== All images credit to the owner ==
[Sinopsis Remember Episode 12 Part 1]
Sinopsis Remember Episode 12 Part 2
In Ah datang ke rumah Jung Ah. Seorang ahjumma keluar menemui In Ah. In Ah memperkenalkan dirinya sebagai teman Jung Ah dan memberikan kartu namanya. In Ah datang untuk meminta barang-barang pribadi peninggalan Jung Ah. Ahjumma itu memberikan satu kotak barang-barang yang disayangi oleh Jung Ah.
Dan In Ah pun pulang dengan membawa satu kotak barang milik Jung Ah. Di kamar rahasia Jin Woo, In Ah memeriksa isi kotak dan menemukan agenda Jung Ah, agenda yang pernah dibaca oleh ayah Jung Ah sebelum ditemukan tewas.
Di dalam agenda itu, sehari sebelum Jung Ah meninggal, Jung Ah menuliskan bahwa ia memiliki janji bernyanyi. Dan di dalam agenda itu, In Ah juga menemukan kartu nama Sek. Ahn.
--
Sek. Nyum dan Sek. Ahn asik ngobrol, sepertinya mereka di perpustakaan dan suara mereka mengganggu seorang wanita yang sedang membaca dan membuatnya kesal dan pergi. Sek. Byun dan Sek. Ahn ngobrol tentang artis Kim Tae Hee, Song Hye Kyo dan Moon Chae Won yang cantik. Menurut Sek. Byun untuk pria lembut sepertinya, ia memerlukan seorang wanita yang lebih tua dan yang mampu membimbingnya.
Sek. Ahn tidak percaya Sek. Byun lebih muda dari ketiga aktris itu, ia bahkan meminta ID Sek. Byun dan melihat ternyata Sek. Byun itu kelahiran tahun 1988. Sek. Byun menyebutkan dirinya sebagai bayi olimpade (Yaaahhh... jadi keinget Reply 1988 lagi...:-(( ).
Sek. Ahn sangat kaget karena ia sendiri kelahiran tahun 1984 dan merasa kesal karena selama ini ia merasa tertipu dan selalu bersikap hormat pada Sek. Byun. Melihat Sek. Ahn akan meledak, Sek. Byun memilih melarikan diri, meninggalkan Sek. Ahn yang marah-marah sendirian.
Saat Sek. Ahn kembali ke kantor, In Ah sudah menunggunya dan memanggilnya. Sek. Ahn agak terkejut tapi menutupinya.
"Kau menelpon Oh Jung Ah untuk datang ke Seochon Vila, kan?".
Sek. Ahn mengatakan In Ah salah orang dan berniat akan pergi. In Ah menahan lengan Sek. Ahn, dari kejauhan Gyu Man melihat Sek. Ahn berbicara dengan In Ah
In Ah mengeluarkan kartu nama Sek. Ahn dan memberikannya pada Sek. Ahn. "Kau mengundang Oh Jung Ah untuk pekerjaan menyanyi, kan?".
"Apa yang kau bicarakan? Pekerjaan menyanyi?", ucap Sek. Ahn dengan kesal dan setelah mengembalikan kartu itu pada In Ah, dia pun pergi.
--
Di dalam mobil, Gyu Man menanyakan apa yang dibicarakan Sek. Ahn dengan In Ah. Awalnya Sek. Ahn sedikit kaget karena ternyata Gyu Man mengetahui In Ah mencarinya tapi kemudian ia mengatakan tidak ada yang spesial, In Ah datang padanya untuk mencari informasi tentang kasus Smile Light Bulb.
"Hanya itu?"
"Tentu saja".
"Benarkah?"
"Ya. Benar".
Gyu Man menatap Sek. Ahn yang duduk di kursi depan di depannya. Entah ia percaya pada Sek Ahn, entah tidak.
--
Detektif Gwak mendatangi dan mengetuk pintu kantor Jin Woo. Jin Woo membuka pintu dan melihat detektif Gwak datang dengan wajah yang penuh luka.
--
Jaksa Tak membaca laporan analisa tulisan tangan pesan terakhir ayah Jung Ah dan ternyata hasilnya tulisan tangan itu adalah palsu. In Ah mengatakan bahwa ayah Jung Ah tidak bunuh diri melainkan dibunuh.
Jaksa Tak sangat marah mengetahui bahwa jaksa Hong ternyata menutupi kejahatan Il Ho group dan saat ini juga ia tau jaksa Hong berusaha memalsukan bukti-bukti yang terkait dengan kasus Il Ho Group.
--
Saat akan pergi dari gedung pengadilan, In Ah berpapasan dengan jaksa Hong di koridor. Jaksa Hong menegur In Ah yang sering bolak balik ke kantor pengadilan, jika orang melihatnya orang pasti berpikir In AH masih bekerja di kantor pengadilan. Jaksa Hong menebak In Ah pasti sedang merencanakan sesuatu dengan jaksa Tak, apa In Ah berencana membuat Jaksa Tak dipecat juga?
In Ah tersenyum. Ia tidak tau siapa yang akan meninggalkan gedung pengadilan setelah dirinya, tapi mungkin saja jaksa Hong orangnya.
"Aku lihat kau masih seperti dulu, Nona Lee...".
"Orang tidak akan berubah dengan mudah", sahut In Ah dan kemudian pergi.
--
Jin Woo dan Jae Ik dalam perjalanan menemui korban ledakan microwave. Jae Ik sedikit ragu, ia khawatir mereka tidak akan bisa menemui para korban. Namun Jin Woo merasa tidak ada salahnya mereka mencoba karena pernyataan mereka sangat membantu untuk mengetahui kapan sebenarnya ledakan terjadi.
Seperti dugaan Jae Ik, keluarga korban langsung mengusir mereka keluar. Jin Woo dan Jae Ik berusaha menyampaikan apa yang ingin mereka ketahui tapi keluarga korban tdak mau mendengar, bahkan mengatakan akan membunuh mereka jika ia melihat mereka lagi. Keluarga korban masuk kembali dan Jae Ik mengejarnya, ikut masuk lagi ke dalam ruang rawat.
Saat berbalik, Jin Woo baru menyadari Dong Ho ada di sana dan Dong Ho pun berjalan mendekati Jin Woo.
"Kenapa kau memberikan kartu namaku pada klienku?", tanya Jin Woo begitu melihat Dong Ho.
"Karena dengan begitu, kita berdua dapat saling berhadapan di ruang sidang".
"Kita?". Jin Woo tersenyum sinis.
"Jin Woo-ya, jika kau ingin mengalahkan Nam Gyu Man, kau harus mengalahkanku terlebih dahulu... Aku akan berusaha mengalahkanmu jadi kau harus mengalahkanku".
"Jangan khawatir aku akan melakukan segala cara untuk mengalahkanmu", sahut Jin Woo dan kemudian Jin Woo pun pergi.
--
Saat akan pergi dari rumah sakit, Jae Ik mengeluh tidak adanya bukti yang kuat yang mengarahkan bahwa kecelakaan terjadi akibat bola lampu tapi orang-orang tidak peduli dan menganggap semua berakhir di situ. Jin Woo mangajak Jae Ik pulang dan tidak sengaja mereka malah melihat manager pabrik Byung Hoo bersama dengan anaknya yang sakit.
Jin Woo dan Byung Hoo berbicara di kafe. Jin Woo menebak Byung Hoo pasti bertemu dengan pengacara Park DOng Ho dan pengacara meminta Byung Hoo memberikan keterangan palsu dan berjanji akan membayar biaya operasi putri Byung Hoo.
"Kenapa kau melakukan ini padaku? Bahkan tanpa campur tanganmu, hidupku sudah sulit", keluh Byung Hoo.
Jin Woo berjanji ia akan membayarkan biaya operasi putri Byung Hoo dan Byung Hoo dapat membayarkan kembali padanya pelan-pelan. "Anda sudah seperti keluarga bagi Tuan Seol dan kalian menghabiskan masa muda kalian membangun Smile Light Bulb hingga seperti sekarang".
"Sudah. Cukup...".
"Anda sedang menyangkal tahun-tahun anda bersama Smile Light Bulb dengan memberikan pernyataan palsu. Itu yang ingin saya katakan", ucap Jin Woo lagi. Dan Byung Hoo pun terdiam.
--
Teman Gyu Man (masih ga tau namanya) datang ke kantor Gyu Man, mengomentari Gyu Man yang sekarang sudah seperti pewaris Il Ho Group.
"Kau terdengar seperti mengatakan dulu aku tidak seperti pewaris Il Ho Group", sahut Gyu Man.
Teman Gyu Man kaget dan segera meralat ucapannya, "Maksudku sekarang kau sudah seperti pemilik Il Ho Group sepenuhnya...".
Gyu Man tersenyum senang, membenarkan ucapan temannya, bahkan sekarang para direktur yang dulu memandang rendah padanya, tidak bisa membantahnya lagi.
Lalu Sek. Ahn masuk dan menganggukkan kepalanya sedikit pada teman Gyu Man sebelum memberikan berkas pada Gyu Man. Teman Gyu Man protes karena Sek. Ahn tidak menyapanya dengan pantas, Sek. Ahn hanya menganggukkan kepalanya saja padanya. "Hanya karena kita teman smu, apa kau menganggap kita berteman juga?", ucap teman Gyu Man lagi.
Sek. Ahn jadi serba salah. Gyu Man menyuruh Sek. Ahn memberi hormat dengan lebih pantas pada temannya itu. Sek. Ahn langsung meminta maaf dan membungkuk sedikit lebih dalam.
Gyu Man merasa tidak puas. Ia berdiri dari kursinya dan menekan punggung Sek. Ahn lebih dalam, hingga Sek. Ahn membungkuk 90 derajat. Teman Gyu Man memberi nasehat pada Gyu Man untuk tidak bergaul dengan orang yang lebih rendah darinya. Tapi Gyu Man mengatakan Sek. Ahn berbeda, Sek. Ahn adalah orang yang mengetahui tempatnya dan tidak punya harga diri.
Gyu Man menepuk-nepuk pipi Sek. Ahn dan tersenyum pada Sek. Ahn. Sek. Ahn berusaha tersenyum, menutupi kemarahannya dengan menggenggam erat-erat tangannya.
--
Sek. Ahn melampiaskan kemarahan dengan minum-minum bersama Seok Kyu. Dalam keadaan mabuk, Sek. Ahn mengatakan jika ia membuka mulutnya, Gyu Man pasti akan langsung masuk penjara. "Benar-benar. Si brengsek itu tidak tau kalau aku memegang garis hidupnya. Si brengsek itu...".
Seok Kyu terdiam, teringat ucapan Jin Woo yang melihat video pengakuan Gyu Man bahwa ialah yang membunuh Jung Ah. Seok Kyu tersadar dan mengajak Sek. Ahn pulang. Sek. Ahn tidak mau, lagi-lagi Sek. Ahn berbicara, jika ia membuka mulut semuanya akan mati, semuanya...
Saat In Ah, manager Yeon dan Jae Ik makan ubi manis bersama, Jin Woo pulang dengan membawa kabar ada perusahaan lain yang mengalami nasib yang sama seperti Smile Light Bulb dan berakhir bangkrut. Mereka adalah anak perusahaan yang memproduksi sistem pendingin lemari es. Jin Woo memberikan nomor kontak presiden perusahaan itu dan minta In Ah mengeceknya. Jae Ik mengatakan ia akan membantu In Ah.
--
Sama seperti yang pernah dilakukan Tuan Nam, kali ini Gyu Man harus melakukan kegiatan sosial di panti lansia dan terpaksa menyendokkan nasi untuk para lansia. Salah seorang kakek memuji Gyu Man yang seperti ayahnya, berjiwa sosial. Ia merasa sifat itu sudah pasti ada di dalam keluarga Nam. Gyu Man tersenyum dan mengucapkan terima kasih dan berpesan agar kakek itu tetap hangat. Di sekeliling mereka banyak reporter, mungkin, yang mengambil gambar dan merekam kegiatan itu.
Tiba-tiba Gyu Man mendapatkan pesan dari seseorang dan meminta anak buahnya untuk menggantinya. Gyu Man bergeser dan membuka pesan itu. Ternyata pesan yang ia terima adalah pesan video yang merekam kejadian saat ia menghukum detektif Gwak.
=== Flashback ===
Detektif Gwak berteriak-teriak, minta diturunkan. "Kau pikir aku akan jatuh sendirian?", teriak detektif Gwak lagi.
"Kenapa? Kau akan berkeliling dan mengatakan pada semua orang bahwa aku yang memberikanmu pistol dan menyuruhmu membunuh seseorang?", tanya Gyu Man.
Detektif Gwak tertawa. "Itu bukan pertama kalinya kau menyuruhku membunuh orang...".
"Jadi kenapa?", tanya Gyu Man lagi.
=== Flashback End ===
Gyu Man mengatur nafasnya, berusaha menahan marah.
Tiba-tiba Gyu Man mendapatkan telpon dari Jin Woo. "Kau suka videonya?", tanya Jin Woo.
"Kau dimana, brengsek!", geram Gyu Man.
"Itu hanya previewnya saja, jadi tunggu saja".
"Brengsek! Dimana kau brengsek!!!", teriak Gyu Man tiba-tiba. Membuat semua orang dan para lansia terkejut bukan main. Sek. Ahn mengalihkan perhatian orang-orang dengan tertawa seolah-olah itu hanya bercanda. Tapi Gyu Man sudah tidak sadar dan membalikkan meja yang ada di dekatnya sehingga semua makanan yang ada di atas meja jatuh ke lantai. Kemudian Gyu Man pergi dengan marah.
Jin Woo menatap bagan Il Ho Group di kamar rahasianya, khususnya foto Detektif Gwak yang sudah ia berikan tanda silang.
=== Flashback ===
Malam itu, detektif Gwak datang untuk memberikan usb yang berisi rekaman video. "Kenapa kau memberikan ini padaku? Apa kau berharap pengampunan karena sekaran majikanmu meninggalkanmu?".
Detektif Gwak tidak peduli apa pendapat Jin Woo tentangnya. Ia merasa seperti orang bodoh yang sudah percaya dan setia pada sampah seperti seekor anjing. Ia tidak bisa jatuh sendirian...
"Jadi kau ingin jatuh bersama-sama?".
"Yah, kurang lebih seperti itu. Tapi yang paling penting, kau dan aku sekarang memiliki target yang sama", ucap detektif Gwak.
=== Flashback End ===
--
In Ah dan Jae Ik bertemu dengan presiden pabrik dan presiden pabrik mengatakan sebenarnya kecelakaan lemari es Il Ho Electronics sebenarnya terjadi karena kesalahan Youngwon Electronic. Ia sudah berkeliling dan mengecek ke semua pabrik tapi tidak ada gunanya mengetahui semua itu karena tidak seorang pun mau mendengarkan. Dan ia juga harus membayar semua produk yang dikembalikan sehingga membuat pabriknya bangkrut. Setelah Il Ho group melakukan penyelidikan internal, mereka melemparkan semua kesalahan padanya. Presiden pabrik juga menjelaskan bahwa ia sudah menguji sistem pendinginnya di tempat-tempat yang lain dan mereka semua mengatakan produknya tidak ada masalah.
--
Beberapa orang masuk ke ruang jaksa Hong, dipimpin oleh jaksa Tak. Jaksa Tak memerintahkan mereka untuk menyita semua berkas dan tidak meninggalkan apa pun.
Jaksa Hong masuk, menanyakan apa yang dilakukan jaksa Tak.
"Kau dalam penyelidikan karena dugaan korupsi dan Internal Affairs menyita semua berkas-berkasmu. Mohon kerja samanya", ucap jaksa Tak.
Jaksa Hong masih tersenyum, merasa jaksa Tak tidak perlu mencampuri urusannya. Tapi senyumnya langsung menghilang saat jaksa Taek mengatakan bahwa jaksa pusat sudah menyetujuinya. dan sekarang bukan jaksa Hong tapi Internal Affairs yang akan membuktikan apakah jaksa Hong bersalah tau tidak.
Jaksa Hong menyuruh jaksa Tak mengawasi belakangnya sendiri tapi jaksa Tak mengatakan jaksa Hong yang seharusnya lebih banyak merenung. Jaksa Tak tersenyum dan menyuruh anak buahnya untuk cepat.
--
In Ah dan Jae Ik mendatangi perusahaan Yeongwon Group dan ingin menemui presidennya. Tapi resepsionis menolaknya dengan alasan presiden yang tidak ada di tempat. In Ah mengatakan mereka akan menunggu dan menanyakan kapan presiden akan kembali. Resepsinis mengatakan ia tidak tau dan meminta mereka kembali lagi setelah membuat janji.
Lalu tidak sengaja In Ah melihat presiden Yang berjalan akan keluar dari gedung. In Ah dan Jae Ik segera menghampirinya. In Ah memberitahukan bahwa ia memiliki beberapa pertanyaan tentang kecelakaan lemari es Il Ho Electronics.
Tuan Yang menanyakan siapa mereka. "Kami mewakili Smile Light Bulb", jawab In Ah. Tuan Yang langsung terlihat tidak senang, menolak berbicara dan langsung pergi.
--
Jaksa Hong menghubungi Gyu Man melaporkan bahwa ia dalam penyelidikan internal.
"Siapa yang mengkhianatimu?".
"Jaksa Tak Yung Jin dan aku yakin Lee In Ah adalah sumbernya".
"Lee In Ah lagi?".
"Ya".
Gyu Man mengatakan ia jadi ekstra sibuk gara-gara jaksa Hong dan sekarang ia dalam perjalanan untuk mengurus sesuatu. Jaksa Hong meminta maaf karena sudah membuat Gyu Man sulit. "Bailah. Aku akan menelponmu lagi", ucap gyu Man dan menutup telponnya.
Gyu Man terlihat sangat marah, karena mereka semua berkelompok melawannya.
--
Dong Ho berjalan ke arah mobilnya di parkiran. Dong Ho pergi dan Keum yang masih mengikutinya juga keluar setelah Dong Ho. Dong Ho berputar-putar di parkiran beberapa kali dan tiba-tiba berhenti. Keum ikut berhenti, tanpa ia sadari ada mobil lain dibelakangnya. Dong Ho keluar dari mobilnya dan Keum berniat akan mundur, tapi sayangnya ia baru sadar dibelakangnya ada mobil yang lain. Sek. Byun juga turun dari mobil.
Dong Ho mengetuk jendela mobil Keum, menyuruh Keum keluar. Keum baru keluar setelah Dong Ho menyuruhnya untuk kedua kali. Begitu Keum keluar, Dong Ho langsung mencengkeram baju Keum, "Bukankah bosmu sudah bilang kalau kau mengikuti lagi, aku akan membunuhmu?".
"Kalau kau menyentuhku...". Ucapan Keum terputus karena Dong Ho meninjunya. Keum berdiri untuk membalas tapi Dong Ho menankap tinju Keum dan memutar tangan Keum dan meninju Keum hinga terjatuh lagi.
"Ini peringatan terakhirku", ucap Dong Ho. Sek. Byun ingin menghajar Keum lagi tapi Dong Ho sudah mengajaknya pergi.
--
Jin Woo menemui dokter dan dokter melihat hasil pemeriksaan otak Jin Woo. Dokter menyesali Jin Woo yang jarang cek up. Jin Woo beralasan akhir-akhir ini ia sibuk karena ada sidang.
Dokter menyarankan Jin Woo untuk istirahat karena saat ini istirahatlah yang paling dibutuhkan oleh Jin Woo. Orang lain mungkin mengatakan Jin Woo jenius tapi pada kenyataannya ada kecacatan dalam memori Jin Woo. Jika Jin Woo terus memaksakan bekerja, maka suatu saat akan meledak.
"Seberapa buruk keadaanku saat ini?". Dokter terlihat ragu mengatakannya. Tapi Jin Woo mendesak, meminta dokter mengatakan yang sebenarnya padanya, berapa lama lagi waktu yang ia miliki.
"Semakin sering kau menggunakan ingatanmu, maka akan semakin buruk. Paling lama satu tahun lagi. Enam bulan adalah skenario terburuk. Saat degenerasi dimulai, kau akan kehilangan ingatanmu satu persatu".
Jin Woo berdiri di pinggir jembatan. Teringat rasa frustasi dan sedihnya saat ayahnya tidak mengenali siapa dirinya lagi bahkan saat itu ayahnya mengatakan tidak memiliki seorang putra.
Jin Woo merasa sangat sedih dan berteriak, beberapa kali untuk melepaskan kesedihannya.
--
In Ah sendirian di kantor jin Woo. Setelah membuat minuman hangat, In Ah masuk ke dalam kamar rahasia Jin Woo. Ia tidak mengetahui Gyu Man dan Sek. Ahn datang dan masuk ke kantor Jin Woo.
Gyu Man melihat kantor yang kosong dan melihat rak yang terbuka dan sepertinya ada ruangan lain di belakang rak itu. TIDAKKK!!!
Gyu Man berjalan mendekati ruangan itu dan masuk ke dalamnya. In Ah mengira Jin Woo yang pulang tapi betapa kagetnya ia saat melihat Gyu Man lah yang datang.
Gyu Man menatap In Ah dan lalu melihat bagan Il Ho Group yang tertempel di dinding, "Ada yang aneh di sini...".
Gyu Man kembali menatap In Ah, berjalan mendekati In Ah, "Aku pikir kau mengenalku jauh daripada aku mengenal diriku sendiri".
In Ah refleks mundur kebelakang, sedikit.
"Kau mengenalku...", ucap Gyu Man lagi.
Sementara itu, Jin Woo sudah tiba di depan kantornya...
Bersambung...
[Sinopsis Remember Episode 13 Part 1]
Post a Comment