Sinopsis Maids Episode 1 Part 2

Sinopsis Maids Episode 1 Part 2
== All images credit to the owner ==


[Sinopsis Maids Episode 1 Part 1]

Sinopsis Maids Episode 1 Part 2

Scene beralih ke tempat yang lain.

Seorang pria yang sudah tua –mungkin ia raja- bertanya pada seorang pria yang sedang berlutut dan dikelilingi oleh para pengawal, apakah ia memiliki putri. Ya, jawab pria itu. Namanya In-Yub - ternyata pria itu adalah ayah In-Yub. Pria tua itu berkata pada ayah In-Yub untuk tetap hidup dan kembali dengan selamat agar bisa melihat pernikahan putrinya, dan mungkin juga bisa melihat cucunya.

Pria tua itu berkata lagi si brengsek Bang-Won itu memiliki Eung-Cham di sisinya dan Kim Chi-Kwon di sisi yang lain. Mengapa ia mengirim Gook Yoo yang merupakan pengikutnya. Dia –maksudnya Bang-Wol- mengatakan ingin mendapat persetujuan ayahnya tapi mengapa ia memperalat pengikutnya untuk melawannya.

Mendengar perkataan pria tua itu ayah In-Yub hanya mampu mengucapkan, “ Yang Mulia…”. Ia ingin berdiri tapi ditahan oleh pedang para pengawal. Raja mendekati Gook-Yoo (ayah In-Yub) dan bertanya kembali kepada siapa Gook-Yoo akan setia. Goo-Yoo menjawab kesetiaannya untuk Korea.

“Apa?”, Raja terkejut.

Gook-Yoo menambahkan, saat ini Raja telah membuka negaranya dan putranya sedang berperang, masyarakat sudah lama dalam kekacauan, sudah saatnya Raja membuang perbedaan dan menguburkan konflik yang sudah berkepanjangan.

Raja marah. Ia mengatakan Gook-Yoo itu sekarang bukan orangnya. Gook-Yoo adalah orangnya Bang-Won. Ia memerintahkan Gook-Yoo mempersiapkan dirinya dan beranjak pergi. Gook-Yoo hanya mampu memanggil Yang Mulia sambil membungkukkan badannya di bawah todongan pedang para pengawal.

Scene beralih lagi ke kediaman Menteri Pertahanan.

Pesta ulang tahun Menteri Pertahanan sedang berlangsung. Saat itu sedang berlangsung pertunjukan sulap oleh seorang pria dan seorang wanita. Di sekeliling mereka ada beberapa orang wanita sedang menari dan beberapa pria memainkan musik. Dua orang pria sudah agak tua dan beberapa pemuda menyaksikan pertunjukan itu. Mereka terkagum-kagum melihat sulap itu. Setelah pertunjukan sulap selesai, seorang wanita cantik keluar dari kotak sulap dan menari sambil melirik menggoda ke arah sang Menteri Pertahanan. Ternyata wanita itu adalah hadiah yang diberikan pada sang menteri pertahanan dari Menteri Keuangan. 


Menteri Keuangan, Kim Chi-Gwon bertanya apakah Menteri Pertahanan, Heo Eung-Cham, menyukai hadiahnya. Awalnya ia menolak. Ia beralasan pada kondisi pemerintahan yang tidak begitu baik saat ini, hal seperti ini tidak perlu dilakukan. Chi-Gwon berkata jika Eung-Cham tidak menyukainya, ia akan segera menghentikan pertunjukannya. Namun Eung-Cham berkata tidak apa-apa dilanjutkan saja. Sepertinya tamu yang lain menyukainya. Ia berbicara sambil mengelus jenggot dan memandangi wanita cantik itu. Hah!!! Alasan aja..

Chi-Gwon tertawa mendengar ucapan Eung-Cham. Ia berkata Menteri Pertahanan sangat baik hati. 

Sementara itu, Yoon-Seo terus terpesona pada wanita cantik itu. Ia berkata wanita itu adalah geisha yang terkenal dan baru pindah ke kota mereka. Semua orang tahu namanya. Tapi tidak semua orang bisa bertemu dengannya.  Namanya Ga Hee-Ah. Semua teman-teman Yoon-Seo terpesona ketika mendengar wanita itu yang bernama Ga Hee-Ah kecuali Eun-Ki.

Yoon-Seo mengajak Eun-Ki untuk menyewa bar suatu hari nanti karena hari ini karena jika ada ayah mereka, mereka tidak akan punya kesempatan menemui geisha itu. Eun-Ki terlihat kesal mendengar ajakan Yoon-Seo. Yoon-Seo bertanya mengapa. Apa Eun-Ki tidak menyukai gadis yang berpindah dari satu kamar ke kamar yang lain. Mereka akan keluar bersama-sama. Yoon-Seo yang akan membayar.

Mendengar perkataan Yoon-Seo, teman-temannya tertawa kecuali Eun-Ki. Eun-Ki berkata walaupun sudah menikah Yoon-Seo belum merasa puas mengejar gadis-gadis. Teman-temannya menertawai Yoon-Seo. Yoon-Seo sedikit kesal ditertawakan. Ia berkata ia adalah orang yang berpikiran tetap. Di masa lalu, sekarang, menikah ataupun belum menikah, ia tetap tidak bisa mengubah fakta bahwa ia sangat menyukai gadis-gadis… Yoon-Seo dan teman-temannya tertawa. Begitu juga Eun-Ki.

Tiba-tiba pelayan Eun-Ki muncul dari samping dan memberi pesan pada Eun-Ki. Eun-Ki membaca pesan dan tersenyum. Ia buru-buru pergi. Di pintu keluar ia bertemu dengan Moo-Myeong. Mereka sekilas bertatapan. Moo-Myeong membungkuk pada Eun-Ki, tapi Eun-Ki tidak mempedulikan.

In-Yub tiba di tempat pesta, tapi masih di luar. Ia bertemu dengan Moo-Myeong yang berjaga di depan pintu. Ia memerintahkan Moo-Myeong untuk mengumumkan kedatangannya. Moo-Myeong menolak. Ia berkata pesta sedang berlangsung. Sa-Wol juga berkata pada In-Yub untuk menunggu sebentar. Karena di dalam tarian belum selesai. In-yub berkata ini sangat kejam, ayahnya masih berada di tempat yang asing, tidak tahu apakah masih hidup atau tidak, tapi orang-orang di sini bersenang-senang menonton tarian dari geisha.

Moo-Myeong meminta In-yub bersikap lebih terhormat karena ini pesta ulang tahun Menteri Pertahanan…Beuhhh… In-Yub memandang marah pada Moo-Myeong. Sa-Wol berusaha menyabarkan In-Yub. Ia berkata tarian sebentar lagi akan selesai. Ia bertanya pada Moo-Myeong, tariannya akan segera selesai kan?

Moo-Myeong menjawab hari ini atau besok kita tidak pernah tahu. Kita akan tahu nanti. In-Yub marah. Ia merasa dipermainkan  oleh Moo-Myeong. Moo-Myeong berkata jika In-Yub mau membayarnya lagi dengan baik, ia akan mencoba meminta agar mereka menyelesaikannya hari ini. In-Yub berjalan mendekati Moo-Myeong. Ia mengancam bahwa ini terkahir kalinya ia minta. Umumkan kedatangannya.

Moo-Myeong tetap meminta In-Yub untuk menunggu. In-Yub bertanya apa Moo-Myeong pikir ia tidak bisa masuk karena Moo-Myeong tidak mengizinkan? Moo-Myeong malah menantang balik. Apakah Anda mau mencoba masuk? In-Yub berjalan semakin mendekat. Ia memerintahkan Moo-Myeong untuk minggir.

Akhirnya Moo-Myeong bergeser. Dan in-Yub membuka pintu. Geisha yang sedang menari terkejut. Ia hampir saja terjatuh. Melihat hal itu In-Yub juga terlihat terkejut. Dan acara pun bubar. Orang-orang bertanya siapa dia.
 

Menteri Keuangan,  Kim Chi-Gwon keluar dan bertanya apa yang terjadi. Merasa sudah mengacaukan acara, In-Yub merasa bersalah. Ia bertanya pada Sa-Wol, “Ottoke?”. Sa-Wol hanya bisa menggelengkan kepalanya. Moo-Myeong juga melengos melihat ke arah yang lain.

Tapi In-Yub menguatkan hatinya. Ia mengambil hadiah untuk Menteri Pertahanan yang sedang dipegang oleh Sa-Wol. Dan ia bersiap masuk. Geisha memberi kesempatan pada In-Yub dan dia melangkah keluar.

Di depan pintu ia bertemu dan memandang Moo-Myeong agak lama. Dan kemudian melangkah pergi diikuti oleh rombongannya.

Sementara In-Yub menghadap Menteri Pertahanan dan mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Eung-Cham hanya memandang In-Yub sambil mengelus jenggotnya. (ga suka lihat wajah mesumnya!!). Chi-Gwon berkata apa yang dilakukan In-Yub di sana. Di sana tempat untuk orang dewasa. Seorang gadis yang belum menikah menerobos masuk dan mengacaukan pesta. Chi-Gwon mengusir In-Yub pergi. Eung-Cham menenangkan Chi-Gwon.

Eung-Cham berdiri dan menemui In-Yub. Ia bertanya putri siapakan In-Yub. In-Yub memperkenalkan diri. Ia adalah putri Gook-Yoo, seorang kurir yang sedang dipanggil ke Ham Heung. Eung-Cham bertanya bukankah In-Yub teman putrinya Yoon-Ok? Eung-Cham mengatakan pasti sulit mengurus sebuah rumah yang besar tanpa adanya seorang ibu. In-Yub berkata ia hanya menunggu hari kepulangan ayahnya. In-Yub melangkah mendekati Menteri Pertahanan dan menyerahkan hadiah yang dibawanya.

Menteri Pertahanan menerima hadiah dan bertanya In-Yub tetap mempersiapkan hadiah walaupun ayahnya sedang tidak ada. In-Yub berkata itu adalah sebuah tanda mata kecil, sebuah kaligrafi karya Lee Han. Eung-Cham membuka dan membaca kaligrafi itu.

In-Yub berkata puisi yang ditulis di tanda mata itu menceritakan kerinduan pada teman. Ayahnya yang sedang berada sendirian di luar sana pasti merindukan teman-temannya. Sudah 100 hari ayahnya pergi. Sudah banyak surat yang ia kirimkan tapi tidak ada balasan. Sambil menahan tangis In-Yub berkata ia tidak mendapatkan kabar apa pun mengenai ayahnya.  In-Yub memohon siapa pun yang mengetahui kabar dari Ham Heung, mohon bersedia memberitahukan padanya.

Chi-Gwon menasihati In-Yub agar tidak terlibat dengan masalah politik. Ia memerintahkan In-Yub kembali dan menunggu di rumah. Chi-Gwon dan Eung-Cham beranjak masuk. Namun Eung-Cham berbalik dan berkata pada In-Yub bahwa Raja sekarang sedang focus pada Ham Heung. Jadi In-yub akan segera mendengar kabar mengenai ayahnya. Eung-Cham berjanji jika ia mendapat kabar dari Ham Heung, ia akan segera menghubungi In-Yub.

Mendengar janji Eung-Cham, In-Yub tersenyum senang dan mengucapkan terima kasih sambil membungkukkan badannya beberapa kali.

Di dapur, istri Menteri Pertahanan sedang mencicipi minuman yang disiapkan oleh oleh pelayan. Ia menyukai rasanya dan memerintahkan pelayan untuk segera menghidangkan jika sudah selesai. Tiba-tiba pelayan yang membawa minuman mual dan ingin muntah. Istri Menteri Pertahanan memandang pelayan itu tapi tidak mengatakan apa pun. Ia mengatakan pada kepala pelayan Hae-Sang agar memberikan banyak makanan yang tersisa untuk dibawa pulang pelayan-pelayan yang telah membantu. “Baik Nyonya Yoon”, jawab Hae-Sang.

Tiba-tiba datang seorang gadis. Ia meminta ibunya, Nyonya Yoon, untuk memeriksa geisha dan semua pelayan sebelum mereka pulang. Ia mengatakan bahwa ia kehilangan cincinnya. Dan tidak mungkin anggota keluarga yang mengambilnya. Nyonya Yoon bertanya jadi apa? Apakah kau mencurigai para tamu? Bukan begitu, sahut gadis itu. Banyak pelayan dari kediaman lain di sini. Banyak orang yang tidak kita kenal, jadi…

Ucapannya terpotong. Salah satu pelayannya berkata siapa sih yang berani mencuri di kediaman Menteri Pertahanan. Ia yakin mungkin nonanya lupa dimana menyimpannya. Ia berjanji setelah pesta usai ia kan mencarinya. Nona itu memarahi si pelayan. Ia berkata bahwa ia telah mencari ke semua tempat. Nyonya Yoon meminta putrinya diam. Ia berkata saat ini cincin yang hilang bukan hal yang penting. Banyak tamu politisi yang hadir. Dan Nyonya Yoon pergi meninggalkan putrinya.

Sa-Wol menemui pelayan Yoon-Ok dan menitipkan hadiah kain dari In-Yub untuk Yoon-Ok. Sa-Wol berpesan pada pelayan itu agar jangan lupa mengatakan kain sutra itu sangat jarang dan mahal. Dan jangan lupa beritahu juga pada Tuan Menteri Pertahanan. In-Yub tidak sabar dan ingin Sa-Wol berhenti mengatakan hal itu. Tiba-tiba dari kejauhan muncul Yoon-Ok. Yoon-Ok terlihat gembira.

Yoon-Ok berlari menemui In-Yub. Ia berkata In-Yub akan pergi tanpa menemuinya? Jangan begitu, unnie. In-Yub menjelaskan ia hanya ingin memberikan hadiah kemudian langsung pulang. Ia sudah tidak memiliki energy lagi setelah bertemu para tetua. Yoon-Ok berkata walaupun begitu In-Yub harus tetap menemuinya. Ini bukan ulang tahunnya, mengapa In-Yub memberinya hadiah. Yoon-Ok memaksa In-Yub tinggal sebentar dan bermain dengannya.

Sa-Wol mengatakan pada Yoon-Ok bahwa kain yang diberikan In-Yub bukan kain biasa. Tuan Gook-Yoo mendapatkan kain itu dari istana, ketika ia masih bekerja di sana. Yoon-Ok tersenyum tidak percaya. In-Yub tersenyum dan menjawab kain itu memang bukan kain biasa. Ia meminta Yoon-Ok membuat baju dari kain itu dan Yoon-Ok pasti terlihat cantik. Yoon-Ok berterima kasih pada In-Yub.

Yoon-Ok berkata ia akan membuat gaun pengantin dengan kain ini. In-Yub heran mendengar Yoon-Ok mempersiapkan gaun pengantin padahal suaminya belum ditentukan. Yoon-Ok mengajak In-Yub menjauh dari para pelayan. Setelah berdua ia berbisik bahwa sebenarnya hari ini calon suami potensialnya datang ke pesta. Sekarang ia akan menemuinya. Dan ia ingin In-Yub ikut melihat calon suaminya. In-Yub menolaknya.

Yoon-Ok berkata ia telah mengirimkan pesan pada calon suaminya yang berisi pengantin wanitanya sedang menunggu. Ia sedang menunggu di halaman belakang. Ayo, ajak Yoon-Ok lagi dan menarik In-Yub.

Dalam perjalanan, Yoon-Ok menjelaskan bahwa calon suaminya itu belajar bersama Yoon-Seo, keluarganya kaya, dan ia tampan. Ia melihat pria itu ketika pria itu menemui kakaknya di sini dan wajahnya…wow. In-Yub bertanya apa yang akan dilakukan Yoon-Ok. Sepertinya Yoon-Ok sudah jatuh cinta pada pria itu. Yoon-Ok mengakui sejujurnya ia sudah menyukai pria itu sejak masih kecil. Ia telah melihat banyak teman Yoon-Seo dan mereka tidak ada bandingannya dengan pria ini. Yoon-Ok sudah melihat sekilas dan pria ini benar-benar menakjubkan. Ia benar-benar sempurna, puji Yoon-Ok.

In-Yub penasaran siapa pria yang membuat Yoon-Ok seperti itu. Yoon-Ok meminta In-Yub merahasiakannya karena ia belum menceritakan pada siapa pun. Yoon-Ok berkata pria itu tidak hanya tampan, saat ini ia sedang belajar di Sung Kyun Kwan. In-Yub agak tertegun mendengarnya.

Mereka tiba di halaman belakang. Di sana Eun-Ki telah menunggu. Namun Eun-Ki tidak langsung menyadari kedatangan Yoon-Ok dan In-Yub karena ia menghadap kea rah lain. Begitu ia berbalik, Yoon-Ok tersenyum senang, sedangkan In-yub merasa seperti mengenal pria itu. Ia terkejut melihat pria itu.

Eun-Ki berjalan mendekat sambil tersenyum… ia berjalan ke arah In-Yub. Yoon-Ok tiba-tiba maju selangkah kedepan dan membungkuk pada Eun-Ki. Eun-Ki membalasnya. Yoon-Ok berkata pada Eun-Ki, “Anda datang”.

Eun-Ki terlihat bingung dan melihat ke arah In-Yub. In-Yub berkata pada Eun-Ki, dia terlihat sangat familiar. Anda sangat mirip dengan seseorang yang saya kenal. Sementara Yoon-Ok masih tersenyum senang di sampingnya. In-Yub bertanya apa Eun-Ki dan Yoon-Ok akan menikah. Yoon-Ok yang menjawab, belum ada kesepakatan apa pun di antara mereka.

Eun-Ki berkata pada In-Yub dia akan menjelaskan segalanya. Ini bukan seperti yang dipikirkan In-Yub. In-Yub berkata jika Eun-Ki ingin bertunangan maka Eun-Ki seharusnya memutuskan terlebih dahulu pertunangannya yang dulu. Mendengar perkataan In-Yub, Yoon-Ok seperti bingung dan berpikir ada sesuatu di antara In-Yub dan Eun-Ki.

In-Yub melanjutkan perkataannya, bukankah paling tidak hal itu yang terakhir bisa Eun-Ki lakukan untuk tunangannya yang sudah lama menunggu. Yoon-Ok bertanya pada In-Yub apakah In-Yub mengenal Eun-Ki. In-Yub hanya diam.

Eun-Ki menjawab dan menjelaskan bahwa mereka saling berjanji untuk menikah. Yoon-Ok sangat terkejut mendengarnya. In-Yub berkata tadi Yoon-Ok mengatakan Eun-Ki akan menjadi calon suami Yoon-Ok. Jadi satu pengantin pria dan dua pengantin wanita. In-Yub bertanya pada Eun-Ki apakah ia berencana hidup dengan dua wanita.

Eun-Ki tersenyum mendengar pertanyaan In-Yub. Ia meminta agar Yoon-Ok meninggalkan ia dan In-Yub sebentar karena ada hal yang ingin mereka bicarakan. Yoon-Ok berusaha menolak dan berkata bahwa mak comblang…

Eun-Ki memotong perkataan Yoon-On. “Sebentar saja, tolong”, pinta Eun-Ki. Yoon-Ok tersenyum menahan tangis dan marah kemudian ia berbalik pergi.

Setelah hanya tinggal berdua, In-Yub berkata saat ini Eun-Ki pasti sibuk sekali. Pagi tadi ia mengirimkan bunga untuknya, di sore hari ia mencari calomn pengantin wanita lain. In-Yub marah melihat Eun-Ki hanya tertawa. Eun-Ki menjelaskan bahwa ia pikir yang menuliskan pesan adalah In-Yub. Jadi ia sangat senang dan langsung berlari ke sini. Ia mendengar pengantin wanitanya mencarinya, yang ia pikirkan adalah In-Yub.

In-Yub berkata walaupun begitu ketika Eun-Ki datang ke sini pengantin wanitanya adalah Yoon-Ok. Eun-Ki tersenyum dan menjelaskan bahwa itu adalah kesalahan mak comblang. Ia akan menyelesaikan semuanya. In-Yub terdiam, sepertinya ia menerima penjelasan Eun-Ki.

Kemudian ia berkata bahwa ia bertemu dengan ayah Eun-Ki. Ia menanyakan kabar dari Ham Heung. In-Yub mengakui bahwa ia melakukan sedikit kekacauan. Mungkin ayah Eun-Ki sedikit tidak menyukainya. Eun-Ki meminta maaf. Ia merasa seharusnya ia lebih mempertimbangkan perasaan In-Yub. Ia menggenggam tangan In-Yub dan berkata ia yakin ayah In-Yub baik-baik saja. Ia meminta In-Yub percaya pada hal itu. Eun-Ki menambahkan ayah In-Yub harusnya cepat-cepat pulang untuk pernikahan mereka.

In-Yub berkata sejujurnya ia sangat takut. In-Yub berbalik dan memunggungi Eun-Ki. Eun-Ki berusaha menenangkan In-Yub dan ingin memeluk In-Yub. Namun In-Yub menolaknya. Berulang kali Eun-Ki berusaha memeluk In-Yub, In-Yub terus saja berusaha menolak. Melihat In-Yub yang masih kesal, Eun-Ki malah menggoda In-Yub.

Akhirnya Eun-Ki berhasil, dan In-Yub tersenyum kembali.

Eun-Ki pun memeluk In-Yub.

--

Sementara di kamar, Yoon-Ok menolak makanan yang disiapkan oleh dua pelayannya. Salah satu pelayannya adalah Dan-Ji. Ia bertanya pada kedua pelayannya, sepertinya mereka sudah tahu. Dan-Ji bertanya apa maksud Yoon-Ok. Yoon-Ok berkata ia sering mendengar para pelayan bergosip dan pasti tidak ada yang tidak kalian ketahui. Kedua pelayan itu pasti tahu hubungan antara In-Yub dan Eun-Ki.

Yoon-Ok terus membujuk Dan-Ji untuk mengatakan yang ia tahu. Yoon-Ok berkata dari kecil ia sudah diasuh oleh ibu Dan-Ji, jadi bisa dikatakan mereka itu sudah bersaudara. Namun pelayan yang satunya mengatakan sesuatu yang tidak disukai Yoon-Ok. Ia mengatakan bagaimana mungkin mereka bisa bersaudara. Walaupun mereka disusui oleh ibu yang sama, mereka tidak akan pernah bisa menjadi saudara.

Yoon-Ok marah dan melempar piring ke wajah pelayan itu. Wajah pelayan itu berdarah.  Pelayan itu dan dan Dan-Ji bersujud memohon ampun. Yoon-Ok kembali merayu Dan-Ji untuk mengatakan sesuatu. Akhirnya Dan-Ji menyerah. Dan-Ji mengatakan dulu sebelum mereka pindah ke Han-Yang, In-Yub dan Eun-Ki tinggal bersebelahan. Mereka sangat dekat satu sama lain seperti saudara. Semua orang di sana berpikir mereka akan menikah.

Yoon-Ok berkata jadi ini bukan suatu hubungan yang baru. Dan-Ji membenarkannya. Yoon-Ok berkata bagaimanapun, jika Dan-Ji mengetahui hubungan Eun-Ki dan In-Yub, bagaimana mereka tidak mengatakan apa pun ketika ia berbicara mengenai Eun-Ki. Dan-Ji membuatnya terlihat seperti orang bodoh.

Tiba-tiba dari luar Sa-Wol berkata bahwa mereka akan pamit pulang. Ia meminta pelayannya untuk mempersilahkan In-Yub masuk. Ia ingin mengucapkan selamat tinggal yang benar. Ia meminta pelayannya menyiapkan sepiring buah-buahan.

--

Sementara itu di pesta ulang tahun sudah berakhir. Tamu-tamu sudah mulai pulang. Begitu juga Ga Hee-Ah, geisha yang adi menari di pesta. Di pintu keluar ia bertemu dengan Moo-Myeong lagi. Mereka saling berpandangan. Sepertinya mereka saling mengenal. Hee-Ah berhenti dan menyapa Moo-Myeong. Ia berkata lama tak bertemu dengan Moo-Myeong.

Hee-Ah mendengar Moo-Myeong menjadi kepala pelayan di kediaman Menteri Pertahanan. Ia berpikir mungkin jika ia datang ke Han Yang ia akan bertemu dengan Moo-Myeong. Walaupun begitu ia tidak menyangka mereka akan bertemu secepat itu. Namun ia merasa senang melihat Moo-Myeong.

Moo-Myeong hanya berkata jika Hee-Ah sudah selesai dengan urusannya maka pergilah. Hee-Ah berkata Moo-Myeong tetap saja masih bersikap kasar. Walaupun begitu ia senang bertemu dengan Moo-Myeong lagi. Ia mengajak Moo-Myeong ikut bersamanya. Jika Moo-Myeong dan Hee-Ah bersama-sama kembali menjalankan bisnis maka bisnis mereka akan sukses. Moo-Myeong berkata semuanya telah berlalu. Tidak ada yang namanya memulai kembali. Lalu Moo-Myeong meninggalkan Hee-Ah yang terlihat menahan rasa kecewa.

--

Di kamar Nyonya Yoon, menantunya menceritakan apa yang dilakukan In-Yub di pesta tadi. Nyonya Yoon marah mendengarnya. Ia menganggap In-Yub sangat tidak sopan. Nyonya Yoon bertanya apakan ia sudah pergi tanpa meminta maaf. Si menantu (maaf belum tahu namanya) berkata In-Yub belum pergi. Ia bersama Yoon-Ok di rumah yang terpisah. Nyonya Yoon segera berdiri dan berjalan ingin menemui In-Yub. Melihat ibunya pergi, nona itu tersenyum senang. Sepertinya ia adalah gadis tipe suka menghasut…
 

Sementara di kamar, In-yub bertemu dengan Yoon-Ok. Dan-Ji menghidangkan teh. Yoon-Ok mempersilahkan In-Yub untuk mencicipi tehnya. In-yub berkata pasti mengejutkan untuk Yoon-Ok. Yoon-Ok berkata tidak, pasti lebih mengejutkan bagi In-Yub. Yoon-Ok bertanya apakah semuanya baik-baik saja. In-Yub meminta maaf karena tidak pernah menceritakan hubungannya dengan Eun-Ki.

Yoon-Ok berkata ia sedikit kecewa. Tapi ia merasa aneh mengapa keluarga Eun-Ki memulai membicarakan masalah pernikahan jika memang Eun-Ki telah bertunangan. In-Yub terlihat sedikit gugup menjawabnya. Ia mengatakan itu kesalahan mak comblang. Makcomblang tidak akan mencarikan jodoh lagi untuk Eun-Ki. Yoon-Ok mengatakan mak comblang itu tidak melakukan kesalalahan apa pun. Mendengar perkataan Yoon-Ok, In-Yub hanya terdiam.

Sementara di luar, Sa-Wol duduk menunggu In-Yub. Dan-Ji keluar dan berkata sepertinya mereka berdua akan mulai berkelahi. Sa-Wol berkata perilaku yang benar. Tidak seharusnya nona Yoon-Ok melakukan hal ini. Dan-Ji berkata tidak ada peraturan harus berprilaku yang benar dalam hal hubungan pria dan wanita. Sa-Wol terkejut mendengar perkataan Dan-Ji. Dan-Ji berkata dalam hal percintaan tidak ada kaitannya dengan peraturan maupun standar manapun.

Sa-Wol berkata itulah perbedaan antara hewan dan manusia. Manusia memiliki peraturan yang harus dipatuhi. Dan-Ji malah berkata Sa-Wol berbicara omong kosong. Dan-Ji pun berdiri. Ia akan memakai sepatu jeraminya. Tiba-tiba ia melihat sepatu In-Yub yang cantik dan ingin mencobanya. Dan-Ji memakai sepatu In-Yub. Melihat kelakuan Dan-Ji, Sa-Wol terkejut, cepat-cepat ia meminta Dan-Ji melepas sepatu itu. Dan-Ji menolak. Ia berkata ia kan mencoba sebentar. Mulailah ia bergaya dengan sepatu itu. Ia sangat senang karena sepatu itu sangat pas di kakinya. Ia merasa sepatu itu miliknya.

Tiba-tiba Nyonya Yoon datang diikuti oleh nona yang tadi menceritakan tentang In-Yub. Dan-Ji terkejut. Nyonya Yoon bertanya apaka In-Yub di dalam. Sa-Wol membenarkannya. Nyonya Yoon akan masuk, Dan-Ji hendak membukakan pintu untuk Nyonya Yoon. Tiba-tiba terdengar percakapan antara In-Yub dan Yoon-Ok dari dalam.

Nyonya Yoon mendengar In-Yub berkata bahwa ia mengerti perasaan Yoon-Ok. Tapi takdir tidak bisa dipaksakan. Jika dalam suatu hubungan hanya ada perasaan dari satu pihak maka hubungan itu tidak akan berhasil. Yoon-Ok tertawa mendengar perkataan In-Yub. Yoon-Ok berkata In-Yub sudah salah paham. Ia baik-baik saja. Jika rencana pernikahan ini belum berhasil, akan ada rencana pernikahan lain untuknya. Yoon-Ok berkata In-Yub adalah pengecualian untuknya. Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi pada ayahnya Ratu. Jadi In-Yub harus menyimpan calon suami untuk dirinya sendiri.

In-Yub bingung mendengar perkataan Yoon-Ok. Ia bertanya apa maksud Yoon-Ok. Yoon-Ok menjelaskan ia mendengar ayah In-Yub sudah meninggal. In-Yub jangan menutupi hal itu darinya, seperti In-Yub menutupi pertunangannya. In-Yub mulai kesal dan bertanya kembali siapa yang mengatakan hal itu pada Yoon-Ok. Siapa yang mengatakan ayahnya telah meninggal!!!

Tiba-tiba Nyonya Yoon masuk. Nyonya Yoon berkata ia yang mengatakannya pada Yoon-Ok. Tidak ada seorang pun di Do Seong yang berpikir ayah In-Yub masih hidup. In-Yub bertanya bukti apa yang dimiliki Nyonya Yoon sehingga Nyonya Yoon bisa bebas berbicara seperti itu. Nyonya Yoon menjawab ayah In-Yub tidak mengirim berita apa pun pada putrinya yang ditinggal sendirian. Dia belum kembali dan tidak ada berita tentang kematiannya. Tahukah In-Yub alasannya. Karena ayah In-Yub sudah cukup lama meninggal.

Yoon-Ok mendekati ibunya dan menenangkannya. Ia meminta ibunya unutk berhenti membuat In-Yub kesal. Ia juga memperlihatkan kain sutra yang diberikan In-Yub untuknya. In-Yub berkata ayahnya masih hidup dan ia yakin akan hal itu. Ayahnya sudah berjanji akan pulang dengan selamat. Nyonya Yoon bertanya apakah ibu In-Yub memberitahu In-Yub sebelum ia meninggal. In-yub terkejut mendengar perkataan Nyonya Yoon.

Dari luar Dan-Ji dan Sa-Wol juga terkejut mendengarnya. Nyonya Yoon meneruskan berkata bahwa In-Yub sangat tidak berpendidikan, menerobos masuk ke pesta orang lain tanpa izin. Pergi dan cari mayat ayahmu. Yoon-Ok terlihat senang dengan perkataan ibunya pada in-yub.

In-Yub meminta maaf karena telah menerobos ke pesta. Seperti yang Nyonya Yoon katakan, ia memang bukan orang yang berpendidikan. In-Yub berkata pada Yoon-Ok, bagaimana pun ia dan Yoon-Ok sudah dibesarkan dengan baik. Sudah seharusnya Yoon-Ok berhenti berbicara keji pada orang lain. Bayangkan bagaimana malunya ibu Yoon-Ok jika mengetahui Yoon-Ok berbicara seperti itu. Yoon-Ok bertanya apa maksud In-Yub. In-Yub tidak menjawab. Ia membungkukkan badannya pada Nyonya Yoon dan pergi.

Yoon-Ok terlihat marah mendengar nasihat dari In-Yub, sedangkan Nyonya Yoon tersenyum mengejek. In-Yub memberi hormat dan melangkah pergi. 

In-Yub berjalan keluar dan berusaha menguatkan hatinya. Di pintu keluar In-Yub mencari sepatunya. Sa-Wol terkejut, ia baru menyadari sepatu In-Yub masih dipakai oleh Dan-Ji. Ia berusaha memberitahu Dan-Ji dengan menunjuk ke arah kaki Dan-Ji. Entah disengaja atau tidak, dengan cueknya, Dan-Ji mengangkat roknya. dan terlihatlah sepatu In-Yub sedang dipakai oleh Dan-Ji.

In-Yub sangat marah melihat Dan-Ji memakai sepatunya. In-Yub berkata siapa Dan-Ji hingga ia berani memakai sepatunya. Dan-Ji meminta maaf. Sa-Wol berusaha membersihkan sepatu In-Yub dengan bajunya.

In-Yub memerintahkan Sa-Wol membuang sepatunya. In-Yub tidak mau memakai sepatu yang sudah dipakai oleh pelayan. Sa-Wol mengatakan jika In-Yub ingin menggunakan tandu maka In-Yub harus berjalan ke sana. Ia memerintahkan Sa-Wol untuk membawa tandu ke dalam.

Tiba-tiba Moo-Myeong muncul. Ia berkata tandu tidak diizinkan masuk melewati pintu tengah. In-Yub berkata semua pelayan di kediaman Menteri Pertahanan bersikap tidak patuh. Ia kembali memerintahkan tandu dibawa ke dalam. Yoon-Ok keluar da bertanya apa yang terjadi. Ia bertanya apa In-Yub ingin meminjam sepatunya. In-Yub berkata ia tidak mau memakai sepatu milik orang lain. Jadi apa yang akan In-Yub lakukan, tanya Yoon-Ok.

Moo-Myeong berjalan ke arah In-Yub dan memberikan punggungnya pada In-Yub. Moo-Myeong berkata In-Yub dapat naik ke punggungnya. Ia akan menggendong In-Yub dan membawanya ke tandu. In-Yub sangat marah. Berani-beraninya Moo-Myeong memberikan punggungnya yang kotor padanya.

Moo-Myeong berdiri da bertanya, jadi apa harus ia lakukan. Apakah ia harus membentangkan karpet sutra untuk In-Yub? Yoon-Ok tersenyum mengejek mendengar pertanyaan Moo-Myeong. Sambil memendam rasa marah, In-Yub berkata, "Baik, lakukanlah". Moo-Myeong sedikit terkejut mendengar jawaban In-Yub. Begitu juga dengan Yoon-Ok.

In-Yub berkata, "Ayo kita lihat bagaimana kau membentang karpet sutra untukku…"

Bersambung...

Komentar :

Ini adalah sinopsis pertama saya. Pastinya banyak kekurangan di sana sini. Mohon masukan dari readers agar kedepannya menjadi lebih baik. Alasan saya memilih drama ini karena pertama, saya menyukai genre drama yang seperti ini, kalau di soompi disebutkan drama Maids bergenre Modern Saeguk. Saya menyukai drama yang berlatar belakang Korea di masa lalu tapi dengan cerita yang ringan, bukan cerita yang berlatar belakang historis.

Kedua, saya menyukai Jung Yoo-Mi, pemeran In-Yub di drama ini. Pertama kali melihat aktingnya di drama Rooftop Prince. Menurut saya Jung Yoo-Mi memiliki wajah yang berbeda dengan aktris Korea lainnya. Terus terang kadang-kadang saya bingung membedakan aktris-aktris Korea, menurut saya mereka terlihat sama.

Alasan ketiga, karena sepertinya belum ada blog lain yang menulis drama ini, sedangkan saya merasa sangat penasaran dengan jalan ceritanya. Mudah-mudahan ke depannya ceritanya tetap bagus. Kalau tidak salah saat ini baru satu episode yang ditayangkan, karena terjadi kecelakaan di set lokasi shooting maka drama ini di-pending dulu. Dan baru ditayangkan akhir bulan Januari ini. Kalau episode kedua sudah ada, sinopsis akan saya update. Terima kasih.

Bersambung

[Sinopsis Maids Episode 2 Part 1]

Share:

Post a Comment

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes