Sinopsis The Greatest Wedding Episode 16 Part 2 [END]

[Sinopsis The Greatest Marriage Episode 16 Part 1]

Sinopsis The Greatest Marriage Episode 16 Part 2 [End]


Kdramastory - Di kamar Eun Chil, Myung Yi, ayah, ibu, dan Sun Nyeo masih menunggui Eun Chil. Ayah menanyakan dimana Tae Yeon.

Sinopsis The Greatest Wedding Episode 16 Part 2 [END]

Tae Yeon masuk ke kamar dan mengatakan dia akan membawa Eun Chil ke rumah sakit. Ia menyuruh Myung Yi minggir. Ibu melarang Tae Yeon membawa Eun Chil. Karena mereka sudah memanggil dokter dan Eun Chil sakit.


Tae Yeon marah, "Jadi kalian akan membiarkannya mati seperti ini? Dokter dari perusahaan tidak dapat melakukan apa pun untuknya!".

Tae Yeon menggendong Eun Chil dan mengatakan, "Ayo kita pergi!", pada Eun Chil.

Myung Yi berusaha mencegah dan memanggil Tae Yeon. Tapi Tae Yeon malah memarahinya dan berkata agar jangan mengikuti mereka. "Dia anakku! Jadi aku akan membuatnya sembuh!".

Myung Yi terkejut.

--

Di apartemennya Eun Cha, Ki Young mondar-mandir menunggu Tae Yeon. Tiba-tiba Eun Cha pulang. Ia membawa ikan dari pasar tempat ia berkampanye tadi pagi. Eun Cha mengajak Ki Young merebusnya dan memakannya bersama.

"Apa tidak ada siapa pun diluar?", tanya Ki Young.

"Kenapa? Apa kau lagi menunggu seseorang?", tanya Eun Cha. Ki Young menggelengkan kepalanya dan menjawab tidak.

Tiba-tiba hp Ki Young berbunyi. Ki Young mengangkatnya dan mengatakan bahwa saat ini tidak begitu baik... (mungkin maksudnya karena ada Eun Cha di sana).

Tapi jawaban Tae Yeon adalah "Naiklah ke atas! Tidak ada apa pun di sini. Jadi bawa apa pun yang kau perlukan untuk membuat bubur". Ki Young menutup teleponnya dan berlari ke arah dapur.

Eun Cha yang salah paham berkata, "Tidak perlu membantu, kau istirahat saja! Aku lebih pandai memasak makanan rumahan dibandingkan Park Tae Yeon. Aku sudah hidup sendirian selama 10 tahun, jadi aku adalah rajanya memasak makanan rumahan". Ki Young masih sibuk menyiapkan peralatan dapur.

Ki Young mengatakan pada Eun Cha bahwa ia harus pergi ke suatu tempat dan akan menemui Eun Cha nanti. Eun Cha keheranan melihat Ki Young yang buru-buru pergi.


Ki Young masuk ke apartemennya Tae Yeon. Ia melihat Dan yang tertidur di pangkuan Tae Yeon. Ki Young mendekati Dan dan memanggilnya, "Dan-i!". Ki Young mengelus kepala Dan dan bertanya dimana yang sakit.

"Ibu, apa ini mimpi?," tanya Dan sambil menangis pada Ki Young. Ki Young menggelengkan kepalanya dan menjawab bahwa ini bukan mimpi.

Ki Young bertanya pada Dan dimana yang sakit. Dan menjawab perutnya sakit dan ia ingin makan bubur. Ki Young meminta Dan menunggu sebentar, ia kan membuatkan bubur dengan cepat. Ki Young menatap Tae Yeon sejenak kemudian ia bergegas membuatkan bubur. Tae Yeon memeluk Dan yang tidur di pangkuannya.

Ki Young sedang membuatkan bubur nasi. Eun Cha menelponnya, tapi Ki Young me-reject telpon dari Eun Cha.


Ki Young membawakan bubur ke kamar. Di sana Dan tidur dipangku oleh Tae Yeon. Ki Young membangunkan Dan dan membujuknya makan. Dan langsung membuka mulutnya. Tae Yeon memperhatikan Ki Young yang sedang menyuapi Dan.

Dan minta tambah bubur lagi. Tapi Ki Young berkata Dan sebaiknya makan perlahan-lahan saja. Karena jika cepat-cepat perutnya akan sakit. Tae Yeon tersenyum melihat Dan yang patuh pada ibunya. Ia melirik Ki Young, dan kebetulan Ki Young juga melihat ke arahnya.

Dan tidur di lengan ibunya. Ki Young menepuk-nepuk Dan dengan sayang.

Sementara di rumah, Myung Yi sedang minum-minum. Ia menelpon Tae Yeon dan bertanya bagaimana keadaan Dan. Tae Yeon menjawab bahwa Dan sudah tertidur setelah minum obat. Myung Yi bertanya di rumah sakit mana Dan dirawat. Tae Yeon menghela nafasnya menahan kesal. Ia menjawab, "Jangan tunggu kami. Kau tidur saja! Aku akan membawanya pulang setelah ia pulih".

Myung Yi menutup teleponnya dan beranjak pergi dengan sempoyongan.

Di apartemennya, Eun Cha sudah hampir selesai memasak. Ia bertanya-tanya kemana Ki young pergi, Ki Young bahkan tidak menjawab telepon darinya.


Ki Young menemui Tae Yeon yang sedang duduk di meja makan. "Apa dia sudah tidur?", tanya Tae Yeon. Ki Young membenarkan. Ki Young mengatakan ia akan memberi Dan makan dua kali lagi setelah ia bangun dan nanti ia akan pulih kembali. "Cukup beri makan Dan bubur nasi saja jika ia sakit. Ia tidak bisa makan bubur yang mengandung lemak atau minyak".

Tae Yeon mengatakan bahwa ia akan meninggalkan Dan bersama Ki Young di sini. "Ayahku, ibuku, dan Myung Yi tidak tahu hal ini".

Ki Young tersenyum dan bertanya, "Sekarang ayah biologis Dan akan menculik Dan?".

"Aku mencoba menyelamatkannya sekarang. Bagaimana ini bisa disebut menculik?", sahut Tae Yeon

Ki Young mengatakan bahwa membawa Dan ke sini tanpa sepengetahuan keluargamu, Chairman Park dan Myung Yi, itu termasuk menculik. "Untuk saat ini, membiasakan Dan beradaptasi dengan lingkungannya yang baru adalah prioritas".

Tae Yeon tersenyum dan bertanya, "Apa kau pikir itu mungkin?"

Ki Young mengatakan orang yang berpikir itu mungkin adalah Tae Yeon dan keluarga Tae Yeon.

Tae Yeon mengatakan bahwa jika Ki Young tidak keberatan, kapan pun Dan sakit atau rindu pada Ki Young ia akan membawa Dan pada Ki Young - Selama berbicara, sebenarnya Tae Yeon tidak benar-benar melihat ke arah Ki Young, ia melihat ke samping atau ke bawah, persis seperti anak kecil yang sedang minta sesuatu pada ibunya.

"Untuk bisa melakukan itu, kau harus pindah kembali ke studio ini. Jika kau mau, kau bisa menganggap ini sebagai 'alimony'", ucap Tae Yeon. - -mian, g tahu artinya.

Ki Young mengatakan bahwa ia tidak melakukan apa pun yang membuatnya bisa mendapatkan 'alimony'. "Tapi jika kau benar-benar menginginkan hal itu, ayo kita buat kontrak sewa", ucap Ki Young.


Myung Yi tiba di depan apartemen Tae Yeon (apartemen yang dulu disewa Ki Young), ia berjalan sempoyongan. Di depan pintu apartemen, Eun Cha sudah berdiri di sana. Ia melihat kedatangan Myung Yi. Begitu melihat Myung Yi akan menekan bel, ia langsung mencegahnya.

"Stop! Apa pun yang kau curigai sekarang, itu adalah benar. Tapi apa yang akan kau lakukan begitu ada di dalam?", tanya Eun Cha.

Myung Yi mengatakan bahwa ia akan membunuh mereka semua dan kemudian membunuh dirinya sendiri. Myung Yi akan menekan bel lagi. Eun Cha menarik Myung Yi dan berkata, "Ayo kita minum dulu sebelum kau mati. Orang-orang mengatakan bahwa kematian terlihat baik jika mereka makan dengan baik sebelum mati. Aku punya ikan dimasak pedas yang enak yang siap disantap".

Eun Cha menarik Myung Yi menjauh dari pintu apartemen. Myung Yi berteriak minta dilepaskan. Eun Cha berkata, "Stop! Atau aku terpaksa menutup mulutmu jika kau masih berteriak! Dan nanti lipstik di bibir yang cantik akan mengotori tanganku. Apa kau ingin noda lispstikmu ada di tangan pria paling tercela di Korea ini?".

"Ayo!", Eun Cha menarik Myung Yi dengan paksa.

Di apartemennya, Eun Cha memberi Myung Yi minum. "Untuk semua pecundang yang patah hati di seluruh dunia. Cheers!", ucap Eun Cha. Myung Yi menghabiskan minumannya sekali teguk. Ia minta satu gelas lagi pada Eun Cha. Tapi Eun Cha malah menawarkan ikan yang dimasaknya pada Myung Yi.

"Jika kau makan ini, aku akan memberimu satu gelas lagi", bujuk Eun Cha. "Ah!". Eun Cha menyuapi Myung Yi dan Myung Yi membuka mulutnya. "Nah! begitu!", ucap Eun Cha senang. Tapi sedetik kemudian Myung Yi malah menangis dan berkata, "Apa hanya dia saja seorang yang tidak bisa makan? Karena permintaan ibu mertua, aku juga kelaparan sama seperti dia. Si brengsek itu!". Senyum Eun Cha menghilang mendengar curhat Myung Yi.

"Ia bahkan berbohong membawa Dan ke rumah sakit. Semua orang tahu dia akan ke sini. Dia membuatku benar-benar bodoh!", tangis Myung Yi.

Eun Cha tampak khawatir melihat Myung Yi. Ia menuangkan minuman untuk Myung Yi. "Seharusnya kau tidak menculik Dan dari awal. Apa yang kau pikirkan?", tanya Eun Cha.

Myung Yi mengatakan bahwa ia kehilangan bayinya ketika sibuk mempersiapkan acara untuk leluhur keluarga Tae Yeon. "Si brengsek itu, daripada berpikir mencoba memiliki bayi lain denganku, yang ia lakukan hanyalah berkeliaran kesana kemari", ucap Myung Yi sambil menangis.

Eun Cha memberikan minuman pada Myung Yi dan berkata bahwa ia mengerti dengan apa yang dirasakan Myung Yi, karena saat ini ia berpikir akan menculik anak Cha Ki Young dan mengembalikannya pada Ki Young. Mata Eun Cha terlihat berkaca-kaca. Myung Yi menangis semakin keras. "Ini, minum ini!", ucap Eun Cha pada Myung Yi.


Di apartemen Tae Yeon, Tae Yeon meminta maaf pada Ki Young. Ia berkata ia tidak bermaksud menyakiti Ki Young sampai sejauh ini. - Tae Yeon masih tidak sanggup melihat ke arah Ki Young, sedangkan Ki Young biasa saja, melihat ke arah Tae Yeon. Ki Young tersenyum.

"Kau... mungkin tidak tahu. Sebelum persidangan, mimpiku adalah kau, aku, dan Dan, hidup bahagia bersama-sama selamanya. Tapi... kenyataannya benar-benar terbalik", ucap Tae Yeon sambil sedikit tersenyum.

Ki Young tersenyum dan memandang Tae Yeon cukup lama sampai-sampai Tae Yeon terpaksa menundukkan wajahnya. Ki Young mengatakan bahwa Tae Yeon terlamabat karena itu juga mimpinya. "Dan sangat mirip denganmu dan ketika aku merawatnya, sebenarnya aku sedang menunggumu. Ketika aku dengan sukarela memilih menjadi ibu tunggal dan ketika aku mengatakan bahwa aku tidak membutuhkan seorang pria, itu hanya ucapan seorang yang punya harga diri yang bodoh". Tae Yeon memandang ke arah Ki Young.

Ki Young mengatakan bahwa tidak mudah membesarkan Dan sendirian, tidak ada satu hari pun ia merasa nyaman. "Bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi padaku atau bagaimana jika aku mati? Apa yang akan terjadi pada Dan-ku? Bagaimana jika ia terluka? Setiap hari aku selalu hidup dengan ketakutan-ketakutan itu", ucap Ki Young.

"Sebaiknya kau pergi sekarang dan jemput Dan besok", ucap Ki Young pada Tae Yeon.

Tae Yeon menghela nafasnya dan tersenyum, ia berkata, "Baiklah". Ia pun keluar dari apartemen, diantar oleh Ki Young sampai ke pintu apartemen. "Masuklah", ucap Tae Yeon canggung. "Bye", ucap Ki Young. Ketika Ki Young menutup pintu, hampir saja Tae Yeon menahannya, tapi tidak jadi.

Akhirnya Tae Yeon pergi dari sana. Tiba-tiba ia dipanggil oleh Eun Cha, "Tunggu!". Tae Yeon berbalik melihat Eun Cha di sana. Eun Cha meminta Tae Yeon untuk datang ke tempatnya dan membawa pulang istri Tae Yeon. Tae Yeon tentu saja heran.

Tae Yeon masuk ke apartemen Eun Cha dan melihat Myung Yi tidur di sofa. Tae Yeon meletakkan tangannya di pinggang. "Kau bisa menanyakan kenapa dia bisa tidur di sini setelah dia bangun nanti", ucap Eun Cha.

Tae Yeon yang kesal, membangunkan Myung Yi dengan kasar. Myung Yi menepis tangan Tae Yeon. Tae Yeon kembali mencoba membangunkan Myung Yi dengan menahan kesal. Eun Cha mengatakan orang yang mabuk sama saja seperti bayi. "Kau harus membujuknya dengan lembut dan menggendongnya pulang".

"Ayo, sayangku, kau harus bangun dan pulang", ucap Eun Cha memberi contoh pada Tae Yeon. Ia juga mengangkat Myung Yi dan meletakkan Myung Yi di punggung Tae Yeon. Eun Cha memberi nasehat pada Tae Yeon agar ia bersikap lebih baik pada Myung Yi.

Tae Yeon langsung membalikkan badannya dan menghadap Eun Cha. "Apa kau pikir ia memberikan kau dan Dan izin jika kau terus memprovokasinya? Kelihatannya ia sangat ingin memiliki bayi darimu. Buat saja dia hamil", ucap Eun Cha.

"Kau urus saja dirimu sendiri", ucap Tae Yeon kesal. Eun Cha ikut kesal melihat sikap Tae Yeon yang seperti itu.

--

Esok paginya, Dan sudah bangun. Ia melihat ibunya sedang memasak bubur nasi untuknya. Dan memeluk kaki ibunya dan Ki Young mengelus kepala Dan dengan sayang. Ki Young menyapa Dan. Dan berkata bahwa ia ingin makan bubur nasi lagi. Ki Young senang melihat Dan yang minta makan karena sepertinya Dan sekarang sudah lebih baik.

Ki Young bertanya apa Dan ingat pergi ke sana bersama ayahnya.

"Ya", jawab Dan.

Ki Young mengatakan bahwa kemarin ayahnya Dan berjanji padanya akan membawa Dan bertemu dengannya kapan pun Dan merindukan ibunya. "Jadi jangan khawatir lagi dan pulang ke rumah bersama ayahmu, ya?".

"Apa aku harus pergi? Aku ingin disini bersama ibu", ucap Dan.

Ki Young mengatakan jika Dan menginginkan hal itu maka Dan tidak akan bisa bertemu dengannya lagi. Dan menunduk mendengar keputusan ibunya. "Dan-i, saat ini, inilah yang terbaik", bujuk Ki Young.

Ki Young berkata bahwa ia akan bekerja benar-benar keras untuk mendapatkan hak asuh Dan lagi. "Ayo kita tinggal bersama-sama jika waktu itu tiba, okay?"

"Okay", jawab Dan. Ki Young memeluk Dan dengan sayang.

--

Eun Cha sedang berorasi diatas sebuah becak. "Mari kita kembalikan anak itu pada Cha Ki Young!", teriaknya. Para pendukung Eun Cha meneriakkan 'Cha Ah Dol!' berkali-kali sambil mengangkat poster Eun Cha.

Ki Young tiba disana. Eun Cha menyapanya. Ki Young mengatakan bahwa ia mendapatkan studionya kembali.

"Bagaimana? Apa Park Tae Yeon memberikannya kembali padamu?", tanya Eun Cha pura-pura tidak tahu.

Ki Young mengatakan bukan begitu, tapi ia menandatangani kontrak sewa.

"Dulu anakmu, sekarang kau membuang harga dirimu ke luar jendela juga? Si brengsek itu harus dihukum! Kenapa kau sekarang malah tanda tangan kontrak dengannya?", tanya Eun Cha.

Ki Young menjelaskan bahwa ia tidak ingin Dan terluka lebih lama lagi karena situasi ini. "Dan akan terluka jika aku membenci Park Tae Yeon", ucap Ki Young.

Eun Cha bertanya apakah Ki Young tidak mau mendapatkan hak orang tua dan hak asuh lagi.

"Tentu saja aku ingin mendapatkan Dan kembali. Aku akan mendapatkannya dengan membuat 'Undang-Undang Cha Ki Young'. Itu sebabnya aku ke sini", ucap Ki Young.

Eun Cha tersenyum penuh semangat mendengar ucapan Ki Young. Ia memperkenalkan Ki Young kepada orang-orang yang mendengarkannya kampanye. Ia mengatakan bahwa Cha Ki Young akan memberikan pidato untuk mendukung kampanyenya.

Ki Young memperkenalkan dirinya. Ia mengatakan bahwa selama ini dalam aspek-aspek tertentu, orang-orang telah salah paham mengenai dirinya. Tapi ia merasa bahwa dirinya tidak dalam posisi menolak sistem keluarga partriakis yang ada di Korea. Saat ini, banyak orang di usia 30an atau 40an hidup bersama di luar ikatan pernikahan. Dan banyak anak yang lahir dari hubungan seperti ini. Ki Young mengatakan jika hal ini sudah menjadi realitas di kehidupan mereka, kenapa mereka tidak menerima hal itu apa adanya. Manusia lahir sebelum hukum ada, dan hukum diciptakan oleh manusia.

Ki Young mengatakan bahwa ia mengandung anaknya selama 9 bulan sampai ia melahirkannya, tapi menurut peraturan di negaranya, anak itu bukan anaknya. Ki Young menyebutkan bahwa hukum hak asuh seperti ini harus segera diperbaiki. "Kandidat Jo Eun Cha, berjanji akan mengurus hal itu!". Ki Young meminta para hadirin untuk memberikan support penuh pada Eun Cha.

Para penonton bertepuk tangan memberi support pada Eun Cha. Eun Cha mengucapkan terima kasih pada para penonton dan pada Ki Young. Eun Cha mengatakan tugasnya lah untuk mengembalikan anak Ki Young pada Ki Young. "Semuanya, aku kandidat nomor 5, Jo Eun Cha!", teriak Eun Cha.

--

Ki Young dan Eun Cha masuk ke ruang kerja Eun Cha. Di sana sudah ada tiga temannya dari kantor berita. Mereka memberi hormat pada Eun Cha.

"Apa yang kau lakukan di sini, kalian brengsek tidak setia!", teriak Eun Cha pada mereka.

Mereka mengajak Eun Cha duduk terlebih dahulu. Mereka sudah menyiapkan dua kursi untuk Eun Cha dan Ki Young. Mereka memperlihatkan analisis poling dari kampanye Eun Cha. Eun Cha sama sekali tidak cocok dengan kandidat dari partai berkuasa, Assemblyman Kim. Tapi kau sudah menghacurkan kandidat dari partai berseberangan lainnya.

Eun Cha bertanya apa yang dimaksud oleh mereka. "Ketika siang hari, kalian berada di pihak Park Tae Yeon, di malam hari, kalian datang padaku, ya kan?", teriak Eun Cha.

Mereka mengatakan Eun Cha bisa menganggap ini sebagai gerakan strategis sebelum Eun Cha memenangkan pemilihan. Mereka belajar dari Eun Cha, bermain di dua sisi sekaligus.

Mereka juga mengatakan bahwa Assemblyman Kim dan Chairman Park itu benar-benar memiliki kekuasaan atas partai yang berkuasa. Mereka menawarkan untuk mengambil foto yang melibatkan Assemblyman Kim dan Chairman Park secara bersamaan.

"Diam!", teriak Eun Cha. Ia tidak mau memenangkan pemilihan dengan cara yang kotor. Ia hanya akan menggunakan 'Undang-Undang Cha Ki Young' untuk memenangkan pemilihan. Ki Young tersenyum melihat ke arah Eun Cha.

--


Yun Hee pulang ke rumahnya. Ia melihat Il Joong bersama dengan seorang pria sedang mengecek sesuatu. Yun Hee bertanya apa yang dilakukan oleh Il Joong. Il Joong mengatakan bahwa ia mengecek apakah mereka dimata-matai. Ia mengatakan bahwa ia menemukan suatu benda di bawah tempat tidur mereka dan ia juga menemukan sebuah benda lagi dibelakang meja di ruang kerjanya. Yun Hee terkejut.

Pria itu mengecek di bawah meja makan, dan alatnya berbunyi, menandakan ada sesuatu lagi di bawah sana. Il Joong merasa bahwa ia benar-benar bodoh.

Il Joong duduk berhadapan dengan Yun Hee di meja makan. Ia mengatakan bahwa ia sudah lapor pada polisi mengenai kasus mereka. Ia mengatakan bahwa di mobilnya pun ada.

Yun Hee bertanya apa yang dikatakan oleh polisi, apa mereka masih akan dituntut dengan tuduhan perzinahan.

Il Joong mengatakan wanita itu sangat teliti dan cermat. Dia memiliki tiga kotak berisi bukti bahwa kita hidup bersama, ucap Il Joong. Dia juga merekam perkataan Il Joong ketika mereka pertama kali bertemu tujuh tahun lalu, receipt motel, karcis bioskop, receipt popcorn, semuanya!

"Jadi apa yang diinginkan Suster Jung?", tanya Yun Hee - O, namanya Suster Jung...

Dengan gugup Il Joong mengatakan bahwa Suster Jung menginginkan seluruh rumah sakit. "Itu satu-satunya cara agar ia mau berdamai", ucap Il Joong.

Yun Hee dan Il Joong terdiam. Sampai akhirnya Yun Hee menyuruh Il Joong memberikan saja rumah sakit jika Suster Jung menginginkannya.

Il Joong terkejut mendengar ucapan Yun Hee. Yun Hee mengatakan tidak ada yang tersisa dari rumah sakit itu jika semua hutang mereka akuisisi. "Jika Suster Jung ingin mengambil hutang itu, maka ia bisa mendapatkan semuanya", ucap Yun Hee.

Il Joong merasa bersalah pada Yun Hee. Ia menggenggam tangan Yun Hee dan meminta maaf. Yun Hee berkata bahwa dulu mereka memulai dari nol ketika mereka pertama kali bertemu. "Jika kita kembali bersama, tidak masalah bagi ku jika kita menjadi miskin", ucap Yun Hee.

Il Joong bertanya bagaimana dengan Yun Hee. Sepertinya Yun Hee juga mendapatkan tuntutan dari Joon Young.

Yun Hee bilang belum. Itulah sebabnya ia menjadi sangat gugup. Yun Hee menghela nafasnya.

--


Tiba hari pemilihan. Ki Young dan Eun Cha masuk ke bilik pemungutan suara yang bersebelahan. Mereka berdua memberi cap di nomor lima. Mereka berpose sebentar sebelum memasukkan suara ke dalam kotak suara. Ketika berfoto, Eun Cha menunjukkan lima jari tangannya.

Televisi memberitakan pemilihan yang diikuti oleh Eun Cha. Terjadi persaingan ketat antara Eun Cha sebagai calon independen dengan Assemblyman Kim, dari partai yang berkuasa. Saat ini diberitakan bahwa posisi Eun Cha 57,3%, sedikit lebih unggul dari Assemblyman Kim. Para ahjumma yang menonton berita bersama Eun Cha dan Ki Young menyemangati Eun Cha. Mereka yakin Eun Cha akan menang.

--

Di cafe, Yun Hee menelpon Il Joong. Ia meminta Il Joong naik ke atas. Mereka bersama-sama bisa bertemu dengan Joon Young. Yun Hee terkejut melihat Sun Nyeo datang ke cafe. Ia juga bertanya mengapa Sun Nyeo memakai baju hamil.

"Menurutmu mengapa aku memakai baju hamil?", tanya Sun Nyeo.

"Karena itu trend masa kini?", Yun Hee balik bertanya.

"Aku akan menikah", ucap Sun Nyeo gembira. Yun Hee terkejut. Sun Nyeo memperkenalkan tunangannya, Pedro yang baru tiba di cafe. Pedro memberi salam pada Yun Hee. Tiba-tiba Sun Nyeo pura-pura mual dan berkata bahwa morning sicknessnya tiba-tiba muncul. Yun Hee terkejut mendengarnya, "Kau hamil?".

Sun Nyeo tersenyum senang dan berkata bahwa Pedro adalah calon suaminya. "Dia 15 tahun lebih muda dariku". Yun Hee terkejut sekali Sun Nyeo mendapatkan calon suami lebih muda darinya. Sun Nyeo juga memuji Pedro yang seorang model, dengan tinggi 195 cm dan wajah yang sekecil tangannya. Yun Hee senang melihat Sun Nyeo menemukan pasangannya.

Tiba-tiba hp Yun Hee berbunyi, Il Joong mengatakan bahwa ia akan langsung ke dapur dan menemui Joon Young. Yun Hee mengatakan dia akan menyusul Il Joong ke sana.


Yun Hee pamit pada Sun Nyeo. Ia ke dapur menemui Joon Young. Sementara di sana sudah ada Il Joong. Joon Young bertanya apa yang diinginkan oleh mereka berdua. Yun Hee mengatakan ia benar-benar minta maaf. Yun Hee menyenggol Il Joong agar mengatakan sesuatu. Il Joong tersentak dan dengan gugup ia meminta maaf pada Joon Young.

Joon Young bertanya mereka minta maaf atas apa. "Apa kau mengakui telah berzina dengan kekasihku?", tanya Joon Young.

Yun Hee terkejut dan bertanya bahwa Joon Young benar-benar akan menuntut mereka. Il Joong menyenggol Yun Hee agar Yun Hee berhenti berbicara. Il Joong mengatakan bahwa ia membawa sebotol wine yang ia sukai dan ia ingin Joon Young menerimanya. "Silahkan nikmati ini dan jangan marah lagi", ucap Il Joong.

Awalnya Joon Young tidak mau. Tapi tiba-tiba ia tertarik dengan merek dari botol wine itu. Joon Young terkejut melihat wine yang sangat jarang ditemui itu. "Kau menyukainya?', tanya Il Joong.

Yun Hee mendapatkan telpon dari seseorang. Mengatakan selamat pada orang di telpon tersebut. Yun Hee segera memutuskan hubungan telepon dengan mengatakan sedang sibuk saat itu.

Joon Young terlihat senang menerima wine itu. Tiba-tiba hp-nya berbunyi. "Ara!", sapa Joon Young. Ara itu putrinya Yun Hee bersama Il Joong. Sepertinya Ara memberitahukan bahwa ia mendapatkan haidnya yang pertama. Joon Young memberi selamat pada Ara, bahkan ia bernyanyi untuk Ara.

Il Jong terkejut melihat Ara yang menelpon Joon Young, bukan dirinya. Il Joong menepuk hpnya, ia pikir hpnya rusak. Ia bertanya pada Yun Hee mengapa Ara tidak menelponnya.

Yun Hee berkata bahwa selama ini Il Joong sudah menjadi ayah yang buruk untuk Ara.

Joon Young senang karena Ara menelponnya. "Kalian lihat kan? Ara putrinya siapa? Ara adalah putriku!". Yun Hee dan Il Joong terdiam. Joon Young mengajak mereka merayakan haid pertamanya Ara dengan wine yang diberikan oleh Il Joong.

--

Di rumah, ayah, ibu, dan Sun Nyeo menonton berita tentang pemilihan di Seoul. Pembaca berita mengatakan saat ini Eun Cha unggul dengan beberapa ratus suara.

Ayah bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Kim Pal Soon. Ayah menelpon Assemblyman Kim. Ia menagih janji Assemblyman Kim yang berkata akan menang dengan mudah. "Apa yang terjadi?!".

Myung Yi masuk ke ruang keluarga sambil membawakan buah. Tidak sengaja ia berdiri di depan televisi. Ayah membentak Myung Yi agar tidak menghalangi televisi. Ibu dan Sun Nyeo juga ikut memarahi Myung Yi yang belum juga pergi.

Akhirnya Myung Yi berdiri dan memberi hormat pada mereka sebelum berlalu dari sana.


Myung Yi masuk ke kamarnya. Di sana Eun Chil sedang tiduran sambil menggambar di bukunya. Myung Yi memperhatikan Eun Chil, kemudian ia terduduk lemah di kursi dekat tempat tidur. Tiba-tiba Myung Yi mendapat telpon. Ia terkejut, "Ibu? Ibu dimana? Canada?", tanya Myung Yi sambil menangis.

"Kenapa kau tidak menjawab teleponku sama sekali? Apa kau takut dilacak oleh debt collector? Bagaimana dengan ayah? Apa ayah didekatmu? Kalian mengendarai trailer sekarang? Jadi kalian berkeliling dan tinggal di trailer? Jadi kau bergiliran dengan ayah?", tanya Myung Yi sambil menangis.

Myung Yi bertanya apa yang akan mereka lakukan sekarang. "Ayah selalu berada di posisi yang berkuasa, aku tidak dapat mempercayai bahwa ia sekarang seorang pengemudi truk. Kasihan ayah! Bagaimana ini ibu?".

Dan mendekati Myung Yi dan berkata, "Jangan menangis ibu!". Kemudian Dan memeluk Myung Yi.

"Dan-iya! Apa kau mau mengikutiku?', tanya Myung Yi.

"Ya!", jawab Dan.

Myung Yi mengatakan ia yakin di rumah ini tidak seorang pun yang tahu jika mereka pergi dari rumah itu.


Malam hari, Kang Rok bersama istrinya dan Sun Nyeo masih menonton hasil pemilihan dari televisi. Myung Yi turun dari tangga sambil menggendong Dan. Ia menurunkan Dan dari gedongannya setelah sampai di bawah. Melewati ruang keluarga, tapi tidak seorang pun menyadari kepergian Myung Yi dan Dan.

Tae Yeon juga sedang menonton acara perhitungan suara di ruang kerjanya di kantor berita. Tiba-tiba ada yang menelponnya. Tae Yeon terlihat sedikit kesal. Apa?".

Di ujung telpon Myung Yi bertanya, "Oppa, aku dan Eun Chil akan menyeberangi jembatan sungai Han. Menurutmu, apa kami harus melewatinya atau menurutmu kami keluar saja dari taksi dan melompat ke sungai Han?".

Tae Yeon terkejut. "Hei... hei...!". Tapi Myung Yi sudah menutup teleponnya.

Tae Yeon langsung menelpon ibunya meminta ibu melihat ke kamarnya, apakah Dan masih ada di sana atau tidak. Ayah, ibu, dan Sun Nyeo berlari ke atas. Mereka masuk ke kamar Tae Yeon dan melihat kamar Tae Yeon yang sudah kosong.

--

Sementara itu di televisi disiarkan pengumuman akhir yang hasilnya adalah Eun Cha memenangkan pemilihan. Semua ahjumma yang masih berada di kantor Eun Cha berteriak gembira atas kemenangan mereka. Ki Young juga senang dengan kemenangan Eun Cha.

Tiba-tiba Ki Young mendapatkan telepon dari Tae Yeon yang mengabarkan bahwa Myung Yi membawa Dan dan sekarang mereka menghilang. Ia ingin Ki Young segera pulang ke rumah. Ki Young bergegas pergi. Eun Cha menahan Ki Young dan bertanya kemana Ki Young akan pergi.


Ki Young tidak sempat menjawab. Ia hanya berjanji akan segera kembali. Ki Young pulang ke rumahnya dan melihat Dan ada di sana. Ia duduk di kursi di sebelah Myung Yi.


Tae Yeon juga tiba kemudian. Ia melihat Myung Yi di sana dan berkata, "Kau!".

"Ternyata darah memang lebih kental daripada air. Hanya dengan satu panggilan, kalian datang dalam hitungan detik.", ucap Myung Yi.

Tae Yeon bertanya pada Dan apa ia baik-baik saja. Ki Young menjawab Dan baik-baik saja.

Myung Yi mengatakan ia baru dari kantor pengadilan. Ia menanyakan prosedur perceraian. "Ternyata sangat mudah", ucapnya. Myung Yi memberikan sebuah amplop pada Tae Yeon. Tae Yeon menerimanya tanpa memandang Myung Yi. Ki Young yang berada di sana terlihat canggung.

"Karena ini sangat mudah, seharusnya kau bisa menyelesaikannya sendiri. Aku menikah denganmu karena uang. Tapi semua ini terjadi karena aku jatuh cinta padamu". Tae Yeon masih tidak mempedulikan Myung Yi. "Aku minta maaf karena mencintaimu", ucap Myung Yi lagi.

Tae Yeon sedikit terkejut dan baru melihat ke arah Myung Yi.

Kemudian Myung Yi minta maaf pada Ki Young. Ia tidak begitu yakin mengenai hak orang tua, tapi ia yakin Ki Young bisa mendapatkan hak asuh segera setelah ia pergi dari Tae Yeon. Ki Young tersenyum pada Myung Yi. Sedangkan Tae Yeon memalingkan wajahnya.

Myung Yi mendekati Dan dan berkata, "Dan-iya! Maukah kau memberi ibu tirimu satu ciuman? Yang membuatku mengingatmu selamanya".

Dan mendekati Myung Yi dan mencium Myung Yi di pipinya. Dan mengucapkan selamat tinggal pada Myung Yi. Myung Yi tersenyum pada Dan. Mata Myung Yi berkaca-kaca.

--

Eun Cha datang sambil memanggil-manggil Dan. Begitu tiba di depan apartemen Ki Young, ia bertemu dengan Myung Yi yang kebetulan membuka pintu dari dalam. Myung Yi tersenyum pada Eun Cha. Myung Yi mengatakan melihat wajah Eun Cha sepertinya Eun Cha sudah memenangkan pemilihan.

"Ya! Aku berhasil memenangkan 97% suara!", ucap Eun Cha dengan gembira. Myung Yi memberi selamat pada Assemblyman Jo. Ia juga mengingatkan Eun Cha untuk meloloskan 'Undang-Undang Cha Ki Young' untuk mengklaim kembali hak orang tua. Myung Yi juga berharap Eun Cha berakhir dengan menikahi Ki Young. Myung Yi kemudian pergi dari sana.


Ki Young tersenyum pada Eun Cha, begitu juga Eun Cha membalas senyum Ki Young. Eun Cha mengangkat Dan tinggi-tinggi dan berkata, "Ayah terpilih menjadi anggota kongres!".

"Woow! Ayahku hebat!", teriak Dan.

Tae Yeon langsung bete mendengar Dan memanggil Eun Cha ayah.

--

Kemudian terlihat Ki Young memanggil Dan dan mengajaknya pergi. Eun Cha juga ikut memanggil Dan agar datang padanya. Kemudian muncul Tae Yeon yang tidak mau kalah dan berkata, "Hei, aku ayahnya, bukan? Dan, ayo sini!". Dan memegang tangan Tae Yeon di kirinya dan tangan Eun Cha di sebelahnya. Sedangkan Ki Young berjalan di sebelah Tae Yeon. Ki Young memegang lengan Tae Yeon dan setelah agak jauh berjalan Tae Yeon mengenggam tangan Ki Young.

Terlihat bahwa Ki Young sekarang menjadi MC di acara yang pernah ia ikuti yaitu 'Rivalry'. Ki Young mengatakan bahwa Partai Buruh telah melaporkan bahwa para pemuda di Korea telah menyerah dalam tiga hal, yaitu berkencan, cinta, dan memiliki anak. Angka pernikahan menurun drastis dan jumlah orang yang percaya bahwa mereka tidak harus menikah, meningkat. Di masa lalu, pernikahan dipercaya sebagai suatu anugrah dan takdir seseorang. Tapi saat ini pernikahan dianggap sebagai keputusan yang harus diperhitungkan dan sebagai bisnis. Apa pertimbangan anda untuk pernikahan impian anda? Yang paling penting adalah dasar sebuah pernikahan adalah kebahagiaan.

Kemudian MC pria menutup acara tersebut.

-- TAMAT --

Komentar :

Setelah cukup lama menunggu, selesai juga sinopsis drama ini. Awalnya sempat ragu meneruskan sinopsis drama ini karena cukup banyak komentar-komentar negatif mengenai drama ini. Ternyata endingnya memang kurang greget. Tapi paling g saya tidak penasaran lagi (menghibur diri sendiri!).

Poor Myung Yi! Menurut saya sangat berat menjalani pernikahan seperti yang dilalui oleh Myung Yi. Setiap hari Myung Yi harus menghadapi sikap keluarga Tae Yeon yang super duper egois. Mereka hanya memikirkan dirinya sendiri. Lebih-lebih lagi, sikap Tae Yeon, seseorang yang Myung Yi cintai, sangat cuek dan jutek pada Myung Yi. Lengkap sudah penderitaan Myung Yi.

Saya kurang setuju dengan narasi penutup yang disampaikan oleh Ki Young di akhir drama. Menurut saya pernikahan adalah takdir yang dapat kita pilih. Pernikahan juga sangat penting untuk melindungi pihak wanita dari tindakan tidak bertanggung jawab seorang pria. Jika seseorang tidak menikah karena takut akan disakiti, tapi kemudian malah memilih hidup bersama di luar ikatan pernikahan, menurut saya itu adalah pilihan yang konyol. Hidup bersama di luar pernikahan juga tidak menjamin bahwa kita tidak akan disakiti oleh pasangan kita.

Tapi saya mengerti dengan perasaan Ki Young yang merasakan ketakutan-ketakutan ketika harus membesarkan Dan seorang diri. Saya juga merasakan hal yang sama. Jangankan untuk waktu yang lama, seminggu aja saya sudah stres dan deg-degan. Takut anak-anak sakit atau takut saya yang sakit terus g ada yang mengurus anak-anak. I really know how it feels.

Satu pesan saya kepada para pembaca. Jangan pernah mengikuti sikap Ki Young dan Sun Nyeo yang hamil di luar pernikahan. Kita harus menjaga diri kita baik-baik, khususnya para remaja putri, jangan sampai terjebak dalam pergaulan bebas. Masa depan menjadi tidak pasti dan kemungkinan buruk akan hancur sama sekali. Tidak bisa melanjutkan sekolah atau putus kuliah, dibenci oleh orang tua dan menjadi gunjingan lingkungan sekitar, tentu saja ini akan menjadi beban yang sangat berat ketika di satu sisi kita harus membesarkan anak yang sudah dilahirkan.

Bagaimana jika memilih aborsi? Tentu saja ini sangat membahayakan nyawa, udah banyak di luar sana pelaku aborsi tewas atau paling tidak ditangkap polisi...

Saya harap, kita dapat mengambil sisi positif dari drama ini dan meninggalkan sisi negatifnya. Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih sudah membaca sinopsis dari saya. Ditunggu commentnya ya... Gomaweoyo...

All images credit : CSTV
Share:

Post a Comment

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes