Sinopsis Because This Is My First Time Episode 4 Part 1

[Sinopsis Because It's The First Time Episode 3 Part 2]

Kdramastory - Di episode yang ini banyak yang lagi sedih. Song Yi sedih, Ji Ahn sedih, dan juga Hoon. Cuma Tae Oh yang happy. Kenapa ya?

Sinopsis Because It's The First Time Episode 4 Part 1

Sinopsis Because This Is My First Time Episode 4 Part 1
Credit : OnStyle

=== Bab 10 - Aku Tidak Bisa Memintamu Menungguku ===

Tae Oh membawa Song Yi ke minimarket tempat Ji Ahn bekerja. Setelah membelikan minuman, Tae Oh memberitahukan Song Yi sepertinya Ji Ahn sudah pulang. Song Yi tidak berkomentar. Song Yi menebak sepertinya Tae Oh baru tau Se Hyun tinggal di rumahnya yang dulu. Tae Oh menganggukkan kepalanya. Song Yi merasa ia sangat bahagia ketika tinggal di rumah itu dulu, karena rumah itu adalah rumah pertama dan terakhir yang pernah ditinggali oleh kedua orang tuanya.

Se Hyun keluar dari rumahnya, celingak-celinguk mencari Tae Oh dan Song Yi, mengatai Tae Oh bodoh karena tidak sadar dengan perasaannya sendiri, padahal Tae Oh selalu saja menolong Song Yi kapan pun Song Yi menelpon.

Kembali pada Tae Oh dan Song Yi yang masih di minimarket. Tae Oh meminta Song Yi menceritakan kepadanya kenapa Song Yi ditolak. Song Yi mulai menangis lagi karena Tae Oh menyinggung masalah itu dan itu membuat Tae Oh marah, mengancam jika Song Yi menangis, ia akan pulang ke rumah. Song Yi tidak jadi menangis, dan bercerita.

Aku pergi ke tempat ia bekerja... - Song Yi

Song Yi mengingat ia datang ke minimarket dan bertemu dengan Ji Ahn di depan minimarket.

Aku tidak tau, aku membutuhkan keberanian untuk mengatakan aku menyukainya. Itu pertama kalinya aku menyadarinya. Aku... benar-benar takut. - Song Yi

Tae Oh menenangkan Song Yi, mengatakan bahwa lebih baik seperti ini karena Song Yi tidak punya waktu untuk hubungan seperti itu. Tapi Song Yi tidak mau seperti itu, ia sangat ingin ini berhasil dan tidak ingin menyia-nyiakan masa mudanya, jika ia tidak memiliki yang lain, paling tidak ada satu hal yang ia miliki sama seperti yang orang lain miliki, ia ingin sedikit lebih berbahagia. Tapi Song Yi merasa ia sudah serakah.

Tae Oh ikut sedih, "Apa kau... benar-benar menyukainya?". Song Yi menganggukkan kepalanya, ia berpikir 'Inilah cinta'-nya. Tae Oh tidak percaya Song Yi bisa menganggap perasaannya itu cinta, padahal Song Yi belum melakukan apa pun dengan orang itu. Song Yi kesal, menurutnya Tae Oh tidak tau masalah cinta. Lalu Song Yi menceritakan apa yang ia rasakan.

Song Yi datang ke perpustakaan, merapikan rambutnya dan celingak-celinguk mencari sosok Ji Ahn.

Aku pernah bilang 'kan kami bekerja di tempat yang sama? Ketika aku membuka pintu, hanya tau bahwa ia ada di sana sudah membuatku bahagia, aku... mulai tersenyum begitu melihatnya dari jauh. Aku berkeliling perpustakaan mendorong kereta, aku merasa ia akan ada di sana, dan begitu ia muncul, dunia terasa lebih cerah. Dunia bahkan lebih cerah ketika ia tersenyum. - Song Yi

"Bagaimana mungkin itu bukan cinta?", tanya Song Yi. Tae Oh mengangguk-anggukkan kepalanya dan mengakui bahwa ia juga pernah memiliki orang seperti itu, ia ingin membuat orang itu tersenyum (Tae Oh teringat saat ia bersama Song Yi duduk di atas bak truk ketika membantu Song Yi pindahan dan membelikan roti sosis untuk Song Yi).

"Daripada menangis, ia lebih cantik ketika tersenyum. Hanya saja... aku tidak seyakin dirimu. Mungkin setelah aku menyadari ini adalah cinta, aku segera akan merasa hidup ini membosankan dan aku merasa sepertinya akan ada hal lain yang membuatku lebih tergila-gila. Mereka juga mengatakan ini ketika aku mendaftar di klub. Aku tidak ingin memutuskan apa pun saat ini, seperti 'Ini adalah impianku', 'Ini adalah cinta'. Aku belum yakin saat ini. Oleh sebab itulah aku merasa aneh ketika kau bilang 'Ini adalah cinta' dan ketika Ji Ahn bilang ia ingin menjadi pegawai negeri", jelas Tae Oh panjang lebar.

Song Yi mengatakan Tae Oh itu tidak menyedihkan, karena orang tua Tae Oh punya uang. Song Yi mengajak Tae Oh membicarakan masalah yang pertama, tentang impian. Ia percaya untuk orang seperti dirinya dan Ji Ahn, mereka hanya harus memutuskan lebih cepat untuk mendapatkan sesuatu hal yang stabil di dunia ini. Dan untuk masalah yang kedua, tentang cinta, Song Yi menebak Tae Oh juga ditolak oleh gadis itu. Song Yi menertawakan Tae Oh.

Tae Oh membenarkan, ia memang ditolak oleh gadis itu. "Apa kau menangis?". Tae Oh menggelengkan kepalanya, sebaliknya ia merasa lega, karena itu memberinya kesempatan bertemu dengan gadis lain yang jauh lebih cantik dari gadis itu. Lalu Tae Oh balik ke masalah Song Yi dan bertanya bagaimana cara Song Yi mengakui perasaannya itu. Song Yi menggelengkan kepalanya, menyuruh Tae Oh melupakan itu, ia tidak ingin membicarakannya lagi dan mengajak Tae Oh minum bir.

Tae Oh setuju. Sebelum pergi, Song Yi minta Tae Oh berjanji untuk tidak menceritakan pada yang lainnya. Tae Oh menganggukkan kepalanya dan meletakkan jarinya di bibirnya... "Sst... Sst..." sambil tersenyum... (Wuahh... senyum Tae Oh senyum orang yang ga bisa pegang janji... :-P)

Ji Ahn sedang mengepel lantai toko ayam goreng ayahnya. Tiba-tiba ia teringat pengakuan Song Yi tadi.

=== Flashback ====

"Aku menyukaimu. Ji Ahn, aku menyukaimu".

Ji Ahn kaget, membuat Song Yi tersenyum malu dan mengatakan sekali lagi perasaannya. Song Yi mengakui bahwa ia sudah menyukai Ji Ahn dari kecil tapi perasaannya itu semakin tumbuh ketika mereka sama-sama masuk kuliah. Song Yi tertawa canggung dan Ji Ahn tersenyum, bertanya kenapa Song Yi menyukai dirinya.

Song Yi menggelengkan kepalanya, tidak tau. Song Yi menduga Ji Ahn pasti merasa terkejut karena ia mengaku duluan, tadinya ia ingin menunggu sampai Ji Ahn yang mengungkapkan terlebih dulu tapi ia merasa Ji Ahn sebenarnya sudah mengakui perasaannya lebih dulu, yaitu ketika di tempat kerjanya dulu, Ji Ahn pernah mengatakan bahwa bukan hanya Song Yi yang naksir. Dan sekarang ia mengatakan perasaannya hanya untuk memperjelas saja.

Ji Ahn lama terdiam, membuat Song Yi semakin gugup dan meremas-remas tali tasnya. "Aku menyukaimu, Ji Ahn. Maukah kau berkencan denganku?", tanya Song Yi lagi.

Ji Ahn tersenyum tipis dan kemudian menghela nafasnya. "Song Yi, kita berteman. Aku tidak pernah sekali pun memikirkan kau lebih daripada seorang teman". Song Yi langsung lemas mendengar jawaban Ji Ahn.

=== Flashback End ===

Ji Ahn masih memikirkan jawabannya pada Song Yi tadi, membuatnya sedih.

=== Flashback ====

Song Yi mulai menangis, mengatakan bahwa Ji Ahn pasti tidak serius mengatakannya. "Kau menyukaiku. Cara kau memperlakukanku di perpustakaan dan juga setiap malam di minimarket. Kau juga menyukaiku. Kau bilang itu bukan cuma naksir", tuntut Song Yi sedih.

Song Yi ingin Ji Ahn menjelaskan maksud perkataan Ji Ahn bahwa itu bukan cuma naksir karena ia sama sekali tidak mengerti. Ji Ahn tidak menjawab. Song Yi terus bertanya apakah Ji Ahn tidak mnyukainya. Ji Ahn mengatakan Song Yi yang salah paham. Song Yi memukul Ji Ahn dan berjongkok, menangis sambil memeluk lututnya. Ji Ahn melihat Song Yi dengan sedih.

=== Flashback End ===

Ji Ahn kesal, membanting kursi ke lantai. Ji Ahn membuka secarik kertas tagihan kartu kreditnya. Ayah Ji Ahn memakai kartu kredit Ji Ahn dan membuatnya memiliki hutang. Ji Ahn marah dan meremas kertas itu. Tiba-tiba ia melihat Song Yi menempel di pintu tokonya.

Song Yi yang sudah mabuk, mengata-ngatai Ji Ahn dan menyuruh Ji Ahn keluar. Tae Oh tertawa, bertanya pada siapa Song Yi melampiaskan kemarahannya karena itu rumah Ji Ahn, bukan rumah orang yang menolak Song Yi, lagipula mereka tadinya mau ke karaoke. Song Yi tidak peduli, terus marah-marah, menuduh Ji Ahn sudah mempermainkannya, menjadikan ia mainan, dan ia yakin Ji Ahn pasti menyukainya.

Tiba-tiba Song Yi berdiri, berpose cantik di depan Tae Oh, bertanya pada Tae Oh bagaimana bisa orang itu tidak menyukainya, dia 'kan peri yang cantik. Tae Oh tertawa-tawa melihat kegilaan Song Yi. Song Yi kembali berbalik, memukul-mukul pintu toko, berteriak, bertanya kenapa Ji Ahn tidak menyukainya.

Tae Oh menegur Song Yi agar memelankan suaranya karena ayah Ji Ahn bisa-bisa terbangun. Tae Oh memaksa Song Yi menjauh dari pintu toko dengan menarik Song Yi, membuat Song Yi terjatuh ke pelukannya. Song Yi bersandar pada Tae Oh sambil terus nyerocos, "Kau tau? Dia bohon tidak menyukaiku. Dia benar-benar menyukaiku. Dia bisa membodohi hantu tapi dia tidak bisa membodohiku. Aku sangat cepat menyadarinya".

"Tidak. Kau tidak cepat. Bahkan kau tidak tau kalau aku menyukaimu", ucap Tae Oh dalam hatinya.

Tiba-tiba Song Yi melompat-lompat sambil memukuli Tae Oh, menyuruh Tae Oh membunuh orang itu karena tadi Tae Oh sudah berjanji. Tae Oh pun pura-pura mengiyakan. Ji Ahn akhirnya keluar dan melihat Song Yi memeluk Tae Oh. Song Yi sangat kaget ketika melihat Ji Ahn dan langsung mendorong Tae Oh, membuat Tae Oh kesakitan. Tae Oh kaget karena ternyata dari tadi Ji Ahn ada di dalam.

Melihat Ji Ahn, membuat Song Yi mulai menangis lagi dan itu membuat Tae Oh kesal. Lalu ia memberitahukan Ji Ahn bahwa hari ini Song Yi menyatakan perasaannya dan ditolak. Song Yi cepat-cepat menutup mulut Tae Oh, membuat mulut Tae Oh sakit. Ia menyuruh Ji Ahn tidak memberitahukan Hoon dan Ga In karena ini rahasia. Ji Ahn hanya diam saja, tidak mengatakan apa pun.

Ga In dan Hoon mendapat pesan di grup dari Tae Oh : Keluar. Song Yi bilang dia harus bernyanyi malam ini. Ini rahasia, hari ini Song Yi ditolak oleh seseorang. Dia benar-benar mabuk dan menangis seperti bayi.

Dan mereka pun berkumpul di tempat karaoke, Song Yi baru membaca pesan di grup dan langsung lemas karena sekarang semua orang sudah tau... :-P

Song Yi memarahi Tae Oh, tapi Tae Oh tidak sadar karena sedang melihat Ji Ahn yang jejingkrakan ga karuan menyanyikan lagu rock. Hoon dan Ga In juga melihat Ji Ahn bingung. Bertanya-tanya apa yang terjadi pada Ji Ahn, apa Tae Oh memberi Ji Ahn alkohol. Tae Oh menjawab tidak. Hoon bertanya, apa Ji Ahn yang ditolak?

"Tidak. Song Yi yang ditolak", jawab Tae Oh lagi. Ga In dan Hoon penasaran kenapa Song Yi ditolak dan siapa orang yang menolak Song Yi. Song Yi hanya memberi mereka pandangan kesal dan tidak mau menjelaskan.

Mereka kembali memperhatikan Ji Ahn yang sekarang menyanyikan lagu sedih. Song Yi memandang Ji Ahn sedih sekaligus khawatir.

Ketika aku mengatakan aku tidak pernah berpikir dia lebih dari teman, ketika aku mengatakan dia salah paham, itu semua bohong. 'Aku menyukaimu', 'Ayo kita berkencan', aku ingin mengatakan semua itu lebih dulu. - Ji Ahn

Ji Ahn membayangkan dirinya sudah dewasa dan sudah memiliki mobil sport. Ia datang menjemput Song Yi, yang dalam bayangannya sudah bekerja menjadi guru di sekolah, dengan membawakan seikat bunga.

Kalau aku sudah dewasa, bukan kimbab ataupun kopi kaleng, aku bisa memberimu yang lain. - Ji Ahn

Teman kerja Song Yi kaget karena ternyata Song Yi sudah punya pacar, tapi dengan malu-malu Song Yi mengaku bahwa Ji Ahn hanyalah temannya saja. Ji Ahn tersenyum ketika Song Yi berjalan ke arahnya dan kemudian memberikan bunga itu untuk Song Yi. "Aku menyukaimu. Ayo kita berkencan, mulai hari ini". Song Yi tersenyum senang dan menerima bunga dari Ji Ahn.

Aku ingin memintamu menunggu sampai saat itu. 'Aku punya rencana dan aku bekerja keras mewujudkannya', ini yang ingin aku katakan pada Song Yi. - Ji Ahn

Ji Ahn terduduk dan berguling di lantai, menangis. Song Yi menatap Ji Ahn, mengatakan Ji Ahn selalu saja seperti itu, egois.

Ji Ahn menangis lebih keras.

Tapi aku tidak berani mengatakannya. Aku takut aku harus bertanggung jawab dan karena sikap pengecutku itu, hari ini aku menangis. - Ji Ahn

Hoon merasa Ji Ahn pasti sudah gila. Ga In tidak sependapat, ia berpikir Ji Ahn pasti sedang datang bulan. Tae Oh menggelengkan kepalanya, mereka datang bulan di hari yang sama dan seminggu yang lalu sudah selesai, jadi menurutnya Ji Ahn memang sedang gila. Mereka berempat memandang Ji Ahn khawatir.

=== Bab 11 - Siapapun Yang Kau Cintai Dan Apapun Yang Terjadi ===

Ji Ahn berangkat ke kampus dan teringat kejadian semalam. Ia merasa menyesal dan malu, berharap kejadian semalam cuma mimpi.

Ketika sarapan, Tae Oh menanyakan pendapat Song Yi, menurut Song Yi kenapa Ji Ahn bersikap seperti itu semalam. Song Yi diam saja. Tae Oh memberitahukan bahwa Ji Ahn memiliki perasaan pada gadis teman kerjanya. Tae Oh merasa tempat kerja part time itu benar-benar penuh dengan kejutan, banyak orang yang mengeluhkan bekerja part time karena berat tapi ternyata tempat itu adalah surganya berkencan, bahkan Song Yi sendiri menyukai teman kerjanya.

Song Yi meminta Tae Oh menyelesaikan ceritanya, kenapa Ji Ahn tidak berkencan saja dengan gadis itu. Tae Oh mengatakan gadis yang disukai Ji Ahn itu tidak benar-benar hebat, Ji Ahn tidak ingin berkencan dengan gadis itu tapi tidak mau membiarkan gadis itu berkencan dengan orang lain, jadi Ji Ahn hanya menyukai gadis itu sebesar itu saja. Dan jika cowok itu benar-benar menyukai Song Yi, tidak mungkin dia hanya menggoda Song Yi saja.

Song Yi terlihat marah dan Tae Oh menanyakan kenapa, tapi Song Yi bilang tidak. Tae Oh mendesak, ia yakin Song Yi marah karena jika Song Yi marah, hidungnya akan mengembang. Song Yi jadi kesal dan memarahi Tae Oh yang cari masalah dengannya.

Hoon dan Ga In juga sarapan bersama, membicarakan kejadian semalam. Menurut Hoon, semalam Tae Oh terlihat oblivious, Song Yi ditolak oleh seseorang dan menangis, tapi ada seorang lagi yang menangis dikaraoke, yaitu Ji Ahn. Hoon bertanya apa Ga In mengerti arti dari kejadian semalam. Ga In menebak Ji Ahn pasti ditolak juga. Hoon mengatai Ga In yang bodoh, menurutnya orang yang ditembak Song Yi semalam adalah Ji Ahn.

Ga In tidak mengerti, lalu kenapa Ji Ahn yang menangis kalau memang Ji Ahn yang menolak Song Yi. Hoon tidak bisa menjawab dan mengajak Ga In berpikir bersama-sama. Tapi Ga In mengatakan tidak usah memikirkan yang tidak penting. Hoon tertawa dan setuju dengan Ga In. Lalu tiba-tiba Ga In memuji Tae Oh yang bersikap keren semalam, membuat wajah Hoon menjadi sedikit kesal dan bertanya apa yang keren dari Tae Oh. "Semuanya", jawab Ga In singkat sambil tersenyum senang.

Ji Ahn mengurungkan niatnya naik ke bus dan memutuskan menunggu sesaat lagi karena Song Yi belum tiba di halte.

Sementara itu, Song Yi ikut dengan scooter Tae Oh. Sayangnya, bukannya mengantarkannya ke kampus, Tae Oh malah berhenti di depan rumah Se Hyun dan menyuruh Song Yi turun. Song Yi merengek tidak mau, Tae Oh mendorong Song Yi turun dari scooternya. Tae Oh menyapa Se Hyun yang baru keluar dari rumahnya dan kemudian mengusir Song Yi pergi. Song Yi kesal, menghentakkan kakinya dan terpaksa pergi.

Tae Oh, Ji Ahn dan Song Yi mendapat pesan Hoon di grup : Hari ini, Ga In tidak menyebut tentang ayahnya dan kami sarapan berdua saja.

Tae Oh, Song Yi dan Ji Ahn merasa lega, Ji Ahn merasa Ga In pasti semakin lebih baik sekarang.

Kemudian Se Hyun keluar dari gerbang rumahnya dan bertanya kenapa Tae Oh datang ke rumahnya. Tae Oh mengatakan mulai hari ini ia ingin mengantar Se Hyun ke kampus setiap hari karena ia ingin baik pada Se Hyun. Se Hyun tersenyum dan mengatakan ia belum pernah naik scooter. Tae Oh menyuruh Se Hyun naik saja karena ini menyenangkan.

Bus yang lain datang lagi, Song Yi belum juga tiba di halte dan Ji Ahn memutuskan untuk naik. Tidak lama setelah bus berjalan, Song Yi datang dengan berlari-lari mengejar bus, meminta sopirnya untuk berhenti. Bus berhenti dan Song Yi pun dapat naik. Song Yi agak kaget karena melihat Ji Ahn juga ada di dalam bus, ketika Ji Ahn akan menyapanya, Song Yi tidak peduli dan berdiri membelakangi Ji Ahn. Suasana menjadi kaku, dan ketika Song Yi melihat Tae Oh membonceng Se Hyun lewat di samping busnya, ia mendengus kesal.

Tiba-tiba Ji Ahn berdiri dan menarik Song Yi duduk di kursinya. Song Yi kesal dan akan berdiri, tapi Ji Ahn menahan kepala Song Yi, memaksa Song Yi tetap duduk di kursinya tadi. Song Yi menghela nafas, kesal.

Hoon datang ke tempat audisi dan melihat salah satu peserta yang sedang audisi dan memuji peserta itu lebih bagus darinya. Seorang pria yang menilai audisi mendekati Hoon menanyakan apa Hoon juga akan ikut audisi dan siapa nama Hoon. Hoon membenarkan dan mengatakan namanya Choi Hoon. Pria itu mengetahui Hoon sebagai putra Profesor Choi dan mengajak Hoon berbicara di luar ruang audisi.

Di luar, pria itu langsung menyerahkan kertas dan cd, ia memberitahukan bahwa latihan akan dilakukan dua minggu lagi, Hoon tinggal datang ke tempat yang sudah ditentukan. Ia juga berpesan agar Hoon cukup mengingat dialognya saja dan berlatih sesuai dengan vidoe yang ada di dalam cd. Hoon kaget dan bingung, ia mengatakan pada pria itu bahwa ia belum diaudisi. Tapi pria itu menyuruh Hoon berbicara pada orang tua Hoon saja. Hoon mengatakan pria yang diaudisi itu lebih bagus untuk peran itu, tapi pria itu mengatakan Hoon juga akan lebih bagus kalau mau berlatih.

Kemudian pria itu masuk kembali ke ruang audisi sambil mengometari betapa enaknya memiliki orang tua yang punya koneksi bagus. Hoon yang kebingungan menghubungi ibunya, menanyakan apakah mungkin ibunya memberikan uang pada mereka. Hoon mengeluhkan dukungan orang tuanya yang salah. Tapi ibunya beralasan, mereka melakukan itu karena Hoon tidak akan mendapatkan peran utama karena Hoon tidak lulus kuliah. Hoon terdiam.

Hoon mengirimkan pesan di grup, meminta semua teman-temannya datang menemuinya karena saat ini dia sedang sedih.

Ji Ahn : Aku masih ada kelas.

Song Yi : Aku sedang bekerja.

Tae Oh : Aku sibuk dengan proyek.

Ga In : Aku sedang memotong rambut pelanggan.

Hoon kesal sendiri dan membanting skripnya, "Baiklah! Ga usah datang semuanya!".

Lalu Ga In mengirimkan pesan : Dan ayahku ada di rumah. Sepertinya akan sulit ke sana.

Hoon : Ayahmy tidak ada di rumah, Oh Ga In. Keluar.

Ga In terdiam.

Sekarang, semuanya sudah berkumpul di samping Hoon sambil melihat anak-anak bermain di air mancur. Hoon menceritakan bahwa ia mengikuti audisi hari ini. Awalnya teman-temannya bersorak gembira dan bersulang untuk Hoon, tapi mereka ikut bersedih ketika mendengar dari Hoon bahwa itu sebenarnya bukanlah audisi yang sesungguhnya, ia mendapatkan peran itu karena orangtuanya memberi uang kepada mereka. Hoon merasa ini sungguh-sungguh menakutkan. Ada seorang peserta yang mengikuti audisi untuk peran yang sama dan orang itu jauh lebih baik dari dirinya, entah mengapa ia merasa kegagalannya audisi selama ini dikarena oleh orang-orang seperti ibunya.

Ga In bertanya-tanya kenapa orang dewasa melakukan hal seperti ini. Hoon mengajak Ga In untuk tidak hidup seperti itu. Lalu Song Yi mengatakan ia juga merasa crappy, karena orang yang menolaknya malah tetap bersikap baik padanya. Ji Ahn hanya diam saja, tidak berkomentar. "Karena kita semua merasa crappy, apa sebaiknya kita mandi saja?", tanya Ga In. Tanpa menunggu teman-temannya, Ga In langsung berlari, bermain di air mancur. Song Yi menyusul, Tae Oh dan Ji Ahn pun akhirnya bergabung.

Tae Oh dan Song Yi mengajak Hoon yang masih duduk untuk bergabung.

Song Yi ditolak oleh orang yang ia sukai kemarin, Ji Ahn menangis karena alasan yang tidak kami ketahui, Ga In masih belum bisa menerima kenyataan, Tae Oh masih belum menemukan impian dan cinta yang sebenarnya, aku... aku... hanya tambahan - Hoon

Hoon tersenyum dan berlari, bergabung bersama teman-temannya.

Dimanapun kami, kemanapun kami harus pergi, tidak satupun diantara kami merasa yakin. - Hoon

Kami semua merasa bingung, tapi untungnya kami selalu bersama-sama. - Ga In

Saat ini, walaupun kami tidak mengatakannya, tapi kami semua tau itu. - Song Yi

Siapa pun orang yang kami temui dan siapa pun orang yang kami cintai, apa pun yang terjadi, kami memiliki satu sama lain. - Tae Oh

Bersambung...

[Sinopsis Because This Is My First Time Episode 4 Part 2]
Share:

Post a Comment

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes