Sinopsis Maids Episode 7 Part 2

Sinopsis Maids Episode 7 Part 2 di Kdramastory.com

 
[Sinopsis Maids Episode 7 Part 1]

Sinopsis Maids Episode 7 Part 2

Di dapur, para pelayan sedang mengelap piring. Gae Ddong datang membawakan ramuan herbal untuk Dduk Swe. Dduk Swe meminumnya tapi memuntahkannya kembali karena pahit. Gae Ddong mengatakan bahwa ramuan itu bisa membuat Dduk Swe lebih pintar. Dduk Swe menolaknya dan berkata bahwa ia tidak akan mengikuti ujian negara, jadi untuk apa dia minum ramuan itu. Dduk Swe menyuruh Gae Ddong saja yang meminumnya.
Tapi kemudian minuman itu direbut  dan diminum oleh Joon Young. Gae Ddong marah dan mengejar Joon Young. Para pelayan tertawa melihat tingkah mereka, termasuk Poong Yi. Tiba-tiba Sa Wol datang. Ia memukul mulut Poong Yi dan berkata agar Poong Yi tidak tertawa. Poong Yi pura-pura marah dan menggoda Sa Wol. Mereka berkejar-kejaran juga di dapur dan hampir menabrak In Yub yang baru masuk ke dapur.


In Yub berjalan melewati kamar Moo Myeong. Ia melihat ke arah kamar Moo Myeong. In Yub terlihat memikirkan sesuatu.

Di kamarnya, Moo Myeong sedang menulis ulang pesan ayah In Yub di atas sebuah kertas, persis sama urutan hurufnya. Moo Myeong membaca pesan itu dan berpikir. Ia hampir saja menemukan arti dari pesan itu. "Ayah dari tunangan?", ucap Moo Myeong pada dirinya sendiri. Tiba-tiba ia mendengar ketukan di pintu kamarnya.

Moo Myeong membuka pintu kamarnya. Ia terkejut melihat In Yub di sana.

Dengan sedikit ragu, In Yub meminta sedikit pertolongan pada Moo Myeong. Ia ingin Moo Myeong mengajarkannya cara menggunakan belati yang diberikan Moo Myeong untuknya.

--

Eun Ki terlihat pulang bersama Bo Woo. Ba Woo membukakan pintu gerbang untuknya.


Sementara itu di halaman, Moo Myeong sedang mengajarkan In Yub cara menggunakan belati. Moo Myeong mengatakan bahwa fungsi dari belati adalah menusuk target. Moo Myeong mencontohkannya dengan menusukkan belati itu ke arah sebuah pohon.

Karena In Yub seorang wanita, Moo Myeong yakin tusukan yang pertama dilakukan oleh In Yub tidak akan menimbulkan luka yang fatal. Jika hal itu terjadi, maka In Yub tidak akan memperoleh kesempatan untuk melakukan tusukan yang kedua. Jadi saran Moo Myeong pada In Yub adalah melakukan tusukan yang mematikan pada tusukan yang pertama. In Yub mengerutkan wajahnya tanda tidak mengerti. "Di sini... di jantung", ucap Moo Myeong sambil memberi contoh pada dirinya sendiri.

Moo Myeong mengatakan agar In Yub memegang belati dengan kedua tangannya pada saat menusuk targetnya. Gunakan telapak tangan yang satunya lagi untuk menutup bagian atas pegangan belati, kemudian dekatkan belati ke tubuh In Yub dan tusukkan.

Moo Myeong meperagakan dengan pura-pura menusuk In Yub. In Yub terkejut. "Seperti ini... dalam satu gerakan", ucap Moo Myeong sambil berbisik. Moo Myeong memandang lama ke arah In Yub. Kemudian ia memutar belati dan mengembalikan pada In Yub. "Ini. Cobalah".

Dengan ragu-ragu In Yub mengambil belati itu dan mempraktekkan cara memegang belati seperti yang sudah diajarkan oleh Moo Myeong sebelumnya.

Tiba-tiba Moo Myeong menarik tangan In Yub yang masih memegang belati ke arah jantungnya. In Yub sangat terkejut. Posisi mereka menjadi sangat dekat.

 


Eun Ki melintas di samping halaman tempat Moo Myeong dan In Yub berlatih. Ia langsung berhenti ketika melihat kedekatan Moo Myeong dan In Yub. Eun Ki hanya menarik nafasnya dan meneruskan langkahnya.

In Yub melepaskan dirinya dari Moo Myeong. Moo Myeong bertanya apa isi pesan terakhir dari ayah In Yub.

Ia berkata bahwa ia tidak bersalah, jawab In Yub.

Moo Myeong bertanya, apakah pesan itu menjadi berarti jika tidak ada saksi mengenai hal itu.

"Ada seseorang yang menjadi kunci dari semua ini", jawab In Yub. Moo Myeong terlihat mengerutkan wajahnya dan sedikit terkejut. Moo Myeong terlihat memikirkan sesuatu.

--

Nyonya Yoon berbicara dengan Yoon Ok. Ia menanyakan apa Yoon Ok melalui malam pertamanya dengan sempurna. Yoon Ok tersenyum, "Tentu saja, ibu".

Nyonya Yoon meminta Yoon Ok agar tidak menyembunyikan apa pun padanya. Yoon Ok tersenyum manis pada ibunya. Tiba-tiba dari luar, seseorang memberitahu bahwa Eun Ki sudah pulang. Nyonya Yoon bertanya apa Eun Ki sudah makan malam. Pria itu menjawab, sudah, ia sudah makan di Sung Kyun Kwan. Terlihat Ba Woo yang memberitahu kedatangan Eun Ki dari luar kamar Nyonya Yoon.

Yoon Ok berkata bahwa ia akan mengirim seorang pelayan untuk membawakan air agar Eun Ki bisa membersihkan dirinya. "Baik, Nona", jawab Ba Woo dari luar.

Nyonya Yoon mengingatkan Yoon Ok agar memberikan Eun Ki minuman herbal sebelum ia tidur. Ia meminta Yoon Ok memberitahu pelayan untuk membawakan herbal yang mereka rebus tadi di dapur. Alih-alih menyetujui permintaan ibunya, Yoon Ok malah mengajak Nyonya Yoon bersama-sama membawakan herbal itu untuk Eun Ki. Yoon Ok memberi alasan karena ibunya sudah mengorbankan waktunya mempersiapkan herbal itu. Jika Nyonya Yoon ikut datang memberi semangat untuk Eun Ki, Eun Ki pasti bisa belajar lebih keras lagi.
--


Di dapur, Dan Ji menyiapkan air hangat untuk Eun Ki. Ia melihat In Yub yang baru kembali dari luar. Ia mendekati In Yub dan menyerahkan air itu pada In Yub. Ia meminta In Yub yang membawakan air itu untuk Eun Ki. "Aku?", tanya In Yub terkejut.

"Ini perintah dari Nona Yoon Ok", ucap Dan Ji tidak peduli. In Yub tidak punya pilihan lain dan terpaksa pergi ke kamar Eun Ki. Setelah In Yub pergi, Dan Ji menjulurkan lidahnya, mengejek In Yub.

In Yub tiba di depan kamar Eun Ki. Ia terdiam sejenak, menenangkan dirinya. Dari luar kamar, In Yub memberitahu bahwa ia datang membawakan air untuk Eun Ki membersihkan dirinya.

Eun Ki membukakan pintu kamar. Ia melihat In Yub di sana. "Masuklah", ucap Eun Ki.

Sementara itu, Dan Ji terlihat mengendap-endap mendekati sebuah rumah. Ia membuka sepatunya dan membawa sepatu itu bersamanya. Di dalam kamar, Yoon Seo terlihat sedang membaca buku dengan malas sambil tiduran. Yoon Seo menutup bukunya dengan kesal. Ia mengeluh mengapa ayahnya harus membanding-bandingkannya dengan Eun Ki, ayahnya memiliki jabatan tapi tidak mau membantunya...

Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka. Sesaat Yoon Seo terkejut. Tapi kemudian melihat ternyata Dan Ji yang masuk ke kamarnya. Yoon Seo dengan gembira menarik Dan Ji duduk. Ia sangat senang Dan Ji datang ke kamarnya. Sedangkan Dan Ji, dengan kesal meletakkan cincin di atas meja. "Ini. Kembalikan pada Lady Kang", ucap Dan Ji.

Dan Ji berkata ia sangat takut jika ketahuan oleh Lady Kang. Ia pasti menerima apa pun yang diberikan oleh Yoon Seo, tapi karena Lady Kang, ia tidak berani memakai cincin itu. Jadi tidak ada gunanya Yoon Seo memberikan cincin itu untuknya. Yoon Seo setuju dengan ucapan Dan Ji. Jika Lady Kang mengetahuinya, Dan Ji pasti akan mendapat masalah besar, jadi mereka harus menghindari hal itu.

Dan Ji masih terlihat kesal. Yoon Seo mendekati Dan Ji dan merayunya. Ia berjanji akan membeli cincin baru khusus untuk Dan Ji. Ia juga mengatakan tentang ketulusan hatinya untuk Dan Ji, bahkan langit pun menjadi saksinya. Yoon Seo terus merayu Dan Ji.

Akhirnya Dan Ji luluh dan tersenyum pada Yoon Seo. Yoon Seo memeluk Dan Ji.
Tiba-tiba dari luar kamar terdengar suara Lady Kang. Ia berkata bahwa ia datang untuk mengantarkan obat herbal untuk Yoon Seo. Bubarlah semua kemesraan Dan Ji dan Yoon Seo. Mereka panik karena di dalam kamar tidak ada tempat untuk bersembunyi.


Di kamar Eun Ki, Eun Ki dan In Yub duduk berhadap-hadapan dalam diam. In Yub terlihat menunduk dan gugup. Ia meremas-remas jari tangannya. Eun Ki mengulurkan tangannya, "Apa yang kau tunggu?".

"Apa?", In Yub terkejut dan mengangkat wajahnya.

"Bukankah kau kesini untuk membersihkanku?", tanya Eun Ki. Ia terlihat sedikit kesal.

In Yub mengambil tangan Eun Ki dan meletakkannya di dalam baskom. Terlihat jari kelingking dari tangan yang dibasuh oleh In Yub masih tersemat dua cincin. Ketika In Yub membasuh tangannya, Eun Ki mengingat upacara pernikahannya dengan In Yub, saat ia menyematkan cincin yang kedua di jari manis In Yub, ia juga mengingat ajakannya untuk melarikan diri. Sebaliknya In Yub sendiri mengingat bagaimana hubungan mereka telah berakhir, saat ia mengembalikan kedua cincin itu, dan saat ia mendoakan kebahagiaan untuk Eun Ki.

Eun Ki memandang sesaat ke arah In Yub. Setelah kedua tangan selesai dicuci, In Yub memindahkan baskom air dan mengambil kain untuk mengeringkan tangan Eun Ki. Setelah selesai, In Yub bertanya apakah ia harus menyiapkan tempat tidur untuk Eun Ki.

Eun Ki tidak menjawab, ia malah balik bertanya mengapa In Yub belajar menggunakan pisau.

In Yub menghela nafasnya dan menjawab bahwa ia harus berkelahi. Ia akan membebaskan ayahnya dari tuduhan yang salah.

Eun Ki terdiam dan memandang In Yub. Karena Eun Ki tidak menjawab pertanyaannya, In Yub berkata "Jika tidak ada lagi yang dibutuhkan, saya lebih baik pergi". In Yub cepat-cepat berdiri.

Tetapi Eun Ki malah menarik In Yub dan membaringkannya ke tempat tidur. In Yub sangat terkejut melihat sikap Eun Ki.

Sementara itu di luar, Yoon Ok datang membawakan obat herbal bersama dengan ibunya. Nyonya Yoon berhenti sejenak melihat ada sepatu pelayan di teras rumah. Sepertinya ada seseorang di dalam, ucap Nyonya Yoon.

Yoon Ok tersenyum licik. Ia berkata bahwa ia mengirimkan pelayan untuk mengurus Eun Ki.

Eun Ki akan membuka bajunya. In Yub berusaha menyadarkan Eun Ki. "Keluarkan pisaumu dan tusuk aku! Bunuh aku sekarang... dan balas dendamlah pada ayahku", ucap Eun Ki. In Yub bingung melihat Eun Ki seperti itu.

Yoon Ok sampai di depan kamarnya. Ia membuka sedikit pintu kamar dan melihat Eun Ki dan In Yub berada pada posisi yang tidak baik. Tidak baik untuk Eun Ki dan In Yub, tapi sangat menguntungkan untuk rencananya. Ia pura-pura terkejut dan langsung menutup pintu kamar. Ia cepat-cepat mengajak ibunya untuk datang di lain waktu saja karena saat ini bukanlah waktu yang tepat...

