[Sinopsis Maids Episode 2 Part 2]
Sinopsis Maids Episode 3 Part 1
[Drama ini adalah drama fiksi/rekaan berdasarkan tokoh dan peristiwa sejarah yang sebenarnya]
Episode ke-2 berakhir dengan pernikahan In Yub dan Eun Ki yang terganggu dengan kedatangan sepasukan tentara yang menangkap ayah In Yub. Yoon Ok yang sedang ditarik-tarik oleh tentara diselamatkan oleh Moo Myeong. Beberapa pria yang ada di pesta dibawa oleh tentara, termasuk Eun Ki.
Moo Myeong menyelamatkan Yoon Ok dengan cara menggendongnya dan keluar lewat pintu samping. Di belakangnya, pelayan Yoon Ok, Gae Ddong berlari mengikuti Moo Myeong. Moo Myeong mengatakan pada Yoon Ok bahwa ia akan menyelamatkan Yoon Ok dengan menggendongnya. Kemudian Yoon Ok mempererat pegangannya pada Moo Myeong.
Malamnya, Ayah In Yub disiksa di hadapan In Yub dan Eun Ki yang juga diikat. Ayah In Yub berteriak kesakitan. In Yub dan Eun Ki khawatir melihat ayahnya yang berteriak kesakitan.
"Cukup!", teriak pemimpin pasukan. "Gook Yoo, orang yang telah membangun daerah baru ini dan menjadi penasehat kerajaan, telah berbalik mengkhianati kita. Ia sedang berencana untuk melawan kita. Apa kau mengaku bersalah?", tanya pemimpin itu.
Gook Yoo mengatakan bahwa ia dikirim ke Ham Heung dan baru saja kembali, "Jadi siapa yang membuat tuduhan seperti itu?", tanya Gook Yoo.
Pemimpin itu memerintahkan pasukannya untuk membawa masuk seseorang. In Yub dan para pelayan di kediaman Gook Yoo yang semuanya diikat terheran melihat siapa yang dibawa. "Apa kau masih berkeras bahwa kau tidak bersalah?".
Gook Yoo dan In Yub terkejut melihat orang itu. Ia adalah Duk Goo, pelayan kepercayaan Gook Yoo. "Tuan saya memberikan dana kepada para pemimpin Koryo. Dia membuatku menjadi anggota organisasi Man Wol", ucapnya. Pemimpin pasukan itu memintanya untuk mengulangi pernyataannya. Dengan lebih lantang, ia kembali mengulang perkataannya sebelumnya.
In Yub marah mendengar perkataan pelayannya itu. Ia berteriak mengatakan bahwa pria itu berbohong dan ia berusaha berdiri tapi dipukul oleh tentara. In Yub terjatuh kesakitan, Eun Ki berusaha menolongnya dengan mendorong tentara itu. Namun, kemudian ia juga dipukul oleh tentara yang lain sampai terjatuh...
--
Di kamar Yoon Ok, Yoon Ok bersama dengan Dan Ji dan Gae Ddong. Ia bertemu dengan Moo Myeong. Yoon Ok berterima kasih pada Moo Myeong dan ia bertanya apakah ada hal yang khusus yang diinginkan oleh Moo Myeong.
"Melindungi anda adalah tugas saya", jawab Moo Myeong. Ia mengatakan tidak baik memberikan hadiah kepada pelayan yang melakukan tugasnya. Yoon Ok bertanya berapa lama Moo Myeong sudah bekerja di kediaman mereka.
"Sudah tiga tahun", jawab Moo Myeong.
"Dimana kau bekerja sebelumnya?", tanya Yoon Ok lagi. Moo Myeong menjawab bahwa ia bekerja di pasar dan di kuil. Ia juga berkeliling di delapan propinsi untuk mencari pekerjaan serabutan.
Yoon Ok tersenyum. Ia berkata bahwa ia mendengar Moo Myeong melakukan banyak pekerjaan yang berat di kediaman mereka. Moo Myeong melihat ke arah Yoon Ok dan menundukkan kepala tanda membenarkan perkataan Yoon Ok. Yoon Ok mengatakan juga bahwa ia mendengar Moo Myeong telah menghalau semua halangan. Moo Myeong terkejut dengan perkataan Yoon Ok. Dan Ji juga. -Mian, g begitu paham maksud Yoon Ok. Apa ia bermaksud memerintahkan Moo Myeong membunuh In Yub?-
"Apa pun yang anda inginkan, silahkan perintahkan saya", ucap Moo Myeong.
Yoon Ok tersenyum. "Dan Ji, katakan pada pelayan dapur untuk mengirimkan makanan ke asrama pelayan!", perintah Yoon Ok pada Dan Ji. "Baik", ucap Dan Ji. "Moo Myeong telah menyelamatkan hidupku hari ini, tidak baik rasanya jika tidak membalas dengan sesuatu apa pun", ucap Yoon Ok lagi. Moo Myeong memberi hormat pada Yoon Ok.
--
Para pelayan sedang menikmati makan malam mereka. Salah seorang dari pelayan bertanya mengapa mereka bisa mendapatkan makanan di larut malam. Gae Ddong mengatakan bahwa ini berkat Moo Myeong. Gae Ddong menceritakan kejadian di pernikahan In Yub tadi pada teman-temannya. Menurutnya aksi Moo Myeong sangat keren. Salah satu dari mereka mengatakan apakah mungkin Nona Yoon Ok mulai menyukai Moo Myeong.
Dan Ji berkata bahwa itu seperti sebuah cerita, percintaan beda status sosial, percintaan antara si tuan dan si pelayan... Ibu Dan Ji yang berada di sampingnya memarahi Dan Ji yang bicara sembarangan. Mereka tiba-tiba menyadari ketidakhadiran Moo Myeong bersama mereka. Mereka mengatakan bahwa setiap malam Moo Myeong seperti menghilang.
--
Orang yang dibicarakan ternyata berada di tempat yang dulu ia datangi untuk menemui anak buahnya. Anak buah Moo Myeong membakar semua gubuk yang ada di sana. Sepertinya mereka sedang menghilangkan alat bukti. Moo Myeong mengawasi pekerjaan anak buahnya di sana. Ia membungkuk dan seperti meletakkan sesuatu diantara tumpukan tanah. -Ini dugaan saya, soalnya tidak terlalu kelihatan...-
-- Sementara, Eun Ki mondar-mandir dengan gelisah di dalam penjara. Ayah Eun Ki datang mengunjunginya. Chi Kwon mengatakan bahwa sampai integosi selesai, ia akan berpura-pura tidak mengenal Eun Ki. Eun Ki juga ikut dicurigai karena ia pergi ke Ham Heung.
"Apa maksud ayah?", tanya Eun Ki.
Chi Kwon mengatakan bahwa Penasehat Kerajaan dan para pemimpin Koryo berencana untuk mengambil alih. Ia bergabung dengan mereka sebagai usaha mendudukkan kembali Raja Taejo.
Eun Ki bertanya apa ayahnya benar-benar percaya dengan tuduhan itu. Ia bertemu dan berbicara secara langsung dengan Raja Taejo.
Tapi Chi Kwon meminta anaknya untuk diam dan jangan mengatakan apa pun karena ini satu-satunya jalan agar ia tetap hidup.
"Bagaimana dengan In Yub? Apa yang terjadi padanya?", tanya Eun Ki pada ayahnya.
"Dia... bukan takdirmu", ucap Chi Kwon. EunKi terkejut dan memanggil ayahnya yang berlalu dari sana.
--
Sementara itu, para pasukan sampai di tempat persembunyian kelompok Moo Myeong yang sedang terbakar dan ia tidak menemukan suatu apa pun di sana. Pemimpin pasukan merasa para pemberontak masih belum jauh dan ia memerintahkan pasukannya untuk berpencar dan mencari mereka. Seorang tentara menemukan sesuatu ditumpukan kayu (sepertinya...). Ia memanggil pemimpinnya.
--
Chi Kwon menemui Gook Yoo di penjara. Ia memperlihatkan empat batang kayu pada Gook Yoo. Chi Kwon mengatakan bahwa para pemberontak Man Wol membuat batang-batang kayu itu untuk mencegah pengasingan diri dan kayu-kayu itu ditemukan di lokasi rahasia organisasi Man Wol di gunung. "Dan ada tulisan namamu di sana", ucap Chi Kwon.
Gook Yoo berkata itu adalah palsu. Ia bahkan belum mendekati mereka. "Bagaimana namaku ada di sana? Aku tidak tahu siapa yang ingin menjebakku.", ucap Gook Yoo.
"Cukup! Jika kau melangkahkan kaki keluar dari tempat ini, raja akan melakukan peperangan dengan Ham Heung. Bukankah sudah cukup kedua ayah dan anak itu berhenti menumpahkan darah dan menyelesaikan konflik dengan baik?", ucap Chi Kwon dengan agak marah.
Chi Kwon akan pergi tapi bajunya ditarik oleh Gook Yoo. "Itu kau, kan? Kau informannya!", ucap Gook Yoo marah.
Chi Kwon menepis tangan Gook Yoo dan berkata bahwa Eun Ki juga di penjara. "Apa kau pikir aku akan mengorbankan putraku sendiri? Informannya bukan aku. Tapi pelayanmu."
Gook Yoo berkata bahwa Chi Kwon menegtahui apa yang direncanakannya dan Chi Kwon adalah satu-satunya saksi. Tapi Chi Kwon hanya diam saja.
--
Di penjara yang lain, In Yub bersama Sa Wol. "Apa ia gila? Duk Goo, apa yang dipikirkannya berbuat seperti ini? Saya tidak tahu harus bagaimana? Anda harus mengalami hal buruk seperti ini", ucap Sa Wol pada In Yub.
In Yub menggelengkan kepalanya. Ia ingat penderitaan ayahnya yang disiksa habis-habisan. "Ini bukan apa-apa", ucap In Yub.
Sa Wol kasihan melihat In Yub dan memeluknya. In Yub juga memeluk Sa Wol dan menenangkannya, "Tidak apa-apa. Tidak apa-apa".
--
Gook Yoo meminta Chi Kwon agar membiarkannya bertemu dengan raja. Ia juga meminta Chi Kwon bersaksi untuknya. Tapi Chi Kwon menolak. Jika ia bersaksi untuk Gook Yoo, maka ia juga akan dicurigai oleh raja. "Ketika pelayanmu pergi ke kediaman Menteri Pertahanan, takdirmu sudah diputuskan", ucap Chi Kwon.
"Jika kau memikirkan anak-anak, kau tidak seharusnya memperlakukanku seperti ini!", ucap Gook Yoo dengan nada agak keras pada Chi Kwon.
Chi Kwon waspada, khawatir ada yang mendengar pembicaraan mereka. Ia mendekat dan berbisik, jika Gook Yoo melibatkannya dalam hal ini dan bersaksi untuk Gook Yoo, maka ia tidak bisa menjamin keselamatan In Yub. "Buat keputusanmu!", ucap Chi Kwon. Gook Yoo diam dan hanya memandang lama ke arah Chi Kwon.
Chi Kwon keluar dari penjara dan bertemu dengan seseorang, mungkin seorang menteri juga. Ia bertanya apa Gook Yoo sudah mengaku.
Chi Kwon berkata bahwa Gook Yoo masih berkeras bahwa ia tidak bersalah. Ia mengatakan bahwa ia bergabung dengan organisasi Man Wol atas dasar perintah Raja Taejo. Chi Kwon memberikan batang kayu yang dipegangnya pada orang itu. -Baru terlihat ternyata ia adalah Menteri Pertahanan, Eung Cham.-
Eung Cham menerima kayu itu. Chi Kwon berkata jika sidang ini berlangsung lama, maka Ham Heung mungkin akan mendengarnya.
"Dan putranya akan menghukum ayahnya....", sahut Eun Cham.
Chi Kwon meminta Eung Cham untuk menyelesaikan kasus ini secepat mungkin.
Eung Cham tiba-tiba tersenyum -seperti menyadari sesuatu-, dan bertanya Chi Kwon berada di pihak siapa.
Chi Kwon tertawa dan berkata mengapa disaat seperti ini, Eung Cham bertanya pertanyaan seperti itu. Ia cepat-cepat berlalu dari hadapan Eun Cham.
Tapi Eung Cham berkata, "Raja Taejo, Raja Taejong, Penasehat Kerajaan, dan aku selalu bertanya dipihak siapa kau berada".
Chi Kwon terdiam sejenak dan menjawab singkat, "Di pihak yang menang. Di pihak yang bertahan". Kemudian Chi Kwon berbalik menghadap ke arah Eung Cham dan berkata, "Pada akhirnya, aku akan berada di pihak yang menang".
Eung Cham tertawa mendengar jawaban Chi Kwon. Ia memuji Chi Kwon yang berkata jujur. Chi Kwon juga tertawa. Kemudian ia kembali berbalik dan sejenak raut wajahnya berubah dan segera berlalu dari hadapan Eung Cham. Setelah Chi Kwon pergi, Eung Cham pun tersenyum mencurigakan.
--
Malam semakin larut. In Yub belum tertidur, sedangkan Sa Wol sudah tertidur dengan pulas di pangkuan In Yub. In Yub mengelus cincin yang dipakainya sambil merenung.
Sementara Gook Yoo di dalam penjara yang terpisah, juga sedang berpikir. Tiba-tiba ia merobek sedikit kain dari dari bajunya. Ia mengigit jarinya sampai berdarah, kemudian mulai menuliskan pesan di kain tersebut.
--
Pagi hari di kediaman Menteri Pertahanan. Para pelayan sibuk membersihkan halaman rumah. Nyonya Yoon dan Yoon Ok datang ke kamar Menteri Pertahanan. "Tuanku, ini aku", ucap Nyonya Yoon dari luar kamar.
"Masuklah!", jawab Eung Cham dari dalam.
Nyonya Yoon mengatakan bahwa ia membawakan obat untuk Eung Cham.
Eung Cham menolaknya. Ia berkata di situasi seperti ini, ia tidak bernafsu untuk minum obat. Eung Cham juga berkata pada Yoon Ok bahwa Yoon Ok pasti merasa berat hatinya karena temannya sekarang berada di penjara.
Yoon Ok bertanya apa yang akan terjadi pada In Yub.
Eung Cham menerangkan untuk kasus tuduhan sebagai pengkhianat, maka seluruh keluarganya akan dibunuh, tapi karena In Yub seorang wanita, maka ia akan dihukum menjadi pelayan. "Aku dengar ia akan dikirim jauh ke Jeju dan akan dijadikan seorang gisaeng".
"Mengenai hal ini, aku ada permintaan pada ayah", ucap Yoon Ok. "Apa itu?", tanya Eung Cham. "Tentang In Yub...".
--
Scene beralih ke penjara. Para tentara membawa Gook Yoo melewati penjara Duk Goo. Begitu Gook Yoo melewati penjaranya, Duk Goo berjalan kearah jeruji dan mengeluarkan kepalanya melewati jeruji besi. Ia melihat ke arah kepergian Gook Yoo.
Gook Yoo melepaskan dirinya dari para tentara dan mendekati sel Duk Goo. "Hei kau bajingan! Apa yang telah kulakukan padamu hingga kau membunuh semua keluarga!", ucap Gook Yoo.
Duk Goo hanya menangis berlutut dan berkata, "Tuan, maafkan saya. Saya pantas mati!".
Gook Yoo ditarik oleh para tentara. Ketika ia berbalik membelakangi sel Duk Goo, ia melempar kain yang ia pegang ke dalam sel Duk Goo. Duk Goo cepat-cepat mengambil kain itu. Gook Yoo berkata jika Duk Goo benar-benar manusia, pergi dan minta ampun. Minta ampun juga untuk In Yub.
Duk Goo menangis dan memanggil tuannya. Duk Goo membuka kain itu dan kembali menangis melihat kepergian Gook Yoo.
