Sinopsis Maids Episode 2 Part 2

Sinopsis Maids Episode 2 Part 2
== All images credit to the owner ==
 
[Sinopsis Maids Episode 2 Part 1]

Sinopsis Maids Episode 2 Part 2

In Yub masih berdoa di kuil. Sa Wol yang tadinya hanya menunggu, sekarang ia juga ikut berdoa bersama In Yub. (Wah... tempatnya bagus bgt...).

Setelah selesai berdoa, mereka turun dari kuil. Tiba-tiba terdengar seseorang memanggil namanya. In Yub seperti mengenal suara itu dan berbalik. Eun Ki muncul dengan wajah yang pucat dan sedikit acak-acakan. In Yub memandang Eun Ki, kemudian terkejut melihat tangan Eun yang dibalut perban. Mereka hanya saling berpandangan.

Kemudian terlihat Eun Ki berdua dengan In Yub naik kuda dan pergi ke suatu tempat.

--

Seseorang terlihat marah dan melempar sebuah surat. Ia berkata sepertinya sudah saatnya mengirim kurir lain ke Ham Heung. (Ada tulisan, sepertinya nama karakter tersebut, tapi g ada terjemahannya...). Sepertinya ia Lee Bang Won. Lee Bang Won disebut juga dengan Raja Taejong.

"Siapa yang akan pergi saat ini?", tanyanya sambil memperhatikan bawahannya satu persatu. "Menteri Administrasi?". Menteri itu menunduk dan mengalihkan pandangannya. Bang Won kembali berjalan. "Jika bukan Menteri Administrasi, maukah kau pergi Menteri Kehakiman?". Menteri itu juga mengalihkan pandangannya.

Bang Won mengatakan bahwa saat ini rakyat mulai membicarakan tentang hal ini. Pemilik tanah yang lain mulai mencurigai kita. "Apakah tidak ada seorang pun yang ingin menyelesaikan masalah ini?", tanyanya dengan marah. Semua menteri menundukkan kepalanya. Ia melihat ke arah Eung Cham dan Chi Kwon tapi tidak berkata apa pun.

Tiba-tiba seorang masuk, "Yang Mulia!". Ia memberitahu bahwa Penasehat Kerajaan sudah kembali dari Ham Heung dan ia meminta bertemu dengan anda. Eung Cham dan Chi Kwon agak terkejut mendengarnya.


Raja menerima Gook Yoo. Ia menanyakan kesehatan ayahnya. Gook Yoo berkata bahwa ayahnya baik-baik saja hanya sedikit bertambah tua.

"Dan ia masih saja meskipun anaknya sendiri", ucap Bang Won.

Gook Yoo mengatakan bahwa ayah Bang Won telah menghilangkan kemarahannya dan menunggu Bang Won untuk memperbaiki hubungan mereka, ia berencana untuk mengunjungi kota ini segera. Semua orang di ruangan itu saling berpandangan. Bang Won sendiri sedikit terkejut dengan perubahan sikap ayahnya.

Eung Cham bertanya bagaimana Gook Yoo bisa kembali dengan selamat sementara selama ini ayah dari raja telah membunuh semua kurir yang ia kirimkan ke Ham Heung.

Gook Yoo menjelaskan awalnya ia juga tidak tahu akhir dari takdirnya. Ia sudah dipenjara berbulan-bulan. Sampai akhirnya pada hari ia akan dibunuh, putra dari Menteri Keuangan datang menyelamatkannya. Chi Kwon dan Eung Cham terkejut. "Putra Menteri Keuangan?", Bang Won terkejut.

Flash back ke tempat Gook Yoo akan dieksekusi.

Pengawal mengayunkan pedangnya. Gook Yoo memejamkan mata menanti akhir dari hidupnya. Dengan berani Eun Ki berdiri dan menahan pedang dengan tangan kosong. Terlihat darah keluar dari telapak tangannya.

Eun Ki masih mencoba membujuk Raja Taejo, ayah dari Raja Taejong. Ia mengatakan bahwa Penasehat kerajaan telah melayani Raja Taejo seumur hidupnya. Seorang putri tumbuh tanpa ibunya saat ini sedang menunggu satu-satunya ayah yang dimilikinya.

Gook Yoo memarahi Eun Ki. Ia meminta Eun Ki melepaskan tangannya dari pedang. Kemudian semua pedang diarahkan pada Eun Ki. Eun Ki berkata jika Raja Taejo ingin melihat darah hari ini, ambil saja darahnya.

"Apa kau tidak takut mati?", tanya Raja Taejo.

"Tentu saja saya takut, tapi saya tidak bisa membiarkan wanita yang saya cintai menjadi yatim piatu! Bukankah anda paling tahu daripada siapa pun bagaimana rasanya kehilangan keluarga?", ucap Eun Ki.

--

Kembali ke masa sekarang.

Gook Yoo menjelaskan bahwa pada saat itu Eun Ki membujuk Raja Taejo untuk memikirkan tentang keluarga yang sedang menunggunya dan tidak ingin diingat sebagai raja yang kejam. Eun Ki benar-benar telah menyentuh hati Raja Taejo.

Raja Bang Won berkata bahwa ia sangat terkesan dan ingin bertemu dengan Eun Ki. Tapi ia bingung bagaimana putra dari Menteri Keuangan bisa pergi menyelamatkan Penasehat Kerajaan.

Menteri Keuangan menjelaskan bahwa kedua anak mereka telah berjanji untuk menikah. Chi Kwon mengatakan bahwa sepertinya jiwa muda putranya telah menyebabkan gangguan dalam istana. Raja tertawa mendengar ucapan Menteri Keuangan. Sementara Eung Cham terlihat sedikit kesal.

Raja berterima kasih berkat Eun Ki pertentangan yang sudah lama berlangsung bisa diselesaikan. Raja berkata bahwa karena pengorbanannya, Gook Yoo hampir tidak bisa melaksanakan acara pernikahan. Raja memerintahkan Gook Yoo untuk segera pulang dan melaksanakan upacara pernikahan untuk putrinya. Gook Yoo mengucapkan terima kasih pada raja. Sementara Chi Kwon dan Eung Cham saling bertatapan. Sepertinya Eun Cham merasa dikhianati.

--

In Yub menunggu ayahnya di depan gerbang istana bersama Eun Ki dan Sa Wol. Begitu Gook Yoo keluar bersama dengan pelayannya, Eun Ki dan Sa Wol memberi hormat. In Yub memandang ayahnya dengan penuh kerinduan. Mereka berjalan saling mendekati. In Yub menangis melihat ayahnya.

"Apa kau baik-baik saja? Apakah ini terlalu sulit bagimu?", tanya Gook Yoo. In Yub menggelengkan kepalanya. "Terima kasih sudah menunggu ayah", ucap Gook Yoo.

In Yub hanya bisa menangis dan memeluk ayahnya. "Sudah, kita sekarang ada di depan istana", Gook Yoo menenangkan In Yub. Eun Ki tersenyum melihatnya.

In Yub berkata ia tidak peduli istana atau bukan, ia tidak peduli bangsawan atau bukan, ia tidak membutuhkan semua itu. Yang ia inginkan adalah ayahnya, karena tanpa ayahnya, ia bukan apa-apa. In Yub melepaskan pelukannya. Ia berkata bahwa semua orang berkata bahwa ayahnya sudah mati. Semua orang berkata agar ia menyerah. Ia sudah menuliskan semua nama-nama orang itu biar ayah bisa take it up dengan mereka.

"Ah, kau ini!", ujar Gook Yoo sambil tersenyum dan kemudian ia memeluk In Yub.

--

Di kediaman In Yub, suasana kembali ceria. Sa Wol terlihat membawakan daging untuk pelayan pria yang menemani Gook Yoo. Ia merasa pelayan itu sudah menderita akhir-akhir ini. Tapi pelayan pria itu merasa senang karena ia seperti sudah melakukan perbuatan yang baik untuk kerajaan. Ia mengatakan bahwa ketika di Ham Heung, Raja Taejo terlihat bersikap tak menentu. Sekali di penjara, lain waktu diberikan pada partainya. Raja Taejo sering berubah pikiran. Tapi semuanya berakhir ketika Eun Ki datang. Sepertinya Raja Taejo mulai mempercayai mereka. Aku juga melakukan sesuatu disana.

Sa Wol bertanya apa yang dilakukan pelayan itu. "Rahasia!", jawabnya. Ia mengatakan bahwa Tuan Gook Yoo berjanji akan membebaskannya jika tugas ini berakhir. Ia akan diberikan sebuah lahan pertanian. "Jadi, Sa Wol.. kau harus berpikir menikah denganku".

Sa Wol sedikit gugup dan berkata bagaimana dengan Nona In Yub. Ia mengatakan bahwa ia seharusnya mengikuti In Yub walaupun In Yub telah menikah.

"Kau dapat pulang pergi dari rumah kita", kata pelayan pria itu. Sa Wol tersenyum senang. Ia akan memberi jawaban nanti, begitu kata Sa Wol.

--

Di kediaman Menteri Pertahanan, Eun Cham berbicara dengan Lady Yoon. Lady Yoon bertanya jika kejadiannya seperti ini, bukankah keluarga mereka menjasi terlihat buruk. Apakah dengan kembalinya Penasehat Kerajaan akan menyebabkan banyak masalah?

Eung Cham berkata bahwa bukan seperti mereka berharap Gook Yoo akan kembali dalam keadaan mati. Lady Yoon bertanya, "Lalu bagaimana dengan harga dirimu? Bagaimana reputasi Yoon Ok kita?"

"Mak comblang hanya datang sekali. Itu saja! Tidak ada yang tahu ada pembicaraan mengenai pernikahan, jadi tidak ada yang perlu ditakutkan", jawab Eung Cham santai. Lady Yoon terlihat sedikit kesal. "Tapi itu benar-benar buang-buang waktu! Putra Menteri Keuangan benar-benar bagus!", ucap Eung Cham. Lalu ia mengajak istrinya makan malam, karena ia sedang bad mood ia minta diberikan minuman dan diputarkan musik.

"Musik?", tanya Lady Yoon.

"Kirimkan seorang pelayan untuk menunggu di meja!", perintah Menteri Pertahanan pada istrinya.

"Dalam kondisi seperti ini, anda masih ingin makan dengan seorang gadis? Tidakkah anda peduli sama sekali?", ucap Lady Yoon.

Eung Cham sedikit gelagapan. "Istriku, sudah berulang kali aku katakan, jangan saling berbicara terlalu informal".

Lady Yoon berkata bahwa ia berbicara tentang Ok Yi.

"Ok Yi?", ucap Eung Cham gugup dan bingung.

Lady Yoon bertanya, "Anda tidur dengannya tanpa tahu namanya? Atau bahkan sekarang anda telah lupa namanya?". Eung Cham geragapan. "Aku telah mengirimnya ke rumah keluargaku, jadi anda tidak bisa menemuinya lagi!", tegas Lady Yoon.

Eung Cham berkata walaupun ia berdiri atau pun duduk, Lady Yoon adalah wanita satu-satunya di dalam hatinya. Lady Yoon muak dengan ucapan Eung Cham. Eung Cham tersenyum kecut melihat kemarahan Lady Yoon. "Laki-laki bermuka tikus!", bentak Lady Yoon. Eung Cham langsung ceper mundur sambil mengelus wajahnya dengan gugup.

--

Hari sudah pagi, para pelayan berkumpul. Masing-masing mereka mengambil sepatu baru. Salah seorang pelayan wanita mengatakan bahwa kasihan Ok Yi tidak mendapatkan sepatu baru. Ia bertanya pada ibu Dan Ji apa perlu ia menyimpan satu lagi, siapa tahu Ok Yi akan kembali. Ibu Dan Ji hanya menjawab pelayan itu tidak perlu mengkhawatirkan yang lain. Ambil saja untuk dirinya sendiri.

Dan Ji lewat di sana. Ibu Dan Ji menyuruh Dan Ji memilih satu sebelum diambil oleh orang lain. Dan Ji menolaknya dan pergi dengan kesal. Ibu mengejar Dan Ji. Kemudian Moo Myeong datang. Salah seorang pelayan pria memberikan sepasang sepatu pada Moo Myeong. Ia meminta Moo Myeong mencobanya. Ia berkata bahwa semua sepatu ini dari rumah In Yub. Semua orang mendapat keuntungan dari kesalahan Dan Ji. Ia menjelaskan bahwa mungkin Nona In Yub berpikir bahwa mungkin insiden ini terjadi karena para pelayan di sana tidak memiliki sepatu yang bagus. Jadi semua mendapatkan sepatu baru, jelasnya sambil tertawa-tawa sendiri.

Moo Myeong hanya memandang pelayan itu. Ia tidak mengucap sepatah kata pun. Melihat reaksi Moo Myeong, pelayan itu langsung berhenti tertawa. Hehehe... Moo Myeong berlalu dari sana.

Di kamar Yoon Ok, Gae Ddong sedang memperlihatkan kain pada Yoon Ok. Gae Ddong berkata In Yub memberikan kain itu untuk mengganti kain sutra yang dulu ia pernah ia berikan. Ia meminta Yoon Ok memakainya untuk acara pernikahan In Yub. Gae Ddong juga berkata bahwa In Yub memberikan sepatu kepada para pelayan. Gae Ddong memuji In Yub sebagai orang yang murah hati karena mau memberi hadiah kepada pelayan milik orang lain.

Tentu saja Yoon Ok menjadi panas hatinya. Ia meminta Gae Ddong memegang kain dengan benar. Ia membuka laci meja dan mengambil pisau. Ia merobek-robek kain dengan pisau itu. Gae Ddong ketakutan melihat kemarahan Yoon Ok.

--

Sementara itu, In Yub sedang happy. Ia berjalan-jalan di pasar bersama Sa Wol. Sa Wol mengatakan bahwa menurutnya bukan ide yang baik mengirim sepatu dan kain ke rumah Yoon Ok.

Dengan enteng In Yub berkata bahwa pelayan dari rumah itu yang menyuruhnya mengirim kain yang baru. Ia mengirimkan sepatu karena ia merasa sepertinya karena dirinya, pelayan itu mendapat masalah. Ia hanya memberi sedikit pelajaran.

Sa Wol berkata bahwa itu bukan hadiah yang membuat seseorang merasa senang. In Yub akan dikutuk oleh mereka. Sa Wol meminta agar In Yub berpikir dua kali sebelum melakukan sesuatu. "Ya? Ya?", bujuk Sa Wol. Tapi In Yub tidak peduli dengan nasehat Sa Wol.

"Jika mereka ingin mengutukku, biarkan saja. Sekarang semuanya sudah kembali baik-baik saja, aku tidak takut lagi. Ayahku sudah pulang sekarang...", jawab In Yub.

"Anda memiliki calon suami yang bisa diandalkan...", Sa Wol menggoda In Yub. In Yub tersenyum senang. Ia berkata setelah ia menikah, ia ingin agar Sa Wol menikah juga. Sa Wol dengan malu-malu membantah. Ia berkata ia akan ikut dengan In Yub selamanya.

"Benarkah? Jangan menyesal ya?", goda In Yub. Sa Wol mengalihkan perhatian In Yub dengan mengatakan bahwa ia lapar dan ingin dibelikan makanan.

--

Malam hari, Dan Ji sedang berada di gudang peralatan dapur. Seseorang mengendap-ngendap dibelakangnya. Begitu dekat dengan Dan Ji, ia mengejutkan Dan Ji dengan cara memegang b**ong Dan Ji sambil berkata apa Dan Ji sudah sembuh dari luka. (Dasar Yoon Seo!!!)

Dan Ji terkejut dan langsung berbalik. "Ini aku, Yoon Seo! Kau sangat imut kalau terkejut", goda Yoon Seo.

"Apa maumu?", tanya Dan Ji.

Sambil mengelus pipi Dan Ji, Yoon Seo bertanya apa itu sakit? Dan Ji berkata bahwa ternyata butuh waktu lama untuk Yoon Seo menanyakan hal itu.

"Dan Ji-ya! Ta-da! Aku pergi ke pasar dan membelikan sepatu ini untukmu", bujuk Yoon Seo. Ia melihat Dan Ji memakai cincin yang ia berikan.

"Apa kau membelinya di pasar juga?", tanya Dan Ji sambil menunjukkan cincin yang dipakainya pada Yoon Seo.

"Ya, tentu saja!" jawab Yoon Seo agak gugup. "Benarkah?", tanya Dan Ji lagi.

"Ya. Kenapa? Silahkan pakai sepatunya dan nikmati makanannya!", ujar Yoon Seo sambil mengambil sepatu dan menyangkutnya di jari Dan Ji hingga cincin itu tertutup oleh sepatu itu. Ia melambai kecil pada Dan Ji dan bergegas pergi.

Dan Ji keluar dari gudang itu sambil memperhatikan sepatu pemberian Yoon Seo dengan senang. Ia terkejut melihat Dduk Swe di luar, tapi Dduk Swe tidak melihat kedatangannya. Dan Ji menyembunyikan sepatunya di belakang badannya dan berjalan cepat melewati Dduk Swe.

Dduk Swe melihat Dan Ji dan ia mengejarnya. Ia memberikan sepatu untuk Dan Ji. Sepatu itu dari jerami tapi dihias dengan bunga di atasnya. Tanpa menunggu jawaban dari Dan Ji, Dduk Swe langsung masuk ke dalam.

Di kamarnya, Dan Ji belum tidur. Sementara pelayan wanita lainnya sudah tertidur. Ia mengeluarkan sepatu dari Yoon Seo dan sepatu dari Dduk Swe dari balik selimut. Ia memperhatikan kedua sepatu itu. Kemudian memutuskan membuang sepatu yang diberikan oleh Dduk Swe.

--

Sebuah kelompok yang bernama Man Wol?", tanya Chi Kwon.

"Itu adalah kelompok bawah tanah yang merencanakan rekonstruksi Goryeo. Sebelum Raja Taejo tiba, ia ingin menghancurkan kelompok itu", jelas Gook Yoo pada Chi Kwon. "Maukah kau membantu kami?", tanya Gook Yoo. (Belum tau siapa "dia" yang dimaksud oleh Gook Yoo. Sepertinya maksudnya Raja Taejong.)

Chi Kwon terkejut dan berkata bahwa tugas itu adalah tugas yang berbahaya. "Kita harus membicarakan dengan Raja Taejong", ucap Chi Kwon.

"Kita harus menjaga rahasia ini. Man Wol juga sudah menyusup ke dalam pemerintahan", ungkap Gook Yoo.

"Tidak mungkin!", tukas Chi Kwon tidak percaya.

"Itu benar", Gook Yoo meyakinkan Chi Kwon. Itulah sebabnya semua kurir yang dikirim ke Ham Heung tidak pernah pulang dengan selamat. Semua dibuat seolah-olah Raja Taejo lah yang membunuh para kurir. Semua ini dilakukan oleh pihak yang tidak ingin kedua raja berdamai. Raja Taejo mengetesnya dan bertanya apa ia salah seorang dari pengkhianat. Hanya karena Eun Ki lah yang meyakinkan Raja Taejo bahwa ia bukan bagian dari pengkhianat. Dan sekarang, sepertinya ia akan menjadi seorang pengkhianat.

"Apa maksudmu?, tanya Chi Kwon.

Saat ini ia sudah mengirimkan seseorang untuk berpura-pura bergabung dengan kelompok Man Wol. Gook Yoo mengatakan bahwa ia juga mengirimkan pesan bahwa ia kan mensupport mereka secara finansial. Dan ia juga berencana untuk bergabung. Untuk mendekati anggota inti dari kelompok itu, maka ia harus menunjukkan sikap murah hati pada mereka. Berpura-pura menjadi seorang pengkhianat adalah berbahaya. Jadi Gook Yoo ingin Chi Kwon menjadi saksi atas kejadian ini pada raja.

Chi Kwon tertegun mendengar permintaan Gook Yoo. "Hanya kau yang bisa aku percaya, Lord Kim!", tegas Gook Yoo. Chi Kwon terdiam memandang Gook Yoo.

--

Di jalan yang sudah sepi, Moo Myeong berjalan ke suatu tempat.

Seorang pria membakar sebuah besi hingga panas. "Apakah kau mau melakukan seperti yang aku katakan?", tanyanya pada seorang pria yang digantung di depannya.

"Tidak! Aku tidak bisa!", jawab pria itu.

Mendengar jawaban itu, besi panas tersebut diletakkan di kulit dada pria yang digantung itu. Pria itu berjalan menemui Moo Myeong yang sudah tiba di sana. Ia memberi hormat pada Moo Myeong dan berkata, "Semua hampir selesai". (Melihat pria itu memberi hormat pada Moo Myeong, sepertinya Moo Myeong pemimpin mereka). "Ia akan menyerah dalam dua tiga hari. Apa lagi yang bisa dilakukan jika nyawamu dalam bahaya. Ia akan melakukan seperti yang kita inginkan", kata pria itu pada Moo Myeong.

--

Di rumahnya, In Yub menemani ayahnya makan malam. Karena ia akan menikah, ia mengingatkan ayahnya untuk makan yang teratur, membeli baju setiap satu bulan sekali, dan ia berjanji akan mengirim surat setiap hari pada ayahnya. Ia meminta ayahnya untuk selalu membalas suratnya. Gook Yoo berjanji akan melakukannya. Ia berterima kasih karena In Yub telah menjadi putrinya dan ia meminta maaf karena tidak bisa banyak menghabiskan waktu dengan In Yub.

"Akan lebih baik jika aku anak laki-laki. Jadi aku tidak perlu meninggalkan ayah seperti ini", kata In Yub.

Gook Yoo berkata bahwa In Yub selalu berada di sisinya dimana pun ia berada. In Yub meneteskan air mata haru mendengar ucapan ayahnya.

--

Di kediaman Gook Yoo sedang diadakan pesta. Tamu-tamu berdatangan. Para pelayan sibuk mempersiapkan makanan. Ada juga pertunjukan akrobat dan musik. Sa Wol sedang merias In Yub di kamarnya. In Yub diberikan pemerah pipi dan bedak, dipasangkan jepit rambut, dan dipakaikan baju pengantin.

--

Di kediaman Chi Kwon, Eun Ki sedang bersiap-siap memakai baju pengantinnya. Lady Han sedikit mengeluh melihat putranya yang hebat dan tampan akan menikahi seorang wanita yang hanya dibesarkan oleh seorang ayah. Lady Han berkata bahwa ia tidak menyukai Penasehat Kerajaan karena telah menyebabkan tangan Eun Ki terluka. In Yub juga bukan gadis yang baik. Bagaimana bisa ia menerobos masuk ke pesta yang diadakan hanya untuk orang dewasa. Dan dia pikir siapa dia meminta dibentangkan kain untuknya berjalan?, keluh ibunya.

"Ini pernikahanku, bukan pernikahan ibu. Aku hanya berpikir dia lah yang tepat!", ujar Eun Ki.

"Dia menantuku juga!", tukas Lady Han.

Sementara di lorong di luar kamar, Chi Kwon berdiri mendengarkan pembicaraan antara Eun Ki dan istrinya. Ia melihat persiapan yang dilakukan oleh putranya melalui celah pintu yang sedikit terbuka. Chi Kwon sedikit termenung. Tidak tahu apa yang dipikirkannya. Kemudian ia melangkah pergi.

 


Di kediaman Menteri Pertahanan, Yoon Ok bersiap pergi ke pernikahan In Yub. Lady Yoon melarangnya pergi, tapi Yoon Ok keras kepala. Ia meyakinkan ibunya bahwa ia baik-baik saja. Ia ingin melihat bagaimana pernikahan In Yub. Nanti jika ia menikah ia ingin pernikahannya jauh lebih meriah daripada pernikahan In Yub. Ibu tetap melarangnya pergi, tapi Yoon Ok tidak peduli dengan ucapan ibunya.

Moo Myeong yang juga ada di sana, mencoba menenangkan Lady Yoon. Ia berkata ia akan pergi mengantarkan Yoon Ok.
 

--


Di kamarnya, In Yub terus saja bercanda dan menggoda Sa Wol. Ia berjanji setelah ia menikah, ia akan menikahkan Sa Wol juga. Sa Wol pura-pura menolak rencana In Yub. Tiba-tiba seorang pelayan mengumumkan bahwa Nona Yoon Ok datang dan ingin menemui In Yub sebelum acara dimulai. Sa Wol kesal dengan kedatangan Yoon Ok, tapi In Yub menegurnya agar jangan bersikap begitu.

"Biarkan ia masuk!", kata In Yub pada pelayan yang di luar.

 

In Yub menemui Yoon Ok. Yoon Ok mengucapkan selamat atas pernikahan In Yub. In Yub mengucapkan terima kasih atas kedatangan Yoon Ok, ia yakin ini tidak mudah bagi Yoon Ok. Yoon Ok memohon agar In Yub berhenti berkata demikian karena akan sedikit menyakitkan untuknya.

"Yoon ok-ah! Aku benar-benar minta maaf atas sikap burukku di rumahmu. Saat itu aku tidak tahu ayahku masih hidup atau tidak. Aku benar-benar cemas", ucap In Yub.

Yoon Ok berkata bahwa tidak apa-apa, sebenarnya sungguh melegakan, mereka bersama-sama bertemu Eun Ki dan semuanya jadi terungkap. Jika ia tidak tahu, mungkin ia sudah menikah dengan Tuan Eun Ki. "Ah benar-benar mengerikan hanya memikirkannya saja! Kau pasti dalam posisi sulit", ujar Yoon Ok.

Awalnya In Yub terdiam agak lama mendengar ucapan Yoon Ok. Tapi akhirnya ia berkata ia setuju dengan perkataan Yoon Ok. Karena kejadian di hari itu menyadarkan Eun Ki bahwa sedang terjadi pembicaraan tentang pernikahan tanpa sepengetahuannya, kemudian Eun Ki pergi ke Ham Heung dan menyelamatkan ayahnya. Mungkin jika hal ini tidak terjadi mungkin ayahnya benar-benar telah dibunuh.

"Dia benar-benar seorang pria. Rumor yang beredar di Do Seong sangat tepat!, ujar Yoon Ok. Wajah In Yub sedikit berubah. "Ah, eonni! Ini tidak seperti aku benar-benar menyukainya atau apa! Jangan khawatir. Aku masih punya banyak tawaran unutk pernikahan".

"Baiklah. Itu melegakann. Suatu hari nanti kau akan bertemu dengan pria yang baik pula", sahut In Yub.

Yoon Ok berkata bahwa ia terinspirasi dari In Yub. Dia akan memilih sendiri pengantin prianya. "Apakah kau tidak berpikir aku juga memiliki belahan jiwaku?", tanya Yoon Ok. In Yub tersenyum pada Yoon Ok.

Sa Wol dan Gae Ddong yang dari tadi menguping dari luar sedikit khawatir dengan arah pembicaraan kedua gadis ini. Sa Wol masuk dan mengajak In Yub segera pergi. Yoon Ok tersenyum tapi begitu In Yub tidak melihat, senyumnya hilang. Gae Ddong memuji In Yub dan berkata bahwa pengantin wanitanya terlihat sangat cantik. Yoon Ok memandang tajam Gae Ddong. Gae Ddong mundur ketakutan. Yoon Ok mengambil sebuah baju yang ada di lantai dan melemparnya pada Gae Ddong. "pegang baju itu kuat-kuat!", perintahnya menahan marah.
 

Di luar, In Yub sedang menjalani prosesi pernikahan. Ia memberi hormat pada Eun Ki. Semua yang melihat, memuji In Yub cantik dan pintar dalam memberi hormat. Eun Ki tersenyum senang melihat pengantin wanitanya. Kemudian MC meminta pengantin pria memberi hormat. Dengan sangat semangat, Eun Ki memberi hormat. Sanking semangatnya, ia sampai terjengkang ke belakang.

Para pelayan dibelakangnya mencoba membantu. Gook Yoo juga tersenyum melihat Eun Ki. In Yub juga. Eun Ki berkata ia tidak apa-apa.
 

Moo Myeong sedang berdiri menunggu Yoon Ok. Tiba-tiba ia merasakan sesuatu. Sekelompok pasukan memasuki kediaman Gook Yoo. Orang-orang terkejut melihatnya. Pengantin yang sedang prosesi meminum arak pertamanya juga terkejut. Pemimpin pasukan membacakan sebuah perkamen.
Gook Yoo telah melakukan suatu kejahatan yang besar! Maju ke depan dan tangkap dia!

Semuanya terkejut. Pemimpin pasukan memerintahkan pasukannya untuk menangkap Gook Yoo dan membawa semua orang yang terlibat di sana. Keadaan jadi kacau balau. Meja-meja terangkat, makanan berjatuhan. Orang-orang berlarian. Gook Yoo sudah diikat dan dibawa oleh beberapa orang tentara. In Yub mengejar dan memanggil ayahnya. Tapi ia ditahan oleh dua orang tentara. Eun Ki memanggil In Yub.

Moo Myeong datang. Ia melihat Nona Yoon Ok ditarik oleh dua orang tentara. Ia menolong Yoon Ok dan menendang kedua tentara itu. Kemudian ia menggendong Yoon Ok. Yoon Ok sangat terkejut. Sementara Eun Ki juga berusaha melepaskan dirinya dari tentara dan berusaha menggapai tangan In Yub yang berada tidak jauh darinya. Tapi pegangan tersebut perlahan terlepas. Eun Ki ditarik dan dibawa oleh para tentara. Sementara In Yub ditarik oleh tentara ke arah yang berlawanan. Moo Myeong melihat ke suatu arah.


Bersambung...

Komentar :

Di episode kedua ini, mulai terlihat clue dari misteri di drama ini. Dibalik sikapnya yang misterius dan sedikit berani terhadap In Yub, ternyata ia pemimpin sebuah kelompok pemberontakan. Di episode ini juga diceritakan bahwa ia memiliki masa lalu dengan Ga Hee Ah, seorang gisaeng. Ntah bagaimana mereka menjadi berpisah dan bermusuhan.

Hee Ah juga ternyata memiliki maksud tertentu terhadap Menteri Pertahanan Eung Cham. Bersama dengan Chi Kwon ia merencanakan untuk mengambil alih kediaman Menteri Pertahanan. Bagaimana ia dan Chi Kwon bisa bertemu dan membuat rencana tersebut? Mengapa Chi Kwon berpura-pura bersahabat dengan Eung Cham dan memiliki maksud tidak baik pada Eung Cham?

Chi Kwon sepertinya juga terpaksa menyetujui pernikahan putranya dengan In Yub karena masalah pernikahan ini sudah diketahui oleh Raja Taejong. Dan ia tidak mungkin menentang pernikahan itu di hadapan raja. Apakah Chi Kwon benar-benar sahabat Gook Yoo? Gook Yoo mengatakan rahasianya pada Chi Kwon karena ia mempercayai Chi Kwon berada di pihak yang sama dengannya. Apakah benar demikian? Mengapa Gook Yoo tiba-tiba ditangkap oleh tentara? Apakah Chi Kwon yang menusuk Gook Yoo dari belakang?

Ikuti terus ya sinopsis drama ini dan jangan lupa menulis komentarnya. Gomaweoyo...

[Sinopsis Maids Episode 3 Part 1]

Share:

Post a Comment

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes