[Sinopsis Last Episode 12 part 1]
Kdramastory - Crocodile terjatuh. Kali ini dipukul oleh Heung Sam. Crocodile langsung berdiri di depan Heung Sam. Heung Sam menampar-nampar wajah Crocodile dan memarahinya karena sebagai nomor 5 bisa kalah dengan preman jalanan. Apa dia masih pantas disebut sebagai anak buahnya?
Crocodile membela diri, ia tidak tau mereka menjadi marah dan menyerangnya secara bersama-sama, dulu mereka menurutinya dan sekarang...
Heung Sam kesal karena Crocodile bawel sekali dan menendang tulang kering Crocodile. Poison Snake terlihat kesal tapi mencoba menahan emosi. Heung Sam memanggil Mantis dan menyuruhnya mengosongkan tas hasil pengumpulan hari itu.
Mantis mengambil tas dan menuangkan isinya di atas meja. Heung Sam mendengus kesal melihat uang yang sangat sedikit sekali. Ia bertanya pada Crocdile dan Poison Snake, apa yang mereka ingin ia lakukan dengan uang segitu? Harusnya mereka membawakan permen karet sekalian.
Poison Snake beralasan saat ini tidak ada bahan untuk di daur ulang. Heung Sam mendekati Poison Snake dan bertanya kenapa tidak ada. Sambil menyodokkan jarinya ke tubuh Poison Snake tepatnya di organ dalam Poison Snake, Heung Sam berkata perut, hati, ginjal, semuanya ada di sini (maksudnya Poison Snake yang didauruang). Poison Snake memejamkan matanya, takut.
Heung Sam memberitahu mereka alasan kenapa ia membuat rangking di Stasiun Seoul. Itu karena ia sibuk dengan hal yang lain dan mereka sebagai pemimpin bertugas menjaga sistem di Stasiun Seoul tetap berjalan. Poison Snake setuju dengan ucapan Heung Sam. Alasannya adalah senioritas. Saat ini orang-orang menjadi berani karena mendapat dukungan dari Jong Goo. Ia minta Heung Sam mengizinkan ia berduel dengan Jong Goo supaya ia bisa menyingkirkan Jong Goo.
Heung Sam menatap Poison Snake lama dan bertanya, "Jika aku memberi izin, apa kau yakin kau akan memenangkan duel?". Poison Snake menjawab ya.
Crocodile dan Poison Snake sudah keluar dari penthouse. Crocodile menyayangkan harusnya Poison Snake tidak mengatakan hal yang tidak berguna. Harusnya ia cukup mengatakan 'saya mengerti dan saya minta maaf'. Dengan itu semuanya akan selesai. Tapi Poison Snake tidak mau. Semua masalah ini muncul karena sistem senioritas sialan itu, jadi untuk apa pula ia minta maaf. Ia merasa ini akan menjadi masalah besar dan mengingatkan Crocodile, mulai saat ini siapa pun yang tidak menyetorkan uang harus dihajar tanpa ampun.
Na Ra tiba di rumahnya dan melihat Mandor Oh, Hae Jin, dan Young Chil saling mengobati luka mereka. Ia bertanya apa yang terjadi. Hae Jin balik bertanya apa yang terjadi pada Na Ra. Mereka ke klinik tapi klinik tidak buka, apa supervisor Na Ra keluar kota? Na Ra mengatakan tidak, ada sedikit masalah. Na Ra bertanya lagi dengan siapa mereka berkelahi.
Mandor Oh berkata mereka hanya berkelahi dengan berandalan yang ingin mengambil uang mereka, tidak ada yang serius. Na Ra terlihat kahwatir dan meminta mereka menunggu sebentar, ia akan mengobati luka mereka.
Na Ra masuk ke dalam rumah dan mengambil kotak obat di lemari kecil. Tidak sengaja ia melihat sebuah bungkusan plastik kecil yang berisi beberapa buku tabungan. Ia mengambil satu buku tabungan dan melihat tulisan di cover depannya 'Tabungan untuk Pernikahan Na Ra'. Na Ra terharu dan meneteskan air mata, sambil menatap fotonya dan nenek di atas lemari.
Jong Goo keluar dari busnya dan melihat gelandangan yang tidur di bengkelnya sedang makan ramyun bersama-sama. Gelandangan tua melihat Jong Goo dan mendekatinya. Ia memohon agar Jong Goo tidak mengusir mereka pergi dari sana karena mereka berkelahi. Meskipun mereka dihajar, tapi mereka berhasil menyelamatkan uang mereka.
Mantis datang dan mengatakan Heung Sam mencari Jong Goo. "Aku bertanya-tanya kenapa kau tidak datang lebih cepat. Ayo kita pergi", ucap Jong Goo dan pergi diikuti oleh Mantis di belakangnya.
Heung Sam dan Tae Ho sedang berbicara tentang rencana mereka. Tae Ho berkata Han Joong Group adalah perusahaan raksasa, jika kali ini mereka gagal, mereka tidak akan bisa bangkit lagi. Heung Sam mendengus, jika ia gagal, maka Tae Ho akan hancur, bukankah itu takdir bagi oarang yang berada dalam perahu yang sama?
"Oleh sebab itulah aku memerlukan semua informasi yang ditemukan oleh Kang Se Hoon. Kas perusahaan, struktur, dan semua informasi luar dan dalam perusahaan", ucap Tae Ho. Heung Sam menyanggupi tapi tidak sekarang. Menghancurkan Han Joong Group adalah langkah terakhir, tujuan kali ini adalah meningkatkan daya serang. Tae Ho merasa itu mustahil. Hanya menentukan pendekatan dan perencanaan saja membutuhkan waktu berbulan-bulan. Tapi Heung Sam berkata lain. Ia mengatakan mereka sudah 99 persen siap. Yang diperlukan olehnya hanyalah Tae Ho bergerak sesuai yang sudah ia rencanakan. Tae Ho masih terlihat tidak yakin.
Lalu Heung Sam mengatakan sekaran ini yang perlu dilakukan adalah meningkatkan pendapatan dari Stasiun Seoul lagi. Saat ini pendapatan menurun drastis, apa kau tau itu? Tae Ho hanya diam saja.
Sementara itu Jong Goo sudah tiba di klub bersama Mantis. Mi Joo melihat Jong Goo masuk ke dalam, tapi Jong Goo sama sekali tidak menoleh pada Mi Joo.
Heung Sam menyapa Jong Goo dengan akrab dan riang (selalu saja kalau Heung Sam bersikap seperti itu, pasti ujung-ujungnya ga enak...) Ia merasa lama sekali tidak melihat Jong Goo, sampai-sampai lupa wajah Jong Goo itu seperti apa. Sekarang mereka berkumpul bertiga lagi, mengingatkannya pada aksi mereka yang seperti three musketeers di penthouse beberapa waktu yang lalu. Ia mengajak Jong Goo duduk dan minum untuk mengenang masa lalu.
Tapi Jong Goo tidak mau dan berkata ia sudah tidak minum lagi dan ia tau kenapa Heung Sam memanggilnya jadi akan langsung saja. Ia mendengar orangnya berkelahi dengan Crocodile dan mengabaikan masalah senioritas. Ia berjanji akan menghukum mereka jadi Heung Sam tidak perlu memperpanjang lagi.
Heung Sam tersenyum, ia merasa bukan masalah besar perkelahian yang terjadi antara anak muda yang berdarah panas, tapi ia merasa senang karena Jong Goo menjadi aktif dalam organisasi. Lalu Heung Sam berpaling pada Mantis, menanyakan tentang uang hasil pengumpulan. "Tidak ada", sahut Mantis. Senyum di wajah Heung Sam menghilang dan kembali berpaling pada Jong Goo, menatapnya marah.
"Itu bukan uang hasil mereka mengemis, mereka mendapatkan uang itu dengan bekerja. Aku minta maaf. Tapi tolong kecualikan mereka dari setoran", ucap Jong Goo.
Dengan marah Heung Sam bertanya apa Jong Goo tidak bisa berhitung, apa Jong Goo tidak punya otak? Jika dengan kebaikan hatinya, ia mengecualikan sepuluh orang, maka bulan depan akan menjadi seratus orang dan akan meningkat menjadi 500 atau ribuan. Lalu apa? Ini adalah sistem stasiun Seoul yang sudah susah payah mereka pertahankan. Tapi jika Jong Goo membuat lubang di tengah-tengah sistem yang sudah mereka buat, ia merasa sangat kecewa.
Tae Ho yang sedari tadi hanya mendengarkan, mencoba memberi solusi. Mereka bisa menyeimbangkan lagi pembagian dan mencari pendapatan dari sumber yang lain. "Tidak", sahut Jong Goo. Ini bukan masalah pembagian uang, tapi ini adalah masalah menendang orang yang berusaha bangkit dengan kekuatannya sendiri.
Jong Goo bertanya pada Heung Sam apa yang harus ia lakukan agar Heung Sam menuruti keinginannya. Mi Joo masuk ke dalam ruangan. "Berlutut. Berlutut di hadapanku dan memohonlah. Dengan begitu nomor 1 akan bermurah hati pada nomor 2. Jika kau ingin menolong orang lain untuk bangkit, maka kau harus merendahkan dirimu. Mudah, bukan?", perintah Heung Sam.
Jong Goo tersenyum tipis, kalau itu yang diinginkan oleh Heung Sam, Heung Sam boleh melupakan apa yang dikatakannya tadi. Lalu Jong Goo berbalik, akan pergi dari ruangan itu, ia terkejut melihat Mi Joo ada di belakangnya.
Mi Joo seperti akan menyusul Jong Goo. Tapi Heung Sam memanggilnya, menyuruhnya menuangkan minuman untuknya. Mi Joo tidak punya pilihan lain selain duduk di samping Heung Sam dan menuangkan minum untuknya.
Tae Ho meminta izin pada Heung Sam untuk mengejar dan berbicara dengan Jong Goo. Heung Sam tidak menahan Tae Ho dan membiarkan Tae Ho mengejar Jong Goo. Tae Ho mencoba membujuk Jong Goo untuk kembali ke dalam dan meminta maaf pada Heung Sam. Ia akan membantu Jong Goo dan mereka bisa membicarakan kembali masalah pembagian setoran. Jong Goo menegur Tae Ho. Tae Ho tau sikapnya ini sungguh menyedihkan tapi ia sudah memutuskan untuk setia pada Heung Sam. Tapi di sisi lain, ia tidak ingin melihat Jong Goo dihina. Ia tidak mau Jong Goo berduel dengan Heung Sam karena Jong Goo belum sebanding dengan Heung Sam.
Tapi Jong Goo berkata ia tidak akan berduel dengan Heung Sam. Tae Ho tidak percaya, bukankah itu tujuan Jong Goo menyuruhnya menemukan kelemahan Heung Sam untuk bisa melawan Heung Sam? Jong Goo berkata kalau pun ia berakhir berduel dengan Heung Sam, dia akan berjuang sampai mati. "Ini bukan peringatan, tapi ancaman", ucap Jong Goo lagi dan menepuk wajah Tae Ho dan pergi dari klub.
Heung Sam menanyakan pada Mi Joo apakah ia masih melakukan kebiasaan itu. Menunggu Mr. Ryu di stasiun di setiap akhir bulan. Mi Joo berkata ia sudah berhenti melakukannya. Heung Sam berkata ia akan memberi satu kesempatan untuk Mi Joo. Kesempatan untuk melarikan diri bersama Mr. Ryu, tapi pastikan mereka berdua tidak akan pernah tertangkap olehnya.
"Itu tidak perlu. Karena aku akan menepati janjiku pada Chairman", jawab Mi Joo. Heung Sam menatap Mi Joo dan tersenyum tipis.
Jong Goo sudah kembali di busnya lagi dan mengambil sabuk juaranya. Ia menatap sabuk itu dan membersihkan debu yang menutupinya. Sementara Tae Ho, ia sudah pulang dari klub dan singgah di klinik. Tapi tidak ada siapa pun di sana, bahkan lampu pun tidak menyala. Ia melihat pengumuman yang ditempelkan di kaca loket yang bertuliskan 'Ditutup Sementara'.
Malam itu, Na Ra memperhatikan nenek yang sudah tidur. Lalu merebahkan badannya di dekat nenek dan mengenggam tangan nenek dan memejamkan matanya.
Mandor Oh menunggu di tempat yang kemarin lagi. Ia terlihat kesal melihat Young Chil masih tertidur sambil duduk di bemper mobil. Tidak lama kemudian wajah Mandor Oh berubah gembira, hari ini Jong Goo membawa lebih banyak orang. Ia berkata besok mungkin ia harus membawa dua mobil untuk menjemput mereka. Jong Goo tertawa. Melihat banyak yang ikut, Young Chil minta izin supaya tidak ikut hari ini. Mandor Oh marah dan menjewer telinga Young Chil sambil menariknya masuk ke dalam mobil. Young Chil berteriak kesakitan dan membalas menjewer telinga Mandor Oh. :-D.
Hae Jin menahan Jong Goo yang akan masuk ke dalam mobil. Ia bertanya apakah orang atas tidak marah dengan kejadian Crocodile kemarin. Jong Goo pura-pura tidak mengerti. Hae Jin mengatakan biasanya Chairman Kwak tidak akan membiarkan kejadian seperti ini dan ada lagi yang harus dikhawatirkan yaitu Poison Snake. "Tidak memikirkan ketakutan itu, kalian malah menantang Crocodile", sahut Jong Goo.
Hae Jin berkata ia terbiasa hidup dengan memberikan setoran dari yang ia dapatkan. Ia belum terbiasa jika harus melawan seperti ini. Ia merasa mungkin mereka bisa minta tolong pada Tae Ho, Tae Ho bisa mengatakan hal yang baik tentang mereka pada Chairman Kwak. Tapi Jong Goo berkata Tae Ho tidak akan banyak membantu. Hae Jin tertegun mendengar jawaban Jong Goo.
Tae Ho akan keluar dan bertepatan dengan Na Ra yang masuk ke kantornya. Na Ra bertanya sepertinya Tae Ho akan keluar tapi Tae Ho mengatakan tidak apa-apa dan menyuruh Na Ra masuk. Na Ra berkomentar sepertinya Tae Ho makan dan tidur di kantor. Tae Ho membenarkan dan sesaat kemudian ia sadar dan malu, underwearnya masih tergantung di jemuran dan cepat-cepat menyimpannya. :-D.
Na Ra tersenyum canggung. Tae Ho mengalihkan pembicaraan, menanyakan apa yang terjadi dengan klinik, ia melihat pengumuman klinik ditutup sementara. "Kapan kau datang ke sana?", tanya Na Ra. Tae Ho berkata ia hanya berpikir Na Ra mendapat tugas shift malam, oleh sebab itulah ia mampir ke sana.
"Sebenarnya karena masalah itulah aku ke sini. Aku dengar kau bekerja pada Chairman yang punya banyak uang", ucap Na Ra. Na Ra bercerita bahwa supervisornya sudah berkeliling kemana-mana untuk mendapatkan dukungan finansial, tapi keadaan ekonomi tidak begitu baik saat ini. Banyak orang yang menganggap tidak ada gunanya mengobati orang-orang alkoholik dan gelandangan yang malas secara gratis, semua orang bersikap tidak peduli terhadap kondisi seperti ini.
"Tidak semua orang sepertimu, Na Ra-sshi. Kau sangat bawel, kan? Kau adalah malaikan pelindung di Stasiun Seoul", ucap Tae Ho.
Na Ra menatap Tae Ho sesaat dan kemudian tersenyum. Lalu ia melanjutkan kembali apa yang ingin ia sampaikan. Ia berkata karena itulah ia datang menemui Tae Ho. Ia tau ini memalukan, tapi ia ingin minta tolong pada Tae Ho. Tae Ho pernah bilang padanya bahwa ia akan membantu apa pun yang ia inginkan. Gelandangan itu kelaparan dan keadaan mereka semakin buruk jika mereka sakit.
Tae Ho berkata pasti ada jalan dan ia berjanji berusaha mencari cara. Na Ra tersenyum senang dan merasa lega. Kemudian Na Ra minta maaf karena sudah mengganggu Tae Ho yang sedang sibuk. Tiba-tiba Tae Ho menanyakan tentang putri Jong Goo, apa Na Ra sudah menemuinya atau belum.
Na Ra berkata ia belum menemui putri Jong Goo. Ia merasa ucapan Tae Ho itu ada benarnya, Paman belum siap menemui putrinya dan sepertinya agak keterlaluan jika orang ketiga ikut campur dalam masalah itu. Ia merasa selalu mencampuri urusan orang lain padahal ia sendiri tidak bisa memenuhi keinginan nenek.
"Apa keinginan nenek?", tanya Tae Ho.
Na Ra terkejut dan malu karena hampir saja rahasianya terbongkar. Cepat-cepat ia memutuskan pembicaraan dan pamit pulang. Di jalan, Na Ra memukul-mukul kepalanya sendiri, merasa malu sudah keceplosan bicara. Tiba-tiba ia melihat Poison Snake dan Crocodile memimpin beberapa anak buah mereka dan berjalan dengan terburu-buru. Di persimpangan jalan, Poison Snake membagi kelompok menjadi dua.
Crocodile pergi ke stasiun bawah tanah dan berteriak, membangunkan semua gelandangan yang masih malas-malasan dan menghajar mereka.
Di taman, Chairman Jo bermain Janggi lagi bersama gelandangan yang tua. Gelandangan itu menyuruh Chairman Jo ke klinik karena melihat Chairman Jo batuk terus menerus dari tadi. Mereka bisa bermain nanti. Tapi Chairman Jo tidak mau, ia menebak gelandangan itu pasti cuma beralasan saja karena tidak bisa mengalahkannya. Gelandangan itu sedikit kesal tapi ia menyuruh Chairman Jo menunggu di sana, ia akan pergi mengambilkan air minum.
Poison Snake pergi ke taman bersama dua anak buahnya. Ia menunjuk beberapa orang, sepertinya orang-orang yang ditunjuknya itu adalah orang yang akan ia bawa ke pabrik. Lalu ia menunjuk Chairman Jo, tapi anak buahnya berkata orang itu adalah orangnya Jang Tae Ho. Poison Snake tersenyum licik dan duduk di depan Chairman Jo. "Apa teman bermain Janggi-mu pergi ke suatu tempat?".
Chairman Jo tidak mengenal Poison Snake dan bertanya siapa dia. "Aku? Aku adalah orang yang akan mengurus organ dalammu", jawab Poison Snake. Gelandangan tua itu kembali ke tempat Chairman Jo dan terkejut melihat Chairman Jo dibawa pergi oleh Poison Snake dan anak buahnya. Ada beberapa orang lain yang dibawa bersama Chairman Jo.
Tae Ho dan Se Hoo bertemu di sebuah cafe. Se Hoon memberikan sebuah amplop coklat pada Tae Ho. Tae Ho mengambilnya dan akan mengeluarkan isinya, tapi Se Hoon melarangnya, karena banyak mata di mana-mana.
Tae Ho menutup kembali amplop itu dan mengatakan ia akan melaporkan dan memberikan amplop itu pada Heung Sam. Lalu Se Hoon bertanya kenapa Tae Ho tidak menanyakan tentang Jung Min padanya. Seharusnya Tae Ho marah sebagai mantan kekasih Jung Min. Tapi Tae Ho merasa ia tidak perlu melakukan itu. Ada hal lain yang lebih penting baginya. Jika rencana Heung Sam gagal, maka ia akan hancur. Ia tidak boleh membiarkan hidupnya hancur untuk kedua kalinya hanya karena seorang gadis yang dulu pernah ia kencani. Dan ia merasa Jung Min bukan gadis yang bodoh, ia tidak akan memandang Se Hoon jika Se Hoon tidak serius dengannya.
Se Hoon mengucapkan terima kasih karena Tae Ho sudah mengerti perasaannya yang sesungguhnya. Tae Ho berkata Jung Min yang ia kenal pasti tidak akan menolak kekuasaan dan prestise yang diberikan oleh Se Hoon, jika Se Hoon berhasil mengambil alih Han Joong Group karena Jung Min akan menjadi ratunya. Dan tentu saja itu terjadi jika Se Hoon tidak mengkhianatinya. Se Hoon tersenyum mendengar ucapan Tae Ho. Ia merasa Tae Ho mengerti perasaannya tapi sekaligus meragukan perasaannya itu.
Tae Ho tersenyum. Ia berkata Se Hoon sendiri yang memikirkan apa ia akan melindungi atau mengkhianati Jung Min, sementara dirinya sudah sibuk menyelesaikann laporan yang diberikan Se Hoon tadi dan kemudian pamit pergi.
Tae Ho mengatakan pada Heung Sam bahwa ia akan memakai tim yang sama seperti saat menyerang Presiden Jung, tapi jika mereka mesti terlihat seperti perusahaan sungguhan maka mereka memerlukan pegawai.
Heung Sam tidak peduli, ia menyuruh Tae Ho menggunakan siapa pun yang dibutuhkan. Lalu Tae Ho memberikan dokumen yang diberikan oelh Se Hoon tadi dan membawa salinannya. Ia akan mempelajari dokumen itu dan melaporkan pada Heung Sam nanti.
"Lalu apa lagi yang kau butuhkan?", tanya Heung Sam. Tae Ho terdiam. Lalu ia berkata ada sebuah pertolongan yang ia minta dari Heung Sam. Ada sebuah klinik di seberang Stasiun Seoul yang merawat gelandangan secara gratis. Sepertinya saat ini mereka kekurangan dana. Klinik itu kecil jadi tidak akan membutuhkan banyak biaya. Sebagai organisasi yang mengurus gelandangan akan menjadi solusi yang menguntungkan untuk menyelamatkan klinik.
Heung Sam mendengus, mengejek. Tae Ho tidak peduli dan meneruskan. Ia mengatakan sejujurnya ia juga pasti mati tanpa bantuan dari klinik itu. Mantis menatap Heung Sam, tersenyum tipis. Lalu Heung Sam memberi isyarat agar Tae Ho mendekat padanya dan berkata menolong orang yang membutuhkan kemudian lama kelamaan Tae Ho akan menjadi orang yang pertama mereka cari jika mereka membutuhkan bantuan lagi. Menurutnya, beramal itu hanya kerjaannya orang, berbahagia dengan berbagi itu hanyalah omong kosong. Tapi karena permintaan itu datang dari Tae Ho, tentu saja ia berjanji akan memikirkannya.
Tae Ho membungkukkan badannya dan berterima kasih pada Heung Sam. Lalu ia mendapatkan telpon dari Na Ra. Heung Sam yang melihat Tae Ho masih berdiri di sana bertanya bukankah Tae Ho seharusnya sangat sibuk. Tae Ho membenarkan lalu pamit pada Heung Sam.
Setelah Tae Ho pergi, Mantis mendekati Heung Sam dan berkata bahwa ia akan menghargai Heung Sam jika Heung Sam memenuhi permintaan Tae Ho. Heung Sam baru teringat, Mantis memang dilahirkan di klinik itu, bagi Mantis klinik itu adalah kampung halamannya.
Na Ra dan teman kerjanya sedang mendata stok obat-obatan yang masih ada dan sudah habis. Teman Na Ra merasa yang mereka lakukan itu tidak ada gunanya, klinik juga akan tutup. Tapi Na Ra berkata harapan itu seperti telur, harus dierami supaya menetas. "Quote dari Shin Na Ra", ucap Na ra sambil tertawa sendiri.
Lalu tiba-tiba gelandangan tua itu mengetuk kaca loket klinik. Dengan takut dan panik, ia bertanya mereka tidak ada di sini, kan? Na Ra tidak mengerti maksud gelandangan itu dan bertanya apa yang terjadi.
Gelandangan itu berkata ia sudah menduga akan terjadi seperti ini. Merawat orang tua hanyalah bohong saja. Mereka semua dibawa ke pabrik. Na Ra sangat terkejut mendengarnya.
Na Ra menunggu Tae Ho di depan gang yang menuju ke kantor Tae Ho dengan tidak sabar. Ia terlihat begitu lega melihat Tae Ho tiba dan berlari menyusul Tae Ho. Dengan panik ia berkata ia tidak bisa menemukan dimana pun, yang ia temukan hanya koran dan buku catatan itu di taman. Tae Ho menyuruh Na Ra tenang tapi Na Ra bertambah panik karena Poison Snake membawa lima orang gelandangan untuk didaur ulang termasuk Chairman Jo. Apa yang harus kita lakukan?
Tae Ho menyuruh Na Ra tenang dan menunggunya di kedai. Ia yakin mereka baik-baik saja, ia berjanji akan mencari mereka dan membawa mereka pulang. Kau percaya padaku kan?, tanya Tae Ho. Na Ra yang gemetar menganggukkan kepalanya. Begitu Tae Ho akan pergi, Na Ra menahannya dan menggenggam tangan Tae Ho sesaat. Tae Ho menenangkan Na Ra dan melepaskan tangannya dari genggaman Na Ra dan kemudian pergi lagi.
Gelandangan yang dibawa ke pabrik diperiksa darah mereka terlebih dahulu. Poison Snake mendekati anak buahnya dan bertanya apakah mereka sudah siap. Anak buahnya itu menjawab setelah pengecekan darah selesai, mereka baru akan dibius. Poison Snake tersenyum senang, ia merasa ini akan membutuhkan waktu sampai malam karena hari ini mereka akan mendaur ulang lima gelandangan. Dan yang pertama di daur ulang adalah pria tua itu, Poison Snake menunjuk ke arah Chairman Jo yang saat itu terlihat antara sadar dan tidak.
Gelandangan tua itu berlari ke arah Jong Goo dan orang-orang yang baru pulang dari bekerja dari konstruksi. Dengan tergagap, ia mengatakan ada masalah besar, Poison Snake membawa orang ke pabrik...
Belum selesai gelandangan tua itu bicara, Jong Goo langsung berlari ke busnya dan bersiap. Ia memakai sepatu khusus untuk boxing dan membebat kedua tangannya dengan kain (ga tau namanya...). Begitu keluar dari busnya, orang-orang yang bekerja dengannya di konstruksi sudah ada di bengkel, siap dengan berbagai potongan kayu di tangan mereka. Jong Goo melarang mereka ikut, karena ini antara hidup dan mati. Jika mereka kalah, mereka akan di daur ulang. Jika beruntung, mereka akan pulang dengan cacat dan jika tidak beruntung, mereka akan mati.
"Tapi bukankah kami memang sudah cacat?", tanya Hae Jin tiba-tiba. Hae Jin berkata selama ini mereka memang tidak diperlakukan sebagai manusia, mereka diinjak-injak karena menjadi bagian terendah dari sistem di Stasiun Seoul. Kali ini ia tidak akan diam saja. Jong Goo menatap Hae Jin dan mereka semua dan kemudian mengajak mereka semua berangkat...
Bersambung...
Komentar :
Ternyata saya salah, Straw Cutter tidak seperti yang dibayangkan. Awalnya sy berpikir Straw Cutter cuma berpura-pura baik supaya bisa keluar dari penjara dengan cepat, tapi ternyata bukan itu. Straw Cutter mungkin memang kejam, tapi tidak seperti Heung Sam, ia menjunjung tinggi persahabatan dan kesetiaan. Tidak seperti Heung Sam, bahkan seorang teman yang sudah seperti saudara selama 20 tahun pun dibunuh.
Satu lagi yang membuat sy kaget. Awalnya sy berpikir Heung Sam hanya memanfaatkan Mi Joo untuk kepentingannya saja. Tapi ternyata di balik semua itu, ia menyimpan perasaan yang tulus pada Mi Joo. Walaupun sy tidak mengerti, kalau cinta kenapa memerintahkan orang yang dicintainya itu berkencan dengan orang lain. Gila memang Heung Sam ini...
Makin seru kan? Lanjut di blog ratna ya...
Sinopsis Last Episode 13
Sinopsis Last Episode 12 Part 2
Kdramastory - Crocodile terjatuh. Kali ini dipukul oleh Heung Sam. Crocodile langsung berdiri di depan Heung Sam. Heung Sam menampar-nampar wajah Crocodile dan memarahinya karena sebagai nomor 5 bisa kalah dengan preman jalanan. Apa dia masih pantas disebut sebagai anak buahnya?
Crocodile membela diri, ia tidak tau mereka menjadi marah dan menyerangnya secara bersama-sama, dulu mereka menurutinya dan sekarang...
Heung Sam kesal karena Crocodile bawel sekali dan menendang tulang kering Crocodile. Poison Snake terlihat kesal tapi mencoba menahan emosi. Heung Sam memanggil Mantis dan menyuruhnya mengosongkan tas hasil pengumpulan hari itu.
Mantis mengambil tas dan menuangkan isinya di atas meja. Heung Sam mendengus kesal melihat uang yang sangat sedikit sekali. Ia bertanya pada Crocdile dan Poison Snake, apa yang mereka ingin ia lakukan dengan uang segitu? Harusnya mereka membawakan permen karet sekalian.
Poison Snake beralasan saat ini tidak ada bahan untuk di daur ulang. Heung Sam mendekati Poison Snake dan bertanya kenapa tidak ada. Sambil menyodokkan jarinya ke tubuh Poison Snake tepatnya di organ dalam Poison Snake, Heung Sam berkata perut, hati, ginjal, semuanya ada di sini (maksudnya Poison Snake yang didauruang). Poison Snake memejamkan matanya, takut.
Heung Sam memberitahu mereka alasan kenapa ia membuat rangking di Stasiun Seoul. Itu karena ia sibuk dengan hal yang lain dan mereka sebagai pemimpin bertugas menjaga sistem di Stasiun Seoul tetap berjalan. Poison Snake setuju dengan ucapan Heung Sam. Alasannya adalah senioritas. Saat ini orang-orang menjadi berani karena mendapat dukungan dari Jong Goo. Ia minta Heung Sam mengizinkan ia berduel dengan Jong Goo supaya ia bisa menyingkirkan Jong Goo.
Heung Sam menatap Poison Snake lama dan bertanya, "Jika aku memberi izin, apa kau yakin kau akan memenangkan duel?". Poison Snake menjawab ya.
Crocodile dan Poison Snake sudah keluar dari penthouse. Crocodile menyayangkan harusnya Poison Snake tidak mengatakan hal yang tidak berguna. Harusnya ia cukup mengatakan 'saya mengerti dan saya minta maaf'. Dengan itu semuanya akan selesai. Tapi Poison Snake tidak mau. Semua masalah ini muncul karena sistem senioritas sialan itu, jadi untuk apa pula ia minta maaf. Ia merasa ini akan menjadi masalah besar dan mengingatkan Crocodile, mulai saat ini siapa pun yang tidak menyetorkan uang harus dihajar tanpa ampun.
Na Ra tiba di rumahnya dan melihat Mandor Oh, Hae Jin, dan Young Chil saling mengobati luka mereka. Ia bertanya apa yang terjadi. Hae Jin balik bertanya apa yang terjadi pada Na Ra. Mereka ke klinik tapi klinik tidak buka, apa supervisor Na Ra keluar kota? Na Ra mengatakan tidak, ada sedikit masalah. Na Ra bertanya lagi dengan siapa mereka berkelahi.
Mandor Oh berkata mereka hanya berkelahi dengan berandalan yang ingin mengambil uang mereka, tidak ada yang serius. Na Ra terlihat kahwatir dan meminta mereka menunggu sebentar, ia akan mengobati luka mereka.
Na Ra masuk ke dalam rumah dan mengambil kotak obat di lemari kecil. Tidak sengaja ia melihat sebuah bungkusan plastik kecil yang berisi beberapa buku tabungan. Ia mengambil satu buku tabungan dan melihat tulisan di cover depannya 'Tabungan untuk Pernikahan Na Ra'. Na Ra terharu dan meneteskan air mata, sambil menatap fotonya dan nenek di atas lemari.
Jong Goo keluar dari busnya dan melihat gelandangan yang tidur di bengkelnya sedang makan ramyun bersama-sama. Gelandangan tua melihat Jong Goo dan mendekatinya. Ia memohon agar Jong Goo tidak mengusir mereka pergi dari sana karena mereka berkelahi. Meskipun mereka dihajar, tapi mereka berhasil menyelamatkan uang mereka.
Mantis datang dan mengatakan Heung Sam mencari Jong Goo. "Aku bertanya-tanya kenapa kau tidak datang lebih cepat. Ayo kita pergi", ucap Jong Goo dan pergi diikuti oleh Mantis di belakangnya.
Heung Sam dan Tae Ho sedang berbicara tentang rencana mereka. Tae Ho berkata Han Joong Group adalah perusahaan raksasa, jika kali ini mereka gagal, mereka tidak akan bisa bangkit lagi. Heung Sam mendengus, jika ia gagal, maka Tae Ho akan hancur, bukankah itu takdir bagi oarang yang berada dalam perahu yang sama?
"Oleh sebab itulah aku memerlukan semua informasi yang ditemukan oleh Kang Se Hoon. Kas perusahaan, struktur, dan semua informasi luar dan dalam perusahaan", ucap Tae Ho. Heung Sam menyanggupi tapi tidak sekarang. Menghancurkan Han Joong Group adalah langkah terakhir, tujuan kali ini adalah meningkatkan daya serang. Tae Ho merasa itu mustahil. Hanya menentukan pendekatan dan perencanaan saja membutuhkan waktu berbulan-bulan. Tapi Heung Sam berkata lain. Ia mengatakan mereka sudah 99 persen siap. Yang diperlukan olehnya hanyalah Tae Ho bergerak sesuai yang sudah ia rencanakan. Tae Ho masih terlihat tidak yakin.
Lalu Heung Sam mengatakan sekaran ini yang perlu dilakukan adalah meningkatkan pendapatan dari Stasiun Seoul lagi. Saat ini pendapatan menurun drastis, apa kau tau itu? Tae Ho hanya diam saja.
Sementara itu Jong Goo sudah tiba di klub bersama Mantis. Mi Joo melihat Jong Goo masuk ke dalam, tapi Jong Goo sama sekali tidak menoleh pada Mi Joo.
Heung Sam menyapa Jong Goo dengan akrab dan riang (selalu saja kalau Heung Sam bersikap seperti itu, pasti ujung-ujungnya ga enak...) Ia merasa lama sekali tidak melihat Jong Goo, sampai-sampai lupa wajah Jong Goo itu seperti apa. Sekarang mereka berkumpul bertiga lagi, mengingatkannya pada aksi mereka yang seperti three musketeers di penthouse beberapa waktu yang lalu. Ia mengajak Jong Goo duduk dan minum untuk mengenang masa lalu.
Tapi Jong Goo tidak mau dan berkata ia sudah tidak minum lagi dan ia tau kenapa Heung Sam memanggilnya jadi akan langsung saja. Ia mendengar orangnya berkelahi dengan Crocodile dan mengabaikan masalah senioritas. Ia berjanji akan menghukum mereka jadi Heung Sam tidak perlu memperpanjang lagi.
Heung Sam tersenyum, ia merasa bukan masalah besar perkelahian yang terjadi antara anak muda yang berdarah panas, tapi ia merasa senang karena Jong Goo menjadi aktif dalam organisasi. Lalu Heung Sam berpaling pada Mantis, menanyakan tentang uang hasil pengumpulan. "Tidak ada", sahut Mantis. Senyum di wajah Heung Sam menghilang dan kembali berpaling pada Jong Goo, menatapnya marah.
"Itu bukan uang hasil mereka mengemis, mereka mendapatkan uang itu dengan bekerja. Aku minta maaf. Tapi tolong kecualikan mereka dari setoran", ucap Jong Goo.
Dengan marah Heung Sam bertanya apa Jong Goo tidak bisa berhitung, apa Jong Goo tidak punya otak? Jika dengan kebaikan hatinya, ia mengecualikan sepuluh orang, maka bulan depan akan menjadi seratus orang dan akan meningkat menjadi 500 atau ribuan. Lalu apa? Ini adalah sistem stasiun Seoul yang sudah susah payah mereka pertahankan. Tapi jika Jong Goo membuat lubang di tengah-tengah sistem yang sudah mereka buat, ia merasa sangat kecewa.
Tae Ho yang sedari tadi hanya mendengarkan, mencoba memberi solusi. Mereka bisa menyeimbangkan lagi pembagian dan mencari pendapatan dari sumber yang lain. "Tidak", sahut Jong Goo. Ini bukan masalah pembagian uang, tapi ini adalah masalah menendang orang yang berusaha bangkit dengan kekuatannya sendiri.
Jong Goo bertanya pada Heung Sam apa yang harus ia lakukan agar Heung Sam menuruti keinginannya. Mi Joo masuk ke dalam ruangan. "Berlutut. Berlutut di hadapanku dan memohonlah. Dengan begitu nomor 1 akan bermurah hati pada nomor 2. Jika kau ingin menolong orang lain untuk bangkit, maka kau harus merendahkan dirimu. Mudah, bukan?", perintah Heung Sam.
Jong Goo tersenyum tipis, kalau itu yang diinginkan oleh Heung Sam, Heung Sam boleh melupakan apa yang dikatakannya tadi. Lalu Jong Goo berbalik, akan pergi dari ruangan itu, ia terkejut melihat Mi Joo ada di belakangnya.
Mi Joo seperti akan menyusul Jong Goo. Tapi Heung Sam memanggilnya, menyuruhnya menuangkan minuman untuknya. Mi Joo tidak punya pilihan lain selain duduk di samping Heung Sam dan menuangkan minum untuknya.
Tae Ho meminta izin pada Heung Sam untuk mengejar dan berbicara dengan Jong Goo. Heung Sam tidak menahan Tae Ho dan membiarkan Tae Ho mengejar Jong Goo. Tae Ho mencoba membujuk Jong Goo untuk kembali ke dalam dan meminta maaf pada Heung Sam. Ia akan membantu Jong Goo dan mereka bisa membicarakan kembali masalah pembagian setoran. Jong Goo menegur Tae Ho. Tae Ho tau sikapnya ini sungguh menyedihkan tapi ia sudah memutuskan untuk setia pada Heung Sam. Tapi di sisi lain, ia tidak ingin melihat Jong Goo dihina. Ia tidak mau Jong Goo berduel dengan Heung Sam karena Jong Goo belum sebanding dengan Heung Sam.
Tapi Jong Goo berkata ia tidak akan berduel dengan Heung Sam. Tae Ho tidak percaya, bukankah itu tujuan Jong Goo menyuruhnya menemukan kelemahan Heung Sam untuk bisa melawan Heung Sam? Jong Goo berkata kalau pun ia berakhir berduel dengan Heung Sam, dia akan berjuang sampai mati. "Ini bukan peringatan, tapi ancaman", ucap Jong Goo lagi dan menepuk wajah Tae Ho dan pergi dari klub.
Heung Sam menanyakan pada Mi Joo apakah ia masih melakukan kebiasaan itu. Menunggu Mr. Ryu di stasiun di setiap akhir bulan. Mi Joo berkata ia sudah berhenti melakukannya. Heung Sam berkata ia akan memberi satu kesempatan untuk Mi Joo. Kesempatan untuk melarikan diri bersama Mr. Ryu, tapi pastikan mereka berdua tidak akan pernah tertangkap olehnya.
"Itu tidak perlu. Karena aku akan menepati janjiku pada Chairman", jawab Mi Joo. Heung Sam menatap Mi Joo dan tersenyum tipis.
Jong Goo sudah kembali di busnya lagi dan mengambil sabuk juaranya. Ia menatap sabuk itu dan membersihkan debu yang menutupinya. Sementara Tae Ho, ia sudah pulang dari klub dan singgah di klinik. Tapi tidak ada siapa pun di sana, bahkan lampu pun tidak menyala. Ia melihat pengumuman yang ditempelkan di kaca loket yang bertuliskan 'Ditutup Sementara'.
Malam itu, Na Ra memperhatikan nenek yang sudah tidur. Lalu merebahkan badannya di dekat nenek dan mengenggam tangan nenek dan memejamkan matanya.
Mandor Oh menunggu di tempat yang kemarin lagi. Ia terlihat kesal melihat Young Chil masih tertidur sambil duduk di bemper mobil. Tidak lama kemudian wajah Mandor Oh berubah gembira, hari ini Jong Goo membawa lebih banyak orang. Ia berkata besok mungkin ia harus membawa dua mobil untuk menjemput mereka. Jong Goo tertawa. Melihat banyak yang ikut, Young Chil minta izin supaya tidak ikut hari ini. Mandor Oh marah dan menjewer telinga Young Chil sambil menariknya masuk ke dalam mobil. Young Chil berteriak kesakitan dan membalas menjewer telinga Mandor Oh. :-D.
Hae Jin menahan Jong Goo yang akan masuk ke dalam mobil. Ia bertanya apakah orang atas tidak marah dengan kejadian Crocodile kemarin. Jong Goo pura-pura tidak mengerti. Hae Jin mengatakan biasanya Chairman Kwak tidak akan membiarkan kejadian seperti ini dan ada lagi yang harus dikhawatirkan yaitu Poison Snake. "Tidak memikirkan ketakutan itu, kalian malah menantang Crocodile", sahut Jong Goo.
Hae Jin berkata ia terbiasa hidup dengan memberikan setoran dari yang ia dapatkan. Ia belum terbiasa jika harus melawan seperti ini. Ia merasa mungkin mereka bisa minta tolong pada Tae Ho, Tae Ho bisa mengatakan hal yang baik tentang mereka pada Chairman Kwak. Tapi Jong Goo berkata Tae Ho tidak akan banyak membantu. Hae Jin tertegun mendengar jawaban Jong Goo.
Tae Ho akan keluar dan bertepatan dengan Na Ra yang masuk ke kantornya. Na Ra bertanya sepertinya Tae Ho akan keluar tapi Tae Ho mengatakan tidak apa-apa dan menyuruh Na Ra masuk. Na Ra berkomentar sepertinya Tae Ho makan dan tidur di kantor. Tae Ho membenarkan dan sesaat kemudian ia sadar dan malu, underwearnya masih tergantung di jemuran dan cepat-cepat menyimpannya. :-D.
Na Ra tersenyum canggung. Tae Ho mengalihkan pembicaraan, menanyakan apa yang terjadi dengan klinik, ia melihat pengumuman klinik ditutup sementara. "Kapan kau datang ke sana?", tanya Na Ra. Tae Ho berkata ia hanya berpikir Na Ra mendapat tugas shift malam, oleh sebab itulah ia mampir ke sana.
"Sebenarnya karena masalah itulah aku ke sini. Aku dengar kau bekerja pada Chairman yang punya banyak uang", ucap Na Ra. Na Ra bercerita bahwa supervisornya sudah berkeliling kemana-mana untuk mendapatkan dukungan finansial, tapi keadaan ekonomi tidak begitu baik saat ini. Banyak orang yang menganggap tidak ada gunanya mengobati orang-orang alkoholik dan gelandangan yang malas secara gratis, semua orang bersikap tidak peduli terhadap kondisi seperti ini.
"Tidak semua orang sepertimu, Na Ra-sshi. Kau sangat bawel, kan? Kau adalah malaikan pelindung di Stasiun Seoul", ucap Tae Ho.
Na Ra menatap Tae Ho sesaat dan kemudian tersenyum. Lalu ia melanjutkan kembali apa yang ingin ia sampaikan. Ia berkata karena itulah ia datang menemui Tae Ho. Ia tau ini memalukan, tapi ia ingin minta tolong pada Tae Ho. Tae Ho pernah bilang padanya bahwa ia akan membantu apa pun yang ia inginkan. Gelandangan itu kelaparan dan keadaan mereka semakin buruk jika mereka sakit.
Tae Ho berkata pasti ada jalan dan ia berjanji berusaha mencari cara. Na Ra tersenyum senang dan merasa lega. Kemudian Na Ra minta maaf karena sudah mengganggu Tae Ho yang sedang sibuk. Tiba-tiba Tae Ho menanyakan tentang putri Jong Goo, apa Na Ra sudah menemuinya atau belum.
Na Ra berkata ia belum menemui putri Jong Goo. Ia merasa ucapan Tae Ho itu ada benarnya, Paman belum siap menemui putrinya dan sepertinya agak keterlaluan jika orang ketiga ikut campur dalam masalah itu. Ia merasa selalu mencampuri urusan orang lain padahal ia sendiri tidak bisa memenuhi keinginan nenek.
"Apa keinginan nenek?", tanya Tae Ho.
Na Ra terkejut dan malu karena hampir saja rahasianya terbongkar. Cepat-cepat ia memutuskan pembicaraan dan pamit pulang. Di jalan, Na Ra memukul-mukul kepalanya sendiri, merasa malu sudah keceplosan bicara. Tiba-tiba ia melihat Poison Snake dan Crocodile memimpin beberapa anak buah mereka dan berjalan dengan terburu-buru. Di persimpangan jalan, Poison Snake membagi kelompok menjadi dua.
Crocodile pergi ke stasiun bawah tanah dan berteriak, membangunkan semua gelandangan yang masih malas-malasan dan menghajar mereka.
Di taman, Chairman Jo bermain Janggi lagi bersama gelandangan yang tua. Gelandangan itu menyuruh Chairman Jo ke klinik karena melihat Chairman Jo batuk terus menerus dari tadi. Mereka bisa bermain nanti. Tapi Chairman Jo tidak mau, ia menebak gelandangan itu pasti cuma beralasan saja karena tidak bisa mengalahkannya. Gelandangan itu sedikit kesal tapi ia menyuruh Chairman Jo menunggu di sana, ia akan pergi mengambilkan air minum.
Poison Snake pergi ke taman bersama dua anak buahnya. Ia menunjuk beberapa orang, sepertinya orang-orang yang ditunjuknya itu adalah orang yang akan ia bawa ke pabrik. Lalu ia menunjuk Chairman Jo, tapi anak buahnya berkata orang itu adalah orangnya Jang Tae Ho. Poison Snake tersenyum licik dan duduk di depan Chairman Jo. "Apa teman bermain Janggi-mu pergi ke suatu tempat?".
Chairman Jo tidak mengenal Poison Snake dan bertanya siapa dia. "Aku? Aku adalah orang yang akan mengurus organ dalammu", jawab Poison Snake. Gelandangan tua itu kembali ke tempat Chairman Jo dan terkejut melihat Chairman Jo dibawa pergi oleh Poison Snake dan anak buahnya. Ada beberapa orang lain yang dibawa bersama Chairman Jo.
Tae Ho dan Se Hoo bertemu di sebuah cafe. Se Hoon memberikan sebuah amplop coklat pada Tae Ho. Tae Ho mengambilnya dan akan mengeluarkan isinya, tapi Se Hoon melarangnya, karena banyak mata di mana-mana.
Tae Ho menutup kembali amplop itu dan mengatakan ia akan melaporkan dan memberikan amplop itu pada Heung Sam. Lalu Se Hoon bertanya kenapa Tae Ho tidak menanyakan tentang Jung Min padanya. Seharusnya Tae Ho marah sebagai mantan kekasih Jung Min. Tapi Tae Ho merasa ia tidak perlu melakukan itu. Ada hal lain yang lebih penting baginya. Jika rencana Heung Sam gagal, maka ia akan hancur. Ia tidak boleh membiarkan hidupnya hancur untuk kedua kalinya hanya karena seorang gadis yang dulu pernah ia kencani. Dan ia merasa Jung Min bukan gadis yang bodoh, ia tidak akan memandang Se Hoon jika Se Hoon tidak serius dengannya.
Se Hoon mengucapkan terima kasih karena Tae Ho sudah mengerti perasaannya yang sesungguhnya. Tae Ho berkata Jung Min yang ia kenal pasti tidak akan menolak kekuasaan dan prestise yang diberikan oleh Se Hoon, jika Se Hoon berhasil mengambil alih Han Joong Group karena Jung Min akan menjadi ratunya. Dan tentu saja itu terjadi jika Se Hoon tidak mengkhianatinya. Se Hoon tersenyum mendengar ucapan Tae Ho. Ia merasa Tae Ho mengerti perasaannya tapi sekaligus meragukan perasaannya itu.
Tae Ho tersenyum. Ia berkata Se Hoon sendiri yang memikirkan apa ia akan melindungi atau mengkhianati Jung Min, sementara dirinya sudah sibuk menyelesaikann laporan yang diberikan Se Hoon tadi dan kemudian pamit pergi.
Tae Ho mengatakan pada Heung Sam bahwa ia akan memakai tim yang sama seperti saat menyerang Presiden Jung, tapi jika mereka mesti terlihat seperti perusahaan sungguhan maka mereka memerlukan pegawai.
Heung Sam tidak peduli, ia menyuruh Tae Ho menggunakan siapa pun yang dibutuhkan. Lalu Tae Ho memberikan dokumen yang diberikan oelh Se Hoon tadi dan membawa salinannya. Ia akan mempelajari dokumen itu dan melaporkan pada Heung Sam nanti.
"Lalu apa lagi yang kau butuhkan?", tanya Heung Sam. Tae Ho terdiam. Lalu ia berkata ada sebuah pertolongan yang ia minta dari Heung Sam. Ada sebuah klinik di seberang Stasiun Seoul yang merawat gelandangan secara gratis. Sepertinya saat ini mereka kekurangan dana. Klinik itu kecil jadi tidak akan membutuhkan banyak biaya. Sebagai organisasi yang mengurus gelandangan akan menjadi solusi yang menguntungkan untuk menyelamatkan klinik.
Heung Sam mendengus, mengejek. Tae Ho tidak peduli dan meneruskan. Ia mengatakan sejujurnya ia juga pasti mati tanpa bantuan dari klinik itu. Mantis menatap Heung Sam, tersenyum tipis. Lalu Heung Sam memberi isyarat agar Tae Ho mendekat padanya dan berkata menolong orang yang membutuhkan kemudian lama kelamaan Tae Ho akan menjadi orang yang pertama mereka cari jika mereka membutuhkan bantuan lagi. Menurutnya, beramal itu hanya kerjaannya orang, berbahagia dengan berbagi itu hanyalah omong kosong. Tapi karena permintaan itu datang dari Tae Ho, tentu saja ia berjanji akan memikirkannya.
Tae Ho membungkukkan badannya dan berterima kasih pada Heung Sam. Lalu ia mendapatkan telpon dari Na Ra. Heung Sam yang melihat Tae Ho masih berdiri di sana bertanya bukankah Tae Ho seharusnya sangat sibuk. Tae Ho membenarkan lalu pamit pada Heung Sam.
Setelah Tae Ho pergi, Mantis mendekati Heung Sam dan berkata bahwa ia akan menghargai Heung Sam jika Heung Sam memenuhi permintaan Tae Ho. Heung Sam baru teringat, Mantis memang dilahirkan di klinik itu, bagi Mantis klinik itu adalah kampung halamannya.
Na Ra dan teman kerjanya sedang mendata stok obat-obatan yang masih ada dan sudah habis. Teman Na Ra merasa yang mereka lakukan itu tidak ada gunanya, klinik juga akan tutup. Tapi Na Ra berkata harapan itu seperti telur, harus dierami supaya menetas. "Quote dari Shin Na Ra", ucap Na ra sambil tertawa sendiri.
Lalu tiba-tiba gelandangan tua itu mengetuk kaca loket klinik. Dengan takut dan panik, ia bertanya mereka tidak ada di sini, kan? Na Ra tidak mengerti maksud gelandangan itu dan bertanya apa yang terjadi.
Gelandangan itu berkata ia sudah menduga akan terjadi seperti ini. Merawat orang tua hanyalah bohong saja. Mereka semua dibawa ke pabrik. Na Ra sangat terkejut mendengarnya.
Na Ra menunggu Tae Ho di depan gang yang menuju ke kantor Tae Ho dengan tidak sabar. Ia terlihat begitu lega melihat Tae Ho tiba dan berlari menyusul Tae Ho. Dengan panik ia berkata ia tidak bisa menemukan dimana pun, yang ia temukan hanya koran dan buku catatan itu di taman. Tae Ho menyuruh Na Ra tenang tapi Na Ra bertambah panik karena Poison Snake membawa lima orang gelandangan untuk didaur ulang termasuk Chairman Jo. Apa yang harus kita lakukan?
Tae Ho menyuruh Na Ra tenang dan menunggunya di kedai. Ia yakin mereka baik-baik saja, ia berjanji akan mencari mereka dan membawa mereka pulang. Kau percaya padaku kan?, tanya Tae Ho. Na Ra yang gemetar menganggukkan kepalanya. Begitu Tae Ho akan pergi, Na Ra menahannya dan menggenggam tangan Tae Ho sesaat. Tae Ho menenangkan Na Ra dan melepaskan tangannya dari genggaman Na Ra dan kemudian pergi lagi.
Gelandangan yang dibawa ke pabrik diperiksa darah mereka terlebih dahulu. Poison Snake mendekati anak buahnya dan bertanya apakah mereka sudah siap. Anak buahnya itu menjawab setelah pengecekan darah selesai, mereka baru akan dibius. Poison Snake tersenyum senang, ia merasa ini akan membutuhkan waktu sampai malam karena hari ini mereka akan mendaur ulang lima gelandangan. Dan yang pertama di daur ulang adalah pria tua itu, Poison Snake menunjuk ke arah Chairman Jo yang saat itu terlihat antara sadar dan tidak.
Gelandangan tua itu berlari ke arah Jong Goo dan orang-orang yang baru pulang dari bekerja dari konstruksi. Dengan tergagap, ia mengatakan ada masalah besar, Poison Snake membawa orang ke pabrik...
Belum selesai gelandangan tua itu bicara, Jong Goo langsung berlari ke busnya dan bersiap. Ia memakai sepatu khusus untuk boxing dan membebat kedua tangannya dengan kain (ga tau namanya...). Begitu keluar dari busnya, orang-orang yang bekerja dengannya di konstruksi sudah ada di bengkel, siap dengan berbagai potongan kayu di tangan mereka. Jong Goo melarang mereka ikut, karena ini antara hidup dan mati. Jika mereka kalah, mereka akan di daur ulang. Jika beruntung, mereka akan pulang dengan cacat dan jika tidak beruntung, mereka akan mati.
"Tapi bukankah kami memang sudah cacat?", tanya Hae Jin tiba-tiba. Hae Jin berkata selama ini mereka memang tidak diperlakukan sebagai manusia, mereka diinjak-injak karena menjadi bagian terendah dari sistem di Stasiun Seoul. Kali ini ia tidak akan diam saja. Jong Goo menatap Hae Jin dan mereka semua dan kemudian mengajak mereka semua berangkat...
Bersambung...
Komentar :
Ternyata saya salah, Straw Cutter tidak seperti yang dibayangkan. Awalnya sy berpikir Straw Cutter cuma berpura-pura baik supaya bisa keluar dari penjara dengan cepat, tapi ternyata bukan itu. Straw Cutter mungkin memang kejam, tapi tidak seperti Heung Sam, ia menjunjung tinggi persahabatan dan kesetiaan. Tidak seperti Heung Sam, bahkan seorang teman yang sudah seperti saudara selama 20 tahun pun dibunuh.
Satu lagi yang membuat sy kaget. Awalnya sy berpikir Heung Sam hanya memanfaatkan Mi Joo untuk kepentingannya saja. Tapi ternyata di balik semua itu, ia menyimpan perasaan yang tulus pada Mi Joo. Walaupun sy tidak mengerti, kalau cinta kenapa memerintahkan orang yang dicintainya itu berkencan dengan orang lain. Gila memang Heung Sam ini...
Makin seru kan? Lanjut di blog ratna ya...
Sinopsis Last Episode 13
Post a Comment