Sinopsis Yong Pal Episode 6 Part 2

[Sinopsis Yong Pal Episode 6 Part 1]


Sinopsis Yong Pal Episode 6 Part 2

Sinopsis Yong Pal Episode 6 Part 2
Credit : SBS
Kdramastory - Tae Hyun bertemu Cyn di atap rumah sakit. Ia menanyakan tentang pria-pria yang memakai gips, apa mereka adalah orang suruhan Presiden Go? Cyn membenarkannya. Tae Hyun menanyakan tujuan mereka datang ke rumah sakit, apa mereka datang untuk membunuh Miss Young Ae.

Cyn mengatakan mereka datang untuk menyelamatkan Yeo Jin.

Jika memang itu maksud mereka, ia minta Cyn menyampaikan pada Presiden Go untuk menarik surat permintaan kunjungan rumah sakit dari pengadilan, paling lambat besok sore, jika tidak maka Yeo Jin akan mati.

Cyn menjauh dari Tae Hyun dan menelpon Presiden Go. Tidak lama kemudian ia kembali dan memberitahukan Tae Hyun bahwa Presiden Go tidak bisa menarik surat itu. Jika surat itu ditarik sekarang, maka akan timbul banyak kecurigaan. "Seperti yang kuduga", gumam Tae Hyun dalam hati.

Melihat Tae Hyun hanya diam saja, Cyn bertanya apa yang dikhawatirkan oleh Tae Hyun, dirinya sendiri atau Han Yeo Jin. Tae Hyun berkata ia mengkhawatirkan adiknya. Lalu Cyn berkata ia ingin memberitahukan tentang rencana mereka pada Tae Hyun, tapi dengan syarat Tae Hyun memutuskan terlebih dahulu, mau ikut atau tidak. Tae Hyun masih terlihat berpikir. Cyn tidak sabar, ia bertanya apakah ia yang harus memutuskan, hidup atau mati? Segera setelah Tae Hyun menyerahkan Yeo Jin ke Presiden Go, maka Tae Hyun akan mendapatkan uang tunai.

Akhirnya Tae Hyun memutuskan untuk percaya pada Presiden Go dan ikut dengan rencana mereka. Cyn menceritakan rencana mereka, bahwa nanti malam, pukul 2 dini hari akan ada sebuah helikopter akan turun di helipad dengan alasan akan mentransfer pasien darurat. Setelah ia memberikan tanda pada Tae Hyun, maka Tae Hyun akan pergi ke area terlarang dan memindahkan Yeo Jin ke tandu dorong dan bersiap melarikan diri. Lalu dalam persiapan selama sepuluh menit, beberapa orang suruhan Presiden Go akan menyusup ke ruang kontrol untuk mematikan listrik lantai 12 yang akan memutuskan fungsi alarm dan kamera CCTV di lantai 12. Listrik akan mati selama 3 menit, Tae Hyun harus bisa memanfaatkan waktu 3 menit itu untuk keluar dari area terlarang dan tiba di helipad sebelum para security berhasil mengejar mereka. Dengan begitu, maka tugas Tae Hyun selesai. Cyn juga mengatakan jika nanti seluruh area yang akan dilewati oleh Tae Hyun akan bersih dan hanya akan ada orang-orang suruhan Presiden Go.

--

Setelah bertemu Cyn, Tae Hyun kembali ke kamar Yeo Jin dan menceritakan kembali rencana Cyn pada Yeo Jin. Yeo Jin menilai Presiden Go menyiapkan banyak orang dalam rencana ini dan orang yang paling penting dalam rencana itu adalah Tae Hyun. Tae Hyun hanya tersenyum, ia ingin memastikan satu hal sekali lagi pada Yeo Jin, apakah Yeo Jin benar-benar percaya pada Presiden Go?

"Aku percaya". Tae Hyun sedikit ragu karena Presiden Go tau Yeo Jin bisa mati jika ia meminta surat dari pengadilan tapi Presiden Go tetap melakukannya. Namun Yeo Jin berpikir sebaliknya, ia menilai itu adalah sebuah keputusan yang strategis.

"Tapi ia melakukan sebuah keputusan yang strategis atas hidupmu...", sanggah Tae Hyun lagi.

Yeo Jin berkata ia tidak bisa percaya pada orang yang tidak bisa membuat keputusan seperti itu.

Tae Hyun percaya, tapi ia ingin tau apakah Yeo Jin takut. "Tidak", jawab Yeo Jin yakin. Tapi Tae Hyun melihat tangan Yeo Jin gemetaran, Yeo Jin menyamarkannya dengan cara menggenggam tangannya sendiri. Yeo Jin berkata yang ia takutkan tidur di kamar itu selamanya.

"Dari mulai ketua, istri ketua, dan Presiden Go, mereka semua menginginkanmu, tapi jika mereka tidak bisa memilikimu, mereka akan membunuhmu", ucap Tae Hyun masih belum bisa membuat keputusan. Yeo Jin meminta Tae Hyun untuk berpikir sederhana, pilih orang yang kuat bukan orang yang lemah. Tidak ada orang yang baik di dalam bidang ini, ucap Yeo Jin.

"Tapi ada cara yang lain", potong Tae Hyun. Yeo Jin meminta agar Tae Hyun tidak terlalu mengkhawatirkannya karena jika begitu, Tae Hyun akan berakhir terluka. "Aku sudah punya banyak bekas luka", sahut Tae Hyun sambil tersenyum. Tae Hyun mengatakan malam ini Yeo Jin akan dibawa ke Ruang operasi, bukan besok pagi, dan orang yang akan membawa Yeo Jin bukan Chief Lee, tapi dirinya.

Karena bahayanya rencana yang akan dilakukan malam nanti, Tae Hyun memutuskan untuk memenuhi janjinya pada Perawat Song. Ia tidak hanya mentraktir kopi, tapi juga kue Souffle karena Perawat Song sangat menyukainya. Perawat Song sangat terkejut dan senang, sampai-sampai ia memanggil Kepala Perawat untuk mendekat. Kepala Perawat melihat apa yang dibawa Tae Hyun dan tersenyum pada Tae Hyun.

Kemudian Tae Hyun dan Kepala Perawat berbicara di taman atap rumah sakit. Kepala Perawat bertanya kenapa Tae Hyun melakukan hal yang tidak pernah Tae Hyun lakukan sebelumnya, apa yang terjadi pada Tae Hyun? Kepala Perawat menduga Tae Hyun pasti sangat berhasil di lantai 12.

"Apa pentingnya dimana lantai itu? Kau tidak bisa lari dari tempat ini", keluh Tae Hyun. Kepala Perawat terdiam melihat Tae Hyun yang tiba-tiba wajahnya menjadi muram. Kepala Perawat meminta Tae Hyun bercerita padanya. Tae Hyun tersenyum lalu sesaat kemudian wajahnya menjadi serius. Ia memberitahukan bahwa malam ini Young Ae harus mati di ruang operasi.

Tidak diperlihatkan apa yang dibicarakan Tae Hyun dengan Kepala Perawat. Beberapa saat kemudian, terlihat Tae Hyun sendirian di taman atap rumah sakit dan menelpon Chae Young. Ia memberitahukan 'Lantai tiga basemen jam empat pagi' pada Chae Young. Chae Young mengerti dan ia akan bersiap-siap. Namun sebelum Chae Young memutuskan telpon, Tae Hyun meminta Chae Young untuk meninggalkan rumah sakit sekarang juga dan jangan menunjukkan dirinya sama sekali sampai saat itu. Dan Chae Young menyanggupi permintaan Tae Hyun tadi.

Chae Young bergegas mengganti bajunya sambil menelpon ayahnya agar segera menyiapkan orang-orang.

--

Sementara itu di kediaman Do Joon, Sekretaris Do Joon masuk ke ruang Do Joon dengan terburu-buru bahkan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, membuat Do Joon kesal padanya. Tapi sekretarisnya bilang Do Joon harus menerima telpon itu, lalu ia menyerahkan ponselnya pada Do Joon.

"Halo, ini dengan Han", sapa Do Joon. Tidak tau apa yang dibicarakan dan siapa yang menelpon, tapi kemudian wajah Do Joon berubah, ia sangat terkejut dan sepertinya ia sedikit senang dengan berita yang didengarnya itu.

--

Malam itu, Chief Lee mendapatkan telpon dari seseorang. Ia memanggir orang itu dengan sebutan 'Sir', mungkin dari Do Joon. Si penelpon menyuruh Chief Lee melaksanakan rencana mereka sekarang. Setelah mendapatkan telpon itu, Chief Lee terlihat gugup dan takut, ia mengambil minuman keras yang ada di lacinya dan menuangkannya ke gelas yang ada di atas meja dan meminumnya sekali teguk. Wajahnya mengeras, sekarang ia siap melaksanakan tugas yang diberikan padanya.

Chief Lee berjalan ke arah area terlarang. Dari langkahnya terlihat ia berhati-hati, ia juga menyembunyikan gelasnya tadi di balik tangannya. Sesekali ia mengawasi sekelilingnya.

Chief Lee masuk ke kamar Yeo Jin dan mengambil sarung tangan karet yang ada di dekat monitor lalu meletakkan gelas dan sarung tangan karet itu di atas pinggiran tempat tidur Yeo Jin. Sambil menatap Yeo Jin, ia mengambil sebuah dompet kecil (seperti wadah usb pointer, menurut sy) yang berisi dua suntikan dan sebotol kecil obat dan meletakkannya di samping sarung tangan karet.

Chief Lee menghela nafasnya dan mengawasi sekeliling ruangan itu. Lalu ia memakai sarung tangan itu sambil terus berusaha menenangkan dirinya sendiri yang terlihat gemetar dan tetap mengawasi sekelilingnya. Setelah itu ia memasukkan obat ke dalam jarum suntik. "Jangan khawatir. Kau tidak akan merasakan sakit", gumam Chief Lee sambil menyuntikkan obat itu ke dalam cairan infus Yeo Jin.

Chief Lee meresleting kembali dompet itu dan menyimpannya di jasnya. Lalu ia mengambil gelas dan membantingnya ke lantai. Chief Lee menunduk, mengambil pecahan gelas yang agak besar di lantai. Cukup lama Chief Lee menunduk karena ia harus memilih pecahan gelas yang cukup besar, begitu ia akan berdiri, ia mendapati Yeo Jin sudah membuka matanya dan menatap marah padanya. (Ahhkkk... Sumpah. Kaget. Apalagi mata KTH kan tipe yang agak besar... )

Chief Lee sangat terkejut sampai berteriak dan terjatuh di lantai. Ia beringsut ke belakang, menjauh dari tempat tidur Yeo Jin. "Pembunuh! Kau pembunuh!", bisik Yeo Jin marah.

Chief Lee beringsut semakin menjauh dari tempat tidur Yeo Jin. "Kau juga akan berakhir mati di tangan Han Do Joon", bisik Yeo Jin lagi, air matanya mulai mengalir. Chief Lee mulai terlihat tenang, ia melihat sebuah potongan kaca yang cukup besar di dekatnya dan cepat-cepat mengambilnya.

Entah apa yang terjadi, tapi kemudian Chief Lee berlari keluar, di tangannya ada noda darah. Ia memberitahukan dua penjaga di luar bahwa Miss Young Ae berusaha bunuh diri. Ia meminta mereka untuk segera menyiapkan ruang operasi dan kemudian kembali masuk ke dalam kamar Yeo Jin.

Sementara salah seorang dari penjaga berlari ke stasiun perawat, memberitahukan mereka untuk segera menyiapkan ruang operasi karena Miss Young Ae kembali mencoba bunuh diri. Para perawat terkejut, begitu juga dengan Cyn yang kebetulan ada di sana. Ia seperti memikirkan sesuatu.

Sementara itu di dalam kamar Yeo Jin, Chief Lee sudah memindahkan Yeo Jin ke tandu dorong. Leher Yeo Jin sudah diperban dan terlihat penuh darah. Chief Lee menutup seluruh tubuh Yeo Jin dengan kain putih.

Kemudian sekelompok pria berjas rapi datang, sepertinya mereka akan meng-clear-kan area yang akan dilewati Yeo Jin nanti. Mereka menyuruh semua orang masuk ke ruangan yang ada di dekat mereka dan sama sekali tidak boleh keluar. Cyn mengumpat kesal dan menelpon seseorang. Ia berkata singkat, "Plan B".

Tae Hyun juga berpapasan dengan salah seorang penjaga, ia mendorong Tae Hyun agar masuk ke dalam. Tae Hyun tidak senang, ia berkata ia bisa berjalan sendiri. Dari mezanin atas, ia dapat melihat keadaan koridor lantai 12, ia melihat beberapa orang bersiap di koridor yang menuju area terlarang. Seorang pria yang sudah tua, memerintahkan semua staf dan pasien kembali ke posisi mereka semula.

Tae Hyun berlari ke bawah dan akan masuk ke koridor yang menuju area terlarang, dua penjaga menahannya. "Aku punya izin", beritahu Tae Hyun, tapi para penjaga tetap tidak mengizinkannya, dan mendorong Tae Hyun menjauh. Pria tua itu memberi kode pada para penjaga yang berada di dekat pintu area terlarang untuk membukakan pintu.

Tae Hyun akan masuk lagi, tapi langkahnya terhenti, melihat pintu itu terbuka dan sebuah tandu dorong yang diatasnya ada seseorang yang seluruh tubuhnya ditutupi oleh kain putih didorong keluar dari sana. Chief Lee ada diantara pria yang mendorong tandu itu.

"Sekarang!", perintah Cyn melalui alat yang ada di telinganya (apa ya namanya?) dan listrik pun mati.

"Tunggu sebentar, lampu emergency akan menyala", perintah Chief Lee pada penjaga yang mendorong tandu bersamanya. "Cepat!", perintahnya lagi ketika lampu emergency sudah menyala, ia berlari diikuti oleh banyak penjaga di belakangnya.

Baru saja mereka bergerak, tiba-tiba dari atas, salah seorang penjaga ditendang oleh orang lain sampai jatuh ke bawah. Mereka adalah pria yang tadinya masuk ke lantai 12  dengan gips di tangan mereka, mereka ternyata orang suruhan Presiden Go. Salah satu dari mereka melompat ke bawah dan mendekati tandu dorong dan menyerang Chief Lee berkali-kali. Chief Lee berhasil diselamatkan oleh salah seorang penjaga dan dibawa ke bawah meja stasiun perawat.

Perkelahian terus berlanjut. Walapun orang suruhan Presiden Go ini sangat sedikit tapi kemampuan mereka jauh diatas suruhannya Do Joon, suruhan Do Joon menang di jumlah saja. Sekarang ketiga orang suruhan Presiden Go sudah ada di lantai 12, siap mengambil alih tandu dorong. Orang suruhan Do Joon berusaha menahan mereka, tandu dorong itu terdorong ke sana ke sini (yang ga isi dari tandu itu yang ke tendang...:-) ).

Setelah beberapa saat, ruang di depan stasiun perawat menjadi kosong, seluruh penjaga, orang suruhan Do Joon kesakitan. Sisa dari penjaga yang masih berada di koridor menuju area terlarang, berhasil menarik tandu dorong itu ke arah mereka. Tae Hyun berada di antara mereka. Pria tua itu menyuruh beberapa penjaga itu untuk maju, sehingga sekarang, hanya tinggal dia dan Tae Hyun saja di dekat tandu dorong itu.

Diam-diam ia menarik sesuatu dari jasnya. Sebuah pistol. Awalnya Tae Hyun tidak sadar, karena ia fokus pada perkelahian di depannya, namun sedetik kemudian ia melihat pria tua itu mengarahkan pistol itu ke arah tandu dorong itu, di bagian kepalanya. Tae Hyun terkejut dan berlari, menarik tangan pria tua itu ke atas. Terjadi perebutan pistol, Cyn hanya bisa melihatnya. Tiba-tiba terdengar suara pistol itu meletus, dan wajah Tae Hyun terlihat kesakitan dan terjatuh ke lantai sambil memegang perutnya yang berdarah.

Cyn tidak punya pilihan lain. Ia memutuskan untuk bertindak. Ia merobek rok span-nya dan melompati stasiun perawat, bergabung di arena perkelahian. Dan ternyata, kemampuan Cyn keren, di atas kemampuan ketiga pria tadi. Cyn berhasil menjatuhkan beberapa pria dan mendapatkan pistol yang tadi terjatuh di lantai dan menembakkannya ke atas.

Tiba-tiba Doo Chul dan bawahannya keluar dan ingin membantu Tae Hyun. Sementara Cyn mengarahkan pistolnya ke semua penjaga sehingga tandu itu berhasil ditarik oleh ketiga pria itu. Tae Hyun berusaha berdiri dan bergabung dengan kelompok Cyn. Cyn menganggukkan kepalanya dan mereka mulai berlari ke arah koridor lain. Entah kenapa, Doo Chul ikut bergabung dengan Tae Hyun.

Namun penjaga menghadang mereka di pintu. Sekarang penjaga ada di depan dan di belakang mereka. "Kembali ke area terlarang. Kembali ke kamar Young Ae!", perintah Tae Hyun. Lalu mereka berbalik menuju area terlarang. Ketiga pria itu menghajar para penjaga untuk membuka jalan. Mereka terhenti lagi di depan pintu area terlarang karena di sana masih ada beberapa orang penjaga lagi di sana, sementara di depan mereka, jumlah penjaga lebih banyak lagi. Doo Chul menyuruh Tae Hyun untuk pergi saja karena saat ini keberadaan Tae Hyun tidak akan banyak membantu. Tae Hyun tidak mau tapi Doo Chul meyakinkan Tae Hyun bahwa ia tidak bisa hanya diam menyaksikan saja. Bawahan Doo Chul juga menyuruh Tae Hyun pergi.

Akhirnya Tae Hyun menurut. Ia melarikan tandu itu ke dalam area terlarang bersama dengan Cyn dan salah seorang suruhan Presiden Go, sementara Doo Chul, bawahannya, dan salah seorang suruhan Presiden Go yang lain bersiap menghajar para penjaga yang jumlahnya lebih banyak dari tadi.

Sesampai di dalam kamar Yeo Jin, Tae Hyun langsung membuka pintu terlarang dan membuka kunci lift. Mereka berhasil masuk ke dalam lift, sementara para penjaga sudah masuk ke dalam kamar Yeo Jin. Syukurnya, pintu lift sudah menutup sebelum para penjaga benar-benar tiba di sana. Tae Hyun bernafas lega, "Tunggu sesaat lagi, aku akan mengeluarkanmu dari sini", ucapnya dalam hati.

Chief Lee kembali masuk ke kamar Yeo Jin. Para penjaga melaporkan pada Chief Lee bahwa mereka gagal menahan Yeo Jin. Tapi Chief Lee menyuruh mereka diam dan mengikutinya. Chief Lee membawa mereka ke sebuah gudang lain, sepertinya hanya Chief Lee saja yang tau gudang itu atau mungkin karena Tae Hyun masih baru, ia belum tau keberadaan gudang itu.

Di dalam gudang itu, ada tandu dorong yang lain. Chief Lee membuka kain putih yang menutupi wajah orang yang ada di atas tandu itu, dan orang itu adalah Yeo Jin. Masih dalam keadaan yang sama seperti tadi. Chief Lee menyeringai senang, ketiga penjaga memandang Chief Lee bingung. Chief Lee hanya memberitahu bahwa mereka mengambil umpan. Dan ia juga berkata bahwa ia harus melakukan operasi dengan segera untuk menyelamatkan wanita itu. Ia memerintahkan mereka untuk segera membawa tandu ke ruang operasi.

Sementara itu rombongan Tae Hyun sudah sampai di basemen. Ketika pintu lift terbuka, Presiden Go dan beberapa orang pengawalnya sudah menunggu mereka dengan sebuah ambulance. Ia bertanya apakah Yeo Jin baik-baik saja. Cyn meng-'iya'kan. Lalu Presiden Go menyuruh mereka segera memasukkan Yeo Jin ke dalam ambulance.

Belum sempat mereka bergerak, tiba-tiba terdengar seseorang menegur Presiden Go, "Kenapa kau terburu-buru?".

Presiden Go dan yang lainnya berbalik. Do Joon sudah ada di sana dengan beberapa pengawalnya juga. Do Joon tersenyum sinis dan bertanya kenapa Presiden Go masih melakukan hal seperti ini di usianya yang sudah tua.

"Seorang buruh menyukai kerja lapangan". Do Joon mendengus, mentertawakan ucapan Presiden Go tadi.

--

Chief Lee membawa tandu Yeon Jin ke dalam ruang operasi. Di sana sudah ada empat orang yang sudah siap dengan pakaian operasi, salah satu dari mereka adalah Kepala Perawat. Chief Lee menyuruh mereka menyiapkan operasi sementara ia akan mengganti bajunya.

Salah seorang perawat yang akan memindahkan Yeo Jin ke meja operasi bertanya pada Kepala Perawat apa yang terjadi, Kepala Perawat tidak bisa menjawab. Ia teringat pembicaraannya dengan Tae Hyun tadi siang.

===Flashback===

Tae Hyun menceritakan bahwa atas perintah Chairman Han, Chief Lee akan membawa Yeo Jin ke ruang operasi dan mencoba membunuhnya di sana. Tapi Tae Hyun yakin ia yang akan berada di ruang operasi, bukan Chief Lee. Tae Hyun menduga Chief Lee dan Chairman Han akan menonton saat ia melakukan operasi, oleh sebab itu lah ia harus menghentikan detak jantung Young Ae dan membuat mereka percaya bahwa Young Ae sudah mati. Sebelum shock hipovolemic, ia akan menurunkan suhu tubuh Young Ae dan menginduksi terjadinya serangan jantung artifisial dengan menggunakan Potassium.

Tae Hyun meminta agar Kepala Perawat menyiapkan darah sebanyak mungkin. Tapi Kepala Perawat tidak yakin dengan rencana Tae Hyun. Bisa saja Young Ae tidak akan pernah bangun lagi. Tapi Tae Hyun memohon pada Kepala Perawat untuk mau membantunya. Kepala Perawat tidak bisa menolak permintaan Tae Hyun.

=== Flashback End ===

Kepala Perawat sadar dari lamunannya dan mendapati Chief Lee sudah masuk kembali ke ruang operasi. Chief Lee memberitahukan bahwa wanita itu menggorok lehernya sendiri. Ia sudah berusaha menekan leher wanita itu di lantai 12 tapi lukanya mencapai bagian arteri.

Semuanya menjadi terdiam. Salah seorang perawat mengajak Chief Lee untuk segera melakukan operasi, detak jantung wanita itu masih stabil. "Benarkah?", tanya Chief Lee. Diam-diam Kepala Perawat menurunkan temperatur dari 33 menjadi 30 derajat celcius.

Kembali ke basemen, Do Joon bertanya apa yang membuat Presiden Go datang ke rumah sakit. Presiden Go berkata ia hanya ingin mengambil sesuatu yang ia tinggalkan di rumah sakit untuk sementara waktu. Do Joon tersenyum tipis, ia bisa menerima jawaban Presiden Go. Lalu ia bertanya apa yang dibawa Presiden Go, matanya memandang ke arah tandu dorong. Presiden Go, Tae Hyun dan Cyn menjadi waspada.

Do Joon memberi isyarat pada pengawalnya untuk maju ke depan dan melihat pengawal Do Joon maju ke depan, pengawal Presiden Go juga maju ke depan. Do Joon meminta maaf karena akhir-akhir ini ia mendengar banyak pencurian yang terjadi di rumah sakit.

Kembali lagi ke ruang operasi. Kepala Perawat berdoa dalam hati supaya Tae Hyun cepat datang. Sementara Chief Lee terlihat mengulurkan waktu. Ia mengomentari pembuluh darah yang sudah rusak dan sulit untuk dijahit. Salah satu perawat menanyakan apakah ia harus menyiapkan pembuluh darah buatan.

Chief Lee langsung menoleh ke arah perawat itu dan menatapnya dengan marah. Perawat itu sampai mundur dan menundukkan kepalanya. Chief Lee menenangkan dirinya, ia berkata ia akan mencoba menjahitnya terlebih dahulu. "Tapi untuk saat ini...", perawat tadi memberanikan diri lagi untuk memberi saran. Tapi Chief Lee malah memakinya.

Perawat yang lain memberitahukan bahwa detak jantungnya terlalu rendah. Chief Lee memerintahkan perawat yang menanyakan tentang pembuluh darah buatan tadi untuk pergi menyiapkan pembuluh darah buatan. Perawat itu akan pergi, namun ia berhenti. Ia terlihat tidak yakin dan panik, ia merasa wanita itu tidak akan selamat, ia menyarankan sebaiknya mereka memanggil Dr. Kim Tae Hyun saja.

"Tae Hyun? Dia benar-benar sibuk sekarang...", sahut Chief Lee santai. Kepala Perawat memejamkan matanya, putus asa.

Kembali ke basemen. Tae Hyun memutuskan untuk mendorong tandu itu ke arah Do Joon. Tapi Cyn menghalanginya, "Apa yang kau lakukan?".

Tae Hyun tidak menjawab. "Menurutmu apa? Karyawanku membawa barang milikku kembali. Kerja yang bagus, Kim Tae Hyun-i", puji Do Joon. Ketika Do Joon menyebutkan nama Kim Tae Hyun, nadanya menekan di setiap suku katanya.

Tae Hyun kembali akan mendorong tandu, wajah Cyn terlihat marah. Ia mengambil pistol dan menodongkan ke kepala Tae Hyun.

Chief Lee menjahit pembuluh darah Yeo Jin, tapi ia benar-benar sangat mengulurkan waktu. Sesekali ia melirik ke arah para perawat yang bertugas bersamanya. Diam-diam Kepala Perawat mengambil jarum suntik yang sudah ia persiapkan dari kantongnya dan menyuntiknya diam-diam ke selang infus Yeo Jin seperti yang direncanakan oleh Tae Hyun.

Beberapa saat kemudian terdengar suara alarm, monitor menunjukkan garis lurus, artinya Yeo Jin sudah mati. Perawat akan menyiapkan kejut listrik tapi Chief Lee mengatakan tidak perlu. Tapi perawat itu kekeuh, paling tidak mereka harus melakukan CPR. Chief Lee tetap menolak. Tidak ada gunanya lagi, ini adalah shock hipovolemic. Lalu Chief Lee mengumumkan waktu dan tanggal kematian Yeo Jin.

Chief Lee melihat ke atas, di sana sekretaris Do Joon menonton jalannya operasi dan menganggukkan kepalanya pada Chief Lee. Lalu Chief Lee memerintahkan mereka untuk menyelesaikan operasi dan keluar dari ruang operasi.

Balik ke basemen, Do Joon menyindir Cyn dengan mengatakan bahwa sekarang pencuri lebih percaya diri dibandingkan pemiliknya. Cyn mendengus kesal pada Do Joon. Tapi kemudian Presiden Go balik menyindir Do Joon, "Aku mendengar akan orang yang mencuri barang milik orang lain dan berpura-pura barang itu miliknya".

Senyum kemenangan Do Joon hilang. Sudut bibirnya berkedut, marah karena sindiran Presiden Go. Dengan marah ia berjalan mendekati Presiden Go. Tapi baru beberapa langkah, ia mendapatkan telpon dari seseorang, mungkin dari sekretarisnya yang mengabarkan bahwa Yeo Jin sudah meninggal. "Adikku yang malang", ucap Do Joon.

Tae Hyun menjadi curiga mendengar ucapan Do Joon tadi. Do Joon menutup telponnya dan meminta maaf pada Presiden Go karena ia harus menjawab telponnya tadi. Ia mengatakan pada saat ini adiknya berada di ruang operasi dan sudah meninggal. Do Joon tertawa senang melihat ekspresi Tae Hyun, Cyn dan Presiden Go.

Lalu Tae Hyun membuka kain putih yang menutupi wajah orang yang ada di tandu. Apa yang mereka lihat? Sebuah boneka.

Tae Hyun memandang marah pada Do Joon. Sementara di ruang operasi, luka Yeo Jin sudah dijahit kembali dan Kepala Perawat menutup seluruh tubuh Yeo Jin dengan kain putih dan keluar dari ruang operasi.

Bersambung...

[Sinopsis Yong Pal Episode 7]
Share:

Post a Comment

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes