[Sinopsis Maids Episode 9 Part 1]
Sinopsis Maids Episode 9 Part 2
Pagi hari, Moo Myeong melaporkan pada Eung Cham bahwa Ok Yi sudah pulang dengan selamat.
Eung Cham berterima kasih pada Moo Myeong, berkat Moo Myeong dua nyawa terselamatkan. Eung Cham bertanya apa alasan Moo Myeong menyelamatkan anak itu.
Moo Myeong berkata bahwa walaupun anak itu berada di kelas pelayan, tetap saja anak itu memiliki garis darah dari Eung Cham dan bayi itu juga tidak bersalah.
Eung Cham setuju dengan pendapat Moo Myeong. Ia meminta Moo Myeong untuk mengawasi mereka ke depannya dan meyakinkan Ok Yi tidak akan mengalami kesulitan ketika membesarkan anak itu.
"Baik, Tuan", jawab Moo Myeong.
Eung Cham benar-benar berterima kasih atas banyak hal yang telah dilakukan oleh Moo Myeong. Kemudian ia bertanya apakah Moo Myeong memiliki alasan tertentu sehingga membawakan Ok Yi padanya. Moo Myeong diam tapi matanya mengisyaratkan bahwa ada sesuatu yang ingin ia bicarakan dengan Eung Cham. "Katakan padaku".
"Nyonya akan menjual Dan Ji dan In Yub. Dan Ji lahir dan dibesarkan di sini. Dan bukankah anda memiliki alasan tersendiri mengapa membawa In Yub ke rumah ini?"
Eung Cham diam tidak menjawab.
--
Nyonya Yoon kembali mengumpulkan In Yub, Dan Ji, dan para pelayan di halaman. Ia bertanya apakah mereka sudah memutuskan siapa diantara mereka berdua yang akan pergi. Namun karena In Yub dan Dan Ji tidak menjawab, Nyonya Yoon kembali bertanya dengan lebih keras, siapa yang dipilih di antara mereka berdua.
Dan Ji benar-benar bersikeras tidak mau mengorbankan dirinya. Kemudian In Yub maju ke depan dan berkata bahwa ia yang akan pergi.
Nyonya Yoon memastikan apa benar In Yub yang akan pergi.
"Bukankah anda memberikan kami kebebasan untuk memutuskan? Oleh sebab itu, saya memutuskan saya yang akan pergi". Yoon Ok tersenyum memandang In Yub dengan perasaan yang sangat puas.
Eun Ki mengawasi In Yub dari jauh.
"Baiklah, dengan demikian sudah diputuskan In Yub yang akan pergi ke rumah Gubernur Jung", ucap Nyonya Yoon. Nyonya Yoon juga meminta Hae Sang untuk mengambil pelajaran dari kejadian ini dan menggunakannya di asrama pelayan.
"Baik, Nyonya", jawab Hae Sang.
Nyonya Yoon, Yoon Ok, dan Hae Sang pergi dari sana. Dan Ji memandang ke arah In Yub yang hanya berdiri diam. Kemudian Dan Ji mendekati teman-temannya dan bergabung bersama mereka. Kemudian Yoon Seo datang dan membangga-banggakan dirinya. Seolah-olah semua ini terjadi berkat bantuannya.
Dan Ji hanya tersenyum sinis dan berbalik pergi. Yoon Seo juga mencoba membangga-banggakan dirinya pada Dduk Swe dan pelayan pria lainnya. Tapi tidak ada yang menghiraukannya.
Mereka semua meninggalkan Yoon Seo sendirian di tengah halaman.
Eung Cham berjalan dengan terburu-buru menemui Nyonya Yoon. Nyonya Yoon terkejut melihat Eung Cham belum berangkat kerja.
"Aku dengar kau menjual pelayan kita di pasar budak!". Nyonya Yoon terkejut. Eung Cham dengan marah duduk di depan istrinya. "Aku sudah mengatakan dengan jelas bahwa aku mempunyai alasan khusus menempatkan In Yub di rumah ini. Aku meminta kau mengawasinya dengan ketat".
