Sinopsis Because It's The First Time Episode 5 Part 1

[Sinopsis Because It's The First Time Episode 4 Part 2]

Sinopsis Because It's The First Time Episode 5 Part 1

Sinopsis Because It's The First Time Episode 5 Part 1
Credit : OnStyle
Kdramastory - Apa reaksi Song Yi melihat Ji Ahn menggenggam tangannya?

=== Bab 13 - Apa kau selalu cantik seperti ini? ===

Song Yi menggigit tangan Ji Ahn kuat-kuat... membuat Ji Ahn berteriak kesakitan.

Dengan kesal, Song Yi turun dari bus, diikuti oleh Ji Ahn di belakangnya. Song Yi berbalik, ingin memarahi Ji Ahn tapi Ji Ahn ternyata tidak ada di belakangnya, Ji Ahn berbelok ke arah yang lain. Song Yi segera menyusul Ji Ahn, menuntut penjelasan Ji Ahn, kenapa Ji Ahn menggenggam tangannya, memberinya kopi, memberinya kimbab, selalu tersenyum padanya, dan juga mengatakan bukan hanya dia yang naksir.

Ji Ahn bertanya balik, kenapa Song Yi juga melakukan hal yang sama padanya, selalu singgah di mini market sebelum pulang ke rumah dan selalu tersenyum saat memberi kopi padanya.

"Bukannya sudah tau? Aku menyukaimu... Aku sudah bilang!", sahut Song Yi kesal.

"Kalau begitu, sama juga dengan aku...".

Song Yi menghela nafas, tidak percaya mendengar jawaban Ji Ahn sekarang yang berbeda dengan saat Ji Ahn menolaknya. Song Yi sangat kesal dan marah, mengatai Ji Ahn tidak normal dan seorang orang gila, benar-benar orang gila, mengatakan suka tapi tidak mau berkencan dengannya. Song Yi menuduh Ji Ahn memang mempermainkannya, sengaja tersenyum padanya dan menggodanya. Song Yi terus-menerus memukul Ji Ahn.

"Cukup! Apa aku harus berkencan denganmu hanya karena aku menyukaimu?", Ji Ahn jadi emosi juga.

Song Yi menyuruh Ji Ahn melupakan semuanya, karena ia juga tidak mau berkencan dengan seorang orang gila. Karena Song Yi terus menerus memanggilnya orang gila, Ji Ahn menyebut Song Yi kepala ayam.

"Kenapa aku kepala ayam?".

"Karena kau tidak bisa berpikir!".

"Aku lebih bisa berpikir darimu!", sahut Song Yi lagi.

"Tidak. Kau memang kepala ayam. Kau tidak bisa berpikir kenapa aku tidak bisa berkencan denganmu! Kau benar-benar tidak tau apa-apa!".

"Lupakan! Pikir saja semaumu, kau memang orang gila! Orang gila!".

"Kepala ayam!".

"Orang gila!".

"Kepala ayam!".

Song Yi dan Ji Ahn terus saling mengata-ngatai.

Tae Oh yang sedang happy setelah mengantar Se Hyun, kebetulan lewat tidak jauh dari Song Yi dan Ji Ahn yang sedang bertengkar. Tae Oh mendekati mereka dan bertanya apa mereka sedang bertengkar. "Pergi sana!", usir Song Yi dan Ji Ahn bersamaan. :-P.

Tae Oh menertawakan mereka dan bertanya kenapa mereka bertengkar. Song Yi berkata karena Ji Ahn psyco, sebaliknya Ji Ahn juga berkata karena Song Yi kepala ayam. Tae Oh menyuruh mereka berhenti bertengkar dan menarik Song Yi pergi. Song Yi melepaskan tangannya dari Tae Oh dan kembali mendekati Ji Ahn lagi, mengatakan bahwa Ji Ahn bukan lagi temannya dan ia juga tidak mau lagi mengenal Ji Ahn, mulai saat ini baginya Ji Ahn hanyalah seekor anjing tetangga yang kebetulan lewat...

Tae Oh menarik Song Yi lagi dan memberi isyarat pada Ji Ahn, nanti ia akan menelpon Ji Ahn. Ji Ahn menghela nafas, mengeluh di dalam hati bahwa ini sangat kekanak-kanakan dan ia sudah tidak tahan lagi.

Di apartemen Tae Oh, Song Yi duduk di dalam sleeping bag-nya, menutupi seluruh tubuhnya, masih kesal dengan Ji Ahn. Tae Oh kembali menanyakan kenapa Song Yi bertengkar dengan Ji Ahn.

"Ga tau...", sahut Song Yi lemah. Kemudian Song Yi mulai menutup wajahnya dan menangis.

"Hei! Kau menangis? Kenapa kau menangis?", tanya Tae Oh sambil menarik sleeping bag yang menutupi wajah Song Yi. Song Yi kembali menjawab tidak tau dan mengatakan ia tidak ingin hidup lagi. Tae Oh menertawakan Song Yi yang bertingkah aneh. Song Yi bertanya apa ia terlihat kekanak-kanakan, apa ia seperti orang gila? Tae Oh mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Walapun begitu... jangan bilang begitu...", Song Yi kembali menangis, menghentak-hentakkan kakinya di balik sleeping bag. Tae Oh hanya tertawa. Kemudian tiba-tiba Song Yi berkata bukan Ji Ahn yang orang gila, dia yang gila dan dia benar-benar bodoh. Song Yi merebahkan badannya, bergelung di dalam selimut sambil menghentak-hentakkan kakinya...

Ji Ahn sedang membantu ayahnya di dapur kedai ayam goreng dan teringat pertengkarannya dengan Song Yi tadi, Ji Ahn merasa sekarang Song Yi tidak akan menyukainya lagi. Ketika ayah Ji Ahn masuk ke dapur, Ji Ahn menanyakan kapan ayahnya akan melunasi kartu kredit karena sudah hampir sampai batas waktu. Dengan gugup ayah berjanji akan melunasinya sebelum Ji Ahn mengambil ujian pegawai negeri. Kebetulan ada pelanggan yang memanggil ayah Ji Ahn, ayah Ji Ahn cepat-cepat keluar dari dapur, menghindari pertanyaan Ji Ahn lebih lanjut.

Kemudian Ji Ahn mendapat pesan dari Tae Oh : Aku tidak tau kenapa kau bertengkar dengan Song Yi tapi cobalah mengerti dia. Dia ditolak oleh seseorang dan sekarang belum bisa berpikir lurus. Sekarang dia menangis seperti orang gila. Dia mirip seperti pasien sakit jiwa. Ini lebih buruk bagiku karena kami tinggal bersama.

Ga In mengubah style rambut Hoon, membuat Hoon setengah mati kaget dan kesal, karena besok ia akan audisi tapi rambutnya tidak sesuai dengan konsep perannya. Menurutnya orang-orang tidak mau datang ke salon Ga In bukan karena rumor yang beredar tapi karena Ga In memang tidak berbakat. Tapi begitu Ga In memuji rambut Hoon yang menurutnya cocok dan keren untuk Hoon, Hoon langsung berubah senang, dan tidak ingin Ga In mengubah syle rambutnya lagi.

Setelah Song Yi terlihat tenang, Tae Oh bertanya apa Song Yi baik-baik saja. Selain merasa buruk karena sudah mengatakan hal yang tidak baik pada Ji Ahn, selebihnya aku baik-baik saja, jawab Song Yi. Tae Oh merasa Song Yi seperti orang menderita bipolar, dalam waktu singkat suasana hati Song Yi terus berubah-ubah. Song Yi merasa ucapan Tae Oh itu benar dan mulai menangis lagi. Dan itu membuat Tae Oh kesal dan bertanya, sampai kapan Song Yi akan menangis karena si brengsek itu.

Kemudian Song Yi menceritakan hal yang menurutnya aneh, hari ini cowok itu menggenggam tangannya. Tae Oh langsung kaget. "Kau marah juga, bukan?", Song Yi kembali menangis. Tae Oh merasa cowok itu memang aneh, dan ia memarahi Song Yi yang punya selera aneh dalam hal cowok. Tapi Tae Oh langsung terdiam karena Song Yi memandangnya marah.

Hoon mengirimkan foto dan pesan di grup : Kami sedang memanggang perut babi. Siapa yang akan membelikan soju?

Tae Oh tersenyum dan mengajak Song Yi ke tempat Ga In. Tapi Song Yi tidak mau pergi karena Ji Ahn pasti akan ke tempat Ga In juga. Tae Oh kesal dan memarahai Song Yi, mereka 'kan berteman, jika mendengar Song Yi berkata demikian, Ji Ahn pasti akan merasa sedih.

Lalu tiba-tiba Tae Oh mengirim pesan untuk Ji Ahn di grup : Ji Ahn, Song Yi bilang dia tidak akan pergi jika kau datang.

Ga In : Kenapa? Apa kalian bertengkar?

"Benar-benar! Kenapa kau begitu?", marah Song Yi pada Tae Oh setelah membaca pesan yang dikirim Tae Oh. Tae Oh hanya tertawa jail dan kembali mengirim pesan : Lupakan, Ji Ahn. Aku cuma bercanda. Song Yi akan datang. Jadi pastikan kau datang juga, ya.

Melihat Song Yi hanya diam saja, Tae Oh merengek-rengek membujuk Song Yi pergi karena ia sangat lapar.

Akhirnya Song Yi setuju untuk datang. Hoon penasaran, kenapa Ji Ahn dan Song Yi bisa bertenagkar dan menyuruh mereka berbaikan, menikmati perut babi panggang yang enak sekarang, dan bertengkar lagi besok hari. Tae Oh menyuruh Hoon tidak mengkhawatirkan masalah Ji Ahn dan Song Yi, yang perlu dikhawatirkan Hoon adalah style rambutnya yang aneh. Tapi Hoon merasa tidak ada masalah dengan rambutnya.

Ji Ahn berkata daripada masalah rambut Hoon, yang lebih ia khawatirkan adalah salon Ga In. Tae Oh juga merasakah hal yang sama. Song Yi berkata ia selalu merasa marah begitu melihat cermin, karena Ga In terus memotong rambut panjangnya menjadi sangat pendek. Namun Ga In merasa masalahnya ada di wajah Song Yi, Tae Oh dan Hoon juga setuju dengan Ga In. Refleks Song Yi bertanya pada Ji Ahn, apakah Ji Ahn juga berpendapat begitu. Ji Ahn menjawab tidak.

Melihat Song Yi sudah mau berbicara dengan Ji Ahn, Hoon merasa senang karena secara alami mereka sudah berbaikan. Song Yi meminta maaf karena sudah menyebut Ji Ahn orang gila dan Ji Ahn juga meminta maaf karena sudah memanggil Song Yi kepala ayam. Hoon dan Ga In kaget mendengarnya. Tae Oh mempraktekkan gaya Song Yi dan Ji Ahn bertengkar tadi, membuat Hoon dan Ga In menggoda Ji Ahn dan Song Yi yang sangat kekanak-kanakan. Ji Ahn dan Song Yi hanya diam saja.

Kemudian Song Yi berkata ia masih belum mengerti. Ji Ahn hanya meminta maaf.

Melihat Ji Ahn sudah meminta maaf, Hoon berkesimpulan bahwa Ji Ahn dan Song Yi memang sudah berbaikan dan mengajak mereka bersulang. Ga In memberi isyarat supaya mereka memelankan suaranya karena ayahnya sedang tidur, refleks keempat temannya mengikutinya dan bersulang dengan suara pelan.

Ketika Ji Ahn sudah pulang, Song Yi mengirimkan pesan untuk Ji Ahn : Aku masih belum mengerti, tapi aku masih menyukaimu...

Para senior klub mengingatkan Se Hyun yang akan menjadi penanggung jawab di seminar berikutnya. Se Hyun mengiyakan dan mengatakan ia sedang pelaon-pelan menyiapkannya. Para senior menyuruh Se Hyun untuk mencari bantuan dari anak baru sehingga tidak stres seperti di kegiatan sebelumnya. Se Hyun mengiyakan dan mengatakan ia sudah memilih orangnya, yaitu Yoon Tae Oh.

Tae Oh yang tidak tau apa-apa, sontak kaget. Se Hyun menjelaskan pada para seniornya bahwa seminar akan membahas tentang Direktur Suzuki Saejun dan Jim Jarmusch, bagaimana mereka saling mempengaruhi dan bagaimana mereka memberi pengaruh orang lain, dan membuat perbandingan antara keduanya.

Setelah selesai rapat, di luar Tae Oh mengeluhkan tentang seminar dan tidak tau harus melakukan apa. Se Hyun menantang Tae Oh yang sepertinya tidak ingin melakukannya, tapi Tae Oh mengatakan ia tetap akan melakukannya demi Se Hyun. Se Hyun mengingatkan Tae Oh bahwa seminar ini bukan main-main, tidak hanya klub mereka tapi juga melibatkan klub yang lain.

Tae Oh mengerti dan mengajak Se Hyun makan, sambil makan mereka bisa membicarakan masalah seminar. Se Hyun menebak, Tae Oh pasti tidak mengenal siapa Suzuki Seijun dan Jim Jarmusch itu. Tapi dengan sok yakin, Tae Oh berkata ia juga akan segera mengenal kedua orang itu dan menyukai kedua orang itu demi Se Hyun. Se Hyun kesal, menarik tangan Tae Oh dan menyeret Tae Oh, mengajaknya ke perpustakaan.

Jelas saja Tae Oh senang dan menggoda Se Hyun yang sekarang menggenggam tangannya lebih dulu, membuat Se Hyun malu dan melepaskan pegangan tangannya. Se Hyun menyuruh Tae Oh mengikutinya dan berjalan lebih dulu. Tae Oh pura-pura ngambek, merengek meminta Se Hyun menyeretnya karena ia suka diseret. Se Hyun hanya tertawa dan tetap tidak mau menggenggam tangan Tae Oh lagi.

Sekarang Tae Oh yang mengejar Se Hyun dan menggenggam tangan Se Hyun lebih dulu, membuat suasana sedikit canggung. "Tanganku terasa panas, 'kan?", tanya Tae Oh. Se Hyun menganggap itu karena cuacanya memang panas. Tapi Tae Oh mengatakan bukan karena cuaca, tapi karena ia menyukai Se Hyun. Se Hyun tidak percaya dan tetap menganggap itu hanya disebabkan oleh cuaca.

Tae Oh bergumam, berharap seandainya saat ini musim dingin. Se Hyun bertanya apa Tae Oh akan berkencan dengannya hingga musim dingin. Tae Oh mengiyakan. Se Hyun berkata ia tidak pernah berkencan lebih dari dua bulan. tapi dengan pedenya Tae Oh berkata, "Kau akan bersamaku dua bulan...".

Ji Ahn datang ke pom bensin tempat Song Yi bekerja untuk mengisi bensin. Ji Ahn menanyakan kapan Song Yi akan pulang. Song Yi mengatakan ia baru akan pergi untuk mengganti bajunya dan sekarang Ji Ahn datang untuk mengisi bensin. Ji Ahn tersenyum dan Song Yi hanya mendengus saja.

Setelah selesai mengisi bensin, Ji Ahn menanyakan apa ia tidak mendapatkan air mineral atau tisu karena ia adalah pelanggan tetap. Song Yi menyindir Ji Ahn yang berharap terlalu banyak hanya dengan mengisi bensin 10.000 won. Ji Ahn tertawa kecil dan menggoda Song Yi yang menurutnya sangat cute jika bertingkah seperti ini. Song Yi tambah merengut dan melemparkan kunci scooter Ji Ahn ke Ji Ahn kembali. Setelah Song Yi masuk ke dalam kantor, Ji Ahn merapikan rambutnya dan menghela nafas.

Song Yi keluar dengan pakaian yang sudah diganti dan memberikan tisu pada Ji Ahn. Setelah sama-sama terdiam, Ji Ahn menyuruh Song Yi mengeluarkan dompetnya, bertanya berapa banyak uang yang dimiliki Song Yi saat ini.

"9.000 won", jawab Song Yi setelah memeriksa dompetnya.

"Aku punya 15.000 won. Jika digabung dengan milikmu, kita punya 24.000 won. Apa kau tau bagaimana caranya bersenang-senang hanya dengan 24.000 won? Aku bahkan punya tiket bioskop gratis dan kupon makan siang gratis dari kakak kelas karena sudah membantunya. Kita bisa makan, nonton, atau pun ke kafe dengan semua yang kita miliki ini, tapi itu mungkin hanya satu atau dua kali dalam sebulan. Jadi, apa kau mau berkencan dengan cara seperti ini? Kencan kita akan menjadi kencan murah. Kencan seperti itu tidak akan terlihat buruk untukmu?', tanya Ji Ahn.

Song Yi terdiam, seperti akan menangis. Ji Ahn berkata lagi, jika Song Yi tidak masalah dengan kencan seperti itu, maka berkencanlah dengannya.

"Kencan seperti itu tidak terlihat buruk sama sekali untukku dan aku suka dengan kencan seperti itu", jawab Song Yi, tersenyum. Ji Ahn terlihat senang dan kembali menanyakan apa Song Yi benar-benar menyukai kencan seperti itu. "Benar-benar suka", sahut Song Yi happy.

"Jadi, tidak masalah naik scooter seperti ini?".

"Tidak masalah".

Ji Ahn tersenyum dan menyuruh Song Yi naik di belakangnya. Sebelum naik ke scooter Ji Ahn, Song Yi mengatakan Ji Ahn belum dengan jelas mengatakan bahwa Ji Ahn menyukainya. Ji Ahn hanya tersenyum.

Song Yi dan Ji Ahn berteriak-teriak senang di jalan. Ji Ahn berteriak, "Han Song Yi, aku menyukaimu!".

"Ji Ahn-a, aku juga menyukaimu!", Song Yi balas berteriak.

Mereka terus berteriak-teriak senang, hingga di lampu merah, Tae oh berhenti di samping mereka, bertanya kenapa hari ini mereka berdua terlihat sangat akrab. Song Yi dan Ji Ahn saling berpandangan dan tersenyum senang, Song Yi menjawab hari ini Ji Ahn akan mengantarnya pulang. Tae Oh bingung karena bukannya Ji Ahn harus bekerja di minimarket, oleh sebab itulah ia yang akan mengantar Song Yi pulang. Song Yi dan Ji Ahn hanya tersenyum dan begitu lampu hijau menyala, Song Yi berteriak, menyuruh Ji Ahn jalan.

Tae Oh mengikuti scooter Ji Ahn dan kembali mengatakan ia akan mengantar Song Yi karena Song Yi tinggal bersamanya. Ji Ahn menyuruh Song Yi mengatakan pada Tae Oh untuk pergi. "Tae Oh! Tidak perlu! Pergi sana! Bye!", teriak Song Yi.

"Kerja bagus!", Ji Ahn memuji Song Yi dan kemudian mempercepat laju scooternya. Tae Oh yang tertinggal di belakang, memperhatikan Song Yi yang berteriak-teriak bahagia sambil melambai-lambaikan tangan padanya. Tae Oh hanya bengong, tidak mengerti apa yang sedang terjadi, yang ia tau hanyalah hari ini Song Yi terlihat benar-benar cantik.

O... Kenapa... hari ini Song Yi terlihat sangat cantik? Apakah Song Yi selalu cantik seperti itu? Sangat aneh, Song Yi terlihat sangat cantik hari ini... - Tae Oh

Bersambung...

[Sinopsis Because It's The First Time Episode 5 Part 2]
Share:

Post a Comment

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes