[Sinopsis Because It's The First Time Episode 5 Part 1]
=== Bab 14 - Jangan Menungguku Hari Ini ===
Kdramastory - Song Yi mengeluhkan baju-baju milikinya yang jelek. Ia membongkar isi kopernya, mengeluarkan semua bajunya. Tae Oh hanya diam saja melihat kelakuan Song Yi yang aneh. Sepanjang hari Song Yi terus mengeluh membuat Tae Oh kesal dan memilih menutup telinganya dengan headphone dan mencoba berkonsentrasi pada buku yang sedang dibacanya.
Sekarang Song Yi tiduran di sofa sambil melihat wajahnya sendiri di cermin. Song Yi merasa bukan baju masalahnya, tapi memang wajahnya yang menjadi masalah. Song Yi terus mengeluh, bukan cuma wajahnya, dari ujung kepala hingga ke ujung kaki semuanya bermasalah. Lama kelamaan Tae Oh tidak tahan lagi dan membuka headphonenya, memandang Song Yi marah.
'Beberapa hari yang lalu, aku merasa Song Yi cantik. Aku benar-benar gila. - Tae Oh'.
Tae Oh mengatakan Song Yi memang benar, seluruh tubuh Song Yi memang bermasalah, walaupun softwarenya diubah tidak akan berguna jika memang hardwarenya bermasalah, terutama masalah tinggi badan. Song Yi bertambah sedih dan sekarang Tae Oh membandingnya dirinya dengan Ga In. Menurut Tae Oh, Ga In walaupun pendek tapi memiliki lekukan. Song Yi membenarkan, seluruh tubuhnya bermasalah. Song Yi bahkan melihat ke dalam bajunya dan mengeluhkan dadanya yang kecil.
Tae Oh bertambah kesal, kenapa Song Yi mempermasalahkan itu sekarang, bukannya dari dulu memang kecil... :-P
Song Yi membenarkan. Tae Oh memarahi Song Yi yang mempermasalahkan hal yang sudah lama dan sebaiknya Song Yi diam karena saat ini akhirnya ia memiliki motivasi mempelajari sesuatu yang ia sukai.
"Itu karena aku punya kencan besok...", jawab Song Yi lemah.
"Aku tidak peduli...", teriak Tae Oh dan refleks terdiam setelah mencerna apa yang dikatakan Song Yi. "Kencan?".
Tae Oh masuk ke kelas dan duduk di meja sebelah Ji Ahn, terlihat agak kesal. Ia teringat jawaban Song Yi tadi.
=== Flashback ===
Dengan wajah senang, Song Yi memberitahukan Tae Oh bahwa ia berkencan dengan cowok itu. "Kenapa berkencan dengannya? Apa kau tidak punya harga diri? Apa kau bodoh? Kemarin menangis seperti bayi karena berpikir dia tidak menyukaimu", ucap Tae Oh kesal. Song Yi merengut. "Dan sekarang kau tersenyum karena dia menyukaimu", ucap Tae Oh lagi.
Song Yi tertawa kecil dan menjawab ia memang tidak punya harga diri.
"Apa kau tidak tau caranya jual mahal? Bersikap seperti sedikit membencinya?", tanya Tae Oh lagi.
"Aku tidak tau. Aku sangat menyukainya jadi tidak perlu jual mahal dan aku tidak punya harga diri", sahut Song Yi senang.
=== Flashback End ===
Tae Oh mendengus kesal dan memberitahukan Ji Ahn bahwa Song Yi berkencan dengan si brengsek itu. "Oh... Benarkah?", Ji Ahn pura-pura tidak tau.
"Pokoknya aku tidak setuju mereka berkencan", ucap Tae Oh marah.
"Kenapa?".
"Dia menyakiti hatinya...".
Ji Ahn berkata ia yakin Song Yi sudah membuat keputusan yang benar. Tapi Tae Oh berkata untuk alasan tertentu, ia membenci cowok itu, besok Song Yi akan berkencan dan sejak pagi tadi Song Yi sudah melihat cermin, membongkar isi kopernya untuk mencari baju apa yang akan dipakai. Ji Ahn tersenyum dan mengatakan Song Yi sungguh cute.
"Cute, pant*tmu...", kesal Tae Oh.
Tae Oh melewati sebuah butik dan melihat dress yang cantik. Tae Oh memutuskan untuk masuk ke dalam butik dan meminta penjaga toko mengambilkan baju ukuran terkecil. Tae Oh juga melihat sepatu yang sepertinya cocok untuk dress itu tapi ia tidak tau ukuran sepatu Song Yi, jadi ia memutuskan bertanya di grup : Ada yang tau ukuran sepatu Song Yi? Siapa cepat, dia dapat.
