Sinopsis Remember Episode 10 Part 2

[Sinopsis Remember Episode 10 Part 1]

Sinopsis Remember Episode 10 Part 2 

Di tempat pembuangan mobil, detektif Gwak sudah diikat di depan kaca mobilnya. Di sampingnya sebuah mobil ditekan oleh alat berat. Di sana ada banyak anak buah Joo Il. Detektif Gwak berteriak-teriak, minta dilepaskan. 

Setelah persiapan selesai, Joo Il datang dan mendekati detektif Gwak. Ia mencengkeram kerah jaket detektif Gwak dan berpesan pada anak buahnya untuk menyelesaikannya dengan baik sehingga tidak ada seorang pun yang tau. 

Sebelum pergi, Joo Il melihat ke arah detektif Gwak dan berpesan agar detektif Gwak bersiap untuk mati. Setelah itu, Joo Il pun kembali ke mobilnya dan pergi, membiarkan detektif Gwak yang berteriak-teriak ketakutan. Sebuah alat berat yang digunakan untuk mencengkeram mobil di arah pada detektif Gwak. Alat itu berputar-putar di atas detektif Gwak dan detektif Gwak berteriak ketakutan. Tiba-tiba alat itu berhenti berputar, membuat detektif Gwak dan yang lainnya bingung.

Jin Woo datang dan menarik orang yang sedang memfungsikan alat berat dan mengambil alih kemudi. Ia menyalakan kembali alat itu dan mengarahkannya pada anak buah Joo Il. Anak buah Joo Il berlari ketakutan dan menjauh dari detektif Gwak. Jin Woo menjatuhkan salah satu mobil untuk menghalangi anak buah Joo Il mendekati detektif Gwak. 

Tak lama sebuah mobil datang, Jae Ik keluar dan berteriak agar Jin Woo cepat. Jae Ik melepaskan ikatan detektif Gwak dan mereka bertiga berhasil melarikan diri. Di dalam mobil, detektif Gwak baru merasa lega, ia baru menyadari ucapan Jin Woo itu benar, Gyu Man memang mengincarnya.

Dong Ho mengunjungi Tuan Seo. Saat dokter datang, ia menanyakan alasan kenapa kondisi Tuan Seo memburuk. Dokter mengatakan selama di penjara Tuan Seo tidak mendapatkan pengobatan yang benar dan Tuan Seo juga memiliki komplikasi penyakit lainnya. 

Dong Ho mengambil dompetnya dan memberikan seluruh uangnya pada dokter, memohon agar dokter merawat Tuan Seo seperti merawat dirinya sendiri dan menjaga supaya Tuan Seo tetap hidup. Dong Ho mengatakan ia tidak akan pernah melupakan kebaikan dokter itu jika dokter itu mau melakukannya. 

Dokter itu terlihat sedikit kaget tapi ia berjanji akan melakukan yang terbaik. Setelah dokter itu pergi, Dong Ho berbicara pada Tuan Seo, berpesan agar Tuan Seo tidak menyerah dan melihat bagaimana Jin Woo membersihkan nama baik Tuan Seo. 

Saat di koridor rumah sakit, Dong Ho tidak sengaja bertemu dengan Jin Woo. Dengan menahan marah, Jin Woo menanyakan urusan apa yang membuat Dong Ho datang ke sana. Dong Ho mengatakan ia lebih tau dari siapa pun bahwa ia tidak berhak untuk berada di sana atau pun merasa sedih, tapi ia berjanji akan membayar semua perbuatan buruknya pada Tuan Seo besok di pengadilan. 

Malam itu, In Ah sibuk membaca banyak berkas. Dong Ho sibuk dengan pikirannya sendiri sambil menatap CD bukti rekaman pembicaraan Gyu Man. 

Sementara Jin Woo, ia menunggui ayahnya di rumah sakit. Di dalam hatinya, Jin Woo memohon agar ayahnya menunggu sebentar lagi karena ia berjanji ia akan memenangkan persidangan. 

Keesokan paginya, Dong Ho keluar dari ruang kerjanya. Di depan resepsionasi, Sek. Byun langsung menghampirinya, mencegah Dong Ho melakukan itu, karena Gyu Man pasti tidak akan memaafkan Dong Ho. Dong Ho menyuruh Sek. Byun minggir, Sek. Byun keukeuh memegangi lengan Dong Ho lebih erat. Dong Ho mengulangi ucapannya, menyuruh Sek. Byun minggir. Melihat tekad Dong Ho, Sek. Byun tidak bisa menghalangi lagi dan terpaksa minggir. 

Setelah Dong Ho pergi, Sek. Byun mengambil ponselnya, menghubungi atau mungkin mengirimkan pesan pada seseorang... O... TIDAAAKKKK!!!

Detektif Gwak menemui Jin Woo, mengatakan ia menyesal atas semua yang pernah ia lakukan pada Jin Woo dan meminta maaf. Melihat Jin Woo hanya diam dan tidak menerima permintaann maafnya, detektif Gwak mengatakan ia mengerti dan akan berbicara lagi pada Jin Woo setelah sidang nanti. karena ia yakin setelah sidang nanti, perasaan Jin Woo pasti akan lebih baik. 

Jin Woo tersenyum tipis dan membenarkan ucapan detektif Gwak. Hakim Seok Kyu berjalan ke arah ruang sidang dengan wajah yang serius. Sementara itu, Jin Woo, In Ah dan Jaek juga memasuki ruang sidang. Jin Woo dan In Ah duduk di kursi pengacara, membuat Jaksa Chae sedikit kaget melihatnya. 

Seseorang mengumumkan bahwa hakim memasuki ruang sidang dan meminta hadirin berdiri. Saat hakim masuk, Jin Woo, In Ah dan Jae Ik langsung kaget. Hakimnya diganti! Jaksa Chae tersenyum, menatap Jin Woo penuh kemenangan. --

Seok Kyu ternyata menemui bosnya, menanyakan alasan kenapa ia diganti untuk sidang trial yang selama ini ia tangani. Bos Seok Kyu mengatakan Seok Kyu tidak pantas mempertanyakannya. Seok Kyu memohon pada bosnya untuk mengatakan alasannya sebenarnya, kenapa ia dianggap tidak cukup memiliki kualitas untuk menangani sidang itu. Ia harus mengetahui alasannya kenapa ia harus mundur. 

Bos Seok Kyu mengatakan sidang itu adalah sidang trial ulang, jadi menurutnya akan lebih baik jika dipimpin oleh hakim yang lebih senior. Seok Kyu berkeras, ia bisa membuat keputusan yang adil. 

 Tapi bosnya mengatakan semua ini sudah diputuskan dan menyuruh Seok Kyu memimpin sidang yang lain. 

-- 

Sidang dimulai. In Ah mengatakan pada hakim bahwa ia akan memanggil saksi. Tapi hakim memotong ucapan In Ah, mengatakan bahwa ia menolak bukti rekaman Kim Hyun Ok yang diberikan di persidangan yang lalu. Ia menilai bukti itu tidak konsisten isinya. Ia menyarankan pada In AH dan Jin Woo untuk memasukkan bukti yang lebih kuat. 

In Ah langsung emosi dan berdiri dari kursinya, mengatakan bahwa bukti itu sudah diterima di persidangan yang lalu. Namun hakim mengatakan, bukti itu diterima oleh hakim yang lain, ia juga tidak bisa menerima bukti itu karena adanya hubungan yang tidak biasa antara terdakwa dan penasehat hukumnya. 

In Ah mencoba membantah, tapi hakim memperingatkannya jika In Ah mengajukan keberatan lebih jauh, maka ia akan menganggap In Ah mengganggu jalannya persidangan dan mengancam akan mengusir In Ah keluar dari ruang sidang. 

In Ah melemparkan pandangan marah pada jaksa Chae. 

 --

Dong Ho tiba di parkiran basement dan keluar dari mobilnya. Tiba-tiba beberapa mobil datang dan keluar banyak orang. Mereka langsung menyerang Dong Ho, Dong Ho berusaha melawan tapi ia tertangkap juga. 

Joo Il keluar dari salah satu mobil... TIDAAAKKKKK!!!! Uhm, ternyata Sek. Byun memberitahukan Joo Il... 

Anak buah Joo Il mengambil tas Dong Ho dan memberikannya pada Joo Il, Joo Il membuka tas dan mengambil CD itu, membuat Dong Ho menggeram marah. "CD ini kuburanmu sendiri. Aku tidak bisa membiarkanmu menggali kuburanmu sendiri", ucap Joo Il. 

Saat Joo Il kembali ke mobilnya, Dong Ho berteriak-teriak memanggil Joo Il. Tapi Joo Il tidak peduli. Anak buah Joo Il memukul Dong Ho beberapa kali. 

-

Detektif Gwak dipanggil menjadi saksi dan memperkenalkan dirinya sebagai orang yang menginterogasi Tuan Seo empat tahun yang lalu. Jin Woo menanyakan, saat penyelidikan awal, apakah Tuan Seo menjadi salah seorang yang dicurigai. 

 Detektif Gwak menjawab tidak. 

Lalu Jin Woo bertanya bagaimana terdakwa bisa menjadi tersangka utama. 

Detektif Gwak mengatakan Tuan Seo tidak memiliki alibi yang kuat da pernyataannya juga memiliki banyak kekurangan. Itu sebabnya ia menyimpulkan Tuan Seo sebagai tersangka kunci. 

Lalu Jin Woo menanyakan apakah benar detektif Gwak menyuruh Tuan Seo membuat pernyataan. 

Detektif Gwak membenarkan. 

Jin Woo bertanya, apakah selama proses itu terjadi penahanan yang tidak sesuai dengan hukum atau pun paksaan. 

Detektif Gwak tersenyum dan menatap Jin Woo lama. Lalu ia menjawab... tidak... 

"Apa?", Jin Woo sangat kaget. 

"Aku bilang itu tidak pernah terjadi...", ucap detektif Gwak. 

Jaksa Chae tersenyum senang. 

 === Flashback === 

Jadi apa sebenarnya yang terjadi? 

Detektif Gwak bertemu dengan Gyu Nam. Saat itu Gyu Nam menginginkan detektif Gwak berpura-pura, menjadi umpan untuk menipu Jin Woo. Gyu Nam yakin saat ini Jin Woo pasti mengawasi detektif Gwak dan ia ingin persidangan tetap dibawah kontrolnya. "Yang perlu kau lakukan hanya memberikan pernyataan...", ucap Gyu Nam. 

=== Flashback End === 

Dong Ho akhirnya bisa datang ke ruang sidang dengan wajah yang lebam dan baju yang tidak rapi. Sementara itu, hakim meminta jaksa memberikan pernyataannya. 

Jaksa Chae mengatakan dalam sidang trial ini, mereka memiliki seorang pengacara yang membela mati-matian ayahnya dengan cara memberikan bukti palsu dan saksi yang tidak valid. Dari semua yang dilakukan oleh pengacara, hasilnya tetap sama, tersangka memang bersalah. Ia memohon pada hakim untuk memberikan hukuman yang seberat-beratnya pada terdakwa. 

Lalu hakim meminta Jin Woo memberikan pernyataan. 

Jin Woo mengatakan, selama ini Tuan Seo tidak menyadari ia menderita alzheimer dan selama di penjara, ia selalu merasa ketakutan dengan ingatan-ingatannya yang terus hilang dan ia melakukan segalanya untuk membuktikan Tuan Seo tidak bersalah. Jin Woo mengatakan, bahkan saat ini, Tuan Seo tidak bisa menghadiri sidang karena sakitnya itu. 

 Tiba-tiba Jin Woo mendapatkan telpon dari manager Yoon. Jin Woo langsung menerimanya dan manager Yoon mengabarkan bahwa ayah Jin Woo sudah pergi. Jin Woo terdiam, menundukkan wajahnya. 

In Ah menatap Jin Woo, yakin pasti sesuatu sudah terjadi.

Hakim menyuruh Jin Woo melanjutkan, tapi Jin Woo diam saja. 

In Ah berdiri, sambil menahan tangisnya, In Ah mengatakan ia akan melanjutkan pernyataan Jin Woo. Hakim mempersilahkan. Jin Woo mengatakan pada In Ah bahwa ia yang melakukannya. In Ah mulai menangis dan memangil Jin Woo. 

Jin Woo mengatakan ia harus melakukannya. 

In Ah menganggukkan kepalanya dan duduk kembali. 

Jin Woo meneruskan. Jin Woo mengatakan, beberapa saat yang lalu, terdakwa, ayahnya, meninggal di rumah sakit. "Orang-orang yang memiliki kekuasaan dengan mudah bisa bebas dan orang-orang tanpa kekuasaan, bahkan pengobatan dan bantuan pun sulit didapatkan saat mereka sakit. Kenyataan ini lah yang membuatnya memburuk dan meninggal. Walaupun ia dinyatakan tidak bersalah, itu tidak akan pernah mengembalikannya lagi. Hanya kebenaran yang dapat menenangkan orang yang sudah tiada". 

Jin Woo mengatakan semua itu sambil sesekali menyeka air matanya. 

-- 

Tiba saatnya hakim memberikan keputusan. Hakim menilai tidak ada perbedaan yang jauh antara sidang yang sekarang dengan sidang empat tahun yang lalu. 

Walaupun ia menerima penyataan dari dokter bahwa Tuan Seo menderita alzheimer tapi ia tidak bisa menerima alasan itu sebagai alasan diadakan sidang ulang. Jadi ia memutuskan sama seperti sidang sebelumnya, yaitu hukuman mati. 

Jin Woo menundukkan kepalanya dan sesaat kemudian cepat-cepat keluar dari ruang sidang. 

Saat masuk ke kamar Tuan Seo, Tuan Seo sudah ditutupi dengan kain putih. Jin Woo membuka kain yang menutupi wajah ayahnya dan memanggil ayahnya. Jin Woo mulai menangis, menangisi ayahnya yang meninggal dalam keadaan belum mendapatkan keadilan. 

Berita meninggalnya Tuan Seo ditayangkan di berita dan Gyu Nam melihat. Ia merasa ini terjadi di waktu yang tidak tepat, ia menyayangkan kenapa Tuan Seo bisa meninggal pada hari seperti ini jadi ia tidak bisa menunjukkan rasa bahagianya. 

Sek. Ahn hanya diam, tidak banyak berkomentar, wajahnya terlihat tidak begitu suka dan muak. Gyu Man menyuruh Sek. Ahn untuk lebih cepat karena ia yakin jaksa Chae pasti sudah menunggunya.

Upacara pemakaman Tuan Seo dilaksanakan dan hanya dihadiri oleh empat orang, Jin Woo, In Ah, Jae Ik, dan manager Yoon. 

-- 

Acara perayaan merger antara Ilho Life Insurance dan Lymos Insurance diadakan. Selain keluarga Tuan Nam dan Gyu Man, Joo Il, jaksa Chae, jaksa Hong, dan detektif Gwak juga hadir di sana. 

Joo Il terlihat tidak tenang dan beberapa kali melihat ponselnya. 

Dalam pidatonya, Tuan Nam mengatakan bahwa Il Ho Group tidak bisa mengubah dunia tapi ia percaya dengan adanya Il Ho Group, dunia menjadi lebih baik dimana orang-orang didahulukan. Ia mengatakan merger ini terjadi berkat Presiden Ilho Life Insurance, Nam Gyu Man. 

Dan Tuan Nam meminta Gyu Man untuk maju. Kemudian Tuan Nam mengumumkan bahwa mulai hari ini ia akan mengangkat Gyu Man sebagai presiden Il Ho Group. Semua orang bertepuk tangan. Gyu Man menatap ayahnya dengan ekspresi kaget dan tidak percaya, tapi Tuan Nam menganggukkan kepalanya pada Gyu Man. 

Joo Il berjalan agak ke belakang, menelpon Sek. Byun untuk menanyakan keberadaan Dong Ho. Tapi Sek. Byun mengatakan ia tidak tau. Joo Il sangat kesal, jika Sek. Byun tidak tau siapa lagi yang harus tau... Joo Il menyuruh Sek. Byun untuk segera menemukan Dong Ho dan cepat membawa Dong Ho ke sana.

Setelah Sek. Byun menutup telponnya, kita baru melihat ternyata Sek. Byun bersama Dong Ho, sepertinya Sek. Byun mengikuti kemana Dong Ho pergi. Dong Ho bertanya itu dari Joo Il. 

Sek Byun membenarkan. Dong Ho menyuruh Sek. Byun untuk tidak khawatir karena ia bisa menjaga dirinya sendiri. 

Gyu Man mendekati Joo Il yang terus berdiri di dekat pintu masuk, menunggu Dong Ho. Gyu Man menyapa Joo Il dan menanyakan dimana Dong Ho. Gyu Man ingin tau kenapa Dong Ho menghilang di saat acara penting seperti ini. 

Joo Il tertawa canggung, mengatakan bahwa Dong Ho sedang dalam perjalanan dan sepertinya Dong Ho sedang punya banyak pekerjaan. "Punya banyak pekerjaan?", ulang Gyu Man. "Dia tidak melakukan banyak hal di trial ulang kemarin kan? Aku ingin mengatakan sesuatu padanya tapi sepertinya kau saja yang menyampaikannya. Walaupun kau seekor anak singa, kau akan digigit oleh anjing liar disaat kau membuang harga dirimu". 

Joo Il hanya bisa membungkukkan badannya pada Gyu Man dan Gyu Man pun tersenyum lalu pergi. 

Dong Ho mendatangi upacara kematian Tuan Seo, hanya tinggal Jin Woo yang duduk terpuruk di sudut meja altar. Begitu melihat Dong Ho, Jin Woo langsung berdiri dan mencengkeram baju Dong Ho, berteriak, mengatakan Dong Ho lah yang membunuh ayahnya, andai saja saat itu Dong Ho tidak mengkhianatinya, semua ini pasti tidak akan terjadi. 

Dong Ho memegang lengan Jin Woo dan meminta maaf, ia sungguh-sungguh menyesal. Jin Woo berteriak, menyuruh Dong Ho menunggu dan melihat bagaimana Dong Ho akan berakhir dan melihat apa yang akan ia lakukan pada Dong Ho. Dong Ho hanya diam, tetap memegang pundak Jin Woo. 

Dari arah yang lain, In Ah melihat mereka dan menangis. -- Keluarga Nam, minus Yeo Kyung tentunya, duduk satu meja dengan jaksa Hong dan jaksa Chae. Jaksa Hong dan jaksa Chae memuji Tuan Nam dan Gyu Man sebagai sosok yang berhasil dan intelek, bahkan jaksa Chae memuji Gyu Nam sebagai pria yang tampan. #Hueekkk.. Hihi bener sih... 

Jaksa Chae mengatakan sekarang yang harus mereka lakukan adalah tetap maju ke depan. Tuan Nam sangat berterima kasih atas bantuan jaksa Hong dan jaksa Chae, berkat mereka berdua, semua sekarang kembali pada tempatnya semula dan kemudian mereka bersulang untuk kejayaan Il Ho Group. 

-- 

Jin Woo pulang kembali ke rumahnya yang sudah lama tidak ia tinggali, di depan pintu masuk ia masih melihat sepatu ayahnya. Ia membawa pulang kardus yang berisi semua barang milik ayahnya, termasuk foto-fotonya yang pernah ditempel di dinding sel Tuan Seo. Jin Woo memeriksa isi kardus dan menemukan sebuah surat. 

Di dalam surat yang ditujukan untuk Jin Woo, ayah menanyakan apakah Jin Woo makan dengan baik, apakah Jin Woo meletakkan sepatunya di depan pintu masuk rumah. Ayah mengatakan, banyak hal yang ingin ia tanyakan pada Jin Woo. Ayah mengatakan bahwa Jin Woo selalu menunjukkan wajah yang tersenyum di hadapannya dan ada satu hal yang ingin ia sampaikan pada Jin Woo, walaupun ia kehilangan ingatannya lagi, tapi Jin Woo selalu ada di dalam hatinya. Ayah berharap, Jin Woo menjadi orang yang mengingat lebih banyak kenangan yang indah daripada kenangan yang buruk.

 Jin Woo menggenggam erat-erat surat ayahnya dan menangis untuk ayahnya, sendirian... 

Bersambung...  

Komentar : Sy sempat bingung, apa yang dimaksud oleh jaksa Chae saat ia mengatakan ia berterima kasih atas bantuan Tuan Nam, ternyata Tuan Nam menggunakan kekuasaan dan uangnya untuk mengganti hakim!! 

Ga nyangka itu yang dilakukan oleh Tuan Nam. Dan sy juga ga nyangka ternyata detektif Gwak itu berakting untuk menipu Jin Woo, termasuk saat di tempat pembuangan mobil bekas. Tentu saja ini adalah dua pukulan telak untuk Jin Woo. Apalagi ditambah dengan kabar meninggal ayahnya dan hasil sidang yang tetap sama seperti sidang empat tahun yang lalu. 

Sy sempat merasa lega saat Seok Kyu yang memimpin sidang, sy merasa Seok Kyu cukup idealis, walaupun ia temannya Gyu Man tapi sepertinya ia tidak tau menahu kasus yang melibatkan Gyu Man. 

Sekarang Tuan Seo sudah meninggal, sy ga ngerti apakah orang yang sudah meninggal masih bisa dibersihkan nama baiknya atau tidak. Walaupun Tuan Seo meninggal, apakah Jin Woo masih bisa mengajukan bukti-bukti untuk membebaskan ayahnya dari tuduhan membunuh dan memperkosa... 

Sy jg ga ngerti di korea, sistem hukumnya seperti apa, apa ada batasan untuk pengajuan sidang trial atau tidak... Entahlah, sy cuma ikut jalan cerita saja. Di drama ini, banyak disuguhi cerita hubungan antara seorang ayah dan anak, hubungan Gyu Man dengan Tuan Nam, hubungan Jin Woo dan Tuan Seo, dan hubungan In Ah dan Tuan Lee. 

Seperti yang pernah sy bilang di postingan yang lalu, Tuan Nam adalah tipe seorang ayah yang keras, walaupun ia memiliki banyak uang, tapi pemikirannya masih konservatif, ia masih menganggap anak laki-laki lebih penting daripada anak perempuan. Ia tidak memberikan sedikit pun tanggung jawab perusahaannya pada Yeo Kyung. Mungkin karena sebab inilah dan ekspektasinya yang tinggi, Tuan Nam mendidik Gyu Man dengan keras, hingga Gyu Man setengah gila tapi di sisi lain ia berusaha mati-matian untuk menutupi semua kejahatan Gyu Man. 

Di episode 9 yang lalu, Tuan Nam sempat menyinggung ibu Gyu Man. Penasaran, seperti apa ibu Gyu Man itu. Sepertinya ibu Gyu Man sudah meninggal tapi apa ya penyebabnya? Lalu tentang Tuan Seo dan Tuan Lee. Kedua ayah ini adalah ayah yang baik dan sangat perhatian pada anak mereka. Tuan Seo sangat menyayangi Jin Woo dan Tuan Lee juga begitu. Kapan pun In Ah merasa sedih, setelah berbicara dengan ayahnya, In Ah selalu kembali tersenyum dan seperti memiliki semangat lagi. Dan menurut sy, chemistry In Ah dan Tuan Lee lebih dapet daripada chemistry-nya Jin Woo dan Tuan Seo... :-). Tapi sy suka dengan dua-duanya :-) Ada satu lagi. Menurut sy, jaksa Chae cocok ya sama Gyu Man... :-P :-D. Gimana pendapat kalian? Mereka cocok, kan? Ga tau gimana jadinya dunia kalau Gyu Man jadian sama jaksa Chae... :-D 

[Sinopsis Remember Episode 11 Part 1]

Share:

Post a Comment

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes