[Sinopsis Because It's The First Time Episode 6 Part 1]
Kdramastory - Bosan bermain di air, Tae Oh mengajak teman-temannya bersepeda bersama-sama. Awalnya ia mengajak Ji Ahn, tapi Ji Ahn tidak mau. Lalu ia mengajak Song Yi, tanpa sepengetahuan Tae Oh, Ji Ahn menyilangkan tangannya di dadanya, memberi kode pada Song Yi untuk menolak. Song Yi mengerti dan berkata pada Tae Oh ia tidak bisa naik sepeda. Ji Ahn hanya senyam-senyum.
Lalu Tae Oh berteriak pada Hoon dan Ga In yang sedang mojok berdua, mengajak mereka naik sepeda bersama-sama. Hoon menyuruh Ga In berkata tidak. Tae Oh mendekat ke arah Hoon dan Ga In supaya mendengar lebih jelas jawaban Hoon dan Ga In.
Pada saat itulah, Ji Ahn berbisik pada Song Yi, mengajak Song Yi bersepeda diam-diam setelah makan nanti. Song Yi berkata ia tidak bisa naik sepeda. Ji Ahn berjanji akan mengajari Song Yi dan Song Yi pun tersenyum senang.
Tae Oh kembali bertanya pada Hoon dan Ga In. Hoon memegang dagu Ga In, menggelengkan kepala Ga In dengan paksa. Hoon menyuruh Tae Oh bersepeda sendiri saja. Tae Oh kesal dan pergi.
Ga In protes pada Hoon, ia juga ingin bersepeda. Hoon mengajak Ga In naik sepeda couple. Ga In bertanya kenapa harus seperti itu. Hoon jadi salah tingkah dan menjawab tidak tau, ia hanya ingin melakukan itu. Ga In masih protes, ia ingin bersepeda bersama Tae Oh, tapi Hoon langsung memotong ucapan Ga In.
Tae Oh menggerutu, kesal karena tidak seorang pun mau bersepada dengannya. Ia memastikan sekali lagi pada Ji Ahn dan Song Yi, tapi Ji Ahn dan Song Yi kompak tidak mau. Tae Oh juga berteriak lagi pada Hoon dan Ga In, Hoon hanya memberi pandangan tidak peduli.
Bersepeda sendirian membuat Tae Oh tidak bersemangat dan hanya memandangi sepeda sambil menggerutu. Lalu ia melihat sepasang kekasih yang sedang berjalan sambil menuntun sepeda, Tae Oh mendengus, "Aku juga punya pacar tau!". Kemudian ia melihat ada dua orang pria bersepeda bersama, dan dia menggerutu lagi, "Aku juga punya teman tau!".
Tae Oh sangat kaget melihat Hoon sedang membonceng Ga In di kejauhan. Tae Oh berlari ke arah mereka, menyuruh mereka berhenti. Hoon kesal, menyuruh Tae Oh pura-pura tidak melihat mereka. Ga In turun dari boncengan, berlari ke arah Tae Oh dan mengatakan Hoon sangat aneh.
Tae Oh sangat kesal karena merasa ditinggalkan dan bertanya apa Song Yi dan Ji Ahn juga bersepeda sendiri. Hoon tidak tau, tadi mereka bilang mereka akan ke pasar. Lama kelamaan, Tae Oh dan Hoon jadi bertengkar membuat ketahuan pada Ga In bahwa Hoon sudah berbohong dan sudah merencanakan sejak awal.
Tapi pertengkaran mereka terlupakan begitu saja, saat mereka melihat Song Yi sedang belajar bersepeda dengan Ji Ahn. Tae Oh bertambah kesal dan hampir menangis, mereka semua meninggalkanya sendiri.
Song Yi dan Ji Ahn yang asik berdua tidak melihat Tae Oh, Hoon, dan Ga In di depan mereka. Saat Song Yi terjatuh ke rumput, Ji Ahn terlihat khawatir dan berusaha merapikan wambut Song Yi yang menurutnya sedikit berantakan. Suasana menjadi canggung, perlahan Ji Ahn mendekati Song Yi dan meng-kiss Song Yi. Tidak hanya sekali tapi dua kali. Saat mereka berdiri, mereka baru menyadari, teman-teman mereka sudah ada di depan mereka.
"Apa yang baru saja kalian lakukan?" tanya Ga In.
"Kalian baru saja kiss, kan? tanya Hoon.
Tae Oh memandang Song Yi dan Ji Ahn, blank.
Ji Ahn menggenggam tangan Song Yi dan mengumumkan pada teman-temannya bahwa ia dan Song Yi berkencan. Tae Oh menatap Song Yi dan Ji Ahn, masih blank.
Sementara itu, Se Hyun mengambil catatan Tae Oh, menempelkannya di dalam buku agendanya, dan menuliskan catatan :
Kembali pada lima sekawan kita. Ga In dan Hoon terus nyerocos, tidak mepercayai apa yang mereka dengar dan bertanya apa Tae Oh juga merasa itu tidak masuk akal. Tae Oh yang sedari tadi diam, menggelengkan kepalanya dan yang keluar dari mulutnya adalah, "Aku... Aku tidak suka. Aku tidak suka kalian berkencan".
=== Bab - 17 Anehnya, Aku Benci Itu ===
Malamnya, saat makan malam, Song Yi dan Ji Ahn terus saling memperhatikan dan suap-suapan, tidak peduli dengan teman-teman yang memandang mereka tidak percaya. Tae Oh menghela nafas, mengajak Hoon minum, tapi Ga In melarangnya karena Tae Oh harus mengemudi. Terpaksa Tae Oh meletakkan kembali gelasnya.
Ji Ahn dan Song Yi masih suap-suapan. Tae Oh teringat, saat Ji Ahn bercerita tentang gadis yang ia suka, gadis itu cantik, imut, dan polos, begitu kata Ji Ahn saat itu. Tae Oh mendengus. Lalu ia teringat, Song Yi pernah mengatakan cowok yang ia suka adalah cowok yang keren, tampan, dan sangat pintar. Tae Oh memandang mereka tidak percaya.
Hoon menggoyang-goyangkan tangannya didepan Song Yi dan Ji Ahn, "Kalian tidak melihat kami?". Song Yi hanya menatap Hoon sedetik lalu kembali menyuapi Ji Ahn. Ga In merasa Song Yi dan Ji Ahn sudah merasa cukup bahagia hanya dengan melihat satu sama lain.
Ga In merasa Song Yi dan Ji Ahn kejam karena menyembunyikan semuanya dari mereka. Tapi Ji Ahn berkata mereka baru saja berkencan, saat ini mereka tidak lagi sekedar teman dan mereka saling mencintai.
Ga In ingin tau kapan semuanya dimulai, tapi Hoon lebih penasaran tentang kiss mereka tadi, apa itu first kiss mereka? Song Yi dan Ji Ahn berpandangan dan tersenyum malu. Hoon tidak mau mendengar jawaban mereka, sekarang ia malah ingin tau bagaimana rasanya. Lalu Hoon mendeskripsikan sejelas-jelasnya, membuat Tae Oh sedikit kesal.
Tapi belum sempat Ji Ahn dan Song Yi menjawab, Ga In malah bertanya pada Tae Oh kenapa Tae Oh tidak suka Song Yi dan Ji Ahn berkencan. Sekarang semua orang menatap Tae Oh, menunggu jawaban Tae Oh. Tae Oh gelagapan, tidak bisa menjawab dan mengambil gelas minumannya lagi. Kali ini Song Yi yang melarangnya minum, sama sekali tidak boleh. Tae Oh menghela nafasnya, frustasi dan memilih pamit ke luar untuk mencari udara segar.
Setelah Tae Oh pergi, mereka bercanda, membicarakan Tae Oh yang sepertinya Tae Oh tidak suka karena Tae Oh menyukai Ji Ahn. Hoon mengajak mereka berempat bersulang dan memberi selamat pada Song Yi dan Ji Ahn.
Tae Oh duduk di pinggir pantai dan teringat kejadian tadi siang.
Ponsel Tae Oh berbunyi, dari Se Hyun, kali ini mereka tidak ber-video call. Se Hyun menagih janji Tae Oh yang akan memperdengarkan suara ombak padanya dan Tae Oh memperdengarkannya. Tae Oh menanyakan dimana Se Hyun sekarang. "Didepan rumahku. Ditempat dulu kau dan temanmu itu duduk", jawab Se Hyun.
Senyum Tae Oh yang senang karena mendapat telpon dari Se Hyun menghilang. Ia teringat Song Yi yang menangis saat itu. Saat itu Se Hyun pernah berkata padanya bahwa ia pasti menyukai Song Yi karena Song Yi cinta pertama Tae Oh.
Dan sekarang, Tae Oh bertanya kenapa saat itu Se Hyun berpikir Song Yi adalah cinta pertamanya.
"Tau aja. Sebagai teman kau terlalu mengenalnya. Kau selalu berkari padanya kapanpun ia menelponmu", jawab Se Hyun.
"Apa itu sudah cukup menyebutnya sebagai cinta pertamaku?". Se Hyun tidak bisa menjawab. "Untuk teman-temanku yang lain juga sama, tidak berbeda dengan sikapku padanya. Aku sudah melakukan ini sejak lama".
"Kau benar. Kau memang orang yang baik", sahut Se Hyun.
"Dan dengan perasaanku yang hanya sebesar itu padanya, tidak bisa dibilang ia adalah cinta pertamaku. Karena itu terlalu biasa".
"Lalu... cinta bagaimana yang disebut cinta pertama?", tanya Se Hyun.
"Bukankah seharusnya kau akan menangis untuk cinta pertamamu walaupun hanya sekali? Karena kau merindukan orang itu atau saat kau patah hati. Dan aku ingin melakukan hal yang belum pernah aku lakukan sebelumnya, walaupun saat aku berpikir 'ada apa denganku?', aku masih tetap maju dan melakukannya. Menjadi seseorang yang bukan diriku", ucap Tae Oh.
Tae Oh menanyakan pendapat Se Hyun tentang cinta pertama. Se Hyun tidak tau karena ia belum pernah memiliki hubungan seperti itu. Tae Oh menyahut, ia juga belum pernah, belum pernah sedalam itu.
Lalu Se Hyun mengajak Tae Oh memulai cinta pertama mereka yang seperti itu. Tae Oh tertawa, senang dan tidak yakin Se Hyun benar-benar serius. Se Hyun tidak mau menjawab lagi dan cepat-cepat menutup telponya.
Se Hyun mengirim pesan pada Tae Oh : Aku sudah memulainya. Mengatakan pada seorang pria bahwa aku merindukannya. Itu pertama kalinya untukku.
Tae Oh tersenyum bahagia, sejenak melupakan hubungan Song Yi dan Ji Ahn.
Saat akan pulang, Hoon cepat-cepat berlari ke mobil, memilih kursi depan. Ia tidak mau Ga In duduk di sebelah Tae Oh. Ia mengancam Tae Oh, jika berani-berani menerima perasaan Ga In, maka Tae Oh harus berkelahi dengannya dan ia yakin Tae Oh pasti akan kalah karena ia bertekad mempertaruhkan nyawanya demi Ga In. Tae Oh hanya tertawa-tawa, mengiyakan permintaan Hoon. Saat akan berangkat, Tae Oh menyetel musik keras-keras.
Saat dalam perjalanan, Tae Oh, Hoon, dan Ga In bernyanyi-nyanyi keras, mengikuti musik. Song Yi menepuk pundak Tae Oh, meminta Tae Oh mengecilkan volume karena Ji Ahn sudah tidur. Saat Hoon akan mengecilkan suara, Tae Oh yang kembali kesal, memukul tangan Hoon dan mematikan musik.
Tae Oh tidak tahan dan melirik ke kaca spion depan, melihat Ji Ahn yang tidur dengan pulas di bahu Song Yi. Wajah Song Yi terlihat bahagia.
Tae Oh menginjak gas lebih dalam... Sesaat kemudian menggelengkan kepalanya.
Tae Oh menginjak rem tiba-tiba, membuat semua temannya yang tidur, kejedug. Semuanya protes, terlebih Song Yi, protes karena Ji Ahnnya sampai terbangun. Tae Oh berbohong mengatakan ada kucing yang tiba-tiba lewat. :-D
Ga In mengingatkan Tae Oh untuk berhati-hati. Dan Tae Oh pun mulai menjalankan mobilnya. Namun ia kembali teringat kejadian mesra-mesraan Song Yi dan Ji Ahn tadi siang dan saat makan malam tadi, Tae Oh menginjak gas lebih dalam, sama sekali tidak melambatkan laju mobil saat melewati polisi tidur, membuat teman-temannya kembali kejedug... :-D
Teman-temannya kembali protes, Song Yi bahkan mengatai Tae Oh apa ia sudah gila. "Ya, aku memang sudah gila!", sahut Tae Oh dan langsung meminggirkan mobilnya. Mengusir Ji Ahn dan Song Yi keluar...
Bersambung...
[Sinopsis Because It's The First Time Episode 7 Part 1]
Sinopsis Because It's The First Time Episode 6 Part 2
![]() |
Credit : OnStyle |
Kdramastory - Bosan bermain di air, Tae Oh mengajak teman-temannya bersepeda bersama-sama. Awalnya ia mengajak Ji Ahn, tapi Ji Ahn tidak mau. Lalu ia mengajak Song Yi, tanpa sepengetahuan Tae Oh, Ji Ahn menyilangkan tangannya di dadanya, memberi kode pada Song Yi untuk menolak. Song Yi mengerti dan berkata pada Tae Oh ia tidak bisa naik sepeda. Ji Ahn hanya senyam-senyum.
Lalu Tae Oh berteriak pada Hoon dan Ga In yang sedang mojok berdua, mengajak mereka naik sepeda bersama-sama. Hoon menyuruh Ga In berkata tidak. Tae Oh mendekat ke arah Hoon dan Ga In supaya mendengar lebih jelas jawaban Hoon dan Ga In.
Pada saat itulah, Ji Ahn berbisik pada Song Yi, mengajak Song Yi bersepeda diam-diam setelah makan nanti. Song Yi berkata ia tidak bisa naik sepeda. Ji Ahn berjanji akan mengajari Song Yi dan Song Yi pun tersenyum senang.
Tae Oh kembali bertanya pada Hoon dan Ga In. Hoon memegang dagu Ga In, menggelengkan kepala Ga In dengan paksa. Hoon menyuruh Tae Oh bersepeda sendiri saja. Tae Oh kesal dan pergi.
Ga In protes pada Hoon, ia juga ingin bersepeda. Hoon mengajak Ga In naik sepeda couple. Ga In bertanya kenapa harus seperti itu. Hoon jadi salah tingkah dan menjawab tidak tau, ia hanya ingin melakukan itu. Ga In masih protes, ia ingin bersepeda bersama Tae Oh, tapi Hoon langsung memotong ucapan Ga In.
Tae Oh menggerutu, kesal karena tidak seorang pun mau bersepada dengannya. Ia memastikan sekali lagi pada Ji Ahn dan Song Yi, tapi Ji Ahn dan Song Yi kompak tidak mau. Tae Oh juga berteriak lagi pada Hoon dan Ga In, Hoon hanya memberi pandangan tidak peduli.
Bersepeda sendirian membuat Tae Oh tidak bersemangat dan hanya memandangi sepeda sambil menggerutu. Lalu ia melihat sepasang kekasih yang sedang berjalan sambil menuntun sepeda, Tae Oh mendengus, "Aku juga punya pacar tau!". Kemudian ia melihat ada dua orang pria bersepeda bersama, dan dia menggerutu lagi, "Aku juga punya teman tau!".
Tae Oh sangat kaget melihat Hoon sedang membonceng Ga In di kejauhan. Tae Oh berlari ke arah mereka, menyuruh mereka berhenti. Hoon kesal, menyuruh Tae Oh pura-pura tidak melihat mereka. Ga In turun dari boncengan, berlari ke arah Tae Oh dan mengatakan Hoon sangat aneh.
Tae Oh sangat kesal karena merasa ditinggalkan dan bertanya apa Song Yi dan Ji Ahn juga bersepeda sendiri. Hoon tidak tau, tadi mereka bilang mereka akan ke pasar. Lama kelamaan, Tae Oh dan Hoon jadi bertengkar membuat ketahuan pada Ga In bahwa Hoon sudah berbohong dan sudah merencanakan sejak awal.
Tapi pertengkaran mereka terlupakan begitu saja, saat mereka melihat Song Yi sedang belajar bersepeda dengan Ji Ahn. Tae Oh bertambah kesal dan hampir menangis, mereka semua meninggalkanya sendiri.
Song Yi dan Ji Ahn yang asik berdua tidak melihat Tae Oh, Hoon, dan Ga In di depan mereka. Saat Song Yi terjatuh ke rumput, Ji Ahn terlihat khawatir dan berusaha merapikan wambut Song Yi yang menurutnya sedikit berantakan. Suasana menjadi canggung, perlahan Ji Ahn mendekati Song Yi dan meng-kiss Song Yi. Tidak hanya sekali tapi dua kali. Saat mereka berdiri, mereka baru menyadari, teman-teman mereka sudah ada di depan mereka.
"Apa yang baru saja kalian lakukan?" tanya Ga In.
"Kalian baru saja kiss, kan? tanya Hoon.
Tae Oh memandang Song Yi dan Ji Ahn, blank.
Ji Ahn menggenggam tangan Song Yi dan mengumumkan pada teman-temannya bahwa ia dan Song Yi berkencan. Tae Oh menatap Song Yi dan Ji Ahn, masih blank.
Sementara itu, Se Hyun mengambil catatan Tae Oh, menempelkannya di dalam buku agendanya, dan menuliskan catatan :
Untuk pertama kalinya, aku mengatakan pada seorang pria bahwa aku merindukannya. Aku mengatakan itu karena aku memang merindukannya. - Se Hyun
Kembali pada lima sekawan kita. Ga In dan Hoon terus nyerocos, tidak mepercayai apa yang mereka dengar dan bertanya apa Tae Oh juga merasa itu tidak masuk akal. Tae Oh yang sedari tadi diam, menggelengkan kepalanya dan yang keluar dari mulutnya adalah, "Aku... Aku tidak suka. Aku tidak suka kalian berkencan".
=== Bab - 17 Anehnya, Aku Benci Itu ===
Malamnya, saat makan malam, Song Yi dan Ji Ahn terus saling memperhatikan dan suap-suapan, tidak peduli dengan teman-teman yang memandang mereka tidak percaya. Tae Oh menghela nafas, mengajak Hoon minum, tapi Ga In melarangnya karena Tae Oh harus mengemudi. Terpaksa Tae Oh meletakkan kembali gelasnya.
Ji Ahn dan Song Yi masih suap-suapan. Tae Oh teringat, saat Ji Ahn bercerita tentang gadis yang ia suka, gadis itu cantik, imut, dan polos, begitu kata Ji Ahn saat itu. Tae Oh mendengus. Lalu ia teringat, Song Yi pernah mengatakan cowok yang ia suka adalah cowok yang keren, tampan, dan sangat pintar. Tae Oh memandang mereka tidak percaya.
Hoon menggoyang-goyangkan tangannya didepan Song Yi dan Ji Ahn, "Kalian tidak melihat kami?". Song Yi hanya menatap Hoon sedetik lalu kembali menyuapi Ji Ahn. Ga In merasa Song Yi dan Ji Ahn sudah merasa cukup bahagia hanya dengan melihat satu sama lain.
Ga In merasa Song Yi dan Ji Ahn kejam karena menyembunyikan semuanya dari mereka. Tapi Ji Ahn berkata mereka baru saja berkencan, saat ini mereka tidak lagi sekedar teman dan mereka saling mencintai.
Ga In ingin tau kapan semuanya dimulai, tapi Hoon lebih penasaran tentang kiss mereka tadi, apa itu first kiss mereka? Song Yi dan Ji Ahn berpandangan dan tersenyum malu. Hoon tidak mau mendengar jawaban mereka, sekarang ia malah ingin tau bagaimana rasanya. Lalu Hoon mendeskripsikan sejelas-jelasnya, membuat Tae Oh sedikit kesal.
Tapi belum sempat Ji Ahn dan Song Yi menjawab, Ga In malah bertanya pada Tae Oh kenapa Tae Oh tidak suka Song Yi dan Ji Ahn berkencan. Sekarang semua orang menatap Tae Oh, menunggu jawaban Tae Oh. Tae Oh gelagapan, tidak bisa menjawab dan mengambil gelas minumannya lagi. Kali ini Song Yi yang melarangnya minum, sama sekali tidak boleh. Tae Oh menghela nafasnya, frustasi dan memilih pamit ke luar untuk mencari udara segar.
Setelah Tae Oh pergi, mereka bercanda, membicarakan Tae Oh yang sepertinya Tae Oh tidak suka karena Tae Oh menyukai Ji Ahn. Hoon mengajak mereka berempat bersulang dan memberi selamat pada Song Yi dan Ji Ahn.
Tae Oh duduk di pinggir pantai dan teringat kejadian tadi siang.
Aku hanya benci. Kenapa aku merasa seperti itu? - Tae Oh
Ponsel Tae Oh berbunyi, dari Se Hyun, kali ini mereka tidak ber-video call. Se Hyun menagih janji Tae Oh yang akan memperdengarkan suara ombak padanya dan Tae Oh memperdengarkannya. Tae Oh menanyakan dimana Se Hyun sekarang. "Didepan rumahku. Ditempat dulu kau dan temanmu itu duduk", jawab Se Hyun.
Senyum Tae Oh yang senang karena mendapat telpon dari Se Hyun menghilang. Ia teringat Song Yi yang menangis saat itu. Saat itu Se Hyun pernah berkata padanya bahwa ia pasti menyukai Song Yi karena Song Yi cinta pertama Tae Oh.
Dan sekarang, Tae Oh bertanya kenapa saat itu Se Hyun berpikir Song Yi adalah cinta pertamanya.
"Tau aja. Sebagai teman kau terlalu mengenalnya. Kau selalu berkari padanya kapanpun ia menelponmu", jawab Se Hyun.
"Apa itu sudah cukup menyebutnya sebagai cinta pertamaku?". Se Hyun tidak bisa menjawab. "Untuk teman-temanku yang lain juga sama, tidak berbeda dengan sikapku padanya. Aku sudah melakukan ini sejak lama".
"Kau benar. Kau memang orang yang baik", sahut Se Hyun.
"Dan dengan perasaanku yang hanya sebesar itu padanya, tidak bisa dibilang ia adalah cinta pertamaku. Karena itu terlalu biasa".
"Lalu... cinta bagaimana yang disebut cinta pertama?", tanya Se Hyun.
"Bukankah seharusnya kau akan menangis untuk cinta pertamamu walaupun hanya sekali? Karena kau merindukan orang itu atau saat kau patah hati. Dan aku ingin melakukan hal yang belum pernah aku lakukan sebelumnya, walaupun saat aku berpikir 'ada apa denganku?', aku masih tetap maju dan melakukannya. Menjadi seseorang yang bukan diriku", ucap Tae Oh.
Seperti Song Yi dan Ji Ahn. Sesuatu yang seperti itu. - Tae Oh
Tae Oh menanyakan pendapat Se Hyun tentang cinta pertama. Se Hyun tidak tau karena ia belum pernah memiliki hubungan seperti itu. Tae Oh menyahut, ia juga belum pernah, belum pernah sedalam itu.
Lalu Se Hyun mengajak Tae Oh memulai cinta pertama mereka yang seperti itu. Tae Oh tertawa, senang dan tidak yakin Se Hyun benar-benar serius. Se Hyun tidak mau menjawab lagi dan cepat-cepat menutup telponya.
Se Hyun mengirim pesan pada Tae Oh : Aku sudah memulainya. Mengatakan pada seorang pria bahwa aku merindukannya. Itu pertama kalinya untukku.
Tae Oh tersenyum bahagia, sejenak melupakan hubungan Song Yi dan Ji Ahn.
Saat akan pulang, Hoon cepat-cepat berlari ke mobil, memilih kursi depan. Ia tidak mau Ga In duduk di sebelah Tae Oh. Ia mengancam Tae Oh, jika berani-berani menerima perasaan Ga In, maka Tae Oh harus berkelahi dengannya dan ia yakin Tae Oh pasti akan kalah karena ia bertekad mempertaruhkan nyawanya demi Ga In. Tae Oh hanya tertawa-tawa, mengiyakan permintaan Hoon. Saat akan berangkat, Tae Oh menyetel musik keras-keras.
Saat dalam perjalanan, Tae Oh, Hoon, dan Ga In bernyanyi-nyanyi keras, mengikuti musik. Song Yi menepuk pundak Tae Oh, meminta Tae Oh mengecilkan volume karena Ji Ahn sudah tidur. Saat Hoon akan mengecilkan suara, Tae Oh yang kembali kesal, memukul tangan Hoon dan mematikan musik.
Tae Oh tidak tahan dan melirik ke kaca spion depan, melihat Ji Ahn yang tidur dengan pulas di bahu Song Yi. Wajah Song Yi terlihat bahagia.
Anehnya, aku benci. Aku tidak tau kenapa aku benci. - Tae Oh
Tae Oh menginjak gas lebih dalam... Sesaat kemudian menggelengkan kepalanya.
Biarin! Kalau benci ya benci saja! - Tae Oh
Tae Oh menginjak rem tiba-tiba, membuat semua temannya yang tidur, kejedug. Semuanya protes, terlebih Song Yi, protes karena Ji Ahnnya sampai terbangun. Tae Oh berbohong mengatakan ada kucing yang tiba-tiba lewat. :-D
Ga In mengingatkan Tae Oh untuk berhati-hati. Dan Tae Oh pun mulai menjalankan mobilnya. Namun ia kembali teringat kejadian mesra-mesraan Song Yi dan Ji Ahn tadi siang dan saat makan malam tadi, Tae Oh menginjak gas lebih dalam, sama sekali tidak melambatkan laju mobil saat melewati polisi tidur, membuat teman-temannya kembali kejedug... :-D
Teman-temannya kembali protes, Song Yi bahkan mengatai Tae Oh apa ia sudah gila. "Ya, aku memang sudah gila!", sahut Tae Oh dan langsung meminggirkan mobilnya. Mengusir Ji Ahn dan Song Yi keluar...
Bersambung...
[Sinopsis Because It's The First Time Episode 7 Part 1]
Post a Comment