Sinopsis Last Episode 12 Part 1

[Sinopsis Last Episode 11]

Sinopsis Last Episode 12 Part 1

Sinopsis Last Episode 12 Part 1

Kdramastory - Heung Sam melempar sebutir peluru ke lantai.  Tae Ho memungut peluru itu dan memasukkannya ke dalam pistol. Kemudian ia mengokang pistol itu dan menodongkan ke pelipisnya. Namun beberapa saat kemudian, Tae Ho malah mengarahkan pistol itu ke kepala Heung Sam.



==== Flashback ====

Seorang pria bule yang sudah tua tiba di Korea.

Sementara itu Tae Ho sedang bertemu dengan Jung Min di sebuah restoran. Jung Min mengatakan pada Tae Ho bahwa ia akan membuat surprise untuk Se Hoon. Ia mengundang ayah angkat Se Hoon dari Kanada ke Korea dan akan mempertemukan mereka sekarang. Tae Ho sangat kaget, Jung Min heran kenapa pula Tae Ho yang sebegitu kagetnya, padahal surprise itu akan ia berikan pada Se Hoon.

Se Hoon yang baru datang, sama sekali tidak mengetahuia rencana Jung Min yang akan mempertemukannya dengan ayah angkatnya. Ia mengira Jung Min akan memperkenalkan kembali Tae Ho dengan dirinya, bukan sebagai partner bisnis melainkan sebagai mantan kekasih dan kekasih yang sekarang.


"Tidak, Tae Ho sudah akan pergi", ucap Jung Min dingin. Tae Ho hanya bisa menghela nafasnya dan kemudian pergi. Ketika melewati Se Hoon, ia berhenti di dekat Se Hoon dan berbisik, "Kau... sudah tamat, Kwak Heung Soo". Se Hoon sangat terkejut, tapi Tae Ho hanya tersenyum sinis, tidak mengatakan apa pun lagi dan pergi dari restoran. Jung Min heran melihat ekspresi Se Hoon dan bertanya ada masalah apa. Dalam keadaan linglung, Se Hoon duduk di depan Jung Min dan malah bertanya apa yang Jung Min bicarakan dengan Tae Ho tadi.

Sebelum keluar dari restoran, ia sempat berpikir sebentar dan memutuskan menelpon Young Chil, memintanya segera mencari informasi tentang Kang Se Hoon, bukan informasi yang detail, cukup cari nama ayah angkatnya saja karena mereka tidak punya banyak waktu lagi. Tae Ho menoleh kembali ke dalam restoran, ia melihat Se Hoon berdiri dari kursinya dengan tiba-tiba, seperti marah dan kemudian ia duduk kembali sambil memijit dahinya.

Beberapa saat kemudian, sebuah taksi berhenti di depan restoran. Ayah angkat Se Hoon turun dari taksi dan Tae Ho mendekatinya dan menyapa, "Tn. Henderson?".

"Ya?", jawab bule itu terkejut. Tae Ho tersenyum.

=== Flashback End ===

Tae Ho masih menodongkan pistolnya ke kepala Heung Sam. Heung Sam berkata ia merasa kecewa, jika Tae Ho memang ingin hidup, seharusnya Tae Ho mengarang cerita yang lebih nyata. "Kau boleh percaya. Karena itu kebenaran", ucap Tae Ho. Tapi Heung Sam berkata ia tidak bisa percaya dengan orang yang menodongkan pistol ke kepalanya.

"Jika aku tidak melakukan sejauh ini, kau tidak akan percaya padaku. Aku bahkan sudah memindahkannya ke halaman depanmu", beritahu Tae Ho. Tae Ho mengambil kartu hotel dari sakunya dan berkata, "Seyong Hotel, kamar 504".

Heung Sam tertawa, masih belum percaya. Ia yakin ini adalah rencana Tae Ho, menyuruh Mantis atau Poison Snake mengecek ke sana, lalu menjadikannya sebagai sandera dan kemudian melarikan diri.

"Itu mungkin kalau aku punya peluru, bukan?". Lalu Tae Ho mengarahkan pistolnya ke samping Heung Sam dan menembakkan pelurunya ke jendela kaca. Kaca jendela itu pecah berhamburan ke lantai.


Mantis, Poison Snake dan beberapa anak buah lainnya menerobos masuk setelah mendengar suara tembakan dan kaca yang pecah. Tae Ho melemparkan pistol ke lantai dan menunjukkan lagi kartu hotel tadi pada kaki Heung Sam. Anak buah Heung Sam maju dan meringkus Tae Ho. Mantis dan Poison Snake siap menerkam Tae Ho. "Pergi dan periksa", ucap Tae Ho pada Heung Sam lagi.

Dengan menahan marah, Heung Sam berkata tidak akan ada beda hasilnya bahkan jika Tae Ho memperpanjang nyawanya selama 1 jam. Lalu Heung Sam memerintahkan Mantis memeriksa kamar hotel tersebut.


Mantis membuka pintu kamar hotel dan melihat seorang pria tua yang sudah terikat dikursi dan mulutnya ditutupi dengan kain.

Heung Sam menerima telpon dari Mantis dan tersenyum, tidak percaya bahwa Tae Ho mengatakan yang sebenarnya padanya. "Kau benar-benar membingungkan, Jang Tae Ho!". Lalu Heung Sam memerintahkan anak buahnya melepaskan Tae Ho. Poison Snake terlihat tidak senang, tidak percaya Heung Sam melepaskan Tae Ho begitu saja. Heung Sam tidak mempedulikan Posion Snake, ia hanya berpesan pada Tae Ho agar datang menemuinya besok untuk menyelesaikan pembicaraan mereka.


Setelah Heung Sam pergi, Poison Snake tersenyum sinis, "Apa yang terjadi antara kau dan Bos. Dan siapa yang ditemui Mantis?", tanyanya. Tae Ho tersenyum dan balik bertanya apa Poison Snake benar-benar ingin tau walaupun itu mungkin akan membuat nyawa Poison Snake melayang. Poison Snake terdiam, tidak mengerti maksud Tae Ho.


Heung Soo menemui Heung Sam di penthouse. Ia ingin tau seberapa banyak yang Tae Ho tau. Heung Sam mengatakan Tae Ho hanya tau bahwa mereka bersaudara dan Heung Soo menukar identitasnya ketika di Amerika, belum masalah Han Jong Group dan Yoon Il Jong. Tapi Heung Sam yakin, dengan kecerdasan Tae Ho, cepat atau lambat Tae Ho pasti akan tau. Lalu Heung Sam bertanya tentang putri Chairman Yoon, apa Jung Min mencurigai Heung Soo atau sesuatu.

"Dia sangat cemas karena tidak bisa menghubungi orang Kanada itu. Jadi aku menenangkannya dan mengantarnya ke rumah", jawab Heung Soo. Heung Soo yakin Jung Min tidak punya motif yang lain, ini murni hanya kejutan biasa untuknya sebagai kekasih. Heung Sam mengingatkan Heung Soo untuk tidak terlalu percaya pada orang, paling tidak sampai semua masalah ini selesai.

Tapi Heung Soo ingin Heung Sam mengurus Tae Ho karena Tae Ho tau terlalu banyak. Ia ingin Heung Sam menggunakan kesempatan ini untuk menyingkirkan Tae Ho. Heung Sam terlihat sedikit marah dan berkata jika bukan karena Tae Ho, hari ini akan menjadi akhir bagi Heung Soo. "Selain itu, aku sudah memastikan kesetiaannya", ucap Heung Sam lagi. Heung Soo masih belum bisa menerima keputusan Heung Sam, menurutnya orang yang cerdas seperti Tae Ho sangat tidak bisa dipercaya.

Heung Sam bertambah kesal dan berkata akhir-akhir ini Heung Soo terlalu banyak mengeluh dan sekarang malah menguliahinya. "Kau adalah Kepala Seksi Bidang Perencanaaan Strategi di Han Joong Group, Kang Se Hoon. Jangan sembarangan memakai kata-kata 'menyingkirkan' seperti preman jalanan. Kau mengerti?", marah Heung Sam lagi. Se Hoon tidak menjawab. Heung Sam mengulang pertanyaannya, kali ini dengan nada yang lebih tegas, Se Hoon masih tidak menjawab, memandang marah pada Heung Sam dan berbalik, akan pergi.

"Heung Soo-ya!", teriak Heung Sam. Heung Soo kembali berbalik dan dengan menahan marah ia berkata ia akan mengerjakan tugas yang diberikan untuknya dengan giat dan akan menyelesaikannya dalam beberapa hari ke depan.

Tae Ho kembali ke kantornya dengan perasaan lega dan tidur di sana.


Pagi-pagi Jong Goo membangunkan semua gelandangan yang tidur di bengkelnya untuk pergi bekerja. Salah seorang gelandangan yang sudah tua meminta kompensasi untuk tidak ikut bekerja di konstruksi karena umurnya sudah tua dan badannya sudah tidak sekuat dulu. Jong Goo mengatakan pada gelandangan tua itu dan juga yang lainnya bahwa ini bukanlah kerja paksa seperti yang biasa diperintahkan oleh Sergeant Bae. Mereka bebas untuk memilih ikut atau tidak. Sayangnya, hampir semua gelandangan itu kembali meneruskan tidur mereka. Jong Goo hanya menghela nafasnya melihat kemalasan mereka.

Mandor Oh sudah menunggu Jong Goo yang katanya akan membawa beberapa orang. Hae Jin dan Young Chil juga ada di sana. Hae Jin terlihat sedikit kesal karena Mandor Oh memaksanya keluar padahal matahari baru saja terbit. Tapi Mandor Oh tidak peduli. Kantor mereka libur minggu ini, jadi mereka tidak bisa hanya diam saja. Paling tidak mereka mencari kerja yang dibayar harian.

Tapi Hae Jin merasa tidak membutuhkan pendapatan yang seperti itu. Mandor Oh mengatakan karena pemikiran Hae Jin yang seperti itulah makanya sampai hari ini Hae Jin masih tidak punya tempat tinggal. "Kita seharusnya hidup dengan dengan memikirkan hari esok", nasehat Mandor Oh lagi. Hae Jin hanya memberikan ekspresi mengejek pada Mandor Oh. Sementara Young Chil masih tertidur sambil duduk di bemper mobil.

Mandor Oh kesal, merasa orang yang ditunggu lama sekali datangnya. Tapi Hae Jin menganggap itu wajar saja, tidak ada seorang pun gelandangan tidak tertarik dengan masa depan mereka.


Tidak lama kemudian Jong Goo datang bersama tiga orang dibelakangnya. Mandor Oh dan Hae Jin tertawa senang menyambut mereka dan Jong goo mengatakan ia berharap bisa datang dengan 5 atau 6 orang, tapi ia hanya bisa membawa tiga orang bersamanya.

Mandor Oh tidak mempermasalahkannya, ia tau akan seperti itu. Oleh sebab itulah ia membawa Hae Jin dan Young Chil sebagai cadangan. Lalu ia memberitahukan semua orang bahwa hari itu mereka akan pergi bekerja di Suwon jadi ia mengajak mereka semua omasuk ke dalam mobil dan berangkat.

Setelah mobil Mandor Oh pergi, Crocodile dan dua anak buahnya keluar dari ujung gang. Crocodile tertawa senang melihat para gelandangan pergi bekerja.


Chairman Jo pergi ke klinik untuk berobat karena sakit flu. Na Ra menyarankan Chairman Jo dirawat diklinik untuk beberapa hari ke depan. Tapi Chairman Jo menolak, ia tidak bisa hanya seenaknya tidur di klinik sementara bawahannya bekerja keras di luar.

Na Ra tertawa, memuji Mandor Oh yang hebat. Mandor Oh bahkan berhasil memaksa Hae Jin pergi ke tempat konstruksi.

"Begitulah cara memulainya. Tidak ada yang lebih membahagiakan daripada semangkuk nasi panas setelah bekerja. Di usia sepertiku, kau tidak bisa bekerja bahkan jika kau mau", ucap Chairman Jo sedih. Na Ra terbawa perasaannya dan ikut sedih. Tapi cepat-cepat tersadar dan mengalihkan pembicaraan, menanyakan pria yang ingin diperkenalkan Chairman Jo padanya, putra dari Ketua Kim yang sedang bersekolah di Harvard.

"Tapi, bukannya kau sedang berkencan dengan orang lain?", tanya Chairman Jo. Na Ra terkejut, tidak mengerti. "Itu, Jang Tae Ho", ucap Chairman Jo lagi.

Na Ra langsung membantahnya. Menurutnya Tae Ho itu bukan orang yang baik. Chairman Jo memandang Na Ra penuh selidik. Na Ra buru-buru pergi dsambil berkata itu tidak benar. Ketika di koridor, Na Ra malah tersenyum bahagia sambil memegang kedua pipinya sendiri.

Salah seorang perawat yang lain mendekati Na Ra, memberitahukan bahwa klinik akan ditutup karena kekurangan dana, sekarang apa yang bisa mereka lakukan. Na Ra tertegun.


Heung Sam mengeluhkan bisnisnya yang menurun. Mi Joo berkata itu terjadi memang karena perekonomian yang melemah, jika Heung Sam pergi ke toko sebelum toko dibuka, para karyawan juga membicarakan hal yang sama. Heung Sam berkata bisnisnya terlalu besar untuk bangkrut. Walaupun bisnis-bisnis yang kecil bangkrut, ia yakin bisnisnya akan berkembang.

"Siapa maksudmu? Maksudmu pewaris Han Joong Group?", tanya Mi Joo sinis. Lalu ia meletakkan cangkir minumannya dan pamit pergi. Tapi Heung Sam menghentikannya dan bertanya tentang keadaan Jong Goo belakangan ini.

Mi Joo berbalik. "Kau bilang dia sangat berubah, kan? Bagaimana perubahannya?", tanya Heung Sam lagi. Mi Joo meminta Heung Sam mengubah kebiasaan buruknya. Heung Sam mengetahui segala hal kecil yang terjadi di Stasiun Seoul tapi selalu menanyakan tentang Jong Goo padanya.

Heung Sam tertawa. "Aku hanya ingin benar-benar yakin. Kau lebih tau informasi yang tepat tentang Ryu daripada aku", ucap Heung Sam.

"Apa pun yang dilakukan atau dikatakan oleh Paman, ia tidak akan menentangmu", ucap Mi Joo.

Heung Sam berdiri dari kursinya dan berjalan ke arah Mi Joo. Ia mengatakan itu tidak boleh terjadi, paling tidak demi mereka bertiga. Lalu Heung Sam menyinggung tentang hal yang dibicarakannya di pagi hari di taman rumahnya beberapa hari yang lalu. Ia minta Mi Joo tidak mengganggapnya sepele. "Setelah semuanya selesai, kau harus sudah menyiapkan jawabannya", ucap Heung Sam lagi. Mi Joo tertegun mendengar keseriusan Heung Sam.


Di tempat konstruksi, Jong Goo terlihat bekerja keras memindahkan bata ke sebuah gerobak dan membawanya ke lantai yang lebih tinggi dengan menggunakan lift pekerja.

Sementara itu Tae Ho datang ke penthouse Heung Sam. Mantis menghadangnya di depan pintu dan memberitahukan kabar tentang Mr. Henderson. Ia mengatakan Mr. Henderson sudah berangkat menggunakan pesawat tadi pagi.

=== Flashback ===

Mantis berbicara dengan Mr. Henderson di kamar hotel dan menyodorkan sebuah tab yang memperlihatkan bukti bahwa ia sudah mentransfer uang sejumlah USD 200.000 ke rekening Mr. Henderson. Mata Mr. Henderson terbelalak, tidak menyangka akan mendapatkan begitu banyak uang. Ia tersenyum senang.

=== Flashback End ===

"Aku mengatakan bahwa Kang Se Hoon tidak ingin menemuinya. Sebagai permintaan maaf aku memberinya uang. Aku katakan itu sebagai ucapan terima kasih karena telah membesarkan Se Hoon di Kanada. Dia langsung menerima uangnya, dengan syarat tidak boleh menghubungi Se Hoon lagi", ucap Mantis lagi.

Tae Ho mendengus, tidak percaya. Ia pikir Mantis lebih bisa menggunakan pisau daripada uang. "Aku hanya melakukan apa yang diperintahkan", sahut Mantis dingin. Tae Ho merasa iri, tidak ada yang tidak diketahui Mantis tentang Heung Sam dan Mantis juga sangat setia pada Heung Sam. "Apa kau tau tentang Kang Se Hoon?", tanya Tae Ho.

"Sekarang kau juga tau dan Chairman akan membuat keputusan akhir. Kali ini... mungkin aku akan bisa menggunakan pisauku", ucap Mantis. Tae Ho hanya tersenyum tipis.


Heung Sam akan memberikan tiga pertanyaan pada Tae Ho dan ia meminta Tae Ho menjawabnya dengan singkat, jelas, dan tidak bertele-tele. Pertama, apakah ada informasi lain di dalam surat Straw Cutter yang tidak ia ketahui.

"Itu hanya salinan saja. Hanya tentang infromasi Kang Se Hoon dan pria Amerika-Korea. Bukankah yang aslinya ada di tangan anda?", Tae Ho bertanya balik.

"Aku yang memberi pertanyaan sekarang", tegas Heung Sam, menolak menjawab pertanyaan Tae Ho. Lalu yang kedua Heung Sam menanyakan apakah ada orang lain yang mengetahui surat itu atau tentang saudara laki-lakinya. "Jong Goo memberiku kunci loker itu tapi tidak tau isi loker itu", jawab Tae Ho.

Yang ketiga adalah bagaimana Tae Ho bisa tau ayah angkat Se Hoon datang ke Korea. "Email, sms,... Jika kita bisa mengakses informasi itu, sangat mudah melacak pergerakan seseorang. Aku mengetahuinya tepat sebelum ia melakukannya", jawab Tae Ho.

Heung Sam mengatakan semua jawaban Tae Ho tadi adalah jawaban yang ingin ia percaya. Namun Tae Ho menganggap, jika Heung Sam memang tidak percaya padanya, saat ini ia sudah berada di atas meja operasi (untuk didaur ulang maksudnya...)

Heung Sam menganggukkan kepalanya dan menyalakan lagu kesukaannya di piringan hitam. Lalu Tae Ho berkata ini saatnya ia yang bertanya pada Heung Sam. Seperti yang pernah ia bilang sebelumnya, ia perlu tau supaya bisa melindungi Heung Sam. Jadi apa motif Heung Sam mengganti identitas adiknya dan membunuh siapa pun yang berusaha mengungkapkan identitas asli adiknya itu. "Kenapa anda berusaha sekeras itu?", tanya Tae Ho.

Heung Sam tersenyum sinis. "Jawabanku? Kau sedang mendengarnya sekarang". Tae Ho tidak mengerti maksud Heung Sam. Kemudian Heung Sam mematikan piringan hitam itu dan mengatakan alasan kenapa ia berusaha sekuat itu adalah Yoon Il Joong.

"Yoon Il Joong, Chairman dari Han Joong Group?", tanya Tae Ho. Heung Sam mengatakan ia dan adiknya akan membeberkan pada dunia identitas lain dari Yoon Il Joong, yaitu 'pembunuh'.


Jae Seong memeriksa berkas yang diberikan oleh Kang Se Hoon pada ayahnya, ia menilai tidak ada yang mencurigakan di sana. Tapi karena itulah, chairman Yoon ingin Jae Seong melakukan penyelidikan yang terpisah dan tidak boleh diketahui oleh Departemen Perencanaan Strategi. Jae Seong tidak mengerti kenapa ayahnya melakukan itu, bukankah orang itu adalah putra dari teman ayahnya dan juga berinvestasi dalam proyek Kota Mi Rae. "Apa sebenarnya masalahnya?", tanyanya lagi.

"Itulah yang perlu kau cari tau. Apa sebenarnya yang tidak aku ketahui tentang dia", ucap Chairman Yoon.

Kembali pada Tae Ho dan Heung Sam. "Jadi rencana anda adalah balas dendam dan mengklaim kembali Han Joong Group menjadi milik anda?", tanya Tae Ho.

Heung Sam membenarkannya. Ia dan adiknya akan mengambil kembali perusahaan yang sudah diambil dengan cara yang salah dari ayah mereka. Tae Ho menganggap itu adalah rencana yang bodoh, lawan Heung Sam terlalu kuat. Heung Sam tidak peduli, saat ia tidak memiliki siapa pun untuk bergantung dan menjadi pengedar, menjadi orang nomor satu di Stasiun Seoul seperti tidak mungkin.

Tapi Tae Ho berpendapat, rencana Heung Sam itu tidak dapat dicapai hanya dengan kekerasan yang brutal karena yang mereka bicarakan adalah Han Joong Group dan lawan Heung Sam adalah Chairman Yoon Il Joong. Heung Sam tetap tidak peduli, menurutnya orang kaya bekerja seperti itu, satu atau dua orang menguasai ribuan orang. Jika mereka tau kapan harus menyerang, merebut pimpinan sebuah perusahaan adalah hal yang mudah.

"Dan orang yang bertugas mepersiapkan 'serangan' itu adalah manager Kang Se Hoon?", tanya Tae Ho lagi. Heung Sam yakin rencananya akan berhasil hanya dengan satu serangan lagi, yang perlu mereka lakukan sekarang tinggal menyerang. Tae Ho tidak percaya Heung Sam segila itu. Heung Sam tertawa mendengar ucapan Tae Ho, ia menawarkan pilihan pada Tae Ho, apa ia masih mau bergabung dengan orang sinting sepertinya sampai akhir ataukah menyerah sekarang.

"Kalau aku menyerah, aku akan mati", sahut Tae Ho. Heung Sam berkata ia tau kesetiaan Tae Ho dan tidak akan melakukan itu pada Tae Ho. Tapi ia tidak bisa berjanji, karena bisa jadi ketika ia sedang mandi atau di dalam mobil, tiba-tiba ia memutuskan akan melenyapkan Tae Ho. Heung Sam tertawa lagi, sedangkan Tae Ho hanya diam saja. Ia masih keberatan dengan rencana Heung Sam itu.

Kemudian Heung Sam membujuk Tae Ho. Yang diinginkan oleh Tae Ho, ada  ditangannya, jika Tae Ho menyerah sekarang maka Tae Ho akan kembali ke awal lagi, menjadi urutan terbawah dari sistem hirarki Stasiun Seoul dan lebih gagal daripada Jong Goo. "Jawab aku. Apa kau ingin kembali berada di kelompok seperti itu?".


Gelandangan yang dibawa oleh Mandor Oh beristirahat siang. Hae Jin dan Young Chil saling bercanda, merasa diri paling banyak bekerja. Jong Goo memejamkan matanya di dekat Hae Jin dan terlihat senyum tipis di wajahnya.


Tae Ho melamun di depan makan siang yang sudah dihidangkan oleh nenek. Teringat ucapan Heung Sam yang mengatakan yang diinginkan oleh Tae Ho ada di tangan Heung Sam. Tae Ho teringat lemari besi Heung Sam yang berisi uang yang banyak sekali. Ia teringat perjuangannya ketika kelaparan tanpa makanan berhari-hari, makan dari makanan sisa, mengantri untuk mendapatkan makanan gratis, dan sup kimchi yang ia makan pertama kali setelah berhari-hari kelaparan.

Tiba-tiba nenek mengetuk meja Tae Ho dengan baki yang dipegangnya. "Kau mau menyembah sup kimchimu atau apa?". Tae Ho terkejut dan mengambil sendok, akan mulai makan. Lalu ia bertanya kemana yang lainnya. Nenek mengatakan mereka pergi ke tempat konstruksi untuk bekerja, mereka pergi dari subuh dan bahkan tidak sempat mencuci muka mereka.

Lalu tiba-tiba nenek teringat sesuatu. Ia mengancam Tae Ho jika Tae Ho mematahkan hati cucu kesayangannya dan membuatnya menangis, ia akan mematahkan kedua kaki Tae Ho. Tae Ho berusaha menjelaskan tapi nenek tidak mau mendengarkan dan keluar dari kedai.


Na Ra keluar dari sebuah gedung dengan wajah yang kecewa. Terdengar, mungkin jawaban dari salah satu pegawai di sana yang mengatakan bahwa mereka tidak memberi support pada klinik lingkungan. Ia menyarankan Na Ra untuk pergi ke balai kota atau ke pihak yang memiliki kekuasaan yang lebih tinggi.

Pekerjaan di konstruksi sudah selesai dan Mandor Oh bersama orang-orangnya berjalan ke mobil mereka. Sebelum masuk ke mobil, salah seorang gelandangan menberikan uang yang sudah ia kumpulkan dari yang lainnya pada Jong Goo. Hae Jin memperhatikan dari kejauhan.

Jong Goo menjadi kesal dan memaki mereka sinting. Ia tidak mau menerima uang itu karena uang itu adalah hasil dari keringat mereka sendiri bukan dari hasil mengemis. Jika mereka ingin memberikan uang itu pada orang yang lebih kuat dari mereka, ia menyuruh mereka menjadi anak buahnya Crocodile atau Poison Snake saja. Hae Jin yang sedari tadi mendengarkan penolakan Jong Goo, tersenyum senang. Ia menggoda Jong Goo dan mempersilahkan Jong Goo masuk ke dalam mobil dengan hormat.

Chairman Jo bermain Janggi dengan gelandangan yang tua di taman. Gelandangan itu merasa tidak nyaman, khawatir jika ada seseorang yang tau bahwa mereka bekerja, uang mereka pasti akan dirampas. Tapi Chairman Jo menenangkan gelandangan itu. Ia yakin mereka pasti dapat menyelesaikan masalah itu. Jika mereka tidak bekerja karena takut uang mereka akan diambil, itu tidak akan benar.


Tae Ho pulang ke kantornya dan mendapati Jong Goo tertidur di sofa. Jong Goo menggeliat dan terkejut melihat Tae Ho sudah ada di sana. "Apa yang kau lakukan di sini?", tanya Tae Ho.

"Karena kau sibuk, aku yang kemari", ucap Jong Goo. Tae Ho berkata ia mendengar Jong Goo bekerja di tempat konstruksi, bahkan membawa Hae Jin dan yang lainnya. Jong Goo mengatakan mereka itu pekerja keras, dan ini lebih mudah daripada menghajar orang. Lalu Jong Goo menanyakan apakah Tae Ho sudah menyelidiki kunci yang diberikan Straw Cutter.

"Kenapa kau tiba-tiba ingin tau?", tanya Tae Ho.

"Hei! Jika kau mengambil kunci itu, setidaknya kau mengatakan padaku apa kau membuka kotaknya atau tidak, jika kau membukanya, apa isinya", sahut Jong Goo.

Tae Ho terlihat gelisah, namun Jong Goo tidak melihatnya. Tae Ho mengatakan tidak ada yang penting. Jong Goo menjadi emosi dan mendesak Tae Ho menjawab pertanyaannya. Tae Ho berbohong, mengatakan isinya hanya beberapa pekerjaan kotor yang dilakukan oleh Heung Sam, seperti perpindahan uang, bisnis penjualan identitasnya. Tae Ho merasa isi surat itu bukanlah sesuatu yang tidak diketahui polisi, polisi tidak bisa bergerak karena pendukung Heung Sam yang kuat.

"Benarkah hanya itu?", tanya Jong Goo tidak yakin. Tae Ho meminta Jong Goo tidak terlalu memikirkan masalah itu. Straw Cutter sudah pergi dan Stasiun Seoul tetap baik-baik saja. Jong Goo tertawa, ia memuji Tae Ho yang sudah menjadi ahli Stasiun Seoul hanya dalam beberapa bulan saja.

"Aku hanya berusaha menjaga diriku sendiri", sahut Tae Ho sombong.

"Dengan butiran beras yang dijatuhkan oleh Heung Sam?", ucap Jong Goo lagi. Tae Ho tertawa dan berkata walaupun begitu, ia sudah merasa kenyang hanya dengan mengumpulkan secukupnya saja.

Jong Goo menghela nafasnya dan menasehati Tae Ho. Saat Tae Ho seusianya dan berada pada titik yang sama, terlalu banyak berpikir tidak akan ada gunanya. Maksudnya adalah ada satu pemikiran yang sederhana, walaupun ia tidak bisa membalikkan waktu, ia tidak ingin hidupnya lebih hancur lagi. Tae Ho menyuruh Jong Goo untuk terus seperti itu karena ia tidak akan seperti Jong Goo. Ia akan tetap bertahan hidup bahkan jika ia menghancurkan hidupnya sendiri.

Jong Goo bertanya apakah Tae Ho tau kebakaran yang pernah terjadi di kantor Tae Ho itu. Sebelum Heung Sam membakar kantor itu, sorot matanya sama seperti sorot mata Tae Ho sekarang. Tapi Tae Ho menganggap kebakaran itu suatu berkah, karena kebakaran itulah Heung Sam berada di peringkat paling puncak. Jong Goo berkata tidak ada yang spesial berada di posisi puncak itu, karena sedikit saja retak semuanya akan hancur.

Saat Tae Ho bertanya apa maksud Jong Goo, Jong Goo berkata bahwa Tae Ho akan segera tahu.


Crocodile dan lima anak buahnya mendapati Mandor Oh dan yang lainnya sedang menghitung uang mereka. Crocodile sangat senang melihat uang yang banyak dan menanyakan apa yang dilakukan oleh Young Chil ketika melihat Young Chil melipat uangnya dan diam-diam memasukkan ke dalam saku celananya. Young Chil terlihat ketakutan. Crocodile menjelaskan untuk menjadikan Stasiun Seoul tetap aman dan nyaman, mereka harusnya sadar dan menyetorkan uang mereka.

Mandor Oh menjadi kesal dan berdiri dari kursinya. Hae Jin menahan Mandor Oh dan berkata pada Crocodile, jika Crocodile tidak suka, ia bisa menyampaikannya pada Tn. Ryu karena Tn. Ryu sendiri yang mengatakan mereka tidak perlu menyetorkan uang yang mereka peroleh dengan keringat mereka sendiri.

Crocodile tertawa, ia tidak tau tentang itu. Tapi yang menjadi pertanyaan apakah Ryu lebih senior daripada Bos. Orang yang membuat peraturan tentang pengumpulan uang adalah Bos sendiri.

Mandor Oh benar-benar marah dan berjalan mendekati Crocodile. Hae Jin masih mencoba menahan dengan tangannya tapi Mandor Oh menepis tangan Hae Jin. Ia tidak tau senioritas atau apa pun itu tapi ia ingin Crocodile menutup mulutnya dan menyingkir dari depannya.

Crocodile menjadi kesal dan memerintahkan anak buahnya untuk menyerang Mandor Oh. Mandor Oh melawan mereka dan menghajar mereka satu persatu. Setelah semua anak buahnya terjatuh, Crocodile maju menyerang Mandor Oh. Kali ini Mandor Oh tidak bisa berkutik, ia ditendang berkali-kali oleh Crocodile. Young Chil mencoba mendorong Crocodile agar menjauh dari Mandor Oh, tapi Mandor Oh memukul Young Chil sampai terjatuh. Hae Jin maju, mengambil payung besar dan menghalau mereka semua dengan payung itu. Sekarang semua orang ikut berkelahi melawan Crocodile dan anak buahnya. Mandor Oh berdiri, berlari ke arah Crocodile dan mengadu kepalanya dengan kepala Crocodile...

Bersambung...

[Sinopsis Last Episode 12 Part 2]
Share:

Post a Comment

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes