Sinopsis It’s Okay to Not Be Okay Episode 1 part 1

Judul It’s Okay to Not Be OkayPsycho But It's Okay
(사이코지만 괜찮아)

Actors :
Kim So-hyun as Moon Kang-Tae
Seo Ye-ji as Koo Moon-young

Genre : Drama-Fantasy


Sinopsis It’s Okay to Not Be Okay Episode 1


EPILOG :

Dahulu kala, hiduplah seorang gadis cantik di kastil nan jauh di tengah hutan. Gadis itu kesepian dan jenuh karena selalu sendirian. Pada suatu hari, dia keluar dari kastel untuk mencari teman bermain.

Namun, sebagus apa pun hadiah yang diberikannya tidak ada yang menerima gadis itu. Gadis itu kemudian mengetahui alasannya. Monster yang menyeret bayang-bayang kematian. Orang-orang memanggilnya seperti itu.

"Dia adalah monster! Monster."

Gadis itu sangat marah dengan seluruh orang di dunia ini. Dia perlu melampiaskan amarahnya.
(gadis itu melihat sebuah kait dan melemparkannya ke sungai. Lalu ketika sudah mendapat pancingan, sang gadis menginjak ikan yang diperolehnya. Begitu terus, hingga pancingan ketiga, si gadis malah memperoleh seorang anak laki-laki. Ia pun memperlakukan hal yang sama, menginjakkan kakinya ke dada sang anak lelaki, namun sang anak lelaki malah selamat)


Setelah tanpa sengaja menyelamatkan seorang anak lelaki, bayangan gelap yang mengikuti gadis itu mendadak lenyap. Tapi sebagai gantinya, lelaki itu terus mengikuti gadis itu. Saat malam maupun siang. Entah melewati gunung atau ladang. Dia terus mengikuti gadis itu.

Pada suatu hari yang cerah, gadis itu bertanya :

"Hei. Apa kau akan selalu menemaniku?"

"Tentu saja. Aku tidak akan pernah melarikan diri."

"Walaupun seperti ini?"
(sambil memperlihatkan kupu-kupu yang sayapnya terpotong-potong)

Gadis itu menjadi sendiri lagi. Bayang-bayang kematian itu kembali mengikutinya dan berbisik :

"Mustahil ada orang di sampingmu karena kau adalah monster. Jangan pernah lupakan itu.
Apa kau mengerti?"

"Ya, Ibu."


**Epilog END


Tampak ada seorang lelaki yang sedang menaiki bus menuju sebuah sekolah, SMK Daun. Sang lelaki ini dipanggil Pak Kepala Sekolah dan sibuk memberi peringatan bahwa ada seorang siswa yang tidak tenang, ia mendadak menjadi gila dan berteriak membuat gaduh kelas. Dan itu tidak hanya membahayakan diri sendiri, tapi juga teman-teman sekelasnya.

Dan Pak Kepala Sekolah terus saja mendesak lelaki ini untuk segera mengambil keputusan, apa yang sebaiknya dilakukan kepada sang siswa tersebut.

"Kita harus pikirkan masalah keamanan. 
Dia kesal. dan dia terlalu merepotkan bagi kita.

Kirim saja dia ke sekolah khusus atau pusat kesejahteraan sosial."


Dan akhirnya, siswa marah yang diketahui bernama Sang-tae diajak pulang dengan Moon Kang-tae (Kim So-hyun), adiknya.

"Hyeong, Apakah kau lapar?
Mau makan apa?"

**pyungpyuung....
tembakan cinta pertama Kim So-hyun, pemirsaah...matanya kalem pisaan...

((...saat perjalanan mencari makan))

Kang-tae sibuk menghibur kakaknya yang drop-out dari sekolah, barusan. Dan Kang-tae berjanji akan mencarikan sekolah lain yang lebih baik. Yagsog~

"Aku mau jjamppong.
Tangsuyuk, dengan saus terpisah.

Jangan pergi ke Jageumseong.
Kita makan saja di Yangjagang."


Dan mereka pun berjalan bersama sambil bercengkerama gembira....
**FYI,
Kakaknya Kang-tae ini mengalami keterbelakangan mental.