Nyonya Yoon penasaran dan ingin tahu apa yang terjadi di dalam kamar. Ia mengeser Yoon Ok ke samping dan langsung membuka pintu kamar.


Nyonya Yoon sangat terkejut melihat In Yub dan Eun Ki. "Apa yang terjadi di sini?", teriaknya. Yoon Ok menjatuhkan gelas yang dibawanya. -grgr telat banget terkejutnya!! Dasar Yoon Ok!!!-

Nyonya Yoon mendekati In Yub dan memandang In Yub dengan marah. Yoon Ok menyusul ibunya. Ia membujuk ibunya dan mengatakan pasti ini hanya salah paham saja. Pasti ada penjelasan di balik semua ini, ucap Yoon Ok.

Nyonya Yoon tidak mempedulikan ucapan Yoon Ok. Ia menampar In Yub dengan keras sampai In Yub terjatuh. Eun Ki memegang pundak In Yub dan memanggil namanya. Eun Ki berkata pada Nyonya Yoon bahwa ia yang memulai semua, jadi hukum saja dia.

Nyonya Yoon tidak mempedulikan ucapan Eun Ki. "Beraninya kau meletakkan tanganmu pada suami putriku? Bahkan sudah menjadi pelayan rendahan, kau belum menyadari tempatmu. Kau sudah membuat kekacauan ini, dan sekarang kau harus membayarnya!", marah Nyonya Yoon pada In Yub.

Eun Ki hanya memandang In Yub yang duduk terdiam tanpa melawan sedikit pun.
 

"Ikut aku sekarang!", ucap Nyonya Yoon tegas sambil berbalik akan pergi. Tapi sesaat ia kembali berbalik dan berkata dengan suara lunak pada Eun Ki, "Maafkan atas kekacauan, menantuku. Ini adalah perilaku pelayan yang tidak baik, jadi mohon pengertianmu". In Yub mengikuti Nyonya Yoon.

Eun Ki akan menyusul In Yub tapi ditahan oleh Yoon Ok. "Jika kau terus mencampuri urusan ini, In Yub tidak akan selamat".

--

Di kamar Yoon Seo, Lady Kang meniup obat herbal sebelum memberikannya pada Yoon Seo. Yoon Seo menerima obat itu dan meminumnya. Ah!! lidahnya terbakar karena obat itu ternyata masih panas. Lady Kang mengatakan bahwa obat itu disiapkan oleh Nyonya Yoon untuk Yoon Seo untuk menghadapi ujian negara nanti, dan ia juga menambah sesuatu ke dalam obat herbal Yoon Seo.

Yoon Seo bertanya apa itu. Lady Kang pindah ke sebelah Yoon Seo. Ia berbisik dan berkata ramuan untuk meningkatkan lib*do. Yoon Seo terkejut dan menyemburkan obat yang ada dimulutnya tepat ke wajah Lady Kang. Yoon Seo memarahi istrinya karena melakukan yang tidak-tidak, padahal ia masih harus belajar. Lady Kang terus mendekati suaminya. Sementara Yoon Seo terus menolaknya. Ia berkata bahwa ia benar-benar harus belajar sekarang.

Lady Kang membuang buku yang dipegang Yoon Seo dan meniup lilin di meja belajar Yoon Seo. Ia mendorong Yoon Seo sampai jatuh mengenai partisi yang ada di belakang mereka. Partisi itu jatuh menimpa mereka. Lady Kang berusaha keluar dari bawah partisi. Ketika ia berhasil berdiri dan berbalik, ia melihat Dan Ji yang bersembunyi di belakang partisi itu.


Dan Ji memegang sepatunya di kedua tangannya, dan cincin dengan mulutnya. Ketika ia mencoba tertawa, cincin itu jatuh ke lantai dan Lady Kang terkejut melihat cincin itu. "Kau!!!", teriaknya dengan geram.

Nyonya Yoon dan In Yub tiba di dapur. Nyonya Yoon meminta salah satu pelayan untuk memanggil Kepala Pelayan dan Moo Myeong. Dari belakang muncul Lady Kang sambil menarik kepang rambut Dan Ji. Yoon Seo mengekor di belakangnya. Begitu ia melihat Nyonya Yoon di sana, ia langsung berbalik arah, dan bersembunyi di balik dinding.

"Ada apa ini?", tanya Nyonya Yoon marah.

Lady Kang mendorong Dan Ji sampai terjatuh, lalu ia berlutut pada Nyonya Yoon. "Ibu! Hukum Dan Ji!". Wanita ini telah mencuri segalanya dariku. Cincinku. Dan suamiku.

Dan Ji membantah, ia berkata ia tidak mencuri cincin milik Lady Kang. Ibu Dan Ji melihat Dan Ji dan segera berlari mendekati Dan Ji. "Apa yang kau lakukan?", tanya ibu Dan Ji. Lady Kang terlihat meneteskan air matanya.


Dan Ji dan In Yub dibawa ke ruang bawah tanah. Mata Dan Ji terlihat memerah karena menangis, sedangkan In Yub terlihat lebih tegar. Ia tidak menangis sedikit pun dan juga tidak mengatakan sepatah kata pun.

Nyonya Yoon mengatakan bahwa mereka telah melakukan kejahatan, mereka berani mendekati suami majikan mereka.

Lady Kang menambahkan bahwa Dan Ji juga melakukan pencurian.

Dan Ji menangis dan membantah, "Lady, bukankah sudah saya katakan, Tuan Yoon Seo yang memberikan cincin itu pada saya!".

Namun Nyonya Yoon berkata bahwa Dan Ji menyembunyikan cincin itu walaupun ia tahu siapa sebenarnya pemilik cincin itu. "Itu tidak ada bedanya dengan mencuri!"

Ibu Dan Ji berlari dan berlutut di kaki Nyonya Yoon. Ia berkata bahwa ini adalah kesalahannya karena tidak membesarkan putrinya dengan baik. Ia mohon dimaafkan kesalahan putrinya.

Nyonya Yoon tidak peduli dan memutuskan hukuman untuk Dan Ji dan In Yub. Untuk kesalahan mencuri dan berkelakuan buruk, Dan Ji akan dihukum diberi label dan dicambuk. Sedangkan untuk kejahatan pencabulan, In Yub akan dicambuk. Yoon Ok tersenyum senang mendengar keputusan ibunya itu.

Dan Ji meneteskan air matanya mendengar keputusan Nyonya Yoon. Ibu Dan Ji juga menangis memohon agar Nyonya Yoon mengampuni putrinya kali ini saja. "Jangan lakukan pada Dan Ji apa yang anda lakukan pada Ok Yi", tangis ibu Dan Ji.

Nyonya Yoon sangat marah mendengar ibu Dan Ji mengungkit masalah Ok Yi. Nyonya Yoon menampar ibu Dan Ji sampai terjatuh. "Aku memperlakukanmu terlalu baik. Kau menjadi tidak tahu bahwa kau sudah bertindak terlalu jauh. Jangan berbicara sembarangan!"

"Apa Moo Myeong ada di luar sana?", teriak Nyonya Yoon.

Nyonya Yoon berkata pada Dan Ji, seharusnya Dan Ji tahu jika ia mencuri ia akan diberi label di wajahya. Tangan Dan Ji terlihat sudah diikat. Moo Myeong mengikat kain ke mulut Dan Ji. In Yub menatap Moo Myeong dengan pandangan tidak percaya. Moo Myeong melirik In Yub sekilas.

Ibu Dan Ji berteriak menangis, memohon Nyonya Yoon memaafkan putrinya.

Nyonya Yoon tidak peduli. Ia meminta Dan Ji mengingat bagaimana panasnya besi itu, sehingga Dan Ji tidak mengambil lagi barang milik orang lain. Dan Ji menggeleng kepalanya dan menangis. "Bakar dahinya!", perintah Nyonya Yoon.

Poong Yi mengambil besi panas. Moo Myeong memegang Dan Ji dengan kuat. In Yub menggelengkan kepala pada Moo Myeong tanda ia tidak setuju dengan apa yang dilakukan Moo Myeong. Moo Myeong hanya diam melihat ke arah In Yub. Ia memegang wajah Dan Ji dengan kuat. Poong Yi mendekatkan besi panas ke arah Dan Ji.

Dengan segera ibu Dan Ji berlari dan memeluk Dan Ji. Seketika besi panas pun menempel ke punggung ibu Dan Ji. Semua yang berada di ruang bawah tanah terkejut. Ibu Dan Ji jatuh pingsan.


Tiba-tiba Yoon Seo datang. Ia berlari terburu-buru sampai terjatuh di tangga. Ia berlutut si depan Nyonya Yoon.

"Kau tidak boleh mencampuri urusan ini!", marah Nyonya Yoon.

Yoon Seo memohon agar ibunya memaafkan Dan Ji. Dan Ji tidak mencuri, ia yang memberikan cincin itu pada Dan Ji.

"Suamiku!", Lady Kang terkejut melihat suaminya yang membela Dan Ji.

Nyonya Yoon meminta Yoon Seo pergi dari sana dan tidak ikut campur masalah ini. Hae Sang membujuk Nyonya Yoon. Ia berkata bahwa ibu Dan Ji perlu perawatan, dan hukuman untuk In Yub dan Dan Ji dapat ditunda esok hari. "Kita harus memindahkan ibu Dan Ji".

Untungnya Nyonya Yoon setuju dan memutuskan untuk mengurung In Yub dan Dan Ji di ruang bawah tanah. Hukuman akan dilanjutkan esok hari. "Yoon Seo dan istrimu... ikut aku!", perintah Nyonya Yoon.

Yoon Seo akan mendekati Dan Ji, tapi tangannya ditarik paksa oleh Lady Kang. Yoon Ok mendekati In Yub dan tersenyum sinis pada In Yub. In Yub hanya diam saja. Sepertinya ia mengetahui ini semua rencana Yoon Ok dan tidak ada gunanya ia melawan.


Moo Myeong mendekati ibu Dan Ji. Sebelum menggendong ibu Dan Ji, Moo Myeong melihat ke arah In Yub. In Yub memandang Moo Myeong dengan tatapan tidak percaya atas apa yang sudah dilakukan oleh Moo Myeong.

Moo Myeong membawa ibu Dan Ji ke asrama pelayan. Hae Sang meminta dibawakan air dingin, soju dan juga tahu pada Sa Wol dan Gae Ddong. Para pelayan membantu membukakan baju dan mengecek luka ibu Dan Ji. Hae Sang meminta Moo Myeong untuk membawakan minyak untuk mengobati luka bakar.

Ketika Moo Myeong akan pergi, ibu Dan Ji berusaha bangun dan mengejar Moo Myeong. Ia memeluk kaki Moo Myeong dan memohon agar Moo Myeong tidak melakukan hal yang ia pernah lakukan pada Ok Yi. "Kau tidak akan membunuh Dan Ji seperti yang telah kau lakukan pada Ok Yi, bukan?", tanya ibu Dan Ji sambil menangis.

Semua pelayan yang disana terkejut mendengar ucapan ibu Dan Ji.

Moo Myeong juga terkejut. Tapi ia hanya berkata agar ibu Dan Ji menjaga ucapannya dan kemudian melanjutkan langkahnya.


Di ruang bawah tanah, In Yub membuka ikatan di mulut dan di tangan Dan Ji. Ia memuji keberanian ibu Dan Ji. Dan Ji berkata ibunya hanya khawatir nasibnya akan berakhir seperti Ok Yi.

"Siapa dia? Kepala Pelayan juga pernah menyebut namanya", tanya In Yub.

Dan Ji mengatakan Ok Yi adalah salah satu pelayan yang ada di antara mereka sebelum In Yub datang.

"Jadi Ok Yi melakukan hal yang sama seperti kita?", tanya In Yub. Dan Ji hanya menghela nafasnya. In Yub kembali bertanya apakah Moo Myeong yang selalu melakukan hukuman.

Dan Ji hanya berkata bahwa para bangsawan tidak ingin mengotori tangan mereka dengan darah.

Walaupun itu perintah, In Yub masih tidak percaya Moo Myeong sanggup melakukan hal itu. "Walau bagaimanapun, kita semua di sini adalah sekeluarga."

Dan Ji terkejut mendengar ucapan In Yub. "Kau ini aneh. Kau sudah mirip seperti pelayan sekarang".

In Yub menghela nafasnya, dan berkata bahwa ia memang pelayan sekarang.

Dan Ji menangis mengingat ibunya. Ia bertanya-tanya apakah ibunya baik-baik saja. Semua ini karena Yoon Seo. Yoon Seo yang lebih dulu mendekatinya. Mereka sama-sama terlibat dalam hal ini, tapi mengapa hanya hidup pelayan saja yang hancur. Dan Ji menangis terisak. In Yub mencoba menenangkannya dengan menepuk-nepuk pundak Dan Ji. Dan Ji memeluk In Yub. Ia menangis di pundak In Yub. Tapi tiba-tiba ia sadar dan melepaskan dirinya. Ia berbalik dan menangis sambil memeluk lututnya sendiri.

Moo Myeong terlihat duduk merenung di kamarnya. Tiba-tiba ia melihat bayangan di luar kamarnya. Moo Myeong mengambil pedangnya yang tersangkut di dinding dan meletakkan pedang itu di sampingnya. Lalu Moo Myeong mengambil selimut dan berpura-pura tidur. Seseorang membuka pintu dan masuk ke kamarnya -kamera hanya memperlihatkan kakinya saja- dan mengambil kunci yang ada di samping tempat tidur Moo Myeong.

Moo Myeong membuka matanya setelah orang itu pergi.


Eun Ki masuk ke dalam ruang bawah tanah. Dengan perlahan ia membangunkan In Yub. In Yub membuka matanya dan terkejut melihat Eun Ki. Eun Ki meminta In Yub untuk diam dan kemudian ia menarik tangan In Yub dan membawanya keluar dari ruang bawah tanah. In Yub bertanya pada Eun Ki kemana mereka akan pergi. Eun Ki tidak menjawab. Ia terus menarik tangan In Yub.

Mereka sampai di depan rumah Eun Ki. "Ayo kita masuk. Ayahku sudah setuju untuk menyelamatkanmu", ucap Eun Ki.

In Yub berkata bahwa Eun Ki tahu persis bahwa ayahnya bukan orang yang akan melakukan hal itu. Eun Ki membantah ucapan In Yub. Ia yakin bahwa ayahnya akan menepati janjinya. "Aku mengorbankan seluruh hidupku agar ayahku mau menepati janjinya", ucap Eun Ki. "Aku yakin kau pasti memiliki banyak pertanyaan yang akan kau tanyakan padanya".

In Yub terdiam. Ia mengingat pesan terakhir ayahnya, ia mengingat Sa Wol yang akan diberi label dengan besi panas. In Yub menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Ayo kita masuk".

Eun Ki mengetuk pintu rumahnya.

Bersambung...

Komentar :


Di episode ini, saya sedikit merasa kasihan dengan Yoon Ok. Selama hidupnya, ia selalu mendapatkan apa pun yang diinginkannya. Tapi sekarang ia tidak bisa mendapatkan cinta Eun Ki. Malam pengantinnya pun gagal total. Lagian kenapa dia tidak berpikir bahwa sulit sekali menjalani pernikahan dengan seorang pria yang sama sekali tidak mencintainya. Mungkin bisa saja ia mengikat kaki Eun Ki -istilahnya begitu-. Tapi ia sama sekali tidak bisa mengontrol kepada siapa hati dan pikiran Eun Ki.

Sempat terpikir Chi Kwon memegang posisi penting di kelompok Man Wol. Mungkin hal ini yang dimaksud Hae Sang meminta Moo Myeong menunggu waktu yang tepat. Kalau memang begitu, ternyata Gook Yoo memberitahu rencananya pada orang yang sangat "tepat".

Terkait kayu yang diberikan Chi Kwon pada In Yub yang katanya menjadi bukti keterlibatan ayah In Yub di dalam kelompok Man Wol, kalau tidak salah Moo Myeong yang meletakkan kayu itu di dekat bara api. Tidak begitu jelas keliatan di episode yang lalu (lupa episode berapa). Karena suasananya malam jadi tidak begitu jelas. Saya berharap bukan Moo Myeong yang meletakkan kayu itu. Kalau memang dia, akan seperti apa reaksi In Yub jika mengetahui hal ini.

Sampai episode ini, saya terus menunggu momen penting antara Moo Myeong dan In Yub. Sampai saat ini mereka, khususnya Moo Myeong, hanya memandang In Yub diam-diam. Dan saya sendiri belum bisa mengerti maksud dari tatapan Moo Myeong itu. Kita tunggu saja ya kelanjutannya di episode 8. Gomaweoyo...

[Sinopsis Maids Episode 8 Part 1]

Share:

Post a Comment

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes