Sinopsis Descendants Of The Sun Episode 10 Part 2
Myeong Ju meminta Shi Jin membawa Dae Young keluar tapi Dae Young tetap menolak untuk pergi. Myeong Ju menggunakan perkerjaan dan peringkatnya di dalam tentara untuk memaksa Dae Young keluar dari ruang karantina.
Setelah Dae Young, Shi Jin, dan Mo Yeon pergi, Myeong Ju berganti baju dan harus tinggal di ruang karantina, satu ruangan dengan Young Su.
---
Saat diambil sampel darahnya, Dae Young menanyakan kemungkinan Myeong Ju akan mati atau tidak, karena ia mendengar virus itu tidak lebih baik daripada ebola. Mo Yeon mengatakan Myeong Ju masih muda dan sehat, Myeong Ju memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik. Walaupun masih belum begitu yakin, Dae Young menerima penjelasan Mo Yeon dan tidak bertanya lagi.
Namun saat di luar, pada Shi Jin, Mo Yeon mengatakan sistem imun yang baik pun bisa menimbulkan masalah yang lain. Tapi ia berjanji akan melakukan yang terbaik yang bisa ia lakukan dengan segala cara karena melawan virus adalah perang seorang dokter. Shi Jin lega karena Myeong Ju memiliki rekan kerja yang bisa diandalkan.
---
Mo Yeon dan Shi Jin menyampaikan kabar tentang ditemukannya virus M3 di Medicube pada semua bawahan mereka. Mereka menyampaikan tindakan yang akan mereka lakukan untuk mencegah virus itu menyebar. Mo Yeon menyampaikan pada timnya agar menggunakan IGD yang sudah ia ubah menjadi ruang karantina untuk merawat pasien yang diduga terkena virus.
Semua tim medis dan tentara diambil sampel darah mereka untuk diperiksa. Sang Hyun terlihat terbatuk-batuk dan ditempatkan di ruang isolasi.
---
Ja Ae membawakan laptop untuk Sang Hyun karena Sang Hyun beralasan ia bosan dan ingin bermain game. Ja Ae mengecek suhu tubuh Sang Hyun dan mengambil sampel darah Sang Hyun. Sang Hyun menggoda Ja Ae karena dulu Ja Ae pernah gagal saat mengambil sampel darah. Ja Ae tidak membantah dan mengakui ia memang gagal dan hampir saja membuat lengan pasiennya rusak.
Sang Hyun lagi-lagi menggoda Ja Ae yang kali ini bersikap lembut padanya. Apa kau pikir aku akan mati?, tanya Sang Hyun. Ja Ae menepuk pungguk Sang Hyun dengan keras, mengatakan kalau Sang Hyun hanya demam biasa saja dan berpesan agar Sang Hyun memanggilnya jika Sang Hyun merasa sakit.
Saat Ja Ae akan keluar dari ruang karantina, Sang Hyun bertanya, bagaimana kalau aku merasakan sakit?
"Aku akan datang sebelum itu", jawab Ja Ae dan kemudian keluar dari ruang isolasi.
---
Shi Jin mendatangi Dae Young yang ditempatkan di gudang tempat Shi Jin pernah ditahan. Dae Young menanyakan keadaan Myeong Ju pada Shi Jin. Dan Shi Jin menyuruh Dae Young untuk tidak khawatir karena Myeong Ju masih seorang dokter bukan pasien, Myeong Ju masih sibuk memeriksa Young Su dan dirinya sendiri. Dae Young meminta Shi Jin untuk menyampaikan pada Myeong Ju bahwa keadaannya baik-baik saja dan meminta Myeong Ju agar tidak khawatir.
Shi Jin memberikan walkie talkie pada Dae Young, menyuruh Dae Young berbicara dengan Myeong Ju di channel 3. "Aku membayar utang karena telah membiarkan Dr. Kang menjengukku dulu...", ucap Shi Jin lagi. Dae Young mengambil walkie talkie dan mengucapkan terima kasih pada Shi Jin. Dan Shi Jin pun pamit pergi.
Dae Young menyalakan walkie talkie dan terdengar suara Myeong Ju. Dae Young menanyakan keadaan Myeong Ju, Myeong Ju mengatakan ia merindukan Dae Young. Dae Young terdiam sesaat dan menanyakan apakah Myeong Ju sudah makan. Myeong Ju lagi-lagi menjawab kalau ia merindukan Dae Young. Dae Young terdiam lagi.
Myeong Ju balik bertanya bagaimana keadaan Dae Young, tapi Dae Young hanya diam saja. "Bodoh, kau harusnya menjawabku karena aku sudah menjawab pertanyaanmu...", gerutu Myeong Ju.
"Aku merindukanmu...", jawab Dae Young. Myeong Ju mulai menangis dan bertanya apakah Dae Young sudah makan. Sama seperti jawaban Myeong Ju tadi, Dae Young juga mengatakan kalau ia merindukan Myeong Ju.
"Aku tahu...", sahut Myeong Ju. Dae Young bertanya apakah Myeong Ju menangis. Myeong Ju berusaha menahan tangisnya dan tidak mengatakan apa pun pada Dae Young. Lalu Myeong Ju bertanya, apa Dae Young masih ingat saat pertemuan kedua mereka, saat ia memakai gaun putih, saat itu Dae Young mengatakan itu adalah konsep hantu perawan. "Kalau aku mengingatnya sekarang, apakah baju itu adalah pertanda? Jika aku mati sekarang, aku akan menjadi "Hantu Perawan". Tidak adil sekali...".
"Kau adalah malaikat. Yoon Myung Ju adalah seorang malaikat sejak dia masuk dalam hidupku. Kau harus tahu itu...".
"Sekarang saat aku sakit, kau jadi baik begini...", gerutu Myeong Ju dan mematikan walkie talkie. "Mau hantu ataupun malaikat, dua-duanya sudah mati...", gerutu Myeong Ju lagi, sepertinya itu tidak didengar lagi oleh Dae Young.
---
Mo Yeon menghubungi Daniel, menceritakan bahwa sampai semua jelas, Medicube sudah ditetapkan sebagai tempat karantina virus M3 dan untuk pasien lain mereka akan merawatnya di klinik sementara. Mo Yeon menanyakan vaksin yang ia minta akan tiba. Daniel mengatakan ia sudah mengirimkan permintaan dan paling lambat besok akan tiba.
---
Shi Jin mengunjungi Taebaek Camp dan menemui Byung Soo, memberikan laporan pada Byung Soo bahwa mereka sudah mencari orang-orang yang berhubungan dengan Young Su dan sudah mengkarantina mereka. Sepertinya Byung Soo takut, ia bahkan menyuruh Shi Jin meletakkan kertas yang Shi Jin bawa di meja yang lain. Ia dan asistennya sudah memakai masker.
Byung Soo meminta Shi Jin memindahkan Myeong Ju segera ke rumah sakit UN, karena ia tidak ingin personelnya juga ikut terinfeksi. Karena kalau begitu, mereka tidak akan bisa pulang ke Korea walaupun tugas mereka sudah selesai. Shi Jin menolak melakukan itu, karena menurut prosedur, medicube sudah ditetapkan sebagai tempat karantina penyakit M3. "Ini adalah perang melawan penyakit menular, perang melawan musuh yang tidak terlihat. JIka kita tidak mengikuti aturan, kita semua akan tertular...", ucap Shi Jin lagi.
Byung Soo kesal sekali karena Shi Jin malah menceramahinya. Byung Soo terpaksa menerima penjelasan Shi Jin dan meminta Shi Jin berjanji agar mereka semua tidak sampai tertular. Shi Jin mengerti dan menutup laporannya dengan memberi hormat pada Byung Soo.
---
Dokter di rumah sakit Hae Sung mendengar berita tentang virus M3 yang mulai merebak di Urk dan ada dua orang WN Korea yang terjangkit virus tersebut. Ji Soo langsung menghubungi Mo Yeon dan satu dokter lagi menghubungi Sang Hyun. Tapi keduanya tidak menjawab tellpon mereka, bahwa telpon Sang Hyun mati.
Hee Eun mencoba menghubungi seseorang dan berhasil, teman-temannya mengira Hee Eun menghubungi Chi Hoon ternyata Hee Eun menghubungi ibu mertuanya.
Ketua Hoon kesal sekali karena dalam sebulan ini tim medis di Urk terus saja membuatnya sakit kepala. Ibu Chi Hoon datang dan memarahi Ketua Hoon, menuntut agar Ketua Hoon memulangkan Chi Hoon dalam waktu 24 jam. Ia juga menyuruh Ketua Hoon untuk pergi ke Urk, menjemput Chi Hoon. Jelas saja Ketua Hoon menolak pergi kesana, dan itu membuat ibu Chi Hoon semakin marah, mengancam akan memutuskan hubungan dengan ibu Ketua Hoon.
Ketua Hoon menyerah, berjanji akan segera memulangkan Chi Hoon.
Di saat itu, Ji Soo mendapatkan pesan dari Sang Hyun. Sang Hyun meminta Ji Soo mencari beberapa jurnal tentang virus M3 yang belum dipublish di internet dan mengirimkan padanya. Karena cukup banyak, untuk menghemat waktu, Ji Soo memotretnya dan mengirimkannya pada Sang Hyun.
Walaupun dalam keadaan sakit, Sang Hyun langsung mempelajari jurnal tersebut.
Min Jae dan Gi Beok datang, kagum melihat Sang Hyun yang walaupun sakit masih belajar. Mereka melihat banyak sekali post-it yang ditempelkan di tirai plastik yang mengelilingi Sang Hyuk. Mereka juga melihat Sang Hyun yang tidak berhenti makan kacang dan menanyakan apakah Sang Hyun lapar. Sang Hyun mengatakan, saat ia belajar yang keras, ia selau merasa harus makan. Bagi soerang dokter, kondisi seperti ini adalah perang dan ia harus menjaga staminanya.
Min Jae dan Gi Beom menyemangati Sang Hyuk, dan kemudian pindah ke tempat Myeong Ju, mengambil tempat makan Myeong Ju. Min Jae melihat Young Su dan bertanya apakah Young Su akan hidup. Myeong Ju mengatakan Young Su sudah sadar, dan sepertinya 2 atau 3 hari ke depan adalah masa kritis Young Su.
Gi Beom bercerita, mengatakan ia mendengar mereka mengeluarkan sekepal berlian dari dalam perut Young Su. Min Jae senang karena dugaannya memang benar. Lalu ia bertanya pada Myeong Ju, berapa nilai dari berlian itu.
"Berlian 2 karat... mungkin seharga 20 miliar dolar?", tebak Myeong Ju tidak begitu yakin. Gi Beom dan Min Jae sangat kaget. Mereka baru mengerti kenapa Young Su mau mengorbankan nyawanya demi berlian itu.
---
Shi Jin melihat Mo Yeon duduk di tangga di depan kantornya sambil memijut-mijit kakinya. Mo Yeon mengatakan, ia menunggu Shi Jin pulang dari Taebaek Camp dan menanyakan kapan hasil tes darah keluar. Shi Jin mengatakan paling cepat besok sore dan mereka akan memfaxkannya ke Mowuru. Mo Yeon merasa lega karena ternyata lebih cepat dari perkiraannya.
Shi Jin bertanya apa tipe darah Mo Yeon. Tapi Mo Yeon malah menggoda Shi Jin, menebak kalau Shi Jin sebenarnya ingin menanyakan tipe idealnya dengan gaya yang imut. Shi Jin menyuruh Mo Yeon melakukannya beberapa kali dan Shi Jin mengaku ia kalah.
Mo Yeon merasa sangat senang karena ia berhasil melakukan candaan seperti yang biasa Shi Jin lakukan. Mo Yeon mengatakan ia ingin membuat Shi Jin rileks dan tidak khawatir. Ia berjanji ia akan bekerja keras.
Shi Jin bertanya lagi apa tipe darah Mo Yeon dan seperti tadi, Mo Yeon masih mencandai Shi Jin. Shi Jin pura-pura kesal dan menyuruh Mo Yeon pergi.
---
Di aula, Mo Yeon memeriksa beberapa orang anak. Fatima menerjemahkannya, mengatakan kalau suhu tubuh mereka normal dan untuk sementara mereka harus pindah ke tempat yang aman, karena di Mowuru sedang ada virus yang berbahaya.
Tiba-tiba lampu mati dan melalui walkie talkie, Myeong Ju melaporkan bahwa di ruang isolasi, lampu juga padam. Mo Yeon teringat alat bantu pernafasan Young Su akan berhenti bekerja saat tidak ada listrik dan berpesan pada Ja Ae untuk tetap bersama anak-anak.
---
Sementara itu, di ruang isolasi terjadi kegaduhan. Young Su mulai bergerak tidak terkendali membuat Gi Beom dan Min Jae yang masih ada di sana meringkuk ketakutan di lantai. Beberapa alat jatuh ke lantai.
Chi Hoon masuk, tanpa memakai baju steril dan naik ke tempat tidur, berusaha menahan tubuh Young Su dengan sekuat tenaga. Busa berwarna putih mulai keluar dari mulut Young Su. Chi Hoon memerintahkan Myeong Ju untuk mengambilkan penenang.
Sersan Choi ada di dekat ruang isolasi untuk memperbaiki listrik dan melihat apa yang terjadi di ruang isolasi. Ia berniat akan masuk tapi Chi Hoon melarangnya karena Sersan Xhoi bisa tertular. Chi Hoon mengatakan mereka akan menanganinya dan meminta Sersan Choi memperbaiki listrik saja. Sersan Choi berjanji akan melakukannya dalam 10 menit.
Myeong Ju datang dengan membawa jarum suntuik. Belum sempat Myeong Ju menyuntikkan obat, Young Su malah menggigit lengan Chi Hoon. Gi Beom dan Min Jae semakin ketakutan. Myeong Ju sendiri kaget dan segera menancapkan jarum suntik, sesaat kemudian Young Su melemah dan gigitan Young Su terlepas.
Tanpa mempedulikan kekhawatiran Myeong Ju, Chi Hoon meminta Myeong Ju mengambilkan stateskop dan setelah diperiksa, ternyata denyut jantung Young Su sangat lemah. Chi Hoon menekan-nekan dada Young Su.
Mo Yeon yang sudah lengkap dengan pakaian untuk ruang isolasi, masuk. Membantu Myeong Ju m
emakaikan alat pernafasan ke mulut dan hidung Young Su. Saat melihat keadaan Chi Hoon, Myeong Ju juga kaget dan mengkhawatirkan Chi Hoon. Tapi Chin Hoon menyuruh mereka berdua untuk tidak berbicara padanya karena memompa dada Young Su sangat melelahkan.
Mo Yeon dan Myeong Ju tidak mengatakan apa apa lagi.
---
Akhirnya listrik kembali menyala dan Young Su sudah stabil kembali. Mo Yeon membersihkan luka Chi Hoon dan memberitahukan Chi Hoon, karena lengan Chi Hoon berdarah, maka kemungkinan Chi Hoon terinfesksi virus akan meningkat. Kau tahu itu?, tanya Mo Yeon. Chi Hoon menganggukkan kepalanya. "Berkat kau, pasien itu selamat. Kau benar-benar seorang dokter, Lee Chi Hoon...", ucap Mo Yeon lagi.
Lalu Gi Beom dan Min Jae datang, mengatakan kalau mereka sudah selesai bersih-bersih dan Mo Yeon mempersilahkan mereka pergi. Min Jae menatap Chi Hoon dan bertanya apakah CHi Hoon sudah terkena virus. 'Kita berdoa agar tidak. Tapi untuk saat ini ia harus dikarantina...", ucap Mo Yeon.
Gi Beom memuji Chi Hoon yang keren. Sebelum pergi, Min Jae mengatakan pada Chi Hoon, kalau tadi Chi Hoon terlihat seperti dokter sesungguhnya. Chi Hoon menangis mendengar ucapan Min Jae tadi, membuat Mo Yeon dan Myeong Ju heran, mengira Chi Hoon terluka di tempat yang lain. Chi Hoo menggelengkan kepalanya, mengatakan kalau ia baik-baik saja dan sekarang hidupnya sudah terselamatnkan dan ia sudah bisa kembali ke Korea.
---
Malam itu juga Chi Hoon menelpon Hee Eun. Hee Eun menangis sekaligus kesal karena setelah sebulan, baru ini Chi Hoon menelponnya. Ia sampai berpikir Chi Hoon akan menceraikannya saat ia hamil. Hee Eun bertanya apakah Chi Hoon juga terkena virus. Chi Hoon tertawa dan mengatakan ia mungkin tertular tapi hasilnya belum keluar. Chi Hoon bercanda, mengatakan kalau ia akan mendapatkan kompensasi dan Hee Eun akan menjadi seorang chaebol. Hee Eun kesal sekali.
Tapi itu hanya sebentar. Saat Chi Hoon mengatakan ia mencintai Hee Eun, Hee Eun menangis bahagia, dan mengatakan juga kalau itu baru benar-benar Chi Hoon yang ia kenal.
---
Daniel datang ke Medicube untuk menjemput anak-anak dan membawa mereka pergi. Daniel juga mengabarkan bahwa vaksin sudah tiba di kota dan sekitar 3 jam lagi akan sampai di camp. Mo Yeon sangat senang mendengar kabar gembira itu. Kabar gembira lain juga datang. Min Jin membawa fax hasil pemeriksaan darah dan ternyata tidak seorang pun di camp yang menderita penyakit itu.
Mo Yeon bertanya apakah Shi Jin sudah mendengar kabar itu. "Kapten Yoo sendiri yang memberikan fax ini padaku. Dia pergi untuk mengeluarkan sersan Seo...", ucap Min Jin senang. Mo Yeon sangat senang mendengarnya.
---
Dae Young dan Shi Jin langsung pergi ke ruang karantina dan melihat Myeong Ju yang sedang tidur, memunggungi pintu masuk. Shi Jin memberitahukan Dae Young bahwa Myeong Ju sudah melakukan tugasnya sebagai tentara dan hampir tidak makan. "Aku tahu dia tidak akan terinfeksi...", ucap Dae Young.
Shi Jin memeberitahukan bahwa kata dokter, ada beberapa kasus yang menunjukkan gejala yang berbeda, ia berharap itu juga terjadi pada Myeong Ju. "Dia memang wanita yang langka...", sahut Dae Young.
Lalu Shi Jin mencoba mengeluarkan candaannya, mencoba menghibur Dae Young yang terlihat masih khawatir. Tapi Dae Young sama sekali tidak merespon, pandanganya masih pada Myeong Ju. Shi Jin ingin mengulang lagi candaannya tapi tiba-tiba terdengar pemberitahuan melalui walkie talkie, yang memberitahukan ada sesuatu yang terjadi di cafetaria, jadi semua orang diharap untuk datang.
Shi Jin dan Dae Young langsung berlari dari sana. Setelah mereka pergi, Myeong Ju baru membuka matanya dan membalikan badannya, menatap ke arah pintu masuk. Myeong Ju mengambil ponselnya dan perlahan, tiba-tiba saja pandangannya mulai mengabur... #feeling ga baik nih...
---
Shi Jin dan Dae Young kaget saat melihat di cafetaria sudah ada Argus dan seorang anak buahnya diantara pasien yang sedang dirawat jalan. Mo Yeon mengira Argus datang untuk memeriksa virus tapi Argus mengatakan tentara AS sudah memeriksanya terlebih dahulu dan ia negatif. Ia hanya datang untuk menjenguk teman lamanya, Young Su.
Shi Jin berbohong, mengatakan kalau teman Argus tidak diterima di sana dan menyuruh Argus pergi. Argus mengerti, mengatakan ia akan datang lain kali. Argus menanyakan barangnya yang sangat mahal, apakah Shi Jin melihatnya. Shi Jin mengatakan itu bukanlah barang yang hilang atau barang yang ditemukan. Jadi ia akan memberikan waktu 10 detik untuk Argus pergi dari sana.
Shi Jin mulai menghitung mundur. Argus tertawa, meremehkan dan tiba-tiba merogoh saku dalam jasnya dan serentak, semua tentara di sana mengeluarkan pistol mereka, menodongkan ke arah Argus. Ternyata yang dikeluarkan Argus adalah dua botol imunoglobulin. Argus mengatakan itu hadiah untuk Young Su, ia meminta mereka menyelamatkan Young Su karena ia masih punya banyak hal untuk dibicarakan dengan Young Su. Dan setelah itu argus mengajak anak buahnya pergi.
Setelah mereka pergi, Shi Jin dan Dae Young menduga Argus sudah mengetahui rencana mereka dengan tentara AS, jadi mereka harus berhati-hati. Ia berpesan pada Dae Young untuk memperkuat keamanan di sekitar camp dan Dae Young menganggukkan kepalanya.
Ja Ae mendekati Mo Yeon, bertanya apakah itu orang yang mengejar Fatima. Mo Yeon meng-iyakan. Ia menyuruh Ja Ae merawat Sang Hyun karena ia akan bersama Fatima dulu. Hasil lab sudah keluar dan Sang Hyun baik-baik saja.
Bersambung...
[Sinopsis Descendants Of The Sun Episode 11 Part 2]
Note : All images credit to KBS2
Sinopsis Descendants Of The Sun Episode 11 Part 1
![]() |
Credit : KBS2 |
Myeong Ju meminta Shi Jin membawa Dae Young keluar tapi Dae Young tetap menolak untuk pergi. Myeong Ju menggunakan perkerjaan dan peringkatnya di dalam tentara untuk memaksa Dae Young keluar dari ruang karantina.
Setelah Dae Young, Shi Jin, dan Mo Yeon pergi, Myeong Ju berganti baju dan harus tinggal di ruang karantina, satu ruangan dengan Young Su.
---
Saat diambil sampel darahnya, Dae Young menanyakan kemungkinan Myeong Ju akan mati atau tidak, karena ia mendengar virus itu tidak lebih baik daripada ebola. Mo Yeon mengatakan Myeong Ju masih muda dan sehat, Myeong Ju memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik. Walaupun masih belum begitu yakin, Dae Young menerima penjelasan Mo Yeon dan tidak bertanya lagi.
Namun saat di luar, pada Shi Jin, Mo Yeon mengatakan sistem imun yang baik pun bisa menimbulkan masalah yang lain. Tapi ia berjanji akan melakukan yang terbaik yang bisa ia lakukan dengan segala cara karena melawan virus adalah perang seorang dokter. Shi Jin lega karena Myeong Ju memiliki rekan kerja yang bisa diandalkan.
---
Mo Yeon dan Shi Jin menyampaikan kabar tentang ditemukannya virus M3 di Medicube pada semua bawahan mereka. Mereka menyampaikan tindakan yang akan mereka lakukan untuk mencegah virus itu menyebar. Mo Yeon menyampaikan pada timnya agar menggunakan IGD yang sudah ia ubah menjadi ruang karantina untuk merawat pasien yang diduga terkena virus.
Semua tim medis dan tentara diambil sampel darah mereka untuk diperiksa. Sang Hyun terlihat terbatuk-batuk dan ditempatkan di ruang isolasi.
---
Ja Ae membawakan laptop untuk Sang Hyun karena Sang Hyun beralasan ia bosan dan ingin bermain game. Ja Ae mengecek suhu tubuh Sang Hyun dan mengambil sampel darah Sang Hyun. Sang Hyun menggoda Ja Ae karena dulu Ja Ae pernah gagal saat mengambil sampel darah. Ja Ae tidak membantah dan mengakui ia memang gagal dan hampir saja membuat lengan pasiennya rusak.
Sang Hyun lagi-lagi menggoda Ja Ae yang kali ini bersikap lembut padanya. Apa kau pikir aku akan mati?, tanya Sang Hyun. Ja Ae menepuk pungguk Sang Hyun dengan keras, mengatakan kalau Sang Hyun hanya demam biasa saja dan berpesan agar Sang Hyun memanggilnya jika Sang Hyun merasa sakit.
Saat Ja Ae akan keluar dari ruang karantina, Sang Hyun bertanya, bagaimana kalau aku merasakan sakit?
"Aku akan datang sebelum itu", jawab Ja Ae dan kemudian keluar dari ruang isolasi.
---
Shi Jin mendatangi Dae Young yang ditempatkan di gudang tempat Shi Jin pernah ditahan. Dae Young menanyakan keadaan Myeong Ju pada Shi Jin. Dan Shi Jin menyuruh Dae Young untuk tidak khawatir karena Myeong Ju masih seorang dokter bukan pasien, Myeong Ju masih sibuk memeriksa Young Su dan dirinya sendiri. Dae Young meminta Shi Jin untuk menyampaikan pada Myeong Ju bahwa keadaannya baik-baik saja dan meminta Myeong Ju agar tidak khawatir.
Shi Jin memberikan walkie talkie pada Dae Young, menyuruh Dae Young berbicara dengan Myeong Ju di channel 3. "Aku membayar utang karena telah membiarkan Dr. Kang menjengukku dulu...", ucap Shi Jin lagi. Dae Young mengambil walkie talkie dan mengucapkan terima kasih pada Shi Jin. Dan Shi Jin pun pamit pergi.
Dae Young menyalakan walkie talkie dan terdengar suara Myeong Ju. Dae Young menanyakan keadaan Myeong Ju, Myeong Ju mengatakan ia merindukan Dae Young. Dae Young terdiam sesaat dan menanyakan apakah Myeong Ju sudah makan. Myeong Ju lagi-lagi menjawab kalau ia merindukan Dae Young. Dae Young terdiam lagi.
Myeong Ju balik bertanya bagaimana keadaan Dae Young, tapi Dae Young hanya diam saja. "Bodoh, kau harusnya menjawabku karena aku sudah menjawab pertanyaanmu...", gerutu Myeong Ju.
"Aku merindukanmu...", jawab Dae Young. Myeong Ju mulai menangis dan bertanya apakah Dae Young sudah makan. Sama seperti jawaban Myeong Ju tadi, Dae Young juga mengatakan kalau ia merindukan Myeong Ju.
"Aku tahu...", sahut Myeong Ju. Dae Young bertanya apakah Myeong Ju menangis. Myeong Ju berusaha menahan tangisnya dan tidak mengatakan apa pun pada Dae Young. Lalu Myeong Ju bertanya, apa Dae Young masih ingat saat pertemuan kedua mereka, saat ia memakai gaun putih, saat itu Dae Young mengatakan itu adalah konsep hantu perawan. "Kalau aku mengingatnya sekarang, apakah baju itu adalah pertanda? Jika aku mati sekarang, aku akan menjadi "Hantu Perawan". Tidak adil sekali...".
"Kau adalah malaikat. Yoon Myung Ju adalah seorang malaikat sejak dia masuk dalam hidupku. Kau harus tahu itu...".
"Sekarang saat aku sakit, kau jadi baik begini...", gerutu Myeong Ju dan mematikan walkie talkie. "Mau hantu ataupun malaikat, dua-duanya sudah mati...", gerutu Myeong Ju lagi, sepertinya itu tidak didengar lagi oleh Dae Young.
---
Mo Yeon menghubungi Daniel, menceritakan bahwa sampai semua jelas, Medicube sudah ditetapkan sebagai tempat karantina virus M3 dan untuk pasien lain mereka akan merawatnya di klinik sementara. Mo Yeon menanyakan vaksin yang ia minta akan tiba. Daniel mengatakan ia sudah mengirimkan permintaan dan paling lambat besok akan tiba.
---
Shi Jin mengunjungi Taebaek Camp dan menemui Byung Soo, memberikan laporan pada Byung Soo bahwa mereka sudah mencari orang-orang yang berhubungan dengan Young Su dan sudah mengkarantina mereka. Sepertinya Byung Soo takut, ia bahkan menyuruh Shi Jin meletakkan kertas yang Shi Jin bawa di meja yang lain. Ia dan asistennya sudah memakai masker.
Byung Soo meminta Shi Jin memindahkan Myeong Ju segera ke rumah sakit UN, karena ia tidak ingin personelnya juga ikut terinfeksi. Karena kalau begitu, mereka tidak akan bisa pulang ke Korea walaupun tugas mereka sudah selesai. Shi Jin menolak melakukan itu, karena menurut prosedur, medicube sudah ditetapkan sebagai tempat karantina penyakit M3. "Ini adalah perang melawan penyakit menular, perang melawan musuh yang tidak terlihat. JIka kita tidak mengikuti aturan, kita semua akan tertular...", ucap Shi Jin lagi.
Byung Soo kesal sekali karena Shi Jin malah menceramahinya. Byung Soo terpaksa menerima penjelasan Shi Jin dan meminta Shi Jin berjanji agar mereka semua tidak sampai tertular. Shi Jin mengerti dan menutup laporannya dengan memberi hormat pada Byung Soo.
---
Dokter di rumah sakit Hae Sung mendengar berita tentang virus M3 yang mulai merebak di Urk dan ada dua orang WN Korea yang terjangkit virus tersebut. Ji Soo langsung menghubungi Mo Yeon dan satu dokter lagi menghubungi Sang Hyun. Tapi keduanya tidak menjawab tellpon mereka, bahwa telpon Sang Hyun mati.
Hee Eun mencoba menghubungi seseorang dan berhasil, teman-temannya mengira Hee Eun menghubungi Chi Hoon ternyata Hee Eun menghubungi ibu mertuanya.
Ketua Hoon kesal sekali karena dalam sebulan ini tim medis di Urk terus saja membuatnya sakit kepala. Ibu Chi Hoon datang dan memarahi Ketua Hoon, menuntut agar Ketua Hoon memulangkan Chi Hoon dalam waktu 24 jam. Ia juga menyuruh Ketua Hoon untuk pergi ke Urk, menjemput Chi Hoon. Jelas saja Ketua Hoon menolak pergi kesana, dan itu membuat ibu Chi Hoon semakin marah, mengancam akan memutuskan hubungan dengan ibu Ketua Hoon.
Ketua Hoon menyerah, berjanji akan segera memulangkan Chi Hoon.
Di saat itu, Ji Soo mendapatkan pesan dari Sang Hyun. Sang Hyun meminta Ji Soo mencari beberapa jurnal tentang virus M3 yang belum dipublish di internet dan mengirimkan padanya. Karena cukup banyak, untuk menghemat waktu, Ji Soo memotretnya dan mengirimkannya pada Sang Hyun.
Walaupun dalam keadaan sakit, Sang Hyun langsung mempelajari jurnal tersebut.
Min Jae dan Gi Beok datang, kagum melihat Sang Hyun yang walaupun sakit masih belajar. Mereka melihat banyak sekali post-it yang ditempelkan di tirai plastik yang mengelilingi Sang Hyuk. Mereka juga melihat Sang Hyun yang tidak berhenti makan kacang dan menanyakan apakah Sang Hyun lapar. Sang Hyun mengatakan, saat ia belajar yang keras, ia selau merasa harus makan. Bagi soerang dokter, kondisi seperti ini adalah perang dan ia harus menjaga staminanya.
Min Jae dan Gi Beom menyemangati Sang Hyuk, dan kemudian pindah ke tempat Myeong Ju, mengambil tempat makan Myeong Ju. Min Jae melihat Young Su dan bertanya apakah Young Su akan hidup. Myeong Ju mengatakan Young Su sudah sadar, dan sepertinya 2 atau 3 hari ke depan adalah masa kritis Young Su.
Gi Beom bercerita, mengatakan ia mendengar mereka mengeluarkan sekepal berlian dari dalam perut Young Su. Min Jae senang karena dugaannya memang benar. Lalu ia bertanya pada Myeong Ju, berapa nilai dari berlian itu.
"Berlian 2 karat... mungkin seharga 20 miliar dolar?", tebak Myeong Ju tidak begitu yakin. Gi Beom dan Min Jae sangat kaget. Mereka baru mengerti kenapa Young Su mau mengorbankan nyawanya demi berlian itu.
---
Shi Jin melihat Mo Yeon duduk di tangga di depan kantornya sambil memijut-mijit kakinya. Mo Yeon mengatakan, ia menunggu Shi Jin pulang dari Taebaek Camp dan menanyakan kapan hasil tes darah keluar. Shi Jin mengatakan paling cepat besok sore dan mereka akan memfaxkannya ke Mowuru. Mo Yeon merasa lega karena ternyata lebih cepat dari perkiraannya.
Shi Jin bertanya apa tipe darah Mo Yeon. Tapi Mo Yeon malah menggoda Shi Jin, menebak kalau Shi Jin sebenarnya ingin menanyakan tipe idealnya dengan gaya yang imut. Shi Jin menyuruh Mo Yeon melakukannya beberapa kali dan Shi Jin mengaku ia kalah.
Mo Yeon merasa sangat senang karena ia berhasil melakukan candaan seperti yang biasa Shi Jin lakukan. Mo Yeon mengatakan ia ingin membuat Shi Jin rileks dan tidak khawatir. Ia berjanji ia akan bekerja keras.
Shi Jin bertanya lagi apa tipe darah Mo Yeon dan seperti tadi, Mo Yeon masih mencandai Shi Jin. Shi Jin pura-pura kesal dan menyuruh Mo Yeon pergi.
---
Di aula, Mo Yeon memeriksa beberapa orang anak. Fatima menerjemahkannya, mengatakan kalau suhu tubuh mereka normal dan untuk sementara mereka harus pindah ke tempat yang aman, karena di Mowuru sedang ada virus yang berbahaya.
Tiba-tiba lampu mati dan melalui walkie talkie, Myeong Ju melaporkan bahwa di ruang isolasi, lampu juga padam. Mo Yeon teringat alat bantu pernafasan Young Su akan berhenti bekerja saat tidak ada listrik dan berpesan pada Ja Ae untuk tetap bersama anak-anak.
---
Sementara itu, di ruang isolasi terjadi kegaduhan. Young Su mulai bergerak tidak terkendali membuat Gi Beom dan Min Jae yang masih ada di sana meringkuk ketakutan di lantai. Beberapa alat jatuh ke lantai.
Chi Hoon masuk, tanpa memakai baju steril dan naik ke tempat tidur, berusaha menahan tubuh Young Su dengan sekuat tenaga. Busa berwarna putih mulai keluar dari mulut Young Su. Chi Hoon memerintahkan Myeong Ju untuk mengambilkan penenang.
Sersan Choi ada di dekat ruang isolasi untuk memperbaiki listrik dan melihat apa yang terjadi di ruang isolasi. Ia berniat akan masuk tapi Chi Hoon melarangnya karena Sersan Xhoi bisa tertular. Chi Hoon mengatakan mereka akan menanganinya dan meminta Sersan Choi memperbaiki listrik saja. Sersan Choi berjanji akan melakukannya dalam 10 menit.
Myeong Ju datang dengan membawa jarum suntuik. Belum sempat Myeong Ju menyuntikkan obat, Young Su malah menggigit lengan Chi Hoon. Gi Beom dan Min Jae semakin ketakutan. Myeong Ju sendiri kaget dan segera menancapkan jarum suntik, sesaat kemudian Young Su melemah dan gigitan Young Su terlepas.
Tanpa mempedulikan kekhawatiran Myeong Ju, Chi Hoon meminta Myeong Ju mengambilkan stateskop dan setelah diperiksa, ternyata denyut jantung Young Su sangat lemah. Chi Hoon menekan-nekan dada Young Su.
Mo Yeon yang sudah lengkap dengan pakaian untuk ruang isolasi, masuk. Membantu Myeong Ju m
emakaikan alat pernafasan ke mulut dan hidung Young Su. Saat melihat keadaan Chi Hoon, Myeong Ju juga kaget dan mengkhawatirkan Chi Hoon. Tapi Chin Hoon menyuruh mereka berdua untuk tidak berbicara padanya karena memompa dada Young Su sangat melelahkan.
Mo Yeon dan Myeong Ju tidak mengatakan apa apa lagi.
---
Akhirnya listrik kembali menyala dan Young Su sudah stabil kembali. Mo Yeon membersihkan luka Chi Hoon dan memberitahukan Chi Hoon, karena lengan Chi Hoon berdarah, maka kemungkinan Chi Hoon terinfesksi virus akan meningkat. Kau tahu itu?, tanya Mo Yeon. Chi Hoon menganggukkan kepalanya. "Berkat kau, pasien itu selamat. Kau benar-benar seorang dokter, Lee Chi Hoon...", ucap Mo Yeon lagi.
Lalu Gi Beom dan Min Jae datang, mengatakan kalau mereka sudah selesai bersih-bersih dan Mo Yeon mempersilahkan mereka pergi. Min Jae menatap Chi Hoon dan bertanya apakah CHi Hoon sudah terkena virus. 'Kita berdoa agar tidak. Tapi untuk saat ini ia harus dikarantina...", ucap Mo Yeon.
Gi Beom memuji Chi Hoon yang keren. Sebelum pergi, Min Jae mengatakan pada Chi Hoon, kalau tadi Chi Hoon terlihat seperti dokter sesungguhnya. Chi Hoon menangis mendengar ucapan Min Jae tadi, membuat Mo Yeon dan Myeong Ju heran, mengira Chi Hoon terluka di tempat yang lain. Chi Hoo menggelengkan kepalanya, mengatakan kalau ia baik-baik saja dan sekarang hidupnya sudah terselamatnkan dan ia sudah bisa kembali ke Korea.
---
Malam itu juga Chi Hoon menelpon Hee Eun. Hee Eun menangis sekaligus kesal karena setelah sebulan, baru ini Chi Hoon menelponnya. Ia sampai berpikir Chi Hoon akan menceraikannya saat ia hamil. Hee Eun bertanya apakah Chi Hoon juga terkena virus. Chi Hoon tertawa dan mengatakan ia mungkin tertular tapi hasilnya belum keluar. Chi Hoon bercanda, mengatakan kalau ia akan mendapatkan kompensasi dan Hee Eun akan menjadi seorang chaebol. Hee Eun kesal sekali.
Tapi itu hanya sebentar. Saat Chi Hoon mengatakan ia mencintai Hee Eun, Hee Eun menangis bahagia, dan mengatakan juga kalau itu baru benar-benar Chi Hoon yang ia kenal.
---
Daniel datang ke Medicube untuk menjemput anak-anak dan membawa mereka pergi. Daniel juga mengabarkan bahwa vaksin sudah tiba di kota dan sekitar 3 jam lagi akan sampai di camp. Mo Yeon sangat senang mendengar kabar gembira itu. Kabar gembira lain juga datang. Min Jin membawa fax hasil pemeriksaan darah dan ternyata tidak seorang pun di camp yang menderita penyakit itu.
Mo Yeon bertanya apakah Shi Jin sudah mendengar kabar itu. "Kapten Yoo sendiri yang memberikan fax ini padaku. Dia pergi untuk mengeluarkan sersan Seo...", ucap Min Jin senang. Mo Yeon sangat senang mendengarnya.
---
Dae Young dan Shi Jin langsung pergi ke ruang karantina dan melihat Myeong Ju yang sedang tidur, memunggungi pintu masuk. Shi Jin memberitahukan Dae Young bahwa Myeong Ju sudah melakukan tugasnya sebagai tentara dan hampir tidak makan. "Aku tahu dia tidak akan terinfeksi...", ucap Dae Young.
Shi Jin memeberitahukan bahwa kata dokter, ada beberapa kasus yang menunjukkan gejala yang berbeda, ia berharap itu juga terjadi pada Myeong Ju. "Dia memang wanita yang langka...", sahut Dae Young.
Lalu Shi Jin mencoba mengeluarkan candaannya, mencoba menghibur Dae Young yang terlihat masih khawatir. Tapi Dae Young sama sekali tidak merespon, pandanganya masih pada Myeong Ju. Shi Jin ingin mengulang lagi candaannya tapi tiba-tiba terdengar pemberitahuan melalui walkie talkie, yang memberitahukan ada sesuatu yang terjadi di cafetaria, jadi semua orang diharap untuk datang.
Shi Jin dan Dae Young langsung berlari dari sana. Setelah mereka pergi, Myeong Ju baru membuka matanya dan membalikan badannya, menatap ke arah pintu masuk. Myeong Ju mengambil ponselnya dan perlahan, tiba-tiba saja pandangannya mulai mengabur... #feeling ga baik nih...
---
Shi Jin dan Dae Young kaget saat melihat di cafetaria sudah ada Argus dan seorang anak buahnya diantara pasien yang sedang dirawat jalan. Mo Yeon mengira Argus datang untuk memeriksa virus tapi Argus mengatakan tentara AS sudah memeriksanya terlebih dahulu dan ia negatif. Ia hanya datang untuk menjenguk teman lamanya, Young Su.
Shi Jin berbohong, mengatakan kalau teman Argus tidak diterima di sana dan menyuruh Argus pergi. Argus mengerti, mengatakan ia akan datang lain kali. Argus menanyakan barangnya yang sangat mahal, apakah Shi Jin melihatnya. Shi Jin mengatakan itu bukanlah barang yang hilang atau barang yang ditemukan. Jadi ia akan memberikan waktu 10 detik untuk Argus pergi dari sana.
Shi Jin mulai menghitung mundur. Argus tertawa, meremehkan dan tiba-tiba merogoh saku dalam jasnya dan serentak, semua tentara di sana mengeluarkan pistol mereka, menodongkan ke arah Argus. Ternyata yang dikeluarkan Argus adalah dua botol imunoglobulin. Argus mengatakan itu hadiah untuk Young Su, ia meminta mereka menyelamatkan Young Su karena ia masih punya banyak hal untuk dibicarakan dengan Young Su. Dan setelah itu argus mengajak anak buahnya pergi.
Setelah mereka pergi, Shi Jin dan Dae Young menduga Argus sudah mengetahui rencana mereka dengan tentara AS, jadi mereka harus berhati-hati. Ia berpesan pada Dae Young untuk memperkuat keamanan di sekitar camp dan Dae Young menganggukkan kepalanya.
Ja Ae mendekati Mo Yeon, bertanya apakah itu orang yang mengejar Fatima. Mo Yeon meng-iyakan. Ia menyuruh Ja Ae merawat Sang Hyun karena ia akan bersama Fatima dulu. Hasil lab sudah keluar dan Sang Hyun baik-baik saja.
Bersambung...
[Sinopsis Descendants Of The Sun Episode 11 Part 2]
Note : All images credit to KBS2
Post a Comment