**SCENE DI SEBUAH RESTORAN

Di sebuah tempat makan, tampak Ko Moon-young (Seo Ye-Ji) sedang mengamati hidangan steak di atas meja. Dari mulai sausnya, ia merasakannya dengan penuh penjiwaan. Lalu mendadak, ada seorang anak kecil yang mengenali siapa Moo-young ini. Dan kemudian, fans kecil ini segera menyapa dan meminta tanda tangan Moon-young.

Dengan gayanya yang elegan, ia menanda tangani sebuah buku dan merasa terganggu karena si anak bertanya,

"Aslinya cantik sekali, ya?
Benar. Kau seperti putri kerajaan
dari buku dongeng."

"Kenapa aku seperti putri kerajaan?" jawab Moon-young.

"Karena kau cantik.
Ibuku juga selalu memanggilku "putri" karena aku cantik."



Lalu Moon-young pun mengajak si fans kecilnya berfoto bersama. Dan saat berfoto, Moon-young membisikkan kalimat,

"Kau pasti bukan penggemarku.
Dalam buku dongeng yang kutulis,
penyihir yang selalu cantik.
Siapa bilang semua putri kerajaan
selalu baik dan cantik?

Apa ibumu yang bilang?

Jika kau ingin cantik, katakanlah ini.
"Ibu, Aku akan menjadi...
penyihir yang cantik."

And the girl was crying....
Sambil berlari.

Uhuukk~
Sedih amat yaa...

Dan perbuatan Moon-young ini ditegur oleh manajer-nim, Moon-young telah membuat impian anak-anak mengenai putri menjadi kelam. Dan jumpa pers berikutnya, si Pak Manajer menginginkan Moon-youn untuk berganti baju yang lebih cerah, karena ia akan mendatangi sebuah tempat yang penuh dengan anak-anak dan mendongeng. Bagaimana mungkin ia memakai baju yang serba kelam?

Begitu cerewetnya si manajer-nim, Moon-young gak menghiraukan, namun akhirnya dia mengambil pisau dan digesekkan dengan kuat ke pinggiran piring sehingga berderit yang memekakkan telinga.

Manajer-nim pun menyerah dan berhenti untuk mengomeli Moon-young.

"Apa kau tahu alasanku
menyukai restoran ini?

Karena pisaunyaa....
sangat tajam."

Begitu jelas Moon-young saat selesai Manajer-nim mengomeli dirinya. Dan segera ia menggesekkan ke jarinya hingga keluar darah.



**SCENE DI SEBUAH RUMAH SAKIT

Moon Kang-tae berganti baju ((uhhuuk...uhhukk, keselek! liat otot Kim So-hyun pulang wamil, hahaha...)), belum beres ia berganti baju, tiba-tiba ada seorang perawat yang memanggilnya. Ada pasien yang mengamuk dan hanya mau dibujuk oleh Kang-tae.

Dengan sabar, Kang-tae berbicara dan mendengarkan sang pasien wanita tersebut. Tidak membutuhkan waktu lama, Kang-tae berhasil membuat pasien tersebut luluh dan menghentikan aksinya. Mereka pun berpelukaaan....

Pasien tersebut memanggil Kang-tae dengan panggilan "Yeoboo..."
**ini panggilan untuk suami-istri

Setelah berhasil dibujuk, perawat lain harusnya segera menyuntikkan obat penenang, namun si pasien kembali membuat ulah karena menyangka suaminya berselingkuh dengan seorang model. Hingga ia memuntahkan semua makanannya di punggung Kang-tae.


Setelah kejadian ini, ada pasien baru (seorang Ayah) dengan indikasi overdosis alprazolam. Pasien ini kemarin masuk IGD bersama anaknya yang masih kecil, kira-kira berusia 8 tahun. Diketahui bahwa sang Ayah yang memasukkan obat tersebut ke anaknya. Dan untunglah, sang anak bisa diselamatkan dan kini tengah berada di ruangan PTSD (Post-traumatic Stres Disorder) sebuah klinik psikologi anak.



**SCENE MOON-YOUNG 

Si Manajer yang ternyata adalah CEO sebuah penerbit (hahaha...mianhae chingu-ya...aku baru tau juga pas scene ini kalau cowok inituh adalah CEO, bukan Manajer-nimnya Moon-young apalagi asisten pribadinya, wkwkkwkw~)) membacakan jadwal Moon-young hari ini.

Mendadak Pak CEO ini ditelpon oleh seseorang dari Rumah Sakit Ok dan perawatnya mengabarkan kalau seseorang yang bernama Ko Dae-hwan ini harus segera di operasi karena sakitnya sudah lama. Apakah bisa berbicara dengan walinya?
**yang ternyata adalah keluarga dari Moon-young. Iya juga yaa... Ko Moon-young - Ko Dae-hwan. It's make a sense!

Tapi dengan nada bicara datar, Moon-young menjawab,

"Ko Dae-hwan?
Bagiku dia sudah mati.

Daepyo-nim, kenapa kamu terus-terusan menyelamatkan orang yang sudah mati?
Apa kau Tuhan?

Juri (nama perawat yang sedang melepon),
Kalau kau mau, kau yang harus mendatangiku."



Lalu setelah itu, telpon ditutup.
Juri kesal sekali dengan kelakuan wali yang tak mau tahu mengenai keluarganya itu. Hingga ia diperingati atasannya untuk mendatangi Moon-young untuk membujuknya, sebagai gantinya, Juri akan dapat cuti selama 2 hari.

Saat Juri mendatangi kamar Pak Dae-hwan dan mengajak si bapak berbicara mengenai keadaan anaknya yang belum bisa berkunjung. Anehnya....Pak Dae-hwan mendadak gemetar hebat dan sambil menarik lengan sang perawat sambil berkata,

"Jangan datang...
Kalau ia datang, aku bisa mati."



**SCENE KANG-TAE 

Kang Tae tampak di datangi rekannya untuk saling mengobrol. Dan saking penasarannya, si rekan kerja Kang-tae ini bertanya,

"Kenapa kamu selau berpindah-pindah tempat kerja selama setahun?
Kami bertaruh untuk alasanmu.
Pertama, kau melarikan diri dari penagih utang.
Kedua, kau melakukan kesalahan dan menyamar untuk menghindari polisi.
Ketiga, kau dipecat karena selalu menggoda semua perawat dan pasien wanita.

Kau memilih yang mana?"


"Menurutmu, aku yang mana?"

"Jelas aku suka alasan yang ketiga..."

"Ke empat.
Pria."

**sambil tangan Kang-tae memeluk punggung rekannya, dan rekannya ini segera menjauh.
Ewww!


Lalu,
tampak Kang-tae menelepon kakaknya dan menanyakan apakah sang kakak sudah makan, makan apa dan terakhir Kang-tae mengabari kalau di Rumah Sakitnya akan ada penulis anak favorit kakaknya yang akan mendongeng di bangsal anak-anak. Begitu nama Moon-young disebut, sang kakak bergegas mengambil tas dan memasang jaket bersiap untuk naik bus ke Rumah Sakit tempat adiknya bekerja.

Namun,
Kang-tae berteriak "Hyuung...! Dengarkan aku."

"Kalau hyung ke sini sekarang juga, tidak akan sempat bertemu.
Dan kalaupun bisa, hyung tidak akan diperbolehkan masuk, karena acara ini hanya untuk anak-anak. Mengerti?"

Dengan lemas, hyung nya pun paham dan langsung menutup telpon dari Kang-tae.
Padahal Kang-tae bertanya, "Hyung....kamu lebih suka aku atau Moon-young?"
**wkwkkwkwww...aku siih...suka kamu, chagi-yaa... ((minta ditampol fans Kim So-hyun))




**sesampainya di Rumah Sakit Kejiwaan tempat Moon-young akan mendongeng...

CEO Moon-young sibuk mengawasi penataan panggung dan lain-lain hingga ia sadar bahwa Moon-young belum tampak di sekitar lokasi acara padahal acara akan segera dimulai.

Ternyataa...
Moon-young berada di sebuah taman rumah sakit tersebut sambil memetik kelopak bunga yang ada di dekatnya dan asik merokok. Karena itu taman Rumah Sakit, maka seluruh area menjadi no smoking area.

Kang-tae yang melihat Moon-young berlaku seenaknya, segera menegurnya. Kejadian aneh pun terjadi... Ketika Moon-young membuka kacamata hitamnya dan memandang Kang-tae, angin bertiup dan menjatuhkan kelopak bunga cherry.

Moon-young bertanya pada Kang-tae,

"Apakah kamu percaya takdir?"

"Siapa peduli dengan takdir?
Saat dibutuhkan, kau muncul di hadapanku.

Ini adalah takdir."




Akhirnya, acara mendongeng Moon-young pun dimulai. Panggung yang besar dan mewah dengan visual palukis pasir yang mengiringi. Kursi penonton penuh dengan para orangtua beserta anak-anak mereka yang ingin mendenger dongeng dari penulis ternama, Ko Moon-young.

((Dongeng yang dibacakan Moon-young))

Anak lelaki itu terbangun lagi dari mimpi buruk. Kenangan buruk dari masa lalu yang ingin dilupakan muncul kembali dalam mimpinya tiap malam dan terus mengganggu anak lelaki itu.

Dia ketakutan untuk tidur.
Suatu hari, dia pergi mengunjungi penyihir dan memohon kepadanya.

'Penyihir. 
Tolong hapuskan semua kenangan buruk di kepalaku agar aku tidak bermimpi buruk lagi.
Sebagai gantinya, aku akan menuruti apa pun keinginanmu.'"


Suatu malam, bulan darah memenuhi langit, dan penyihir muncul kembali di hadapannya untuk menagih janji anak lelaki itu. Dengan penuh kebencian, dia berteriak kepada penyihir.

'Semua kenangan burukku lenyap,

tapi kenapa...

Kenapa aku tidak bahagia?'

Sesuai dengan perjanjian, penyihir mengambil jiwa anak itu, dan berkata..."



Belum selesai Moo-young mendongeng, ada pasien yang melarikan diri dan sibuk mencari-cari anaknya. Ia keluar dari bangsal klinik kejiwaan dan masuk ke ruang teater tempat Moon-young sedang mendongeng. Keadaan jadi makin ricuh karena ada peringatan bahwa kegiatan mendongeng harus segerra dihentikan karena ada hal darurat yang terjadi.

Moon-young merasa tak terima karena acaranya dipotong begitu saja, malah marah petugas tersebut hingga tak menyadari bahwa ada seorang Ayah yang sedang menggendong anaknya. Melihat wajah anaknya, si anak justru tidak senang dengan kehadiran sang Ayah.

Sang Ayah dan anak ini berada di backstages. Pas banget Moon-young berdiri di pintu masuk dan mendengar semua perkataan sang Ayah yang mengancam anaknya agar mereka harus selalu bersama. Kalau tidak bisa bersama saat hidup, "Mari mati bersama..." Begitu kata Ayahnya.

Muak dengan perkataan itu, Moon-young malah memprovokasi dengan berkata bahwa "Kalau kau mau mati, matilah sendiri, tidak perlu menyeret anakmu."

Sang Ayah makin kalap dan menyerang Moon-young. Namun, Moon-young dengan sigap memukul sang Ayah. Tapi namanya musuh orang gila yaa...laki-laki pula, tenaganya gede banget hingga Moon-young terjatuh dan Ayah si anak tadi mencekik dengan kuat leher Moon-young.

"Cekiklah....lebih kuat lagi..." Tantang Moon-young.


Hingga Moon-young flashback ke kejadian masa kecilnya dulu. Ia juga pernah mengalami hal yang sama. Ayah Moon-young berusaha membunuh Moon-young kecil.

Flashback end~

Dan Moon-young diselamatkan oleh Kang-tae yang datang tepat waktu. Pertengkaran hingga Kang-tae bisa menangkap sang pasien, sesaat itu juga, Moon-young mengambil pisau yang terjatuh dari tasnya dan berniat menusuk si pasien. Namun, tangan Kang tae menahannya hingga darah mengalir deras....



to be continued



writer :
lendyagasshi

Share:

Post a Comment

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes