Sinopsis Yong Pal Episode 12 Part 2

[Sinopsis Yong Pal Episode 12 Part 1]

Sinopsis Yong Pal Episode 12 Part 2

Sinopsis Yong Pal Episode 12 Part 2
Credit : SBS
Kdramastory - Tae Hyun merayap di pinggir dinding luar bangunan itu, anak buah Pres. Go mengikutinya dari belakang. Tae Hyun berhasil melompat ke atas kontainer di sebelah bangunan kosong itu dan anak buah Pres. Go masih mengikutinya. Sekarang mereka saling berhadapan.

Tiba-tiba terdengar suara tembakan, Detektif Lee menembakkan pistolnya ke atas. "Jangan bergerak, kalau tidak akan kutembak. Jadi, bergeraklah", ucap Detektif Lee sambil merayap di dinding bangunan kosong itu. Tae Hyun melihat ke belakang sesekali, melihat jalan untuk  melarikan diri. "Balik ke belakang", perintah Detektif Lee lagi dan anak buah Pres. Go berbalik ke belakang. "Bagus, sekarang berlutut". Terpaksa anak buah Pres. Go berlutut.

Dan Detektif Lee melompat ke atas kontainer itu, bergabung bersama anak buah Pres. Go dan Tae Hyun. Sambil menodongkan pistolnya ke anak buah Pres. Go, Detektif Lee berkata seharusnya Yong Pal terus bersembunyi, tidak tertangkap basah sedang melakukan kejahatan dan sekarang tidak ada seorang pun yang dapat menolong Yong Pal.

Detektif Lee bertamabah dekat dengan anak buah Pres. Go dan menodongkan pistolnya tepat di kepalanya, "Siapa kau? Kau tidak suka Yong Pal?", tanya Detektif Lee. Dengan gerakan cepat, anak buah Pres. Go berbalik dan menghajar Detektif Lee, pistol terlepas dari tangan Detektif Lee.

Anak buah Pres. Go membanting Detektif Lee ke atas tumpukan ban dan Tae Hyun memanfaatkan kesempatan ini untuk turun ke bawah dan melompat ke atas bak mobil pickup. Anak buah Pres. Go akan mengejar Tae Hyun tapi Detektif Lee menangkap kakinya.

Kontan saja Detektif Lee jadi bulan-bulanan anak buah Pres. Go. Ia bahkan membanting Detektif Lee ke bawah, Detektif Lee jatuh tepat di atas atap sebuah mobil pick-up yang kebetulan ada di sana dan terguling dan jatuh tanpa ampun ke tanah. Tae Hyun melihat kejadian itu dan ingin menolong, tapi anak buah Pres. Go masih ada di atas kontainer, siap untuk turun.

Untung saja suara sirine menghentikan anak buah Pres. Go itu. Ia sempat bingung lalu memutuskan pergi. Sementara itu, Detektif Lee terlihat kesakitan sambil memegang dadanya, beberapa saat kemudian jatuh pingsan.

Tae Hyun memecahkan sebuah botol. Ia mencari pecahan kaca yang cukup besar dan mendekati Detektif Lee. Detektif Lee mulai sadar tapi Tae Hyun menyuruhnya tidak bergerak karena Detektif Lee mengalami Pnemothoraks yang bisa menyebabkan kematian.

*Pneumotoraks - penimbunan udara atau gas dalam rongga pleura.

Lalu Tae Hyun memeriksa saku celana Detektif Lee dan menemukan sebuah buku catatan di sana lengkap dengan pulpen. Tae Hyun mengambil pulpen itu dan membongkarnya. Lalu ia menggores kaca itu ke dada bagian bawah Detektif Lee dan menusukkan tabung pulpen ke goresan yang sudah ia buat. Detektif lee pun terlihat bisa bernafas dengan lebih baik.

Terdengar suara polisi yang mencari Detektif Lee. Tae Hyun panik, ia minta maaf pada Detektif Lee karena harus pergi, dan ia berpesan supaya tidak menarik keluar pulpen itu. Sebelum melarikan diri, Tae Hyun berteriak sini... sini... memberitahukan posisi Detektif Lee pada polisi yang lain.

--

Sementara itu, Chae young mondar-mandir di kamarnya, memikirkan dimana keberadaan Yeo Jin. Lalu ia menghubungi Perawat Han dan menanyakan apakah ada yang masuk ke area terlarang tadi siang. "Hanya Dir. Min", jawab perawat itu.

"Tidak ada yang lain?"

"Tidak ada". Tiba-tiba Perawat Han teringat ada seseorang yang berjalan masuk ke area terlarang. Chae Young terkejut.

Malam itu Yeo Jin tidak bisa tidur, ia teringat pada Tae Hyun dan berdoa agar Tae Hyun cepat kembali. Chae Young masuk ke kamarnya, tanpa mengetuk pintu dan menyapa Yeo Jin. "Halo, Yeo Jin. Aku Chae Young, kakak iparmu". Melihat Yeo Jin hanya diam saja, Chae Young protes, seharusnya Yeo Jin sedikit terkejut. Yeo Jin hanya tersenyum sinis.

"Lama tidak bertemu", sapa Yeo Jin dan kemudian ia membuka perban yang menutupi wajahnya.

Sekarang Yeo Jin dan Chae Young duduk di kursi tamu. Chae Young merasa tidak enak karena ia tidak bisa menanyakan sendiri kabar Yeo Jin. Yeo Jin langsung menyahut, ia juga merasa tidak enak tidak bisa menanyakan sendiri apakah Chae Young baik-baik saja dengan Han Do Joon.

Chae Young hanya tertawa kecil. Ia meminta Yeo Jin tidak datang ke pemakaman besok karena rencana Yeo Jin sudah bocor. "Dir. Min mengkhianatimu. Han Do Joon telah memiliki USB itu", beritahu Chae Young. Yeo Jin tidak bereaksi. Lalu Chae Young menyuruh Yeo Jin pergi malam ini juga.

"Kemana?", tanya Yeo Jin.

Chae Young baru menyadari dan mengerti permasalahannya, kemana pun Yeo Jin pergi atau bagaimana pun Yeo Jin hidup akan lebih baik dari pada terkurung di ruang terlarang atau mati.

"Pergi, terkurung, atau mati. Kalau saja hanya ada tiga pilihan itu, maka pilihan yang terakhir adalah yang terbaik", ucap Yeo Jin. Chae Young menyayangkan, andai saja Yeo Jin datang padanya, Yeo Jin pasti tidak akan mengalami situasi seperti ini.

"Jika memang demikian, aku tetap akan berada di ruang terlarang RS Hanshin atau di rumah sakit jiwa di luar kota," sahut Yeo Jin. Chae Young tertawa dan berkata kalau kata-kata Yeo Jin itu sungguh pedas. Yeo Jin mengatakan ia akan tetap ke pemakamannya besok. Chae Young meminta yeo Jin sadar bahwa masalah itu tidak bisa diselesaikan hanya dengan keras kepala.

"Keras kepala? Jangan bicara sembarangan. Kau lupa siapa diriku? Kalau kau tidak mau di pihakku, menjauhlah dariku. Dan jangan sampai terluka. Dan ada satu hal lagi, aku akan membebaskanmu dari Han Do Joon. Dan aku juga akan mengampuni keluargamu", ucap Yeo Jin.

Lalu Chae Yong bertanya bagaimana kalau ia berteriak bahwa Han Yeo Jin ada di sana. Tapi Yeo Jin yakin Cheo Young tidak akan melakukan itu, kalau iya, Chae Young tidak akan datang menemuinya tanpa memberitahukan Do Joon.

Chae Young bertanya bagaimana dengan Tae Hyun. Cukup lama Yeo Jin diam, dan kemudian ia mengatakan Tae Hyun hanyalah penjaga yang ia beli.

"Benarkah? Hanya itu?", tanya Chae Young, terlihat sedikit gembira.

"Memangnya apa lagi?".

Mendengar jawaban Yeo Jin tentang Tae Hyun, Chae Young langsung memutuskan untuk berpihak pada Yeo Jin dan akan melakukan apa pun yang diinginkan Yeo Jin. Yeo Jin tersenyum. Lalu Chae Young mengatakan persyaratannya bahwa ia akan mengambil Tae Hyun. Senyum di wajah Yeo Jin menghilang, tapi sesaat kemudian ia mempersilahkan Chae Young melakukan itu.

Setelah kesepakatan dibuat, Chae Young langsung menanyakan apa yang harus ia lakukan sekarang dan Yeo Jin pun tersenyum.

Chae Young turun ke bawah dengan riang. Perawat Han yang kebetulan ada di sana menyapa Chae Young, bertanya Chae Young akan pergi kemana. Chae Young tersenyum senang dan berkata ia akan sibuk malam ini. Perawat Han melihat malam ini mood Chae Young sangat baik. "Benarkah? Masak sih? Kau benar", jawab Chae Young ceria dan pergi sambil tertawa kecil. Perawat Han mengggeleng-gelengkan kepalanya, bertanya-tanya apakah Chae Young begitu senang dengan kematian adik iparnya.

Setelah Chae Young pergi, Yeo Jin masuk ke dalam kamar mandi dengan membawa gunting di tangannya. Ia memotong sendiri rambutnya menjadi pendek dan berkata dalam hati, bahwa Han Yeo Jin yang ia kenal sudah mati.

--

Keesokan harinya, Kepala Keamanan rumah sakit membriefing anak buahnya tentang keamanan pemakaman Han Yeo Jin. Ia mengatakan hari ini pelayat dari kalayak umum tidak diizinkan masuk kecuali yang VIp. Tanpa undangan, tidak diperbolehkan masuk, tegas kepala Keamanan lagi. Semuanya mengerti dan diperintahkan kembali ke posisi mereka masing-masing.

Sementara itu, Do Joon berangkat dari rumahnya, didampingi oleh Dir. Min dan dua pengawal lainnya.

Seorang stylist dan beberapa asistennya datang ke lantai 12 dan memberitahukan perawat yang ada di stasiun perawat bahwa mereka akan ke kamar istri pimpinan. Salah seorang perawat menelan ludahnya, ngiler melihat baju-baju mahal dan berharap ada yang terjatuh... :-)

Setelah tiba di kamar, Chae Young memperlihatkan pasien yang akan mereka make over. Ia meminta stylist itu membuat penampilan pasien itu secantik mungkin untuksebuah acara pemakaman. Stylist dan asistennya itu tersenyum senang tapi begitu melihat seluruh wajah pasien yang harus dimake-over ditutupi perban, senyum mereka menghilang.

Tepat jam 9 pagi, Tae Hyun mendatangi counter catatan sipil. Ia memastikan terlebih dahulu apakah paspor bisa dijadikan ID untuk mendaftarkan pernikahan atau tidak. Petugas wanita itu tersenyum dan membenarkan, ia berkometar sepertinya Tae Hyun sedang terburu-buru karena datang pagi-pagi sekali. Tae Hyun hanya tersenyum dan meng-iya-kan saja.

Seorang juru bicara dari majelis nasional yang bernama Kim datang. Petugas yang berjaga di depan pintu masuk melaporkan melalui radionya bahwa Jubir  Kim masuk ke ruangan. Di belakangnya, datang lagi beberapa pejabat negara lainnya.

Seorang petugas yang lain berlari ke dalam ruang pelayat, melaporkan pada Pres. Go bahwa jubir Kim datang. Pres. Go terkejut dan menyuruh petugas itu mempersilahkan jubir Kim masuk.

Jubir Kim berjalan cepat ke arah altar Yeo Jin, tidak mempedulikan Pres. Go yang menyapanya. Pres. Go terlihat bingung. Setelah meletakkan bunga, Jubir Kim turun dari altar dan berhenti sejenak di depan Pres. Go, tapi ia tidak mengatakan apa pun. Pres. Go membungkukkan badannya pada Jubir Kim.

Pres. Go semakin panik sekaligus bingung, melihat beberapa pejabat tinggi lain seperti menteri dan jaksa ikut hadir di pemakaman Yeo Jin. Di tengah kebingungannya, Pres. Go memutuskan menghubungi Dir. Min tapi setelah melihat siapa yang menelponnya, Dir. Min hanya tersenyum sinis dan me-reject telpon dari Pres. Go.

Do Joon tiba di rumah sakit. Ia terkejut setelah salah sorang petugas membisikkan sesuatu padanya. Sementara Dir. Min tidak berkomentar apa pun.

Begitu tiba di dalam ruang pelayat, Do Joon langsung mendekati Jubir Kim. "Pagi-pagi begini, ada urusan apa anda ke sini?" sapa Do Joon padanya. Jubir Kim terlihat kesal, menurutnya lelucon Do Joon itu tidak lucu tapi walau bagaimanapun ia turut berduka cita. Do Joon melirik ke arah Pres. Go, Pres. Go mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Chae Young keluar dari kamarnya sambil mendorong Yeo Jin yang sudah cantik di kursi roda. Perawat yang ada di stasiun perawat heran melihat orang yang didorong oleh Chae Young. "Kenapa? Baru pertama melihat adik iparku?", tanya Chae Young sambil terus mendorong Yeo Jin.

Perawat Han tidak mengerti, setaunya Chae Young tidak memiliki adik ipar yang lain selain Nona Young Ae. Di depan lift, salah seorang petugas wanita menggantikan Chae Young mendorong kursi roda Yeo Jin. Di dalam lift, Yeo Jin berdoa, memohon agar Tae Hyun cepat kembali.

Tae Hyun sedang mengisi formulir pendaftaran pernikahan ketika tiba-tiba Detektif Park memborgol tangannya dan menariknya pergi. "Aku bisa jalan sendiri", ucap Tae Hyun sambil berusaha melepaskan dirinya dari Detektif Park. Detektif Lee mendekatinya dan menyuruh Tae Hyun diam karena sudah tertangkap.

Tae Hyun berusaha menjelaskan bahwa nyawa seseorang dalam bahaya, jadi ia mohon agar diizinkan mendaftarkan pernikahannya. Detektif Lee mengatakan bahwa situasinya juga sulit, jadi ia minta Tae Hyun ikut saja dengan mereka tanpa perlu ribut. Tae Hyun berusaha melawan tapi Detektif Lee terus mendorong Tae Hyun sampai masuk ke dalam mobil.

--

"Sudah kau selidiki?", tanya Do Joon pada Pres. Go. Pres. Go berkata mereka mendapatkan undangan melalui sms dari Do Joon. Do Joon terkejut, ia berpikir itu pasti perbuatan Yeo Jin. "Sepertinya begitu", sahut Pres. Go.

Di dalam mobil, Detektif Lee mendapatkan telpon dari Do Chul. Do Chul memuji Detektif Lee sudah bekerja keras. Detektif Lee tidak mengenal siapa yang menelponya dan bertanya siapa.

"Ini aku, Doo Chul-i". Detektif Lee tertawa, tidak menyangka Do Chul akan menelponnya. Do Chul berkata Detektif Lee sudah terlalu kasar pada penyelamatnya sendiri. Detektif Lee terdiam dan teringat malam itu memang Yong Pal yang menyelamatkan nyawanya. Lalu Detektif Lee menghela nafasnya dan berteriak, bertanya dimana Do Chul sekarang.

Tapi dengan cueknya Do Chul berkata, jika ia mau menjawab pertanyaan Detektif Lee, kenapa pula ia melarikan diri. Detektif Lee bertambah kesal, Do Chul sekarang tidak takut lagi padanya, dan bahkan berani menghubunginya.

Do Chul mengetahui Yong Pal bersama dengan Detektif Lee saat ini dan meminta Detektif Lee melepaskan Yong Pal dan membiarkannya mendaftarkan pernikahannya. Sebagai gantinya, ia akan memberikan sebuah hadiah untuk Detektif Lee, seorang pembunuh.

Detektif Lee tidak percaya, ia yakin Do Chul bohong. Tapi Do Chul meyakinkan Detektif Lee bahwa orang itu benar-benar sudah membunuh banyak orang dan bahkan memiliki beking yang kuat. Ia menjamin, Detektif Lee akan mendapatkan kenaikan jabatan sampai dua tingkat, apalagi orang itu adalah orang yang mendorong Detektif Lee dari atas atap semalam.

Detektif Lee terkejut, tidak percaya. Lalu Do Chul membujuk Detektif lagi agar mau melepaskan dukun yang sudah menyelamatkan nyawa orang dan menangkap pembunuh yang sudah mengambil nyawa orang. Ia sudah mendapatkan pengakuan dari orang itu, yang harus dilakukan oleh Detektif Lee hanyalah membawanya saja.

Akhirnya Detektif Lee menyerah dan bertanya bagaimana ia bisa mempercayai Do Chul.

Mobil Detektif Lee menepi. Detektif Lee keluar dan membuka bagasi mobilnya. Benar saja, di dalam sana anak buah Pres. Go sudah terikat dan mulutnya ditutupi dengan lakban. Di kakinya tertempel sebuah kertas yang bertuliskan 'Hadiah', lengkap dengan pita berwarna merah. :-D

Dari kejauhan, Do Chul dan anak buahnya tersenyum senang.

--

Chae Young dan Yeo Jin tiba di rumah sakit. Petugas menghalangi mereka, ia mengizinkan Chae Young masuk tapi tidak dengan penjaganya. (dibelakang Chae Young memang ada dua penjaga pria dan satu penjaga wanita yang mendorong kursi roda Yeo Jin). Chae Young marah dan sepertinya akan menampar petugas itu, tapi Yeo Jin menarik ujung baju Chae Young.

Yeo Jin menganggukkan kepalanya dan Chae Young menyuruh ketiga penjaga itu untuk menunggu di luar. Lalu Chae Young mendorong kursi roda Yeo Jin dan berkata pada petugas bahwa wanita yang bersamanya itu adalah anggota keluarga. Namun petugas itu kembali menghalangi Chae Young, dan ingin tau anggota keluarga yang darimana.

Chae Young menampar petugas itu dan kebetulan Kepala Keamanan datang dan melihat kejadian itu. Ia memarahi anak buahnya dan mempersilahkan Chae Young masuk.

--

Detektif Lee mengantarkan Tae Hyun kembali ke kantor catatan sipil. Tanpa mengatakan apa pun pada Detektif Lee, Tae Hyun cepat-cepat keluar dari mobil dan berlari masuk ke dalam. Detektif Lee terlihat sedikit kesal dan memanggil Yong Pal, tapi Tae Hyun tidak berhenti dan terus berlari ke dalam.

Dengan kawalan Detektif Park dan Detektif Lee, bahkan borgolnya pun belum dibuka, Tae Hyun mengisi kembali formulir pendaftaran pernikahan. "Sunbaenim, apa tindakan kita ini benar?", tanya Detektif Park pada Detektif Lee, tapi Detektif Lee tidak menjawab, ia hanya menatap Tae Hyun.

Chae Young mendorong kursi roda Yeo Jin melewati koridor yang dipenuhi dengan deretan karangan bunga menuju ruang pelayat. "Aku hanya bisa mengantarmu sampai di sini saja. Kau harus berjuang dengan kemampuanmu sendiri. Aku akan bertaruh pada tim yang menang", ucap Cheo Yeong.

Chae Young dan Yeo Jin masuk ke ruang pelayat, Yeo Jin menatap potretnya yang terpajang di altar. Lalu ia mengangkat tangannya dan Chae Young pun berhenti. Yeo Jin teringat lagi ucapan Tae Hyun yang mengatakan bahwa jika ia tidak bisa berjalan ke tahta maka ia juga tidak bisa duduk di tahta. Lalu Yeo Jin pun turun dari kursi rodanya dan berjalan ke arah altar.

Di atas altar, Yeo Jin membuka topi dan kaca mata hitamnya dan kemudian berbalik, menghadap para pelayat. Semua pelayat terkejut dan sudut bibir Do Joon berkedut marah.

Terlihat sebuah bus bertuliskan Hanshin electrical pergi ke suatu tempat, belum tau tujuan mereka kemana.

Do Joon berusaha mengatur emosinya dan memanggil Yeo Jin dan bertanya apa yang terjadi.

"Kenapa? Oppa terkejut melihat orang yang oppa bunuh masih hidup?".

Do Joon berpura-pura terkejut, dan menanyakan kenapa Yeo Jin seperti itu, bicara yang tidak-tidak dan memulai sesuatu yang tidak jelas. "Dasar... Ini semua oppa yang mulai. Mengatakan pada semua orang bahwa aku sudah mati dan melakukan pemakaman, padahal aku masih hidup dan sehat", ucap Yeo Jin marah.

Do Joon pura-pura marah dan berpaling pada Pres. Go, pura-pura marah dan menanyakan siapa orang yang mengumumkan kematian Yeo Jin. "Dr. Kim Tae Hyun dari departemen bedah", jawab Pres. Go. Kemudian Do Joon memutuskan bahwa ini tidak benar, ia menyuruh Yeo Jin dibawa kembali ke rumah sakit segera karena masih belum sembuh, masalah ini bisa dibereskan nanti saja.

"Sebentar!", teriak Yeo Jin pada para petugas yang mendekatinya. "Komisaris, aku meminta perlindungan atas keselamatanku. Han Do Joon sudah mengurungku selama 3 tahun dan menyalahgunakan surat kuasa yang tidak pernah aku berikan padanya. Dan dia mengelola perusahaan dengan seenaknya sendiri", ucap Yeo Jin pada Komisaris Polisi.

Do Joon memandang Yeo Jin marah. Komisaris berkata Yeo Jin harus memasukkan pengajuan ke pengadilan terlebih dahulu dan ...

Do Joon langsung memotong ucapan Komisaris dan berkata ia senang mendengar Komisaris mengatakan seperti itu. Lalu Do Joon beralih kembali pada Yeo Jin, membujuknya agar kembali dirawat di rumah sakit, setelah itu Yeo Jin bisa bertemu dengan Komisaris atau pengacara, dan melakukan apa pun yang Yeo Jin inginkan. Kemudian Do Joon beralih lagi pada para pelayat, menjelaskan alasannya menutupi kondisi Yeo Jin. Sejujurnya ia mengkhawatirkan akibatnya pada harga saham karena sebenarnya Yeo Jin tidak sehat baik secara fisik maupun mental.

"Komisaris, saya meminta pemeriksaan kesehatan mental dari rumah sakit yang lain, bukan dari Hanshin", sela Yeo Jin.

"Entahlah, kurasa bisa", jawab Komisaris.

Do Joon memanggil wakil presiden Hanshin dan menyuruh memberikan sebuah file pada Komisaris. "Itu adalah rekomendasi psikiater dari RS Hanshin. Silahkan lihat", ucap Do Joon.

Komisaris membuka amplop dan membaca isinya. Sambil menatap Yeo Jin, Do Joon mengucapkan isi dari laporan itu. "Mengalami delusi persekutori dan sering kejang dan mengalami masalah serius dalam percobaan bunuh diri. Dia harus segera diisolasi, dilindungi dan dirawat. Iya, kan?"

Komisaris membenarkan. "Dan aku satu-satunya wali yang sah. Iya kan?". Dan Komisaris kembali membenarkan. Do Joon berkata ia tidak akan menghalangi pihak yang berwenang ataupun pengacara menemui Yeo Jin dan ia akan mengikuti rekomendasi dari dokter. Jadi ia mohon pada Komisaris agar tidak mendukung delusi persekutori Yeo Jin dan tidak melupakan hubungan Komisaris dengan mendiang ayahnya yang dulunya bersahabat dekat. Bicara Do Joon bernada mengancam. Dan Komisaris terlihat agak takut.

Yeo Jin terdiam, menatap Do Joon marah. Sedangkan Do Joon tersenyum penuh kemenangan. Di dalam hati, Yeo Jin berharap Tae Hyun cepat kembali.

Bersambung...

Komentar :

Terus terang khawatir banget liat Yeo Jin langsung memberikan USB pada Dir. Min, menurut saya paling tidak Yeo Jin harus membuat copiannya dulu. Siapa yang menjamin Dir. Min benar-benar tidak akan mengkhianati Yeo Jin. Kekhawatiran itu bertambah melihat Dir. Min memberikan USB itu pada Do Joon. Apa Dir. Min benar-benar mengkhianati Yeo Jin atau itu hanya bagian dari rencana Yeo Jin? Tapi rasa khawatir saya sedikit berkurang setelah Dir. Min me-reject telpon dari Pres. Go yang akan menyampaikan tentang kedatangan pelayat yang diminta oleh Yeo Jin. Ia tidak meneruskan telpon itu pada Do Joon yang duduk di kursi belakangnya.

[Sinopsis Yong Pal Episode 13]
Share:

Post a Comment

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes