[Sinopsis Yong Pal Episode 11 Part 2]
Kdramastory - Setelah pintu terbuka secara otomatis, Sekretaris Do Joon masuk ke ruang terlarang dan terkejut melihat di layar terpampang wajah mendiang Chairman. Lalu ia berpaling pada Yeo Jin, berkata bahwa sekarang ia sudah ada di depan Yeo Jin dan apa yang diinginkan Yeo Jin darinya.
"Berlutut!", perintah Yeo Jin.
Sekretaris Do Joon sempat terdiam tapi kemudian ia menanyakan apa yang dimiliki Yeo Jin sehingga ia layak berlutut pada Yeo Jin. Yeo Jin memperlihatkan USB yang ia miliki. "Kau tau ini apa 'kan?", tanya Yeo Jin. Yeo Jin mengatakan itu adalah benda yang paling dicari oleh Do Joon. Sekretaris Do Joon berpikir sejenak lalu bergumam itu adalah buku dana rahasia. Dan Sekretaris Do Joon pun langsung berlutut pada Yeo Jin. Sekarang ia tau siapa pemilik Hanshin sesungguhnya, yaitu orang yang memiliki USB itu.
--
Sementara di bandara, para petugas keamanan melaporkan pada Kepala Keamanan bahwa mereka sama sekali tidak menemukan Nona Young Ae dimana pun. Tidak lama kemudian Man Shik datang, menepuk bahu Kepala Keamanan, menanyakan apakah ia dari RS Hanshin.
Kepala Keamanan membenarkan. Lalu Man Shik meminta paspornya yang dibawa oleh Kepala Keamanan. Kepala Keamanan diam saja, ia memandang Man Shik penuh selidik. Man Shik terlihat kesal dan mengomel tentang ia hanyalah orang suruhan yang bahkan tidak mendapatkan bayaran untuk pekerjaannya yang ini. Kepala Keamanan menyuruh Man Shik menunggu sebentar dan menelpon Sekretaris Do Joon.
"Jawab!", perintah Yeo Jin pada Sekretaris Do Joon.
Sekretaris Do Joon menerima telpon dan kemudian menyuruh Kepala Keamanan menunggu sebentar. Sekretaris Do Joon bertanya pada Yeo Jin apa yang harus ia lakukan, ada seseorang yang datang meminta paspor Yeo Jin. Yeo Jin diam saja. Lalu Sekretaris mencoba meyakinkan Yeo Jin bahwa benda yang dimiliki oleh Yeo Jin itu seperti stempel kerajaan dari Kerajaan Hanshin, kalau saja Yeo Jin memberikan kesempatan padanya untuk mengurus stempel itu...
"Jangan bersikap kurang ajar dan membuat kesepakatan denganku...", marah Yeo Jin. Lalu Yeo Jin melempar USB itu ke depan Sekretaris Do Joon yang kemudian tersenyum penuh kemenangan... "Terima kasih, Pimpinan! Aku akan melakukan yang terbaik untuk Anda", ucapnya. Yeo Jin tersenyum tipis. Lalu Sekretaris Do Joon kembali berbicara dengan Kepala Keamanan, menyuruh Kepala Keamanan memberikan paspor itu dan kembali ke rumah sakit karena masalah sudah diselesaikan.
Kepala Keamanan mengambil paspor dari balik jasnya dan ragu-ragu memberikannya pada Man Shik. Melihat Kepala Keamanan yang lambat sekali, Man Shik kesal dan langsung menarik paspor itu dari tangan Kepala Keamanan. Sambil berjalan, Man Shik melihat halaman identitas paspor dan memuji Yeo Jin sangat cantik.
Salah seorang keamanan bertanya apakah mereka harus mengikuti Man Shik. Tapi Kepala Keamanan berkata tidak perlu, ular itu pasti punya rencana sendiri dan mengajak mereka kembali ke rumah sakit. Uhm... sepertinya yang dimaksud ular adalah Sekretaris Do Joon.
Sekretaris Do Joon akhirnya berdiri dan bertanya apa yang harus ia lakukan sekarang. Ia memanggil Yeo Jin dengan sebutan pimpinan sama seperti ia memanggil Do Joon biasanya dan Yeo Jin pun tersenyum. Rencana awalnya berhasil.
Man Shik langsung ke parkiran dan masuk ke dalam mobil Tae Hyun. Tae Hyun langsung bertanya apa Man Shik mendapatkan paspornya. Man Shik memberikan paspor itu pada Tae Hyun dan Tae Hyun tersenyum melihat bahwa itu memang benar paspor Yeo Jin. Man Shik merasa kesal karena jauh-jauh ke bandara, ia hanya disuruh mengambil paspor.
Tae Hyun tidak berkomentar, ia bertanya apa ada yang mengikuti Man Shik. Man Shik menganggap Tae Hyun meremehkan dirinya, tidak ada orang yang akan mengikutinya setelah melihat aura big-brother-nya. Tae Hyun mendengus, menertawakan Man Shik dan pergi dari bandara. Tanpa mereka sadari, tidak jauh dari mereka, anak buah Presiden Go sedang mengawasi mereka. Dan ia pun menjalankan mobilnya, mengikuti mobil Tae Hyun.
Di jalan, Man Shik menanyakan siapa wanita itu. Wanita itu terlihat cantik. "Uhm... Calon istriku", jawab Tae Hyun singkat. Man Shik tertawa, tidak percaya, "Kau akan menikah?", tanya Man Shik tidak yakin. Tae Hyun menganggukkan kepalanya.
"Apa kau tidak tau berapa biaya menikah sekarang?".
"Tidak tau".
Man Shik berpikir seorang wanita cantik mengajak Tae Hyun menikah, wanita itu pasti matre. Melihat Tae Hyun seorang dokter, wanita itu pasti berpikir Tae Hyun punya banyak uang. Tae Hyun cuma senyam senyum saja dan berkata bukan seperti itu. Lalu Man Shik ingin tau apa wanita itu tau kalau Tae Hyun dikejar-kejar oleh rentenir.
"Dia tau", jawab Tae Hyun.
Man Shik masih tidak percaya, menurutnya wanita itu pasti tidak tau. Menurutnya lagi, Tae Hyun terpesona dengan kecantikan wanita itu dan tidak sanggup mengatakan yang sebenarnya. Man Shik sama sekali tidak percaya kenapa seorang wanita yang cantik mau menikah dengan Tae Hyun yang memiliki banyak hutang.
"Karena kami saling mencintai", sahut Tae Hyun.
Man Shik tertawa keras, lebih tidak percaya lagi seorang Yong Pal bisa jatuh cinta. Menurutnya Tae Hyun hanya bicara tidak masuk akal dan belum tau tentang dunia. Lalu Man Shik bernyanyi-nyanyi sendiri, menggoda Tae Hyun yang hanya tersenyum mendengar lagu Man Shik yang tidak jelas.
=== Flashback ===
Yeo Jin meminta Tae Hyun untuk menikahinya. Ia ingin Tae Hyun menjadi pewarisnya dan menjadi walinya serta melindunginya dari Do Joon. Tae Hyun langsung menjawab bersedia. Tapi Yeo Jin meminta Tae Hyun tidak menjawab dengan enteng dan memikirkannya dengan baik-baik. Tae Hyun langsung mencium Yeo Jin dan berkata itulah jawabannya, setelah berpikir beberapa saat. Yeo Jin tersenyum dan Tae Hyun memeluk Yeo Jin.
Kemudian mereka duduk di kursi taman. Yeo Jin memberitahukan Tae Hyun bahwa besok ia akan menghadapi Do Joon dan mengakhiri pertarungan. Selama Do Joon masih menjadi walinya, Do Joon pasti akan kembali mengurungnya dengan alasan gangguan mental. Oleh sebab itu, ia meminta Tae Hyun untuk mendaftarkan pernikahan mereka besok pagi dan kembali ke rumah sakit sebagai walinya yang sah secara hukum.
Tae Hyun mengatakan ia mengerti apa yang diinginkan oleh Yeo Jin. Yeo Jin meminta maaf karena mungkin ini semacam kawin kontrak. Tae Hyun tersenyum dan memahami kondisi Yeo Jin. Ia berjanji ia akan menjadi wali Yeo Jin yang sah dan akan segera kembali pada Yeo Jin.
=== Flashback End ===
"Apa kau sedang bahagia?", tanya Man Shik pada Tae Hyun yang sedang senyum-senyum sendiri. Tae Hyun meng-iya-kan dan Man Shik mengatai Tae Hyun sudah gila. Lalu Tae Hyun bertanya jam berapa kantor catatan sipil dibuka.
"Jam 9? Kenapa?", tanya Man Shik balik. Tae Hyun berkata ia akan mendaftarkan pernikahannya. Man Shik menyuruh Tae Hyun untuk berhenti bicara yang tidak-tidak, membuatnya merinding saja.
--
Yeo Jin memberitahukan Sekretaris Do Joon bahwa besok jam 10 pagi, ia akan datang ke pemakamannya. Sekretaris Do Joon terkejut dan tidak setuju, menurutnya itu sangat berbahaya. Tapi Yeo Jin sudah bertekad ia tetap akan datang, ia memerintahkan Sekretaris Do Joon untuk mengundang semua orang, termasuk Jaksa Umum, Komisaris Polisi, Dirjen Pajak dan Menteri Utama. Ia juga meminta Sekretaris Do Joon untuk memberitahukan pada mereka bahwa ia memiliki buku dana rahasia itu, karena jika mereka tau mereka pasti akan datang walaupun dihalangi oleh Do Joon.
Sekretaris Do Joon masih mencoba mencegah Yeo Jin agar tidak mengumumkan ia masih hidup karena oppanya masih menjadi wali sah Yeo Jin. Sekretaris Do Joon sempat salah menyebutkan Do Joon sebagai pimpinan membuat Yeo Jin menatapnya dengan marah, cepat-cepat ia meralat ucapannya dan menyebutkan oppa.
Tapi Yeo Jin tidak peduli, "Kerjakan saja yang disuruh", ucap Yeo Jin singkat. Sekretaris Do Joon menelan ludahnya dan berkata mengerti. Di dalam hati, Yeo Jin yakin Tae Hyun pasti akan datang.
--
Man Shik mendapatkan telpon dari seseorang dan memanggil si penelpon itu dengan sebutan klien. Tae Hyun tersenyum mendengarnya. Si penelpon itu sepertinya memesan layanan House Call karena Man Shik bertanya berapa banyak. Kemudian masih berkata jika begitu, ia pasti akan datang. Lalu si penelpon sepertinya bertanya tentang siapa yang akan datang. Man Shik berkata bukan dukun yang itu, hari ini Dr. Yong Pal sendiri yang akan datang. Sebelum menutup telponnya, Man Shik berjanji ia akan segera ke sana.
"Apa itu? Kau menemukan Yong Pal yang lain?", tanya Tae Hyun.
"Tidak. Kau!", jawab Man Shik.
Tae Hyun terkejut dan berkata ia tidak melakukan house call lagi. Tapi Man Shik tidak mau menerima penolakan Tae Hyun. Menurutnya ia datang menemui Tae Hyun dalam rangka berbisnis, dan dalam berbisnis ada 'give and take'. Namun Tae Hyun tetap tidak mau, terlebih lagi untuk hari itu. Man Shik membujuk Tae Hyun agar tidak seperti itu, seharusnya Tae Hyun merasa kasihan pada mereka karena sekarat.
Tapi Tae Hyun sama sekali tidak merasa harus mengasihani mereka, salah mereka sendiri kenapa berkelahi. "Yong Pal, sekali ini aku minta tolong. Kau tau berapa banyak orang yang mati selama kau tidak ada? Beberapa hari yang lalu ada orang yang sehat mati karena kesalahan beberapa dukun", bujuk Man Shik lagi. Tae Hyun masih tidak menjawab.
"Sedikit kok. Apa kau tidak bisa berkunjung sebentar?", bujuk Man Shik. Tae Hyun masih diam. "Baiklah. Aku akan minta 20.000 won per jahitan. Call?", ucap Man Shik lagi.
Tae Hyun menghela nafasnya, kesal. "Aku tidak membawa tasku. Bagaimana aku bisa pergi?", Tae Hyun masih memberi alasan. Dengan gembira Man Shik mengatakan ia memiliki apa pun yang diperlukan Tae Hyun, akhir-akhir ini ia membuat investasi dengan menyeleksi beberapa dukun. Akhirnya Tae Hyun bersedia, tapi ia mau cuma sebentar saja. "Okay! Ayo kita tos", ucap Man Shik, memberikan telapak tangannya pada Tae Hyun. Tae Hyun malah meninju telapak tangan Man Shik, Man Shik berteriak kesakitan.
Lalu Tae Hyun berpindah ke jalur yang lain, anak buah Presiden Go masih mengikutinya dari belakang.
--
Setelah Sekretaris Do Joon pergi, Yeo Jin memutar kembali video ayahnya. "Sung Hoon sengaja mendekatimu. Ia mendapatkan informasi rahasia mengenai bisnis barunya dan Hanshin Group sudah menginvestasikan banyak uang dalam bisnis baru itu. Sung Hoon berencana untuk menjebakmu dengan tuduhan palsu dan meminta Do Joon untuk mendepakmu dari perusahaan. Dia bekerja sama dengan Do Joon", ucap ayah.
Yeo Jin tersenyum, di dalam hati ia berterima kasih karena Sung Hoon membuatnya tidak bermimpi buruk lagi.
Tae Hyun dan Man Shik tiba di sebuah bangunan kosong yang dijaga oleh dua orang penjaga di depan pintu masuknya. Anak buah Presiden Go masih mengikuti Tae Hyun dan menghentikan mobilnya di balik bangunan lain yang ada di area itu.
Begitu tiba di dalam bangunan dan melihat banyak yang terluka, Tae Hyun langsung memarahi Man Shik. Tapi dengan santainya Man Shik minta maaf, menurutnya semua ini akan selesai sebelum matahari terbit besok pagi. Man Shik mengajak Tae Hyun untuk segera menyelesaikan pekerjaan mereka dan setelah itu pergi ke sauna dan sarapan sup baru kemudian pergi ke catatan sipil. Tae Hyun hanya bisa memaki Man Shik dan mengikuti Man Shik memeriksa yang terluka.
Man Shik mendekati satu persatu yang terluka dan menenangkan mereka, ia berjanji mereka akan segera ditangani oleh Tae Hyun. Mendengar ucapan Man Shik, Tae Hyun hanya bisa menghela nafas, kesal.
Tae Hyun menjahit luka salah seorang penjahat dan Man Shik selalu berada di dekatnya. Lalu Man Shik memeriksa penjahat yang lain, kali ini penjahat itu terlihat tidak sadarkan diri. Ia memanggil Tae Hyun dan memberitahukan ada yang lebih serius. Tae Hyun berlari dan mendekati pria itu dan memeriksa denyut nadi di leher, mata, dan detak jantungnya dengan stateskop. Lalu ia menyuruh Man Shik mengambilkan infus. Setelah memasang infus, Tae Hyun juga membersihkan luka yang ada di kaki penjahat itu dan menutup lukanya dengan kapas dan memasang penyangga di kakinya itu. Entah kenapa Man Shik terlihat tidak nyaman dan mengernyitkan wajahnya.
--
Sementara itu di ruang pemakaman Yeo Jin, Presiden Go berbicara dengan seseorang di telpon. Ia menanyakan pada orang itu apa dia sudah tau kenapa semua orang pergi ke bandara. Si penelpon sepertinya menceritakan tentang paspor Nona Yeong Ae.
Setelah menutup telponnya, Presiden Go mulai berpikir, kenapa Tae Hyun menginginkan paspor orang yang sudah mati. Pres. Go bertanya-tanya dalam hati mungkinkah Yeo Jin masih hidup? Sedetik kemudian, Presiden Go yakin Yeo Jin masih hidup.
--
Tae Hyun dan Man Shik keluar dari bangunan kosong itu untuk beristirahat sebentar. Tae Hyun merasa tubuhnya sudah tidak seperti dulu lagi. Man Shik membenarkan, ia merasa Tae Hyun memang lebih gemuk dari yang terakhir ia lihat. Kemudian Tae Hyun memuji Man Shik yang sudah bekerja keras, ia berkata bayaran mereka hari ini boleh untuk Man Shik semua. Man Shik tidak menegrti kenapa Tae Hyun menjadi serius seperti ini.
Tae Hyun menyuruh Man Shik untuk keluar dari bisnis ini secepatnya, karena jika buntutnya semakin panjang akan semakin mudah ditangkap. Dari kejauhan, anak buah Presiden Go masih mengawasi Tae Hyun. Presiden Go menelponnya dan memberi perintah agar anak buahnya itu tidak bergerak dulu, ia belum boleh membunuh Tae Hyun. Presiden Go yakin Tae Hyun dan Nona Young Ae akan bertemu di suatu tempat dan akan melarikan diri bersama-sama. Jadi, anak buahnya itu sama sekali tidak boleh membunuh Tae Hyun sebelum Tae Hyun bertemu Nona Young Ae.
Sebelum menutup telponnya, Presiden Go menyuruh anak buahnya itu untuk tetap mengawasi Tae Hyun. Kemudian Presiden Go menelpon Do Joon, ia minta maaf karena mengganggu Do Joon yang sedang beristirahat, tapi ada hal penting yang harus ia diskusikan segera dengan Do Joon. Ia berkata ia akan segera ke tempat Do Joon.
Kembali ke bangunan kosong. "Baiklah, ayo kita bereskan sisanya, teman", ucap Tae Hyun pada Man Shik setelah cukup beristirahat.
"Teman?", ucap Man Shik bingung.
"Iya lah. Teman.", sahut Tae Hyun dan langsung masuk kembali ke dalam. Man Shik menghela nafasnya, mengusap wajahnya dengan tangannya dan mengikuti Tae Hyun ke dalam.
--
Presiden Go masuk ke ruang kerja Do Joon. Do Joon sendirian di sana. Setelah sedikit berbasa-basi, Presiden Go mengatakan ada hal yang ingin ia katakan secara pribadi pada Do Joon. Do Joon memberikan Presiden Go minuman dan mempersilahkan Presiden Go untuk meneruskan. "Uhm... Saya mencurigai Kepala Staf (maksudnya Sekretarisnya Do Joon). Saya menduga Yeo Jin masih hidup", ucap Presiden Go.
Do Joon malah tertawa keras, tidak percaya. Pres. Go mengatakan itu bukanlah dugaan yang tidak beralasan, kenapa juga Kepala Staf memerintahkan semua orang pergi ke bandara. Do Joon tidak percaya, menurutnya Pres. Go benar-benar menakjubkan, intelnya juga hebat sekali. Do Joon masih tertawa.
"Pimpinan, masalah ini bukan masalah yang bisa dikesampingkan", Pres. Go mengingatkan Do Joon.
"Kau mencurigai Kepala Staf? Direktur Min kami?", Do Joon melihat ke belakang dan Dir. Min keluar dari balik dinding. Pres. Go sangat terkejut. "Kau merendahkan pegawaiku", ucap Do Joon lagi. Lalu Do Joon mengeluarkan USB dari balik jasnya dan bertanya apakah Pres. Go tau apa itu. Pres. Go tidak tau. "Ini adalah stempel kerajaan Han Shin", ucap Do Joon.
Do Joon mengatakan isi dari USB itu adalah detail dari aliran dana rahasia semasa ayahnya masih hidup. Ayahnya memberikan USB pada Yeo Jin, tapi Dir. Min mendapatkannya dari Yeo Jin dan membawakan USB itu padanya.
"Lalu kemana Nona Young Ae?", tanya Pres. Go bingung.
"Dia menghilang ketika aku keluar sebentar", ucap Dir. Min.
Do Joon yakin Yeo Jin pasti memakai lift rahasia. Tapi itu tidak masalah baginya, ia yakin Yeo Jin akan muncul di pemakamannya besok, mungkin Yeo Jin akan mengejutkan semua orang dengan kemunculannya karena dengan jelas Yeo Jin menyuruh Dir. Min mengundang semua orang, Jaksa Umum, Komisaris Polisi, Dirjen Pajak, dan Menteri Utama. Dan ia akan menangkap Yeo Jin di sana.
"Mungkin ia ingin mengalahkanku di depan umum", ucap Do Joon lagi. Lalu ia beralih pada Dir. Min, berpesan agar Dir. Min tidak memperbolehkan masuk tamu dari kalangan umum, cukup para undangan yang sudah menyatakan kesetiaan mereka saja padanya. Mereka harus memperlihatkan kenyataan pada Yeo Jin siapa raja yang sebenarnya.
"Ya. Saya mengerti", sahut Dir. Min dan membungkukkan kepalanya.
Lalu Do Joon mengatakan pada Pres. Go bahwa nama Pres. Go juga ada di dalam USB itu. Pres. Go tergagap, tidak bisa menjelaskan lalu ia membungkukkan kepalanya, minta maaf pada Do Joon. Setelah melihat isi USB itu, Do Joon merasa ia harus bmelakukan negosiasi ulang dengan Pres. Go, karena ia melihat saku belakang Pres. Go cukup tebal. Pres. Go ketakutan dan minta ampun pada Do Joon.
Do Joon tertawa. Melihat Pres. Go minta ampun padanya, ia merasa benar-benar seperti raja sekarang dan tentu saja, ia mengampuni Pres. Go. Pres. Go mengucapkan terima kasih, lalu ia ingin Do Joon mengatakan apa yang harus ia lakukan sekarang pada Tae Hyun.
"Bunuh dia", perintah Do Joon.
"Lalu... bagaimana dengan istri anda?", tanya Pres. Go lagi.
Dir. Min menyarankan agar Do Joon memasukkan Chae Young ke ruang terlarang, dan membuatnya sama seperti Yeo Jin. Do Joon tertawa dan memuji Dir. Min benar-benar setia padanya. Pres. Go menghela nafasnya, memandang Dir. Min tidak suka. Lalu Do Joon menyuruh Pres. Go pergi, karena ia harus beristirahat untuk acara besok. Ia berpikir malam ini pasti bisa tidur dengan nyenyak.
Pres. Go berpamitan dan sebelum pergi, ia memandang Dir. Min sekali lagi. Sementara di luar ruang kerja Do Joon, salah seorang pelayan menguping pembicaraan mereka. Pres. Go sempat melihat pelayan itu tapi tidak mengatakan apa pun dan lalu mengambil ponselnya. Ia mengirimkan pesan yang berisikan perintah membunuh Tae Hyun untuk anak buahnya yang ternyata masih mengawasi Tae Hyun.
--
Pelayan itu masuk ke kamar Chae Young dan membisikkan sesuatu pada Chae Young. "Apa? Yeo Jin masih hidup", ucap Chae Young kaget. Pelayan itu meletakkan jari di mulutnya, menyuruh Chae Young tidak berisik dan menganggukkan kepalanya. Lalu ia berbisik lagi pada Chae Young.
Seorang yang tidak dikenal, masuk ke ruang rawat Chief Lee. Sepertinya sama dengan orang yang membunuh Direktur. Ia menyuntikkan obat ke dalam botol infus Chief Lee dan tiba-tiba saja Chief Lee membuka matanya. "Siapa kau?". Pria itu kaget dan berusaha mengoyangkan infus CHief Lee. Chief Lee berusaha menarik baju pria itu dan pria itu berontak, berusaha melepaskan dirinya.
Tiba-tiba Kepala Perawat ICU masuk dan menanyakan siapa pria itu. Pria itu langsung berlari dan Kep. Perawat berteriak, meminta tolong agar dipanggilkan sekuriti. Chief Lee meminta Kep. Perawat untuk mencabut infusnya dan tidak memanggil keamanan.
--
Tae Hyun masih berada di bangunan kosong itu sampai malam hari, masih banyak pasien yang harus dirawat. Tapi Man Shik malah menyuruh Tae Hyun pergi sekarang juga. Tae Hyun tidak mengerti maksud Man Shik. "Polisi akan segera tiba di sini", ucap Man Shik. Tae Hyun tidak percaya, ia merasa Man Shik sudah gila. Tapi Man Shik serius, ia minta maaf karena terbujuk dengan menyerahkan Tae Hyun untuk bisa mendapatkan hukuman percobaan. "Aku pantas mati. Tapi ini belum terlambat. Pergilah dan hati-hati dengan si matre", pesan Man Shik.
Tae Hyun hanya memandang Man Shik tidak percaya. Man Shik menyuruh semua orang untuk pergi karena polisi akan tiba. Mereka tidak mengerti dan malah balik bertanya kenapa juga polisi datang ke sana. Man Shik menjadi kesal dan berteriak, menyuruh mereka semua pergi. Dari kejauhan terdengar suara sirine polisi.
Orang-orang berjalan keluar dari bangunan sedangkan anak buah Pres. Go malah masuk ke dalam dan berpapasan dengan Man Shik. Man Shik bertanya siapa dia, tapi pria itu tidak menjawab, ia malah mencekik leher Man Shik dan menusukkan pisaunya ke perut Man Shik (sekilas pisaunya mirip pisau Mantis yang di Last...)
Tae Hyun melihat pria itu dan teringat pria itu adalah pria yang pernah ia lihat di rumah sakit. Man Shik berusaha menahan kaki pria itu dan menyuruh Tae Hyun pergi tapi pria itu dengan mudah melepaskan dirinya dan menendang pinggang Man Shik.
Tae Hyun tidak punya piliha lain selain berbalik dan masuk lebih dalam ke ruangan yang lain dan memakai topinya. Di dalam, ia melihat tumpukan drum plastik dan bersembunyi di baliknya. Pria itu tiba di ruangan itu dan melihat drum plastik itu lalu pergi. Tae Hyun mendengar suara sepatu yang menjauh dan akan keluar dari balik drum plastik, namun tiba-tiba anak buah Pres. Go menerobos dinding kayu yang ada di belakang Tae Hyun dan menyerang Tae Hyun. Tae Hyun berusaha menjauh dan mengambil ban yang ada di depannya dan melemparkan ke arah anak buah Pres. Go. Pisau yang dipegang anak buah Pres. Go terlepas dan jatuh di lantai. Anak buah Pres. Go terus mengejar dan menyerang Tae Hyun. Tentu saja Tae Hyun bukan tandingannya. Tae Hyun berusaha keras untuk melepaskan dirinyadari kejaran anak buah Pres. Go.
Sementara itu polisi sudah tiba. Mereka masuk ke dalam bangunan dan menemukan Man Shik tergeletak di lantai. Detektif Lee berusaha membangunkan Man Shik. Dengan sisa tenaganya, Man Shik membuka mata dan mengatakan ada orang gila yang berusaha membunuh Yong Pal. Detektif Lee tersenyum senang dan berkata tidak bisa karena Yong Pal adalah miliknya. Lalu ia menyuruh temannya, Detektif Park untuk membawa Man Shik ke IGD, sedangkan Detektif Lee berlari masuk ke dalam.
Bersambung...
[Sinopsis Yong Pal Episode 12 Part 2]
Sinopsis Yong Pal Episode 12 Part 1
![]() |
Credit : SBS |
"Berlutut!", perintah Yeo Jin.
Sekretaris Do Joon sempat terdiam tapi kemudian ia menanyakan apa yang dimiliki Yeo Jin sehingga ia layak berlutut pada Yeo Jin. Yeo Jin memperlihatkan USB yang ia miliki. "Kau tau ini apa 'kan?", tanya Yeo Jin. Yeo Jin mengatakan itu adalah benda yang paling dicari oleh Do Joon. Sekretaris Do Joon berpikir sejenak lalu bergumam itu adalah buku dana rahasia. Dan Sekretaris Do Joon pun langsung berlutut pada Yeo Jin. Sekarang ia tau siapa pemilik Hanshin sesungguhnya, yaitu orang yang memiliki USB itu.
--
Sementara di bandara, para petugas keamanan melaporkan pada Kepala Keamanan bahwa mereka sama sekali tidak menemukan Nona Young Ae dimana pun. Tidak lama kemudian Man Shik datang, menepuk bahu Kepala Keamanan, menanyakan apakah ia dari RS Hanshin.
Kepala Keamanan membenarkan. Lalu Man Shik meminta paspornya yang dibawa oleh Kepala Keamanan. Kepala Keamanan diam saja, ia memandang Man Shik penuh selidik. Man Shik terlihat kesal dan mengomel tentang ia hanyalah orang suruhan yang bahkan tidak mendapatkan bayaran untuk pekerjaannya yang ini. Kepala Keamanan menyuruh Man Shik menunggu sebentar dan menelpon Sekretaris Do Joon.
"Jawab!", perintah Yeo Jin pada Sekretaris Do Joon.
Sekretaris Do Joon menerima telpon dan kemudian menyuruh Kepala Keamanan menunggu sebentar. Sekretaris Do Joon bertanya pada Yeo Jin apa yang harus ia lakukan, ada seseorang yang datang meminta paspor Yeo Jin. Yeo Jin diam saja. Lalu Sekretaris mencoba meyakinkan Yeo Jin bahwa benda yang dimiliki oleh Yeo Jin itu seperti stempel kerajaan dari Kerajaan Hanshin, kalau saja Yeo Jin memberikan kesempatan padanya untuk mengurus stempel itu...
"Jangan bersikap kurang ajar dan membuat kesepakatan denganku...", marah Yeo Jin. Lalu Yeo Jin melempar USB itu ke depan Sekretaris Do Joon yang kemudian tersenyum penuh kemenangan... "Terima kasih, Pimpinan! Aku akan melakukan yang terbaik untuk Anda", ucapnya. Yeo Jin tersenyum tipis. Lalu Sekretaris Do Joon kembali berbicara dengan Kepala Keamanan, menyuruh Kepala Keamanan memberikan paspor itu dan kembali ke rumah sakit karena masalah sudah diselesaikan.
Kepala Keamanan mengambil paspor dari balik jasnya dan ragu-ragu memberikannya pada Man Shik. Melihat Kepala Keamanan yang lambat sekali, Man Shik kesal dan langsung menarik paspor itu dari tangan Kepala Keamanan. Sambil berjalan, Man Shik melihat halaman identitas paspor dan memuji Yeo Jin sangat cantik.
Salah seorang keamanan bertanya apakah mereka harus mengikuti Man Shik. Tapi Kepala Keamanan berkata tidak perlu, ular itu pasti punya rencana sendiri dan mengajak mereka kembali ke rumah sakit. Uhm... sepertinya yang dimaksud ular adalah Sekretaris Do Joon.
Sekretaris Do Joon akhirnya berdiri dan bertanya apa yang harus ia lakukan sekarang. Ia memanggil Yeo Jin dengan sebutan pimpinan sama seperti ia memanggil Do Joon biasanya dan Yeo Jin pun tersenyum. Rencana awalnya berhasil.
Man Shik langsung ke parkiran dan masuk ke dalam mobil Tae Hyun. Tae Hyun langsung bertanya apa Man Shik mendapatkan paspornya. Man Shik memberikan paspor itu pada Tae Hyun dan Tae Hyun tersenyum melihat bahwa itu memang benar paspor Yeo Jin. Man Shik merasa kesal karena jauh-jauh ke bandara, ia hanya disuruh mengambil paspor.
Tae Hyun tidak berkomentar, ia bertanya apa ada yang mengikuti Man Shik. Man Shik menganggap Tae Hyun meremehkan dirinya, tidak ada orang yang akan mengikutinya setelah melihat aura big-brother-nya. Tae Hyun mendengus, menertawakan Man Shik dan pergi dari bandara. Tanpa mereka sadari, tidak jauh dari mereka, anak buah Presiden Go sedang mengawasi mereka. Dan ia pun menjalankan mobilnya, mengikuti mobil Tae Hyun.
Di jalan, Man Shik menanyakan siapa wanita itu. Wanita itu terlihat cantik. "Uhm... Calon istriku", jawab Tae Hyun singkat. Man Shik tertawa, tidak percaya, "Kau akan menikah?", tanya Man Shik tidak yakin. Tae Hyun menganggukkan kepalanya.
"Apa kau tidak tau berapa biaya menikah sekarang?".
"Tidak tau".
Man Shik berpikir seorang wanita cantik mengajak Tae Hyun menikah, wanita itu pasti matre. Melihat Tae Hyun seorang dokter, wanita itu pasti berpikir Tae Hyun punya banyak uang. Tae Hyun cuma senyam senyum saja dan berkata bukan seperti itu. Lalu Man Shik ingin tau apa wanita itu tau kalau Tae Hyun dikejar-kejar oleh rentenir.
"Dia tau", jawab Tae Hyun.
Man Shik masih tidak percaya, menurutnya wanita itu pasti tidak tau. Menurutnya lagi, Tae Hyun terpesona dengan kecantikan wanita itu dan tidak sanggup mengatakan yang sebenarnya. Man Shik sama sekali tidak percaya kenapa seorang wanita yang cantik mau menikah dengan Tae Hyun yang memiliki banyak hutang.
"Karena kami saling mencintai", sahut Tae Hyun.
Man Shik tertawa keras, lebih tidak percaya lagi seorang Yong Pal bisa jatuh cinta. Menurutnya Tae Hyun hanya bicara tidak masuk akal dan belum tau tentang dunia. Lalu Man Shik bernyanyi-nyanyi sendiri, menggoda Tae Hyun yang hanya tersenyum mendengar lagu Man Shik yang tidak jelas.
=== Flashback ===
Yeo Jin meminta Tae Hyun untuk menikahinya. Ia ingin Tae Hyun menjadi pewarisnya dan menjadi walinya serta melindunginya dari Do Joon. Tae Hyun langsung menjawab bersedia. Tapi Yeo Jin meminta Tae Hyun tidak menjawab dengan enteng dan memikirkannya dengan baik-baik. Tae Hyun langsung mencium Yeo Jin dan berkata itulah jawabannya, setelah berpikir beberapa saat. Yeo Jin tersenyum dan Tae Hyun memeluk Yeo Jin.
Kemudian mereka duduk di kursi taman. Yeo Jin memberitahukan Tae Hyun bahwa besok ia akan menghadapi Do Joon dan mengakhiri pertarungan. Selama Do Joon masih menjadi walinya, Do Joon pasti akan kembali mengurungnya dengan alasan gangguan mental. Oleh sebab itu, ia meminta Tae Hyun untuk mendaftarkan pernikahan mereka besok pagi dan kembali ke rumah sakit sebagai walinya yang sah secara hukum.
Tae Hyun mengatakan ia mengerti apa yang diinginkan oleh Yeo Jin. Yeo Jin meminta maaf karena mungkin ini semacam kawin kontrak. Tae Hyun tersenyum dan memahami kondisi Yeo Jin. Ia berjanji ia akan menjadi wali Yeo Jin yang sah dan akan segera kembali pada Yeo Jin.
=== Flashback End ===
"Apa kau sedang bahagia?", tanya Man Shik pada Tae Hyun yang sedang senyum-senyum sendiri. Tae Hyun meng-iya-kan dan Man Shik mengatai Tae Hyun sudah gila. Lalu Tae Hyun bertanya jam berapa kantor catatan sipil dibuka.
"Jam 9? Kenapa?", tanya Man Shik balik. Tae Hyun berkata ia akan mendaftarkan pernikahannya. Man Shik menyuruh Tae Hyun untuk berhenti bicara yang tidak-tidak, membuatnya merinding saja.
--
Yeo Jin memberitahukan Sekretaris Do Joon bahwa besok jam 10 pagi, ia akan datang ke pemakamannya. Sekretaris Do Joon terkejut dan tidak setuju, menurutnya itu sangat berbahaya. Tapi Yeo Jin sudah bertekad ia tetap akan datang, ia memerintahkan Sekretaris Do Joon untuk mengundang semua orang, termasuk Jaksa Umum, Komisaris Polisi, Dirjen Pajak dan Menteri Utama. Ia juga meminta Sekretaris Do Joon untuk memberitahukan pada mereka bahwa ia memiliki buku dana rahasia itu, karena jika mereka tau mereka pasti akan datang walaupun dihalangi oleh Do Joon.
Sekretaris Do Joon masih mencoba mencegah Yeo Jin agar tidak mengumumkan ia masih hidup karena oppanya masih menjadi wali sah Yeo Jin. Sekretaris Do Joon sempat salah menyebutkan Do Joon sebagai pimpinan membuat Yeo Jin menatapnya dengan marah, cepat-cepat ia meralat ucapannya dan menyebutkan oppa.
Tapi Yeo Jin tidak peduli, "Kerjakan saja yang disuruh", ucap Yeo Jin singkat. Sekretaris Do Joon menelan ludahnya dan berkata mengerti. Di dalam hati, Yeo Jin yakin Tae Hyun pasti akan datang.
--
Man Shik mendapatkan telpon dari seseorang dan memanggil si penelpon itu dengan sebutan klien. Tae Hyun tersenyum mendengarnya. Si penelpon itu sepertinya memesan layanan House Call karena Man Shik bertanya berapa banyak. Kemudian masih berkata jika begitu, ia pasti akan datang. Lalu si penelpon sepertinya bertanya tentang siapa yang akan datang. Man Shik berkata bukan dukun yang itu, hari ini Dr. Yong Pal sendiri yang akan datang. Sebelum menutup telponnya, Man Shik berjanji ia akan segera ke sana.
"Apa itu? Kau menemukan Yong Pal yang lain?", tanya Tae Hyun.
"Tidak. Kau!", jawab Man Shik.
Tae Hyun terkejut dan berkata ia tidak melakukan house call lagi. Tapi Man Shik tidak mau menerima penolakan Tae Hyun. Menurutnya ia datang menemui Tae Hyun dalam rangka berbisnis, dan dalam berbisnis ada 'give and take'. Namun Tae Hyun tetap tidak mau, terlebih lagi untuk hari itu. Man Shik membujuk Tae Hyun agar tidak seperti itu, seharusnya Tae Hyun merasa kasihan pada mereka karena sekarat.
Tapi Tae Hyun sama sekali tidak merasa harus mengasihani mereka, salah mereka sendiri kenapa berkelahi. "Yong Pal, sekali ini aku minta tolong. Kau tau berapa banyak orang yang mati selama kau tidak ada? Beberapa hari yang lalu ada orang yang sehat mati karena kesalahan beberapa dukun", bujuk Man Shik lagi. Tae Hyun masih tidak menjawab.
"Sedikit kok. Apa kau tidak bisa berkunjung sebentar?", bujuk Man Shik. Tae Hyun masih diam. "Baiklah. Aku akan minta 20.000 won per jahitan. Call?", ucap Man Shik lagi.
Tae Hyun menghela nafasnya, kesal. "Aku tidak membawa tasku. Bagaimana aku bisa pergi?", Tae Hyun masih memberi alasan. Dengan gembira Man Shik mengatakan ia memiliki apa pun yang diperlukan Tae Hyun, akhir-akhir ini ia membuat investasi dengan menyeleksi beberapa dukun. Akhirnya Tae Hyun bersedia, tapi ia mau cuma sebentar saja. "Okay! Ayo kita tos", ucap Man Shik, memberikan telapak tangannya pada Tae Hyun. Tae Hyun malah meninju telapak tangan Man Shik, Man Shik berteriak kesakitan.
Lalu Tae Hyun berpindah ke jalur yang lain, anak buah Presiden Go masih mengikutinya dari belakang.
--
Setelah Sekretaris Do Joon pergi, Yeo Jin memutar kembali video ayahnya. "Sung Hoon sengaja mendekatimu. Ia mendapatkan informasi rahasia mengenai bisnis barunya dan Hanshin Group sudah menginvestasikan banyak uang dalam bisnis baru itu. Sung Hoon berencana untuk menjebakmu dengan tuduhan palsu dan meminta Do Joon untuk mendepakmu dari perusahaan. Dia bekerja sama dengan Do Joon", ucap ayah.
Yeo Jin tersenyum, di dalam hati ia berterima kasih karena Sung Hoon membuatnya tidak bermimpi buruk lagi.
Tae Hyun dan Man Shik tiba di sebuah bangunan kosong yang dijaga oleh dua orang penjaga di depan pintu masuknya. Anak buah Presiden Go masih mengikuti Tae Hyun dan menghentikan mobilnya di balik bangunan lain yang ada di area itu.
Begitu tiba di dalam bangunan dan melihat banyak yang terluka, Tae Hyun langsung memarahi Man Shik. Tapi dengan santainya Man Shik minta maaf, menurutnya semua ini akan selesai sebelum matahari terbit besok pagi. Man Shik mengajak Tae Hyun untuk segera menyelesaikan pekerjaan mereka dan setelah itu pergi ke sauna dan sarapan sup baru kemudian pergi ke catatan sipil. Tae Hyun hanya bisa memaki Man Shik dan mengikuti Man Shik memeriksa yang terluka.
Man Shik mendekati satu persatu yang terluka dan menenangkan mereka, ia berjanji mereka akan segera ditangani oleh Tae Hyun. Mendengar ucapan Man Shik, Tae Hyun hanya bisa menghela nafas, kesal.
Tae Hyun menjahit luka salah seorang penjahat dan Man Shik selalu berada di dekatnya. Lalu Man Shik memeriksa penjahat yang lain, kali ini penjahat itu terlihat tidak sadarkan diri. Ia memanggil Tae Hyun dan memberitahukan ada yang lebih serius. Tae Hyun berlari dan mendekati pria itu dan memeriksa denyut nadi di leher, mata, dan detak jantungnya dengan stateskop. Lalu ia menyuruh Man Shik mengambilkan infus. Setelah memasang infus, Tae Hyun juga membersihkan luka yang ada di kaki penjahat itu dan menutup lukanya dengan kapas dan memasang penyangga di kakinya itu. Entah kenapa Man Shik terlihat tidak nyaman dan mengernyitkan wajahnya.
--
Sementara itu di ruang pemakaman Yeo Jin, Presiden Go berbicara dengan seseorang di telpon. Ia menanyakan pada orang itu apa dia sudah tau kenapa semua orang pergi ke bandara. Si penelpon sepertinya menceritakan tentang paspor Nona Yeong Ae.
Setelah menutup telponnya, Presiden Go mulai berpikir, kenapa Tae Hyun menginginkan paspor orang yang sudah mati. Pres. Go bertanya-tanya dalam hati mungkinkah Yeo Jin masih hidup? Sedetik kemudian, Presiden Go yakin Yeo Jin masih hidup.
--
Tae Hyun dan Man Shik keluar dari bangunan kosong itu untuk beristirahat sebentar. Tae Hyun merasa tubuhnya sudah tidak seperti dulu lagi. Man Shik membenarkan, ia merasa Tae Hyun memang lebih gemuk dari yang terakhir ia lihat. Kemudian Tae Hyun memuji Man Shik yang sudah bekerja keras, ia berkata bayaran mereka hari ini boleh untuk Man Shik semua. Man Shik tidak menegrti kenapa Tae Hyun menjadi serius seperti ini.
Tae Hyun menyuruh Man Shik untuk keluar dari bisnis ini secepatnya, karena jika buntutnya semakin panjang akan semakin mudah ditangkap. Dari kejauhan, anak buah Presiden Go masih mengawasi Tae Hyun. Presiden Go menelponnya dan memberi perintah agar anak buahnya itu tidak bergerak dulu, ia belum boleh membunuh Tae Hyun. Presiden Go yakin Tae Hyun dan Nona Young Ae akan bertemu di suatu tempat dan akan melarikan diri bersama-sama. Jadi, anak buahnya itu sama sekali tidak boleh membunuh Tae Hyun sebelum Tae Hyun bertemu Nona Young Ae.
Sebelum menutup telponnya, Presiden Go menyuruh anak buahnya itu untuk tetap mengawasi Tae Hyun. Kemudian Presiden Go menelpon Do Joon, ia minta maaf karena mengganggu Do Joon yang sedang beristirahat, tapi ada hal penting yang harus ia diskusikan segera dengan Do Joon. Ia berkata ia akan segera ke tempat Do Joon.
Kembali ke bangunan kosong. "Baiklah, ayo kita bereskan sisanya, teman", ucap Tae Hyun pada Man Shik setelah cukup beristirahat.
"Teman?", ucap Man Shik bingung.
"Iya lah. Teman.", sahut Tae Hyun dan langsung masuk kembali ke dalam. Man Shik menghela nafasnya, mengusap wajahnya dengan tangannya dan mengikuti Tae Hyun ke dalam.
--
Presiden Go masuk ke ruang kerja Do Joon. Do Joon sendirian di sana. Setelah sedikit berbasa-basi, Presiden Go mengatakan ada hal yang ingin ia katakan secara pribadi pada Do Joon. Do Joon memberikan Presiden Go minuman dan mempersilahkan Presiden Go untuk meneruskan. "Uhm... Saya mencurigai Kepala Staf (maksudnya Sekretarisnya Do Joon). Saya menduga Yeo Jin masih hidup", ucap Presiden Go.
Do Joon malah tertawa keras, tidak percaya. Pres. Go mengatakan itu bukanlah dugaan yang tidak beralasan, kenapa juga Kepala Staf memerintahkan semua orang pergi ke bandara. Do Joon tidak percaya, menurutnya Pres. Go benar-benar menakjubkan, intelnya juga hebat sekali. Do Joon masih tertawa.
"Pimpinan, masalah ini bukan masalah yang bisa dikesampingkan", Pres. Go mengingatkan Do Joon.
"Kau mencurigai Kepala Staf? Direktur Min kami?", Do Joon melihat ke belakang dan Dir. Min keluar dari balik dinding. Pres. Go sangat terkejut. "Kau merendahkan pegawaiku", ucap Do Joon lagi. Lalu Do Joon mengeluarkan USB dari balik jasnya dan bertanya apakah Pres. Go tau apa itu. Pres. Go tidak tau. "Ini adalah stempel kerajaan Han Shin", ucap Do Joon.
Do Joon mengatakan isi dari USB itu adalah detail dari aliran dana rahasia semasa ayahnya masih hidup. Ayahnya memberikan USB pada Yeo Jin, tapi Dir. Min mendapatkannya dari Yeo Jin dan membawakan USB itu padanya.
"Lalu kemana Nona Young Ae?", tanya Pres. Go bingung.
"Dia menghilang ketika aku keluar sebentar", ucap Dir. Min.
Do Joon yakin Yeo Jin pasti memakai lift rahasia. Tapi itu tidak masalah baginya, ia yakin Yeo Jin akan muncul di pemakamannya besok, mungkin Yeo Jin akan mengejutkan semua orang dengan kemunculannya karena dengan jelas Yeo Jin menyuruh Dir. Min mengundang semua orang, Jaksa Umum, Komisaris Polisi, Dirjen Pajak, dan Menteri Utama. Dan ia akan menangkap Yeo Jin di sana.
"Mungkin ia ingin mengalahkanku di depan umum", ucap Do Joon lagi. Lalu ia beralih pada Dir. Min, berpesan agar Dir. Min tidak memperbolehkan masuk tamu dari kalangan umum, cukup para undangan yang sudah menyatakan kesetiaan mereka saja padanya. Mereka harus memperlihatkan kenyataan pada Yeo Jin siapa raja yang sebenarnya.
"Ya. Saya mengerti", sahut Dir. Min dan membungkukkan kepalanya.
Lalu Do Joon mengatakan pada Pres. Go bahwa nama Pres. Go juga ada di dalam USB itu. Pres. Go tergagap, tidak bisa menjelaskan lalu ia membungkukkan kepalanya, minta maaf pada Do Joon. Setelah melihat isi USB itu, Do Joon merasa ia harus bmelakukan negosiasi ulang dengan Pres. Go, karena ia melihat saku belakang Pres. Go cukup tebal. Pres. Go ketakutan dan minta ampun pada Do Joon.
Do Joon tertawa. Melihat Pres. Go minta ampun padanya, ia merasa benar-benar seperti raja sekarang dan tentu saja, ia mengampuni Pres. Go. Pres. Go mengucapkan terima kasih, lalu ia ingin Do Joon mengatakan apa yang harus ia lakukan sekarang pada Tae Hyun.
"Bunuh dia", perintah Do Joon.
"Lalu... bagaimana dengan istri anda?", tanya Pres. Go lagi.
Dir. Min menyarankan agar Do Joon memasukkan Chae Young ke ruang terlarang, dan membuatnya sama seperti Yeo Jin. Do Joon tertawa dan memuji Dir. Min benar-benar setia padanya. Pres. Go menghela nafasnya, memandang Dir. Min tidak suka. Lalu Do Joon menyuruh Pres. Go pergi, karena ia harus beristirahat untuk acara besok. Ia berpikir malam ini pasti bisa tidur dengan nyenyak.
Pres. Go berpamitan dan sebelum pergi, ia memandang Dir. Min sekali lagi. Sementara di luar ruang kerja Do Joon, salah seorang pelayan menguping pembicaraan mereka. Pres. Go sempat melihat pelayan itu tapi tidak mengatakan apa pun dan lalu mengambil ponselnya. Ia mengirimkan pesan yang berisikan perintah membunuh Tae Hyun untuk anak buahnya yang ternyata masih mengawasi Tae Hyun.
--
Pelayan itu masuk ke kamar Chae Young dan membisikkan sesuatu pada Chae Young. "Apa? Yeo Jin masih hidup", ucap Chae Young kaget. Pelayan itu meletakkan jari di mulutnya, menyuruh Chae Young tidak berisik dan menganggukkan kepalanya. Lalu ia berbisik lagi pada Chae Young.
Seorang yang tidak dikenal, masuk ke ruang rawat Chief Lee. Sepertinya sama dengan orang yang membunuh Direktur. Ia menyuntikkan obat ke dalam botol infus Chief Lee dan tiba-tiba saja Chief Lee membuka matanya. "Siapa kau?". Pria itu kaget dan berusaha mengoyangkan infus CHief Lee. Chief Lee berusaha menarik baju pria itu dan pria itu berontak, berusaha melepaskan dirinya.
Tiba-tiba Kepala Perawat ICU masuk dan menanyakan siapa pria itu. Pria itu langsung berlari dan Kep. Perawat berteriak, meminta tolong agar dipanggilkan sekuriti. Chief Lee meminta Kep. Perawat untuk mencabut infusnya dan tidak memanggil keamanan.
--
Tae Hyun masih berada di bangunan kosong itu sampai malam hari, masih banyak pasien yang harus dirawat. Tapi Man Shik malah menyuruh Tae Hyun pergi sekarang juga. Tae Hyun tidak mengerti maksud Man Shik. "Polisi akan segera tiba di sini", ucap Man Shik. Tae Hyun tidak percaya, ia merasa Man Shik sudah gila. Tapi Man Shik serius, ia minta maaf karena terbujuk dengan menyerahkan Tae Hyun untuk bisa mendapatkan hukuman percobaan. "Aku pantas mati. Tapi ini belum terlambat. Pergilah dan hati-hati dengan si matre", pesan Man Shik.
Tae Hyun hanya memandang Man Shik tidak percaya. Man Shik menyuruh semua orang untuk pergi karena polisi akan tiba. Mereka tidak mengerti dan malah balik bertanya kenapa juga polisi datang ke sana. Man Shik menjadi kesal dan berteriak, menyuruh mereka semua pergi. Dari kejauhan terdengar suara sirine polisi.
Orang-orang berjalan keluar dari bangunan sedangkan anak buah Pres. Go malah masuk ke dalam dan berpapasan dengan Man Shik. Man Shik bertanya siapa dia, tapi pria itu tidak menjawab, ia malah mencekik leher Man Shik dan menusukkan pisaunya ke perut Man Shik (sekilas pisaunya mirip pisau Mantis yang di Last...)
Tae Hyun melihat pria itu dan teringat pria itu adalah pria yang pernah ia lihat di rumah sakit. Man Shik berusaha menahan kaki pria itu dan menyuruh Tae Hyun pergi tapi pria itu dengan mudah melepaskan dirinya dan menendang pinggang Man Shik.
Tae Hyun tidak punya piliha lain selain berbalik dan masuk lebih dalam ke ruangan yang lain dan memakai topinya. Di dalam, ia melihat tumpukan drum plastik dan bersembunyi di baliknya. Pria itu tiba di ruangan itu dan melihat drum plastik itu lalu pergi. Tae Hyun mendengar suara sepatu yang menjauh dan akan keluar dari balik drum plastik, namun tiba-tiba anak buah Pres. Go menerobos dinding kayu yang ada di belakang Tae Hyun dan menyerang Tae Hyun. Tae Hyun berusaha menjauh dan mengambil ban yang ada di depannya dan melemparkan ke arah anak buah Pres. Go. Pisau yang dipegang anak buah Pres. Go terlepas dan jatuh di lantai. Anak buah Pres. Go terus mengejar dan menyerang Tae Hyun. Tentu saja Tae Hyun bukan tandingannya. Tae Hyun berusaha keras untuk melepaskan dirinyadari kejaran anak buah Pres. Go.
Sementara itu polisi sudah tiba. Mereka masuk ke dalam bangunan dan menemukan Man Shik tergeletak di lantai. Detektif Lee berusaha membangunkan Man Shik. Dengan sisa tenaganya, Man Shik membuka mata dan mengatakan ada orang gila yang berusaha membunuh Yong Pal. Detektif Lee tersenyum senang dan berkata tidak bisa karena Yong Pal adalah miliknya. Lalu ia menyuruh temannya, Detektif Park untuk membawa Man Shik ke IGD, sedangkan Detektif Lee berlari masuk ke dalam.
Bersambung...
[Sinopsis Yong Pal Episode 12 Part 2]
Post a Comment