[Sinopsis Last Episode 9]
Kdramastory - Straw Cutter datang ke kamar hotel Heung Sam untuk mencari Tae Ho. Heung Sam mencoba untuk memberikan berbagai alasan tapi Straw Cutter mengancam akan melaporkan pada polisi tentang hilangnya seorang pria 5 tahun yang lalu. Tapi rahasia Heung Sam akan aman dan akan dibawa sampai mati jika Heung Sam menyerahkan Tae Ho padanya. Heung Sam terlihat marah dan melirik Mantis, Mantis mengeluarkan pisau dari balik tangannya.
Straw Cutter juga memberitahukan bahwa ia sudah menuliskan rahasia Heung Sam itu dan dan menyimpannya di suatu tempat karena ia tidak tau kapan dan bagaimana ia akan mati, jadi ia membutuhkan bukti itu sebagai jaminan nyawanya. Straw Cutter menyuruh Heung Sam memilih, menyerahkan Tae Ho atau semua milik Heung Sam hancur.
Cukup lama Heung Sam terdiam sampai Tae Ho tiba-tiba muncul di depannya. Straw Cutter menyapa Tae Ho, dengan nada menakutkan ia menyapa Tae Ho, mengatakan bahwa ia sudah mencari Tae Hoo kemana-mana. Heung Sam masih diam, seperti berpikir apa yang harus ia lakukan untuk menyelamatkan Tae Ho. Lalu dengan riang ia mengajak Tae Ho untuk bergabung, minum bersama.
Begitu Tae Ho duduk di dekatnya, tanpa basa-basi Straw Cutter langsung bertanya apa yang dilakukan Tae Ho pada Sergeant Bae. Heung Sam tertawa, ia merasa ada kesalahpahaman yang besar dan menyuruh Tae Ho menjelaskan pada Straw Cutter agar Straw Cutter mengerti.
"Aku tidak ada hubungannya dengan menghilangnya Sergeant Bae", ucap Tae Ho. Tapi Straw Cutter mendengar Sergeant Bae mencari Tae Ho terkait dengan duel. Tae Ho menjawab tidak, Sergaent Bae tidak pernah mencarinya untuk berduel.
Mantis membawakan minuman, Heung Sam menyuruh Straw Cutter untuk minum dan menghentikan pembicaraan yang membosankan itu. Tapi Straw Cutter tidak mau, tanpa memalingkan wajahnya dari Tae Ho ia berkata ia sudah berhenti minum.
Lalu Straw Cutter melanjutkan interogasinya pada Tae Ho. "Jadi kau menganggap dirimu tidak bersalah?". Tae Ho bertanya bagaimana caranya agar Straw Cutter percaya dengan ucapannya. "Buktikan jika kau tidak bersalah. Besok, jam 3 sore datang ke atap bangunan yang akan dihancurkan dekat jembatan Yumchung. Kau akan menyelesaikan duel yang kau mulai antara kau dan Sergeant Bae denganku", perintah Straw Cutter.
"Kau bilang kau sudah berhenti minum tapi kenapa kau masih bicara omong kosong?", marah Heung Sam.
Tapi Straw Cutter tidak peduli, menurutnya jika memang Tae Ho tidak bersalah maka ini bukan menjadi masalah dan lagipula Tae Ho perlu menentukan skor akhir antara dirinya dan Sergeant Bae. "Bukan begitu?", Straw Cutter berpaling pada Tae Ho menanyakan pendapatnya.
Tae Ho tidak menjawab, tapi Heung Sam masih berusaha mencegah duel itu, ia berkata peraturan melarang orang yang rangkingnya lebih tinggi menantang duel dengan rangking yang lebih rendah.
"Sudah kubilang ini bukan duelku. Aku menggantikan Sergeant Bae karena ia menghilang... atau mungkin sudah mati", ucap Straw Cutter menahan marah pada Heung Sam. Lalu ia mengajak Tae Ho untuk menyelesaikan duel itu dengan baik-baik. Karena Tae Ho hanya diam, Straw Cutter bertanya apakah Tae Ho takut.
"Aku akan datang kesana jam 3 sore besok", jawab Tae Ho.
"Jang Tae Ho!", bentak Heung Sam.
Mantis mengantarkan Straw Cutter ke depan lift. Straw Cutter berpesan pada Mantis, bahwa Tuhan itu ada di langit, bukan di dalam kamar hotel itu dan juga membaca Alkitab. Mantis tidak menjawab.
Sementara di dalam kamar hotel, Heung Sam menyuruh Tae Ho tidak menarik perhatian untuk beberapa hari kedepan, masalah Straw Cutter, biar dia yang akan mengurusnya jadi ia minta Tae Ho tidak datang ke Stasiun Seoul sampai masalah ini selesai.
"Kita harus menyelesaikan ini jika ingin menang", ucap Tae Ho.
Heung Sam mendengus, menurutnya dengan kemampuan Tae Ho saat ini, Tae Ho sama sekali tidak punya kesempatan menang. Straw Cutter itu adalah monster. Lalu Tae Ho bertanya apakah monster seperti Straw Cutter itu akan berhenti hanya dengan perintah dari Heung Sam. Menurut Tae Ho, masalah ini tidak akan selesai sampai salah satu dari mereka berdua mati.
Heung Sam berkata ia melakukan ini bukan karena ia khawatir pada Tae Ho. Tapi jika sesuatu terjadi pada Tae Ho, maka seluruh rencananya akan hancur. Tae Ho berjanji demi Heung Sam, ia akan memenangkan duel itu dan lagipula diatas semua itu, duel ini juga demi dirinya sendiri karena dengan begitu ia akan menjadi penerus Heung Sam yang dapat diandalkan.
Tae Ho keluar bersamaan dengan Mantis yang masuk ke dalam kamar hotel. Mantis bertanya apakah Heung Sam tidak akan melakukan apa pun terkait dengan Straw Cutter. Heung Sam berkata saat ini ia tidak bisa melakukan apa pun dulu karena ia harus menemukan 'jaminan' itu terlebih dahulu, dan setelah itu ia juga harus melakukan pembersihan terkait dengan peringkat.
Straw Cutter kembali ke bengkel Jong Goo bersamaan dengan Jong Goo yang akan keluar dengan pakaian yang sudah rapi. Jong Goo berkata ia tidak akan pulang malam ini. "Apa kau akan berjaga sepanjang malam? Dengan siapa? Madam Seo?", tanya Straw Cutter. Jong Goo tidak menjawab, ia memaki Straw Cutter sialan.
Lalu Straw Cutter bertanya tentang Tae Ho. Ia mendengar dari Poison Snake, Tae Ho belajar tinju dengan Jong Goo, ia ingin tau seberapa tinggi kemampuan Tae Ho. "Kenapa kau ingin tau?", tanya Jong Goo balik.
"Tidak ada... cuma penasaran...".
Jong Goo menyuruh Straw Cutter untuk tidak berpikir yang tidak-tidak. Tae Ho memang keras kepala tapi ia bukan tandingannya Sergeant Bae. Straw Cutter hanya tertawa kecil dan menyuruh Jong Goo menikmati kencannya. Dan Jong Goo pun pergi.
Jong Goo datang ke klub ketika Mi Joo sedang memberi beberapa perintah pada anak buahnya. Setelah anak buahnya pergi, ia mendekati Jong Goo dan bertanya apakah Pusat Bantuan sudah menghubungi Jong Goo.
"Mereka mengatakan dia ada di Busan. Mereka memberikanku alamat juga", jawab Jong Goo.
Mi Joo berharap kali ini alamat itu benar dan berpesan agar Jong Goo berhati-hati di jalan. Ketika Mi Joo akan pergi, Jong Goo memanggilnya kembali, ia mengatakan apakah ia menemukan Eun Ji atau tidak, saat ia kembali nanti, ia benar-benar akan pergi dari Stasiun Seoul. Ia tidak akan meminta Mi Joo ikut dengannya, karena seperti Mi Joo pernah bilang, Mi Joo bukan lagi remaja berumur 18 tahun. Tapi ia meminta Mi Joo untuk mempertimbangkannya sekali lagi selama ia pergi satu hari ini. "Apakah itu sulit bagimu?".
Mi Joo berkata ia tidak bisa berjanji karena ia akan sibuk di bar hari ini sampai besok. Jong Goo berkata ia tidak meminta janji Mi Joo, ia hanya ingin Mi Joo mempertimbangkannya sekali lagi.
Mi Joo seperti akan menangis. Ia mengalihkan perhatiannya dengan berbicara dengan salah satu pegawai bar yang kebetulan lewat di dekatnya. Setelah menguasai kembali emosinya, Mi Joo kembali berpesan agar Jong Goo berhati-hati di jalan. Jong Goo menganggukkan kepalanya dan kemudian berbalik pergi.
Mi Joo menahan air matanya dan meremas kertas yang dipegangnya sekuat tenaga dan kemudian berlari keluar dari klub. Dari ujung jalan, ia hanya memandang punggung Jong Goo yang menjauh.
Tae Ho kembali ke kantor dan melihat Mandor Oh yang terbaring sambil mengompres dahinya, sementara Young Chil membalikkan kembali kursi yang terbalik. Tae Ho bertanya apakah sebaiknya Mandor Oh pergi ke klinik.
Mandor Oh tidak mau. Itu hanya goresan saja, tidak perlu dijahit dan ia meminta Tae Ho untuk tidak menganggap itu luka yang serius. Lalu Tae Ho meminta maaf karena semua itu adalah salahnya. "Berhenti bicara seperti itu. Bagaimana tindakan orang gila itu menjadi salahmu?", ucap Mandor Oh lagi.
Kemudian Chairman Jo menghampiri Tae Ho dan memberikan secarik kertas kecil pada Tae Ho dan berkata jika masalah ini bisa diselesaikan dengan uang maka ia menyuruh Tae Ho memakai kertas itu (Chairman Jo memang sering menganggap kertas yang ia tuliskan sejumlah uang seperti semacam cek). Ia juga berpesan agar Tae Ho menghindari orang-orang yang berbahaya seperti tadi. Tae Ho menganggukan kepalanya dan tersenyum tipis.
Lalu tiba-tiba Hae Jin datang dengan marah-marah. "Apa kau sudah gila? Sinting? Kenapa kau melakukan itu?", tanyanya. Tae Ho tidak mengerti maksud Hae Jin. Hae Jin berkata rumor sudah menyebar di Stasiun Seoul bahwa tae Ho akan berduel dengan Straw Cutter. Semua orang sangat terkejut dan tidak percaya. Young Chil berkata ide itu bahkan tidak pernah muncul di kepalanya. Begitu juga dengan Mandor Oh, ia tidak percaya Tae Ho akan berduel dengan Straw Cutter.
Tae Ho menenangkan teman-temannya dan berkata Straw Cutter hanya menggantikan Sergeant Bae. "Tapi lawanmu bukan Sergeant Bae! Kau bisa mati jika kau tidak berhati-hati..." ucap Hae Jin. Hae Jin meraih tangan Tae Ho, mengajaknya melarikan diri sebelum terlambat. Tapi Tae Ho menarik tangannya dan berkata ini adalah masalahnya karena itu dia yang akan memutuskan apakah ia akan melarikan diri atau tidak.
Semuanya tidak percaya dengan keputusan Tae Ho dan akan protes, tapi Tae Ho tidak mau mendengarkan mereka lagi dan pergi dari kantor.
Di kedai, nenek mengomel tentang temannya yang merayakan ulang tahun ke 80, menurutnya tidak ada istimewanya. Tapi Na Ra menyuruh neneknya tetap pergi, karena teman nenek itu sudah melewati banyak hal yang berat dalam hidupnya. Nenek berkata itulah sebabnya, ia sangat iri dengan temannya itu. Temannya menjalani hidup sepuluh kali lebih berat dari dirinya tapi temannya itu sekarang memiliki banyak sekali cucu-cucu yang berlarian di sekelilingnya, di ulang tahunnya yang ke 80.
Na Ra tertawa dan berjanji dia akan merayakan ulang tahun neneknya nanti. Nenek menjadi bertambah mengomel, yang ia bicarakan bukan masalah pesta, dibandingnya dengan temannya yang diberi keberkahan dengan banyak cucu, ia merasa sangat menyedihkan. Na Ra kesal, karena nenek mulai menyinggung tentang pernikahannya. "Kalau kau tau, kenapa kau tetap masih single? Tidak ada yang salah pada dirimu...", omel nenek lagi.
"Nenek... Apa nenek memungutku untuk memarahiku?', tanya Na Ra, pura-pura marah. Nenek menyuruh Na Ra hati-hati berbicara. Na Ra tertawa kecil, lalu pamitan, akan keluar sebentar. Lalu tiba-tiba nenek menanyakan tentang pria yang tidak pernah ia lihat lagi akhir-akhir ini. "Siapa?", tanya Na Ra.
"Pria yang kembali dari kematian...", ucap nenek. Na ra menjadi gugup dan dengan tergagap ia bertanya kenapa tiba-tiba nenek menanyakan dia... Lalu cepat-cepat Na Ra kabur dari kedai. Nenek berteriak pada Na Ra, menyuruhnya tidak hanya mengurus orang lain tapi urus juga diri sendiri. Dari pintu kedai, Na Ra hanya melambaikan tangannya pada nenek...
Na Ra mondar-mandir di depan kebun bunganya dan melihat jam tangannya, sepertinya ia menunggu Tae Ho.
Sementara itu Tae Ho sedang berada di sebuah bangunan kosong, sendirian dan berlatih tinju lagi. Ia tidak mendengarkan Na Ra yang menelponnya karena ponselnya di-silent.
Malam itu, Straw Cutter tidur di dalam bus Jong Goo sendirian dan refleks terbangun karena mendengar suara benda yang jatuh. Ia menjadi waspada dan mengambil kunci inggris yang ada di dekatnya. Keluar dan memperhatikan sekelilingnya. "Oy... Apa itu kau Mantis?", teriaknya. Tidak ada yang menjawab.
Lalu ia berbalik, berjalan ke arah depan bengkel. Tiba-tiba dari belakangnya terdengar suara gerakan, Straw Cutter berpaling, ternyata itu hanyalah kucing liar. Straw Cutter kesal dan menendang tumpukan ban yang tergantung di depannya.
Malam itu, Tae Ho tidur di kantornya dan terbangun dari tidurnya, mungkin bermimpi buruk karena memikirkan duelnya besok sore. Begitu juga dengan Heung Sam, ia tidak bisa tidur. Pada Mantis. Heung Sam menceritakan bahwa ia bermimpi buruk, sebuah gempa menghancurkan Stasiun Seoul. Ia berkata pada saat seperti ini, biasanya mendengarkan lagu yang biasa ia dengar akan membuatnya tertidur kembali.
Mantis berjanji akan segera mencari ganti piringan hitam yang hancur itu. Lalu Heung Sam bertanya apakah Mantis sudah mendapatkan sesuatu. Mantis meng-iya-kan dan sesuai dengan prediksi Heung Sam. Ia bertanya apa yang harus ia dahulukan. Heung Sam menyuruh Mantis untuk meninggalkan bajingan-bajingan itu padanya dan buntuti saja Straw Cutter. Karena jika mereka tidak mengatasi masalah itu seperti ini, maka Jang Tae Ho akan mati.
Mantis membungkukkan kepalanya pada Heung Sam dan pergi dari kamar Heung Sam.
Keesokan paginya, Straw Cutter bangun dan keluar dari bus. Mantis sudah berada di bengkel, mengawasi Straw Cutter. Straw Cutter berjalan menuju stasiun bawah tanah, merasa seperti ada yang mengikutinya dan berbalik. Sebelum Straw Cutter melihatnya, Mantis sudah berbelok ke arah yang lain. Straw Cutter melanjutkan langkahnya dan turun ke stasiun bawah tanah.
Straw Cutter membuka sebuah kotak penyimpanan, melihat suratnya masih aman di sana, dan memasukkan beberapa koin, memperpanjang penyewaan kotak penyimpanan kemudian pergi. Mantis mengawasi Straw Cutter dari balik tiang stasiun. Lalu Mantis berdiri di depan kotak penyimpanan tersebut dan tersenyum.
Mi Joo menemui Heung Sam yang sudah tiba di klub, bertanya kenapa Heung Sam berada di klub pada jam seperti ini. Heung Sam bilang dia ingin makan, menurutnya masakan di klub lebih enak daripada masakan di restoran lainnya. Mi Joo meminta Heung Sam untuk menunggu sebentar, ia akan menyiapkan. Lalu Heung Sam berpesan untuk membuat makanan untuk tiga orang, karena sebentar lagi akan ada yang bergabung.
Lalu Heung Sam mendapatkan telpon dari Mantis. Ia menyuruh Mantis melakukan apa yang Mantis bisa, secepatnya karena mereka tidak punya banyak waktu. Lalu Mi Joo yang sedari tadi masih berdiri di depan Heung Sam bertanya kapan Heung Sam akan mengatakan padanya dimana Eun Ji.
"Kau hanya mengkhawatirkan dirimu atau Mr. Ryu saja, bukan?", tanya Heung Sam. Mi Joo bertanya apakah Heung Sam benar-benar tau dimana Eun Ji.
"Kenapa? Kau pikir aku mempermainkanmu?", tanya Heung Sam lagi. Mi Joo tidak masalah jika Heung Sam mempermainkannya, karena ia pun tidak bisa lari dari Heung Sam, tapi ia memohon agar Heung Sam tidak mempermainkan Jong Goo dan memberi kesempatan pada Jong Goo. "Dia bisa memulai hidup yang baru dengan Eun Ji", ucap Mi Joo.
Heung Sam berkata ia pernah mendengarkan permintaan yang sama sebelum Presiden Jung mati, Jong Goo memohon padanya agar melepaskan Mi Joo. Heung Sam merasa lucu, dua orang yang paling ia sukai justru orang yang paling ingin meninggalkannya. Mi Joo seperti akan menangis, tidak bisa berkata-kata lagi.
Poison Snake dan Crocodile masuk dan Mi Joo keluar dari ruangan itu. Heung Sam menyuruh mereka duduk, karena sudah lama ia ingin makan siang bersama mereka. Poison Snake terlihat bingung, melihat ke arah Crocodile. Lalu mereka duduk di dekat Heung Sam.
Hae Jin mondar mandir dengan gelisah di depan kamar kontrakannya, tak lama datang Young Chil dan Mandor Oh yang terlihat kecapean sehabis mencari Tae Ho. Mereka tidak menemukan Tae Ho dimana pun dan tidak seorang pun yang melihat Tae Ho hari itu. Young Chil berpikir jangan-jangan Tae Ho sudah berduel dan sudah dikremasi. "Hei! Tutup mulutmu!", teriak Hae Jin.
"Jangan berteriak padaku...", ucap Young Chil. Mandor Oh merasa sangat bingung, paling tidak mereka harus tau keberadaan Tae Ho supaya mereka bisa memberikan dukungan untuk Tae Ho. Chairman Jo berkata ada pepatah di dalam kitab Budha yang disebut Sutta Nipata, seperti singa yang tidak takut berisik, seperti angin yang tidak tertangkap jaring, seperti teratai yang tidak tercemar air, harus ada seseorang yang membuka jalan...
Terlihat Tae Ho masih berlatih tinju dan melatih ketahanan fisiknya.
Chairman Jo berkata apa pun hasil akhirnya nanti, Tae Ho sudah berencana untuk berduel sendirian. Mereka tidak menyadari, Na Ra berdiri di belakang mereka dan mendengar ucapan Chairman Jo. "Apa yang kalian maksud dengan berduel? Dengan siapa Tae Ho akan berduel?", tanya Na Ra.
"Straw Cutter...", jawab Young Chil. Hae Jin memandang kesal pada Young Chil.
Straw Cutter kembali ke bengkel, Jong Goo sudah menunggunya di sana. Straw Cutter menyapa Jong Goo, bertanya bagaimana kencan Jong Goo. Jong Goo malah membuka jaketnya, menantang Straw Cutter untuk berduel, menyelesaikan duel mereka yang tertunda lima tahun yang lalu. Straw Cutter teidak mengerti maksud Jong Goo. Jong Goo berkata jika Straw Cutter menang, ia bisa mengambil posisinya menjadi nomor 2 dan juga mendapatkan sabuk juaranya.
Straw Cutter tersenyum, ternyata Jong Goo sudah mendengar ia akan berduel dengan Tae Ho. Jong Goo berkata Tae Ho tidak sepadan dengan Straw Cutter, jika memang Straw CUtter duel, lakukan saja dengannya.
"Aku memang mau duel denganmu, tapi janji pertamaku dengan Jang Tae Ho", ucap Straw Cutter. Jong Goo berjalan, mendekati Straw Cutter dan bertanya, "Kemana Straw Cutter 5 tahun yang lalu? Apa dia takut dan melarikan diri?".
Straw Cutter tertawa dan memaki Jong Goo sialan. "Perutmu bahkan belum sepenuhnya pulih... Sebelah kiri?", tiba-tiba saja Straw Cutter sudah meninju perut Jong Goo, yang sebelah kanan. Kontan saja Jong Goo langsung berlutut kesakitan. Tanpa ampun Straw Cutter menendang perut kanan Jong Goo dengan kakinya yang memakai sepatu, berkali-kali. Jong Goo sama sekali tidak mampu melawan, perutnya berdarah lagi...
Lalu Straw Cutter berjongkok di depan Jong Goo dan berkata bahwa ia mengerti perhatian Jong Goo pada muridnya, tapi ini bukan duel Jong Goo. "Lawanmu adalah aku! Jangan ganggu dia!", teriak Jong Goo sambil mengatur nafasnya.
Straw Cutter berkata ia melakukan ini bukan untuk menyingkirkan Tae Ho. Ia hanya ingin menunjukkan pada Heung Sam bahwa Heung Sam tidak boleh bersikap serakah lagi, ia ingin Heung Sam mengingat kembali bahwa Stasiun Seoul dibangun atas dasar kepercayaan dan kesetiaan. "Oleh sebab itulah, aku mengusiknya".
"Sudah terlambat. Kapalnya sudah berlayar", ucap Jong Goo.
"Mungkin iya bagimu, tapi bagiku tidak", sahut Straw Cutter. Sebelum pergi, Straw Cutter meminta maaf atas luka Jong Goo.
Mantis berusaha mempreteli kunci kotak penyimpanan nomor 7 sambil mengawasi sekelilingnya dan berhasil membuka kotak itu. Ia mengambil surat itu dan membacanya.
Tae Ho memakai jasnya dan pergi dari bangunan kosong tempat ia berlatih dari kemarin. Sementara itu, Na Ra berlari di sepanjang jalan sambil menelpon Tae Ho. Ia tiba di kantor Tae Ho, tapi tidak menemukan Tae Ho di sana. Na Ra terlihat kebingungan, hampir menangis. Sementara itu, Tae Ho sudah tiba di tempat duel.
Poison Snake dan Crocodile membawa Straw Cutter ke 'pabrik'. Crocodile beralasan ada penonton khusus yang akan datang ke tempat duel yang sudah ditetapkan, berduel di sana akan sulit, jadi ia membawa Straw Cutter ke 'pabrik'.
Straw Cutter bertanya pada Poison Snake apakah ia sudah memberitahukan Jang Tae Ho untuk datang ke 'pabrik'. Poison Snake meng-iya-kan. Lalu Crocodile memberikan sebotol minuman untuk Straw Cutter, alasannya untuk menghilangkan panas yang dirasakan oleh Straw Cutter. Straw Cutter meminum habis minuman itu.
Crocodile melirik ke arah Poison Snake. Poison Snake teringat pertemuannya dengan Heung Sam tadi siang.
=== Flashback ===
Heung Sam tidak mengatakan apa pun, ia hanya makan steaknya dengan santai, sementara Poison Snake dan Crocodile sama sekali belum menyentuh steak mereka. Melihat Heung Sam hanya diam saja, Poison Snake memulai pembicaraan, ia berkata ini hanyalah salah paham. Crocodile membenarkan ucapan Poison Snake, mereka hanya mendengar Tae Ho mengajak Sergeant Bae duel dari rumor saja.
"Jadi maksud kalian untuk menghinaku? Di rumahku sambil makan makanan yang aku belikan untuk kalian?", ucap Heung Sam marah. Poison Snake dan Crocodile diam saja. "Seekor anjing gila muncul dan kalian menyalakan api di ekornya? Jadi kalian bertanggung jawab untuk memadamkan api itu, bukan begitu?". Poison Snake dan Crocodile masih diam. Lalu Heung Sam menyuruh mereka makan, steak mereka sudah dingin.
=== Flashback End ===
Botol minuman itu terjatuh. Sepertinya racunnya mulai bereaksi. Straw Cutter menyadari bahwa ia diracun dan memaki mereka. Poison Snake meminta maaf dan Crocodile berkata mereka terpaksa melakukan itu untuk mempertahankan hidup mereka.
Straw Cutter marah dan meninju Poison Snake sampai Poison Snake terjatuh. Dengan agak terhuyung-huyung, Straw Cutter berjalan mendekati Poison Snake. Tanpa disadarinya, ada orang lain yang datang dan menebas lengannya. Straw Cutter terhuyung ke belakang dan melihat orang yang menyerangnya adalah Mantis.
Mantis menyuruh Poison Snake dan Crocodile untuk pergi, dia yang akan menyelesaikannya. Poison Snkae dan Crocodile dengan sukarela pergi dari sana, bahkan sebelum pergi, Poison Snake membungkukkan badannya, entah untuk Mantis, entah untuk Straw Cutter.
Mantis mendekati Straw Cutter sambil membuka kancing kerah kemejanya. Ia menyuruh Straw Cutter memilih mau yang cepat dan tidak sakit atau yang lambat tapi sakit.
Sementara itu Tae Ho sudah sampai di atas atap. Tidak ada seorang pun di sana. Lama menunggu tapi Straw Cutter tidak datang juga. Tae Ho mendapatkan telpon dar Heung sam yang menanyakan apa yang sedang dilakukan Tae Ho sekarang, harusnya Tae Ho melaporkan hasil meeting yang dilakukannya kemarin padanya. Tae Ho mengatakan ia sedang menunggu Straw Cutter.
"Straw Cutter tidak akan bisa menemui di sana...', beritahu Heung Sam. Tae Ho mengernyitkan wajahnya.
Straw Cutter diam, tiba-tiba ia mengambil rak kecil di dekatnya dan melemparkan ke Mantis. Mantis menunduk dan menyerang Ctraw Cutter sampai terdesak ke tempat tidur yang biasa dipakai untuk mendaur ulang tubuh manusia. Straw Cutter berhasil membalikkan keadaan dan mendesak Mantis, Mantis kembali menebas pisau kecilnya ke perut Straw Cutter. Berkali-kali Mantis berhasil menebaskan pisaunya ke tubuh Straw Cutter, tapi Straw Cutter bukan lawan yang mudah, ia bahkan masih mampu membanting Mantis ke tempat tidur itu.
Straw Cutter berhasil mendesak Mantis ke dinding, bahkan mencekik leher Mantis. Sekuat tenaga Mantis berusaha melepaskan dirinya. Tiba-tiba Straw Cutter melemah, mungkin efek dari racun, memberi kesempatan pada Mantis untuk memukul mundur Straw Cutter, beberapa kali sampai Straw Cutter terhuyung ke belakang dan kepalanya menabrak lemari.
Straw Cutter terlihat lemas dan Tae Ho tiba di sana. Mantis melirik pada Tae Ho, ia tau Tae Ho pasti akan menghalangi membunuh Straw Cutter. Dengan cepat Mantis menyerang Straw Cutter lagi, dengan pisaunya tapi Tae Ho berhasil menendang tangan Mantis sampai pisau itu terlempar. Kali ini Mantis harus melawan Tae Ho. Setelah berkelahi beberapa saat, Mantis berkata, jika Tae Ho tidak menghalanginya, akan lebih mudah baginya untuk menyelesaikan pekerjaannya.
"Pergi kau! Duel ini duelku!", ucap Tae Ho.
"Ini perintah Chairman".
"Kalau begitu bunuh aku dulu".
"Aku tidak bisa melakukannya. Kau adalah orang yang dibutuhkan oleh Chairman dan oleh sebab itulah mengapa Sergeant Bae dibunuh".
Straw Cutter terkejut dan bertanya apa Mantis yang membunuh Sergeant Bae.
"Ya", jawab Mantis.
Mata Straw Cutter berkaca-kaca. "Apa Heung Sam yang menyuruhmu?".
Mantis menganggukkan kepalanya. Ia berkata Tuhan Straw Cutter mungkin memang di langit, tapi baginya, Tuhan yang ia layani tinggal di penthouse.
Straw Cutter menghela nafasnya dan akan berdiri, Tae Ho membantunya. Mantis mengancingkan kembali kerah kemejanya dan berkata bahwa Chairman tidak akan senang. Tapi Tae Ho marah dan menyuruh Mantis diam dan pergi dari sana.
Bersambung...
[Sinopsis Last Episode 10 Part 2]
Sinopsis Last Episode 10 Part 1
![]() |
Credit : jTBC |
Straw Cutter juga memberitahukan bahwa ia sudah menuliskan rahasia Heung Sam itu dan dan menyimpannya di suatu tempat karena ia tidak tau kapan dan bagaimana ia akan mati, jadi ia membutuhkan bukti itu sebagai jaminan nyawanya. Straw Cutter menyuruh Heung Sam memilih, menyerahkan Tae Ho atau semua milik Heung Sam hancur.
Cukup lama Heung Sam terdiam sampai Tae Ho tiba-tiba muncul di depannya. Straw Cutter menyapa Tae Ho, dengan nada menakutkan ia menyapa Tae Ho, mengatakan bahwa ia sudah mencari Tae Hoo kemana-mana. Heung Sam masih diam, seperti berpikir apa yang harus ia lakukan untuk menyelamatkan Tae Ho. Lalu dengan riang ia mengajak Tae Ho untuk bergabung, minum bersama.
Begitu Tae Ho duduk di dekatnya, tanpa basa-basi Straw Cutter langsung bertanya apa yang dilakukan Tae Ho pada Sergeant Bae. Heung Sam tertawa, ia merasa ada kesalahpahaman yang besar dan menyuruh Tae Ho menjelaskan pada Straw Cutter agar Straw Cutter mengerti.
"Aku tidak ada hubungannya dengan menghilangnya Sergeant Bae", ucap Tae Ho. Tapi Straw Cutter mendengar Sergeant Bae mencari Tae Ho terkait dengan duel. Tae Ho menjawab tidak, Sergaent Bae tidak pernah mencarinya untuk berduel.
Mantis membawakan minuman, Heung Sam menyuruh Straw Cutter untuk minum dan menghentikan pembicaraan yang membosankan itu. Tapi Straw Cutter tidak mau, tanpa memalingkan wajahnya dari Tae Ho ia berkata ia sudah berhenti minum.
Lalu Straw Cutter melanjutkan interogasinya pada Tae Ho. "Jadi kau menganggap dirimu tidak bersalah?". Tae Ho bertanya bagaimana caranya agar Straw Cutter percaya dengan ucapannya. "Buktikan jika kau tidak bersalah. Besok, jam 3 sore datang ke atap bangunan yang akan dihancurkan dekat jembatan Yumchung. Kau akan menyelesaikan duel yang kau mulai antara kau dan Sergeant Bae denganku", perintah Straw Cutter.
"Kau bilang kau sudah berhenti minum tapi kenapa kau masih bicara omong kosong?", marah Heung Sam.
Tapi Straw Cutter tidak peduli, menurutnya jika memang Tae Ho tidak bersalah maka ini bukan menjadi masalah dan lagipula Tae Ho perlu menentukan skor akhir antara dirinya dan Sergeant Bae. "Bukan begitu?", Straw Cutter berpaling pada Tae Ho menanyakan pendapatnya.
Tae Ho tidak menjawab, tapi Heung Sam masih berusaha mencegah duel itu, ia berkata peraturan melarang orang yang rangkingnya lebih tinggi menantang duel dengan rangking yang lebih rendah.
"Sudah kubilang ini bukan duelku. Aku menggantikan Sergeant Bae karena ia menghilang... atau mungkin sudah mati", ucap Straw Cutter menahan marah pada Heung Sam. Lalu ia mengajak Tae Ho untuk menyelesaikan duel itu dengan baik-baik. Karena Tae Ho hanya diam, Straw Cutter bertanya apakah Tae Ho takut.
"Aku akan datang kesana jam 3 sore besok", jawab Tae Ho.
"Jang Tae Ho!", bentak Heung Sam.
Mantis mengantarkan Straw Cutter ke depan lift. Straw Cutter berpesan pada Mantis, bahwa Tuhan itu ada di langit, bukan di dalam kamar hotel itu dan juga membaca Alkitab. Mantis tidak menjawab.
Sementara di dalam kamar hotel, Heung Sam menyuruh Tae Ho tidak menarik perhatian untuk beberapa hari kedepan, masalah Straw Cutter, biar dia yang akan mengurusnya jadi ia minta Tae Ho tidak datang ke Stasiun Seoul sampai masalah ini selesai.
"Kita harus menyelesaikan ini jika ingin menang", ucap Tae Ho.
Heung Sam mendengus, menurutnya dengan kemampuan Tae Ho saat ini, Tae Ho sama sekali tidak punya kesempatan menang. Straw Cutter itu adalah monster. Lalu Tae Ho bertanya apakah monster seperti Straw Cutter itu akan berhenti hanya dengan perintah dari Heung Sam. Menurut Tae Ho, masalah ini tidak akan selesai sampai salah satu dari mereka berdua mati.
Heung Sam berkata ia melakukan ini bukan karena ia khawatir pada Tae Ho. Tapi jika sesuatu terjadi pada Tae Ho, maka seluruh rencananya akan hancur. Tae Ho berjanji demi Heung Sam, ia akan memenangkan duel itu dan lagipula diatas semua itu, duel ini juga demi dirinya sendiri karena dengan begitu ia akan menjadi penerus Heung Sam yang dapat diandalkan.
Tae Ho keluar bersamaan dengan Mantis yang masuk ke dalam kamar hotel. Mantis bertanya apakah Heung Sam tidak akan melakukan apa pun terkait dengan Straw Cutter. Heung Sam berkata saat ini ia tidak bisa melakukan apa pun dulu karena ia harus menemukan 'jaminan' itu terlebih dahulu, dan setelah itu ia juga harus melakukan pembersihan terkait dengan peringkat.
Straw Cutter kembali ke bengkel Jong Goo bersamaan dengan Jong Goo yang akan keluar dengan pakaian yang sudah rapi. Jong Goo berkata ia tidak akan pulang malam ini. "Apa kau akan berjaga sepanjang malam? Dengan siapa? Madam Seo?", tanya Straw Cutter. Jong Goo tidak menjawab, ia memaki Straw Cutter sialan.
Lalu Straw Cutter bertanya tentang Tae Ho. Ia mendengar dari Poison Snake, Tae Ho belajar tinju dengan Jong Goo, ia ingin tau seberapa tinggi kemampuan Tae Ho. "Kenapa kau ingin tau?", tanya Jong Goo balik.
"Tidak ada... cuma penasaran...".
Jong Goo menyuruh Straw Cutter untuk tidak berpikir yang tidak-tidak. Tae Ho memang keras kepala tapi ia bukan tandingannya Sergeant Bae. Straw Cutter hanya tertawa kecil dan menyuruh Jong Goo menikmati kencannya. Dan Jong Goo pun pergi.
Jong Goo datang ke klub ketika Mi Joo sedang memberi beberapa perintah pada anak buahnya. Setelah anak buahnya pergi, ia mendekati Jong Goo dan bertanya apakah Pusat Bantuan sudah menghubungi Jong Goo.
"Mereka mengatakan dia ada di Busan. Mereka memberikanku alamat juga", jawab Jong Goo.
Mi Joo berharap kali ini alamat itu benar dan berpesan agar Jong Goo berhati-hati di jalan. Ketika Mi Joo akan pergi, Jong Goo memanggilnya kembali, ia mengatakan apakah ia menemukan Eun Ji atau tidak, saat ia kembali nanti, ia benar-benar akan pergi dari Stasiun Seoul. Ia tidak akan meminta Mi Joo ikut dengannya, karena seperti Mi Joo pernah bilang, Mi Joo bukan lagi remaja berumur 18 tahun. Tapi ia meminta Mi Joo untuk mempertimbangkannya sekali lagi selama ia pergi satu hari ini. "Apakah itu sulit bagimu?".
Mi Joo berkata ia tidak bisa berjanji karena ia akan sibuk di bar hari ini sampai besok. Jong Goo berkata ia tidak meminta janji Mi Joo, ia hanya ingin Mi Joo mempertimbangkannya sekali lagi.
Mi Joo seperti akan menangis. Ia mengalihkan perhatiannya dengan berbicara dengan salah satu pegawai bar yang kebetulan lewat di dekatnya. Setelah menguasai kembali emosinya, Mi Joo kembali berpesan agar Jong Goo berhati-hati di jalan. Jong Goo menganggukkan kepalanya dan kemudian berbalik pergi.
Mi Joo menahan air matanya dan meremas kertas yang dipegangnya sekuat tenaga dan kemudian berlari keluar dari klub. Dari ujung jalan, ia hanya memandang punggung Jong Goo yang menjauh.
Tae Ho kembali ke kantor dan melihat Mandor Oh yang terbaring sambil mengompres dahinya, sementara Young Chil membalikkan kembali kursi yang terbalik. Tae Ho bertanya apakah sebaiknya Mandor Oh pergi ke klinik.
Mandor Oh tidak mau. Itu hanya goresan saja, tidak perlu dijahit dan ia meminta Tae Ho untuk tidak menganggap itu luka yang serius. Lalu Tae Ho meminta maaf karena semua itu adalah salahnya. "Berhenti bicara seperti itu. Bagaimana tindakan orang gila itu menjadi salahmu?", ucap Mandor Oh lagi.
Kemudian Chairman Jo menghampiri Tae Ho dan memberikan secarik kertas kecil pada Tae Ho dan berkata jika masalah ini bisa diselesaikan dengan uang maka ia menyuruh Tae Ho memakai kertas itu (Chairman Jo memang sering menganggap kertas yang ia tuliskan sejumlah uang seperti semacam cek). Ia juga berpesan agar Tae Ho menghindari orang-orang yang berbahaya seperti tadi. Tae Ho menganggukan kepalanya dan tersenyum tipis.
Lalu tiba-tiba Hae Jin datang dengan marah-marah. "Apa kau sudah gila? Sinting? Kenapa kau melakukan itu?", tanyanya. Tae Ho tidak mengerti maksud Hae Jin. Hae Jin berkata rumor sudah menyebar di Stasiun Seoul bahwa tae Ho akan berduel dengan Straw Cutter. Semua orang sangat terkejut dan tidak percaya. Young Chil berkata ide itu bahkan tidak pernah muncul di kepalanya. Begitu juga dengan Mandor Oh, ia tidak percaya Tae Ho akan berduel dengan Straw Cutter.
Tae Ho menenangkan teman-temannya dan berkata Straw Cutter hanya menggantikan Sergeant Bae. "Tapi lawanmu bukan Sergeant Bae! Kau bisa mati jika kau tidak berhati-hati..." ucap Hae Jin. Hae Jin meraih tangan Tae Ho, mengajaknya melarikan diri sebelum terlambat. Tapi Tae Ho menarik tangannya dan berkata ini adalah masalahnya karena itu dia yang akan memutuskan apakah ia akan melarikan diri atau tidak.
Semuanya tidak percaya dengan keputusan Tae Ho dan akan protes, tapi Tae Ho tidak mau mendengarkan mereka lagi dan pergi dari kantor.
Di kedai, nenek mengomel tentang temannya yang merayakan ulang tahun ke 80, menurutnya tidak ada istimewanya. Tapi Na Ra menyuruh neneknya tetap pergi, karena teman nenek itu sudah melewati banyak hal yang berat dalam hidupnya. Nenek berkata itulah sebabnya, ia sangat iri dengan temannya itu. Temannya menjalani hidup sepuluh kali lebih berat dari dirinya tapi temannya itu sekarang memiliki banyak sekali cucu-cucu yang berlarian di sekelilingnya, di ulang tahunnya yang ke 80.
Na Ra tertawa dan berjanji dia akan merayakan ulang tahun neneknya nanti. Nenek menjadi bertambah mengomel, yang ia bicarakan bukan masalah pesta, dibandingnya dengan temannya yang diberi keberkahan dengan banyak cucu, ia merasa sangat menyedihkan. Na Ra kesal, karena nenek mulai menyinggung tentang pernikahannya. "Kalau kau tau, kenapa kau tetap masih single? Tidak ada yang salah pada dirimu...", omel nenek lagi.
"Nenek... Apa nenek memungutku untuk memarahiku?', tanya Na Ra, pura-pura marah. Nenek menyuruh Na Ra hati-hati berbicara. Na Ra tertawa kecil, lalu pamitan, akan keluar sebentar. Lalu tiba-tiba nenek menanyakan tentang pria yang tidak pernah ia lihat lagi akhir-akhir ini. "Siapa?", tanya Na Ra.
"Pria yang kembali dari kematian...", ucap nenek. Na ra menjadi gugup dan dengan tergagap ia bertanya kenapa tiba-tiba nenek menanyakan dia... Lalu cepat-cepat Na Ra kabur dari kedai. Nenek berteriak pada Na Ra, menyuruhnya tidak hanya mengurus orang lain tapi urus juga diri sendiri. Dari pintu kedai, Na Ra hanya melambaikan tangannya pada nenek...
Na Ra mondar-mandir di depan kebun bunganya dan melihat jam tangannya, sepertinya ia menunggu Tae Ho.
Sementara itu Tae Ho sedang berada di sebuah bangunan kosong, sendirian dan berlatih tinju lagi. Ia tidak mendengarkan Na Ra yang menelponnya karena ponselnya di-silent.
Malam itu, Straw Cutter tidur di dalam bus Jong Goo sendirian dan refleks terbangun karena mendengar suara benda yang jatuh. Ia menjadi waspada dan mengambil kunci inggris yang ada di dekatnya. Keluar dan memperhatikan sekelilingnya. "Oy... Apa itu kau Mantis?", teriaknya. Tidak ada yang menjawab.
Lalu ia berbalik, berjalan ke arah depan bengkel. Tiba-tiba dari belakangnya terdengar suara gerakan, Straw Cutter berpaling, ternyata itu hanyalah kucing liar. Straw Cutter kesal dan menendang tumpukan ban yang tergantung di depannya.
Malam itu, Tae Ho tidur di kantornya dan terbangun dari tidurnya, mungkin bermimpi buruk karena memikirkan duelnya besok sore. Begitu juga dengan Heung Sam, ia tidak bisa tidur. Pada Mantis. Heung Sam menceritakan bahwa ia bermimpi buruk, sebuah gempa menghancurkan Stasiun Seoul. Ia berkata pada saat seperti ini, biasanya mendengarkan lagu yang biasa ia dengar akan membuatnya tertidur kembali.
Mantis berjanji akan segera mencari ganti piringan hitam yang hancur itu. Lalu Heung Sam bertanya apakah Mantis sudah mendapatkan sesuatu. Mantis meng-iya-kan dan sesuai dengan prediksi Heung Sam. Ia bertanya apa yang harus ia dahulukan. Heung Sam menyuruh Mantis untuk meninggalkan bajingan-bajingan itu padanya dan buntuti saja Straw Cutter. Karena jika mereka tidak mengatasi masalah itu seperti ini, maka Jang Tae Ho akan mati.
Mantis membungkukkan kepalanya pada Heung Sam dan pergi dari kamar Heung Sam.
Keesokan paginya, Straw Cutter bangun dan keluar dari bus. Mantis sudah berada di bengkel, mengawasi Straw Cutter. Straw Cutter berjalan menuju stasiun bawah tanah, merasa seperti ada yang mengikutinya dan berbalik. Sebelum Straw Cutter melihatnya, Mantis sudah berbelok ke arah yang lain. Straw Cutter melanjutkan langkahnya dan turun ke stasiun bawah tanah.
Straw Cutter membuka sebuah kotak penyimpanan, melihat suratnya masih aman di sana, dan memasukkan beberapa koin, memperpanjang penyewaan kotak penyimpanan kemudian pergi. Mantis mengawasi Straw Cutter dari balik tiang stasiun. Lalu Mantis berdiri di depan kotak penyimpanan tersebut dan tersenyum.
Mi Joo menemui Heung Sam yang sudah tiba di klub, bertanya kenapa Heung Sam berada di klub pada jam seperti ini. Heung Sam bilang dia ingin makan, menurutnya masakan di klub lebih enak daripada masakan di restoran lainnya. Mi Joo meminta Heung Sam untuk menunggu sebentar, ia akan menyiapkan. Lalu Heung Sam berpesan untuk membuat makanan untuk tiga orang, karena sebentar lagi akan ada yang bergabung.
Lalu Heung Sam mendapatkan telpon dari Mantis. Ia menyuruh Mantis melakukan apa yang Mantis bisa, secepatnya karena mereka tidak punya banyak waktu. Lalu Mi Joo yang sedari tadi masih berdiri di depan Heung Sam bertanya kapan Heung Sam akan mengatakan padanya dimana Eun Ji.
"Kau hanya mengkhawatirkan dirimu atau Mr. Ryu saja, bukan?", tanya Heung Sam. Mi Joo bertanya apakah Heung Sam benar-benar tau dimana Eun Ji.
"Kenapa? Kau pikir aku mempermainkanmu?", tanya Heung Sam lagi. Mi Joo tidak masalah jika Heung Sam mempermainkannya, karena ia pun tidak bisa lari dari Heung Sam, tapi ia memohon agar Heung Sam tidak mempermainkan Jong Goo dan memberi kesempatan pada Jong Goo. "Dia bisa memulai hidup yang baru dengan Eun Ji", ucap Mi Joo.
Heung Sam berkata ia pernah mendengarkan permintaan yang sama sebelum Presiden Jung mati, Jong Goo memohon padanya agar melepaskan Mi Joo. Heung Sam merasa lucu, dua orang yang paling ia sukai justru orang yang paling ingin meninggalkannya. Mi Joo seperti akan menangis, tidak bisa berkata-kata lagi.
Poison Snake dan Crocodile masuk dan Mi Joo keluar dari ruangan itu. Heung Sam menyuruh mereka duduk, karena sudah lama ia ingin makan siang bersama mereka. Poison Snake terlihat bingung, melihat ke arah Crocodile. Lalu mereka duduk di dekat Heung Sam.
Hae Jin mondar mandir dengan gelisah di depan kamar kontrakannya, tak lama datang Young Chil dan Mandor Oh yang terlihat kecapean sehabis mencari Tae Ho. Mereka tidak menemukan Tae Ho dimana pun dan tidak seorang pun yang melihat Tae Ho hari itu. Young Chil berpikir jangan-jangan Tae Ho sudah berduel dan sudah dikremasi. "Hei! Tutup mulutmu!", teriak Hae Jin.
"Jangan berteriak padaku...", ucap Young Chil. Mandor Oh merasa sangat bingung, paling tidak mereka harus tau keberadaan Tae Ho supaya mereka bisa memberikan dukungan untuk Tae Ho. Chairman Jo berkata ada pepatah di dalam kitab Budha yang disebut Sutta Nipata, seperti singa yang tidak takut berisik, seperti angin yang tidak tertangkap jaring, seperti teratai yang tidak tercemar air, harus ada seseorang yang membuka jalan...
Terlihat Tae Ho masih berlatih tinju dan melatih ketahanan fisiknya.
Chairman Jo berkata apa pun hasil akhirnya nanti, Tae Ho sudah berencana untuk berduel sendirian. Mereka tidak menyadari, Na Ra berdiri di belakang mereka dan mendengar ucapan Chairman Jo. "Apa yang kalian maksud dengan berduel? Dengan siapa Tae Ho akan berduel?", tanya Na Ra.
"Straw Cutter...", jawab Young Chil. Hae Jin memandang kesal pada Young Chil.
Straw Cutter kembali ke bengkel, Jong Goo sudah menunggunya di sana. Straw Cutter menyapa Jong Goo, bertanya bagaimana kencan Jong Goo. Jong Goo malah membuka jaketnya, menantang Straw Cutter untuk berduel, menyelesaikan duel mereka yang tertunda lima tahun yang lalu. Straw Cutter teidak mengerti maksud Jong Goo. Jong Goo berkata jika Straw Cutter menang, ia bisa mengambil posisinya menjadi nomor 2 dan juga mendapatkan sabuk juaranya.
Straw Cutter tersenyum, ternyata Jong Goo sudah mendengar ia akan berduel dengan Tae Ho. Jong Goo berkata Tae Ho tidak sepadan dengan Straw Cutter, jika memang Straw CUtter duel, lakukan saja dengannya.
"Aku memang mau duel denganmu, tapi janji pertamaku dengan Jang Tae Ho", ucap Straw Cutter. Jong Goo berjalan, mendekati Straw Cutter dan bertanya, "Kemana Straw Cutter 5 tahun yang lalu? Apa dia takut dan melarikan diri?".
Straw Cutter tertawa dan memaki Jong Goo sialan. "Perutmu bahkan belum sepenuhnya pulih... Sebelah kiri?", tiba-tiba saja Straw Cutter sudah meninju perut Jong Goo, yang sebelah kanan. Kontan saja Jong Goo langsung berlutut kesakitan. Tanpa ampun Straw Cutter menendang perut kanan Jong Goo dengan kakinya yang memakai sepatu, berkali-kali. Jong Goo sama sekali tidak mampu melawan, perutnya berdarah lagi...
Lalu Straw Cutter berjongkok di depan Jong Goo dan berkata bahwa ia mengerti perhatian Jong Goo pada muridnya, tapi ini bukan duel Jong Goo. "Lawanmu adalah aku! Jangan ganggu dia!", teriak Jong Goo sambil mengatur nafasnya.
Straw Cutter berkata ia melakukan ini bukan untuk menyingkirkan Tae Ho. Ia hanya ingin menunjukkan pada Heung Sam bahwa Heung Sam tidak boleh bersikap serakah lagi, ia ingin Heung Sam mengingat kembali bahwa Stasiun Seoul dibangun atas dasar kepercayaan dan kesetiaan. "Oleh sebab itulah, aku mengusiknya".
"Sudah terlambat. Kapalnya sudah berlayar", ucap Jong Goo.
"Mungkin iya bagimu, tapi bagiku tidak", sahut Straw Cutter. Sebelum pergi, Straw Cutter meminta maaf atas luka Jong Goo.
Mantis berusaha mempreteli kunci kotak penyimpanan nomor 7 sambil mengawasi sekelilingnya dan berhasil membuka kotak itu. Ia mengambil surat itu dan membacanya.
Tae Ho memakai jasnya dan pergi dari bangunan kosong tempat ia berlatih dari kemarin. Sementara itu, Na Ra berlari di sepanjang jalan sambil menelpon Tae Ho. Ia tiba di kantor Tae Ho, tapi tidak menemukan Tae Ho di sana. Na Ra terlihat kebingungan, hampir menangis. Sementara itu, Tae Ho sudah tiba di tempat duel.
Poison Snake dan Crocodile membawa Straw Cutter ke 'pabrik'. Crocodile beralasan ada penonton khusus yang akan datang ke tempat duel yang sudah ditetapkan, berduel di sana akan sulit, jadi ia membawa Straw Cutter ke 'pabrik'.
Straw Cutter bertanya pada Poison Snake apakah ia sudah memberitahukan Jang Tae Ho untuk datang ke 'pabrik'. Poison Snake meng-iya-kan. Lalu Crocodile memberikan sebotol minuman untuk Straw Cutter, alasannya untuk menghilangkan panas yang dirasakan oleh Straw Cutter. Straw Cutter meminum habis minuman itu.
Crocodile melirik ke arah Poison Snake. Poison Snake teringat pertemuannya dengan Heung Sam tadi siang.
=== Flashback ===
Heung Sam tidak mengatakan apa pun, ia hanya makan steaknya dengan santai, sementara Poison Snake dan Crocodile sama sekali belum menyentuh steak mereka. Melihat Heung Sam hanya diam saja, Poison Snake memulai pembicaraan, ia berkata ini hanyalah salah paham. Crocodile membenarkan ucapan Poison Snake, mereka hanya mendengar Tae Ho mengajak Sergeant Bae duel dari rumor saja.
"Jadi maksud kalian untuk menghinaku? Di rumahku sambil makan makanan yang aku belikan untuk kalian?", ucap Heung Sam marah. Poison Snake dan Crocodile diam saja. "Seekor anjing gila muncul dan kalian menyalakan api di ekornya? Jadi kalian bertanggung jawab untuk memadamkan api itu, bukan begitu?". Poison Snake dan Crocodile masih diam. Lalu Heung Sam menyuruh mereka makan, steak mereka sudah dingin.
=== Flashback End ===
Botol minuman itu terjatuh. Sepertinya racunnya mulai bereaksi. Straw Cutter menyadari bahwa ia diracun dan memaki mereka. Poison Snake meminta maaf dan Crocodile berkata mereka terpaksa melakukan itu untuk mempertahankan hidup mereka.
Straw Cutter marah dan meninju Poison Snake sampai Poison Snake terjatuh. Dengan agak terhuyung-huyung, Straw Cutter berjalan mendekati Poison Snake. Tanpa disadarinya, ada orang lain yang datang dan menebas lengannya. Straw Cutter terhuyung ke belakang dan melihat orang yang menyerangnya adalah Mantis.
Mantis menyuruh Poison Snake dan Crocodile untuk pergi, dia yang akan menyelesaikannya. Poison Snkae dan Crocodile dengan sukarela pergi dari sana, bahkan sebelum pergi, Poison Snake membungkukkan badannya, entah untuk Mantis, entah untuk Straw Cutter.
Mantis mendekati Straw Cutter sambil membuka kancing kerah kemejanya. Ia menyuruh Straw Cutter memilih mau yang cepat dan tidak sakit atau yang lambat tapi sakit.
Sementara itu Tae Ho sudah sampai di atas atap. Tidak ada seorang pun di sana. Lama menunggu tapi Straw Cutter tidak datang juga. Tae Ho mendapatkan telpon dar Heung sam yang menanyakan apa yang sedang dilakukan Tae Ho sekarang, harusnya Tae Ho melaporkan hasil meeting yang dilakukannya kemarin padanya. Tae Ho mengatakan ia sedang menunggu Straw Cutter.
"Straw Cutter tidak akan bisa menemui di sana...', beritahu Heung Sam. Tae Ho mengernyitkan wajahnya.
Straw Cutter berhasil mendesak Mantis ke dinding, bahkan mencekik leher Mantis. Sekuat tenaga Mantis berusaha melepaskan dirinya. Tiba-tiba Straw Cutter melemah, mungkin efek dari racun, memberi kesempatan pada Mantis untuk memukul mundur Straw Cutter, beberapa kali sampai Straw Cutter terhuyung ke belakang dan kepalanya menabrak lemari.
Straw Cutter terlihat lemas dan Tae Ho tiba di sana. Mantis melirik pada Tae Ho, ia tau Tae Ho pasti akan menghalangi membunuh Straw Cutter. Dengan cepat Mantis menyerang Straw Cutter lagi, dengan pisaunya tapi Tae Ho berhasil menendang tangan Mantis sampai pisau itu terlempar. Kali ini Mantis harus melawan Tae Ho. Setelah berkelahi beberapa saat, Mantis berkata, jika Tae Ho tidak menghalanginya, akan lebih mudah baginya untuk menyelesaikan pekerjaannya.
"Pergi kau! Duel ini duelku!", ucap Tae Ho.
"Ini perintah Chairman".
"Kalau begitu bunuh aku dulu".
"Aku tidak bisa melakukannya. Kau adalah orang yang dibutuhkan oleh Chairman dan oleh sebab itulah mengapa Sergeant Bae dibunuh".
Straw Cutter terkejut dan bertanya apa Mantis yang membunuh Sergeant Bae.
"Ya", jawab Mantis.
Mata Straw Cutter berkaca-kaca. "Apa Heung Sam yang menyuruhmu?".
Mantis menganggukkan kepalanya. Ia berkata Tuhan Straw Cutter mungkin memang di langit, tapi baginya, Tuhan yang ia layani tinggal di penthouse.
Straw Cutter menghela nafasnya dan akan berdiri, Tae Ho membantunya. Mantis mengancingkan kembali kerah kemejanya dan berkata bahwa Chairman tidak akan senang. Tapi Tae Ho marah dan menyuruh Mantis diam dan pergi dari sana.
Bersambung...
[Sinopsis Last Episode 10 Part 2]
Post a Comment