Di luar penjara, In Yub berdiri di depan seorang tentara. Pemimpin tentara itu membacakan keputusan terhadap In Yub. Ia mengatakan bahwa status In Yub sebagai bangsawan ditarik dan ia akan dikirim ke Jeju untuk menjadi gisaeng.
In Yub menarik nafasnya. Ia bertanya apa yang akan terjadi pada ayahnya.
Pemimpin tentara itu tidak menjawab. Ia melanjutkan membacakan surat keputusan di tangannya. Ia membacakan keputusan mengenai Sa Wol. Ia mengatakan bahwa Sa Wol akan menjadi pelayan di kantor pemerintahan di kota.
"Tidak! Saya harus bersama nona saya!", ucap Sa Wol sambil memegang tangan In Yub.
Pemimpin tentara kembali membacakan keputusan untuk Poong Yi. Ia mengatakan bahwa Poong Yi akan menjadi pelayan di rumah Menteri Pertahanan.
Pemimpin itu memarahi Sa Wol, "Apa kau pikir ini piknik! Seorang kriminal tidak perlu pelayan!".
In Yub mengatakan ia hanya bertanya kabar ayahnya. "Mengapa kau begitu kejam!", ucap In Yub agak marah pada pemimpin tentara itu.
--
Pemimpin tentara itu memukul In Yub sampai terjatuh dan wajahnya berdarah. "Wanita ini masih berpikir ia seorang gadis bangsawan!". Tentara itu menarik rambut In Yub sambil berkata, "Kau pikir siapa dirimu memberi perintah seenaknya pada tentara kerajaan!". Pemimpin tentara itu menampar In Yub sampai terjatuh. "Seret dia!", perintah pemimpin tentara itu pada pasukannya.
--
Eun Ki dikunjungi oleh ayah dan pelayannya. Sepertinya Eun Ki bisa dikeluarkan dari penjara. Chi Kwon mengajak Eun Ki pergi dari sana. Tapi Eun Ki bertanya keadaan yang lainnya. "Apa mereka selamat?", tanya Eun Ki pada ayahnya.
Chi Kwon menarik nafasnya dan mengatakan bahwa Penasehat Kerajaan sudah diputuskan menerima hukuman mati dengan cara dipotong-potong anggota tubuhnya. Eun Ki menghela nafasnya, antara terkejut dan tidak percaya dengan perkataan ayahnya. "In Yub akan di kirim ke rumah gisaeng di Jeju".
Eun Ki terkejut dan berlari mencari In Yub.
--
Sementara In Yub bersama Sa Wol berada di pelabuhan bersiap akan naik ke kapal. In Yub bertanya pada Sa Wol, dimana mereka akan berpisah. Sa Wol menenangkan In Yub dan mengatakan bahwa ia tetap akan mengikuti In Yub dan tidak akan melepas tangan In Yub. In Yub dan Sa Wol dipaksa naik ke atas kapal.
--
Eun Ki berlari di sepanjang jalan. Ia melewati pasar dan menabrak siapa pun di depannya sampai terjatuh. Tapi Eun Ki kembali berdiri dan berlari.
Di pelabuhan, tali kapal akan dilepas. Tiba-tiba ada orang yang berteriak, "Tunggu!". Ketika sampai di dekat kapal, ia bertanya pada tentara di kapal, siapa yang bernama Gook In Yub.
Awalnya In Yub akan menjawab, tapi Sa Wol menghalanginya. Mereka berusaha menyembunyikan diri. Tapi salah seorang di kapal mengenali dan mendorong In Yub dan Sa Wol keluar dari kapal. "Ini dia", ucap orang itu.
"Ada apa?", tanya Sa Wol lemah.
Orang yang mencari In Yub mengatakan bahwa ada perubahan keputusan. In Yub dan Sa Wol berjalan akan turun dari kapal.
Tapi orang itu mengatakan hanya In Yub, Sa Wol tetap ikut dengan kapal. Sa Wol berusaha memegang tangan In Yub, namun ia ditarik oleh para tentara yang ada di kapal.
In Yub dibawa oleh tentara. Ia berteriak memanggil-manggil Sa Wol. Dari atas kapal, Sa Wol berteriak memanggil In Yub. Ia meminta In Yub untuk menunggu karena ia akan mencari In Yub nanti.
Eun Ki tiba di pelabuhan. Ia mencari-cari In Yub di sekitar pelabuhan. Ia berlari ke arah dermaga. Ia melihat kapal sudah sangat jauh. Ia memanggil-manggil nama In Yub. Eun Ki terduduk di dermaga dan menangis memanggil In Yub.
--
Moo Myeong menunggu pelayan yang akan dibawa ke kediaman Menteri Pertahanan. Poong Yi diantarkan oleh tentara ke hadapan Moo Myeong. Poong Yi berkata ia senang bertemu orang yang wajahnya ia kenal, asalkan diberi makan, ia tidak peduli ditempatkan dimana pun. Poong Yi berjalan mendahului Moo Myeong. Ia heran melihat Moo Myeong masih berdiri dan bertanya, "Apa kita tidak pergi?". Moo Myeong berkata mereka akan menunggu satu orang lagi.
Poong Yi terkejut melihat In Yub ia bertanya pada Moo Myeong apa In Yub juga ikut dengan mereka. Moo Myeong tidak menjawab. Tentara memberikan sebuah surat pada Moo Myeong, dan Moo Myeong menyimpannya di dalam bajunya. Mereka berkata sulit menjinakkan yang satu ini -maksdudnya In Yub.
Moo Myeong melirik pada In Yub, In Yub juga demikian. In Yub bertanya apa tempat yang akan ia datangi adalah kediaman Menteri Pertahanan. "Apa yang terjadi pada ayahku? Apa ia masih di penjara? Apa ia sudah diasingkan? Katakan padaku!", teriak In Yub pada Moo Myeong. Moo Myeong diam saja.
"Ia akan dihukum potong hari ini, Nona", ucap Poong Yi. In Yub terkejut. Ia berniat untuk melihat atau mencari tahu lebih banyak. Tapi Moo Myeong memegang lengannya dan berkata "Lebih baik kau tidak melihatnya". In Yub tidak peduli. Ia melepaskan pegangan Moo Myeong dan berlari mencari ayahnya.
--
Sementara itu, Gook Yoo ditidurkan terlentang di atas tikar. Kedua tangan dan kakinya diikat dan ditarik keempat arah yang berbeda. Tali-tali diikatkan ke empat sapi. In Yub terus berlari mencari ayahnya.
Pemimpin eksekusi memerintahkan untuk memulai eksekusi. Ternyata eksekusi dilakukan di depan orang banyak. In Yub sampai di depan kerumunan orang dan berteriak memanggil ayahnya. Para tentara menghalanginya mendekat. Tapi In Yub berhasil lolos dan mendekati ayahnya. Gook Yoo mengatakan pada In Yub agar ia tetap hidup.
Tentara kembali menarik In Yub menjauh dari ayahnya dan mendudukkannya di tengah kerumunan. Terlihat Moo Myeong ada di sekitar kerumunan juga. Pemimpin eksekusi kembali mengumumkan bahwa eksekusi akan dimulai. In Yub menangis memanggil ayahnya. Gook Yoo juga menangis melihat In Yub. Para sapi dipukul agar berjalan. Tali mulai ditarik dari empat arah yang berbeda secara bersamaan. Tubuh Gook Yoo terangkat dari tanah.
Sapi kembali dipukul dan sapi berjalan. -Ih, ngeri liat wajah dan mata Gook Yoo yang memerah seperti menahan sakit yang luar biasa. Moo Myeong datang dan menutup mata In Yub. Sapi terus berjalan semakin jauh dan Gook Yoo menjerit keras. Orang-orang juga menjerit. Pemimpin eksekusi pun tersentak. Tiba-tiba terlihat potongan kaki Gook Yoo yang terlepas di salah satu tiang.
Perlahan In Yub memindahkan tangan Moo Myeong dari matanya. Tidak terlihat tubuh Gook Yoo lagi, yang ada hanyalah darah di beberapa tempat di atas tikar.
In Yub yang sudah lemah kemudian pingsan.
--
Terlihat Raja Taejong (Yi Bang Won) mengatakan bahwa satu persatu orang yang berada di sisinya meninggalkannya. "Pertama oleh tangan ayahku, sekarang oleh tanganku".
Raja ternyata sedang berbicara dengan Eun Cham. Eung Cham mengatakan pada raja agar tidak khawatir, karena masih banyak orang lain yang masih setia padanya.
Raja mengatakan bahwa ia ingin menempuh arah yang berbeda dengan ayahnya. Seorang ayah yang memihak, mengacuhkan kelahirannya, mengacuhkan anaknya yang adil. "Ia hanya mempedulikan adik tiriku, dan hasilnya adalah pertumpahan darah di dalam keluarga. Aku tidak akan mengikuti jalan ayahku!", ucap Raja Taejong. Ia terdiam cukup lama.
Ia menoleh sedikit ke arah belakang. Di belakangnya berdiri beberapa pelayan. Salah seorang dari mereka memberikan sebuah surat yang disegel pada Eung Cham. Eung Cham menerima surat itu. Raja menyuruhnya membaca surat itu.
Eung Cham membuka ikatan dan terkejut setelah membacanya dan bertanya pada raja.
Raja menjelaskan bahwa sepertinya ia mempunyai keluarga di luar istana yang tidak diketahuinya. Sebelum ia masuk ke istana, ada seorang pelayan wanita yang disayanginya. Raja mengatakan bahwa surat ini dari ibu pelayan wanita itu. Raja menjelaskan bahwa ia tidak bisa membawa pelayan itu masuk ke dalam istana karena kecemburuan ratu.
"Sepertinya ia hamil waktu itu. Ratu mungkin berada dibalik menghilangnya wanita itu. Ibunya mengirimkan surat ini untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi saat itu".
Eung Cham mengatakan jika surat ini benar maka di suatu tempat di luar sana putra raja mungkin sedang menderita dan mengembara.
Raja meneruskan, "Apakah memang benar orang yang mengirim surat ini adalah ibu wanita itu? Apakah pelayan wanita itu benar-benar mengandung anakku? Aku perlu tahu. Tanpa sepengetahuan siapa pun, aku ingin kau menyelidiki hal ini untukku".
Eung Cham terkejut mendengar perintah dari Raja Taejong. "Jangan khawatir, Yang mulia. Saya akan melakukan yang terbaik!".
--
Eun Ki tiba di kediaman In Yub. Ia melihat makanan berserakan akibat kerusuhan beberapa hari yang lalu. Ia berjalan mendkati tenda pernikahannya. Ia menemukan sebuah tusuk rambut. Tidak terasa air matanya mengalir melihat tusuk rambut itu.
--
In Yub dan Poong Yi tiba di kediaman Menteri Pertahanan bersama Moo Myeong. Mereka berdiri di luar. Karena masih shock, In Yub berdiri hampir terjatuh. Poong Yi berusaha menahan In Yub agar tidak terjatuh. Tapi Moo Myeong menghalanginya. Ia berkata, "Kerjakan saja tugasmu!". Poong Yi tidak jadi membantu In Yub.
Para pelayang berkumpul dan membicarakan In Yub. "Apa ia gadis karpet yang waktu itu?". "Ya. Memang dia", sahut yang lain. Dan Ji muncul. Ia tersenyum penuh kemenangan melihat In Yub. Ia berjalan diikuti oleh para pelayan wanita lainnya. Tiba di depan In Yub, ia melemaskan otot lehernya dan memberi hormat pada In Yub. Kemudian ia berjalan sambil menyenggol bahu In Yub. Kelakuan Dan Ji diikuti juga oleh pelayan wanita lainnya. Ada yang menyengol bahu kanan, dan ada yang menyenggol bahu kiri.
Karena In Yub memang sedang lemah, ia seperti terbawa ke kiri dan ke kanan. Poong Yi samapi khawatir melihatnya. Moo Myeong terlihat sedikit kasihan pada In Yub.
Bersambung...
Post a Comment