Hoon yang membaca pesan itu berpikir Tae Oh sedang memberi tebak-tebakan dan akan ada hadiah. Ia bertanya pada Ga In berapa ukuran sepatu Song Yi. Ga In menggelengkan kepalanya, tidak tau. Hoon memutuskan menjawab dengan ukuran sepatu ibunya : 24.5 cm! Hadiahnya apa?
Ga In : 24.0 cm. Apa ada hadiahnya?
Hoon kesal karena ternyata Ga In juga ingin dapat hadiah, tapi kemudian ia berubah senang karena Ga In memanggilnya dengan sebutan 'Jagi' yang artinya sayang.
Ji Ahn : Ukuran sepatu Song Yi 23.5 cm.
Song Yi senyum-senyum membaca pesan Ji Ahn.
Di butik, penjaga butik membujuk Tae Oh membeli tas tangan juga karena pacar Tae Oh pasti akan senang. Tae Oh tidak membantah ketika penjaga butik menganggap Tae Oh akan membeli untuk pacarnya, tanpa membantah Tae Oh menanyakan harga tas tangan itu.
Song Yi terus menerus melihat Ji Ahn diam-diam melalui buku-buku yang tersusun di rak. Tiba-tiba Ji Ahn menghilang, membuat Song Yi gelagapan, sibuk mencari Ji Ahn. Dan diam-diam Ji Ahn sudah berdiri di belakang Song Yi, membuat Sonng Yi kaget. "Kenapa melihatku diam-diam?".
"Entahlah, sudah kebiasaan...", sahut Song Yi malu. Ji Ahn tersenyum senang dan menyuruh Song Yi terus begitu karena ia senang melihat Song Yi melakukan itu. Ketika Ji Ahn akan pergi, Song Yi menahannya, menanyakan bagaimana Ji Ahn bisa tau ukuran sepatunya. "Aku tau semuanya. Bagaimana bisa aku tidak tau?", jawab Ji Ahn, membuat Song Yi berjingkrak-jingkrak kesenangan...
Malamnya, Tae Oh memberikan semua yang dibelinya tadi untuk Song Yi dengan gaya sok cool. Tae Oh mendorong tas kantong dengan kakinya. "Apa ini?", tanya Song Yi.
"Sesuatu yang aku pilih sembari lewat...".
"Lalu aku harus bagaimana?".
"Dengan melihat saja, kau tidak tau itu hadiah?", Tae Oh jadi emosi.
"Hadiah? Darimu? Untukku? Kenapa?".
"Kalau tidak mau, lupakan saja...". Song Yi cepat-cepat memeluk tas kantong itu, menghalangi Tae Oh yang akan mengambil kembali hadiahnya dan memastikan sekali lagi apa benar ini semua miliknya. Ia baru sadar kenapa Tae Oh menanyakan ukuran sepatunya tadi siang. Song Yi mulai membongkar tas kantong dan yang pertama ia temukan adalah sekotak make-up.
Song Yi sangat senang mendapatkan lipstik dan menyukai warna lipstik yang dipilih Tae Oh. Song Yi membuka kantong yang lain dan menemukan sebuah dress. Tae Oh pura-pura tidak peduli, menyuruh Song Yi mencoba baju dan sepatunya. Song Yi melihat ke arah Tae Oh dan mengucapkan terima kasih dengan gaya sedikit manja, Song Yi bahkan menjalankan jarinya di kaki Tae Oh, membuat Tae Oh kaget dan merinding... :-P
Song Yi berjanji ia akan baik, benar-benar baik pada Tae Oh. Tae Oh berkata jika memang Song Yi berterima kasih padanya, besok Song Yi harus melakukannya dengan baik besok, jangan sampai diputus dan menangis seperti kemarin-kemarin. Song berjanji tidak akan seperti itu lagi dan menyuruh Tae Oh menunggu sebentar dan kemudian masuk ke dalam.
Song Yi berdehem, membuat Tae Oh yang sedang serius membaca buku terlonjak kaget. Song Yi bahkan mepraktekkan memakai lipstik di depan Tae Oh, membuat Tae Oh tertawa. "Bagaimana penampilanku?", tanya Song Yi. Melihat Tae Oh diam saja, Song Yi menjadi tidak sabar, bertanya lagi bagaimana penampilannya, cantik tidak? Song Yi bahkan bernyanyi-nyanyi di depan Tae Oh.
Tae Oh menganggukkan kepalanya dan memasang wajah tidak peduli, "Cantik... bajunya, sepatunya, dan tasnya...". :-D Song Yi cemberut, menanyakan kembali, ia cantik atau tidak. "Semua benda itu tetap cantik walaupun dipasang di manekin..", sahut Tae Oh. Song Yi mengucapkan terima kasih sekali lagi pada Tae Oh.
Besoknya, sebelum menemui Ji Ahn, Song Yi kembali memoleskan lipstiknya dan kemudian menemui Ji Ahn yang sudah terlebih dahulu menunggu di tempat janjian. Ji Ahn pangling melihat Song Yi, karena ini pertama kalinya ia melihat Song Yi seperti itu dan menurutnya Song Yi terlihat cantik. Song Yi tersenyum senang dan kemudian Ji Ahn mengulurkan tangannya, mengajak Song Yi pergi.
Di jalan, Song Yi dan Ji Ahn melihat badut yang sedang memegang papan bertuliskan 'Foto dengan ponselmu dan dapatkan beli 1 gratis 1'. Song Yi dan Ji Ahn tersenyum senang, kesempatan makan es krim gratis... Dan sama-sama memotret badut itu. Dan mereka mendapatkan 2 es krim yang dibeli dan dua es krim yang gratis.
Di tempat yang lain, mereka menemukan promosi yang lain. 'Tiga pasangan pertama akan mendapatkan gratis karikatur'. Song yi dan Ji Ahn duduk saling berpegangan tangan di depan seorang pelukis yang menggambar karikatur mereka. Ji Ahn mengambil sebuah jepit rambut dari rak di dekatnya dan memasangkannya di rambut Song Yi. Song Yi tidak mau karena harganya mahal, tapi Ji Ahn mendesak, mengatakan bahwa itu sebagai hadiah mengingat momen pertama mereka berkencan. Song Yi sangat senang dan menjepitkannya di rambutnya.
Song Yi dan Ji Ahn pulang sambil berpegangan tangan dan berhenti di depan minimarket karena sudah saatnya Ji Ahn bekerja. Ji Ahn meminta maaf karena tidak bisa mengantar Song Yi pulang.
"Tidak apa-apa. Kita 'kan tinggal di lingkungan yang sama..", ucap Song Yi. Ji Ahn pamit akan masuk ke dalam mini market, tapi Song Yi diam saja, tidak melepaskan pegangan tangannya. Ji Ahn menggoda Song Yi yang tidak melepaskan tangannya, Song Yi baru tersadar dan melepaskan tangan Ji Ahn. Tapi Ji Ahn menggenggam kembali tangan Song Yi, mengingatkan supaya hati-hati di jalan. Ji Ahn melepaskan genggaman tangannya dan masuk ke dalam minimarket.
Setelah Ji Ahn masuk, Song Yi baru sadar, ternyata ia menghilangkan jepit rambut pemberian Ji Ahn. Song Yi sangat panik karena itu adalah hadiah pertama dari Ji Ahn. Song Yi memutuskan kembali menyusuri jalan yang tadi ia lewati.
Tae Oh memberikan banyak buku yang sudah ia baca tentang direktur yang akan dibahas di seminar pada Se Hyun. Ia menyuruh Se Hyun untuk tidak perlu khawatir karena ia sudah menandai bagian yang penting untuk Se Hyun. Se Hyun memuji Tae Oh yang sudah bekerja keras. Tae Oh mengatakan ia menghabiskan waktu satu minggu untuk membaca semuanya. Ketika Se Hyun mengatakan ia akan mengerjakan bagian photoshop, Tae Oh langsung mengatakan ia yang akan mengerjakannya karena iitu adalah hobinya, lagipula ibunya seorang fotografer, jadi ini sudah menjadi bakatnya.
Se Hyun ingin tau, foto seperti apa yang diambil oleh ibu Tae Oh. Tae Oh mengatakan ia akan menunjukkannya ketika suatu saat nanti Se Hyun datang ke tempatnya. Melihat cara Tae Oh yang sangat santai mendekatinya, Se Hyun yakin Tae Oh memang seorang playboy. Tae Oh kontan kaget, merasa tidak nyaman karena ia benar-benar tidak ada maksud lain dari ucapannya tadi.
"Tidak apa. Aku memang ingin ke tempatmu. Kita tinggal di lingkungan yang sama tapi aku belum tau rumahmu, sahut Se Hyun.
"Baiklah. Lain waktu", sahut Tae Oh. Tae Oh yang tersenyum senang tiba-tiba teringat tenda Song Yi yang sekarang ada di dalam apartemennya lengkap dengan segala gantungan underwearnya dan jemuran bajunya.
"Kapan?", tanya Se Hyun. Dengan gugup, Tae Oh menjawab nanti setelah ia bersih-bersih apartemennya.
Se Hyun tertawa kecil dan kemudian mengomentari hujan yang tiba-tiba turun sedangkan ia tidak membawa payung. Dengan sigap, Tae Oh meminta Se Hyun menunggu dan berlari ke luar kafe untuk membeli payung.
Song Yi berlari, berlindung di halte. Ji Ahn mengirimkan pesan, menanyakan apakah Song Yi tiba di rumah dengan aman. Song Yi berpikir sejenak dan menjawab : Ya. Aku sudah di rumah. Jangan khawatir, bekerja saja.
Ji Ahn tersenyum dan melanjutkan lagi pekerjaannya. Song Yi mengeluh karena kehilangan jepit rambut hadiah Ji Ahn dan sekarang baju, sepatu dan tasnya juga basah. Song Yi melihat kantong plastik yang terselip di samping bangku halte dan mengambilnya. Ia menyimpan tas barunya di dalam kantong plastik, Sesaat kemudian, ia memutuskan membuka sepatunya dan menyimpannya di dalam kantong plastik.
Tae Oh kembali dari membeli payung. Melihat wajah Tae Oh yang agak basah, Se Hyun memberikan saputangannya untuk Tae Oh. Tae Oh menerimanya dan mengucapkan terima kasih dan mengelap wajahnya. Se Hyun mengometari Tae Oh yang hanya membeli satu payung saja, dengan santainya Tae Oh mengatakan ia ingin mereka memakainya bersama-sama ketika pulang nanti. Se Hyun hanya tersenyum saja.
Saat Tae Oh mengembalikan saputangan Se Hyun, Song Yi menelponnya. Kali ini Tae Oh tidak menjauh untuk menjawab telpon dari Song Yi. Tae Oh memberitahukan Song Yi bahwa ia sedang di kafe di lingkungan mereka dan bertanya dimana Song Yi. Mendengar Song Yi ada di halte, Tae Oh merasa Song Yi hanya butuh waktu 5 menit untuk sampai di rumah.
Song Yi menanyakan payung dan Tae Oh menjawab ia punya satu. Song Yi merasa lega dan meminta Tae Oh menjemputnya. Tae Oh langsung mengiyakan dan menutup telponnya. Tae Oh memberitahukan Se Hyun bahwa temannya ada di halte dan tidak bawa payung. Tae Oh meminta Se Hyun menunggu sebentar di kafe, ia hanya akan memberikan payung saja.
Tapi belum sempat Tae Oh menyelesaikan ucapannya, Se Hyun menyuruh Tae Oh pergi, jika memang Tae Oh merasa harus pergi. Tae Oh agak kaget mendengar Se Hyun langsung menyuruhnya pergi, tapi kemudian ia mengucapkan terima kasih dan bangkit dari kursinya.
Baru beberapa langkah, Tae Oh berhenti, teringat sudah beberapa kali Se Hyun selalu menyuruhnya pergi. Lalu Tae Oh berbalik, kembali ke tempat Se Hyun, menanyakan kenapa Se Hyun selalu menyuruhnya pergi, apa Se Hyun baik-baik saja jika ia pergi ke orang lain saat mereka sedang ngobrol? Se Hyun diam saja. Tae Oh menyuruh Se Hyun untuk memintanya tidak pergi, mulai hari ini, saat ini juga.
Se Hyun tersenyum dan berkata, "Jangan pergi...".
Tae Oh tersenyum dan duduk kembali di depan Se Hyun. Tae Oh meminta Se Hyun menunggu sebentar karena ia harus mengirim pesan : Song Yi, aku tidak bisa pergi sekarang, telpon yang lainnya saja.
Song Yi tidak peduli karena yakin Tae Oh akan datang dan tetap menunggu.
Tae Oh mengirim pesan lagi : Aku benar-benar tidak bisa datang. Aku tau aku selalu datang walaupun aku bilang tidak. Jangan menungguku hari ini. Aku benar-benar tidak bisa pergi hari ini.
Setelah membaca pesan dari Tae Oh, wajah Song Yi berubah sedih.
Tae Oh mengajak Se Hyun pulang dan mengantarkan Se Hyun pulang ke rumahnya. Song Yi yang tidak mau menghubungi teman-teman yang lain, memutuskan untuk pulang menembus hujan sambil sesekali berteriak dingin. Karena tidak memakai sepatu, tidak sengaja Song Yi menginjak sesuatu yang membuat kakinya berdarah.
Tidak sengaja, Song Yi malah berpapasan dengan Tae Oh. Awalnya Song Yi tidak begitu memperhatikan orang yang berjalan ke arahnya, tapi kemudian Tae Oh memanggilnya. Song Yi terkejut dan hanya bisa berdiri canggung di depan Tae Oh dan Se Hyun...
Bersambung...
[Sinopsis Because It's The First Time Episode 6 Part 1]
Sinopsis Because It's The First Time Episode 5 Part 2
![]() |
Credit : OnStyle |
Kdramastory - Song Yi mengeluhkan baju-baju milikinya yang jelek. Ia membongkar isi kopernya, mengeluarkan semua bajunya. Tae Oh hanya diam saja melihat kelakuan Song Yi yang aneh. Sepanjang hari Song Yi terus mengeluh membuat Tae Oh kesal dan memilih menutup telinganya dengan headphone dan mencoba berkonsentrasi pada buku yang sedang dibacanya.
Sekarang Song Yi tiduran di sofa sambil melihat wajahnya sendiri di cermin. Song Yi merasa bukan baju masalahnya, tapi memang wajahnya yang menjadi masalah. Song Yi terus mengeluh, bukan cuma wajahnya, dari ujung kepala hingga ke ujung kaki semuanya bermasalah. Lama kelamaan Tae Oh tidak tahan lagi dan membuka headphonenya, memandang Song Yi marah.
'Beberapa hari yang lalu, aku merasa Song Yi cantik. Aku benar-benar gila. - Tae Oh'.
Tae Oh mengatakan Song Yi memang benar, seluruh tubuh Song Yi memang bermasalah, walaupun softwarenya diubah tidak akan berguna jika memang hardwarenya bermasalah, terutama masalah tinggi badan. Song Yi bertambah sedih dan sekarang Tae Oh membandingnya dirinya dengan Ga In. Menurut Tae Oh, Ga In walaupun pendek tapi memiliki lekukan. Song Yi membenarkan, seluruh tubuhnya bermasalah. Song Yi bahkan melihat ke dalam bajunya dan mengeluhkan dadanya yang kecil.
Tae Oh bertambah kesal, kenapa Song Yi mempermasalahkan itu sekarang, bukannya dari dulu memang kecil... :-P
Song Yi membenarkan. Tae Oh memarahi Song Yi yang mempermasalahkan hal yang sudah lama dan sebaiknya Song Yi diam karena saat ini akhirnya ia memiliki motivasi mempelajari sesuatu yang ia sukai.
"Itu karena aku punya kencan besok...", jawab Song Yi lemah.
"Aku tidak peduli...", teriak Tae Oh dan refleks terdiam setelah mencerna apa yang dikatakan Song Yi. "Kencan?".
Tae Oh masuk ke kelas dan duduk di meja sebelah Ji Ahn, terlihat agak kesal. Ia teringat jawaban Song Yi tadi.
=== Flashback ===
Dengan wajah senang, Song Yi memberitahukan Tae Oh bahwa ia berkencan dengan cowok itu. "Kenapa berkencan dengannya? Apa kau tidak punya harga diri? Apa kau bodoh? Kemarin menangis seperti bayi karena berpikir dia tidak menyukaimu", ucap Tae Oh kesal. Song Yi merengut. "Dan sekarang kau tersenyum karena dia menyukaimu", ucap Tae Oh lagi.
Song Yi tertawa kecil dan menjawab ia memang tidak punya harga diri.
"Apa kau tidak tau caranya jual mahal? Bersikap seperti sedikit membencinya?", tanya Tae Oh lagi.
"Aku tidak tau. Aku sangat menyukainya jadi tidak perlu jual mahal dan aku tidak punya harga diri", sahut Song Yi senang.
=== Flashback End ===
Tae Oh mendengus kesal dan memberitahukan Ji Ahn bahwa Song Yi berkencan dengan si brengsek itu. "Oh... Benarkah?", Ji Ahn pura-pura tidak tau.
"Pokoknya aku tidak setuju mereka berkencan", ucap Tae Oh marah.
"Kenapa?".
"Dia menyakiti hatinya...".
Ji Ahn berkata ia yakin Song Yi sudah membuat keputusan yang benar. Tapi Tae Oh berkata untuk alasan tertentu, ia membenci cowok itu, besok Song Yi akan berkencan dan sejak pagi tadi Song Yi sudah melihat cermin, membongkar isi kopernya untuk mencari baju apa yang akan dipakai. Ji Ahn tersenyum dan mengatakan Song Yi sungguh cute.
"Cute, pant*tmu...", kesal Tae Oh.
Tae Oh melewati sebuah butik dan melihat dress yang cantik. Tae Oh memutuskan untuk masuk ke dalam butik dan meminta penjaga toko mengambilkan baju ukuran terkecil. Tae Oh juga melihat sepatu yang sepertinya cocok untuk dress itu tapi ia tidak tau ukuran sepatu Song Yi, jadi ia memutuskan bertanya di grup : Ada yang tau ukuran sepatu Song Yi? Siapa cepat, dia dapat.
Hoon yang membaca pesan itu berpikir Tae Oh sedang memberi tebak-tebakan dan akan ada hadiah. Ia bertanya pada Ga In berapa ukuran sepatu Song Yi. Ga In menggelengkan kepalanya, tidak tau. Hoon memutuskan menjawab dengan ukuran sepatu ibunya : 24.5 cm! Hadiahnya apa?
Ga In : 24.0 cm. Apa ada hadiahnya?
Hoon kesal karena ternyata Ga In juga ingin dapat hadiah, tapi kemudian ia berubah senang karena Ga In memanggilnya dengan sebutan 'Jagi' yang artinya sayang.
Ji Ahn : Ukuran sepatu Song Yi 23.5 cm.
Song Yi senyum-senyum membaca pesan Ji Ahn.
Di butik, penjaga butik membujuk Tae Oh membeli tas tangan juga karena pacar Tae Oh pasti akan senang. Tae Oh tidak membantah ketika penjaga butik menganggap Tae Oh akan membeli untuk pacarnya, tanpa membantah Tae Oh menanyakan harga tas tangan itu.
Song Yi terus menerus melihat Ji Ahn diam-diam melalui buku-buku yang tersusun di rak. Tiba-tiba Ji Ahn menghilang, membuat Song Yi gelagapan, sibuk mencari Ji Ahn. Dan diam-diam Ji Ahn sudah berdiri di belakang Song Yi, membuat Sonng Yi kaget. "Kenapa melihatku diam-diam?".
"Entahlah, sudah kebiasaan...", sahut Song Yi malu. Ji Ahn tersenyum senang dan menyuruh Song Yi terus begitu karena ia senang melihat Song Yi melakukan itu. Ketika Ji Ahn akan pergi, Song Yi menahannya, menanyakan bagaimana Ji Ahn bisa tau ukuran sepatunya. "Aku tau semuanya. Bagaimana bisa aku tidak tau?", jawab Ji Ahn, membuat Song Yi berjingkrak-jingkrak kesenangan...
Malamnya, Tae Oh memberikan semua yang dibelinya tadi untuk Song Yi dengan gaya sok cool. Tae Oh mendorong tas kantong dengan kakinya. "Apa ini?", tanya Song Yi.
"Sesuatu yang aku pilih sembari lewat...".
"Lalu aku harus bagaimana?".
"Dengan melihat saja, kau tidak tau itu hadiah?", Tae Oh jadi emosi.
"Hadiah? Darimu? Untukku? Kenapa?".
"Kalau tidak mau, lupakan saja...". Song Yi cepat-cepat memeluk tas kantong itu, menghalangi Tae Oh yang akan mengambil kembali hadiahnya dan memastikan sekali lagi apa benar ini semua miliknya. Ia baru sadar kenapa Tae Oh menanyakan ukuran sepatunya tadi siang. Song Yi mulai membongkar tas kantong dan yang pertama ia temukan adalah sekotak make-up.
Song Yi sangat senang mendapatkan lipstik dan menyukai warna lipstik yang dipilih Tae Oh. Song Yi membuka kantong yang lain dan menemukan sebuah dress. Tae Oh pura-pura tidak peduli, menyuruh Song Yi mencoba baju dan sepatunya. Song Yi melihat ke arah Tae Oh dan mengucapkan terima kasih dengan gaya sedikit manja, Song Yi bahkan menjalankan jarinya di kaki Tae Oh, membuat Tae Oh kaget dan merinding... :-P
Song Yi berjanji ia akan baik, benar-benar baik pada Tae Oh. Tae Oh berkata jika memang Song Yi berterima kasih padanya, besok Song Yi harus melakukannya dengan baik besok, jangan sampai diputus dan menangis seperti kemarin-kemarin. Song berjanji tidak akan seperti itu lagi dan menyuruh Tae Oh menunggu sebentar dan kemudian masuk ke dalam.
Song Yi berdehem, membuat Tae Oh yang sedang serius membaca buku terlonjak kaget. Song Yi bahkan mepraktekkan memakai lipstik di depan Tae Oh, membuat Tae Oh tertawa. "Bagaimana penampilanku?", tanya Song Yi. Melihat Tae Oh diam saja, Song Yi menjadi tidak sabar, bertanya lagi bagaimana penampilannya, cantik tidak? Song Yi bahkan bernyanyi-nyanyi di depan Tae Oh.
Tae Oh menganggukkan kepalanya dan memasang wajah tidak peduli, "Cantik... bajunya, sepatunya, dan tasnya...". :-D Song Yi cemberut, menanyakan kembali, ia cantik atau tidak. "Semua benda itu tetap cantik walaupun dipasang di manekin..", sahut Tae Oh. Song Yi mengucapkan terima kasih sekali lagi pada Tae Oh.
Besoknya, sebelum menemui Ji Ahn, Song Yi kembali memoleskan lipstiknya dan kemudian menemui Ji Ahn yang sudah terlebih dahulu menunggu di tempat janjian. Ji Ahn pangling melihat Song Yi, karena ini pertama kalinya ia melihat Song Yi seperti itu dan menurutnya Song Yi terlihat cantik. Song Yi tersenyum senang dan kemudian Ji Ahn mengulurkan tangannya, mengajak Song Yi pergi.
Di jalan, Song Yi dan Ji Ahn melihat badut yang sedang memegang papan bertuliskan 'Foto dengan ponselmu dan dapatkan beli 1 gratis 1'. Song Yi dan Ji Ahn tersenyum senang, kesempatan makan es krim gratis... Dan sama-sama memotret badut itu. Dan mereka mendapatkan 2 es krim yang dibeli dan dua es krim yang gratis.
Di tempat yang lain, mereka menemukan promosi yang lain. 'Tiga pasangan pertama akan mendapatkan gratis karikatur'. Song yi dan Ji Ahn duduk saling berpegangan tangan di depan seorang pelukis yang menggambar karikatur mereka. Ji Ahn mengambil sebuah jepit rambut dari rak di dekatnya dan memasangkannya di rambut Song Yi. Song Yi tidak mau karena harganya mahal, tapi Ji Ahn mendesak, mengatakan bahwa itu sebagai hadiah mengingat momen pertama mereka berkencan. Song Yi sangat senang dan menjepitkannya di rambutnya.
Song Yi dan Ji Ahn pulang sambil berpegangan tangan dan berhenti di depan minimarket karena sudah saatnya Ji Ahn bekerja. Ji Ahn meminta maaf karena tidak bisa mengantar Song Yi pulang.
"Tidak apa-apa. Kita 'kan tinggal di lingkungan yang sama..", ucap Song Yi. Ji Ahn pamit akan masuk ke dalam mini market, tapi Song Yi diam saja, tidak melepaskan pegangan tangannya. Ji Ahn menggoda Song Yi yang tidak melepaskan tangannya, Song Yi baru tersadar dan melepaskan tangan Ji Ahn. Tapi Ji Ahn menggenggam kembali tangan Song Yi, mengingatkan supaya hati-hati di jalan. Ji Ahn melepaskan genggaman tangannya dan masuk ke dalam minimarket.
Setelah Ji Ahn masuk, Song Yi baru sadar, ternyata ia menghilangkan jepit rambut pemberian Ji Ahn. Song Yi sangat panik karena itu adalah hadiah pertama dari Ji Ahn. Song Yi memutuskan kembali menyusuri jalan yang tadi ia lewati.
Tae Oh memberikan banyak buku yang sudah ia baca tentang direktur yang akan dibahas di seminar pada Se Hyun. Ia menyuruh Se Hyun untuk tidak perlu khawatir karena ia sudah menandai bagian yang penting untuk Se Hyun. Se Hyun memuji Tae Oh yang sudah bekerja keras. Tae Oh mengatakan ia menghabiskan waktu satu minggu untuk membaca semuanya. Ketika Se Hyun mengatakan ia akan mengerjakan bagian photoshop, Tae Oh langsung mengatakan ia yang akan mengerjakannya karena iitu adalah hobinya, lagipula ibunya seorang fotografer, jadi ini sudah menjadi bakatnya.
Se Hyun ingin tau, foto seperti apa yang diambil oleh ibu Tae Oh. Tae Oh mengatakan ia akan menunjukkannya ketika suatu saat nanti Se Hyun datang ke tempatnya. Melihat cara Tae Oh yang sangat santai mendekatinya, Se Hyun yakin Tae Oh memang seorang playboy. Tae Oh kontan kaget, merasa tidak nyaman karena ia benar-benar tidak ada maksud lain dari ucapannya tadi.
"Tidak apa. Aku memang ingin ke tempatmu. Kita tinggal di lingkungan yang sama tapi aku belum tau rumahmu, sahut Se Hyun.
"Baiklah. Lain waktu", sahut Tae Oh. Tae Oh yang tersenyum senang tiba-tiba teringat tenda Song Yi yang sekarang ada di dalam apartemennya lengkap dengan segala gantungan underwearnya dan jemuran bajunya.
"Kapan?", tanya Se Hyun. Dengan gugup, Tae Oh menjawab nanti setelah ia bersih-bersih apartemennya.
Se Hyun tertawa kecil dan kemudian mengomentari hujan yang tiba-tiba turun sedangkan ia tidak membawa payung. Dengan sigap, Tae Oh meminta Se Hyun menunggu dan berlari ke luar kafe untuk membeli payung.
Song Yi berlari, berlindung di halte. Ji Ahn mengirimkan pesan, menanyakan apakah Song Yi tiba di rumah dengan aman. Song Yi berpikir sejenak dan menjawab : Ya. Aku sudah di rumah. Jangan khawatir, bekerja saja.
Ji Ahn tersenyum dan melanjutkan lagi pekerjaannya. Song Yi mengeluh karena kehilangan jepit rambut hadiah Ji Ahn dan sekarang baju, sepatu dan tasnya juga basah. Song Yi melihat kantong plastik yang terselip di samping bangku halte dan mengambilnya. Ia menyimpan tas barunya di dalam kantong plastik, Sesaat kemudian, ia memutuskan membuka sepatunya dan menyimpannya di dalam kantong plastik.
Tae Oh kembali dari membeli payung. Melihat wajah Tae Oh yang agak basah, Se Hyun memberikan saputangannya untuk Tae Oh. Tae Oh menerimanya dan mengucapkan terima kasih dan mengelap wajahnya. Se Hyun mengometari Tae Oh yang hanya membeli satu payung saja, dengan santainya Tae Oh mengatakan ia ingin mereka memakainya bersama-sama ketika pulang nanti. Se Hyun hanya tersenyum saja.
Saat Tae Oh mengembalikan saputangan Se Hyun, Song Yi menelponnya. Kali ini Tae Oh tidak menjauh untuk menjawab telpon dari Song Yi. Tae Oh memberitahukan Song Yi bahwa ia sedang di kafe di lingkungan mereka dan bertanya dimana Song Yi. Mendengar Song Yi ada di halte, Tae Oh merasa Song Yi hanya butuh waktu 5 menit untuk sampai di rumah.
Song Yi menanyakan payung dan Tae Oh menjawab ia punya satu. Song Yi merasa lega dan meminta Tae Oh menjemputnya. Tae Oh langsung mengiyakan dan menutup telponnya. Tae Oh memberitahukan Se Hyun bahwa temannya ada di halte dan tidak bawa payung. Tae Oh meminta Se Hyun menunggu sebentar di kafe, ia hanya akan memberikan payung saja.
Tapi belum sempat Tae Oh menyelesaikan ucapannya, Se Hyun menyuruh Tae Oh pergi, jika memang Tae Oh merasa harus pergi. Tae Oh agak kaget mendengar Se Hyun langsung menyuruhnya pergi, tapi kemudian ia mengucapkan terima kasih dan bangkit dari kursinya.
Baru beberapa langkah, Tae Oh berhenti, teringat sudah beberapa kali Se Hyun selalu menyuruhnya pergi. Lalu Tae Oh berbalik, kembali ke tempat Se Hyun, menanyakan kenapa Se Hyun selalu menyuruhnya pergi, apa Se Hyun baik-baik saja jika ia pergi ke orang lain saat mereka sedang ngobrol? Se Hyun diam saja. Tae Oh menyuruh Se Hyun untuk memintanya tidak pergi, mulai hari ini, saat ini juga.
Se Hyun tersenyum dan berkata, "Jangan pergi...".
Tae Oh tersenyum dan duduk kembali di depan Se Hyun. Tae Oh meminta Se Hyun menunggu sebentar karena ia harus mengirim pesan : Song Yi, aku tidak bisa pergi sekarang, telpon yang lainnya saja.
Song Yi tidak peduli karena yakin Tae Oh akan datang dan tetap menunggu.
Tae Oh mengirim pesan lagi : Aku benar-benar tidak bisa datang. Aku tau aku selalu datang walaupun aku bilang tidak. Jangan menungguku hari ini. Aku benar-benar tidak bisa pergi hari ini.
Setelah membaca pesan dari Tae Oh, wajah Song Yi berubah sedih.
Tae Oh mengajak Se Hyun pulang dan mengantarkan Se Hyun pulang ke rumahnya. Song Yi yang tidak mau menghubungi teman-teman yang lain, memutuskan untuk pulang menembus hujan sambil sesekali berteriak dingin. Karena tidak memakai sepatu, tidak sengaja Song Yi menginjak sesuatu yang membuat kakinya berdarah.
Tidak sengaja, Song Yi malah berpapasan dengan Tae Oh. Awalnya Song Yi tidak begitu memperhatikan orang yang berjalan ke arahnya, tapi kemudian Tae Oh memanggilnya. Song Yi terkejut dan hanya bisa berdiri canggung di depan Tae Oh dan Se Hyun...
Bersambung...
[Sinopsis Because It's The First Time Episode 6 Part 1]
Post a Comment