Sinopsis Because It's The First Time Episode 8 Part 1

[Sinopsis Because It's The First Time Episode 7 Part 2]

Sinopsis Because It's The First Time Episode 8 Part 1

Sinopsis Because It's The First Time Episode 8 Part 1
Credit : OnStyle

=== Bab 20 - Kau Bersamaku ===

Kdramastory - Tae Oh menelpon Song Yi dan menanyakan dimana Song Yi. Song Yi mengatakan ia sedang di bus menuju terminal. Tae Oh memarahi Song Yi yang berani pergi begitu saja hanya dengan mengandalkan alamat dan menyuruh Song Yi menunggunya di terminal karena ia akan menyusul sekarang.

Song Yi akan mengatakan sesuatu tapi Tae Oh sudah keburu menutup telpon.

Ji Ahn tidak sengaja bertemu dengan Se Hyun di lift saat ia akan turun ke bawah. Ji Ahn melihat Se Hyun membawa kotak yang berat dan menawarkan bantuannya pada Se Hyun. Ji Ahn berbasa-basi dengan Se Hyun, mengatakan ia mendengar Se Hyun mengadakan seminar dan Tae Oh sangat bersemangat ikut menyiapkannya. Lalu Ji Ahn menanyakan dimana Tae Oh, ia tidak percaya Tae Oh membiarkan Se Hyun membawa kotak seberat itu sendiri.

"Kau tidak tau kemana dia pergi?", tanya Se Hyun balik.

Ji Ahn tidak mengerti dan balik bertanya tapi Se Hyun berkata ia tidak mau memberitahukan karena ia tidak mau menjadi kekanak-kanakan. Se Hyun meminta kembali kotaknya dan keluar dari lift.

Ji Ahn memikirkan ucapan Se Hyun tadi.

Tae Oh tiba di terminal tepat saat Song Yi akan membeli tiket. Song Yi kaget melihat Tae Oh benar-benar menyusulnya ke terminal.

Tae Oh memastikan apakah Song Yi yakin ibunya di Goonsan. Song Yi menganggukkan kepalanya, Song Ah mendengar di telpon dua kali saat bibinya akan mengirim paket. Tae Oh mengajak Song Yi pergi besok saja, tapi Song Yi tetap ingin pergi sekarang karena ia sangat merindukan ibunya.

Tae Oh mengalah. Ia bertanya apa Song Yi sudah makan. Song Yi menggelengkan kepalanya.

Setelah membeli tiket, Tae Oh mengajak Song Yi makan terlebih dahulu. Song Yi menceritakan rahasianya bahwa ia punya cukup banyak uang, ia sudah menabung sejak kelas tiga smu.

Tae Oh bertanya berapa banyak. Song Yi membuat tanda tiga dengan jarinya. Tae Oh mengira Song Yi sudah menabung sebanyak 30 juta won, tapi ternyata hanya 3 juta won. Tae Oh jadi merasa prihatin lagi.

Song Yi bercerita ia membutuhkan uang yang lebih banyak untuk menyewa kamar bulanan, karena semua kamar sewa di lingkungan mereka paling rendah sewanya 5 juta won. Song Yi berencana untuk memberi les privat saat musim dingin nanti.

"Apa di rumahku... tidak nyaman?", tanya Tae Oh.

"Bukan... Sekarang aku sudah menemukan ibuku dan aku ingin tinggal bersama-sama dengan ibu dan adikku". Tae Oh manatap Song Yi sedih. "Kau tau impianku? Harapanku, kami bertiga tersenyum bersama, duduk bersama, dan makan bersama. Sekarang kami tinggal terpisah dan aku sangat merindukan suasana seperti itu. Aku tidak tau sebelumnya kalau suasana seperti itu sangat membahagiakan...", ucap Song Yi lagi.

Melihat Tae Oh hanya diam, Song Yi menyuruh Tae Oh makan juga. Tae Oh mendapatkan telpon dari Ji Ahn, tapi Song Yi melarang Tae Oh memberitahukan Ji Ahn bahwa ia akan pergi menemui ibunya karena itu rahasia.

"Kenapa?".

"Coba seandainya kau jadi aku. Apa kau akan menceritakan hal seperti ini pada orang yang kau suka?", tanya Song Yi. Tapi Tae Oh tidak mau menuruti keinginan Song Yi, ia tidak bisa membohongi Ji Ahn. Dan Tae Oh pun keluar dari restoran untuk menerima telpon dari Ji Ahn.

Ji Ahn meminta Tae Oh membersihkan gedung sendirian karena ia ingin mengambil kerja di tempat lain. Tae Oh kaget, merasa Ji Ahn sudah gila karena masih mau menambah pekerjaan part timenya. Tapi Ji Ahn berkata ia ingin membeli sesuatu.

Dan terlihat, Ji Ahn sedang berada di toko perhiasan, sedang melihat cincin.

"Terserah. Lakukan saja apa yang ingin kau lakukan". sahut Tae Oh, sedikit kesal.

"Kau marah karena aku menyuruhmu membersihkan gedung sendirian?", tanya Ji Ahn sambil tertawa.

"Ga tau...", sahut Tae Oh.

Karena ini menyakitkan hatiku. Kau dan Song Yi juga. Kenapa kalian hidup berdua terlalu berat? - Tae Oh

Song Yi keluar dari restoran dan memberikan tiket Tae Oh pada Tae Oh dan kemudian pergi.

Dari seberang telpon, Ji Ahn menanyakan dimana Tae Oh karena ia melihat Miranda Kerr menyiapkan seminar sendirian.

Dengan jujur, Taeo mengatakan ia sedang bersama Song Yi di terminal dan mereka akan ke Goonsan malam ini.

Ji Ahn kaget. "Kenapa ke Goonsan?".

"Kami akan menemui ibu Song Yi", jawab Tae Oh.

Ji Ahn teringat saat tadi di perpustakaan Song Yi pergi dengan terburu-buru dan tidak mau menceritakan apa pun padanya.

"Jika kami pergi sekarang, aku tidak yakin kami bisa pulang malam ini. Aku akan menelponmu jika sudah sampai di sana", janji Tae Oh. Ji Ahn hanya ber-oo dan kemudian menutup telponnya, wajahnya terlihat kecewa.

Ji Ahn mengembalikan cincin ke tempatnya dan mengatakan pada pemilik toko, ia akan kembali bersama pacarnya nanti.

Tae Oh menyusul Song Yi yang sudah naik ke dalam bus. Song Yi agak kesal karena Tae Oh memberitahukan Ji Ahn. Tapi menurut Tae Oh, Ji Ahn berhak tau karena Ji Ahn pacar Song Yi.

Namun Song Yi tetap pada pendiriannya, ada hal-hal yang tidak ingin ia tunjukkan pada orang yang ia sukai.

"Apa kau menyukai Ji Ahn tanpa tau orang seperti apa Ji Ahn itu? Menurutmu kenapa awalnya dia menolakmu? Apa karena dia benar-benar menolakmu? Bukan. bukan seperti itu. Dia sangat berhati-hati karena dia benar-benar menyukaimu. Itulah sebabnya, dia butuh waktu yang lama untuk membuat keputusan. Di saat dia sudah membuat komitmen, dia akan melakukan yang terbaik untuk membuat hubungan kalian berhasil...", jelas Tae Oh panjang lebar.

"Aku tau...", sahut Song Yi.

Oleh sebab itu, mulai sekarang Tae Oh meminta Song Yi menceritakan apa pun pada Ji Ahn, entah itu tentang ibu Song Yi atau tentang yang lainnya, jangan membuat Ji Ahn khawatir.

Song Yi menghela nafasnya dan melihat ke luar jendela bus.

Ga In dan Hoon mengecek website perusahaan wanita yang menawarinya pekerjaan menjadi model. Dari isi website, Ga In merasa yakin ini bukan penipuan. Tapi Hoon tetap merasa aneh, ia merasa tidak yakin Ga In akan memakai baju seperti itu.

Ji Ahn datang bergabung. Hoon berkata Ji Ahn itu seperti hantu, bisa mengetahui mereka sedang memanggang daging. Ji Ahn hanya tertawa.

Ga In hendak menelpon Tae Oh dan Song Yi tapi Ji Ahn memberitahukan bahwa mereka sedang tidak ada di sini. "Mereka pergi ke Goonsan?", jelas Ji Ahn lagi.

Hoon dan Ga In kaget mendengar Song Yi dan Tae Oh pergi Goonsan dan bertanya kenapa.

"Song Yi menemukan ibunya", jawab Ji Ahn dan tersenyum senang. Hoon dan Ga In juga ikut senang mendengarnya, tapi ketika menunduk, wajah Ji Ahn berubah murung.

Di dalam bus, Song Yi tertidur. Saat kepalanya akan terantuk jendela, Tae Oh menahannya dan menyandarkan kepala Song Yi di bahunya. Tae Oh menatap jendela bus, menatap bayangan dirinya dan Song Yi yang bersandar di bahunya.

"Tapi kenapa Tae Oh yang pergi bukannya kau?", tanya Hoon tidak mengerti. Ga In menyahut, Song Yi dan Tae Oh sudah satu set sejak ayah Song Yi meninggal.

Hoon melirik Ji Ahn, meminta Ji Ahn jujur padanya, menurutnya Ji Ahn pasti merasa terganggu melihat Song Yi tinggal bersama Tae Oh.

Ga In melirik Ji Ahn, seperti tau isi hati Ji Ahn. Ia memarahi Hoon yang bicara sembarangan, menurutnya dengan siapa pun mereka berkencan, mereka tetaplah berteman.

Ji Ahn setuju dengan Ga In, menurutnya tidak ada yang berubah diantara mereka, semua tetap sama seperti biasanya dan juga tetap akan sama walaupun seandainya Hoon dan Ga In juga berkencan.

Ga In jadi marah, kenapa juga ia berkencan dengan Hoon. Hoon menyahut, kenapa tidak, itu mungkin saja terjadi. Tapi Ga In tetap membantah, karena dia menyukai Tae Oh.

Hoon dan Ga In jadi bertengkar. Ji Ahn tersenyum dan melerai mereka, menyuruh mereka makan saja.

Tae Oh dan Song Yi sudah tiba di Goonsan. Melihat alamatnya, Song Yi merasa mereka hampir sampai.

Tae Oh terlihat gelisah, ia menahan Song Yi dan mengajak Song Yi menemui ibunya besok pagi saja karena sekarang sudah larut malam. Tapi Song Yi tidak mau karena mereka sudah sampai di Goonsan.

Song Yi berjalan di depan Tae Oh, merasa sangat senang karena akan bertemu ibunya.

Sebuah mobil datang di depan rumah yang menurut perkiraan Song Yi itu rumah ibunya. Tak lama seorang wanita keluar dari dalam rumah, menyambut pria yang keluar dari dalam mobil.

Tae Oh menarik Song Yi dan memeluknya. "Ada apa denganmu?", tanya Song Yi bingung. Tae Oh hanya menyuruh Song Yi diam sebentar. Song Yi melepaskan diri dari Tae Oh dan berbalik dan langsung terdiam.

Tae Oh menutup mata Song Yi dengan tangannya, tapi Song Yi menggeser tangan Tae Oh supaya ia bisa melihat apa yang terjadi. Song Yi melihat ibunya tertawa senang sambil menggandeng lengan seorang pria dan masuk ke dalam rumah.

Song Yi terdiam dan menahan tangisnya. Tae Oh melihat ekspresi Song Yi saat ini persis sama dengan saat Song Yi kehilangan ayahnya dan saat Song Yi mengetahui ibunya kabur meninggalkan dirinya dan adiknya. Tae Oh menggenggam tangan Son Yi tapi Song Yi menepisnya.

Song Yi menatap Tae Oh marah dan mengeluarkan kemarahannya pada Tae Oh. Ia yakin Tae Oh tau tentang ibunya, oleh sebab itulah Tae Oh mengikutinya sampai ke Goonsan. Ia ingin tau bagaimana Tae Oh bisa tau dan siapa yang memberitahukan Tae Oh, tapi Tae Oh diam saja. Song Yi memukul-mukul Tae Oh sambil menangis, menyalahkan Tae Oh yang tidak memberitahukan tentang ibunya padanya.

Tae Oh diam saja dan kemudian memeluk Song Yi.

Setelah tenang, Song Yi bertanya apa teman-teman mereka yang lain tau tentang ibunya. Tae Oh menggelengkan kepalanya.

Lalu Song Yi bertanya kenapa tadi Tae Oh menutup matanya. Tae Oh mengatakan ia tidak ingin Song Yi melihat pria itu masuk ke dalam rumah ibunya.

Song Yi meminta, lain kali Tae Oh tidak menutup matanya, bahkan jika yang paling buruk ataupun yang paling menakutkan terjadi, ia ingin mengetahuinya. Tae Oh meminta maaf karena ia salah.

Kemudian Song Yi berdiri. Tae Oh mengira Song Yi akan pulang. Tapi kemudian Tae Oh mengikuti arah pandangan Song Yi, Song Yi memandang lurus ke arah rumah ibunya. Tae Oh khawatir Song Yi akan melakukan sesuatu dan mengajak Song Yi pulang. Tapi Song Yi tidak menggubris ajakan Tae Oh dan berjalan cepat ke arah rumah ibunya. Tae Oh terpaksa mengikutinya.

Song Yi dan Tae Oh berdiri di depan pintu rumah ibu Song Yi. Dari situ, mereka bisa mendengar suara ibu dan suara pria itu. Saat itu ibu menyuruh pria itu mengganti bajunya dan ia akan menyiapkan makan malam.

Dengan nada marah, Song Yi berkata ibunya harus tahu bahwa ia tau dan ia datang ke Goonsan dan mengetahui kebenarannya. Kemudian Song Yi melempar ponselnya ke jendela rumah ibunya dan sepertinya mengenai si pria itu. Setelah itu Song Yi dan Tae Oh baru pergi.

Tak lama ibu Song Yi dan pria itu keluar. Pria itu marah-marah dan sepertinya akan melabrak Song Yi. Tapi ibu menahan pria itu karena ibu tau yang melemparkan ponsel itu adalah Song Yi dan Song Yi sudah tau semuanya.

Song Yi berhenti dan berkata pada Tae Oh, "Sekarang ibuku tidak bisa lagi menghubungi dengan nomor itu karena ini menjadi terakhir kalinya aku memakai nomor itu".

Ibu menggenggam ponsel Song Yi tapi tidak mengejar Song Yi.

Malam itu, Ji Ahn duduk di meja di depan apartemen Tae Oh, teringat ucapan Tae Oh yang mengatakan malam ini mereka tidak akan bisa pulang dan berjanji akan menelpon jika sampai di Goonsan. Ji Ahn menelpon Song Yi tapi ponsel Song Yi sudah tidak aktif. Ji Ahn menghela nafasnya, khawatir.

Se Hyun juga melakukan hal yang sama. Ia berdiri lama di depan pagar rumahnya, menunggu telpon dari Tae Oh.

Tae Oh masuk ke dalam kamar dan melihat Song Yi sudah tidur, menghadap ke arah dinding. "Kau sidah tidur?". Song Yi tidak menjawab.

"Han Song Yi, kau sudah tidur?", tanya Tae Oh lagi. Song Yi bergumam, mengiyakan. Tae Oh tertawa kecil, ia merasa tidak bisa membedakan apakah Song Yi memang belum tidur atau sedang berbicara dalam tidur.

Kemudian Tae Oh bertanya, apa Song Yi mengingat Anna Karenina.

=== Flashback ===

Tae Oh menceritakan pada Song Yi bahwa ayahnya yang akan menikah dan menyuruhnya pindah dari rumah. Song Yi yang sedang membaca novel Anna Karenina, memberitahukan Tae Oh seperti apa Anna Karenina itu, seorang wanita yang berselingkuh dari suaminya dan meninggalkan suaminya. Tapi, sebenarnya Anna Karenina bukan wanita seburuk itu, jika membaca novel seluruhnya, sebenarnya ada alasan kenapa Anna Karenina melakukan hal itu.

Song Yi menyuruh Tae Oh menganggap ayahnya seperti Anna Karenina, yaitu hanyalah tokoh fiksi dari sebuah novel. Dengan begitu, rasa sakit hati Tae Oh akan hilang.

=== Flashback End ===

"Saat itu, setelah kau mengatakan itu, aku bisa mengerti ayahku. Sampai sekarang pun saat aku membenci ayahku, aku akan memikirkan Anna Karenina. Kau juga bisa berpikir ibumu seperti itu. Jangan pikirkan dia ibumu, tapi anggap saja dia tokoh fiksi dari sebuah novel", ucap Tae Oh.

Song Yi membalikkan badannya, matanya masih tertutup. Tae Oh menggoyangkan tangannya di depan wajah Song Yi dan tersenyum, ternyata Song Yi memang benar-benar tidur. Dan Tae Oh pun mematikan lampu kamar.

Sebelum tidur, Tae Oh mengatakan ia sangat lega melihat Song Yi dapat tidur dengan nyenyak karena ia tau Song Yi pasti merasa marah pada ibunya.

Tiba-tiba Song Yi berkata dalam tidurnya, "Aku senang kau bersamaku, disini. Itu sebabnya aku baik-baik saja. Tadi... terima kasih sudah menutup mataku".

Tae Oh tidak jadi merebahkan badannya. Ia mengatakan ia sangat benci melihat Song Yi menangis, itulah sebabnya ia menutup mata Song Yi. "Aku benci... melihatmu menangis", ucap Tae Oh lagi.

"Lain kali, tutup lagi mataku. Aku akan menutup mataku dan berpura-pura tidak tau", Song Yi berjanji. Tae Oh menatap Song Yi.

Ji Ahn mengirimkan pesan pada Tae Oh : Tae Oh, ponsel Song Yi dimatikan. Aku tidak akan khawatir karena dia bersamamu. Selamat malam.

Tae Oh teringat ucapan Ji Ahn yang ingin membelikan cincin untuk Song Yi dan ucapan Se Hyun yang mengatakan bahwa Tae Oh tidak tau kenapa Tae Oh bersikap seperti ini.

Aku mencoba berakting seolah-olah tidak tau. Dan aku juga tidak ingin mengakuinya. Aku benar-benar tidak tau awalnya. Sekarang... ini tidak akan berhasil, Ji Ahn. - Tae Oh

Tae Oh menatap Song Yi yang sedang tidur.

'Ji Ahn-na, aku menyukai Song Yi. Sangat. - Tae Oh'.

Tae Oh berusaha sekuat tenaga untuk tidak menangis.

=== Bab 21 - Kau tidak bisa menjawab walaupun aku bertanya! ===

Ji Ahn sedang mengembalikan buku-buku ke rak di perpustakaan. Ia mengkhawatirkan Song Yi dan menelpon Song Yi lagi. Lagi-lagi ponsel Song Yi tidak bisa dihubungi.

Ji Ahn sibuk menuliskan pesan, tidak menyadari Song Yi datang dan mengintip melalui rak buku. Ia baru sadar saat Song Yi pura-pura mengatakan tentang buku yang sudah bisa dipinjam. "Kau!", marah Ji Ahn.

Song Yi tersenyum canggung, merasa bersalah dan cepat-cepat mendekati Ji Ahn, membujuk Ji Ahn agar memaafkannya.

Ji Ahn tidak menjawab tapi ia menanyakan keadaan ibu Song Yi. "O... dia baik-baik saja", Song Yi berbohong. Ji Ahn menanyakan ponsel Song Yi. "O... hilang...", lagi-lagi Song Yi berbohong. Ji Ahn menjadi kesal, karena ia menelpon Song Yi berkali-kali.

Song Yi kaget karena ia pikir Tae Oh sudah cerita pada Ji Ahn saat di kelas. Tapi Ji Ahn mengatakan mereka tidak ada kelas hari ini. Song Yi baru tahu dan membujuk Ji Ahn untuk memaafkannya.

Song Yi membantu Ji Ahn membereskan buku. Ji Ahn melirik Song Yi dan kemudian berkata, "Han Song Yi, mulai sekarang jangan lagi pergi bersama Tae Oh. Sekarang kau sudah punya aku".

Song Yi sedikit terlihat sedih, dan memberitahukan Ji Ahn bahwa Tae Oh juga mengatakan seperti itu padanya. Tapi Song Yi merasa Tae Oh tetap temannya walaupun ia dan Ji Ahn berkencan, ia dan Tae Oh sudah berteman 15 tahun.

"Kalau begitu, perlakukan dia sama seperti kau memperlakukan Hoon. Hoon dan Tae Oh berbeda bagimu", ucap Ji Ahn lagi. Namun Song Yi masih tetap merasa itu karena mereka sudah berteman sangat lama.

"Kenapa kau berpikir itu hanya sebuah pemberian?", tanya Ji Ahn dengan nada sedikit kesal. Song Yi tidak bisa menjawab.

Seminar Se Hyun berjalan dengan baik dan tidak ada masalah apa pun. Tae Oh membantu Se Hyun membereskan peralatan seminar, suasana diantara mereka sedikit berbeda. Dengan sedikit ragu, Tae Oh membuka pembicaraan. Ia berterima kasih karena Se Hyun sudah menyiapkan seminar.

Se Hyun hanya tertawa kecil dan berkata ia tau Tae Oh juga menikmatinya.

Tae Oh berkata ia mulai menyukai seminar tentang film karena Se Hyun dan sekarang semakin menikmatinya.

"Kita memulainya bersama dan aku ingin kita menyelesaikannya bersama juga. Walau bagaimanapun akhir selalu lebih penting daripada permulaan. Hanya karena kau menyukai seseorang... aku pikir akan sulit untuk terus menyukai orang itu. Itu seperti keajaiban", ucap Se Hyun dan kemudian keluar dari ruang seminar. Tae Oh terdiam, memikirkan ucapan Se Hyun.

Di luar gedung seminar, Tae Oh mengajak Se Hyun naik scooternya yang ia parkir di depan gedung yang lain. Tapi Se Hyun mengajak Tae Oh berjalan kaki saja. Tae Oh kaget karena jarak dari kampus ke rumah mereka sangat jauh, butuh tiga jam untuk sampai ke sana. Tapi Se Hyun memaksa, ia tau Tae Oh merasa bersalah padanya, jadi Tae Oh ikut saja...

Tae Oh dan Song Yi akan menyeberang. Se Hyun tidak melihat ada motor yang akan melintas, Tae Oh menarik Se Hyun. Kemudian Tae Oh menggenggam tangan Se Hyun dan Se Hyun membiarkannya.

Sepanjang jalan mereka tidak melepaskan tangan mereka.

Akhirnya mereka sampai di depan rumah Se Hyun. Se Hyun berterima kasih karena Tae Oh sudah menemaninya jalan dan bertanya tentang Goonsan. "Apa baik-baik saja?", tanya Se Hyun lagi.

Tae Oh terdiam. "Sejujurnya... Se Hyun-a..."

Se Hyun tersenyum, "Akhirnya kau tau perasaanmu". Tae Oh terdiam. Kemudian Se Hyun berkata ini adalah pertama kalinya ia berjalan lebih dari tiga jam sebelum putus dengan seorang pria dan juga berpegangan tangan. Se Hyun merasa banyak hal yang pertama kali ia lakukan bersama Tae Oh, pertama kalinya mengatakan rindu pada seorang pria, menunggu pacar di depan kelasnya, menjadi penasaran dengan teman-teman pacarnya. Se Hyun merasa ia benar-benar seperti orang lain.

"Maaf...", hanya itu yang keluar dari mulut Tae Oh.

"Dan ini juga pertama kalinya berkencan dengan seorang idiot yang tidak mengetahui perasaannya sendiri. Tapi paling tidak aku tidak menangis. Aku akan menangis... jika suatu saat nanti bertemu dengan pria yang lebih baik darimu".

"Baik. Aku berharap kau melakukan itu".

"Selamat tinggal. Sangat menyenangkan bersamamu". Dan Se Hyun pun masuk ke dalam rumahnya. Tae Oh hanya diam menatap pagar rumah Se Hyun.

Se Hyun mulai menangis dan Tae Oh bisa mendengarnya dari luar pagar.

Song Yi teringat kembali ucapan Ji Ahn yang melarangnya pergi bersama Tae Oh. Song Yi tidak menyangka ternyata yang ia lakukan itu benar-benar mengganggu Ji Ahn.

Tae Oh datang dan Song Yi menegur Tae Oh yang tidak memberitahukannya akan pulang terlambat.

"Kau bahkan tidak punya ponsel", sahut Tae Oh ketus.

"Paling tidak aku ingin mengucapkan terima kasih karena kau sudah menemaniku ke Goonsan dan membuatkan malan malam".

"Aku tidak memintamu menungguku", sahut Tae Oh, masih dengan nada ketus dan kemudian minum bir yang baru ia ambil dari kulkas.

"Kau mau minum?", tanya Song Yi heran.

"Urus saja urusanmu!".

Song Yi melihat Tae Oh meneguk birnya banyak-banyak dan akan mencegahnya tapi dengan kasar Tae Oh menepis tangan Song Yi. Song Yi jelas kaget karena Tae Oh tidak pernah seperti itu padanya. Tae Oh juga kaget sendiri, tidak menyangka ia akan seperti itu pada Song Yi dan minta maaf dan mengatakan ia sedang bad mood.

"Kenapa? Apa yang terjadi?", tanya Song Yi khawatir.

"Aku dan Se Hyun... putus". Tae Oh berjalan keluar dari apartemennya. Song Yi masih bertanya kenapa, tapi Tae Oh melarang Song Yi mengikutinya karena ia ingin sendiri.

Tae Oh melempar tasnya di atas meja yang ada di depan apartemennya dan merebahkan badannya di sana. Ia mengutuk dirinya sendiri yang jahat pada Se Hyun, pada Ji Ahn dan juga pada Song Yi. Tae Oh marah pada dirinya sendiri dan berteriak-teriak sendiri, mengatai dirinya brengsek.

Song Yi membuka pintu apartemen sedikit, menatap Tae Oh khawatir dan menutup pintu apartemen kembali.

Tae Oh meneguk kembali minumannya sampai habis. Saat membuang kaleng, ia tidak sengaja melihat tiga kaleng minuman lain yang sudah kosong di dekatnya. Tae Oh berpikir sesuatu.

Ji Ahn mampir di sini malam kemarin. - Tae Oh

Bersambung...

[Sinopsis Because It's The First Time Episode 8 Part 2]
Share:

Post a Comment

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes