Sinopsis Maids Episode 4 Part 1

Sinopsis Maids Episode 4 Part 1 di Kdramastory.com
== All images credit to the owner ==
 
[Sinopsis Maids Episode 3 Part 2]

Sinopsis Maids Episode 4 Part 1

[Drama ini adalah drama fiksi/rekaan berdasarkan tokoh dan peristiwa sejarah yang sebenarnya]

Para pelayan di kediaman Menteri Pertahanan dihukum dibawah salju oleh Hae Sang, kepala pelayan. "Kalian bilang kalian akan melakukan acara penerimaan, tapi kalian malah tidak bisa mengawasi satu orang pelayan baru saja? Kalian semua bertanggung jawab atas kejadian ini!". Para pelayan kedinginan karena terkena salju. "Sebelum Moo Myeong menangkapnya dan membawanya kembali, kalian harus menunggunya di bawah salju di sini!".

 

Sementara itu, In Yub yang sudah pingsan di dalam air, diselamatkan oleh Moo Myeong. Moo Myeong mengguncang-guncang tubuh In Yub. Tapi tidak ada reaksi. Moo Myeong membawa In Yub ke atas air.

--

Eun Ki sudah sampai di rumahnya. Bajunya sudah diganti oleh pelayannya dengan baju yang lain. Ia masih berdiri mematung tanpa semangat. Pelayan keluar dari kamar Eun Ki dan menggembok pintu kamarnya. "Siapa pun yang membiarkannya keluar tanpa seizinku, kalian akan mati!", ancam Chi Kwon, ayah Eun Ki, pada para pelayannya.

Lady Han, ibu Eun Ki, berkata pada suaminya bahwa Eun Ki sudah cukup menderita di penjara, tetapi mengapa ia masih dikunci dirumahnya. "Aku akan mengurusnya".

"Jika dia tidak suka dikunci dirumahnya, dia boleh kembali ke penjara!", ucap Chi Kwon marah.

"Tuan!", bujuk Lady Han. Chi Kwon tidak peduli, ia melangkah pergi dari sana.

--

Para pelayan masih menahan dingin di luar akibat hukuman dari Hae Sang. Tiba-tiba Moo Myeong muncul dengan membopong In Yub. "Oh, kau menemukannya! Kau menemukannya!", ucap ibu Dan Ji lega. Hae Sang pun lega melihatnya. Moo Myeong meletakkan In Yub yang setengah sadar dihadapan para pelayan yang sedang berlutut dan Hae Sang. "Aku menemukannya di rumahnya yang lama", Moo Myeong memberitahu Hae Sang.

Hae Sang mengatakan In Yub pergi tanpa izin darinya. Ia menganggap ini adalah pelarian.

Poong Yi berdiri dan mendekati In Yub. Ia menarik jubah In Yub dan berkata bahwa In Yub sampai sekarang belum bisa menyadarkan dirinya. Ia telah membuat yang lainnya hampir mati karena membeku. "Tidak kau lihat orang-orang yang hampir beku ini? Hah!", teriak Poong Yi sambil menampar In Yub dengan keras. "Apa kau satu-satunya orang penting di sini?". Poong Yi menendang-nendang tubuh In Yub. In Yub tidak bisa melawan. Ia hanya terdiam pasrah, tubuhnya masih diikat.

Moo Myeong menodongkan pedangnya pada Poong Yi. "Apa yang kau lakukan? Kepala pelayan dan aku masih di sini! Aku memerintahkanmu untuk tidak lancang".

Dengan takut-takut Poong Yi mengatakan bahwa semua orang disini menderita gara-gara In Yub.

Hae Sang memotong ucapan Poong Yi. Ia meminta semuanya menunggu di sini karena ia akan memberitahu Nyonya Yoon.

Hae Sang menemui Nyonya Yoon dan melaporkan In Yub yang melarikan diri dan ditemukan di rumahnya yang lama. Ia juga mengatakan bahwa In Yub telah membuat segala hal menjadi sulit. "Mungkin anda seharusnya mengirimkannya ke keluarganya.."

Nyonya Yoon mengatakan bahwa suaminya mempunyai alasan tersendiri untuk menjaga In Yub tetap dekat dengannya.

"Jadi apa anda akan memperlakukannya sebagai orang yang merdeka?", tanya ibu Dan Ji pada Nyonya Yoon.

"Aku membawanya ke sini sebagai budak. Apa kau pikir aku akan memperlakukannya seperti majikanku?". Ibu Dan Ji terkejut karena dimarahi oleh Nyonya Yoon. Kemudian Nyonya Yoon memerintahkan Hae Sang untuk membuat In Yub menjadi pelayan yang sebenarnya. "Kau boleh memperlakukannya dua kali lebih buruk dibandingkan yang lain. Jika siapa pun yang mendekatinya atau menginginkan sesuatu darinya, laporkan padaku!".
 

Moo Myeong membawa In Yub ke ruang bawah tanah. Ia dihukum karena melarikan diri. Dan ia juga tidak boleh diberikan makan atau minum. Siapa pun yang bersimpati dan memberikan In Yub minum atau makanan, maka ia akan ikut kelaparan bersama In Yub.

--

Pelayan Eun Ki membawakan makanan untuk Eun Ki. "Aku tidak lapar", sahut Eun Ki lemah dari dalam kamar. Pelayan itu berkata agar Eun Ki cepat memulihkan kesehatannya, karena dengan cara itu Eun Ki bisa menyelamatkan Nona In Yub. "Aku bilang tinggalkan aku sendiri!", ucap Eun Ki marah.

Pelayan itu masih berdiri di depan kamar Eun Ki. "Dia... ada di kediaman Menteri Pertahanan", ucap pelayan itu.
 

Eun Ki terkejut dan mendekati pintu kamarnya dan memerintahkan pelayannya untuk membukakan pintu. Pelayan itu berkata agar Eun Ki tenang dulu, ia yang akan mencari tahu tentang In Yub. Eun Ki yang marah, langsung menendang pintu, sampai mengenai pelayannya.

"Tuan! Anda tidak boleh melakukan ini. Saya akan mati!", ucap pelayan itu. -Sepertinya namanya Ba Woo, info dari list pemeran drama ini di Asianwiki.

"Kau tidak membukakan untukku. Aku yang merusaknya!", ucap Eun Ki pada Ba Woo. "Tuan!", teriak Ba Woo.
 


Yoon Seo pulang dari rumah gisaeng dengan masih sempoyongan. Ia tersenyum sepanjang jalan. Tiba-tiba ia melihat Eun Ki berdiri di depan rumahnya. "Hei, lihat siapa ini? Temanku! Pengantin baru! Ada apa?".

"Bawa dia keluar!", ucap Eun Ki.

"Pengantinmu? Aku baru mendengar tentangnya, tapi belum pernah melihatnya. Aku mengerti apa yang sudah kau lalui", ucap Yoon Seo santai.

Eun Ki kembali meminta Yoon Seo membawa In Yub keluar.

Tapi Yoon Seo berkata ia akan menjaga In Yub untuk Eun Ki. Ia menyuruh Eun Ki pulang saja.

Eun Ki marah dan mencengkeram jubah Yoon Seo. "Kalau kau berani berbuat macam-macam dengannya, aku tidak akan melepaskanmu!".

"Jadi kau menganggap aku pria seperti itu?". Yoon Seo melepaskan tangan Eun Ki dari jubahnya. Ia berkata bahwa ia tidak akan melupakan persahabatan mereka. Yoon Seo menepuk bahu Eun Ki dan berjalan masuk ke rumahnya. "Hei, Yoon Seo!", teriak Eun Ki. Yoon Seo tidak peduli.

Yoon Seo berjalan di dalam rumahnya. Tiba-tiba ia berhenti seperti merencanakan sesuatu.

--

In Yub masih tertidur di ruang bawah tanah. Yoon Seo meraba dahi In Yub. Kemudian ia menyibakkan poni yang menutup dahi In Yub. In Yub terkejut dan cepat-cepat bangun. "Kau demam. Sepertinya kau terkena flu", ucap Yoon Seo.

"Bukankah kau kakak Yoon Ok?", tanya In Yub.

"Kau mengingatku? Ya, ya", ucap Yoon Seo senang dan semakin mendekati In Yub. In Yub bergeser sedikit. "Ada apa ini. Ini tidak seperti kau akan bisa keluar dari sini. Kenapa mereka mengikatmu?", ucap Yoon Seo sambil melepaskan ikatan di tubuh In Yub. "Sini!. Aku akan membukakan untukmu. Siapa pun yang mengikatmu, aku akan menghukumnya. Okay?"

"Aku kakak Yoon Ok... Heo Yoon Seo. Apa kau sudah makan?". Yoon Seo memegang jubah In Yub dan berkata sepertinya In Yub sudah banyak menderita. Ia juga memgang wajah dan tangan In Yub.

In Yub terkejut dan meminta Yoon Seo untuk pergi. Yoon Seo mengatakan bahwa ia ke sana bukan untuk menyakiti In Yub tapi untuk menyelamatkan In Yub. In Yub kembali menjauh dan meminta Yoon Seo untuk pergi dan meninggalkannya sendiri. In Yub ketakutan dan memeluk lututnya.

Dengan geram, Yoon Seo meminta In Yub tenang. Ia meminta In Yub menganggapnya seperti kakak. Yoon Seo terus merayu In Yub dan memegang wajah In Yub. Seketika In Yub menggigit jempol Yoon Seo dengan keras. Yoon Seo berteriak kesakitan. In Yub segera berlari ke arah tangga.
 

Yoon Seo berusaha mengejar In Yub. Ia berkata bahwa ia hampir mendapatkan In Yub. In Yub terus berlari sampai kemudian tiba-tiba ia menabrak Moo Myeong. In Yub mundur ketakutan. Moo Myeong memandang In Yub agak lama dan bertanya, "Kau mau melarikan diri lagi?".

"Bunuh saja aku! Kumohon, bunuh saja aku!", pinta In Yub.

"Tenanglah!", ucap Moo Myeong.

In Yub mengatakan daripada ia menjadi pelayan lebih baik dia mati. Moo Myeong melengos mendengar ucapan In Yub. In Yub membuka jubahnya dan akan menarik tali yang mengikat bajunya. Moo Myeong terkejut. Ia menahan tangan In Yub dan memelototkan matanya pada In Yub. "Kau pikir apa yang kau lakukan?".

In Yub berkata bahwa Moo Myeong dapat memiliki dirinya. Dan setelah itu, In Yub meminta Moo Myeong memenuhi permintaannya. In Yub kembali berusaha membuka tali yang mengikat bajunya.

Moo Myeong mencengkeram kerah jubah In Yub dan bertanya apa In Yub belajar perundingan kotor seperti ini segera setelah In Yub menjadi pelayan.

In Yub menghentakkan tangan Moo Myeong dan menjerit sambil menangis, "Kau benar! Aku belajar hal menjijikkan ini! Kau bisa memilikiku! Lakukan apa yang kau inginkan! Dan setelah itu... aku mohon, bunuhlah aku!".

Moo Myeong memandang In Yub dengan marah, "Sebelum kau benar-benar aku bunuh... kembali ke tempatmu sekarang juga!".

In Yub mengatakan bahwa ini bukan perintah, melainkan permintaannya. Ia menggenggam tangan Moo Myeong. "Aku mohon padamu", ucap In Yub.

Moo Myeong memandang In Yub dan menarik In Yub ke arahnya. Ia mengangkat In Yub dibahunya, seperti mengangkat karung goni. Ia meletakkan In Yub di tempat yang sebelumnya. "Kau tidak boleh menyerah. Ini baru saja dimulai".

In Yub memandang pasrah pada Moo Myeong. Moo Myeong pergi meninggalkan In Yub sendirian di ruang bawah tanah.

--

Dan Ji dan Gae Ddong baru pulang dari kebun. Mereka melihat Yoon Seo keluar dari pintu bawah tanah. Gae Ddong bertanya pada Dan Ji mengapa tuan muda mereka keluar dari sana.

Yoon Seo meniup jempolnya yang memerah. Ia berkata pada dirinya sendiri, bahwa ini sangatlah aneh, apa ia terlihat sangat menakutkan? Atau ia memiliki terlalu banyak pesona?, ucapnya kegeeran.

Dan Ji memanggil Yoon Seo. "Tuan!". Yoon Seo berbalik. Ia terkejut melihat Dan Ji ada di sana. Ia menyembunyikan jempolnya dari Dan Ji. Untuk mengalihkan perhatian, ia pura-pura memuji Dan Ji yang telah melakukan pekerjaannya dengan baik. Yoon Seo akan pergi, tapi Dan Ji menahannya dan bertanya apa yang sedang dilakukan Yoon Seo di sana pagi-pagi begini.

Yoon Seo mengatakan tidak ada apa-apa. Dan ia meminta Dan Ji melepaskan bunga yang ada dibelakang telinganya. Kemudian ia buru-buru pergi.

Gae Ddong heran melihat kelakuan Yoon Seo. "Ada apa dengannya?". Gae Ddong berkata bahwa Yoon Seo pasti menemukan wanita yang kedua. Bangsawan biasanya pura-pura bersikap halus.

Dan Ji terdiam. Ia juga mencurigai sesuatu.

--

Lady Han mondar-mandir gelisah di koridor depan kamar. Begitu Eun Ki tiba, ia memukul Eun Ki dan bertanya apa yang telah dilakukan Eun Ki.

"Keluar!", usir Chi Kwon. "Pergi dan hidup sesukamu! Aku tidak mau putra yang tidak patuh pada ayahnya!".

Eun Ki berlutut dan meminta Chi Kwon membantunya. "In Yub ada di rumah Menteri Pertahanan!".

Ibu memukul Eun Ki karena Eun Ki kembali membicarakan In Yub. Ia khawatir Chi Kwon akan bertambah marah lagi.

Chi Kwon berkata bahwa masalah ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan kekeraskepalaan Eun Ki. Chi Kwon akan melangkah pergi.

"Ayah!", panggil Eun Ki.

Chi Kwon menghentikan langkahnya dan berkata, "Menikahlah dengan orang lain. Maka aku akan menyelamatkannya untukmu!". Eun Ki terkejut mendengar keputusan ayahnya. Kemudian Chi Kwon masuk ke kamarnya. Eun Ki menundukkan kepalanya.

--

Hae Sang mengocok batang-batang kayu di dalam sebuah gelas, kemudian mengambil dua batang kayu dan meletakkannya di atas meja. Ia tersenyum pada Nyonya Yoon dan berkata, "Mereka adalah soulmate dan mereka akan bahagia sampai 100 tahun".

"Benarkah? Biarpun ada In Yub diantara mereka?", tanya Nyonya Yoon.

Hae Sang mengatakan bahwa Eun Ki dan In Yub tidak ditakdirkan bersama. Pada kenyataannya, takdir mereka berdua tidak baik, mereka tidak seharusnya bertemu.

"Benar juga. Jika mereka tidak pernah bertemu, semua ini tidak akan terjadi", sahut Nyonya Yoon.

Si mak comblang memuji bahwa Nyonya Yoon sungguh beruntung karena Kepala Pelayannya memiliki kemampuan meramal yang baik. Hae Sang juga menambahkan bahwa Yoon Ok akan menjadi pelindung Eun Ki untuk seumur hidupnya, Eun Ki akan hidup karena Yoon Ok.

"Apa benar Yoon Ok memiliki takdir yang sama sepertiku? Takdir yang cukup melelahkan untuk melindungi suaminya? Apa takdir Eun Ki sebenarnya?", tanya Nyonya Yoon.

Hae Sang mengatakan bahwa Eun Ki memiliki takdir seorang raja. Nyonya Yoon terkejut. Hae Sang meneruskan, Tetapi Eun Ki tidak bisa menjadi seorang raja. Kemudian raut wajah Hae Sang berubah serius. Ia akan mengatakan tentang seorang pemberontak, tetapi ucapannya dipotong oleh Nyonya Yoon karena terkejut. Namun raut wajah Hae Sang kembali gembira. Ia mengatakan bahwa Yoon Ok akan menjadi istri seorang menteri.

Nyonya Yoon menghela nafas lega. Ia mengatakan bahwa takdir itu tidaklah begitu buruk. Tetapi terlihat wajah Hae Sang kembali mencurigakan.

--

Gae Ddong menemui Yoon Ok di kamarnya. Ia menyampaikan pesan bahwa Eun Ki ingin menemui Yoon Ok. "Apa yang harus saya lakukan?", tanya Gae Dong.

Yoon Ok mengatakan bahwa Eun Ki seorang pria dan ia adalah seorang wanita, bagaimana ia bisa membawa Eun Ki ke dalam kamarnya. Gae Ddong mengangguk dan cepat-cepat berdiri. Tapi Yoon Ok meneruskan ucapannya, "Bawa ia ke taman belakang! Lakukan itu tanpa sepengetahuan keluargaku!". Gae Ddong mengeryit bingung.

Sepeninggal Gae Ddong, Yoon Ok membuka cerminnya dan tersenyum.
 

Eun Ki mondar-mandir menunnggu Yoon Ok. Begitu Yoon Ok dan Gae Ddong sampai ia segera menemui Yoon Ok dengan wajah yang serius. Yoon Ok memberi hormat pada Eun Ki. Ia mengatakan bahwa ia minta maaf karena membuat Eun Ki menunggu agak lama, ia melakukan itu karena menghindari terlihat oleh keluarganya. Raut wajah Gae Ddong berubah mendengar ucapan Yoon Ok.

Eun Ki mengatakan tidak apa-apa, ia tahu bahwa ia telah membuat permintaan yang sulit.

"Kau datang karena In Yub, bukan?", tanya Yoon Ok.

"Apa ia baik-baik saja? Apa ia sakit? Apa ia sudah makan?", tanya Eun Ki khawatir.

Yoon Ok tersenyum kesal dan balik bertanya apa Eun Ki berpikir In Yub akan baik-baik saja setelah kehilangan ayahnya seperti ini.

Eun Ki berkata bahwa ia merasa lega karena Yoon Ok ada di sini. Ia meminta Yoon Ok agar tidak melupakan persahabatannya dengan In Yub dan memperlakukan In Yub dengan baik. "Aku mohon padamu", ucap Eun Ki.

Yoon Ok tersenyum tipis. "Apa kau punya pesan untuk In Yub?".

Segera dengan hati-hati, Eun Ki menitipkan surat pada Yoon Ok. Ia meminta Yoon Ok untuk menyampaikan surat itu secara rahasia, tanpa seorang pun yang tahu. Yoon Ok hanya tersenyum.

Yoon Ok dan Gae Ddong kembali setelah bertemu Eun Ki. Gae Ddong penasaran dengan isi surat, "Apa itu surat cinta? Apa anda akan menolong mereka dan menyampaikan suratnya?". Gae Ddong penasaran karena Yoon Ok tidak mengatakan apa pun. Yoon Ok memandang Gae Ddong marah. Dengan kesal ia membuka dan membaca surat itu. Yoon Ok kesal dan meremas surat itu dan memberikan pada GAe Ddong. Gae Ddong membuka surat itu. - Ga tau apa Gae Ddong bisa baca atau tidak, sepertinya ga bisa.

 


Yoon Ok menemui In Yub di ruang bawah tanah bersama Dan Ji dan Gae Ddong. Gae Ddong membawa selimut. Ia mengatakan bahwa ia mengecek In Yub ke sana karena ingat dengan persahabatan mereka. Tapi, para pelayan punya peraturan sendiri. Ia membawakan selimut untuk In Yub, ia berkata bahwa ia tidak tahu ada tempat seperti ini di rumahnya.

Yoon Ok berjalan mendekati In Yub dan berjongkok di depan In Yub, ia berkata bahwa ia penasaran akan sesuatu dan ia tidak tahu apa ia boleh menanyakan hal itu atau tidak. "Apa kau lebih kesal karena menjadi seorang pelayan atau karena pernikahanmu yang hancur dan kau bahkan tidak bisa mendapatkan malam pertamamu?". In Yub hanya memandang lurus pada Yoon Ok. "Aku tahu kau dan Eun Ki tidak bisa hidup tanpa satu sama lain. Apa kau pikir ia akan menyelamatkanmu atau tidak?", tanya Yoon Ok sambil tersenyum mengejek.

In Yub terdiam dan kemudian bertanya dengan lemah, "Apa ini persahabatanmu?".

Dan Ji maju dan memarahi In Yub. Ia memerintahkan In Yub tidak berbicara begitu. Yoon Ok memandang Dan Ji. Dan Ji takut dan refleks mundur. "Aku lebih suka kalau kau pura-pura tidak pernah mengenalku. Bukankah itu lebih sopan?", ucap In Yub.

Yoon Ok tersenyum, namun tiba-tiba menampar In Yub dengan keras. Dan Ji dan Gae Ddong terkejut. "Sopan? Tidak sopan berbicara dengan sangat santai dengan majikanmu. Ingat itu! Aku bisa mengasihanimu. Tapi kau harus patuh pada orang yang kau layani". Yoon Ok memerintahkan Dan Ji membawakan selimut. Dan Ji mengambil selimut dan melemparkannya ke arah In Yub.

Yoon Ok tersenyum dan merapikan rambut In Yub, "Kau harus tahu tempatmu. Jika kau dapat belajar melakukan itu, maka aku akan bisa menjadi majikan yang baik".

Kemudian Yoon Ok pergi dan mengatakan pada Dan Ji agar Dan Ji mengurus In Yub dengan lebih baik. Karena jika seekor anjing melarikan diri itu bukan kesalahan anjingnya, tetapi kesalahan pemilik yang tidak mengikatnya. "Baik, Nona", jawab Dan Ji.

--

Eung Cham dan Chi Kwon sedang minum-minum ditemani oleh Hee Ah. Chi Kwon bertanya tentang Eung Cham yang mengambil In Yub sebagai pelayannya. Eung Cham memberi alasan bahwa itu karena permintaan putrinya, mereka tumbuh seperti saudara.

Chi Kwon mengatakan bahwa hubungan keluarga mereka sangat dalam. Sepertinya akan sangat baik jika Chi Kwon yang mengambil In Yub.

Eung Cham menolaknya dengan halus. Ia mengatakan bahwa raja memiliki banyak kecurigaan. Mengambil seorang putri pengkhianat bisa menjadi sebuah kesalahan, bukan sebuah kebaikan.

Chi Kwon agak menyesal dengan pernikahan yang sudah terjadi dan ia juga menyesal telah kehilangan Eung Cham sebagai calon besan yang potensial. Eung Cham juga mengatakan bahwa istrinya juga merasa sedikit kecewa.

Hee Ah mengatakan apa tidak sebaiknya mereka memulai membicarakan hubungan antara keluarga itu sekarang. "Apa kau mau jadi mak comblangnya?", tanya Chi Kwon pada Hee Ah. Hee Ah mengatakan bahwa paling tidak itu yang bisa dia lakukan, jika dua orang yang paling ia hormati dan yang paling disegani di Han Yang saling bersatu maka itu merupakan berita baik untuknya.

Eung Cham mengatakan sepertinya Hee Ah sangat menyukai jika ia dan Chi Kwon bisa bersatu. Hee Ah mengatakan bahwa ia ingin menjadi lebih dekat dengan Eung Cham.

"Kalau begitu, kita bisa lebih dekat hari ini". Eung Cham mendekatkan wajahnya pada Hee Ah. Hee Ah diam saja seperti menantang. Eung Cham mengatkan bahwa ia bisa menjadi berbahaya jika terlalu dekat dengan Hee Ah. Kemudian ia tertawa dan kembali ke tempat duduknya yang semula. Chi Kwon juga ikut tertawa dan secara samar menganggukkan kepalanya pada Hee Ah.

Eung Cham sedang minum ditemani oleh istrinya. Ia mengatakan bahwa keluarga Menteri Keuangan memulai membicarakan tentang pernikahan. Nyonya Yoon juga mengatakan bahwa hari ini mak comblang juga datang ke rumah mereka. Nyonya Yoon mengatakan bahwa ia akan memikirkan tentang pernikahan itu jika pihak keluarga Menteri Keuangan mengizinkan putrinya dan Eun Ki tinggal di kediaman ini bersama dengannya.

Eung Cham terkejut mendengar jawaban istrinya. Nyonya Yoon mengatakan untuk keluarga yang berada di jajaran tinggi di pemerintahan seperti mereka, sulit mendapatkan keluarga terpandang dengan putra yang belum menikah.

"Tapi putra Menteri Keuangan adalah pengantinya In Yub!", jawab Eung Cham.

Nyonya Yoon beralasan bahwa pernikahan mereka belumlah sempurna. Ia juga mengatakan bahwa Yoon Ok juga tidak bisa terlalu memilih-milih. Nyonya Yoon mengatakan bahwa ada rumor bahwa kekayaan keluarga Menteri Keuangan melebihi kekayaan raja, belum lagi temasuk properti mereka di Gae Seong. Nyonya Yoon menyakinkan suaminya bahwa Eung Cham boleh saja memiliki pengaruh di dalam pemerintahan, tapi di luar itu, orang-orang memihak pada Chi Kwon.

Eung Cham terkejut mendengar ucapan istrinya. Ia tidak yakin Chi Kwon sehebat itu. Eung Cham tidak setuju karena sekarang pengantin Eun Ki pun sudah menjadi pelayan di rumah mereka.

Nyonya Yoon marah. Ia berkata buat apa mereka mempedulikan pelayan. Mereka membawanya karena Eung Cham membutuhkannya. Dan ia tidak ingin gara-gara pelayan, mereka merubah rencana pernikahan Yoon Ok.

--

In Yub duduk merenung di ruang bawah tanah. Ia mengingat ucapan ayahnya yang memintanya untuk tetap hidup.

--

Pagi hari, para pelayan membersihkan kediaman Menteri Pertahanan. Dduk Swe sedang memasak bubur yang bau. Gae Ddong bertanya bukankah ini keterlaluan. Tiba-tiba Moo Myeong datang dan mengambil bubur dan menaruhnya di dalam mangkuk. Ia memberikan bubur itu dan semangkuk air minum untuk In Yub.

In Yub bangun dari tidurnya dan langsung minum air yang dibawa oleh Moo Myeong. Ia juga mengambil mangkuk bubur dengan gemetar dan mulai menyendokkan bubur bau itu ke mulutnya. Dan Ji dan Gae Ddong yang juga ada di sana, menutup mulut mereka menahan mual.
In Yub terus menyendokkan bubur sampai mulutnya penuh.

"Sekarang kau sudah ingin hidup?". tanya Moo Myeong."Apa kau sudah menghilangkan semua pikiranmu untuk mati?". In Yub diam saja.

"Jika kau kelaparan, tidak penting kau bangsawan atau bukan, lihat dia, dia sangat senang makan bubur untuk babi. Tidakkah itu membuatmu pusing? Aku saja tidak tahan dengan baunya.", ujar Dan Ji.

In Yub baru tersadar dan melihat isi mangkuknyanya. Ia mual dan memuntahkan kembali makanan yang sudah ia makan. Moo Myeong mendekati In Yub dan mengatakan bahwa tidaklah penting asal asul bangsawan, dan tidak penting juga makanan babi atau makanan anjing. "Sekarang biarkan semuanya, dan bertahanlah. Tidak penting kau harus memakan makanan anjing atau membawa pupuk kandang, cukup bertahan saja. Bukankah itu satu-satunya cara untukmu membalaskan dendan atau melakukan apa pun yang kau inginkan?", ucap Moo Myeong. In Yub terdiam termenung mendenganr ucapan Moo Myeong.

Gae Ddong menceritakan pada Yoon Ok tentang Moo Myeong yang memberikan In Yub bubur babi. Gae Ddong mengatakan bahwa Moo Myeong itu bisa bersikap kadang cool, tapi kadang-kadang juga menakutkan. Yoon Ok penasaran dengan apa yang dikatakan Moo Myeong pada In Yub.

"Bertahan... cukup bertahan saja. Itu satu-satunya cara untuk membalas dendam", ucap Gae Ddong mengulang kembali perkataan Moo Myeong.

"Balas dendam?", ucap Yoon Ok seperti memikirkan sesuatu.

--
Para pelayan sedang berada di dapur. Mereka dikejutkan oleh kemunculan In Yub dari ruang bawah tanah. Mereka mengomentari tentang perubahan In Yub.

 

Dan Ji dengan kesal menarik In Yub dan dan membawanya ke kamar. Ia memberikan In Yub baju seragam pelayan. "Pakai itu. Kepala Pelayan ingin bertemu denganmu", ucap Dan Ji dan meninggalkan In Yub sendirian.

In Yub mengambil baju itu dan memakainya. Ia juga memakai sepatu jerami yang sudah disediakan untuknya.
 

In Yub bersama pelayan wanita lain berdiri berbaris di depan Hae Sang dan ibu Dan Ji.

Hae Sang bertanya keahlian apa yang dimiliki oleh In Yub. In Yub diam saja. Salah seorang berkata bahwa mungkin saja In Yub tidak memiliki keahlian apa pun karena seumur hidupnya ia dilayani.

Hae Sang mengerti dan meminta mereka mengajarkan tugas yang sederhana pada In Yub. Ia memberi tugas In Yub membawakan air dari sumur.

Setelah para pelayan membubarkan diri, Dan Ji dan Gae Ddong mendekati In Yub. Dan Ji mengatakan hal-hal yang harus diingat oleh In Yub. Ia mengatakan bahwa In Yub tidak boleh menumpahkan air atau memecahkan gentong airnya. "Kau terlihat cantik", ucap Dan Ji sambil menepuk bahu In Yub.

"Ayo!", ajak Gae Ddong berusaha galak. "Cepatlah!".

Moo Myeong memperhatikan In Yub dari jauh.

In Yub mengambil air dari sumur dan memasukkannya ke dalam gentong. Ia mengangkat gentong itu perlahan ke atas kepalanya. Gae Ddong yang juga akan mengambil air melihat In Yub. Ia memberikan alas kain untuk diletakkan di atas kepala In Yub. Ia juga membantu mengangkat gentong itu ke atas kepala In Yub. "Jalan dengan punggung yang tegak", ucap Gae Ddong. In Yub berjalan perlahan sambil membawa air, sepertinya air diambil dari sumur di luar kediaman Menteri Pertahanan.
 


Malam harinya, In Yub mencuci sendirian. Pelayan lain menambahkan baju untuk dicuci oleh In Yub. In Yub tidak mengatakan apa pun dan meneruskan pekerjaannya. Keesokan harinya ia menjemur kain dan mengepel lantai. Para pelayan melihat In Yub dan membicarakan asal usul In Yub.

--

Lady Kang sedang minum-minum dan makan daging panggang sendirian dengan menahan kesal. Ia teringat ucapan Dan Ji yang mengatakan bahwa suami Lady Kang, Yoon Seo, menemui si pelayan baru itu, In Yub.

Tiba-tiba ia melihat In Yub melintas dan sedang membawakan air di atas kepalanya. Ia mendekati In Yub. Begitu In Yub agak menundukkan kepalanya ketika akan melewati gerbang kecil, Lady Kang mendorongnya sampai terjatuh.

Lady Kang terkejut. Ia merasa bahwa ia hanya mendorong In Yub dengan pelan. Ia merasa bersalah dan akan kabur. Tapi ia malah berbalik mendekati dan berdiri di depan In Yub. In Yub segera bangun dan membungkukkan badannya pada Lady Kang. In Yub segera membereskan pecahan gentong.

"Aku dengar kau menggoda suamiku!", ucap Lady Kang pada In Yub. In Yub tidak menanggapi ia hanya meminta maaf. "Meminta maaf apa?", marah Lady Kang. In Yub tidak menjelaskan apa pun dan kembali meminta maaf saja. Lady Kang geram dan pergi dengan kesal.

Bersambung...

[Sinopsis Maids Episode 4 Part 2]

Share:

Post a Comment

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes