man tidak akan menjadi masalah. Jaksa Hong dan hakim kepala saling melempar senyum, Seok Kyu memperhatikan mereka berdua...

--

Gyu Man berhasil dikeluarkan dari penjara. Saat berjalan di koridor, tidak sengaja ia berpapasan dengan dokter klinik penjara. Sang dokter hanya membungkuk sedikit saja. Gyu Man merasa tidak puas dan menghentikan sang dokter. Menyuruh dokter membungkuk dengan benar, 90 derajat. Gyu Man bahkan menekan kepala dokter hingga membungkuk 90 derajat seperti yang diinginkannya.

Dokter hanya bisa menahan marah, tidak bisa mengatakan apa-apa...

Gyu Man terlihat sangat senang bisa keluar dari penjara, ia bahkan memuji dunia luar penjara yang begitu menyenangkan... Gyu Man bertanya pada Sek. Ahn, kenapa Sek. Ahn sangat jarang mengunjunginya di penjara.

Sek. Ahn sedikit gugup dan beralasan kalau ia sangat sibuk selama Gyu Man dipenjara. Sek. Ahn juga memberitahukan Gyu Man bahwa ayah Gyu Man memohon pada banyak orang supaya Gyu Man bisa dibebaskan.

Gyu Man mengakui, ia memang menjadi beban bagi ayahnya. Sek. Ahn tertawa kecil dan mengajak Gyu Man minum untuk merayakan kebebasan Gyu Man, tapi Gyu Man menolak dan menegur Sek. Ahn yang bisa sesantai itu. Lalu Gyu Man memerintahkan Sek. Ahn untuk mengurus Kim Chan karena gagal mengurus masalah Ha Young.

Sek. Ahn terlihat agak keberatan tapi terpaksa menuruti perintah Gyu Man. Gyu Man juga mengajak Sek. Ahn pergi menemui Jin Woo.

"Kau tidak kaget melihat aku keluar secepat ini?", tanya Gyu Man begitu bertemu Jin Woo di kantornya. Jin Woo hanya tertawa, ia tau Gyu Man pasti akan bisa keluar dengan segala usaha kotornya. Gyu Man ikut tertawa, memuji Jin Woo yang sudah pintar hingga bisa menipunya sekarang.

Jin Woo mengatakan ia tidak sabar menunggu persidangan nanti. Gyu Man menantang Jin Woo untuk mempertaruhkan hidup mereka. Jin Woo sih merasa tidak masalah karena ia tidak memliki apa pun, beda dengan Gyu Man yang akan kehilangan banyak. Gyu Man tertawa, mengejek Jin Woo yang memang gelandangan.

Jin Woo mendekati Gyu Man, mengatakan kali ini Gyu Man akan mati di tangannya. Gyu Man setuju, diantara mereka memang harus ada salah satu yang kalah dan ia tidak sabar menunggu hingga saat itu tiba...

--

Ha Young terlihat keluar dari tempat kerjanya dan seseorang mengikutinya di belakang.

Setelah tiba di lobi apartemennya, Ha Young berdiri di depan lift, menunggu lift terbuka. Tiba-tiba ia melihat bayangan Kim Chan dari pintu lift yang memang seperti ada cerminnya. Ha Young terlihat ketakutan.

Kim Chan datang untuk mengancam Ha Young supaya Ha Young berubah pikiran dan tidak melanjutkan lagi tuntutannya pada Gyu Man. Kim Chan mengancam, jika Ha Young tetap berani bersaksi di persidangan, maka ia akan menyebarluaskan video rekaman Ha Young di internet. Dengan begitu, hidup Ha Young pun akan berakhir. Kim Chan menyuruh Ha Young memikirkan baik-baik keputusannya itu.
 

Setelah Kim Chan pergi, seseorang mengawasi Ha Young dari luar lobi apartemen...

--

Tuan Nam memberikan sebuah anggur mahal untuk Joo Il. Tuan Nam merasa seharusnya ia memberikan anggur itu tepat setelah Joo Il dibebaskan. Joo Il merasa tidak enak karena merepotkan Tuan Nam dan sangat berterima kasih atas kebaikan Tuan Nam. Tuan Nam menanyakan berapa banyak anak buah Joo Il.

Joo Il mengatakan ada 150 orang. Tuan Nam menyuruh Joo Il meminum anggur itu bersama anak buahnya. Ia merasa usaha Joo Il akan terus berkembang dan menyarankan agar Joo Il menambah anak buahnya karena ia akan membantu Joo Il.

Joo Il terlihat senang dan sangat berterima kasih pada Tuan Nam. Tuan Nam menyuruh Joo Il membuka kotak anggurnya dan memberitahukan Joo Il bahwa anggur itu adalah anggur kesukaannya.

Joo Il membuka kotaknya dan kaget saat melihat di dalamnya ada sebuah amplop. Tuan Nam mengatakan Joo Il sudah melakukan banyak hal untuknya dan ia menyuruh Joo Il untuk berlibur dan membeli pakaian baru untuk Joo Il.

Joo Il terlihat seperti tidak enak dan mengangguk hormat pada Tuan Nam.

--

Diam-diam Joo Il mendatangi kantor Dong Ho yang kosong. Ia menatap foto Dong Ho bersama ayahnya sambil melamun. Lalu ia bercerita pada ayah Dong Ho, Kyung Soo, bahwa ia sudah melewati batas, keluarga Nam ingin membunuh Dong Ho. Apakah aku harus melakukannya sendiri?, tanya Joo Il.
 

Dong Ho kembali ke kantornya dan tidak senang melihat Joo Il ada di dalam kantornya dan bahkan memegang fotonya dan ayahnya. Joo Il meminta agar Dong Ho mau menghentikan persidangan yang sudah Dong Ho siapkan bersama Jin Woo, ini adalah permintaan terakhirnya.

Tapi Dong Ho menolak, menurutnya panah sudah dilepaskan dan ia tidak bisa menariknya kembali. Dong Ho meminta Joo Il untuk berhenti memanggil namanya karena ia sudah memutuskan hubungannya dengan Joo Il.

Joo Il setengah tertawa setengah menangis. Sebelum pergi, ia ingin mengakui sesuatu pada Dong Ho. Walaupun terlambat tapi ia ingin Dong Ho tau kalau empat tahun lalu alasan ia mengajak Dong Ho bergabung dengan il Ho Group karena ia tidak ingin kehilangan Dong Ho seperti ia kehilangan ayah Dong Ho.

Dong Ho sangat marah dan mencengkeram kerah baju Joo Il. Dong Ho mengusir Joo Il pergi dan menyuruh Joo Il tidak lagi muncul di hadapannya.

--

Ha Young keluar dari apartemennya dengan tergesa-gesa dan membawa tas yang cukup besar. Ia menyetop taksi dan meminta sopir taksi mengantarkan ke terminal bus.

Tak lama setelah Ha Young pergi, seorang pria muncul dan juga menyetop taksi yang lain. Ternyata pria itu adalah Jae Ik. Jae Ik menyuruh sopir taksi mengikuti taksi yang ada di depannya.

--

Jaksa Chae menemui kepala Jaksa untuk mendapatkan dukungan terhadap persidangan yang akan dilakukannya. Jaksa Chae berjanji ia tidak akan mencemarkan nama kejaksaan untuk hal yang tidak adil.

Jaksa Chae keluar dari ruang Kepala Jaksa dengan wajah yang ceria, karena Kepala Jaksa mendukung keputusannya. Kebetulan ia berpapasan dengan Jaksa Tak di koridor dan Jaksa Tak menyapanya dengan ramah. Jaksa Tak menanyakan tentang persiapan Jaksa Chae menghadapi persidangan Tuan Nam.

Jaksa Chae mengatakan ia sudah mempersiapkan semuanya. Jaksa Chae juga menanyakan keperluan Jaksa Tak menemui Kepala Jaksa. Jaksa Tak mengatakan ia akan bermain catur dengan Kepala Jaksa.

--

In Ah sedang sendirian di kantor, tepatnya di ruang rahasia Jin Woo. Tiba-tiba ia mendengar ada orang yang masuk ke kantor Jin Woo dan suara mereka terdengar tidak ramah.

In Ah mendekatkan telinganya ke balik rak dan mendengar suara seseorang yang menyuruh orang lain mencari dokumen yang terkait dengan Il Ho Group. In Ah mendengar suara barang-barang yang diacak-acak dan dibanting ke lantai.

Joo Il ikut memeriksa buku yang ada di rak. Joo Il tiba di rak yang dipakai sebagai pintu rahasia ke ruangan tempat In Ah berada dan akan menarik handel yang ada di rak itu. Untungnya, anak buahnya mengatakan mereka tidak menemukan dokumen yang dicari. Joo Il mengurungkan niatnya menarik handel itu.
 

--

In Ah menghubungi Jin Woo yang saat itu sedang menyetir mobilnya. In Ah memberitahukan bahwa ada orang yang mengacak-acak kantor mereka. Jin Woo menanyakan dimana In Ah. In Ah mengatakan ia di ruang rahasia. Jin Woo pun berjanji akan segera kembali ke kantor.

Joo Il menyuruh anak buahnya untuk cepat pergi karena mereka harus menangkap Kim Chan.

Dan In Ah mendengar apa yang dikatakan Joo Il itu.

--


Sek. Ahn bertemu dengan Seok Kyu di sebuah kafe. Tidak seperti Seok Kyu yang terlihat tenang, Sek. Ahn terlihat sangat gugup. Ia sangat kahwatir karena saat ini Gyu Man sudah dibebaskan. Ia ingin tau apa yang akan dilakukan Seok Kyu dengan bukti yang ia berikan itu.

Seok Kyu mengatakan ia harus berhati-hati karena bukti yang ia miliki sangat kuat. Kalau tidak berhati-hati, ia khawatir bukti itu akan tidak bisa digunakan. Pengaruh Nam Il Ho sangat luas jadi ia merasa harus menyerahkan bukti itu pada orang yang benar-benar membutuhkannya...

Bersambung...

Komentar :

Sy merasa ada beberapa hal yang mengejutkan di dua episode minggu ini. Pertama, sy benar-benar tidak menyangka Jaksa Tak akan mengkhianati Dong Ho dan In Ah. Semua bukti yang dengan susah payah mereka kumpulkan, diserahkan begitu saja oleh Jaksa Tak pada Tuan Nam.

Hanya saja, ada sesuatu yang membuat sy ragu-ragu, bener ga sih Jaksa Tak benar-benar berpihak pada Tuan Nam? Apa dia hanya berpura-pura dan menunggu beraksi saat waktunya tiba? Berbeda dengan Jaksa Hong yang jelas terlihat memihak pada Tuan Nam, Jaksa Tak masih terlihat abu-abu... Jaksa Hong sendiri curiga dengan perubahan pada Jaksa Tak.

Sy merasa Jaksa Tak memang berusaha sedikit lebih keras untuk mendapatkan pengakuan dari Tuan Nam.

Yang kedua, tentang Dong Ho yang langsung mengira Jin Woo sakit seperti Tuan Seo saat Jin Woo tidak ingat tentang kontrak mereka. Sy merasa Dong Ho seperti lompat pada kesimpulan yang terlalu jauh. Untuk orang yang tidak dekat dengan Jin Woo, Dong seharusnya menganggap hal itu biasa saja. Bisa saja Dong Ho menganggap Jin Woo hanya pura-pura lupa karena Jin Woo masih kecewa atas pengkhianatannya dulu.

Ketiga, tentang munculnya bukti paling ditunggu-tunggu. Sy sempat tertipu, berpikir bahwa alat pembuka botol di sidang Tuan Seo adalah alat pembuka bottol wine yang memang sebenarnya dipakai oleh Gyu Man. Sempat terpikir, apa alat pembuka itu dikembalikan oleh jaksa pada Gyu Man dan Gyu Man menyuruh Sek. Ahn untuk membuangnya dan Sek. Ahn sengaja menyimpannya.

Ternyata kejadian yang sebenarnya adalah Sek. Ahn menukar alat pembuka botol itu. Jadi yang diperlihatkan di dalam sidang Tuan Seo adalah alat pembuka botol yang palsu.

Sy benar-benar tidak menyangka sekenarionya seperti itu. Tapi sy salut dengan keberanian Sek. Ahn. Sy berharap Sek. Ahn tidak terlalu gugip saat berada di sekitar Gyu Man. Sy kahwatir sekali Gyu Man akan mengendus ketidakberesan ataupun rasa bersalah yang muncul dari diri Sek. Ahn...

Sy rasa keputusan Seok Kyu untuk berhati-hati adalah keputusan yang tepat. Sy berharap Seok Kyu memutuskan untuk bergabung bersama Jin Woo dan memberikan bukti alat pembuka botol wine itu pada Jin Woo, sehingga Jin Woo tidak merasa sebegitu putus asa untuk membuktikan ayahnya tidak bersalah...

Terus ikuti kelanjutannya ya...

[Sinopsis Remember Episode 16 Part 2]

Share:

Post a Comment

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes