[Sinopsis Maids Episode 8 Part 1]
Sinopsis Maids Episode 8 Part 2
Dan Ji mengambil obat yang diberikan oleh Lady Kang dan Yoon Ok. Ia meminta In Yub mengoleskan obat itu di punggungnya. Setelah selesai, Dan Ji menawarkan bantuannya untuk mengoleskan obat di punggung In Yub. In Yub menolaknya.
"Tidak apa-apa. Tidak ada siapa pun di sini. Buang harga dirimu", ucap Dan Ji. Dan Ji memaksa dan akan menarik tali yang mengikat baju In Yub, In Yub menutupnya dengan tangannya. "Biar aku saja yang melakukannya", tolak In Yub.
Ketika mengoleskan obat, Dan Ji bertanya apa In Yub ingat ketika ia marah karena sepatunya dipakai oleh Dan Ji. Saat itu ia dipukul sampai hampir mati di ruang bawah tanah ini, dan saat itu ia sangat ingin membalas In Yub. "Siapa yang sangka kita bisa duduk berdua seperti ini di sini".
In Yub tertegun. Ia benar-benar meminta maaf atas apa yang telah ia lakukan pada Dan Ji.
Dan Ji berkata bahwa ia sudah memaafkan In Yub. Ia sudah membalasnya ketika acara penerimaan In Yub waktu itu. In Yub tersenyum mendengarnya.
Dan Ji mengatakan bahwa sulit melupakannya. In Yub tidak mengerti maksud Dan Ji. Dan Ji berkata bahwa ia sudah berkali-kali mencoba memutuskan hubungannya dengan Yoon Seo, tapi sangat sulit, apalagi mereka tinggal di dalam satu rumah.
"Jadi kau masih menyukainya?", tanya In Yub.
Dan Ji sedikit tertegun. "Aku... aku pasti bisa melupakannya setelah bertemu dengan pria yang lebih baik. Dia saja yang tidak membiarkanku pergi".
In Yub tersenyum. Ia setuju dengan ucapan Dan Ji. Mungkin seperti itulah takdir bekerja. Suatu hubungan tidak akan pernah berakhir jika salah satu pihak tidak mau melepaskannya.
Dan Ji tertegun mendengar ucapan In Yub. Tapi kemudian ia mengalihkan pembicaraan dan mengatakan bahwa ia lapar. In Yub tersenyum melihat Dan Ji. Dan Ji sedikit marah karena In Yub menertawainya. Ia berpikir karena In Yub seorang bangsawan, ia tidak merasa lapar.
In Yub berkata bahwa ia juga manusia, jadi ia juga merasakan lapar. Mereka saling tersenyum.
Yoon Seo masuk ke kamarnya. Ia menutup pintu dan berbalik, "Ahhh!!!", teriak Yoon Seo. Ia kaget melihat Lady Kang sudah ada di kamarnya dan sedang membereskan tempat tidur untuknya. Yoon Seo bertanya apa yang sedang dilakukan istrinya di kamarnya.
"Aku akan tidur di sini malam ini", jawab Lady Kang cuek.
Yoon Seo panik. Ia berkata wanita macam apa Lady Kang ini sampai-sampai tidak tahu malu seperti ini. "Pergi ke kamarmu", usir Yoon Seo.
Lady Kang marah, kenapa suaminya memperlakukannya seperti ini. Yoon Seo mau mengorbannkan dirinya untuk membela Dan Ji. Saat ini Lady Kang merasa sangat malu di hadapan para pelayan.
Yoon Seo berkata itu karena saat itu Dan Ji sedang dalam bahaya.
Lady Kang tidak peduli. Ia berkata bahwa ia akan ditendang dari rumah Yoon Seo jika dalam tahun ini ia tidak hamil. "Bukankah kau mendengar apa yang dikatakan ibumu tadi pagi? Aku membutuhkan partisipasimu", ucap Lady Kang sambil menarik tali baju Yoon Seo dengan paksa.
Yoon Seo menahan tangan istrinya. Ia bertanya jika mereka melakukan hal ini dan membuat Lady Kang hamil, apa Lady Kang akan memaafkan Dan Ji? Lady Kang tidak menjawab. Ia mendekati lilin dan meniupnya.
Yoon Seo terpaksa melakukan itu. Ia berteriak tidak ikhlas setiap disentuh Lady Kang. -LOL;.
--
Pagi hari, Dan Ji dan In Yub dimandikan. Dan Ji dimandikan oleh ibunya, sementara In Yub oleh Sa Wol.
Mereka juga dipakaikan baju yang bagus. In Yub bertanya pada ibu Dan Ji apa ia mengetahui kemana mereka akan dibawa. Ibu Dan Ji menggelengkan kepalanya.
"Bagaimana ini? Apa yang dilakukan Tuan Yoon Seo", ucap Dan Ji panik.
"Apa yang kau pikirkan? Semalam ia tidur dengan istrinya", ucap Gae Ddong.
"Apa?", teriak Dan Ji.
--
Dduk Swe membawakan air untuk Yoon Seo membersihkan dirinya. Ia melihat sepatu seorang wanita di teras. Diam-diam ia menyiramkan kedua pasang sepatu itu dengan air.
Di dalam kamar, Yoon Seo memastikan agar Lady Kang memberitahu ibunya bahwa ia sudah menjalankan tugasnya semalam. Dan ia juga menagih janji Lady Kang untuk memaafkan Dan Ji karena semua ini adalah salahnya, bukan salah Dan Ji.
"Kenapa aku harus melakukan itu?", tanya Lady Kang pura-pura lupa.
Yoon Seo tertatih mendekati istrinya sambil memegang pinggangnya, "Bukankah ini sudah kita sepakati semalam sebelum...".
Lady Kang menggelengkan kepalanya. Ia mengingat bahwa ia meminta Yoon Seo berpartisipasi dalam hal memiliki anak, tapi ia tidak menjanjikan apa pun. Dengan cueknya Lady Kang menyuruh Yoon Seo diam saja di kamar dan ia akan membawakan sarapan untuk Yoon Seo.
Yoon Seo lemes. Ia dibohongi oleh Lady Kang. Yoon Seo hanya bisa memanggil nama Dan Ji.
Lady Kang keluar kamar dengan perasaan sangat senang. Ketika ia akan memakai sepatunya, ia sangat terkejut. "Oh! Dinginnya!". Ia duduk dan memeriksa sepatunya. Ternyata ada air di dalamnya. Wajahnya terlihat marah.
--
In Yub dan Dan Ji diantar keluar oleh teman-temannya. "Ayo pergi", ucap Moo Myeong.
"Mereka tidak akan dijual hari ini, kan?", tanya ibu Dan Ji pada Moo Myeong.
Moo Myeong tidak menjawab dan melangkah pergi. Ibu Dan Ji mengejar dan menghalangi Moo Myeong, "Kau tidak akan melakukan hal yang lain kan pada mereka?".
Moo Myeong hanya berkata, "Tunggu saja di sini". Kemudian ia melangkah pergi. In Yub dan Dan Ji mengikuti Moo Myeong.
Eun Ki juga melihat kepergian mereka. Ia memerintahkan Ba Woo untuk mengikuti kemana In Yub dibawa pergi.
Seorang pria menemui Moo Myeong, In Yub dan Dan Ji. Dan Ji terkejut melihat wajah sangar orang itu. Ia menggengam tangan In Yub.
"Masuk ke dalam", perintah pria itu.
"Ayo", ajak Moo Myeong pada In Yub dan Dan Ji.
Tapi pria itu tidak memperbolehkan Moo Myeong masuk. "Kau tunggu di sini saja".
In Yub dan Dan Ji masuk ke dalam rumah. Mereka menemui seorang pria yang sudah tua. Ia mengatakan bahwa In Yub dan Dan Ji akan diberitugas untuk memberinya seorang anak laki-laki. Hanya anak laki-laki. Jika mereka memberinya anak perempuan, mereka akan dijual kembali secepatnya. "Jadi lakukan yang terbaik untuk mendapatkan anak laki-laki".
In Yub dan Dan Ji sangat terkejut. Mereka akan dijadikan ibu pengganti. In Yub panik, ia berkata mereka hanyalah pelayan di dapur.
Pria tua itu terdiam lalu ia berteriak memanggil pelayannya. Pria dengan wajah sangar tadi masuk dengan tergesa-gesa. Pria tua itu mengambil tongkat kayunya. "Gadis-gadis ini datang ke sini tanpa tahu tujuan mereka".
"Tidak, tuan, Saya jelas-jelas sudah menginformasikan pada mereka", ucapnya ketakutan.
Ia berjalan mendekati pelayan itu dan memukulnya tanpa ampun. In Yub dan Dan Ji menjerit ketakutan.
--
Lady Han datang menemui Nyonya Yoon. Lady Han mengatakan bahwa ia mendengarkan banyak pembicaraan mengenai In Yub.
Nyonya Yoon tersenyum dan berkata bahwa ia telah mengirim In Yub pergi karena ia tidak bisa mengirim pergi menantunya.
Lady Han tersenyum, "Jika kau tidak senang dengan menantumu, mengapa tidak kau biarkan mereka keluar dari rumahmu dan pindah ke rumahku? Bagaimana pendapatmu?"
Nyonya Yoon berkata bahwa perjanjiannya mereka akan tinggal di rumahnya selama satu tahun.
"Itu terjadi ketika sebelum masalah muncul", jawab Lady Han.
Nyonya Yoon berdalih bahwa anaknya masih belum memiliki cukup keahlian, jadi ia belum siap dikirim ke rumah Lady Han. "Setelah ia sudah menjadi istri yang baik...".
Lady Han memotong ucapan Nyonya Yoon. Ia merasa yakin bahwa Nyonya Yoon sudah melakukan tugasnya dengan baik untuk mengajarkan putrinya tentang peraturan-peraturan, tapi mengajarkannya memenangkan hati suami adalah hal yang berbeda.
Nyonya Yoon bertanya apa maksud Lady Han.
Lady Han berkata jika Nyonya Yoon tetap menahan putrinya, ia akan berhenti dan akan mengunjungi menantunya. "Aku akan mengajarkannya cara mendapatkan cinta dari suaminya".
Nyonya Yoon tertawa, "Sepertinya itulah sebabnya mengapa Menteri Keuangan sangat populer. Aku dengar ia bahkan membeli sebuah bar untuk seorang gisaeng."
"Dan Menteri Pertahanan adalah orang yang paling sering mengunjungi bar itu". Skak mat. Nyonya Yoon kalah dari Lady Han. Nyonya Yoon hanya bisa tersenyum kecut.
--
Moo Myeong, Dan Ji dan In Yub sudah sampai di kediaman Menteri Pertahanan kembali. Dan Ji menolak dijual kerumah itu, ia tidak mau karena kesalahan yang kecil, ia dipukuli sampai mati. Dan Ji masuk ke dapur dengan kesal.
Moo Myeong akan menyusul, tapi langkahnya terhenti karena In Yub berbicara dengannya. "Jadi ini pekerjaanmu yang sesungguhnya?".
Moo Myeong berbalik menghadap ke arah In Yub. "Benar. Ini pekerjaanku yang sebenarnya".
"Jadi kenapa kau begitu banyak lagak? Kenapa kau mengatakan padaku untuk bertahan dan tidak menyerah?", tanya In Yub kesal dan masuk ke dapur meninggalkan Moo Myeong di luar.
--
Raja ditemani oleh Chi Kwon dan Eung Cham sedang asik mendengarkan musik. Begitu musik selesai dimainkan, Raja ingin melihat wajah si pemain musik.
Tetapi Hee Ah menolaknya. Ia tidak pernah berencana memperlihatkan wajahnya pada raja. Ia bermain musik di depan raja hanya untuk membantu menyembuhkan insomnia raja.
Chi Kwon pura-pura memarahi Hee Ah karena berbicara lancang pada raja. Eung Cham terlihat sedikit curiga.
Raja mengatakan ia tidak berencana menjadikan wanita itu sebagai miliknya, ia hanya ingin memberi pujian atas permainan musiknya saja. Hee Ah belum juga keluar. Raja menjadi tidak sabar. Ia berdiri dan membuka pintu yang ada di depan Hee Ah. Terlihatlah Hee Ah duduk di sana.
Eung Cham keluar ruangan diikuti oleh Chi Kwon dan Hee Ah. Ia merasa marah karena dipermainkan oleh Chi Kwon dan Hee Ah. Ia berkata bahwa menurut pendapat orang-orang, cinta dari seorang gisaeng adalah segala-galanya. "Tapi menurutku, mereka sama sekali tidak mengerti tentang kesetiaan".
Hee Ah marah karena Eung Cham berani berkompetisi dengan raja. Di samping itu, Hee Ah juga menyalahkan Eung Cham karena tidak bisa mengenalinya ketika di dalam tadi. Eung Cham juga tidak menunjukkan keberaniannya di dalam istana. "Bagaimana kau mengharapkan kesetiaanku jika kau tidak menunjukkan keberanianmu?".
"Baiklah. Aku sungguh minta maaf", sahut Eung Cham tersinggung.
Chi Kwon berusaha melerai. Ia meminta Hee Ah meminta maaf dan tidak membantah perkataan Eung Cham.
"Orang-orang berkata bahwa orang yang berusaha meleraikan sebuah pertengkaran lebih menjengkelkan", ucap Eung Cham kesal. Chi Kwon tertunduk mendengar ucapan Eung Cham. "Seorang wanita yang ada di istana ibaratnya seperti sebuah daun yang jatuh ke sungai yang mengalir", ucap Eung Cham dan kemudian pergi meninggalkan Chi Kwon dan Hee Ah.
"Dia tidak akan membalas dendam, kan?", tanya Hee Ah pada Chi Kwon khawatir.
Chi Kwon berkata bahwa Eung Cham hanya merasa kesal karena tidak dapat memiliki Hee Ah sementara ia telah sedikit 'mencicipi' Hee Ah. Dengan raja sebagai tandingannya, ia tidak bisa melakukan apa apa.
Hee Ah menunduk hormat pada Chi Kwon.
Eung Cham pulang ke rumahnya. Nyonya Yoon menggantikan baju Eung Cham. Ia bertanya apakah Eung Cham sudah makan malam atau belum.
"Sudah. Aku makan di istana", jawab Eung Cham.
Nyonya Yoon bermaksud akan mengambilkan air untuk Eung Cham membersihkan dirinya. Tapi langkahnya terhenti karena Eung Cham tiba-tiba bertanya tentang kepulangan Ok Yi.
Nyonya Yoon sangat terkejut dan bertanya mengapa Eung Cham tiba-tiba menanyakan Ok Yi. Jika Eung Cham membutuhkan teman tidur, pilih saja yang lain. "Kau tidak bisa bertemu Ok Yi lagi", ucap Nyonya Yoon kesal.
--
Gae Ddong mengantarkan snack ke kamar Lady Kang. Ia berkata Dan Ji yang memintanya membawakan makanan itu untuk Lady Kang, biasanya jam segini, Lady Kang ingin makan makanan kecil.
Lady Kang merengut. Ia berkata memangnya jika Dan Ji melakukan hal ini, ia akan memaafkan Dan Ji.
Gae Ddong memberi nasehat agar Lady Kang berbicara sejujurnya saja. Sebenarnya Lady Kang merasa kesepian karena tidak adanya Dan Ji di sisinya.
Lady Kang membantah. Dan Ji hanyalah seorang peayan, bukan temannya.
Baiklah, Gae Ddong mengerti. Ia akan pergi dan meminta Lady Kang meletakkan piring di luar kamar setelah Lady Kang menyelesaikan makan snacknya.
Lady Kang menarik rok Gae Ddong. Ia meminta Gae Ddong duduk di kamarnya sampai ia selesai makan.
Gae Ddong pura-pura menolaknya. Ia berkata ada sesuatu yang akan dikerjakannya dan seseorang menunggunya di luar.
"Seseorang?", tanya Lady Kang. Lady Kang tertawa, kau sedang berkencan dengan seseorang, ya?
Gae Ddong tertawa. Jika Lady Kang merasa kesepian, ia mengajak Lady Kang ikut bersamanya.
Lady Kang tersenyum senang karena Gae Ddong mau mengajaknya.
Ternyata Gae Ddong mengajak Lady Kang bermain judi bersamanya dan Yong Joo. Gae Ddong dan Yong Joon bekerja sama menipu Lady Kang. Mereka berpura-pura kalah dan membiarkan Lady Kang menang. Lady Kang sangat senang. Ia berkata bahwa jika ia bermain permainan ini, ia bisa melupakan masalahnya dengan suaminya dan Dan Ji.
Yong Joon dan Gae Ddong saling mengedipkan mata, tanda rencana mereka berjalan mulus.
--
Nyonya Yoon memberitahukan Yoon Ok bahwa Gubernur Jung menyukai kedua pelayan yang mereka kirim. Tidak masalah baginya siapa pun yang akan mereka kirim. Tapi menurut pendapat Nyonya Yoon, sebaiknya mereka mengirin In Yub saja ke sana.
Yoon Ok tidak setuju dengan pendapat ibunya. Ia mengajak ibunya melakukan cara yang lain. Jika In Yub yang pergi, maka akan terlihat seperti mereka yang sengaja mengirimkan In Yub ke sana. Ia tidak mau Eun Ki salah paham atas situasi itu. Ia meminta ibunya memperhatikan posisinya di depan Eun Ki. Ia tidak ingin Eun Ki tahu apa yang direncanakannya.
Nyonya Yoon dan Yoon Ok memberitahu Dan Ji dan In Yub bahwa ia harus memberi keputusan siapa yang akan pergi ke kediaman Gubernur Jung. Ia berkata bahwa Gubernur Jung menyukai In Yub dan Dan Ji. Ia diminta untuk memutuskan memilih satu gadis dan mengirimkannya ke sana. Tapi Nyonya Yoon berkata ia tidak mau melakukan hal itu. Jadi ia meminta para pelayan sendiri yang memutuskan.
Dan Ji dan In Yub saling berpandangan. Mereka tidak menjawab. Nyonya Yoon marah dan meminta keputusan pada Dan Ji dan In Yub.
Dan Ji memberanikan diri berbicara. Ia berkata bahwa ini tidak adil. Ia sudah lahir dan dibesarkan di rumah ini dan ia sudah melayani Nyonya Yoon sampai hari ini.
Hae Sang memarahi Dan Ji karena berani berbicara lancang pada Nyonya Yoon.
Tapi Nyonya Yoon mengizinkan Dan Ji berbicara hari ini. Nyonya Yoon bertanya pada Dan Ji, "Jadi menurutmu In Yub yang seharusnya pergi?"
Dan Ji berkata bukan itu maksudnya. Ia hanya merasa bahwa ia yang lebih lama tinggal di rumah Nyonya Yoon dibandingkan In Yub.
Para pelayan dibelakang Dan Ji mengangguk-angguk kepala mereka , tanda setuju dengan ucapan Dan Ji.
Nyonya Yoon beralih pada In Yub. Ia meminta In Yub mengatakan apa yang dipikirkannya.
In Yub terdiam. Ia terlihat berpikir dan kemudian berkata bahwa ia percaya bahwa hal ini tidak adil. Semua orang terkejut mendengar ucapan In Yub. "Memaksa seseorang menjadi ibu pengganti, itu bukanlah hal yang dilakukan oleh seorang manusia". Yoon Ok tersenyum sinis pada In Yub.
Nyonya Yoon berkata baik Dan Ji mau pun In Yub tidak ada yang mau pergi. Sedangkan ia sudah terlanjur berjanji mengirimkan seseorang dan ia tidak bisa mengingkari janjinya pada Gubernur Jung. Nyonya Yoon bertanya apa diantara pelayan lain ada yang mau menggantikan Dan Ji dan In Yub.
Para pelayan wanita lainnya terkejut. Salah seorang pelayan bertanya mengapa mereka yang harus pergi, mereka tidak melakukan kesalahan apa pun. Mereka meminta Nyonya Yoon saja yang memilih diantara In Yub dan Dan Ji.
Nyonya Yoon marah melihat sikap para pelayan itu. Ia berkata inilah gambaran pelayan yang sebenarnya. Mereka diberi kesempatan memutuskan sesuatu tapi malah mengembalikan keputusan itu padanya. Orang-orang yang seharusnya satu keluarga, malah saling melemparkan tanggung jawab.
Para pelayan tertunduk merasa bersalah. Akhirnya Nyonya Yoon mengembalikan keputusan pada In Yub dan Dan Ji.
Yoon Ok memotong ucapan ibunya, ia berkata sepertinya In Yub dan Dan Ji perlu waktu untuk memikirkannya.
"Baiklah. Aku akan memberi kalian waktu satu hari. Jika sampai hari itu tidak ada keputusan, maka kalian berdua yang akan pergi", putus Nyonya Yoon. "Tidak masalah bagiku siapa pun yang pergi. Di mataku kalian semua adalah pelayan".
Nyonya Yoon masuk ke dalam. Sebelum mengikuti ibunya, Yoon Ok tersenyum penuh kemenangan pada In Yub.
Bersambung...
Komentar :
Kedua keluarga memiliki pemikiran yang sama dalam menjalani pernikahan dan bagaimana cara mereka memandang pasangannya. Chi Kwon dan Nyonya Yoon sama-sama menganggap suatu pernikahan adalah sebuah hubungan yang saling mendominasi satu sama lainnya. Chi Kwon berharap Eun Ki mampu memanipulasi Yoon Ok, begitu juga Nyonya Yoon. Ia ingin agar Yoon Ok mampu mengendalikan suaminya. Hal ini terlihat bagaimana cara Nyonya Yoon mengontrol Eung Cham. Nyonya Yoon memberikan kebebasan Eung Cham bergaul dengan wanita mana pun, namun terkait dengan rencana masa depan keluarganya, ia yang memutuskan, sedangkan Eung Cham hanya tinggal mengikuti saja.
Hubungan Chi Kwon dan Lady Han juga hanya sebatas formal saja. Sepertinya Lady Han tidak mengetahui rencana-rencana Chi Kwon dengan Hee Ah. Dia juga tidak mengetahui benar apa yang sebenarnya terjadi antara Chi Kwon dan Eun Ki.
Saya pikir saat bersama-sama di ruang bawah tanah bersama In Yub, membuat Dan Ji lebih bisa mengerti arti sebuah pertemanan. Tapi nyatanya, begitu Nyonya Yoon meminta mereka memutuskan siapa diantara mereka yang harus pergi, Dan Ji memilih menyelamatkan dirinya sendiri.
Bagaimanakah nasib In Yub selanjutnya? Siapakah yang akan pergi ke rumah Gubernur Jung dan terpaksa menjadi ibu pengganti? Yuk, ikuti terus drama Maids ini ya...
Post a Comment