"Apakah lebih penting pekerjaanmu daripada kebahagiaan putrimu satu-satunya?", tanya Nyonya Yoon.
Eung Cham menyalahkan istrinya atas kesalahan yang dilakukan menantu mereka. "Batalkan transaksi penjualan mereka!", perintah Eung Cham dan akan pergi.
"Aku tidak bisa melakukan itu", sahut Nyonya Yoon keras kepala.
Eung Cham kembali duduk. Ia berkata pada istrinya bahwa rumah mereka adalah rumah yang sudah dikunjungi oleh raja. Raja sudah mempercayainya lebih dan lebih lagi. Jika ia tidak bisa menjaga putri dari seorang pengkhianat seperti yang raja minta, bagaimana ia berani bertemu dengan raja lagi?
Nyonya Yoon berkata bahwa ini semua terjadi sebagai hukuman atas kesalahan In Yub.
Eung Cham tidak peduli. Nyonya Yoon memang bertanggung jawab dengan masalah rumah tangga tapi ia adalah pemimpin rumah tangga. Semua keputusan akhir ada ditangannya.
Kemudian masalah In Yub ini merembet ke permasalahan antara Eung Cham dan Nyonya Yoon. Mereka saling mengungkit jasa masing-masing.
Nyonya Yoon terkejut karena Eung Cham berani berteriak padanya. Ia mengatakan bahwa Eung Cham itu bukanlah apa-apa. Ia hanya seorang pegawai pemerintahan dan putra dari seorang ibu tunggal. "Aku yang membuatmu seperti ini!", teriak Nyonya Yoon.
"Beraninya kau berbicara seperti itu padaku?", teriak Eung Cham lebih keras. Nyonya Yoon sangat terkejut. "Kau tidak boleh berbicara seperti itu lagi pada suamimu! Aku tidak akan memaafkanmu!"
"Rumah yang kau tinggali dan tanah ini, siapa pemiliknya? Jika keluargaku mengambilnya, maka kau tidak akan punya apa pun kecuali tikar yang kau duduki!", balas Nyonya Yoon lagi.
"Ini adalah tanah gersang! Siapa yang mengubahnya menjadi tanah subur? Jika kau mau mengambilnya kembali, ambillah. Bagaimana semua ini sudah berubah. Kau lihat saja!". Eung Cham keluar dari kamar Nyonya Yoon dengan kesal.
Nyonya Yoon semakin terkejut mendengar ucapan Eung Cham. Ia benar-benar menahan marahnya pada Eung Cham. Sampai-sampai ia harus menggenggam roknya dengan kuat-kuat.
--
In Yub menemui Yoon Ok di kamarnya. In Yub berkata ia akan pergi. Yoon Ok tertawa mengejek, "Jika kau ingin tinggal di sini, katakan saja. Jangan berputar-putar."
Kemudian In Yub membungkuk memberi hormat pada Yoon Ok. "Ada apa denganmu?", tanya Yoon Ok mengejek.
"Saya mohon, lupakanlah nasib buruk yang terjadi di antara kita. Dan hiduplah dengan bahagia dengan Tuan Eun Ki", kemudian In Yub berbalik pergi. Yoon Ok tidak mengatakan apa pun. Sesaat kemudian, In Yub kembali berbalik menghadap Yoon Ok dan berkata, "Dan... saya ingin mengatakan satu hal lagi. Keluarga pelayan bukanlah mainan yang dapat anda permainkan, mereka hanya orang yang sederhana, yang bahagia hanya dengan hidup dan makan setiap hari. Saya tahu anda membuat hidup mereka menjadi sulit karena saya. Jika saya pergi, seharusnya anda tidak melakukan hal itu lagi. Biarkan saja mereka. Saya mohon pada Anda".
"Apa kau tahu kenapa aku membencimu?", tanya Yoon Ok. "Inilah contohnya. Jika kau pelayan, bersikaplah seperti pelayan. Siapa kau berani-berani bersikap seperti kakak padaku? Apa kau pikir kau masih temanku?".
Tapi In Yub tidak mempermasalahkan seberapa buruk perlakuan Yoon Ok padanya, walaupun ia seorang pelayan, tapi jauh di dalam hatinya, ia tetap menganggap Yoon Ok sebagai temannya. "Aku tahu kau merasakan hal yang sama", ucap Yoon Ok.
Yoon Ok tersenyum sinis, "Kau pasti bercanda".
"Anda sangat menyukainya, bukan?". Raut wajah Yoon Ok berubah, ia terlihat sedikit sedih. "Cobalah membuat orang yang anda sukai benar-benar bahagia", ucap In Yub tulus. Lalu ia memberi hormat pada Yoon Ok dan keluar dari kamar Yoon Ok. Wajah Yoon Ok terlihat bercampur antara marah dan sedih, matanya sedikit memerah.
Eun Ki datang ke rumah gisaeng. Tiba-tiba ia terdiam dan menghentikan langkahnya. Ia terlihat seperti mempertimbangkan sesuatu. Kemudian ia berbalik pergi, namun langkahnya terhenti karena Hee Ah memanggilnya dan menanyakan apa yang dilakukan oleh Eun Ki di rumah gisaeng sepagi ini.
Eun Ki bimbang tapi akhirnya ia memutuskan untuk mengajak Hee Ah bicara.
Hee Ah tersenyum senang dan mengajak Eun Ki masuk. -pasti ada mkasud tertentu.
Di dalam sebuah ruangan, Hee Ah menemui Eun Ki. Ia mempersilahkan Eun Ki bicara.
"Bantulah aku", ucap Eun Ki.
Hee Ah tersenyum -senyum ga tulus- dan bertanya apakah Eun Ki tidak apa-apa meminta pertolongan pada seorang gisaeng sepertinya.
"Aku mohon bantulah aku", ucap Eun Ki lagi.
Hee Ah hanya tersenyum. Ia menuangkan teh untuk Eun Ki dan kemudian mengajak Eun Ki minum teh terlebih dahulu. Eun Ki meminum tehnya.
Lady Han membujuk suaminya untuk menolong In Yub saat ini. Ia merasa saat ini adalah saat yang tepat. Walau bagaimanapun, In Yub pernah akan menjadi menantu mereka."Jika orang-orang mendengar ia menjadi ibu pengganti, maka orang-orang akan mengatakan hal yang buruk tentang kita".
"Aku akan menangani In Yub dengan caraku sendiri", ucap Chi Kwon.
Lady Han masih merasa tertekan. Saat ini orang-orang benar-benar mulai membicarakan mereka. Eun Ki tidak bisa beradaptasi di kediaman Menteri Pertahanan dan ia juga tidak bisa menjalani pernikahannya dengan baik. "Lupakan perjanjian itu, ayo kita bawa Eun Ki dan Yoon Ok ke sini".
"Kita lihat jika ada kesempatan untuk itu nanti", jawab Chi Kwon.
"Anda berjanji?", tanya Lady Han dengan gembira.
Chi Kwon memandang istrinya dan tertawa kecil.
Nyonya Yoon memanggil Moo Myeong ke kamarnya. Ia bertanya apakah Moo Myeong mengetahui apa yang terjadi dengan Tuan Seo karena selama ini Moo Myeong lah yang paling sering bersama Tuan Seo. Nyonya Yoon merasa perasaan Tuan Heo tidak begitu baik hari ini.
Moo Myeong mengatakan mungkin hal itu disebabkan oleh perasaan raja yang akhir-akhir ini tidak begitu puas. Nyonya Yoon menerima alasan Moo Myeong.
"Untuk memastikan saja, kau sudah mengurus Ok Yi, bukan?", tanya Nyonya Yoon.
Moo Myeong terdiam agak lama dan kemudian menjawab ya.
"Baiklah", jawab Nyonya Yoon. Kemudian ia memberitahu Moo Myeong bahwa In Yub akan dikirim ke rumah Gubernur Jung, dan ia ingin Moo Myeong mengantar In Yub ke sana.
Moo Myeong berusaha mengubah keputusan Nyonya Yoon. Ia mengingatkan Nyonya Yoon bahwa Tuan Seo tidak mengizinkan In Yub pergi dari rumahnya. Tetapi Nyonya Yoon tidak peduli. Tuan Seo bisa saja memutuskan masalah negara tapi di dalam rumah, keputusan darinya lah yang final.
Moo Myeong tidak bisa mengatakan apa pun lagi. "Keluar dari sini!", usir Nyonya Yoon. Moo Myeong masih belum bergerak. Nyonya Yoon memberi perintah dengan lebih keras, "Keluar dari sini!".
Kemudian Moo Myeong memberi hormat dan keluar dari kamar Nyonya Yoon.
--
Setelah Moo Myeong pergi, diam-diam Poong Yi mendekati pintu kamar Nyonya Yoon dan memberitahukan kedatangannya. Ia berkata bahwa ada sesuatu hal penting yang ingin disampaikan pada Nyonya Yoon.
Nyonya Yoon sangat terkejut mendengar berita yang disampaikan oleh Poong Yi. Poong Yi mengatakan ia mengikuti wanita itu. Nyonya Yoon juga memastikan apakah Poong Yi benar-benar melihat Moo Myeong membawa masuk wanita itu ke rumahnya. Poong Yi menganggukkan kepalanya. Nyonya Yoon terlihat sangat marah.
--
In Yub dan Sa Wol berjalan bersama-sama. Mereka membawa guci di tangan mereka. Sa Wol meminta membawakan guci yang dipegang oleh In Yub dan berjalan mendahului In Yub. In Yub memanggil Sa Wol. Setelah memastikan keadaan aman, ia memberitahu rencananya pada Sa Wol. Ia berencana akan pergi menemui Raja Taejo di Ham Heung.
Kemudian scene beralih ke Moo Myeong yang sedang duduk di kamarnya. Ia mengingat pembicaraan antara Hae Sang dan Chi Bok.
== Flash Back ==
Chi Bok memberitahu Hae Sang bahwa ia akan menyiapkan kereta tandu. Hae Sang memerintahkan Chi Bok untuk melenyapkan In Yub setelah In Yub tiba di rumah Gubernur Jung. Hal ini dilakukan agar kediaman Gubernur Jung yang akan bertanggung jawab dengan hilangnya In Yub nantinya. Hae Sang juga memerintahkan Chi Bok untuk mengawasi Moo Myeong, karena mungkin Moo Myeong akan menyembunyikan In Yub sebelum operasi ini dilakukan.
Kemudian terlihat Moo Myeong bersembunyi tidak jauh dari Hae Sang dan Chi Bok dan ia mendengar semua pembicaraan mereka.
== Flash Back End ==
In Yub dan Sa Wol sedang mencuci guci. In Yub memberitahu Sa Wol bahwa Duk Goo pernah mengatakan bahwa ayahnya menerima perintah rahasia dari Raja Taejo, kemudian Menteri Pertahanan juga pernah berkata bahwa hanya Raja Taejo saksi satu-satunya yang mengetahui ayahnya bersalah atau tidak. In Yub berencana akan pergi kesana dan membuat permohonan.
Sa Wol hanya diam saja. Ia terlihat sedih. Sa Wol berkata bahwa ia merasa yakin Nona In Yub pasti akan kembali lagi dengan selamat. "Jadi, saya tidak akan mengucapkan selamat tinggal karena anda pasti akan kembali lagi."
Sa Wol masih terlihat sedih. Lalu ia memeluk In Yub. In Yub menepuk-nepuk punggung Sa Wol, matanya memerah menahan tangis, "Jaga kesehatanmu, ya", ucap In Yub. Sa Wol hanya menganggukkan kepalanya.
--
Eun Ki sedang duduk merenung di dalam kamarnya.
Di teras depan kamarnya, ternyata In Yub sudah berdiri di sana. Diam-diam ia memberi hormat pada Eun Ki. Eun Ki terkejut seperti mendengar atau merasakan ada seseorang di luar kamarnya.
Ia membuka pintu kamarnya dan tidak ada seorang pun di sana. Kamara sedikit bergeser, dan terlihat In Yub bersembunyi tidak jauh dari sana. Kemudian terdengar suara pintu ditutup kembali. In Yub bernafas lega dan air matanya menetes.
Moo Myeong mengantar In Yub ke kediaman Gubernur Jung. Ia bertanya mengapa In Yub mengajukan dirinya dengan sukarela.
In Yub menjawab bukankah Moo Myeong yang mengatakan padanya untuk memilih jalannya sendiri. Moo Myeong menatap In Yub. "Seseorang memang harus pergi", ucap In Yub lagi.
In Yub akan melanjutkan langkahnya tapi Moo Myeong menahan tangannya, "Akan ada banyak bahaya jika kau tidak berhati-hati".
In Yub memandang Moo Myeong tidak mengerti. Tiba-tiba Moo Myeong merasakan ada seseorang yang memperhatikan mereka. Tidak jauh dari mereka, terlihat Chi Bok sedang mengawasi Moo Myeong dan In Yub. Moo Myeong melihat ke arah Chi Bok dan cepat-cepat melepaskan tangannya yang sedang memegang tangan In Yub.
Moo Myeong terlihat waspada.
Mereka sampai di depan pintu kediaman Gubernur Jung. Moo Myeong memberikan sebuah kertas pada pelayan yang berwajah sangar itu. In Yub terlihat bimbang dan sedikit takut, tapi kemudian ia memutuskan melarikan diri.
Pelayan itu terkejut melihat In Yub berlari. Ia memanggil In Yub. Kemudian Moo Myeong mengejar In Yub.
Ia menarik tangan In Yub. "Lepaskan aku", ucap In Yub panik dan akan berlari lagi. Moo Myeong kembali menarik In Yub dengan kuat. "Biarkan aku pergi! Ada sesesuatu yang harus aku lakukan. Ada sebuah tempat yang harus aku datangi", ucap In Yub memohon.
"Apakah ini rencanamu?", marah Moo Myeong.
"Apa kau benar-benar ingin aku menjadi ibu pengganti?", ucap In Yub marah.
"Cepat masuk ke dalam", perintah Moo Myeong. Moo Myeong menarik tangan In Yub.
Terlihat tidak jauh dari tempat Moo Myeong dan In Yub berbicara, Chi Bok bersembunyi di balik dinding.
Di kediaman Gubernur Jung, In Yub diberi wangi-wangian oleh pelayan wanita. In Yub masuk ke kamar Gubernur Jung dan memberi hormat.
Seorang pelayan memberitahukan bahwa ia membawakan makanan dan minuman untuk Tuan Jung. Pelayan itu masuk dan meletakkan meja di depan Tuan Jung. Tuan Jung tidak memperhatikan siapa pelayan itu. Pelayan itu memalingkan wajahnya ke arah In Yub, ternyata dia adalah Ba Woo. In Yub agak terkejut melihat Ba Woo di sana, tapi ia tidak mengatakan apa pun. Wajahnya terlihat sedang menerka-nerka apa yang sedang terjadi.
Kemudian In Yub melihat bunga yang pernah diberikan Eun Ki untuknya di atas meja makanan milik Tuan Jung.
Tuan Jung mengambil bunga itu dan membuangnya. Ia menganggap itu hanya sampah saja. Tuan Jung memulai pembicaraan dengan In Yub. Ia berkata bahwa ia mendengar In Yub sudah menikah.
In Yub membenarkannya tapi ia tidak pernah dekat dengan pria itu.
Tuan Jung bertanya bagaimana itu bisa terjadi.
In Yub menjelaskan tentang peristiwa pembunuhan ayahnya. Ia mengatakan bahwa ia menyebabkan ayahnya terbunuh. Di hari pernikahannya, ayahnya ditangkap dan kemudian pernikahannya menjadi sia-sia. In Yub menganggap bahwa ia tidak bernasib baik dan hanya membawa kesialan bagi orang lain. Menurut In Yub, dirinya hanya akan membawa ketidakberuntungan untuk Tuan Jung.
Tuan Jung tertawa. Ia bertanya kenapa In Yub berkata seperti itu. Ia telah menghadapi berbagai macam gadis, tapi baru kali ini ia bertemu dengan gadis yang mengatakan dirinya dikutuk oleh langit. Kemudian ia juga memberitahu In Yub bahwa pengantin prianya pernah datang menemuinya dan ingin membeli In Yub kembali. Tetapi dia tidak mengerti mengapa pria itu masih hidup.
"Karena ia sudah menikah dengan wanita lain. Itulah sebabnya ia masih hidup", jawab In Yub.
Jika memang begitu nasib In Yub dan pria itu, ia ingin tahu bagaimana nasibnya dengan In Yub. Apakah ia memiliki cukup nasib yang baik untuk menghadapi nasib buruk yang dimiliki In Yub. "Ayo kita coba".
In Yub terlihat sedikit panik. Untuk mengurangi rasa paniknya, ia menawarkan bantuan untuk menuangkan minuman untuk Tuan Jung.
Tuan Jung tidak menjawab. Ia menuangkan minuman ke gelasnya sendiri dan meminumnya.
Sementara di luar pagar, Moo Myeong mondar-mandir mengawasi kediaman Tuan Jung. Kemudian tiba-tiba ia melihat beberapa orang pria membawa kursi tandu. Moo Myeong terkejut dan mengikuti mereka.
Sementara di dalam kamar, Tuan Jung masih terus minum.
In Yub kembali mencoba membujuk Tuan Jung untuk mengubah keputusannya. Ia berkata jika ia bisa memiliki anak, maka anak itu akan memiliki darah dari seorang pengkhianat, dan anak itu tidak akan membawa kejayaan untuk Tuan Jung. "Apakah itu tidak apa-apa bagi anda?". Tuan Jung hanya tertawa dan terus menuangkan minuman ke gelasnya. In Yub meneruskan ucapannya, "Jika kelompok itu masih aktif, maka sampai generasi ketiga dari pengkhianat itu akan dihukum kembali".
Tuan Jung tetap tidak menggubris semua ucapan In Yub. Tiba-tiba ia menggeser meja di depannya dan mendekati In Yub. Dengan gerakan cepat ia langsung menarik tali baju In Yub. "Aku tidak peduli. Yang harus kau lakukan sekarang adalah melayaniku dan memberiku seorang anak laki-laki".
In Yub sangat terkejut dan panik menghadapi Tuan Jung. Ia terus menahan tangan Tuan Jung. Kemudian In Yub mengeluarkan belati dari balik bajunya dan mengacungkannya pada Tuan Jung. Tuan Jung terkejut dan menjauh.
"Kumohon jangan lakukan ini! Jika anda melepaskan saya, saya akan mengingat hutang ini bahkan di dalam kematian saya".
Eun Ki terlihat mengawasi dari luar pagar. Tidak lama Ba Woo keluar dari dalam rumah. Sa Woo melaporkan bahwa ia sudah menyajikan alkohol yang sudah diberi obat untuk Tuan Jung.
Eun Ki menganggukkan kepalanya dan menyuruh Ba Woo pulang ke rumah. "Apakah anda baik-baik saja sendirian?", tanya Ba Woo. Eun Ki kembali menganggukkan kepalanya.
Tuan Jung marah melihat keberanian In Yub mengacungkan senjata padanya. In Yub kembali memohon agar Tuan Jung melepaskannya, ia akan sangat berterima kasih pada Tuan Jung.
Tuan Jung terlihat sempoyongan. Ia terduduk dan menutup matanya. In Yub heran melihat Tuan Jung tiba-tiba tertidur. In Yub menarik nafas lega dan menurunkan pisaunya. Tiba-tiba Tuan Jung terbangun dan mendekatinya lagi. Ia memegang dengan tangan In Yub yang memegang pisau sementara tangan yang satunya lagi menarik baju In Yub. In Yub hampir saja pasrah karena merasa sepertinya ia tidak akan selamat lagi. Tiba-tiba Tuan Jung kembali jatuh tertidur dengan tangan di atas tubuh In Yub.
In Yub terdiam masih ketakutan.
Sementara itu, Eun Ki lompat melewati pagar. Ia memeriksa sekelilingnya dan kemudian mendekati rumah Tuan Jung.
Ia membuka pintu kamar Tuan Jung dan melihat Tuan Jung jatuh tertidur sendirian. In Yub sudah tidak ada lagi di sana.
Eun Ki segera berlari keluar mencari In Yub. Lalu ia melihat In Yub yang berlari dari arah yang lain. In Yub membawa bunga dari Eun Ki. In Yub melihat Eun Ki dan akan berlari mendekati Eun Ki. Tiba-tiba dari sampingnya, seorang pria bertopeng dan berpakaian hitam muncul dan menutup wajah In Yub dengan kain. Beberapa pria lainnya yang juga berpakaian hitam dan bertopeng, mengangkat tubuh In Yub dan membawanya pergi. Bunga dari Eun Ki terlepas dari tangan In Yub dan terinjak oleh pria-pria itu.
Eun Ki terkejut melihat kejadian itu. Begitu ia tersadar, ia segera berlari mengejar mereka. Di luar rumah ia mencari mereka sampai ke ujung jalan. Ia melihat mereka sekilas dan mengejarnya. Kemudian ia melihat beberapa pria membawa kursi tandu dan menghentikan mereka.
Eun Ki menghunuskan pedangnya di leher Chi Bok. "Siapa kalian? Kenapa kalian membawa In Yub? Siapa yang memerintahkan kalian? Katakan sekarang juga!", teriak Eun Ki.
Bersambung...
Komentar :
Belum tahu mau komentar apa. Yang pasti makin seru aja drama ini.
Di episode ini, kita bisa melihat bahwa tidak ada seorang pun pelayan di kediaman Menteri Pertahanan memihak In Yub. Mereka semua bekerja sama untuk mencegah Dan Ji dikirim ke kediaman Gubernur Jung. Sama juga artinya mereka semua bekerja sama agar In Yub yang dikirim ke sana, walaupun tidak secara langsung.
In Yub menyadari posisinya. Ia tidak punya pilihan lain selain pergi ke kediaman Gubernur Jung. Mungkin ini bisa menjadi kesempatan baginya untuk meluruskan kasus ayahnya. Dan rencana itu sudah dipikirkan oleh In Yub. Hanya saja rencananya belum berhasil karena ia keburu diculik oleh anggota Man Wol.
Kemanakah In Yub dibawa? Bisakah Eun Ki ataupun Moo Myeong menemukan In Yub? Dan apakah jika Moo Myeong menemukan In Yub, maka rahasianya akan terbongkar? Bagaimana reaksi In Yub begitu mengetahui siapa Moo Myeong sebenarnya?
Tunggu ya kelanjutannya... Gomaweoyo...
Post a Comment