Sinopsis Remember Episode 8 Part 2

Sinopsis Remember Episode 8 Part 2

Credit : SBS
Kdramastory - Gyu Man mendatangi Dong Ho, memarahi Dong Ho yang tidak mengawasi Jin Woo sehingga Jin Woo bisa memiliki data keuangan Il Ho Group. Dong Ho jelas tidak mengerti maksud Gyu Man, ia tidak tau menahu data keuangan yang dimaksud Gyu Man. Gyu Man memberitahukan bahwa Jin Woo mendapatkan data keuangan Il Ho Group setelah membela wakil presiden Kang. Gyu Man khawatir, jika data tersebut tersebar maka ia dan ayahnya akan hancur.

Jin Woo meminta Gyu Man tenang, ia yakin Jin Woo menelpon dengan telpon prabayar, jika Gyu Nam melaporkan data panggilannya, mereka pasti bisa melacaknya.

Gyu Man terlihat kesal dan mengatai Jin Woo tikus kotor yang berani melawan dan tidak tau siapa lawannya. Gyu Man memerintahkan Dong Ho mengurus masalah ini dan membawa Jin Woo ke hadapannya. Dong Ho terdiam, menatap Gyu Man.

--

Dong Ho menemui seorang kenalannya yang sepertinya biasa melacak panggilan telpon ilegal dan menyembunyikannya dengan menjual ponsel. Sepertinya Dong Ho memiliki hubungan cukup dekat atau mungkin Dong Ho memiliki rahasia kenalannya itu, sehingga orang tersebut sama sekali tidak bisa menolak permintaan Dong Ho. Awalnya Dong Ho memberi waktu satu jam untuk melacak panggilan telpon Gyu Nam, tapi setelah kenalannya itu menolak dengan alasan waktu yang tidak cukup, Dong Ho malah menguranginya jadi 30 menit. :-D

--

Gyu Man melaporkan pada ayahnya tentang kontrak yang berhasil ia lakukan. Tuan Nam memuji hasil pekerjaan Gyu Man yang bagus. Saat itu mereka berbicara sambil menonton telivisi. Pembaca berita memberitahukan tentang seorang informan yang akan melaporkan tentang data keuangan ilegal Il Ho Group jam 3 sore nanti, yang mengklaim memiliki bukti kuat dan akan membeberkannya dengan detail.

Wajah Gyu Man terlihat menahan marah, tapi tidak dengan Tuan Nam. Dengan dingin ia bertanya apakah Gyu Man akan mengurus masalah ini? Gyu Man berjanji ia akan mengurusnya. Tuan Nam menganggukkan kepalanya dan menyuruh Gyu Man minum karena tehnya akan dingin.

In Ah juga mendengar berita itu dan langsung menelpon Jin Woo. Jin Woo yang akan pergi, menanyakan darimana In Ah mendapatkan nomor ponselnya.

"Dari manager Yoon", jawab In Ah singkat. In Ah ingin tau apa yang direncanakannya Jin Woo. Jin Woo mengatakan ia tidak punya cara lain. In Ah menanyakan Jin Woo dimana, tapi Jin Woo tidak menjawab dan menutup telponnya. Membuat In Ah sangat khawatir.

Jaksa Hong juga menelpon salah seorang karyawan televisi yang akan menyiarkan berita Jin Woo. Ia ingin tau siapa informan itu, tapi pria itu mengatakan ia tidak bisa mengatakannya karena direktur menganggap berita ini akan membawa rating yang tinggi. Jaksa Hong mendesak pria itu dengan mengancam akan menyidangkan kembali kasus tabrak lari yang pernah dilakukan oleh putri pria itu.

Entah apa yang dikatakan pria itu, tapi Jaksa Hong kemudian tersenyum senang.

