Sinopsis Last Episode 15
Na Ra baru yang baru saja bangun pagi, tiba-tiba nenek berteriak memanggilnya. Na Ra masuk ke dalam kedai dan nenek mengatakan di tv ada berita tentang Stasiun Seoul, tapi ia tidak mengerti sama sekali apa yang dikatakan di tv.
Diberitakan bahwa daftar penerima suap dan dana ilegal dari Han Jong Group sudah diterbitkan, daftar itu ditulis oleh Direktur Choi In Goo yang pensiun bulan Juli yang lalu. Banyak terjadi penyuapan dan lobi dalam Proyek Kota Masa Depan yang dikembangkan oleh Han Joong Group yang melibatkan para politisi dan birokrat. Begitu penyelidikan resmi diperintahkan, maka Proyek Kota Masa Depan yang menjadi bagian dari rencana inovatif dari Han Joong Group untuk generasi akan datang sepertinya akan dihentikan.
Di rumahnya, Chairman Yoon dan Jae Sung juga melihat berita yang sama. Jae Sung mencoba menelpon jaksa agung, tapi jaksa agung tidak menjawab telponnya. Setengah berteriak, Chairman Yoon menyuruh Jae Sung menelpon Senator Kim. Di kantornya, Se Hoon juga melihat berita yang sama. Jung Min yang baru datang dan ingin berbicara dengannya, tidak digubrisnya.
Heung Sam juga menonton berita yang sama dan terlihat sangat marah. Ia membanting remote tv yang sedang dipegangnya dan merobek-robek gambar perencanaan kota yang ada di atas meja kerjanya. Mi Joo kebetulan ada di sana dan tersenyum tipis. Heung Sam menyuruh Mi Joo mempersiapkan baju ganti untuknya.
Orang yang berjaga di luar penthouse Heung Sam membawa masuk beberapa orang yang memperkenalkan diri mereka dari kejaksaan (bukan Mantis lagi yang menjaga penthouse Heung Sam). Heung Sam terlihat sedikit terkejut, cepat sekali orang dari kejaksaan datang mencarinya. Heung Sam berpesan pada Mi Joo agar memberitahukan Tae Ho dan Poison Snake bahwa ia akan keluar seharian.
Ketika berjalan di koridor kantor kejaksaan, Heung Sam berpapasan dengan Se Hoon. Heung Sam sempat berhenti dan berbicara tentang Proyek Kota Masa Depan yang akan dihentikan tapi petugas kejaksaan melarangnya melakukan pembicaraan secara pribadi di sana. Heung Sam tidak peduli dengan teguran dari petugas, ia tetap berbicara dengan Se Hoon dan mempertanyakan seperti itukah cara kerja sebuah perusahaan sebesar Han Joong Group? Petugas kembali menegur Heung Sam, kali ini lebih tegas. Heung Sam berhenti berbicara dengan Se Hoon dan terpaksa ikut dengan petugas.
Na Ra datang ke bengkel Jong Goo dan menggantungkan satu pot bunga yang lain di jendela bus. Begitu akan pergi, Tae Ho mengejutkannya. Na Ra yang tertangkap basah dan salah tingkah memberi alasan ia hanya mampir sebentar. Tae Ho hanya tertawa kecil.
Lalu Na Ra memperhatikan wajah Tae Ho yang sedikit pucat, dan bertanya apa Tae Ho sakit. Tae Ho mengatakan tidak, ia hanya sedikit lelah karena agak sibuk akhir-akhir ini. Lalu Tae Ho berjalan ke arah sofa dan duduk di sana, diikuti oleh Na Ra. Na Ra mengatakan sepertinya Tae Ho yang membuat Proyek Kota Masa Depan dihentikan. Tae Ho bersikap pura-pura tidak terlibat dalam masalh itu, ia merasa Na Ra memujinya terlalu berlebihan, ia memang hebat tapi tidak sekuat itu.
Na Ra berkata Tae Ho pernah mengirimkan pesan untuknya yang mengatakan akan ada berita bagus. Tae Ho lagi-lagi berpura-pura tidak ingat. Na Ra tidak peduli Tae Ho yang tidak mengaku, ia mengucapkan terima kasih atas bantuan, sekarang hanya tinggal satu hal yang perlu ia khawatirkan, yaitu neneknya.
"Kalau begitu, maukah kau membantu aku satu hal?", tanya Tae Ho. Tae Ho meminta Na Ra duduk di sampingnya sebentar. Na Ra sedikit kaget dan bertanya kenapa tapi Tae Ho hanya tersenyum tipis. Lalu dengan gugup Na Ra duduk di samping Tae Ho dan Tae Ho merebahkan kepalanya di bahu Na Ra. Na Ra sepertinya akan protes tapi Tae Ho minta sepuluh menit... bukan lima menit saja, izinkan ia meminjam bahu Na Ra. Tae Ho memejamkan matanya dan Na Ra tersenyum bahagia... (Awww... )
Heung Sam keluar dari kantor kejaksaan dijemput oleh Poison Snake. Ketika akan masuk ke dalam mobilnya, Heung Sam melihat Se Hoon juga baru keluar dari gedung kejaksaan. Heung Sam tidak menyapanya, hanya mendengus kesal pada Se Hoon dan langsung masuk ke dalam mobilnya.
Tae Ho datang ke pentahouse dan meminta maaf karena tidak menjemput Heung Sam. Heung Sam tidak mempermasalahkannya, menurutnya Tae Ho tidak boleh sembarangan memperlihatkan wajahnya pada orang lain. Kemudian sepertinya Tae Ho menjelaskan tentang perkembangan proyek dari Han Joong Group. Han Joong Group akan meninjau ulang, tapi Proyek Kota Masa Depan dipastikan dihentikan, dan menurut kontrak mereka dengan Han Joong Group, mereka tidak mungkin mengambil kembali uang sudah diinvestasikan.
Heung Sam terlihat masih kesal dan menyalakan lagu yang biasa ia dengar. Ia berkata jaman dulu, orang menghukum dengan cara diracun atau diasingkan. Seorang raja juga manusia yang tidak suka mendengar hal-hal yang tidak menyenangkan.
Tapi menurut Tae Ho, ia harus mengatakan itu karena khawatir Heung Sam akan mendapat masalah dalam rencananya itu atau sebenarnya Heung Sam memang punya rencana cadangan. Heung Sam menyuruh Tae Ho membatalkan rencana Sen Hwa Network dan menahan semua dana sampai ia memberikan keputusan selanjutnya. Tae Ho tidak mengerti maksud Heung Sam.
Heung Sam menyuruh Tae Ho duduk dan memberikan sebuah amplop berwarna coklat. Tae Ho membuka amplop itu dan mengernyitkan wajahnya, "Ini rencana tahap ketiga?", tanyanya.
Heung Sam mengatakan rapat pemegang saham Han Joong Group akan diadakan bulan Oktober nanti, rapat itu hanya formalitas saja untuk menunjuk pewaris perusahaan. "Apa itu Wakil Presiden Yoon Jae Sung?", tanya Tae Ho lagi. Heung Sam menganggukkan kepalanya dan mengatakan bahwa bajingan itu sedang mengumpulkan saham untuk Han Joong Construction. Saat ini Jae Sung berusaha mengubah Han Joong Insurance menjadi Han Joong Contruction. "Kita akan menyerang dari sana", putus Heung Sam.
Tae Ho meletakkan kembali dokumen itu ke atas meja dan berkata itu tidak mungkin. "Itu mungkin", sanggah Heung Sam. Menurut Heung Sam, setelah pengumuman peninjauan ulang Proyek kota Masa Depan, saham Han Joong Group dan saham semua anak perusahaannya akan turun bebas, beberapa dari saham itu bahkan akan turun sampai setengah harga. Tae Ho tidak yakin dengan pendapat Heung Sam, menurutnya Han Joong akan berusaha melakukan sesusatu untuk mengembalikan harga saham mereka.
Heung Sam berkata mereka akan melakukan pembelian saham sebelum hal itu terjadi, mereka akan membeli selagi harga saham masih setengah dari harga aslinya. Menurut Tae Ho, dalam hal pembelian saham, masalah utamanya adalah kesediaan dana. Saat ini walaupun menggunakan seluruh uang yang dimiliki Heung Sam, mereka tidak akan mampu membeli saham dengan jumlah yang sama yang dimiliki oleh Chairman Yoon dan putranya Jae Sung.
Heung Sam tersenyum lebar, "Kau pikir apa aku tidak tau seseorang yang lain yang juga punya saham?". Tae Ho tidak mengerti maksud Heung Sam. "Yoon Jung Min. Dia berkencan dengan adikku", ucap Heung Sam.
Tae Ho bertanya apa mungkin Heung Sam menyediakan dana 140 milyar won untuk bisa bersaing dengan Chairman Yoon. Heung Sam berkata ia akan mengurus masalah uang, yang perlu Tae Ho lakukan hanyalah mengumpulkan semua rekening pinjaman untuk menampung transaksi nanti, mereka akan membutuhkan rekening paling sedikit 50 rekening.
Chairman Yoon rapat bersama Jae Sung, Se Hoon dan Jung Min. Ia mengatakan pada mereka semua bahwa rabu depan perusahaan akan mengumumkan perubahan perencanaan dan bisnis baru. Jung Min terlihat tidak senang dengan keputusan ayahnya, tapi Jae Sung berkata ia akan pergi ke Irak minggu depan untuk penandatanganan MOU bisnis teknik sipil di sana.
Jung Min semakin kesal, bagaimana bisa ayahnya membuat keputusan itu tanpa memberitahukan Departemen Perencanaan. Tapi Jae Sung berkata itu hak ayah mereka, perusahaan itu adalah milik ayah dan ayah tidak memiliki kewajiban melaporkan semua hal pada karyawannya. Se Hoon yang sedari tadi hanya diam, bertanya pada Chairman Yoon, jadi apa yang bisa dilakukan oleh Departemen Perencanaan.
Chairman Yoon mengatakan keputusannya itu hanya keputusan sementara, hanya untuk mengembalikan kondisi perusahaan pada alur normal lagi. Menurutnya, yang paling penting saat ini adalah merahasiakannya sampai pengumuman resmi yang akan dilakukan senin depan.
Heung Sam ditemani Tae Ho bertemu dengan pengacara Choi, pengacaranya Chairman Wang. Ia berbasa basi menanyakan tentang Chairman Wang, tapi pengacara itu terlihat tidak terlalu suka dengan basa basi Heung Sam dan menjawab dengan ketus, apa Heung Sam pernah melihat Chairman Wang terlibat secara langsung dalam masalah seperti ini. Heung Sam meminta maaf karena meminjam uang dengan terburu-buru seperti ini, ia meminta agar Pengacara Choi menyampaikan rasa terima kasihnya pada Chairman Wang.
Tae Ho selesai membaca berkas dan berbisik pada Heung Sam bahwa bunga yang ditawarkan terlalu tinggi, tujuannya bukan mendapatkan uang tapi kekuasaan. Heung Sam tau hal itu, tapi ia tidak punya pilihan lain, saat ini hanya Chairman Wang saja yang bisa memberikan pinjaman sebanyak itu dalam waktu yang singkat.
Lalu pengacara Choi berkata Chairman Wang juga punya sesuatu yang harus ia sampaikan pada Heung Sam. Chairman Wang mengatakan properti yang dijadikan jaminan tidak akan cukup. Heung Sam mengerti, ia berjanji akan menjadi apa pun miliknya sebagai jaminan hutang. "Ada satu hal lagi. Dirimu sendiri. 'Jika kau tidak mau menjadikan nyawamu sebagai jaminan, jangan pakai uangku'. Itu pesan Chairman Wang".
Tae Ho tersenyum tipis. Heung Sam sendiri tertawa dan berkata sayang sekali, seandainya ia punya sepuluh nyawa, maka ia bisa meminjam lebih banyak uang dan Heung Sam pun menandatangani perjanjian.
Heung Sam mengantar Pengacara Choi sampai depan restoran. "Apa anda takut?", tanya Tae Ho ktika melihat wajah Heung Sam yang tidak begitu gembira. "Anda mungkin akan kehilangan semua yang anda miliki sekaligus", ucap Tae Ho lagi.
"Lalu bagaimana dengan kau? Kau takut?", Heung Sam balik bertanya. Tae Ho berkata ia tidak akan takut, ia akan menganggap ini adalah kesempatan. Dae Dong Bio yang gagal dan sudah menghancurkan seluruh hidupnya, ini adalah kesempatan terakhirnya untuk mengembalikan hidupnya. Heung Sam hanya tersenyum.
Heung Sam mengunjungi Mantis yang terbaring di lantai dengan kedua tangan dan kalinya diikat. Begitu melihat Heung Sam, Mantis berusaha bangun, akan memberi hormat pada Heung Sam. Tapi Heung Sam menyuruhnya tetap seperti itu saja. Lalu Heung Sam berkata tanggal pelaksanaan rencana sudah ditetapkan, walaupun itu bukan kesalahan Mantis, masih banyak waktu untuk melakukan persiapan.
Mantis memohon agar Heung Sam memberinya kesempatan sekali lagi. Tapi Heung Sam berkata kesempatan itu bukan diberikan olehnya tapi harus dibuat sendiri oleh Mantis. "Apa kau masih mau membuat kesempatan itu lagi?". Mantis menganggukkan kepalanya.
Tae Ho membriefing teman-temannya untuk pelaksanaan rencana mereka. Hari-H-nya adalah hari jumat dan mereka akan mulai pukul 9 pagi, tepat saat pasar saham dibuka. Mereka akan bekerja di penthouse Heung Sam, karena Heung Sam ingin melihat sendiri prosesnya dan mereka akan memindahkan semua peralatan di malam hari. Untuk Mandor Oh, Hae Jin, dan Chairman Jo akan bergerak sendiri-sendiri, diperlukan 60 nama untuk misi ini, ia akan mengembalikan ID mereka setelah membuatkan rekening atas nama mereka. Pada Hari-H mereka harus berkumpul dan tidak boleh ketahuan oleh Crocodile atau Poison Snake. Kunci dari misi Mandor Oh, Hae Jin, dan Mandor Oh adalah kerahasiaan. Lalu untuk tim offline, tugas mereka selanjutnya adalah pergi ke tiga perusahaan, yaitu Perusahaan Keamanan Jae Yong, Internasional SF, dan IM Investment Securities untuk memeriksa kantor itu dan mengajukan pinjaman hipotek sebelum pasar saham ditutup yang pembayarannya hanya bisa diuangkan setelah tiga hari kerja. Itulah akhir dari tugas tim offline", tutup Tae Ho.
Hae Jin menanyakan apa yang akan mereka lakukan jika ada yang membeli saham dalam jumlah yang banyak seperti itu, maka ototmatis harga saham akan naik. Tae Ho menyuruh Young Chil menjelaskannya. Young Chil berkata begitu tim offline bergerak, ia akan mengirimkan grafik HTS palsu ke komputer Heung Sam sehingga akan terlihat seperti grafik normal.
Namun Mandor Oh masih bingung, perubahan yang dilakukan oleh Young Chil hanya akan mengubah komputer di penthouse saja, bagaimana jika ada seseorang di pihak Heung Sam melihatnya dan memberitahukan Heung Sam. Tae Ho berkata ia sudah mengatasinya.
Chairman Jo bertanya apa yang akan dilakukan oleh Tae Ho setelah mencuri uang sebanyak itu. Hae Jin menegur Chairman Jo, menurutnya Tae Ho bukan orang yang akan melarikan diri dengan uang sebanyak itu. "Iya, kan?", tanyanya pada Tae Ho. Tae Ho menjawabnya dengan mencubit lengan Hae Jin, Hae Jin berteriak kesakitan dan mereka semua tertawa. Lalu Tae Ho mengingatkan bahwa mereka hanya punya waktu 6 jam. Ini adalah kesempatan mereka untuk menjatuhkan Heung Sam dan menggantikan penguasa di Stasiu Seoul.
Mi Joo menemani Heung Sam di klub. Mi Joo juga menanyakan apakah Heung Sam merasa gugup karena ia dengar kali ini uang yang dipertaruhkan sangat banyak. Karena jika ia menjadi Heung sam, ia akan gugup sekali. Tapi Heung Sam berkata Mi Joo juga pernah merasakan hal yang sama, saat Mi Joo meninggalkan Jong Goo dan lebih memilih bersamanya. Mi Joo terlihat marah, ia tidak mau membicarakan masa lalu.
Lalu Heung Sam mengatakan ini bukanlah masalah uang, ini adalah pertarungan untuk mengembalikan keluarganya dan kehidupannya kembali. Namun menurut Mi Joo, untuk pertarungan kali ini, Heung Sam mungkin saja akan kalah atau lebih baik Heung Sam berhenti saja sampai di sini. Heung Sam tertawa, jika Mi Joo menyuruhnya berhenti, itu sama saja dengan menyingkirkan alasannya hidup. "Sayang sekali. Aku pikir, Jang Tae Ho, aku dan ahjussi terperangkap dalam jaring laba-labamu, tapi ternyata yang terperangkap adalah Chairman sendiri", ucap Mi Joo.
Heung Sam menertawakan ucapan Mi Joo, namun ia membutuhkan bantuan Mi Joo di akhir rencana yang rentan ini. Menurutnya, Tae Ho seharusnya sudah berakhir setelah Dae Dong Bio tapi nyatanya dia sudah berjalan terlalu jauh dan tau terlalu banyak. Heung Sam mengangkat gelas minumannya dan berkata, "Jika kau menyiapkan minumannya, Mantis akan mengurus sisanya. Minuman perayaan yang akan dilakukan besok akan menjadi minuman terakhir Tae Ho".
Mi Joo menemui Tae Ho untuk memberikan paspor dan tiket untuk Tae Ho. Ia menanyakan apakah Tae Ho tidak memberitahukan Na Ra atau berencana pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal. Tae Ho malah balik bertanya, apa ia berhak mengucapkan selamat tinggal.
"Tapi kau berhak merasakan rasa sakit", sahut Mi Joo. Tae Ho tersenyum, ucapan Mi Joo itu sama persis dengan ucapan Jong Goo. Jong Goo pernah sekali bilang padanya kalau ia tidak berhak menyakiti Na Ra jadi jangan memulai apa pun dengan Na Ra. Mi Joo mengatai Jong Goo benar-benar orang yang aneh, menasehati orang lain untuk sesuatu yang seharusnya Jong Goo lakukan. Lalu Mi Joo berkata ia tidak mau mengurusi urusan cinta Tae Ho karena ada sesuatu yang harus dilakukan Tae Ho terlebih dahulu...
Tae Ho berlatih meninju tumpukan ban yang masih tergantung di bengkel. Wajahnya terlihat marah. Sepertinya Mi Joo menceritakan bahwa Heung Sam berencana membunuhnya setelah rencana mereka selesai dilakukan.
Keesokan paginya, persiapan sudah dilakukan di penthouse Heung Sam. Tae Ho melaporkan bahwa mereka akan mulai operasi tepat jam 9 saat pasar saham dibuka, mereka akan menggunakan rekening pinjaman dan memeriksa grafik setiap jamnya untuk mengumpulkan dana. Mereka akan terus melakukan hal seperti itu sampai 2 jam sebelum pasar ditutup, setelah itu mereka baru mulai membeli saham dalam jumlah yang banyak. Pada saat itu, investor kecil dan lembaga keuangan akan menyadari apa yang terjadi, dengan menggunakan dana yang tersimpan di rekening, mereka akan bertarung dengan investor kecil dan lembaga keuangan itu.
Young Chil terlihat menelan ludahnya, sedikit takut karena Heung Sam memelototinya. "Apa cukup hanya dengan kalian berdua?", tanya Heung Sam, memastikan. Young Chil meng-iyakan. Tae Ho meyakinkan Heung Sam dengan mengatakan bahwa rencana mereka itu sederhana, sehingga sangat mungkin berhasil, yang diperlukan hanyalah timing. Heung Sam terlihat lebih tenag dan memerintahkan Tae Ho memulai rencana mereka.
Pada saat yang sama, Poison Snake dan Crocodile datang. Poison Snake melaporkan bahwa mereka sudah menempatkan beberapa orang anak buah di depan hotel dan di koridor depan penthouse untuk berjaga-jaga supaya tidak ada yang mengganggu Heung Sam. Heung Sam berkata jika memang benar orang yang menculik Direktur Choi adalah anak buah Presiden Jung, maka mereka tidak boleh lengah.
Tae Ho menoleh ke arah Heung Sam dan mengingatkan Young Chil untuk tidak lupa memasangkan HTS palsu di komputer Heung Sam. Young Chil mengatakan ia membutuhkan waktu sekitar 5 menit. Ia kembali bertanya apakah Tae Ho yakin mereka akan keluar dari sana hidup-hidup. Tae Ho tidak bisa menjawab, sementara waktu hampir pukul 9 pagi.
Satu menit menjelang pukul 9 pagi. Heung Sam terlihat gugup, mendekati Tae Ho dan meremas pundak Tae Ho, mengingatkannya bahwa ini adalah duel yang sebenarnya dan Tae Ho harus menang. "Aku akan menang", sahut Tae Ho yakin. Heung Sam menganggukkan kepalanya, lega. Dan jam sudah menunjukkan tepat pukul 9 pagi, waktunya Tae Ho dan Young Chil beraksi.
Heung Sam kembali ke meja kerjanya yang berada di belakang Tae Ho dan Young Chil, memperhatikan grafik melalui laptopnya sendiri dengan serius.
Di ruang kerjanya, Se Hoon juga memperhatikan grafik yang sama. Sementara itu, Hae Jin, Mandor Oh, dan Chairman Jung sudah berkumpul dengan puluhan tuna wisma, mereka membagi menjadi 3 kelompok dan berjalan ke arah yang berbeda.
Grafik di komputer menunjukkan kenaikan, dan Heung Sam tersenyum senang. Chairman Yoon juga sedang memperhatikan grafik yang sama dan berpendapat saham Han Joong Construction perlahan naik, ia menduga pasti ada informasi yang bocor. Ia menyuruh Jung Min menelpon Jae Sung dan memeriksa Manager Kang untuk melihat situasi yang sebenarnya.
Chairman Jo tiba di sebuah bank dan sekuriti sempat tidak mengizinkan mereka masuk. Tapi Chairman Jo berkata mereka semua memiliki rekening di bank itu. Para gelandangan di belakang Chairman Jo mengangguk-anggukkan kepala mereka.
Sementara di tempat yang lain, Hae Jin menemui seorang petugas, ingin tau apakah mereka bisa mengajukan pinjaman dengan menggunakan saham yang mereka dapatkan hari itu. Petugas itu meng-iyakan dan Hae Jin tertawa senang, begitu juga dengan beberapa gelandangan di belakangnya.
Di tempat yang lain, Mandor Oh dan beberapa gelandangan sedang mengisi formulir-formulir.
Waktu sudah menunjukkan 1 menit menjelang pukul 2 siang. Heung Sam melihat jam tangannya dan memutuskan untuk beristirahat sejenak, meregangkan otot-ototnya. Ia berdiri dari kursinya dan pergi dari depan laptopnya. Tae Ho menyadari itu dan memberi isyarat pada Young Chil untuk memulai aksinya. Dengan cepat Young Chil melakukan sesuatu dan beberapa saat kemudian layar komputer sempat seperti ada gangguan sebentar, sedetik kemudian layar di laptop Heung Sam, komputer Tae Ho dan Young Chil kembali normal. Grafik palsu yang dimaksud oleh Young Chil muncul dan menunjukkan harga saham yang agak turun.
Heung Sam kembali ke depan laptopnya dan setelah melihat grafik, ia menepuk tangannya. Tae Ho menganggukkan kepalanya pada Young Chil dan tersenyum tipis.
Jung Min mendapat telpon dari seseorang, di layar ponselnya tertulis 'Nomor disembunyikan'. Jung Min menerima panggilan itu dan kita melihat ternyata yang menelpon Jung Min adalah Mi Joo. Jung Min bertanya siapa yang menelponnya itu. "Seseorang yang sangat mengenal Manager Kang Se Hoon", jawab Mi Joo. Mi Joo memberitahu ia sudah mengirimkan email untuk Jung Min, sesuatu tentang Kang Se Hoon yang akan membuat Jung Min tertarik. Dan setelah itu, Mi Joo langsung menutup telponnya. Jung Min langsung mengecek email melalui ponselnya dan wajahnya terlihat terkejut begitu melihat isi email itu.
Se Hoon merasakan keanehan dan menelpon Heung Sam. Tapi ia terpaksa memutuskan telponnya karena Jung Min tiba-tiba masuk ke dalam ruang kerjanya. Jung Min memandang tajam pada Se Hoon. "Ada masalah apa? Aku sedang ada urusan yang penting", ucap Se Hoon.
"Tunda dulu. Banyak yang ingin aku tanyakan... Kwak Heung Soo", ucap Jung Min. Se Hoon terdiam, kaget.
Heung Sam menatap ponselnya dengan khawatir, dan kemudian beralih lagi pada layar laptopnya. Ia tersenyum senang melihat grafiknya dan mendekati Tae Ho. Ia mengingatkan Tae Ho bahwa pasar saham akan ditutup 1 menit lagi. Tae Ho berjanji ia akan melakukan sesuai dengan rencana. "Hal yang terakhir dilakukan adalah menendang periuk nasi Chairman Yoon seperti ia menendang botol obat ayahku", gumam Heung Sam.
Begitu jam menunjukkan tepat pukul 3 siang, Heung Sam berteriak, "Yes!". Ia tertawa lebar dan menepuk-nepuk bahu Tae Ho, memuji Tae Ho yang sudah melakukan pekerjaannya dengan baik sambil menjabat tangan Tae Ho. Tae Ho mengucapkan terima kasih, sementara Young Chil terlihat tidak nyaman.
Tim offline juga sudah menyelesaikan tugas mereka, mereka bertemu kembali dan terlihat gembira, berjalan sambil bergandengan tangan.
Sementara itu, Tae Ho dan Young Chil sedang membereskan berkas-berkas dan bersiap pergi. Heung Sam mendekati Tae Ho, mengajaknya merayakan kemenangan mereka. Heung Sam berkata mereka juga bisa mendiskusikan rencana mereka selanjutkan begitu Direktur Kang bergabung.
Tae Ho menuruti ajakan Heung Sam dan menyuruh Young Chil pulang lebih dahulu. Sebelum pergi, Young Chil berpesan agar Tae Ho berhati-hati. Young Chil keluar bertepatan dengan kedatangan Mi Joo bersama Mantis. Mi Joo menatap Tae Ho, demikian juga dengan Tae Ho. Heung Sam mengucapkan selamat datang pada Mi Joo. Ia senang Mi Joo bisa bergabung, minuman yang dituangkan oleh profesional lebih enak dibandingkan dituangkan oleh amatir.
"Selesai dengan lancar?", tanya Mi Joo.
"Sudah kubilang, aku tidak akan kalah, ya 'kan?", ucap Heung Sam sambil tertawa senang.
Heung Sam memberi isyarat dengan tangannya, mengajak Tae Ho duduk di sofa. Tae Ho menurut, duduk sambil menundukkan kepalanya. Heung Sam menatap Tae Ho, "Tae Ho, kau memang sial. Dari semua tempat, kau datang ke Stasiun Seoul. Dan dari semua orang, kau malah datang ke Kwak Heung Sam. Tapi kau membalikkan semua nasib burukmu dan menjadi tangan kananku. Haruskah aku sebut itu bakat?".
Tapi menurut Tae Ho, itu bukanlah bakat atau nasib buruk, itu hanyalah insting untuk bertahan hidup. Mi Joo menoleh pada Tae Ho dan kemudian diam-diam memasukkan obat ke dalam minuman Tae Ho, Mantis mengawasi Mi Joo. Lalu Mi Joo membawakan dua gelas minuman, satu ia berikan untuk Tae Ho dan satu lagi untuk Heung Sam. Lalu Mi Joo duduk di dekat Heung Sam. Heung Sam menyuruhnya minum juga tapi Mi Joo berkata ia tidak apa-apa. Heung Sam menatap tajam pada Mi Joo, membuat Mi Joo terdiam.
Heung Sam mengangkat gelas minumannya, dan memuji Tae Ho yang sudah bertahan hidup dan sukses. "Sudah aku katakan, akau tidak akan gagal", sahut Tae Ho. Lalu Heung Sam dan Tae Ho bersulang. Heung Sam memperhatikan Tae Ho yang meminum minumannya sampai habis dalam sekali tegukan dan kemudian meminum minumannya sendiri. Lalu Heung Sam bertanya apakah Tae Ho ingat pertama kali mereka bertemu, saat itu Tae Ho berduel dengan Sergeant Bae, saat itu yang Tae Ho miliki adalah tatapan matanya.
Tae Ho menyahut saat ini dia juga tidak memiliki apa pun. Lalu Heung Sam bertanya bagaimana pendapat Tae Ho, seandainya saja Tae Ho harus kembali seperti itu atau kembali seperti sebelum datang ke Stasiun Seoul. "Apa kau mau?", tanya Heung Sam.
Tae Ho akan bertanya apa maksud Heung Sam, tapi pertanyaannya terputus. Wajahnya terlihat kesakitan dan seperti tidak bisa bernafas. Heung Sam tersenyum penuh kemenangan. "Kau masuk ke sarang harimau untuk menghindari rubah. Kau sudah hidup terlalu lama, Jang Tae Ho", ucap Heung Sam. Tae Ho akan menyerang Heung Sam tapi sesaat kemudian ia malah ambruk.
Bersambung...
[Sinopsis Last Episode 16 Part 2-End]
Sinopsis Last Episode 16 Part 1
Na Ra baru yang baru saja bangun pagi, tiba-tiba nenek berteriak memanggilnya. Na Ra masuk ke dalam kedai dan nenek mengatakan di tv ada berita tentang Stasiun Seoul, tapi ia tidak mengerti sama sekali apa yang dikatakan di tv.
Diberitakan bahwa daftar penerima suap dan dana ilegal dari Han Jong Group sudah diterbitkan, daftar itu ditulis oleh Direktur Choi In Goo yang pensiun bulan Juli yang lalu. Banyak terjadi penyuapan dan lobi dalam Proyek Kota Masa Depan yang dikembangkan oleh Han Joong Group yang melibatkan para politisi dan birokrat. Begitu penyelidikan resmi diperintahkan, maka Proyek Kota Masa Depan yang menjadi bagian dari rencana inovatif dari Han Joong Group untuk generasi akan datang sepertinya akan dihentikan.
Di rumahnya, Chairman Yoon dan Jae Sung juga melihat berita yang sama. Jae Sung mencoba menelpon jaksa agung, tapi jaksa agung tidak menjawab telponnya. Setengah berteriak, Chairman Yoon menyuruh Jae Sung menelpon Senator Kim. Di kantornya, Se Hoon juga melihat berita yang sama. Jung Min yang baru datang dan ingin berbicara dengannya, tidak digubrisnya.
Heung Sam juga menonton berita yang sama dan terlihat sangat marah. Ia membanting remote tv yang sedang dipegangnya dan merobek-robek gambar perencanaan kota yang ada di atas meja kerjanya. Mi Joo kebetulan ada di sana dan tersenyum tipis. Heung Sam menyuruh Mi Joo mempersiapkan baju ganti untuknya.
Orang yang berjaga di luar penthouse Heung Sam membawa masuk beberapa orang yang memperkenalkan diri mereka dari kejaksaan (bukan Mantis lagi yang menjaga penthouse Heung Sam). Heung Sam terlihat sedikit terkejut, cepat sekali orang dari kejaksaan datang mencarinya. Heung Sam berpesan pada Mi Joo agar memberitahukan Tae Ho dan Poison Snake bahwa ia akan keluar seharian.
Ketika berjalan di koridor kantor kejaksaan, Heung Sam berpapasan dengan Se Hoon. Heung Sam sempat berhenti dan berbicara tentang Proyek Kota Masa Depan yang akan dihentikan tapi petugas kejaksaan melarangnya melakukan pembicaraan secara pribadi di sana. Heung Sam tidak peduli dengan teguran dari petugas, ia tetap berbicara dengan Se Hoon dan mempertanyakan seperti itukah cara kerja sebuah perusahaan sebesar Han Joong Group? Petugas kembali menegur Heung Sam, kali ini lebih tegas. Heung Sam berhenti berbicara dengan Se Hoon dan terpaksa ikut dengan petugas.
Na Ra datang ke bengkel Jong Goo dan menggantungkan satu pot bunga yang lain di jendela bus. Begitu akan pergi, Tae Ho mengejutkannya. Na Ra yang tertangkap basah dan salah tingkah memberi alasan ia hanya mampir sebentar. Tae Ho hanya tertawa kecil.
Lalu Na Ra memperhatikan wajah Tae Ho yang sedikit pucat, dan bertanya apa Tae Ho sakit. Tae Ho mengatakan tidak, ia hanya sedikit lelah karena agak sibuk akhir-akhir ini. Lalu Tae Ho berjalan ke arah sofa dan duduk di sana, diikuti oleh Na Ra. Na Ra mengatakan sepertinya Tae Ho yang membuat Proyek Kota Masa Depan dihentikan. Tae Ho bersikap pura-pura tidak terlibat dalam masalh itu, ia merasa Na Ra memujinya terlalu berlebihan, ia memang hebat tapi tidak sekuat itu.
Na Ra berkata Tae Ho pernah mengirimkan pesan untuknya yang mengatakan akan ada berita bagus. Tae Ho lagi-lagi berpura-pura tidak ingat. Na Ra tidak peduli Tae Ho yang tidak mengaku, ia mengucapkan terima kasih atas bantuan, sekarang hanya tinggal satu hal yang perlu ia khawatirkan, yaitu neneknya.
"Kalau begitu, maukah kau membantu aku satu hal?", tanya Tae Ho. Tae Ho meminta Na Ra duduk di sampingnya sebentar. Na Ra sedikit kaget dan bertanya kenapa tapi Tae Ho hanya tersenyum tipis. Lalu dengan gugup Na Ra duduk di samping Tae Ho dan Tae Ho merebahkan kepalanya di bahu Na Ra. Na Ra sepertinya akan protes tapi Tae Ho minta sepuluh menit... bukan lima menit saja, izinkan ia meminjam bahu Na Ra. Tae Ho memejamkan matanya dan Na Ra tersenyum bahagia... (Awww... )
Heung Sam keluar dari kantor kejaksaan dijemput oleh Poison Snake. Ketika akan masuk ke dalam mobilnya, Heung Sam melihat Se Hoon juga baru keluar dari gedung kejaksaan. Heung Sam tidak menyapanya, hanya mendengus kesal pada Se Hoon dan langsung masuk ke dalam mobilnya.
Tae Ho datang ke pentahouse dan meminta maaf karena tidak menjemput Heung Sam. Heung Sam tidak mempermasalahkannya, menurutnya Tae Ho tidak boleh sembarangan memperlihatkan wajahnya pada orang lain. Kemudian sepertinya Tae Ho menjelaskan tentang perkembangan proyek dari Han Joong Group. Han Joong Group akan meninjau ulang, tapi Proyek Kota Masa Depan dipastikan dihentikan, dan menurut kontrak mereka dengan Han Joong Group, mereka tidak mungkin mengambil kembali uang sudah diinvestasikan.
Heung Sam terlihat masih kesal dan menyalakan lagu yang biasa ia dengar. Ia berkata jaman dulu, orang menghukum dengan cara diracun atau diasingkan. Seorang raja juga manusia yang tidak suka mendengar hal-hal yang tidak menyenangkan.
Tapi menurut Tae Ho, ia harus mengatakan itu karena khawatir Heung Sam akan mendapat masalah dalam rencananya itu atau sebenarnya Heung Sam memang punya rencana cadangan. Heung Sam menyuruh Tae Ho membatalkan rencana Sen Hwa Network dan menahan semua dana sampai ia memberikan keputusan selanjutnya. Tae Ho tidak mengerti maksud Heung Sam.
Heung Sam menyuruh Tae Ho duduk dan memberikan sebuah amplop berwarna coklat. Tae Ho membuka amplop itu dan mengernyitkan wajahnya, "Ini rencana tahap ketiga?", tanyanya.
Heung Sam mengatakan rapat pemegang saham Han Joong Group akan diadakan bulan Oktober nanti, rapat itu hanya formalitas saja untuk menunjuk pewaris perusahaan. "Apa itu Wakil Presiden Yoon Jae Sung?", tanya Tae Ho lagi. Heung Sam menganggukkan kepalanya dan mengatakan bahwa bajingan itu sedang mengumpulkan saham untuk Han Joong Construction. Saat ini Jae Sung berusaha mengubah Han Joong Insurance menjadi Han Joong Contruction. "Kita akan menyerang dari sana", putus Heung Sam.
Tae Ho meletakkan kembali dokumen itu ke atas meja dan berkata itu tidak mungkin. "Itu mungkin", sanggah Heung Sam. Menurut Heung Sam, setelah pengumuman peninjauan ulang Proyek kota Masa Depan, saham Han Joong Group dan saham semua anak perusahaannya akan turun bebas, beberapa dari saham itu bahkan akan turun sampai setengah harga. Tae Ho tidak yakin dengan pendapat Heung Sam, menurutnya Han Joong akan berusaha melakukan sesusatu untuk mengembalikan harga saham mereka.
Heung Sam berkata mereka akan melakukan pembelian saham sebelum hal itu terjadi, mereka akan membeli selagi harga saham masih setengah dari harga aslinya. Menurut Tae Ho, dalam hal pembelian saham, masalah utamanya adalah kesediaan dana. Saat ini walaupun menggunakan seluruh uang yang dimiliki Heung Sam, mereka tidak akan mampu membeli saham dengan jumlah yang sama yang dimiliki oleh Chairman Yoon dan putranya Jae Sung.
Heung Sam tersenyum lebar, "Kau pikir apa aku tidak tau seseorang yang lain yang juga punya saham?". Tae Ho tidak mengerti maksud Heung Sam. "Yoon Jung Min. Dia berkencan dengan adikku", ucap Heung Sam.
Tae Ho bertanya apa mungkin Heung Sam menyediakan dana 140 milyar won untuk bisa bersaing dengan Chairman Yoon. Heung Sam berkata ia akan mengurus masalah uang, yang perlu Tae Ho lakukan hanyalah mengumpulkan semua rekening pinjaman untuk menampung transaksi nanti, mereka akan membutuhkan rekening paling sedikit 50 rekening.
Chairman Yoon rapat bersama Jae Sung, Se Hoon dan Jung Min. Ia mengatakan pada mereka semua bahwa rabu depan perusahaan akan mengumumkan perubahan perencanaan dan bisnis baru. Jung Min terlihat tidak senang dengan keputusan ayahnya, tapi Jae Sung berkata ia akan pergi ke Irak minggu depan untuk penandatanganan MOU bisnis teknik sipil di sana.
Jung Min semakin kesal, bagaimana bisa ayahnya membuat keputusan itu tanpa memberitahukan Departemen Perencanaan. Tapi Jae Sung berkata itu hak ayah mereka, perusahaan itu adalah milik ayah dan ayah tidak memiliki kewajiban melaporkan semua hal pada karyawannya. Se Hoon yang sedari tadi hanya diam, bertanya pada Chairman Yoon, jadi apa yang bisa dilakukan oleh Departemen Perencanaan.
Chairman Yoon mengatakan keputusannya itu hanya keputusan sementara, hanya untuk mengembalikan kondisi perusahaan pada alur normal lagi. Menurutnya, yang paling penting saat ini adalah merahasiakannya sampai pengumuman resmi yang akan dilakukan senin depan.
Heung Sam ditemani Tae Ho bertemu dengan pengacara Choi, pengacaranya Chairman Wang. Ia berbasa basi menanyakan tentang Chairman Wang, tapi pengacara itu terlihat tidak terlalu suka dengan basa basi Heung Sam dan menjawab dengan ketus, apa Heung Sam pernah melihat Chairman Wang terlibat secara langsung dalam masalah seperti ini. Heung Sam meminta maaf karena meminjam uang dengan terburu-buru seperti ini, ia meminta agar Pengacara Choi menyampaikan rasa terima kasihnya pada Chairman Wang.
Tae Ho selesai membaca berkas dan berbisik pada Heung Sam bahwa bunga yang ditawarkan terlalu tinggi, tujuannya bukan mendapatkan uang tapi kekuasaan. Heung Sam tau hal itu, tapi ia tidak punya pilihan lain, saat ini hanya Chairman Wang saja yang bisa memberikan pinjaman sebanyak itu dalam waktu yang singkat.
Lalu pengacara Choi berkata Chairman Wang juga punya sesuatu yang harus ia sampaikan pada Heung Sam. Chairman Wang mengatakan properti yang dijadikan jaminan tidak akan cukup. Heung Sam mengerti, ia berjanji akan menjadi apa pun miliknya sebagai jaminan hutang. "Ada satu hal lagi. Dirimu sendiri. 'Jika kau tidak mau menjadikan nyawamu sebagai jaminan, jangan pakai uangku'. Itu pesan Chairman Wang".
Tae Ho tersenyum tipis. Heung Sam sendiri tertawa dan berkata sayang sekali, seandainya ia punya sepuluh nyawa, maka ia bisa meminjam lebih banyak uang dan Heung Sam pun menandatangani perjanjian.
Heung Sam mengantar Pengacara Choi sampai depan restoran. "Apa anda takut?", tanya Tae Ho ktika melihat wajah Heung Sam yang tidak begitu gembira. "Anda mungkin akan kehilangan semua yang anda miliki sekaligus", ucap Tae Ho lagi.
"Lalu bagaimana dengan kau? Kau takut?", Heung Sam balik bertanya. Tae Ho berkata ia tidak akan takut, ia akan menganggap ini adalah kesempatan. Dae Dong Bio yang gagal dan sudah menghancurkan seluruh hidupnya, ini adalah kesempatan terakhirnya untuk mengembalikan hidupnya. Heung Sam hanya tersenyum.
Heung Sam mengunjungi Mantis yang terbaring di lantai dengan kedua tangan dan kalinya diikat. Begitu melihat Heung Sam, Mantis berusaha bangun, akan memberi hormat pada Heung Sam. Tapi Heung Sam menyuruhnya tetap seperti itu saja. Lalu Heung Sam berkata tanggal pelaksanaan rencana sudah ditetapkan, walaupun itu bukan kesalahan Mantis, masih banyak waktu untuk melakukan persiapan.
Mantis memohon agar Heung Sam memberinya kesempatan sekali lagi. Tapi Heung Sam berkata kesempatan itu bukan diberikan olehnya tapi harus dibuat sendiri oleh Mantis. "Apa kau masih mau membuat kesempatan itu lagi?". Mantis menganggukkan kepalanya.
Tae Ho membriefing teman-temannya untuk pelaksanaan rencana mereka. Hari-H-nya adalah hari jumat dan mereka akan mulai pukul 9 pagi, tepat saat pasar saham dibuka. Mereka akan bekerja di penthouse Heung Sam, karena Heung Sam ingin melihat sendiri prosesnya dan mereka akan memindahkan semua peralatan di malam hari. Untuk Mandor Oh, Hae Jin, dan Chairman Jo akan bergerak sendiri-sendiri, diperlukan 60 nama untuk misi ini, ia akan mengembalikan ID mereka setelah membuatkan rekening atas nama mereka. Pada Hari-H mereka harus berkumpul dan tidak boleh ketahuan oleh Crocodile atau Poison Snake. Kunci dari misi Mandor Oh, Hae Jin, dan Mandor Oh adalah kerahasiaan. Lalu untuk tim offline, tugas mereka selanjutnya adalah pergi ke tiga perusahaan, yaitu Perusahaan Keamanan Jae Yong, Internasional SF, dan IM Investment Securities untuk memeriksa kantor itu dan mengajukan pinjaman hipotek sebelum pasar saham ditutup yang pembayarannya hanya bisa diuangkan setelah tiga hari kerja. Itulah akhir dari tugas tim offline", tutup Tae Ho.
Hae Jin menanyakan apa yang akan mereka lakukan jika ada yang membeli saham dalam jumlah yang banyak seperti itu, maka ototmatis harga saham akan naik. Tae Ho menyuruh Young Chil menjelaskannya. Young Chil berkata begitu tim offline bergerak, ia akan mengirimkan grafik HTS palsu ke komputer Heung Sam sehingga akan terlihat seperti grafik normal.
Namun Mandor Oh masih bingung, perubahan yang dilakukan oleh Young Chil hanya akan mengubah komputer di penthouse saja, bagaimana jika ada seseorang di pihak Heung Sam melihatnya dan memberitahukan Heung Sam. Tae Ho berkata ia sudah mengatasinya.
Chairman Jo bertanya apa yang akan dilakukan oleh Tae Ho setelah mencuri uang sebanyak itu. Hae Jin menegur Chairman Jo, menurutnya Tae Ho bukan orang yang akan melarikan diri dengan uang sebanyak itu. "Iya, kan?", tanyanya pada Tae Ho. Tae Ho menjawabnya dengan mencubit lengan Hae Jin, Hae Jin berteriak kesakitan dan mereka semua tertawa. Lalu Tae Ho mengingatkan bahwa mereka hanya punya waktu 6 jam. Ini adalah kesempatan mereka untuk menjatuhkan Heung Sam dan menggantikan penguasa di Stasiu Seoul.
Mi Joo menemani Heung Sam di klub. Mi Joo juga menanyakan apakah Heung Sam merasa gugup karena ia dengar kali ini uang yang dipertaruhkan sangat banyak. Karena jika ia menjadi Heung sam, ia akan gugup sekali. Tapi Heung Sam berkata Mi Joo juga pernah merasakan hal yang sama, saat Mi Joo meninggalkan Jong Goo dan lebih memilih bersamanya. Mi Joo terlihat marah, ia tidak mau membicarakan masa lalu.
Lalu Heung Sam mengatakan ini bukanlah masalah uang, ini adalah pertarungan untuk mengembalikan keluarganya dan kehidupannya kembali. Namun menurut Mi Joo, untuk pertarungan kali ini, Heung Sam mungkin saja akan kalah atau lebih baik Heung Sam berhenti saja sampai di sini. Heung Sam tertawa, jika Mi Joo menyuruhnya berhenti, itu sama saja dengan menyingkirkan alasannya hidup. "Sayang sekali. Aku pikir, Jang Tae Ho, aku dan ahjussi terperangkap dalam jaring laba-labamu, tapi ternyata yang terperangkap adalah Chairman sendiri", ucap Mi Joo.
Heung Sam menertawakan ucapan Mi Joo, namun ia membutuhkan bantuan Mi Joo di akhir rencana yang rentan ini. Menurutnya, Tae Ho seharusnya sudah berakhir setelah Dae Dong Bio tapi nyatanya dia sudah berjalan terlalu jauh dan tau terlalu banyak. Heung Sam mengangkat gelas minumannya dan berkata, "Jika kau menyiapkan minumannya, Mantis akan mengurus sisanya. Minuman perayaan yang akan dilakukan besok akan menjadi minuman terakhir Tae Ho".
Mi Joo menemui Tae Ho untuk memberikan paspor dan tiket untuk Tae Ho. Ia menanyakan apakah Tae Ho tidak memberitahukan Na Ra atau berencana pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal. Tae Ho malah balik bertanya, apa ia berhak mengucapkan selamat tinggal.
"Tapi kau berhak merasakan rasa sakit", sahut Mi Joo. Tae Ho tersenyum, ucapan Mi Joo itu sama persis dengan ucapan Jong Goo. Jong Goo pernah sekali bilang padanya kalau ia tidak berhak menyakiti Na Ra jadi jangan memulai apa pun dengan Na Ra. Mi Joo mengatai Jong Goo benar-benar orang yang aneh, menasehati orang lain untuk sesuatu yang seharusnya Jong Goo lakukan. Lalu Mi Joo berkata ia tidak mau mengurusi urusan cinta Tae Ho karena ada sesuatu yang harus dilakukan Tae Ho terlebih dahulu...
Tae Ho berlatih meninju tumpukan ban yang masih tergantung di bengkel. Wajahnya terlihat marah. Sepertinya Mi Joo menceritakan bahwa Heung Sam berencana membunuhnya setelah rencana mereka selesai dilakukan.
Keesokan paginya, persiapan sudah dilakukan di penthouse Heung Sam. Tae Ho melaporkan bahwa mereka akan mulai operasi tepat jam 9 saat pasar saham dibuka, mereka akan menggunakan rekening pinjaman dan memeriksa grafik setiap jamnya untuk mengumpulkan dana. Mereka akan terus melakukan hal seperti itu sampai 2 jam sebelum pasar ditutup, setelah itu mereka baru mulai membeli saham dalam jumlah yang banyak. Pada saat itu, investor kecil dan lembaga keuangan akan menyadari apa yang terjadi, dengan menggunakan dana yang tersimpan di rekening, mereka akan bertarung dengan investor kecil dan lembaga keuangan itu.
Young Chil terlihat menelan ludahnya, sedikit takut karena Heung Sam memelototinya. "Apa cukup hanya dengan kalian berdua?", tanya Heung Sam, memastikan. Young Chil meng-iyakan. Tae Ho meyakinkan Heung Sam dengan mengatakan bahwa rencana mereka itu sederhana, sehingga sangat mungkin berhasil, yang diperlukan hanyalah timing. Heung Sam terlihat lebih tenag dan memerintahkan Tae Ho memulai rencana mereka.
Pada saat yang sama, Poison Snake dan Crocodile datang. Poison Snake melaporkan bahwa mereka sudah menempatkan beberapa orang anak buah di depan hotel dan di koridor depan penthouse untuk berjaga-jaga supaya tidak ada yang mengganggu Heung Sam. Heung Sam berkata jika memang benar orang yang menculik Direktur Choi adalah anak buah Presiden Jung, maka mereka tidak boleh lengah.
Tae Ho menoleh ke arah Heung Sam dan mengingatkan Young Chil untuk tidak lupa memasangkan HTS palsu di komputer Heung Sam. Young Chil mengatakan ia membutuhkan waktu sekitar 5 menit. Ia kembali bertanya apakah Tae Ho yakin mereka akan keluar dari sana hidup-hidup. Tae Ho tidak bisa menjawab, sementara waktu hampir pukul 9 pagi.
Satu menit menjelang pukul 9 pagi. Heung Sam terlihat gugup, mendekati Tae Ho dan meremas pundak Tae Ho, mengingatkannya bahwa ini adalah duel yang sebenarnya dan Tae Ho harus menang. "Aku akan menang", sahut Tae Ho yakin. Heung Sam menganggukkan kepalanya, lega. Dan jam sudah menunjukkan tepat pukul 9 pagi, waktunya Tae Ho dan Young Chil beraksi.
Heung Sam kembali ke meja kerjanya yang berada di belakang Tae Ho dan Young Chil, memperhatikan grafik melalui laptopnya sendiri dengan serius.
Di ruang kerjanya, Se Hoon juga memperhatikan grafik yang sama. Sementara itu, Hae Jin, Mandor Oh, dan Chairman Jung sudah berkumpul dengan puluhan tuna wisma, mereka membagi menjadi 3 kelompok dan berjalan ke arah yang berbeda.
Grafik di komputer menunjukkan kenaikan, dan Heung Sam tersenyum senang. Chairman Yoon juga sedang memperhatikan grafik yang sama dan berpendapat saham Han Joong Construction perlahan naik, ia menduga pasti ada informasi yang bocor. Ia menyuruh Jung Min menelpon Jae Sung dan memeriksa Manager Kang untuk melihat situasi yang sebenarnya.
Chairman Jo tiba di sebuah bank dan sekuriti sempat tidak mengizinkan mereka masuk. Tapi Chairman Jo berkata mereka semua memiliki rekening di bank itu. Para gelandangan di belakang Chairman Jo mengangguk-anggukkan kepala mereka.
Sementara di tempat yang lain, Hae Jin menemui seorang petugas, ingin tau apakah mereka bisa mengajukan pinjaman dengan menggunakan saham yang mereka dapatkan hari itu. Petugas itu meng-iyakan dan Hae Jin tertawa senang, begitu juga dengan beberapa gelandangan di belakangnya.
Di tempat yang lain, Mandor Oh dan beberapa gelandangan sedang mengisi formulir-formulir.
Waktu sudah menunjukkan 1 menit menjelang pukul 2 siang. Heung Sam melihat jam tangannya dan memutuskan untuk beristirahat sejenak, meregangkan otot-ototnya. Ia berdiri dari kursinya dan pergi dari depan laptopnya. Tae Ho menyadari itu dan memberi isyarat pada Young Chil untuk memulai aksinya. Dengan cepat Young Chil melakukan sesuatu dan beberapa saat kemudian layar komputer sempat seperti ada gangguan sebentar, sedetik kemudian layar di laptop Heung Sam, komputer Tae Ho dan Young Chil kembali normal. Grafik palsu yang dimaksud oleh Young Chil muncul dan menunjukkan harga saham yang agak turun.
Heung Sam kembali ke depan laptopnya dan setelah melihat grafik, ia menepuk tangannya. Tae Ho menganggukkan kepalanya pada Young Chil dan tersenyum tipis.
Jung Min mendapat telpon dari seseorang, di layar ponselnya tertulis 'Nomor disembunyikan'. Jung Min menerima panggilan itu dan kita melihat ternyata yang menelpon Jung Min adalah Mi Joo. Jung Min bertanya siapa yang menelponnya itu. "Seseorang yang sangat mengenal Manager Kang Se Hoon", jawab Mi Joo. Mi Joo memberitahu ia sudah mengirimkan email untuk Jung Min, sesuatu tentang Kang Se Hoon yang akan membuat Jung Min tertarik. Dan setelah itu, Mi Joo langsung menutup telponnya. Jung Min langsung mengecek email melalui ponselnya dan wajahnya terlihat terkejut begitu melihat isi email itu.
Se Hoon merasakan keanehan dan menelpon Heung Sam. Tapi ia terpaksa memutuskan telponnya karena Jung Min tiba-tiba masuk ke dalam ruang kerjanya. Jung Min memandang tajam pada Se Hoon. "Ada masalah apa? Aku sedang ada urusan yang penting", ucap Se Hoon.
"Tunda dulu. Banyak yang ingin aku tanyakan... Kwak Heung Soo", ucap Jung Min. Se Hoon terdiam, kaget.
Heung Sam menatap ponselnya dengan khawatir, dan kemudian beralih lagi pada layar laptopnya. Ia tersenyum senang melihat grafiknya dan mendekati Tae Ho. Ia mengingatkan Tae Ho bahwa pasar saham akan ditutup 1 menit lagi. Tae Ho berjanji ia akan melakukan sesuai dengan rencana. "Hal yang terakhir dilakukan adalah menendang periuk nasi Chairman Yoon seperti ia menendang botol obat ayahku", gumam Heung Sam.
Begitu jam menunjukkan tepat pukul 3 siang, Heung Sam berteriak, "Yes!". Ia tertawa lebar dan menepuk-nepuk bahu Tae Ho, memuji Tae Ho yang sudah melakukan pekerjaannya dengan baik sambil menjabat tangan Tae Ho. Tae Ho mengucapkan terima kasih, sementara Young Chil terlihat tidak nyaman.
Tim offline juga sudah menyelesaikan tugas mereka, mereka bertemu kembali dan terlihat gembira, berjalan sambil bergandengan tangan.
Tae Ho menuruti ajakan Heung Sam dan menyuruh Young Chil pulang lebih dahulu. Sebelum pergi, Young Chil berpesan agar Tae Ho berhati-hati. Young Chil keluar bertepatan dengan kedatangan Mi Joo bersama Mantis. Mi Joo menatap Tae Ho, demikian juga dengan Tae Ho. Heung Sam mengucapkan selamat datang pada Mi Joo. Ia senang Mi Joo bisa bergabung, minuman yang dituangkan oleh profesional lebih enak dibandingkan dituangkan oleh amatir.
"Selesai dengan lancar?", tanya Mi Joo.
"Sudah kubilang, aku tidak akan kalah, ya 'kan?", ucap Heung Sam sambil tertawa senang.
Heung Sam memberi isyarat dengan tangannya, mengajak Tae Ho duduk di sofa. Tae Ho menurut, duduk sambil menundukkan kepalanya. Heung Sam menatap Tae Ho, "Tae Ho, kau memang sial. Dari semua tempat, kau datang ke Stasiun Seoul. Dan dari semua orang, kau malah datang ke Kwak Heung Sam. Tapi kau membalikkan semua nasib burukmu dan menjadi tangan kananku. Haruskah aku sebut itu bakat?".
Tapi menurut Tae Ho, itu bukanlah bakat atau nasib buruk, itu hanyalah insting untuk bertahan hidup. Mi Joo menoleh pada Tae Ho dan kemudian diam-diam memasukkan obat ke dalam minuman Tae Ho, Mantis mengawasi Mi Joo. Lalu Mi Joo membawakan dua gelas minuman, satu ia berikan untuk Tae Ho dan satu lagi untuk Heung Sam. Lalu Mi Joo duduk di dekat Heung Sam. Heung Sam menyuruhnya minum juga tapi Mi Joo berkata ia tidak apa-apa. Heung Sam menatap tajam pada Mi Joo, membuat Mi Joo terdiam.
Heung Sam mengangkat gelas minumannya, dan memuji Tae Ho yang sudah bertahan hidup dan sukses. "Sudah aku katakan, akau tidak akan gagal", sahut Tae Ho. Lalu Heung Sam dan Tae Ho bersulang. Heung Sam memperhatikan Tae Ho yang meminum minumannya sampai habis dalam sekali tegukan dan kemudian meminum minumannya sendiri. Lalu Heung Sam bertanya apakah Tae Ho ingat pertama kali mereka bertemu, saat itu Tae Ho berduel dengan Sergeant Bae, saat itu yang Tae Ho miliki adalah tatapan matanya.
Tae Ho menyahut saat ini dia juga tidak memiliki apa pun. Lalu Heung Sam bertanya bagaimana pendapat Tae Ho, seandainya saja Tae Ho harus kembali seperti itu atau kembali seperti sebelum datang ke Stasiun Seoul. "Apa kau mau?", tanya Heung Sam.
Tae Ho akan bertanya apa maksud Heung Sam, tapi pertanyaannya terputus. Wajahnya terlihat kesakitan dan seperti tidak bisa bernafas. Heung Sam tersenyum penuh kemenangan. "Kau masuk ke sarang harimau untuk menghindari rubah. Kau sudah hidup terlalu lama, Jang Tae Ho", ucap Heung Sam. Tae Ho akan menyerang Heung Sam tapi sesaat kemudian ia malah ambruk.
Bersambung...
[Sinopsis Last Episode 16 Part 2-End]
Post a Comment