[Sinopsis Because It's The First Time Episode 8 Part 1]
Kdramastory - Tae Oh menemani Hoon memilih-milih baju di toko. Sepertinya Tae Oh menanyakan tentang Ji Ahn di malam saat ia dan Song Yi pergi ke Goonsan, karena Hoon mengatakan malam itu Ji Ahn makan daging babi panggang bersamanya dan Ga In di tempat Ga In.
Melihat Tae Oh terdiam, Hoon menduga sepertinya Tae Oh merisaukan Ji Ahn. Namun Tae Oh menjawab tidak, tapi Ji Ahn mungkin yang risau.
Tapi Hoon berkata Ji Ahn baik-baik saja, bahkan malam itu mereka bersenang-senang. Menurutnya, jika Tae Oh berpikir seperti itu, maka ia dan Song Yi pun tidak bisa berteman lagi.
Ternyata Hoon mengajak Tae Oh ke toko baju karena ia ingin dibelikan baju untuk audisinya nanti sore. Mendengar Hoon akan audisi, dengan baik hati Tae Oh membelikan baju yang diinginkan Hoon, dan bahkan menyuruh Hoon memilih baju yang lebih banyak.
Hoon mengikuti audisinya dan saat audisi selesai, ia menemui pengaudisi untuk menanyakan hasilnya. Pengaudisi mengatakan hasilnya akan keluar bulan depan. Namun Hoon langsung bisa menduga ia tidak lolos dan memohon supaya mereka bisa memberinya pekerjaan yang lain. Ia bisa menempel poster dengan baik dan juga bisa bersih-bersih. Awalnya mereka mengatakan mereka tidak bisa membayar Hoon tapi akhirnya mereka setuju mempekerjakan Hoon.
Ga In sudah tiba di depan shopping mall saat Hoon menelponnya. Hoon agak kaget karena Ga In benar-benar datang ke shopping mall, Hoon ingin menemani Ga In, khawatir jika mereka hanya penipu dan akan memanfaatkan Ga In saja.
Tapi Ga In berkata ia ingin melakukan hal lain selain salon dan melihat dunia yang lain dan ia ingin melakukannya sendiri, tidak ingin bergantung pada Hoon.
Saat menemui wanita yang menawarkan pekerjaan model padanya, Ga In kaget karena ternyata ia harus memakai bantalan di perutnya. Wanita itu mengatakan mereka akan melaunching sebuah website fashion untuk wanita hamil, hanya saja wanita yang benar hamil tidak bisa melakukannya karena merasa tidak nyaman. Wanita itu menilai Ga In yang terlihat polos dan fresh sangat cocok dengan image wanita muda hamil yang mereka cari. Jika Ga In tidak ingin melakukannya, ada orang lain yang mau.
Wanita itu mempersilahkan Ga In untuk berpikir terlebih dahulu, namun Ga In dengan yakin mau melakukannya.
Tae Oh pergi ke toko ponsel dan membelikan ponsel untuk Song Yi. Di rumah, ia jadi bingung sendiri, merasa serba salah, memikirkan bagaimana cara memberikannya pada Song Yi. Ia merasa lebih mudah saat ia belum menyadari perasaannya pada Song Yi.
Tae Oh datang ke salon Ga In, meminta Ga In memotong rambutnya. Ga In memastikan apa Tae Oh yakin karena saat ini Tae Oh terlihat keren dengan gaya rambutnya itu. Tapi Tae Oh sudah yakin dan tetap meminta Ga In memotong rambutnya.
Ga In tetap tidak mau dan membujuk Tae Oh untuk dikeramas saja. Ia tau dari Song Yi bahwa Tae Oh baru putus dari Miranda Kerr jadi kalau Tae Oh memotong rambutnya karena putus maka Tae Oh pasti akan segera menyesal nantinya.
Saat sedang dikeramas, Ga In bertanya apa Tae Oh benar-benar menyukai gadis itu.
Tae Oh tidak menjawab, ia malah menanyakan pendapat Ga In, menurut Ga In jika Ga In menyukai seseorang, apakah itu menjadi akhirnya? Apakah Ga In pernah merasa serakah, ingin lebih daripada itu? Seperti ingin berkencan dengannya atau ingin bersamanya.
Ga In sempat terdiam tapi kemudian ia menjawab, "Entahlah. Aku tidak pernah memikirkan hal seperti itu. Aku menyukaimu dan itu sudah cukup bagiku".
"Tapi aku ingin lebih dari itu. Itu sebabnya aku dalam masalah", ucap Tae Oh. Ga In melarang Tae Oh membicarakan gadis lain lebih banyak di depannya karena ia menyukai Tae Oh juga.
Saat makan bersama di kantin, Song Yi mengatakan pada Ji Ahn ia mengkhawatirkan Tae Oh yang tidak pernah terlihat baik setelah putus dari Se Hyun dan Tae Oh juga tidak makan dengan baik.
Ji Ahn kaget mendengar Tae Oh sudah putus. Song Yi berkata ia tidak tau ceritanya karena tidak bisa bertanya lebih banyak pada Tae Oh. Song Yi yakin Tae Oh pasti sangat menyukai gadis itu karena malam saat mereka putus, Tae Oh banyak minum dan berteriak-teriak sendirian.
Kebetulan saat itu Se Hyun masuk ke kantin bersama dengan temannya. Se Hyun melihat Song Yi, begitu juga dengan Song Yi, mereka saling menganggukkan kepala. Song Yi berpikir sejenak lalu memutuskan ingin berbicara dengan Se Hyun, ia berpikir masalahnya ada pada Se Hyun.
Tapi Ji Ahn melarang Song Yi mencampuri urusan Tae Oh dan Se Hyun. Menurut Ji Ahn, itu bukan kesalahan Se Hyun tapi kesalahan Tae Oh.
"Kau tau?", tanya Song Yi bingung.
"Lalu bagaimana bisa kau tidak tau", sahut Ji Ahn, Ji Ahn jadi kesal sendiri. Song Yi jadi bertambah bingung melihat reaksi Ji Ahn.
Melihat Song Yi jadi tidak bersemangat, Ji Ahn berjanji akan menanyakan pada Tae Oh saat mereka bermain basket nanti malam.
Song Yi pulang ke rumah dan menemukan ponsel yang dibelikan Tae Oh untuknya. Song Yi teringat saat Tae Oh membelikannya baju dan peralatan make up untuk kencan pertamanya dengan Ji Ahn. Tiba-tiba Song Yi teringat pertanyaan Ji Ahn, "Kenapa kau berpikir itu hanya sebuah pemberian?"
Song Yi mulai berpikir. Ia merasa semua ini bukan hanya sekedar pemberian. Tae Oh terus... Song Yi teringat bagaimana baiknya Tae Oh padanya sejak mereka di smu.
Song Yi teringat pembicaraanya dengan Ji Ahn tadi di kantin, Song Yi tidak percaya, mungkinkan Tae Oh putus karena dirinya? Song Yi teringat Tae Oh marah padanya setelah pulang dari bertemu dengan Se Hyun.
Tae Oh masuk ke dalam apartemen untuk mengambil minuman di kulkas, dengan agak ragu, Song Yi menanyakan Tae Oh darimana karena ia tidak melihat Tae Oh di kampus. "Bukan urusanmu", sahut Tae Oh dengan nada ketus.
Song Yi menanyakan tentang ponsel, Tae Oh mengatakan ia hanya sekedar membelinya saja.
Tae Oh berjalan keluar dari apartemen, tapi ia berhenti karena Song Yi ingin menanyakan sesuatu padanya. "Kau... mungkinkah... apa mungkin...".
Tae Oh berbalik, mendekati Song Yi dengan ekpresi marah, balik bertanya, "Apa?".
Song Yi masih belum bisa menanyakan apa yang ingin ia tanyakan. Ia hanya minta Tae Oh mengatakan padanya yang sejujurnya dan jangan menghindar. "Apakah kau... apakah kau...", Song Yi masih tidak bisa menanyakannya.
Tae Oh jadi marah, setengah akan menangis, "Kau juga tidak bisa bertanya padaku. Kau tidak bisa bertanya karena kau takut. Jadi bagaimana aku bisa menjawabmu? Bagaimana aku bisa menjawab sementara kau tidak bisa bertanya. Saat ini hatiku sedang bingung.Kau ingin aku bagaimana?".
Namun Song Yi tetap meminta Tae Oh mengatakan padanya.
Tae Oh teringat Song Yi pernah meminta Tae Oh untuk tidak menutup matanya lagi karena seburuk apa pun itu atau semenakutkan apa pun itu, ia ingin tau. "Kalau kau tau, apa yang akan kau lakukan? Kau ingin aku mengatakan padamu? Saat ini aku sedang susah karena aku tidak tau apa yang sebaiknya aku lakukan denganmu. Kau tidak akan bisa mengatakan apa pun kalaupun aku memintamu. Dan sekarang... kau menangis... hatiku sakit. Jika aku memikirkan Ji Ahn... aku merasa diriku brengsek. Jadi apa yang bisa aku katakan padamu?", teriak Tae Oh.
Song Yi terdiam. Tae Oh meminta Song Yi bertanya padamu karena jika Song Yi bertanya ia akan mengatakannya pada Song Yi. Tapi Song Yi masih tidak bisa bertanya. Tae Oh menebak Song Yi juga pasti memikirkan Ji Ahn, oleh sebab itu Song Yi juga tidak bisa bertanya. "Hatimu sakit karena memikirkan Ji Ahn. Oleh sebab itu jika aku tidak bisa mengatakannya padamu, biarkan saja", pinta Tae Oh.
Tae Oh mengambil ponsel dari tangan Song Yi dan melemparnya, "Jangan tanya". Dan Tae Oh pun keluar dari apartemen meninggalkan Song Yi yang menangis.
Di luar, ternyata Ji Ahn sudah ada di sana. Mereka saling menatap dan kemudian Ji Ahn mengajak Tae Oh main basket. Dan permainan basket antara Tae Oh dan Ji Ahn berubah menjadi perkelahian.
=== Bab 22 - Aku Ingin Tau Apa Yang Akan terjadi Setelah Usia 20 Tahun! ===
Saat Hoon tiba, kebetulan Ji Ahn akan pergi. Hoon kaget melihat wajah Ji Ahn, mengira permainan basket kali ini benar-benar kasar. Ji Ahn menyuruh Hoon berbicara pada Tae Oh saja.
Hoon mendekati Tae Oh yang tiduran di lapangan. Hoon lebih kaget lagi dan bertanya ada apa, apa mereka berkelahi, apa ayah Tae Oh menaikkan uang sewa lagi. Tapi Tae Oh tidak mau menjawab. Hoon sempat memikirkan sesuatu tapi tidak jadi menanyakannya dan bertanya apa Tae Oh baik-baik saja.
"Aku baik-baik saja...", jawab Tae Oh.
Perhatian Hoon teralihkan saat Ga In mengirimkan foto shootnya di grup. Ga In meminta teman-temannya memberinya selamat karena ia hamil.
Hoon langsung kesal, mencengkeram kerah baju Tae Oh, menuduh Tae Oh yang melakukannya, tidak heran kenapa Ji Ahn marah pada Tae Oh. Tae Oh bertambah kesal, melihat pesan di ponsel Hoon. Tae Oh kaget dan mengatakan bukan dia yang melakukannya.
"Lalu siapa lagi??", marah Hoon.
Tae Oh memukul kepala Hoon, menyuruh Hoon berpikir, bagaimana bisa dalam satu hari perut Ga In jadi seperti itu. :-P
Hoon baru sadar dan baru melepaskan Tae Oh.
Song Yi menunggu Ji Ahn pulang di depan toko ayam goreng Ji Ahn. Ji Ahn melihat Song Yi yang menatapnya khawatir dan tersenyum.
"Song Yi, aku tidak menyalahkanmu karena kau tidak tau. Sudah cukup lama, aku juga tidak tau. Dan Tae Oh sendiri juga tidak tau...", ucap Ji Ahn saat Song Yi mengoleskan salep di lukanya.
Song Yi menundukkan kepalanya. Ji Ahn bertanya bisakah Song Yi putus darinya. Song Yi menggelengkan kepalanya. Ji Ahn berkata Tae Oh tidak mengatakan apa pun pada Song Yi atau pun padanya, mereka hanya berkelahi saat bermain basket dan tidak akan terjadi lagi di masa akan datang.
Ga In mengirimkan pesan di grup : Cepat selesaikan main basket dan ayi berkumpul di tempat Tae Oh. Aku yang akan traktir hari ini.
Ji Ahn memperlihatkan pesan Ga In pada Song Yi dan mengajak Song Yi pergi ke tempat Tae Oh.
Tae Oh mengatakan pada Hoon, ia tidak akan pergi. Tapi Hoon tidak peduli, karena ia ingin pergi dan meninggalkan Tae Oh begitu saja.
Ga In bertanya kenapa Tae Oh berkelahi dengan Ji Ahn. Tapi Tae Oh yang menjahit mulutnya dengan jari tangannya dan tersenyum. Ga In berkata ia akan memerahi Ji Ahn karena sudah merusak wajah tampan Tae Oh.
Hoon menyuruh Ga In melihat wajah Ji Ahn juga nanti karena wajah Ji Ahn juga tidak ada bedanya dengan wajah Tae Oh.
"Aku benar-benar menghancurkannya...", sahut Tae Oh.
Ji Ahn dan Song Yi datang. "Hanya orang yang kalah yang bicara banyak setelah berkelahi", sahut Ji Ahn, sudah seperti biasa lagi seolah-olah tidak ada yang terjadi.
Ga In akan menanyakan alasan mereka berkelahi, tapi Ji Ahn memotong pertanyaan Ga In dengan memberinya sekotak ayam goreng. Lalu Ji Ahn bertanya apa Tae Oh baik-baik saja.
Tae Oh jadi sewot lagi dan kemudian ia sadar dan melirik Song Yi, lalu terdiam. Song Yi memberikan obat pada Tae Oh. Tae Oh menerimanya dengan kasar dan pergi ke tempat yang lain. Ga In mengikuti Tae Oh.
Ga In menawarkan bantuannya untuk mengoleskan salep di luka Tae Oh. "Jangan berkelahi. Walau bagaimanapu kau tidak mampu mengalahkan Ji Ahn karena kau tidak punya keinginan untuk mengalahkannya", ucap Ga In.
Tae Oh hanya diam. Lalu Ga In berkata lagi, "Walaupun kau berhasil mengalahkannya, kau tidak akan bisa tidur dengan nyenyak. Karena kau akan merasa tidak nyaman. Aku menyukaimu karena kau adalah orang bodoh yang seperti itu". Ga In tersenyum pada Tae Oh dan mengajak Tae Oh bergabung bersama teman yang lain saat Hoon memanggil mereka untuk bersulang.
Hoon mengajak teman-temannya bersulang untuk merayakan umur 20 tahun. Tapi teman-temannya tidak ada yang mau. Lalu Hoon mengajak mereka bersulang untuk alasan-alasan yang baik. Ia sudah melakukan pekerjaan yang mirip dengan impiannya, Ga In sudah menemukan pekerjaan di dunia yang sama sekali berbeda, Tae Oh sudah menemukan hal yang ia sukai, dan Ji Ahn dan Song Yi sedang jatuh cinta.
Saat Hoon mengatakan itu, Tae Oh melirik pada Ji Ahn dan Song Yi dengan sedih. Hoon merasa umur 20 tahun itu benar-benar sempurna. Ga In dan Song Yi tidak setuju, menurut Song Yi ia masih merasa belum dewasa, Ji Ahn juga merasa ia belum mengetahui apa yang ia inginkan.
Hoon meminta teman-temannya melupakan semuanya dan penasaran apa yang akan terjadi saat mereka semuanya berusia 21 tahun. Kali ini Tae Oh setuju dengan Hoon. Sementara Song Yi, ia penasaran apa yang akan terjadi pada mereka saat mereka semua berusia 30 tahun
"Apa kalian berpikir saat itu kita masih berteman?", tanya Ga In.
"Mungkin saja. Selamanya", sahut Ji Ahn. Ji Ahn melihat pada Tae Oh dan tersenyum pada Tae Oh. Tae Oh tersenyum juga dan mereka berbaikan kembali.
Song Yi membantu Tae Oh mencuci piring. Mereka saling lirik tapi tidak berbicara apa pun. Suasana menjadi canggung.
Song Yi pamit pergi tidur setelah beres mencuci piring.
Tae Oh memanggil Song Yi dan kemudian membalikkan Song Yi supaya menghadap ke arahnya. Tae Oh menutup mata Song Yi dan menyuruh Song Yi menutup matanya dan hanya mendengarkan saja karena apa yang akan ia ucapkan ini mungkin akan membuat Song Yi bad mood.
"Aku tidak bisa menjawabmu tadi. Han Song Yi... aku tidak menyukaimu. Kau bukan tipeku. Aku benci rambut pendekmu. Aku benci mata kecilmu. Aku tidak suka karena kau tidak punya lipatan mata. Aku benci karena kau pendek. Aku tidak suka suaramu terutama cara tertawamu. Aku... tidak pernah sekali pun menyukaimu sebagai seorang gadis".
Setelah itu Tae Oh pergi keluar dari apartemennya.
Malam itu Song Yi tidak bisa tidur. Ia memperhatikan Tae Oh yang sedang sibuk di depan laptopnya.
'Tae Oh meninggalkan kami 10 hari kemudian. - Song Yi'.
Tae Oh berdiri di depan apartemennya.
Tae Oh membuat tanda dengan jarinya, seperti memotret.
Lalu berdiri di depan rumah Ga In, membuat tanda yang sama.
Dan terakhir berdiri di depan rumah Ji Ahn, membuat tanda yang sama.
Tae Oh tiba di terminal bus dan melihat Ji Ahn. Mereka saling tersenyum dan Tae Oh bertanya apa yang membuat Ji Ahn datang. Ji Ahn berkata ia mendengar dari ayahnya semalam.
Tae Oh tertawa, jika memang Ji Ahn tau seharusnya Ji Ahn membuat pesta surprise untuknya. Namun Ji Ahn merasa itu tidak perlu karena Tae Oh sendiri yang melarikan diri.
Tae Oh membantah, cepat atau lambat ia tetap harus mengikuti wamil, jadi tidak ada bedanya ikut sekarang atau nanti. Ji Ahn bertanya apa benar Tae Oh akan pergi ke luar negeri setelah selesai wamil.
Tae Oh berkata ia belum tau, ia akan tau saat nanti umurnya 23 tahun.
Ji Ahn ingin mengatakan sesuatu tentang Song Yi tapi Tae Oh memotong ucapan Ji Ahn, menyuruh Ji Ahn mengatakan pada Song Yi supaya tidak lupa mematikan lampu sebelum tidur dan tidak lupa mengunci pintu dan jika ibu tirinya datang dan mengusir Song Yi, Song Yi tidak perlu pindah karena gedung itu milik ibu kandung Tae Oh.
"Katakan juga jangan lupa bayar tagihan dan juga...", Tae Oh tidak tau mau bilang apa lagi.
"Haruskah aku bilang kalau kau mencintanya?", goda Ji Ahn.
"Apa kau sudah gila, brengsek?", sahut Tae Oh.
Ji Ahn tertawa dan lalu berpesan agar Tae Oh menjaga dirinya sendiri dan ia akan menunggu Tae Oh pulang. Tae Oh tertawa, tidak ingin Ji Ahn menunggunya. Lalu Tae Oh meminta Ji Ahn mengatakan satu hal lagi pada Song Yi. "Aku senang orang yang disukai Song Yi adalah kau...".
Ji Ahn tertawa kecil dan kemudian Tae Oh pamit dan naik ke dalam bus.
Di dalam bus, Tae Oh memperlihatkan sebuah foto pada Ji Ahn, ia membawa foto mereka semua bersama. Ji Ahn tertawa.
Bus mundur ke belakang untuk keluar dari parkir.
=== Flashback ===
Saat Tae Oh diam-diam berpamitan pada teman-temannya, Song Yi keluar dan mengucapkan selamat tinggal juga pada Tae Oh yang sudah pergi. Begitu juga dengan Ga In, Hoon, dan Ji Ahn.
=== Flashback End ===
Saat bus berbalik kembali, Tae Oh melihat teman-temannya yang lain juga datang. Tae Oh kaget melihat semua teman-temannya datang.
Ji Ahn membersihkan gedung sendirian dan teringat saat ia bersama Tae Oh sama-sama membersihkan gedung.
Hoon bekerja menempelkan poster-poster.
Ji Ahn dan Hoon bermain basket, tapi tanpa semangat. Terlebih lagi Song Yi dan Ga In, mereka hanya duduk saja, tidak bersorak seperti biasanya.
"Tidak seru tidak ada Tae Oh...", gumam Ga In.
Song Yi berdiri di depan mesin minuman dan merogoh-rogoh dompetnya. Tiba-tiba ia teringat Tae Oh pernah mentraktir minuman untuknya di sana. Song Yi melamun beberapa lama dan baru sadar setelah seseorang di belakangnya menegurnya karena akan membeli minuman juga.
Song Yi menulis surat sambil melihat foto mereka berlima.
Isi surat Song Yi : Terima kasih sudah menjadi cinta pertamaku.
Kembali saat Tae Oh berangkat. Tae Oh turun dari bus dan berteriak, mengajak teman-temannya bertemu lagi saat usia mereka 23 tahun.
"Baik. 23 tahun ya!!!", teriak teman-temannya dan melambaikan tangan mereka pada Tae Oh.
=== TAMAT ===
Komentar :
Senang endingnya tidak dipaksakan.
Awalnya berpikir karena Tae Oh itu LM, endingnya Song Yi bakal sama Tae Oh. Ternyata engga ya... Walaupun gitu, tetap puas dengan endingnya yang ga dipaksakan. Bagi Song Yi, walaupun dia cinta pertamanya, yang paling penting adalah Tae Oh itu sahabatnya yang sangat baik. Song Yi juga ga ingin menyakiti Ji Ahn karena Ji Ahn benar-benar serius dengannya dan terlebih lagi Ji Ahn juga sahabatnya yang baik.
Senang deh, seperti Song Yi, Tae Oh juga lebih mementingkan persahabatan mereka.
Walaupun awalnya sedih, dengan berjalannya waktu Tae Oh pasti bisa mengatasinya. Sayang ya... it's too late for Tae Oh. Mungkin saja kalau saat smu Tae Oh sadar akan perasaannya sendiri, pasti Song Yi sudah menerima Tae Oh... Ya begitulah... :-)
Terima kasih sudah membaca sinopsis di Kdramastory. Ketemu lagi di project selanjutnya ya...
Sinopsis Because It's The First Time Episode 8 Part 2 [End]
![]() |
Credit : OnStyle |
Kdramastory - Tae Oh menemani Hoon memilih-milih baju di toko. Sepertinya Tae Oh menanyakan tentang Ji Ahn di malam saat ia dan Song Yi pergi ke Goonsan, karena Hoon mengatakan malam itu Ji Ahn makan daging babi panggang bersamanya dan Ga In di tempat Ga In.
Melihat Tae Oh terdiam, Hoon menduga sepertinya Tae Oh merisaukan Ji Ahn. Namun Tae Oh menjawab tidak, tapi Ji Ahn mungkin yang risau.
Tapi Hoon berkata Ji Ahn baik-baik saja, bahkan malam itu mereka bersenang-senang. Menurutnya, jika Tae Oh berpikir seperti itu, maka ia dan Song Yi pun tidak bisa berteman lagi.
Ternyata Hoon mengajak Tae Oh ke toko baju karena ia ingin dibelikan baju untuk audisinya nanti sore. Mendengar Hoon akan audisi, dengan baik hati Tae Oh membelikan baju yang diinginkan Hoon, dan bahkan menyuruh Hoon memilih baju yang lebih banyak.
Hoon mengikuti audisinya dan saat audisi selesai, ia menemui pengaudisi untuk menanyakan hasilnya. Pengaudisi mengatakan hasilnya akan keluar bulan depan. Namun Hoon langsung bisa menduga ia tidak lolos dan memohon supaya mereka bisa memberinya pekerjaan yang lain. Ia bisa menempel poster dengan baik dan juga bisa bersih-bersih. Awalnya mereka mengatakan mereka tidak bisa membayar Hoon tapi akhirnya mereka setuju mempekerjakan Hoon.
Ga In sudah tiba di depan shopping mall saat Hoon menelponnya. Hoon agak kaget karena Ga In benar-benar datang ke shopping mall, Hoon ingin menemani Ga In, khawatir jika mereka hanya penipu dan akan memanfaatkan Ga In saja.
Tapi Ga In berkata ia ingin melakukan hal lain selain salon dan melihat dunia yang lain dan ia ingin melakukannya sendiri, tidak ingin bergantung pada Hoon.
Saat menemui wanita yang menawarkan pekerjaan model padanya, Ga In kaget karena ternyata ia harus memakai bantalan di perutnya. Wanita itu mengatakan mereka akan melaunching sebuah website fashion untuk wanita hamil, hanya saja wanita yang benar hamil tidak bisa melakukannya karena merasa tidak nyaman. Wanita itu menilai Ga In yang terlihat polos dan fresh sangat cocok dengan image wanita muda hamil yang mereka cari. Jika Ga In tidak ingin melakukannya, ada orang lain yang mau.
Wanita itu mempersilahkan Ga In untuk berpikir terlebih dahulu, namun Ga In dengan yakin mau melakukannya.
Tae Oh pergi ke toko ponsel dan membelikan ponsel untuk Song Yi. Di rumah, ia jadi bingung sendiri, merasa serba salah, memikirkan bagaimana cara memberikannya pada Song Yi. Ia merasa lebih mudah saat ia belum menyadari perasaannya pada Song Yi.
Tae Oh datang ke salon Ga In, meminta Ga In memotong rambutnya. Ga In memastikan apa Tae Oh yakin karena saat ini Tae Oh terlihat keren dengan gaya rambutnya itu. Tapi Tae Oh sudah yakin dan tetap meminta Ga In memotong rambutnya.
Ga In tetap tidak mau dan membujuk Tae Oh untuk dikeramas saja. Ia tau dari Song Yi bahwa Tae Oh baru putus dari Miranda Kerr jadi kalau Tae Oh memotong rambutnya karena putus maka Tae Oh pasti akan segera menyesal nantinya.
Saat sedang dikeramas, Ga In bertanya apa Tae Oh benar-benar menyukai gadis itu.
Tae Oh tidak menjawab, ia malah menanyakan pendapat Ga In, menurut Ga In jika Ga In menyukai seseorang, apakah itu menjadi akhirnya? Apakah Ga In pernah merasa serakah, ingin lebih daripada itu? Seperti ingin berkencan dengannya atau ingin bersamanya.
Ga In sempat terdiam tapi kemudian ia menjawab, "Entahlah. Aku tidak pernah memikirkan hal seperti itu. Aku menyukaimu dan itu sudah cukup bagiku".
"Tapi aku ingin lebih dari itu. Itu sebabnya aku dalam masalah", ucap Tae Oh. Ga In melarang Tae Oh membicarakan gadis lain lebih banyak di depannya karena ia menyukai Tae Oh juga.
Saat makan bersama di kantin, Song Yi mengatakan pada Ji Ahn ia mengkhawatirkan Tae Oh yang tidak pernah terlihat baik setelah putus dari Se Hyun dan Tae Oh juga tidak makan dengan baik.
Ji Ahn kaget mendengar Tae Oh sudah putus. Song Yi berkata ia tidak tau ceritanya karena tidak bisa bertanya lebih banyak pada Tae Oh. Song Yi yakin Tae Oh pasti sangat menyukai gadis itu karena malam saat mereka putus, Tae Oh banyak minum dan berteriak-teriak sendirian.
Kebetulan saat itu Se Hyun masuk ke kantin bersama dengan temannya. Se Hyun melihat Song Yi, begitu juga dengan Song Yi, mereka saling menganggukkan kepala. Song Yi berpikir sejenak lalu memutuskan ingin berbicara dengan Se Hyun, ia berpikir masalahnya ada pada Se Hyun.
Tapi Ji Ahn melarang Song Yi mencampuri urusan Tae Oh dan Se Hyun. Menurut Ji Ahn, itu bukan kesalahan Se Hyun tapi kesalahan Tae Oh.
"Kau tau?", tanya Song Yi bingung.
"Lalu bagaimana bisa kau tidak tau", sahut Ji Ahn, Ji Ahn jadi kesal sendiri. Song Yi jadi bertambah bingung melihat reaksi Ji Ahn.
Melihat Song Yi jadi tidak bersemangat, Ji Ahn berjanji akan menanyakan pada Tae Oh saat mereka bermain basket nanti malam.
Song Yi pulang ke rumah dan menemukan ponsel yang dibelikan Tae Oh untuknya. Song Yi teringat saat Tae Oh membelikannya baju dan peralatan make up untuk kencan pertamanya dengan Ji Ahn. Tiba-tiba Song Yi teringat pertanyaan Ji Ahn, "Kenapa kau berpikir itu hanya sebuah pemberian?"
Song Yi mulai berpikir. Ia merasa semua ini bukan hanya sekedar pemberian. Tae Oh terus... Song Yi teringat bagaimana baiknya Tae Oh padanya sejak mereka di smu.
Tae Oh selalu baik padaku. Aku selalu memanfaatkannya. - Song Yi
Song Yi teringat pembicaraanya dengan Ji Ahn tadi di kantin, Song Yi tidak percaya, mungkinkan Tae Oh putus karena dirinya? Song Yi teringat Tae Oh marah padanya setelah pulang dari bertemu dengan Se Hyun.
Tae Oh masuk ke dalam apartemen untuk mengambil minuman di kulkas, dengan agak ragu, Song Yi menanyakan Tae Oh darimana karena ia tidak melihat Tae Oh di kampus. "Bukan urusanmu", sahut Tae Oh dengan nada ketus.
Song Yi menanyakan tentang ponsel, Tae Oh mengatakan ia hanya sekedar membelinya saja.
Tae Oh berjalan keluar dari apartemen, tapi ia berhenti karena Song Yi ingin menanyakan sesuatu padanya. "Kau... mungkinkah... apa mungkin...".
Tae Oh berbalik, mendekati Song Yi dengan ekpresi marah, balik bertanya, "Apa?".
Song Yi masih belum bisa menanyakan apa yang ingin ia tanyakan. Ia hanya minta Tae Oh mengatakan padanya yang sejujurnya dan jangan menghindar. "Apakah kau... apakah kau...", Song Yi masih tidak bisa menanyakannya.
Tae Oh jadi marah, setengah akan menangis, "Kau juga tidak bisa bertanya padaku. Kau tidak bisa bertanya karena kau takut. Jadi bagaimana aku bisa menjawabmu? Bagaimana aku bisa menjawab sementara kau tidak bisa bertanya. Saat ini hatiku sedang bingung.Kau ingin aku bagaimana?".
Namun Song Yi tetap meminta Tae Oh mengatakan padanya.
Tae Oh teringat Song Yi pernah meminta Tae Oh untuk tidak menutup matanya lagi karena seburuk apa pun itu atau semenakutkan apa pun itu, ia ingin tau. "Kalau kau tau, apa yang akan kau lakukan? Kau ingin aku mengatakan padamu? Saat ini aku sedang susah karena aku tidak tau apa yang sebaiknya aku lakukan denganmu. Kau tidak akan bisa mengatakan apa pun kalaupun aku memintamu. Dan sekarang... kau menangis... hatiku sakit. Jika aku memikirkan Ji Ahn... aku merasa diriku brengsek. Jadi apa yang bisa aku katakan padamu?", teriak Tae Oh.
Song Yi terdiam. Tae Oh meminta Song Yi bertanya padamu karena jika Song Yi bertanya ia akan mengatakannya pada Song Yi. Tapi Song Yi masih tidak bisa bertanya. Tae Oh menebak Song Yi juga pasti memikirkan Ji Ahn, oleh sebab itu Song Yi juga tidak bisa bertanya. "Hatimu sakit karena memikirkan Ji Ahn. Oleh sebab itu jika aku tidak bisa mengatakannya padamu, biarkan saja", pinta Tae Oh.
Tae Oh mengambil ponsel dari tangan Song Yi dan melemparnya, "Jangan tanya". Dan Tae Oh pun keluar dari apartemen meninggalkan Song Yi yang menangis.
Di luar, ternyata Ji Ahn sudah ada di sana. Mereka saling menatap dan kemudian Ji Ahn mengajak Tae Oh main basket. Dan permainan basket antara Tae Oh dan Ji Ahn berubah menjadi perkelahian.
=== Bab 22 - Aku Ingin Tau Apa Yang Akan terjadi Setelah Usia 20 Tahun! ===
Saat Hoon tiba, kebetulan Ji Ahn akan pergi. Hoon kaget melihat wajah Ji Ahn, mengira permainan basket kali ini benar-benar kasar. Ji Ahn menyuruh Hoon berbicara pada Tae Oh saja.
Hoon mendekati Tae Oh yang tiduran di lapangan. Hoon lebih kaget lagi dan bertanya ada apa, apa mereka berkelahi, apa ayah Tae Oh menaikkan uang sewa lagi. Tapi Tae Oh tidak mau menjawab. Hoon sempat memikirkan sesuatu tapi tidak jadi menanyakannya dan bertanya apa Tae Oh baik-baik saja.
"Aku baik-baik saja...", jawab Tae Oh.
Ji Ahn dan Song Yi... Aku takut kehilangan mereka. Selain itu, semuanya baik-baik saja. - Tae Oh
Perhatian Hoon teralihkan saat Ga In mengirimkan foto shootnya di grup. Ga In meminta teman-temannya memberinya selamat karena ia hamil.
Hoon langsung kesal, mencengkeram kerah baju Tae Oh, menuduh Tae Oh yang melakukannya, tidak heran kenapa Ji Ahn marah pada Tae Oh. Tae Oh bertambah kesal, melihat pesan di ponsel Hoon. Tae Oh kaget dan mengatakan bukan dia yang melakukannya.
"Lalu siapa lagi??", marah Hoon.
Tae Oh memukul kepala Hoon, menyuruh Hoon berpikir, bagaimana bisa dalam satu hari perut Ga In jadi seperti itu. :-P
Hoon baru sadar dan baru melepaskan Tae Oh.
Song Yi menunggu Ji Ahn pulang di depan toko ayam goreng Ji Ahn. Ji Ahn melihat Song Yi yang menatapnya khawatir dan tersenyum.
"Song Yi, aku tidak menyalahkanmu karena kau tidak tau. Sudah cukup lama, aku juga tidak tau. Dan Tae Oh sendiri juga tidak tau...", ucap Ji Ahn saat Song Yi mengoleskan salep di lukanya.
Song Yi menundukkan kepalanya. Ji Ahn bertanya bisakah Song Yi putus darinya. Song Yi menggelengkan kepalanya. Ji Ahn berkata Tae Oh tidak mengatakan apa pun pada Song Yi atau pun padanya, mereka hanya berkelahi saat bermain basket dan tidak akan terjadi lagi di masa akan datang.
Ga In mengirimkan pesan di grup : Cepat selesaikan main basket dan ayi berkumpul di tempat Tae Oh. Aku yang akan traktir hari ini.
Ji Ahn memperlihatkan pesan Ga In pada Song Yi dan mengajak Song Yi pergi ke tempat Tae Oh.
Tae Oh mengatakan pada Hoon, ia tidak akan pergi. Tapi Hoon tidak peduli, karena ia ingin pergi dan meninggalkan Tae Oh begitu saja.
Ga In bertanya kenapa Tae Oh berkelahi dengan Ji Ahn. Tapi Tae Oh yang menjahit mulutnya dengan jari tangannya dan tersenyum. Ga In berkata ia akan memerahi Ji Ahn karena sudah merusak wajah tampan Tae Oh.
Hoon menyuruh Ga In melihat wajah Ji Ahn juga nanti karena wajah Ji Ahn juga tidak ada bedanya dengan wajah Tae Oh.
"Aku benar-benar menghancurkannya...", sahut Tae Oh.
Ji Ahn dan Song Yi datang. "Hanya orang yang kalah yang bicara banyak setelah berkelahi", sahut Ji Ahn, sudah seperti biasa lagi seolah-olah tidak ada yang terjadi.
Ga In akan menanyakan alasan mereka berkelahi, tapi Ji Ahn memotong pertanyaan Ga In dengan memberinya sekotak ayam goreng. Lalu Ji Ahn bertanya apa Tae Oh baik-baik saja.
Tae Oh jadi sewot lagi dan kemudian ia sadar dan melirik Song Yi, lalu terdiam. Song Yi memberikan obat pada Tae Oh. Tae Oh menerimanya dengan kasar dan pergi ke tempat yang lain. Ga In mengikuti Tae Oh.
Ga In menawarkan bantuannya untuk mengoleskan salep di luka Tae Oh. "Jangan berkelahi. Walau bagaimanapu kau tidak mampu mengalahkan Ji Ahn karena kau tidak punya keinginan untuk mengalahkannya", ucap Ga In.
Tae Oh hanya diam. Lalu Ga In berkata lagi, "Walaupun kau berhasil mengalahkannya, kau tidak akan bisa tidur dengan nyenyak. Karena kau akan merasa tidak nyaman. Aku menyukaimu karena kau adalah orang bodoh yang seperti itu". Ga In tersenyum pada Tae Oh dan mengajak Tae Oh bergabung bersama teman yang lain saat Hoon memanggil mereka untuk bersulang.
Hoon mengajak teman-temannya bersulang untuk merayakan umur 20 tahun. Tapi teman-temannya tidak ada yang mau. Lalu Hoon mengajak mereka bersulang untuk alasan-alasan yang baik. Ia sudah melakukan pekerjaan yang mirip dengan impiannya, Ga In sudah menemukan pekerjaan di dunia yang sama sekali berbeda, Tae Oh sudah menemukan hal yang ia sukai, dan Ji Ahn dan Song Yi sedang jatuh cinta.
Saat Hoon mengatakan itu, Tae Oh melirik pada Ji Ahn dan Song Yi dengan sedih. Hoon merasa umur 20 tahun itu benar-benar sempurna. Ga In dan Song Yi tidak setuju, menurut Song Yi ia masih merasa belum dewasa, Ji Ahn juga merasa ia belum mengetahui apa yang ia inginkan.
Hoon meminta teman-temannya melupakan semuanya dan penasaran apa yang akan terjadi saat mereka semuanya berusia 21 tahun. Kali ini Tae Oh setuju dengan Hoon. Sementara Song Yi, ia penasaran apa yang akan terjadi pada mereka saat mereka semua berusia 30 tahun
"Apa kalian berpikir saat itu kita masih berteman?", tanya Ga In.
"Mungkin saja. Selamanya", sahut Ji Ahn. Ji Ahn melihat pada Tae Oh dan tersenyum pada Tae Oh. Tae Oh tersenyum juga dan mereka berbaikan kembali.
Song Yi membantu Tae Oh mencuci piring. Mereka saling lirik tapi tidak berbicara apa pun. Suasana menjadi canggung.
Song Yi pamit pergi tidur setelah beres mencuci piring.
Tae Oh memanggil Song Yi dan kemudian membalikkan Song Yi supaya menghadap ke arahnya. Tae Oh menutup mata Song Yi dan menyuruh Song Yi menutup matanya dan hanya mendengarkan saja karena apa yang akan ia ucapkan ini mungkin akan membuat Song Yi bad mood.
"Aku tidak bisa menjawabmu tadi. Han Song Yi... aku tidak menyukaimu. Kau bukan tipeku. Aku benci rambut pendekmu. Aku benci mata kecilmu. Aku tidak suka karena kau tidak punya lipatan mata. Aku benci karena kau pendek. Aku tidak suka suaramu terutama cara tertawamu. Aku... tidak pernah sekali pun menyukaimu sebagai seorang gadis".
Cinta yang aku tau saat usiaku 20 tahun... berakhir di sini. - Tae Oh
Setelah itu Tae Oh pergi keluar dari apartemennya.
Malam itu Song Yi tidak bisa tidur. Ia memperhatikan Tae Oh yang sedang sibuk di depan laptopnya.
'Tae Oh meninggalkan kami 10 hari kemudian. - Song Yi'.
Tae Oh berdiri di depan apartemennya.
Aku tidak bisa mengatakan padanya aku menyukainya. Ini adalah akhir dari cinta pertamaku. - Tae Oh
Tae Oh membuat tanda dengan jarinya, seperti memotret.
Selamat tinggal, Han Song Yi.. - Tae Oh
Lalu berdiri di depan rumah Ga In, membuat tanda yang sama.
Selamat tinggal, Choi Hoon dan Oh Ga In.. - Tae Oh
Dan terakhir berdiri di depan rumah Ji Ahn, membuat tanda yang sama.
Selamat tinggal, Seo Ji Ahn.. - Tae Oh
Tae Oh tiba di terminal bus dan melihat Ji Ahn. Mereka saling tersenyum dan Tae Oh bertanya apa yang membuat Ji Ahn datang. Ji Ahn berkata ia mendengar dari ayahnya semalam.
Tae Oh tertawa, jika memang Ji Ahn tau seharusnya Ji Ahn membuat pesta surprise untuknya. Namun Ji Ahn merasa itu tidak perlu karena Tae Oh sendiri yang melarikan diri.
Tae Oh membantah, cepat atau lambat ia tetap harus mengikuti wamil, jadi tidak ada bedanya ikut sekarang atau nanti. Ji Ahn bertanya apa benar Tae Oh akan pergi ke luar negeri setelah selesai wamil.
Tae Oh berkata ia belum tau, ia akan tau saat nanti umurnya 23 tahun.
Ji Ahn ingin mengatakan sesuatu tentang Song Yi tapi Tae Oh memotong ucapan Ji Ahn, menyuruh Ji Ahn mengatakan pada Song Yi supaya tidak lupa mematikan lampu sebelum tidur dan tidak lupa mengunci pintu dan jika ibu tirinya datang dan mengusir Song Yi, Song Yi tidak perlu pindah karena gedung itu milik ibu kandung Tae Oh.
"Katakan juga jangan lupa bayar tagihan dan juga...", Tae Oh tidak tau mau bilang apa lagi.
"Haruskah aku bilang kalau kau mencintanya?", goda Ji Ahn.
"Apa kau sudah gila, brengsek?", sahut Tae Oh.
Ji Ahn tertawa dan lalu berpesan agar Tae Oh menjaga dirinya sendiri dan ia akan menunggu Tae Oh pulang. Tae Oh tertawa, tidak ingin Ji Ahn menunggunya. Lalu Tae Oh meminta Ji Ahn mengatakan satu hal lagi pada Song Yi. "Aku senang orang yang disukai Song Yi adalah kau...".
Ji Ahn tertawa kecil dan kemudian Tae Oh pamit dan naik ke dalam bus.
Di dalam bus, Tae Oh memperlihatkan sebuah foto pada Ji Ahn, ia membawa foto mereka semua bersama. Ji Ahn tertawa.
Bus mundur ke belakang untuk keluar dari parkir.
=== Flashback ===
Saat Tae Oh diam-diam berpamitan pada teman-temannya, Song Yi keluar dan mengucapkan selamat tinggal juga pada Tae Oh yang sudah pergi. Begitu juga dengan Ga In, Hoon, dan Ji Ahn.
Berusia 20 tahun tidak ada bedanya dengan 19 tahun. Seperti biasanya, selalu berat dan tidak ada apa-apa. Tapi ada satu keajaiban yaitu kebersamaan kami. Keajaiban dari sebuah persahabatan. - Tae Oh
=== Flashback End ===
Saat bus berbalik kembali, Tae Oh melihat teman-temannya yang lain juga datang. Tae Oh kaget melihat semua teman-temannya datang.
Kami mungkin akan selalu merindukan Tae Oh. - Song Yi
Ji Ahn membersihkan gedung sendirian dan teringat saat ia bersama Tae Oh sama-sama membersihkan gedung.
Saat kami membersihkan gedung. - Song Yi
Hoon bekerja menempelkan poster-poster.
Saat kami bekerja. - Song Yi
Ji Ahn dan Hoon bermain basket, tapi tanpa semangat. Terlebih lagi Song Yi dan Ga In, mereka hanya duduk saja, tidak bersorak seperti biasanya.
"Tidak seru tidak ada Tae Oh...", gumam Ga In.
Kami akan selalu merasa tempat kosong Tae Oh setiap hari. - Song Yi
Song Yi berdiri di depan mesin minuman dan merogoh-rogoh dompetnya. Tiba-tiba ia teringat Tae Oh pernah mentraktir minuman untuknya di sana. Song Yi melamun beberapa lama dan baru sadar setelah seseorang di belakangnya menegurnya karena akan membeli minuman juga.
Saat waktu itu datang, aku mungkin akan menuliskan sebuah surat untuk Yoon Tae Oh. - Song Yi
Song Yi menulis surat sambil melihat foto mereka berlima.
Isi surat Song Yi : Terima kasih sudah menjadi cinta pertamaku.
Mungkin aku tidak akan pernah bisa mengirimkan surat itu padanya. Namun, kenyataannya bahwa aku memiliki seorang teman yang hebat dan bisa diandalkan di usiaku 20 tahun benar-benar sebuah anugerah yang besar. Itu yang akan aku tulis. - Song Yi
Kembali saat Tae Oh berangkat. Tae Oh turun dari bus dan berteriak, mengajak teman-temannya bertemu lagi saat usia mereka 23 tahun.
"Baik. 23 tahun ya!!!", teriak teman-temannya dan melambaikan tangan mereka pada Tae Oh.
=== TAMAT ===
Komentar :
Senang endingnya tidak dipaksakan.
Awalnya berpikir karena Tae Oh itu LM, endingnya Song Yi bakal sama Tae Oh. Ternyata engga ya... Walaupun gitu, tetap puas dengan endingnya yang ga dipaksakan. Bagi Song Yi, walaupun dia cinta pertamanya, yang paling penting adalah Tae Oh itu sahabatnya yang sangat baik. Song Yi juga ga ingin menyakiti Ji Ahn karena Ji Ahn benar-benar serius dengannya dan terlebih lagi Ji Ahn juga sahabatnya yang baik.
Senang deh, seperti Song Yi, Tae Oh juga lebih mementingkan persahabatan mereka.
Walaupun awalnya sedih, dengan berjalannya waktu Tae Oh pasti bisa mengatasinya. Sayang ya... it's too late for Tae Oh. Mungkin saja kalau saat smu Tae Oh sadar akan perasaannya sendiri, pasti Song Yi sudah menerima Tae Oh... Ya begitulah... :-)
Terima kasih sudah membaca sinopsis di Kdramastory. Ketemu lagi di project selanjutnya ya...
Post a Comment