Detektif Park masuk tepat saat Jaksa Hong menutup telponnya. Ia memberitahukan jika detektif Park tidak bisa menangkap Jin Woo sebelum jam 3 sore, mereka berdua akan hancur. Ia memerintahkan Detektif Park untuk mencari reporter Jang Hyun Soo. Detektif Park pun segera berangkat. Ia [pergi membawa dua mobil yang berisi polisi bersamanya.

Sementara itu, reporter Jang Hyun Soo sedang bersiap-siap bersama dengan beberapa orang kru di dalam sebuah ruangan. Jin Woo sudah sudah tiba di depan sebuah motel dan langsung masuk ke dalam.

--

Dong Ho bersama beberapa orang anak buahnya juga dalam perjalanan. Dong Ho melihat jam tangannya, 10 menit lagi menjelang jam 3 sore. Dong Ho menyuruh Sek, Byun untuk cepat. Sek. Byun mengomentari Jin Woo yang berani, ia sama sekali tidak menyangka Jin Woo berani melawan Gyu Man.

"Sang Ho-ya, Pertempuran itu... tak selamanya dimenangkan oleh orang yang memiliki segalanya. Tapi, orang yang tak takut apapun yang akan menang. Jin Woo, anak itu... akan melakukan segalanya", ucap Dong Ho pada Sek. Byun.

--

Sebelum memulai siarannya, Jin Woo menelpon Gyu Man lagi, menyuruh Gyu Man menunggu dan melihat senjata yang dimilikinya.

Detektif Park sudah tiba di motel dan masuk untuk mencari Jin Woo. Sementara itu, siaran sudah mulai live. Detektif Park masuk ke dalam ruangan yang dipakai oleh reporter Jang Hyun Soo dan menemukan tidak ada Jin Woo di sana. Jin Woo ada di ruangan yang lain, sepertinya mereka di sana yang berpura-pura merekam saja.

Jin Woo mulai menjelaskan tentang Il Ho Group yang memiliki banyak anak perusahaan yang merupakan hasil dari permainan kotor. Gyu Man, Sek. Ahn, dan In Ah menonton berita live Jin Woo. Jin Woo mengatakan lagi, ia memiliki data penggelapan dana yang merupakan bukti korupsi Il Ho Group dan akan menunjukkannya sekarang.

Saat Jin Woo akan mengambil hasil print out, Dong Ho dan anak buahnya menerobos masuk. Layar yang ditonton Gyu Nam, Sek. Ahn, dan In Ah berubah gelap karena di sana Sek. Byun mematikan kamera yang merekam Jin Woo. Dong Ho memeriksa print out data keuangan. Jin Woo menatap Dong Ho marah.

--

In Ah sangat khawatir dengan keselamatan Jin Woo dan mencoba menghubungi Jin Woo. Saat itu Jin Woo sudah dibawa oleh anak buah Dong Ho, kedua tangannya diikat kebelakang dan mulutnya ditutup. Dong Ho mendengar suara panggilan ponsel Jin Woo dan mengambil ponsel Jin Woo. Setelah melihat siapa yang menelpon Jin Woo, Dong Ho membuang ponsel Jin Woo ke jalanan begitu saja.

Sementara itu, detektif Park masih di motel dan masih belum menemukan Jin Woo. Detektif Park menelpon Gyu Nam, melaporkan bahwa ada seseorang yang membawa Jin Woo lebih dulu. "Mungkin anda tau dimana Pengacara Park sekarang berada?", tanya detektif Park.

--

Dong Ho mencoba menasehati Jin Woo untuk menyerah dan berhenti melawan Gyu Nam atau kalau tidak hidup Jin Woo akan berakhir. Jin Woo menatap Dong Ho marah. Dong Ho memberitahukan bahwa ia akan membawa Jin Woo ke peternakan dan ia ingin Jin Woo menenangkan pikirannya di sana.

Tiba-tiba Dong Ho mendapatkan telpon, dari Gyu Man. Dong Ho memejamkan matanya, sangat kesal. Begitu Dong Ho mengangkat telponnya, Gyu Man langsung bertanya, "Mau kau bawa kemana Seo Jin Woo?". Dong Ho tidak menjawab. "Pengacara Park, kau tau kau tidak bisa seenaknya, kan? Jika kau mengerti, segera kembalikan anak itu". Tanpa menunggu jawaban Dong Ho, Gyu Man langsung menutup telponnya.

Dong Ho terdiam dan berpikir sesaat. Lalu ia meminta Jin Woo mendengarkannya. Ia ingin kali ini Jin Woo melupakan balas dendamnya itu karena data yang dimiliki Jin Woo itu benar-benar bisa akan menghilangkan nyawa Jin Woo.

Gyu Man datang ke sebuah bangunan kosong. Di dalamnya sudah ada Dong Ho, detektif Park dan yang lainnya. Jin Woo sudah didudukkan dan diikatkan ke kursi. Dong Ho memberikan usb yang ia ambil dari Jin Woo pada Sek. Ahn. Sek. Ahn langsung mengecek di laptop dan memberitahukan Gyu Nam bahwa ia yakin Jin Woo tidak memiliki kopian yang lain karena usb yang dimiliki Jin Woo terproteksi.

Gyu Nam berterima kasih pada Dong Ho yang sedari tadi hanya menundukkan kepalanya. Gyu Nam mengatakan jika bukan karena Dong Ho, perusahaannya akan hancur. Gyu Nam mengambil print out dan melemparkannya ke dalam api. Kemudian Gyu Nam menampark Jin Woo dengan keras dan memukul perus Jin Woo. "Kau tau, aku sangat menanti saat ini...", ucap Gyu Nam sambil menyeringai marah. Gyu Nam menendang Jin Woo dengan keras hingga Jin Woo terjatuh.

Gyu Nam menyeringai senang tapi kemudian ia kaget dan heran kenapa Jin Woo hanya diam dan tidak membuka mata. Gyu Nam menyuruh Dong Ho membangunkan Jin Woo sambil mengometari Jin Woo yang lemah sekali. Dong Ho hanya diam, wajahnya terlihat tidak suka.

Sementara itu, di dalam sel, Tuan Seo hanya sendirian. Di semua benda yang ada di dalam selnya, ditempeli catatan nama-nama benda tersebut. Tuan Seo melihat foto Jin Woo yang mengenakan seragam smu yang tertempel di dinding sel. Dengan tangan yang gemetaran, Tuan Seo mengambil pulpen dan mulai menuliskan surat untuk Jin Woo. Tuan Seo agak kesulitan menuliskan huruf-huruf, tidak banyak yang ia tuliskan, isinya hanya singkat:
<blockquote><em>Untuk anakku, aku bukan pembunuh.</em></blockquote>
Tuan Seo menangis, ia seperti terpengaruh dengan ucapan Gyu Man padanya kemarin.

Gyu Man menepuk-nepuk wajah Jin Woo, supaya Jin Woo sadar. "Pengacara Seo Jin Woo. Kau bilang apa dulu? Bukannya kau mau membawaku ke persidangan? Jadi, ini persidangannya? Kau tak tahu sedang di mana, kan? Ayahmu mungkin tahu. Dia ke sini bersama detektif itu", ucap Gyu Man sambil menunjuk ke arah detektif Park. Jin Woo mengeram marah, sementara Dong Ho masih diam.

Gyu Nam menyuruh Jin Woo tidak marah dan memberitahukan in Woo bahwa kemarin ia juga mengunjungi ayah Jin Woo. Jing Woo semakin menggeram marah. "Ada yang ingin aku tahu. Apa menurutmu ayah yang sudah tidak lagi mengingat anaknya masih bisa dianggap ayah?", ucap Gyu Man lagi.

Gyu Man melepaskan plester yang menutup mulut Jin Woo dan seketika itu juga Jin Woo menyumpahi Gyu Man. Gyu Man hanya tersenyun senang mendengarnya. Lalu Gyu Man menyuruh Jin Woo untuk berpura-pura tidak ingat sudah membunuh seperti ayah Jin Woo, paling tidak dengan begitu Jin Woo akan mendapat keringanan. Namun ia berharap, sama seperti ayahnya, Jin Woo juga akan mendapatkan hukuman mati. Menurutnya, ayah Jin Woo pasti akan senang jika Jin Woo menemaninya.

Melihat Gyu Man seperti akan pergi, Dong Ho bertanya apakah Gyu Man akan menyerahkan Jin Woo ke polisi. Gyu Man mengatakan ia belum puas bermain dan menyuruh detektif park untuk menyelesaikannya. Dengan senang hati, detektif Park menuruti keinginan Gyu Man.

Saat Gyu Man pergi bersama Sek. Ahn, Jin Woo berteriak-teriak memanggil Gyu Man. Detektif Park menahan dan menepuk-nepuk bahu Jin Woo supaya tenang.

Detektif Park membuka ikatan tangan Jin Woo dan Dong Ho memberi isyarat agar Jin Woo pergi. Jin Woo menatap bingung pada Dong Ho dan Detektif Park dan meula berjalan ke arah pintu keluar.

Detektif Park menatap punggung Jin Woo seperti menatap mangsanya, ia mengeluarkan pistolnya dan mengarahkannya pada Jin Woo. Dong Ho melihat, detektif Park mulai menarik pelatuknya.

"Bereskan apa yang seharusnya dibereskan, kubur apa yang seharusnya dikubur. Kau harus membereskan sisanya, Soo Beom-a", ucap Gyu Man pada Sek. Ahn begitu mereka kembali ke mobil.

Sek. Ahn kaget, "Sisanya? Bukannya Jin Woo akan diserahkan ke polisi?".

Gyu Man hanya tersenyum tipis. Tiba-tiba terdengar suara letusan pistol. Sek, Ahn sangat kaget, sementara Gyu Man tenang saja. Dengan santai, Gyu Man mengajak Sek. Ahn pulang.

Sementara di dalam gudang, Dong Ho menahan tangan detektif Park, berusaha menghalangi detektif Park yang akan menembak Jin Woo lagi. "Apa yang kau lakukan? Ini perintah Presdir Nam Gyu Man...", seru detektif Park. Dong Ho berteriak, menyuruh Jin Woo cepat pergi. Detektif Park menyebut Dong Ho sudah gila mengkhianati Nam Gyu Man.

Setelah Jin Woo pergi, Dong Ho baru melepaskan detektif Park. Dong Ho mengingatkan detektif Park untuk tidak mengotori lencananya dengan perbuatan bodoh ini. Ia tau detektif Park menerima uang yang banyak dari Nam Gyu Man, tapi ia minta detektif Park tidak lupa satu hal, detektif Park adalah seorang polisi.

Jin Woo berhasil menyelamatkan dirinya dengan tertatih-tatih. Saat In Ah pulang ke rumahnya, ia melihat Jin Woo duduk tidak jau dari pintu masuk toko ayahnya. In Ah mendekati Jin Woo dan sangat khawtir melihat keadaan Jin Woo.

in Ah mengajak Jin Woo masuk dan mereka kemudian mendiskusikan kasus pembunuhan dengan tali pancing yang sedang diperiksa oleh In Ah. In Ah memberitahukan bahwa selain bukti otopsi, bukti lain yang ada hanyalah sepotong kain berwarna merah.

Jin Woo teringat saat ia berjalan menuju ke apartemen ahjumma, ia berpapasan dengan seorang pria berusia 30-an, memakai kaos berwarna merak dibalik jaketnya. Saat itu pria itu berjalan sambil menelpon dan Jin Woo teringat ada tato kalajengking di punggung tangan kanan pria itu.

Jin Woo mengambil tiga berkas yang fotonya terlihat berbeda satu sama lain. Jin Woo mengatakan ketiga pria itu adalah orang yang sama. Setelah membaca alamatnya, Jin Woo mengetahui pembunuhnya tinggal di daerah Serimdong.

Saat akan makan malam bersama, Tuan Nam mengatakan bahwa ia mendengar Gyu Man mampu menyelesaikan masalah informan itu dengan baik. Tuan Nam memuji kerja Gyu Man yang bagus. Gyu Man berterima kasih atas pujian ayahnya.

Dong Ho datang dan meminta izin untuk berbicara empat mata dengan Gyu Man.

"Apa kau mau membunuh semua orang yang tak kau suka? Apa kau melakukannya tanpa berpikir lebih dulu?", tanya Dong Ho begitu sudah berdua dengan Gyu Man.

"Apa kau selama ini masih tidak mengenalku? Aku selalu berpikir dulu sebelum bertindak..", ucap Gyu Man.

"Presdir Nam, berapa kali aku sudah mengingatkan, seseorang sepertimu harus menjaga sikap...".

Gyu Man tertawa kecil, ia mengejek Dong Ho yang terdengar seperti kakaknya saja.

Dong Ho menghela nafasnya, "Tapi, untungnya tadi Jin Woo berhasil melarikan diri...".

Gyu Man mendekati Dong Ho dan berkata dengan nada mengancam, "Baik atau buruk sebuah keputusan, aku yang menentukan...". Gyu Man menyuruh Dong Ho pergi jika Dong Ho sudah mengerti.

--

In Ah asik membaca dokumen, saat ia ingin menanyakan sesuatu pada Jin Woo, ia baru sadar Jin Woo sudah tertidur. In Ah menatap Jin Woo, teringat saat terakhir Jin Woo terlihat bahagia ketika memiliki harapan ayahnya akan bebas. In Ah tersenyum tipis, melihat Jin Woo yang tidur. Lalu In Ah mengambil selimut dan menyelimuti Jin Woo.

Keesokan paginya, In Ah terbangun karena ibu membangunkannya. Ibu heran melihat In Ah ada di toko padahal In Ah semalam mengatakan akan lembur di kantor. In Ah tidak menjelaskan, ia memandang ke sekeliling toko dan kemudian menyadari Jin Woo meninggalkan pesan untuknya. Di dalam pesannya, Jin Woo meminta maaf karena ia akan meminjam ponsel In Ah sebentar.

In Ah langsung panik dan meminjam ponsel ayahnya. In Ah menelpon seseorang sambil berjalan cepat keluar dari toko, memerintahkannya mengirimkan beberapa orang detektif ke daerah Serimdong.

Di tempat yang lain, Dong Ho juga menelpon seseorang, menanyakan keberadaan orang yang dikenalkan pada Joo Il. Ia juga terlihat terburu-buru.

Sementara itu, Jin Woo sudah berada di daerah Serimdong, bertanya pada orang-orang yang kebetulan ia temui di jalan. In Ah sudah siap bersama beberapa orang detektif, di dalam perjalanan ia terus berusaha menghubungi Jin Woo. Jin Woo melihat seseorang dengan nama 'Ayah' menelponnya. Jin Woo sepertinya bisa menebak itu In Ah dan memutuskan tidak menjawab telpon In Ah.

In Ah tiba di lokasi dan membagi rombongannya menjadi dua kelompok, In Ah pergi bersama seorang detektif. In Ah dan detektif itu bertanya pada orang-orang yang kebetulan mereka temui hingga sampai suatu saat mereka memutuskan untuk berpencar. In Ah masuk ke dalam sebuah minimarket sedangkat detektif itu berjalan ke arah yang lain.

Dong Ho sedang dalam perjalanan menuju Serimdong. Sek. Byun ingin tau alasan Dong Ho ingin menemui pria itu. Dong Ho mengatakan ia harus bergerak cepat sebelum Jin Woo dalam bahaya. Sek. Ahn memuji Dong Ho yang pemberani.

In Ah menunjukkan foto pria yang ia cari pada penjaga minimarket, tapi penjaga itu merasa tidak mengenal pria tersebut. Saat itu, tiba-tiba seorang pria datang ke kasir untuk membayar barang yang ia beli. Tidak sengaja In Ah melihat punggung tangan pria itu memiliki tato kalajengking. In Ah berusaha tenang dan menyembunyinya foto yang ia pegang.

Diam-diam In Ah mengikuti pria itu sambil mencoba menghubungi Jin Woo. Kali ini Jin Woo mengangkat telpon In Ah. In Ah memberitahukan bahwa ia sudah menemukan pelakunya. Saat akan memberitahukan posisinya, In Ah terkejut karena pria yang diikutinya itu tidak ada lagi di depannya. In Ah kebingungan dan melihat ke sekelilingnya.

Tanpa ia sadari, pria yang ia ikuti tadi berdiri di belakangnya dan menghantamkan batu ke kepalanya. Seketika itu juga In Ah jatuh pingsan.

Dong Ho sudah tiba di daerah Serimdong dan mobilnya berhenti tidak jauh di belakang Jin Woo. Jin Woo yang menyadari In Ah tidak menjawab lagi di telpon, mulai panik dan memanggil-manggil In Ah...

Bersambung...


Komentar :

Akh... Sepertinya jalan pintas mendekati Gyu Man melalui Yeo Kyung gagal ya?. Selain Jin Woo bisa membuktikan ia tidak bersalah, tidak ada cara lain supaya Jin Woo bisa mendekati Yeo Kyung lagi...

Menjatuhkan Gyu Man dengan mengungkap data keuangan ilegal Il Ho Group juga gagal. Tapi apa benar Jin Woo tidak memiliki kopiannya? Apa benar Jin Woo hanya punya satu print out? Sy berharap, ia punya kopian yang lain atau mungkin print out yang lain... Bagaimana ya cara Jin Woo membuktikan dia tidak bersalah?

Kasian Dong Ho, keliatan banged dia terbebani dengan keadaan dia sekarang. Di satu sisi ingin membantu Jin Woo tapi di sisi yang lain ia harus mengikuti perintah Gyu Man karena rasa sayangnya pada Joo Il. Sy berharap Dong Ho lebih kuat atau mungkin yang lebih kejam, sy berharap Joo Il ga ada lagi, sehingga Dong Ho bisa terbebas dari Gyu Man, bisa melakukan mengikuti kata hatinya tanpa perlu memikirkan orang yang ia sayangi. Walaupun begitu, terlihat diam-diam Dong Ho berusaha membantu Gyu Man.

Sy penasaran, waktu Dong Ho mencegah detektif Park membunuh Jin Woo, apa detektif Park melaporkan pada Gyu Man? Kalo memang detektif Park melaporkan pada Gyu Man, artinya saat Dong Ho berbicara dengan Gyu Man dan mengatakan bahwa Jin Woo berhasil melarikan diri, Gyu Man tau Dong Ho berbohong. Tapi anehnya, kenapa ya Gyu Man hanya diam, tidak memarahi atau menghukum Dong Ho?

Sebaliknya, kalau memang detektif Park tidak melaporkan pada Gyu Man, itu artinya detektif Park masih punya sedikit kesadaran. Mungkin dia sedikit sadar saat Dong Ho mengingatkannya bahwa ia adalah seorang polisi. Hmm... mudah-mudahan aja seperti itu ya...

Sy benar-benar salut dengan akting NGM sebagai orang jahat. Bahkan saat Gyu Man mendekati adiknya, Yeo Kyung untuk mengelus kepala Yeo Kyung, sy sampe nahan nafas. Sumpah, ngeri. Takut Yeo Kyung diapa-apain...

Kali ini ga ada preview lagi, jadi tetap penasaran ya...

[Sinopsis Remember Episode 9 Part 1]
Share:

Post a Comment

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes